Anda di halaman 1dari 6

Lampiran Roleplay

STIMULASI TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SESI I

Pengorganisasian :
1. Nama klien peserta TAK
a) Pasien 1 (P1) : Eka Rahayu
b) Pasien 2 (P2) : Bima Aryo
c) Pasien 3 (P3) : Khofifah
d) Pasien 4 (P4) : Dina Ayu A
2. Leader (L) : Desti Candraning Indah
3. Fasilitator
a) Fasilitator 1 (F1) : Ika Aprilia Damayati
b) Fasilitator 2 (F2) : Dina Nurfadila
c) Fasilitator 3 (F3) : Veni Rahmawati
d) Fasilitator 4 (F4) : Ayu Anggraeni
4. Observer : Nisaaul Mufidah

Skenario :
“Suatu hari di Ruang Cendrawasih, RSJ X akan dilakukan Terapi Aktivitas
Kelompok pada klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan.”
(posisi melingkar, duduk di kursi masing-masing kecuali leader dalam posisi
berdiri dan observer mengamati dari luar)
Leader : “Assalamu’alaikum wr. wb.”
Seluruh peserta : “Wa’alaikum salam wr. wb.”
Leader : “Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama Desti, bisa
dipanggil dengan suster desti, disini saya akan bertugas sebagai pemimpin pada
kegiatan kita hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan kita hari ini, saya ingin
berkenalan terlebih dahulu dengan Bapak Ibu sekalian. Dimulai dari sebelah
kanan saya terlebih dahulu.”
F1 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Ika Aprilia Damayanti bisa
dipanggil suster Ika. Saya adalah fasilitator dari Nyonya Eka. Terima kasih.”
F2 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Dina Nur bisa dipanggil Suster
Dina, saya adalah fasilitator dari Tuan Bima. Terima kasih.”
F3 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Veni Rahmawati bisa dipanggil
suster Veni. Saya adalah fasilitator dari Nyonya Kofifah. Terima kasih.”
F4 : “Selamat pagi, perkenalkan nama saya ayu anggraeni bisa dipanggil
suster ayu, saya adalah fasilitator dari Nyonya Dina. Terima kasih.”
P1 : “Nama saya Eka Rahayu biasa dipanggil Eka, Hobinya shopping.”
P2 : “Nama aku Bima Aryo biasa dipanggil Bima, Hobi akuuu memancing.”
P3 : “Saya Kofifah biasa dipanggil Ifah, Saya suka menyanyi.. la.la.laa.laaaa.”
P4 : (Dengan gaya cool dan sedikit ketus) “Perkenalkan nama saya Dina Ayu
Amelia panggil saya Dina.. hobi saya membaca .”
L : Oke, baiklah..semua telah memperkenalkan dirinya masing-masing.
”Bagaimana perasaan bapak/ibu hari inii?”
All :”Alhamdulillah… baik sus..”
L :”Bapak/ibu sekalian tujuan kegiatan hari ini yaitu mengenal halusinasi.
Dalam kegiatan ini ada beberapa aturan yang harus kita taati bersama, yaitu jika
ada yang ingin meninggalkan kegiatan harus meminta izin kepada saya selaku
leader. Kegiatan ini berlangsung selama 45 menit, setiap peserta mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir. Dapat dimengerti bapak/ibu?”
All :”Ya..sus”
L :”Bapak/ibu tahu nggak halusinasi itu apa?”
P1 :”halusinasi itu apa yah? ehm gtw sus.. hiihiiii,, (halusinasi..halusinasii..)
P2 :”halusinasi itu klo akyuu gaya-gaya gitu di depan kameraa (sqambil
bergaya sendiri di depan semua )
P3 :”iiihhh.. bukan tau!!!!! halusinasi itu..kalo ada bayangan gitu bukan sus??
P4 : halusinasi itu..ehhmm…. eheemm… eheem… ehmmm…. Ehmmm..
halusinasi itu… ehmmm
L :”baguuss,,hampir tepat jadi halusinasi itu adalah klo kita melihat sesuatu
tapi orang lain ga melihatnya seperti itulah halusinasi.” Coba nyonya Eka pernah
ga ibu melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa melihat?”
