Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO SIMULASI TANGGAP DARURAT

Pada hari Jum’at, tanggal 16 Maret 2019 telah dilakukan penyuluhan di PT Unilever,
Jl.Rungkut Industri IV/5-11 Surabaya dengan pokok pembahasan Bencana kebakaran dan
kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran yang dilaksanakan mulai pukul 09.00-10.00 WIB. Materi
tersebut disampaikan oleh 3 mahasiswa dari Poltekes Surabaya dan di hadiri oleh karyawan
pabrik PT. Unilever.
MHS 1 : “Selamat Pagi, Bapak-bapak…Ibu-ibu…”
Karyawan :”Selamat pagi…”
MHS 1 : “Bapak dan Ibu Bagaimana kabarnya pagi ini? Pastinya sehat dan semangat ya”
Karyawan :”Alhamdulillah…Baik..”
MHS 1 :”Nah…Bapak dan ibu perkenalkan kami mahasiswa dari Poltekes Surabaya,
disini kami mau menyampaikan materi mengenai Bencana Kebakaran dan Kesiapsiagaan bila
terjadi Kebakaran. Disini kami mau berterima kasih atas waktu dan tempat yang telah diberikan
oleh pemimpin pabrik untuk menyampaikan materi tersebut. Selain kita menjelaskan mengenai
kebakaran dan kesiapsiagaannya, nanti mohon kerja samanya untuk melakukan simulasi
kebakaran di pabrik ini ya…”
Karyawan :”Baik Mbak…”
MHS 1 : “Untuk mempersingkat waktu, saya persilahkan untuk penyaji pertama untuk
menyampaikan materi yang telah disiapkan”

Setelah menyerahkan waktu dan tempat pada penyaji, moderator berpindah tempat dan
penyaji mulai menjelaskan materi.
MHS 2 : “Baiklah bapak ibu..kita mulai saja materinya, dari acara ini kita pasti punya
tujuab donk…apa sih tujuan dari penyuluhan ini??” (Memperhatikan para karyawan) “Kita
punya tujuan yaitu yang pertama Tujuan Umum, Setelah diberikan penyuluhan tentang
manajemen kebakaran dan kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran di pabrik diharapkan karyawan
pabrik parfum dapat mengenal dan mengerti tentang manajemen kebakaran dan kesiapsiagaan
bila terjadi kebakaran di pabrik. Lalu untuk tujuan khususnya yaitu Setelah di berikan karyawan
pabrik parfum dapat :
a. Menyebutkan pengertian bencana kebakaran
b. Menyebutkan faktor penyebab bencana kebakaran
c. Dapat mempraktikan dan memahami, tentang kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran
d. Dapat mengetahui bahaya dari dampak kebakaran
“Kita lanjut ke materi… Pengertian Kebakaran! Apa sih yang bapak dan ibu tau soal
kebakaran?” (Bertanya)
Karyawan 1 : “Menghanguskan rumah dan sekitarnya”
Karyawan 2 : “Api besar yg muncul tiba-tiba”
Para karyawan riuh saling beradu argumentasi.
MHS 2 : “Saya jelaskan ya Apa sih kebakaran itu??! Kebakaran adalah suatau reaksi
oksidasi eksotermis yang berlangsung cepat dari suatu bahan yang disertai dengan timbulnya
nyala api atau penyalaan (Depnaker 1997).”
Lalu, kalau terjadi kebakaran pasti ada penyebabnya,,,Ayo ada yang tau tidak apa
penyebab kebakaran?”
Karyawan : “Kompor meledak…kebocoran gas,,hutan yang gersang..”
MHS 2 :” Yang pertama kebakaran Menurut Depnakertras RI, 2002, penyebab
kebakaran dan peledakan antara lain: Faktor Manusia, faktor manusia ini bisa disebabkan oleh
1.) pekerja yang Tidak mau tau dan kurang mengetahui tentang prinsip dasar pencegahan
kebakaran dan ledakan. 2) Menempatkan barang atau menyusun barang yang mudah terbakar
tanpa menghiraukan norma-norma pencegahan kebakaran dan ledakan. 3.) Pemakaian tenaga
listrik yang berlebihan atau melebihi kapasitas yang telah ditentukan. 4.) Kurang memiliki
rasa tanggung jawab dan disiplin. 5.) Adanya unsur-unsur kesengajaan
Lalu Pengelola yang 1) tidak memperhatikan keselamatan kerja. 2.) Kurangnya
pengawasan terhadap kegiatan pekerja.3) System dan prosedur kerja tidak diterapkan dengan
baik, terutama dalam bidang penentuan bahaya, penerangan bahaya dll. 4.) Tidak adanya standart
atau kode yang tidak dapat diandalkan atau penerapan tidak tegas, terutama bagian yang kritis
dari peralatan. 5.) Sistem penanggulangan bahaya kebakaran baik system tekanan udara dan
instalasi pemadam kebakaran tidak diawali dengan baik.
Karyawan 2 : “Berarti itu termasuk kita yang bekerja di pabrik ini ya mbak?”
MHS 2 : “Betul Pak, Faktor yang ke-2 adalah Faktor Teknis 1) Melalui proses fisik
atau mekanis dimana dua faktor penting yang menjadi peranan dari proses ini adalah
timbulnya panas akibat kenaikan suhu atau kenaikan panas akibat dari pengetesan benda-
benda, maupun adanya api terbuka. 2) Melalui tenaga listrik pada umumnya terjadi karena
arus pendek sehinggamenimbulkan panas bunga api dan menyalakan atau membakar
komponen lain
Faktor yang ke-3 adalah Faktor Alam seperti Petir, Gunung meletus ,
kekeringan dan lain sebagainya. (Depnakertrans RI, 2002).
Karyawan : “Oh…Jadi begitu…”
MHS 2 : “Untuk Materi selanjutnya akan disampaikan oleh rekan saya, saya
persilahkan penyaji ke 2”
MHS 3 :”Terima Kasih penyaji 1 untuk waktu dan tempat yang telah diberikan, untuk
selanjutnya bapak dan ibu..Saya akan membahas mengenai bagaimana terbentuknya api.
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu adanya
oksigen, bahan bakar dan nyala api/percikan api. kebakaran tidak akan menyala apabila: a.
Tidak terdapat bahan bakar sama sekali atau tidak terdapat pada jumlah yang cukup b. Tidak
ada sama sekali oksigen atau tidak dapat pada kondisi yang cukup. c. Sumber panas tidak
cukup untuk menimbulkan api Ketiga unsur tersebut dinamakan segitiga api

