Anda di halaman 1dari 30

SKENARIO SIMULASI TANGGAP DARURAT

SKENARIO SIMULASI PENANGANAN KEADAAN DARURAT KEBAKARAN.

1. Lokasi kejadian
Keadaan darurat kebakaran terjadi di gedung J tepatnya di pintu masuk area ……. (lihat lay out kejadian darurat
kebakaran).

2. Penyebab
Kebakaran disebabkan kesalahan operator menyimpan drum yang berisi produk yang masih panas diatas palet
kayu, penyimpanan drum tersusun secara vertikal (ditumpuk), sementara diarea penyimpanan banyak terdapat
material yang mudah terbakar, akhirnya terjadilah keadaan darurat kebakaran berskala sedang sehingga
menimbulkan situasi tidak menentu diantara karyawan.

3. Langkah-Langkah Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran


- Ada kesalahan operator Grup 2 melakukan kesalahan menaruh drum berisi produk yang masih membara/panas
diatas palet kayu dan menumpuk drum tersebut, beberapa saat kemudian Imat Ruhimat, melihat ada palet
yang terbakar, kemudian berteriak “Kebakaran.., kebakaran., kebakaran..,” sambil minta bantuan karyawan
yang lainnya (Fuji S, Tarsim, Sapudin, Karno KW, Muhi M, Kuat BS), Imat Ruhimat berlari mengambil alat
pemadam kebakaran (APAR) terdekat untuk memadamkan api mula yang berada titik lokasi kebakaran.
- Karyawan yang lain, membantu mengambil APAR yang berada dilokasi lain dan membantu memadamkan
kebakaran.
- Sapudin memecahkan box alarm dan menyalakan alarm (alarm berbunyi) lalu berlari keluar melalui arah
evakuasi untuk menghubungi team komunikasi (security) karena diduga kebakaran berpotensi akan
menjadi besar, Security menghubungi team keadaan darurat lainnya seperti koordinator, pengawas, team
pemadam kebakaran, team evakuasi dan team P3K.
- Team tanggap darurat mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya dibantu karyawan lainnya, jika team pemadam menganggap potensi kebakaran tidak mungkin
bisa ditanggulangi team, segera mengintruksikan team komunikasi untuk menghubungi pemadam
kebakaran DKI.
- Team evakuasi (Lesmana, Minda M, Ujang W, Imat R, Fuji S, Akam, Satim S, Eko S, Tatang S, Asep S, Ardi R,
Enjen), mengarahkan dan memastikan karyawan untuk keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan aman
menuju assembly point, membantu team P3K untuk memastikan para korban yang pingsan dan cidera
keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar dan aman menuju assembly point.
- Team P3K (Mirwan, Rudi T, Dito, Ivan E, Irwan S.) mencari korban yang cidera atau pingsan, ditemukan
karyawan logistik (Sahid dan Aris S.) pingsan diduga akibat shock, maka Team P3K melakukan pertolongan
pertama, dengan cara membaringkan ditempat yang aman lakukan nafas buatan jika perlu, jika keadaan
tidak memungkinkan langsung baringkan di tandu dan bawa melalui jalur evakuasi yang aman menuju
muster point. Ditemukan juga karyawan operator produksi (Fuji S dan Karno KW) terluka kakinya akibat
tertimpa potongan kayu palet, maka baringkan ditempat aman, namun jika tidak memungkinkan, bawa
dengan tandu atau jika masih bisa berjalan bimbinglah atau gendonglah melalui jalur evakuasi yang benar
dan aman untuk menuju assembly point. Hal ini team P3K bisa meminta bantuan team evakuasi atau
karyawan lain yang selamat.
- Team pemadam memanfaatkan APAR dan APAB untuk berusaha memadamkan api mengikuti arah angin dan
menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar disekitar sumber api.
- Pengawas HRD/Security, mendata korban yang terluka, dibantu security memeriksa kamar mandi, toilet dan
ruangan lainnya, menyiapkan daftar nama-nama karyawan, memastikan karyawan yang dievakuasi berada
di muster point dengan aman dan nyaman. Menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat
- Koordinatoor, mengkoordinir team tanggap darurat, mengumumkan keadaan aman.

4. Pemulihan Keadaan Darurat


Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat sesuai dengan tugasnya
masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan aman, team berkumpul untuk mendengarkan arahan
dari koordinator tentang upaya pemulihan keadaan darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya
pemulihan dengan cara :
- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara tertulis (krnologis komunikasi) kepada
koordinator melalui pengawas.
- Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K memobilisasi korban yang terluka yang
mungkin selanjutnya akan di bawa ke rumah sakit dan lain sebagainya.
- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan petugas medis.
- Team pemadam / tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan - tumpahan yang timbul akibat
adanya keadaan emergency.
SIMULASI KEBAKARAN
1. Ada kejadian kebakaran di Gedung A, terdengar teriakan “ kebakaran”.------->  persiapan titik api dilakukan 30 menit
sebelum kebakaran oleh tim LOGO.
2. Usaha pemadaman dilakukan oleh para karyawan / Petugas Peran setempat, dengan menggunakan APAR yang ada juga
ditunjuk 1 orang sebagai biang petugas APAR
.3. Petugas Peran yang memadamkan dengan APAR, tidak mampu memadamkan api dan segera menyalakan fire alarm dan
meminta para karyawan untuk evakuasi dengan teriakan “keluar” atau “evakuasi”, “ada kebakaran”.------> 1 orang menyalakan alarm
secara manual, sambil teriak “kebakaran”.
4. Penyelia / Petugas Peran segera menghubungi Security untuk panggil Satdamkar, sementara satu orang Petugas Peran
segera memimpin evakuasi karyawan dan tamu. Petugas Peran meminta seluruh operator untuk mematikan mesin dan segera melakukan
evakuasi.
5. Petugas Security membantu proses evakuasi karyawan dan tamu.
6. Petugas security meminta evakuasi kepada para tamu dan karyawan
7. Sementara itu, berdasarkan pengecekan thd status pada fire alarm security sudah melakukan panggilan ke:
-Security support
-Anggota Regu Pemadam Kebakaran
-Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran
-Klinik,
Panel alarm dilakukan mode silent.
8. Tim PengamananLokasi dating untuk membantu proses evakuasi ke lokasi aman.
9. Setiap mobil diminta bersiap bergerak dan menunggu komando dari tim Security.
10. Tim Security memandu pelaksanaan evakuasi mobil /motor dll, agar tidak membahayakan karyawan/tamu yang sedang evakuasi.
Pergerakan mobil dapatd ipercepat bila evakuasi karyawan sudah selesai.
11. Koordinator Regu Penanggulangan Kebakaran atau Komandan Satuan Pemadam Kebakaran memastikan informasi ke Security, Klinik,
dan Anggota Regu Pemadam Kebakaran sudah diterima dan masing – masing sudah bergerak sesuai lingkup tugas dan tanggung
jawabnya. Juga tim Engineering untuk mematikan listrik ke Gedung A.
12. Anggota Regu Pemadam Kebakaran segera datang ke lokasi . Beberapa orang anggota segera mempersiapkan selang nosle ; dan
langsung merangkai selang, dan pilar hydrant. Ketua regu berkomunikasi dengan security tentang keadaan listrik, apakah sudah aman?
Setelah listrik aman, hydrant siap dinyalakan. Petugas di pilar harus membuka secara perlahan main valvenya agar  tidak membahayakan
tim nozzle

Skenario LATIHAN:
Server komputer terbakar di salah satu ruangan , alarm kebakaran berbunyi, seluruh karyawan stand-by,
tim safety berusaha memadamkan dg peralatan yg ada (APAR], namun api membesar...
Lalu tim safety membunyikan alarm kedua tanda evakuasi, seluruh karyawan bergegas keluar gedung dipandu oleh "section
leader" menuju assembly point (titik berkumpul).
Tim safety segera memanggil pemadam kebakaran di kawasan, datanglah dua unit "Firefighter Truck"
......dan menyemburlah air dari truck nozzle ke arah lantai dua dimana server terbakar.

Satu karyawan terluka parah karena jatuh/panik saat evakuasi..., tim First Aid menangani dan memanggil bantuan ambulance dari
RS terdekat utk pengobatan lebih lanjut.

Di assembly point, section leader meng-absen seluruh karyawan yg berada dibawah pengawasannya....
memastikan nggak ada yg tertinggal di dalam, sambil check kalau ada yg terluka

Menurut catatan tim safety, api muncul pada jam 9.20 dan berhasil dipadamkan pada jam 9.50.
Di akhir latihan ini, Building Manager (pimpinan tertinggi di gedung) memberikan briefing singkat, evaluasi atas fire drill pagi ini.

Pesan beliau....:
a. Ketahui pintu darurat (emergency exit); dan
b. Berjalan cepat dan wasapda, (tidak panik) saat evakuasi.

Demikianlah scenario latihan ini


1. Perabot (seperti lemari) diatur menempel pada dinding (dipaku / diikat) untuk menghindari jatuh, roboh, dan
bergeser saat terjadi gempa.

2. Atur benda yang berat, sedapat mungkin berada pada

3. Cek kestabilan benda yang tergantung dan dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu gantung).

4. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang aman dan tidak mudah pecah untuk menghindari
kebakaran.
5. Matikan aliran air, gas dan listrik apabila sedang tidak digunakan.

6. Perhatikan letak pintu, elevator, serta tangga darurat sehingga apabila terjadi gempa bumi, dapat mengetahui
jalan keluar bangunan atau tempat paling aman untuk berlindung.

7.

8. Tentukan jalan melarikan diri, pastikan Anda tahu jalan yang paling aman untuk meninggalkan gedung setelah
gempa.

9. Tentukan titik kumpul yaitu lokasi

terdekat yang aman di ruang terbuka


10. Siapkan beberapa cara untuk berkomunikasi keluar, dengan asumsi ponsel tidak berfungsi
2. Latihan Evakuasi Gempa Bumi di Dalam Gedung
bunyi lain, yang menandakan

Petugas membunyikan peluit / alat

Peserta latih yang berada di dalam


BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Peserta latih mengambil posisi aman di mana respon mandiri Petugas membunyikan tanda
yang diharapkan sesaat setelah gempa sebagai berikut : peringatan dini untuk evakuasi
berupa megaphone / sirine / bel
berupa suara panjang, terus-
menerus dan cepat. gedung
dalam keadaan sibuk/
beraktivitas, tiba-tiba dikejutkan
terjadinya gempa bumi.

Jangan panik, kepanikan bisa mengakibatkan adanya korban, segera berjongkok dan ikuti petunjuk petugas yang
berwenang.

Jika berada di lantai satu atau dasar, segera keluar dari bangunan menuju tempat terbuka sembari lindungi kepala
dan leher mengunakan kedua tangan atau benda lainnya yang dapat melindungi.

Hindari benda-benda yang bisa jatuh menimpa badan, kepala gunakan kedua tangan atau benda disekitar yang
dapat digunakan untuk melindungi badan khusunya bagian kepala maupun leher

Jika berada di lantai dua atau lebih tinggi, berlindunglah di bawah meja yang kokoh sambil memegang kakinya.
Merapatlah ke dinding (dekat pondasi) dengan merunduk seraya melindungi kepala.

Jauhi jendela kaca, rak, lemari, maupun barang-barang yang tergantung seperti lukisan, cermin, jam dinding, lampu
gantung, dan lain-lain, gunakan kedua tangan atau benda lain yang dapat untuk melindungi kepala dan leher.

Jika tengah berada di tangga, berpeganglah pada pagar untuk menjaga kesimbangan agar tidak jatuh.

Jangan me-reset sirkuit listrik karena bisa mengakibatkan kebakaran.


Jangan menyalakan korek api sebab adanya gas bisa mengakibatkan ledakan.

Jika menemukan api masih kecil, padamkan dengan air atau pemadam api. Tetapi ingat, keselamatan nyawalah yang
paling utama.

Jangan menyentuh sakelar lampu karena dapat mengakibatkan kebakaran atau ledakan.

Jika terjebak dalam ruangan atau tertimpa benda sehingga tidak dapat bergerak, jangan menghabiskan energi dengan
terus-menerus berteriak. Lebih baik ketuk benda yang ada untuk mendapatkan pertolongan.

Guna menyelamatkan diri, gunakan tangga darurat, jangan gunakan elevator. Menggunakan elevator

Jangan berdiri dekat tiang/benda/ bangunan/pohon, yang berpotensi menimpa.


Petugas membunyikan peluit panjang/ tanda bunyi lain yang menandakan latihan berakhir.

Tim penggendali latihan menyatakan latihan selesai dilaksanakan dan tim evaluator memberitahukan hasil evaluasi
berupa rekomendasi untuk penyelenggaraan maupun substansi latihan, termasuk memberikan masukan bagian mana
saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Waspadai terjadinya gempa susulan, dengarkan informasi mealui radio atau media komunikasi lainnya untuk
mendapatkan informasi adanya gempa susulan, dan lain-lain.

Gunakan sandal atau sepatu beralas tebal untuk melindungi kaki dari serpihan kaca atau benda-benda tajam lainnya.
C. Latihan Evakuasi Bencana Kebakaran Gedung
Kebakaran adalah proses perusakan suatu benda yang disebabkan oleh api. Di daerah padat penduduk, kebakaran
sering kali meluas dari satu rumah ke rumah dengan cepat. Jika tidak segera diantisipasi, maka dampaknya adalah
kehilangan harta benda bahkan jiwa.

Sifat dari kebakaran adalah menyebar dengan cepat, menghasilkan panas dan asap yang gelap serta dapat
menyebabkan kematian. Ada 4 unsur utama pemicu awal terjadinya kebakaran, yaitu 1) adanya oksigen, 2) bahan
bakar/bahan mudah terbakar, 3) adanya reaksi kimia, dan 5) keadaan panas yang melampaui titik suhu kebakaran.

Tahapan kebakaran dalam ruangan:

a. Suhu ruangan yang terbakar akan meningkat hingga mencapai 100°C, bahkan ada yang mencapai 600°C
b. Dapat membakar kayu, kertas dan bahan lainnya termasuk kulit manusia.
c. Dalam waktu ±5 menit ruangan yang terbakar terasa panas dan secara cepat semua barang akan habis dilahap
api.
d. Dalam waktu yang singkat api akan merebak ke seluruh bangunan dan melahap semua yang ada.
e. Akan keluar asap tebal yang memenuhi ruangan. Jika seseorang bernapas dan menghirup asap tebal tersebut
maka orang dimaksud mengalami pusing dan sesak napas bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Kesiapsiagaan menghadapi kebakaran harus dipahami setiap orang karena keselamatan nyawa harus menjadi
prioritas utama. Maka penting bagi setiap orang untuk memiliki keterampilan evakuasi mandiri.

1. Tindakan Sebelum Bencana Kebakaran

Tidak bermain-main dengan bendabenda yang memicu api seperti bensin, solar, minyak tanah, gas dan lainnyai.
Menyimpan cairan yang mudah terbakar, seperti bensin, solar, minyak tanah di tempat aman.

Menjauhkan benda-benda padat yang mudah terbakar seperti kertas, kayu, plastik, karet, busa dari sumber api.

Merapikan instalasi listrik karena kebakaran biasanya disebabkan oleh arus pendek listrik.
Tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Menyimpan nomor penting

(pemadam kebakaran, polisi dan ambulans).