P1 :”ooh pernah sus, saya pernah liat anak kecil lagi duduk halaman belakang
rumah, terus saya bilang ke dia kenapa duduk disana sendirian. Terus ada teteh
saya dibelakang, dia nanya ‘ibu, nuju nyarios sareng saha?’ terus saya jawab ‘ eta
teh, aya budak leutik calik diditu..terus teteh saya bilang ‘aduh eneng da teu aya
budak leutik calik diditu’. Besoknya saya ngelihat lagi sus.. ada anak itu lagi
mojok di ruang tamu, tapi kata suami saya ga ada orang disana. Udah berapa kali
saya melihat anak kecil itu sampai saya berkenalan,ngobrol-ngobrol gituu..tapi ga
tahu kenapa, suami saya langsung membawa saya kesini”
L :”Terus gimana perasaan ibu waktu melihat anak kecil itu?”
P1 :”saya suka sama anak kecil itu, sus.. anak itu lucu, saya kan udah lama
mau punya anak lucu kayak anak itu.” Tapi semua orang dirumah saya pada
merasa aneh dan ga suka gitu.
L :”oh begitu.. Coba sekarang kita dengarkan cerita dari bu dina ?”
(Bu dina terdiam)
F4 : “Bu Dina ayo ceritakan ke kita semua tentang halusinasi bapak”
(Bu Dina geleng-geleng)
F4 : “Tidak apa-apa bu. Ceritakan saja. Kita semua yang ada disini tidak akan
menceritakan cerita bapak kepada orang lain.”
P4 : “yakin?” (dengan nada ketus)
F4 : “Iya Bu, percaya sama kita rahasia bapak terjamin kerahasiannya. Benar
kan ya Bapak Ibu sekalian?”
Semua peserta : “iyaa…Benar”
P4 : “Jadi gini, waktu saya lagi sendirian di kantor, waktu saya lembur, saya
melihat ada seorang teman yang sangat baik, dia mau membantu saya
menyelesaikan pekerjaan saya.”
(menundukkan muka)
Leader : ’’kalo boleh tau seperti apa orangya?’’
P4 : ”orangnya seumuran saya, dia dengan setia membantu pekerjaan saya,
disaat semua orang sudah pada pulang, dia selalu menemani saya, sehingga saya
tidak merasa sendirian.” Tapi,lama kelamaan saya merasa takut sendiri.
Leader : ”kalau boleh tau, apa yang menyebabkan bapak menjadi takut?”
P4 : “Dia awalnya setia menemani saya bekerja..tapi lama kelamaan..dia
menuntun saya keluar gedung, dan seolah-olah mengajak saya untuk terjun dari
atas gedung. Sehingga ada satpam yang melihat saya dalam keadaan ketakutan
dan gelisah. Sehingga keluarga saya juga membawa saya kemari.
L : ”Kapan biasanya Ibu melihat orang tersebut?”
P4 : ”Awalnya pas lagi dikantor sewaktu saya lembur, sus. Saya pusing
banyak banget kerjaan di kantor sampai-sampai istri marah-marah ke saya katanya
saya gak memperhatikan keluarga.” (terlihat gelisah, duduk tertunduk diam). Tapi
sampai sekarang, orang itu terus ngikutin Saya. Tuh dia ada di samping suster
Ketty.”
F4 : “Di samping saya? (menoleh ke belakang). Saya tidak melihat ada siapa-
siapa di samping saya. Suster Desti, apa Anda melihat ada seseorang di samping
saya?”
L : “Saya juga tidak melihat ada seseorang di sana.”
ALL : “iya, ga ada orang kok... Ga ada tuh...”
P4 : “Tapi saya lihat…”
L : ”Baiklah. Ibu Dina tenang ya… Tidak usah takut. Tidak ada yang melihat
seseorang di samping suster Ayu seperti yang Ibu Dina ceritakan. Sekarang kita
dengarkan cerita dari ibu Kofifah. Silakan Bu Kofifah”
P3 : ”Cerita apa, Sus?”
F3 : ”Cerita tentang pengalaman halusinasi ibu?”
P3 : ”Ooo...yang bisa melihat cowok ganteng banget, sus. Bilangnya sih dia
suami saya. Kalau kemana-mana ngikutin saya terus, sus. Saya sih percaya aja
abis ganteng banget, sus.
L :”Cowok itu ngomong sesuatu gak, bu?”