Prosedur penanggulangan kebakaran di dalam jam kerja. Kalau sudah


terjadi kebakaran maka kita harus melakukan penanggulangan. Apa saja bapak ibu
penanggulangannya?”
Karyawan :”Menelfon pemadam kebakaran, Meneyiran api, teriak kebakaran”
MHS 3 : “Penanggulangan kebakaran di bagi menjadi 2 yaitu penanggulangan
kebakaran kecil dan kebakaran besar. Untuk yang kecil agar tidak menjadi besar maka yang
harus dilakukan Karyawan yang mengetahui lebih dahulu a. Memadamkan kebakaran kecil awal
tersebut dengan menggunakan alat pemadam api pertama/ringan yang tersedia di lantai tersebut.b.
Melaporkan terjadinya kebakaran tersebut kepada komandan lantai. Penanggulangan Kebakaran
Besar yang dilakukan adalah Komandan Lantai, Bila kebakaran tersebut tidak dapat dikuasai
oleh Regu Pemadam Lantai selanjutnya adalah :a. Memecahkan kaca pelapor kebakaran (break
glass) yang terpasang dilantainya sebagai tanda/isyarat bahwa di lantainya terjadi kebakaran
besar.b. Melaporkan terjadinya kebakaran kepada dan gedung (Kabag Rumah Tangga telepon
1259, 3451576). c. Mengkoordinasi pelaksanaan evakuasi karyawan di lantainya serta
menyelamatkan dokumen/jiwa.
Komandan Gedung (Dan Gedung) Setelah Dan Gedung menerima
berita kebakaran baik melalui laporan Komandan Lantai maupun dari tanda alarm, maka tindakan
Dan Gedung selanjutnya adalah :a. Memerintah semua penghuni gedung supaya tetap tenang dan
mengumumkan bahwa ada kejadian di lantai.........Gedung...........b. Mengkoordinir evaluasi
karyawan melalui komandan – komandan lantai yang bersangkutan, mulai dari atas lantai yang
terbakar sampai dengan lantai yang teratas, disusul dengan evakuasi karyawan mulai dari bawah
lantai yang terbakar sampai dengan lantai yang terbawah.c. Bekerjasama dengan K.a Pasukan
Pemadam intiguna pengarahan personil serta peralatan kebakaran danpengamanan yang diperlukan
dalam usaha penanggulangan kebakaran (memadamkan, melokalisir untuk mencegah meluasnya
kebakaran serta bahaya - bahaya lain yang mungkin dapat ditimbulkan, evakuasi karyawan dan
penyelamatan jiwa/harta benda.d. Mengkoordinir regu/regu pemadam kebakaran lantai lainnya yang
dapat diperbantukan dalam usaha penanggulangan kebakaran tersebut. e. Melaporkan/memberi
informasi tentang terjadinya kebakaran tersebut serta tindakan yang telah diambildalam rangka
penanggulangannya, kepada Kabag Rumah Tangga.
Karyawan : “ Mbak, Memangnya kalau sudah terjadi kebakaran tidak
semua orang boleh memadamkan ya?”
MHS 3 :”Untuk pemadaman kebakaran kecil mungkin
diperbolehkan ya pak, tapi jika kebakarannya besar harus di tangani oleh pihak yang lebih
professional seperti pemadam kebakaran. Kita lanjut ya materinya…sekarang kita
membahas mengenai Prosedur Evakuasi.
Prosedur Evakuasi
a. Segera tinggalkan gedung sesuai dengan petunjuk team evakuasi tanggap darurat atau
ikuti arah jalur evakuasi/arah tanda keluar, jangan kembali untuk alasan apapun.
b. Turun atau berlarilah ikuti arah tanda keluar, jangan panik, saling membantu untuk
memastikan evakuasi selamat.