Usaha pemadaman kebakaran adalah upaya mengambil langkah
mengantisipasi salah satu unsur penyebab kebakaran tersebut. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai berikut :
• Menggunakan tabung pemadam jika ada.
• Apabila tidak ada alat pemadam, jika sumber api dari bahan plastik
dan busa lakukan pemadaman dengan air/karung basah.
• Jika sumber api dari aliran listrik, matikan saklar terlebih dahulu baru
memadamkan api dengan siraman air.
• Jika sumber api dari bahan bakar bensin, solar, spiritus, padamkan
dengan alat pemadam kebakaran.
• Apabila api sudah terlalu besar, segera keluar ruangan dan minta
bantuan orang disekitar tempat tinggal dan pemdam kebakaran.

2. Latihan Evakuasi Kebakaran di dalam Gedung Bertingkat

Petugas membunyikan peluit /alat bunyilain, yang menandakan dimulainya latihan.

Saat mendengar alarm kebakaran/ tanda peringatan dini untuk evakuasi, seluruh peserta latih melakukan evakuasi
(keluar gedung), menuju tempat berhimpun sementara (assembly area).
Jika sumber api berada di sekitar kita, usahakan memadamkan api sebisa mungkin menggunakan alat pemadam
api yang tersedia.

Tinggalkan barang-barang yang bisa menyulitkan proses menyelamatkan diri.

Jangan menyentuh kabel listrik karena berbahaya.

Jangan gunakan elevator, tetapi


gunakan tanggadarurat.
Gunakan masker dan ikuti instruksi pihak berwenang dan berkompeten.

Saat terjadi kebakaran, floor warden

akan memberikan petunjuk evakuasi. Ikuti petunjuk tersebut.

Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dahulu pintunya untuk meyakinkan apakah di balik pintu
tersebut ada api atau tidak.

Jika memungkinkan, tutuplah


semua kaca dan pintu untuk menghambat meluasnya kebakaran.
Apabila berada di lantai dasar, segera

Keluar dari gedung mengikuti petunjuk atau jalur evakuasi. Berjalanlah cepat, namun jangan berlari karena berisiko
jatuh.

Menuruni tangga dengan cara berjalan berturut-turut sesuai lebar tangga.

Apabila berada di lantai tinggi, upayakan naik ke atap gedung menggunakan tangga darurat agar tidak tercekik asap.

Dalam kondisi ramai, hati-hati dalam bergerak sehingga tidak menimbulkan kepanikan yang dapat mengakibatkan
korban.
Jika memungkinkan, bantulah orang disabilitas, wanita hamil, anak-anak, atau mereka yang membutuhkan bantuan.

Bagi wanita yang mengenakan stoking, lepaskan segera karena membahayakan.

Apabila menggunakan sepatu hak tinggi, lepaskan agar tidak menyulitkan langkah.

Bila pandangan tertutup asap,


berjalanlah dengan merayap pada lantai, dinding, atau tangga, dan bernapaslah secara pendek.
Jangan memutuskan berbalik arah karena bisa bertabrakan dengan penghuni gedung lain serta menghambat
evakuasi.

Hindari bersentuhan dengan kabel atau sumber listrik.

Kepanikan bisa membuat seseorang tidak menyadari jika anggota tubuhnya terluka. Saling melihat kondisi satu sama
lain adalah pilihan yang baik untuk saling menyelamatkan.

Jika terjebak dalam kebakaran dan


tidak bisa bergerak, jangan berteriak tetapi ketuklah benda di sekitar.
Tetaplah berada menuju titik kumpul (assembly area)

Kesalahan informasi bisa membahayakan. Jadi, pastikan dengarkan informasi dari sumber terpercaya (pihak
berwenang) saat berada di titik kumpul.

Ketika proses evakuasi berlangsung


malam hari, gunakan senter untuk mencegah tersandung dan jatuh.