P3 :”Gak, sus. Dia Cuma senyum aja. Saya tanya apa senyum terus.”
L :”Kapan biasanya bapak melihat cowok itu?”
P3 :”Setiap pulang kerja suka melihat cowok itu lagi duduk di ruang tamu.
Awalnya saya kaget kirain ada maling eh ternyata cowok itu. Kalau ngada kerjaan
di rumah. Lagi nyantai, sus. Tiba-tiba cowok itu ada disebelah saya.”
L :”Bagaimana perasaan ibu saat melihat cowok itu?”
P3 :”kaget awalnya, ini cowok darimana. Tapi akhirnya seneng juga ada yang
nemenin.”
L :”ya, sekarang giliran pak bima untuk cerita. Silahkan, pak.”
P2 :”apa? Cerita apa bu kepala?”
L :”Apakah bapak sering melihat bayangan-bayangan ?”
P2 :”hmmm…bayangan? Saya ga liat bayangan, Sus. Tapi saya suka melihat
ada seorang cowok seumuran saya,udah kayak sahabat saya sendiri.”
L :”oh..emang dimana bapak suka melihat nya?”
P2 :”itu sus… dia berdiri di belakang suster. Sedang senyum melihat kita
semua disini”.
ALL :”(melihat ke arah belakang suster kepala)” mana? Mana? Kok saya ga
liat… (ekspresi pasien masing-masing dan fasilitator menenangkan pasien nya)
P2 : “iihh,, itu ada.. ituuu.. mata kalian dimana sih, kok ga bisa liat sahabat
aku yang ganteng itu…”
F2 : “Pak Bima tenang yaa.. (menenangkan pasien). Coba bapak jelaskan
kembali seperti apa orang yang ibu lihat?”
P2 : “itu sus, dia temen aku dari sebelum aku masuk kesini, dia pake baju
merah,, dan selalu senyum sama aku…”
F2 : “Bapak bima, saya tidak melihat orang atau siapapun seperti yang bapak
ceritakan. Begitupun rekan-rekan yang lainnya.”
L : “Oke, baiklah.. semua harap tenang ya.. ”Ternyata pengalaman bapak/ibu
sangat menarik dan dari sana kita dapat mengambil pelajaran. Terima kasih untuk
bapak/ibu yang sudah menceritakan pengalamannya. Tepuk tangan untuk kita
semuanya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa para peserta mengalami
halusinasi penglihatan, dimana halusinasi itu ada yang melihat anak kecil dan
melihat laki-laki, bahkan ada yang menyuruh melukai diri sendiri. Dan halusinasi
terjadi pada saat klien sedang berada di rumah, kantor, pada saat sendirian.
Sebagian besar dari peserta merasa takut, senang, kaget, bingung, dan gelisah. Ya
bapak/ibu apakah sejauh ini ada yang ingin ditanyakan?”
All :”tidaaak..”
L :”baiklah, sebelumnya saya ingin bertanya bagaimana perasaan bapak/ibu
setelah mengikuti kegiatan ini? Mangga Ibu dina.”
F4 :”Ibu dina, bagaimana perasaannya bu?”
P4 :”ooh,saya? Hmmmm...lega sus.”
F1 :”bu eka, gimana perasaannya?”
P1 :”seneng aja sus.”
F2 :”ya, pak bima gimana perasaannya?”
P2 :”Saya takut, si cewek itu masih suka ngeliatin.”
F3 :” bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini?”
P3 :”Alhamdulillah, suster...legaaaa pisan.”
L :”ya alhamdulillah kegiatan hari ini sudah selesai, mari kita tepuk tangan
untuk semua. Bapak/ibun sudah tau halusinasi itu apa, jadi seandainya hal itu
terjadi lagi harap bapak/ibu melapor kepada suster yang sedang bertugas. 3 hari
lagi kita akan mengadakan kegiatan seperti ini lagi namun dengan tema yang
berbeda. Apakah bapak/ibu bersedia mengikuti kegiatan selanjutnya?
All :”baik, sus..”
L :”iya jadi hari Kamis besok itu temanya tentang cara mengontrol
halusinasi, 3 hari lagi jam 10.00 di tempat ini. Dan sekian kegiatan hari ini,
mohon maaf bila ada kesalahan. Terima kasih atas partisipasi bapak/ibu.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai