4
PENERAPAN PRINSIP EVAKUASI
1. Bencana alam
–Darat : longsor, letusan gunung merapi, gempa bumi,
kekeringan, banjir dll
–Laut : tsunami
–Udara : Puting beliung, badai
2. Peristiwa Lain
–Kecelakaan Lalu Lintas
–Kecelakaan Pabrik/Industri
–Serangan Teroris
–Serangan Militer
–Pemboman
–Kebakaran
–Wabah Virus
URUTAN EVAKUASI
Terdapat beberapa urutan dalam melakukan suatu proses evakuasi,
yang mana urutan tersebut antaralain :
1.Deteksi, proses untuk menemukan dan menentukan keberadaan potensi dari
suatu ancaman.
2.Keputusan, penentuan tindakan yang akan diambil saat setelah
menemukan potensi bahaya.
3.Alarm, sebuah pemberitahuan/peringatan akan adanya ancaman.
4.Reaksi, tindakan yang dilakukan setelah mengeluarkan sebuah keputusan
dan peringatan bahaya.
5.Pemindahan menuju area aman, proses memindahkan manusia dan benda
dari area berbahaya ke dalam zona yang lebih aman.
6.Transportasi, proses memindahkan manusia dan benda dari suatu tempat
ke tempat lain dengan menggunakan mesin.
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN
1. Evakuasi dilakukan mengikuti jalur evakuasi yang telah ditentukan. Penanggungjawab lantai memberikan aba-aba
kepada rekan yang lain untuk memimpin proses evakuasi.
2. Barang berharga dan alat komunikasi jika memungkinkan dibawa pada saat gempa dengan catatan tidak menghambat
proses evakuasi.
3. Evakuasi dilakukan dengan tertib dan tidak saling dorong mendorong. Wanita yang menggunakan sepatu hak tinggi
diminta untuk dilepas guna menghindari kesulitan pada saat evakuasi.
4. Penanggungjawab lantai membawa rekan-rekan ke area evakuasi (berkumpul) untuk dilakukan absensi dan memberikan
tindakan P3K jika ada korban.
5. Jika tidak memungkinkan untuk evakuasi, berlindung dibawah peralatan furnitur yang cukup kuat dan tidak terbuat dari
kaca. Pegang kaki furnitur tersebut selama terjadinya gempa.
6. Jika tidak ada furnitur, dapat berlindung pada pondasi bangunan yang kuat dan tahan terhadap gempa. Jangan lupa
untuk melindungi kepala dan memperhatikan benda-benda yang berjatuhan.
7. Apabila gempa sudah selesai, dapat keluar menuju area evakuasi (berkumpul). Jika terjebak didalam runtuhan
bangunan, maka cobalah untuk tetap tenang dan jika memungkinkan menghubungi rekan lain menggunakan alat
komunikasi yang dibawa.
PROSEDUR EVAKUASI BANJIR
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua karyawan harus
mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat
terjadi, disamping harus memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat / menyumbat
jalannya air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari lantai sebelum
meninggalkan ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain atau yang
berwenang.Untuk menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus memonitor dan melakukan
tindakan-tindakan pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka lakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya banjir termasuk
kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
PROSEDUR EVAKUASI GEMPA TSUNAMI
PEMINDAHAN DARURAT
Hanya dilakukan jika :
1. Ada bahaya langsung thd penderita
2. Untuk memperoleh jalan masuk atau menjangkau penderita lainnya
3. Tindakan penyelamatan nyawa tdk dpt dilakukan karena posisi penderita
tidak sesuai untuk perawatannya
PEMINDAHAN TDK DARURAT (BIASA)
Dilakukan setelah :
1. Penilaian awal sudah lengkap dilakukan
2. Denyut nadi dan nafas stabil ( dbn )
3. Tdk ada perdarahan luar atau tak ada indikasi perdarahan dalam
4. Mutlak tdk ada cedera spinal / leher atau cedera ditempat lain
5. Semua patah tulang sudah diimobilisasi (difiksasi secara benar)
DARURAT :
Tarikan lengan atau bahu
Tarikan baju atau selimut
Tarikan menjulang
Tarikan dg merangkak
TIDAK DARURAT :
Teknik angkat langsung (2-3 orang)
Teknik angkat anggota gerak
EVAKUASI 1 PENOLONG
KORBAN TIDAK SADAR
-Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)
Teknik ini dilakukan ketika sudah dipastikan bahwa korban
tidak mengalami patah tulang, urai sendi, atau cedera semacamnya. Jika
korban mengalami patah tulang punggung, maka teknik ini jangan
dilakukan. Sebab hanya akan menyebabkan kondisi korban semakin fatal.
KORBAN TIDAK SADAR