Pengelola gedung memastikan apakah ada di antara penghuni gedung yang mungkin terperangkap di dalam dan perlu
pertolongan segera. Kepastian tersebut dapat diperoleh setelah dilakukan pengecekan terhadap seluruh penghuni
yang selamat dan berada di tempat berhimpun tersebut.
Petugas membunyikan peluit panjang yang menandakan latihan berakhir.

Tim penggendali latihan menyatakan latihan selesai dilaksanakan masyarakat dan tim evaluator memberitahukan
hasil evaluasi berupa rekomendasi untuk penyelengaraan maupun substansi latihan, termasuk memberikan masukan
bagian persiapan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan

Nomor Panggilan Darurat


Daftar nomor penting dari pihak terkait penanggulangan bencana antara lain sebagai berikut :
 Kepolisian 110
 Nomor Tunggal Kedaruratan di Indonesia 112
 Pemadam Kebakaran 113
 SAR / Search and Rescue (BASARNAS) 115
 Informasi & perbaikan kerusakan & gangguan 117
telepon
 Ambulan Gawat Darurat (AGD) 118, 119
 Posko Kewaspadaan Nasional 122
 Informasi perbaikan kerusakan gangguan PLN 123
 Informasi perbaikan kerusakan gangguan PLN 024 -
Ungaran 6921008
 Posko Bencana Alam 129
 Informasi perbaikan kerusakan ganguan 147
TELKOM
 Informasi perbaikan kerusakan ganguan 024 -
TELKOM Ungaran 6921300
 Palang Merah Indonesia (PMI) 021-
4207051
 Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng 024-
76746733
 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jateng 024-
3519904
A. Pendahuluan

Selamat datang di Klinik Pratama Aisyiyah Siti Hajar kota Tegal


Berikut saya sampaikan pada hari ini tidak ada pelatihan keadaan darurat, jadi jika ada keadaan
darurat jangan panik
Ikuti petunjuk jalur evakuasi yang ada sebagai berikut
Sebelumnya saya akan menjelaskan ikon penting untuk membantu proses keadaan darurat yang
terjadi

1. IKON MERAH APAR

Sebagai ikon menunjukan tempat yang menyimpan alat pemadam kebakaran


APAR adalah alat pemadam kebakaran yang digunakan untuk memadamkan api sebelum membesar
2. Logo AIR

Menandakan sumber air terdekat, seperti Kamar mandi atau kran yang berguna untuk
memadamkan api

3. Jalur evakuasi

Tanda bahwa ada titik poin untuk menandakan jalur evakuasi keluar
4. Titik kumpul/Assembly Point
Titik terakhir kumpul setelah selamat dari kebakaran