c. Wanita tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi dan stoking pada saat evakuasi.

d. Beri bantuan terhadap orang yang cacat atau wanita sedang hamil.

e. Berkumpul di daerah aman (muster point) yang telah ditentukan, tetap berkumpul sambil
menunggu instruksi selanjutnya, pengawas team tanggap darurat dibantu atasan masing-
masing mendata jumlah karyawan, termasuk yang hilang dan terluka lalu melaporkan
kepada koordinator.

Koordinator akan mengumumkan keadaan aman berdasarkan hasil koordinasi dengan team
tanggap darurat setelah segala sesuatunya dianggap aman

Prosedur Evakuasi Keadaan Darurat Kebakaran

Perhatikan langkah-langkah Prosedur Evakuasi Keadaan Darurat Kebakaran seperti berikut ini:

a. Tetap tenang dan jangan panik


b. Segera menuju tangga darurat yang terdekat dengan berjalan biasa dengan cepat namun
tidak berlari

c. Lepaskan sepatu hak tinggi karena menyulitkan dalam langkah kaki


d. Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan

e. Beritahu orang lain/tamu yang masih berada didalam ruangan lain untuk segera
melakukan evakuasi

f. Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan merayap pada tembok atau pegangan
pada tangga, atur pernafasan pendek-pendek

g. jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang dibelakang anda dan
menghambat evakuasi

h. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk menunggu instruksi
berikutnya

Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :

a. Berjalan dengan cepat jangan lari.


b. Jangan membawa atau memakai barang – barang yang dapat menyulitkan pelaksanaan
evakuasi.
c. berikan prioritas kepada karyawati dan karyawan lain yang lemah fisiknya.
d. Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dahulu pintunya untuk
meyakinkan apakah dibalik pitu tersebutada api atau tidak.
e. Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut – turut sesuai lebar kapasitas tangga.
f. Bila mungkin keadaan mengijinkan, tutuplah semua pintu dan jendela untuk membantu
memperlambat rambatan api.
g. Apabila terperangkat dalam asap, bernafaslah dengan pendek – pendek melalui hidung,
bergerklah dengan cara merangkak karena udara dibawah lebih dingin/sejuk. Apabila
terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas anda, kalau perlu pakailah masker
asap/escape hood.
h. Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan berkumpul di tempat
yang cukup aman serta melapor kepada kepala Regu Evakuasi Lantai masing –masing.
NASKAH SIMULASI DIBAWAH INI

BELUM DI BETULKAN
1. Lokasi kejadian

Keadaan darurat kebakaran terjadi di gedung J tepatnya di pintu masuk area produksi (lihat lay
out kejadian darurat kebakaran).

2. Penyebab

Kebakaran disebabkan kesalahan operator menyimpan drum yang berisi produk yang masih
panas diatas palet kayu, penyimpanan drum tersusun secara vertikal (ditumpuk), sementara
diarea penyimpanan banyak terdapat material yang mudah terbakar, akhirnya terjadilah keadaan
darurat kebakaran berskala sedang sehingga menimbulkan situasi tidak menentu diantara
karyawan.

3. Langkah-Langkah Penanganan Keadaan Darurat Kebakaran

- Ada kesalahan operator Grup 2 melakukan kesalahan menaruh drum berisi produk yang masih
membara/panas diatas palet kayu dan menumpuk drum tersebut, beberapa saat kemudian Imat
Ruhimat, melihat ada palet yang terbakar, kemudian berteriak “Kebakaran.., kebakaran.,
kebakaran..,” sambil minta bantuan karyawan yang lainnya (Fuji S, Tarsim, Sapudin, Karno KW,
Muhi M, Kuat BS), Imat Ruhimat berlari mengambil alat pemadam kebakaran (APAR) terdekat
untuk memadamkan api mula yang berada titik lokasi kebakaran.
- Karyawan yang lain, membantu mengambil APAR yang berada dilokasi lain dan membantu
memadamkan kebakaran.

- Sapudin memecahkan box alarm dan menyalakan alarm (alarm berbunyi) lalu berlari keluar
melalui arah evakuasi untuk menghubungi team komunikasi (security) karena diduga kebakaran
berpotensi akan menjadi besar, Security menghubungi team keadaan darurat lainnya seperti
koordinator, pengawas, team pemadam kebakaran, team evakuasi dan team P3K.

- Team tanggap darurat mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya dibantu karyawan lainnya, jika team pemadam menganggap potensi
kebakaran tidak mungkin bisa ditanggulangi team, segera mengintruksikan team komunikasi
untuk menghubungi pemadam kebakaran Jababeka.

- Team evakuasi (Lesmana, Minda M, Ujang W, Imat R, Fuji S, Akam, Satim S, Eko S, Tatang S,
Asep S, Ardi R, Enjen), mengarahkan dan memastikan karyawan untuk keluar melalui jalur
evakuasi yang benar dan aman menuju muster point, membantu team P3K untuk memastikan
para korban yang pingsan dan cidera keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar dan aman
menuju muster point).

- Team P3K (Mirwan, Rudi T, Dito, Ivan E, Irwan S.) mencari korban yang cidera atau pingsan,
ditemukan karyawan logistik (Sahid dan Aris S.) pingsan diduga akibat shock, maka Team P3K
melakukan pertolongan pertama, dengan cara membaringkan ditempat yang aman lakukan nafas
buatan jika perlu, jika keadaan tidak memungkinkan langsung baringkan di tandu dan bawa
melalui jalur evakuasi yang aman menuju muster point. Ditemukan juga karyawan operator
produksi (Fuji S dan Karno KW) terluka kakinya akibat tertimpa potongan kayu palet, maka
baringkan ditempat aman, namun jika tidak memungkinkan, bawa dengan tandu atau jika masih
bisa berjalan bimbinglah atau gendonglah melalui jalur evakuasi yang benar dan aman untuk
menuju muster point. Hal ini team P3K bisa meminta bantuan team evakuasi atau karyawan lain
yang selamat.

- Team pemadam memanfaatkan APAR dan APAB untuk berusaha memadamkan api mengikuti
arah angin dan menyingkirkan barang-barang yang mudah terbakar disekitar sumber api.
- Pengawas ERT, mendata korban yang terluka, dibantu security memeriksa kamar mandi, toilet
dan ruangan lainnya, menyiapkan daftar nama-nama karyawan, memastikan karyawan yang
dievakuasi berada di muster point dengan aman dan nyaman. Menyiapkan laporan investigasi
keadaan darurat

- Koordinatoor, mengkoordinir team tanggap darurat, mengumumkan keadaan aman.

4. Pemulihan Keadaan Darurat

Team Tanggap Darurat, telah selesai melaksanakan kegiatan menangani keadaan darurat sesuai
dengan tugasnya masing-masing, Setelah koordinator mengumumkan keadaan aman, team
berkumpul untuk mendengarkan arahan dari koordinator tentang upaya pemulihan keadaan
darurat, yaitu masing-masing team melakukan upaya pemulihan dengan cara :

- Team Komunikasi, menyiapkan laporan proses komunikasi secara tertulis (krnologis


komunikasi) kepada koordinator melalui pengawas.

- Team Evakuasi, melakukan pemulihan dengan cara membantu team P3K memobilisasi korban
yang terluka yang mungkin selanjutnya akan di bawa ke rumah sakit dan lain sebagainya.

- Team P3K, terus memberi pertolongan kepada korban bersama-sama dengan petugas medis.

- Team pemadam/tumpahan, membersihkan lokasi kebakaran dan tumpahan-tumpahan yang


timbul akibat adanya keadaan emergency.

Anda mungkin juga menyukai