DENAH SITI HAJAR

B. Emergency Exit
 Pintu darurat
Terdapat 2 pintu darurat di klinik pratama aisyiyah siti hajar
Yang pertama
Yang kedua

Titik kumpul di daerah ini

C. Cara Evakuasi yang benar


1. Lepaskan sepatu hak tinggi anda ketika terjadi keadaan darurat
2. Jika terjadi kebakaran dan anda terjebak pada kepulan asap, merangkaklah kearah luar. Ini apat
mempermudah anda untuk bernafas
3. Jika terjadi gempa bumi usahakan berlindung dibawah meja atau dinding yang kuat
4. Ikuti jalur evakuasi dan utamakan ibu hamil, Lansia, dan rekan kerja yang memiliki penyakit
kronis.
5. Kami harap bapak/ibu tetap tenang jika terjadi keadaan darurat.
Jenis jenis Alat Pemadam Kebakaran
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
1. Gempa Bumi 1. Pergeseran 1. Tanah longsor Kelompok 1. Sebelum Terjadi Gempa Bumi 1. Tas ransel
Suatu peristiwa alam lempengan bumi 2. Potensi Tsunami Rumah / - Identifikasi kelompok rentan dan tempat 2. Lampu senter dan
yang menimbulkan 2. Aktivitas Gunung 3. Rusak dan Bangunan terbuka terdekat baterai
getaran pada lempeng Berapi hancurnya rumah / Gedung - Tentukan tugas masing-masing anggota 3. Makanan
atau permukaan bumi. bangunan keluarga jika gempa bumi terjadi kering/instan dan
Gempa bumi terjadi 4. Korban jiwa dan - Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan 4. Air minum kemasan
karena adanya harta tempat berlindung (pekarangan, lapangan dan 5. Kota P3K
pergerakan kerak bumi 5. Kebakaran sebagainya) 6. Nomor-nomor telepon
atau lempeng bumi 6. Listrik padam - Amankan benda-benda yang berpotensi jatuh penting
dan melukai 7. Radio portable
- Letakan barang-barang yang besar dan berat 8. Pakaian cadangan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
di bagian bawah rak 9. Perlengkapan bayi
- Simpan barang pecah belah di bagian bawah 10. Dll
2. Saat Terjadi Gempa Bumi
- Jangan panik
- Cari jalan keluar yang aman
- Cari tempat terbuka
- Berlindung di bawah meja
- Berlindung di sudut siku dinding bangunan
- Hentikan kendaraan, cari tempat terbuka
- Cari tempat yang tinggi jika tinggal di pesisir
pantai
3. Setelah Terjadi Gempa Bumi
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Matikan listrik, gas dan api
- Waspada terhadap gempa susulan
- Dengarkan informasi dari sumber-sumber
yang terpercaya dan bertindak sesuai dengan
himbauan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
Kebakaran 1. Instalasi listrik 1. Hilang atau Kelompok 1. Sebelum Terjadi Kebakaran 1. Lampu senter dan
Peristiwa kobaran api yang tidak baik rusaknya rumah / rumah / - Tempatkan alat penerangan dan obat baterai
yang tidak 2. Penggunaan bangunan gedung lingkungan nyamuk di tempat yang aman 2. Air minum
terkendali dan kompor yang 2. Hilangnya nyawa permukiman - Rawat dan gunakan kompor dengan cermat kemasan
membakar benda- ceroboh dan harta benda kawasan padat - Sediakan alat pemadam kebakaran di sekitra 3. Kotak P3K
benda di lingkungan 3. Membakar 3. Lumpuhnya rumah rumah (karung basah, handuk/selimut/kain 4. Radio portable
sekitarnya sampah aktivitas lingkungan tebal basah dan pasir yang disimpan dalam 5. Nomor-nomor
sembarangan permukiman ember atau kantong) telepon penting
- Identifikasi kelompok rentan 6. Masker dan
- Tentukan tugas masing-masing anggota kacamata
keluarga jika kebakaran terjadi 7. Kantung tidur dan
- Kenali/tandai tempat yang bisa dijadikan selimut
tempat evakuasi yang aman (pekarangan, 8. Tempat
lapangan dan sebagainya) pengungsian
2. Saat Terjadi Kebakaran lengkap dengan
- Jangan panik sarana dan
- Matikan semua aliran listrik prasarana
- Hubungi pemadam kebakaran 9. Dll
- Amankan harta dan dokumen penting
- Lakukan tindak mencegah penyebaran api
- Menggunakan masker atau handuk/kain
basah di sekitar mulut/hidung
- Apabila terjebak di dalam ruangan, segera
cari jalan keluar dengan merangkak di bawah
asap dan bernapas pendek-pendek
- Mengungsi bila kondisi mengharuskan
3. Setelah Terjadi Kebakaran
- Lakukan pertolongan pertama untuk diri
sendiri
- Jauhi tempat yang terkena kebakaran
- Bertindak cepat mengikuti himbauan
NO JENIS BENCANA/ PENYEBAB AKIBAT SKALA PRAKTEK UTAMA SARANA /
PENGERTIAN SIMULASI PERLENGKAPAN
pemangku kepentingan yang berwenang

Anda mungkin juga menyukai