Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembanagan kesehatan masyarakat diera 80-an anatara lain ditandai
dengana danya Ottawa Charter for Health Promation (Deklarasi Ottawa , 1986)
dimana berbagai ahli kesehatan masyarakat,ahli promosi kesehatan serta bidang
terkait ditingkat global, merumuskan Deklarasi Ottawa. Deklarasi ini dilandasi
konsep pemikiran bahwa hakikatnya kesehatan deklarasikan atan masyarakt yang
optimal memerlukan adanya prasyarat yaitu : kedamaian, tempat tinggal,
pendidikan, makan, pengahsilan, ekositem yang stabil, keadilan sosial serta
keadilan (equity).

Pengertian advokasi menurutWHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan


BKKBN (2002)Jadi advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang
dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan
sosial dan sisitem yang mendukung tujuan atau program kesehatan
tertentu.Tujuan utama advokasi di sektor kesehatan adalah memperoleh komitmen
dan dukungan kebijakan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan di segala
tingkat.
Sasaran Advokasi Kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan
memberikan dukungan terdadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil
keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat,
para mitra di kalangan pengusaha atau swasta, badan penyandang dana, kalangan
media masssa, organiasi profesi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya
masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar serta kelompok-kelompok
potensial lainya dimasyarakat.Mereka itu bukan hanya yang potensial pendukung,
tetapi juga yang menentang atau yang upayanya berlawanan atau merugikan
kesehatan (mialnya industry rokok).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Advokasi dan Advokasi dalam
kesehatan?
2. Apa Sasaran Advokasi dalam Promosi Kesehatan?
3. Apa saja Prinsip Dasar Advokasi dalam Promosi Kesehatan?
4. Apa saja Metode dan Tehnik Advokasi dalam Promosi Kesehatan?
5. Apa saja Langkah Advokasi dalam Promosi Kesehatan?
6. Bagaimana Penerapan Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Tentang Pengertian Advokasi dan Advokasi dalam Kesehatan.
2. Mengetahui Sasaran Advokasi dalam Promosi Kesehatan.
3.Mengetahui Prinsip Dasar Advokasi dalam Promosi Kesehatan.
4. Mengetahui Metode dan Tehnik Advokasi dalam Promosi Kesehatan.
5. Mengetahui Langkah Advokasi dalam Promosi Kesehatan.
6. Mengetahui Penerapan Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Advokasi dan Advokasi Dalam Kesehatan


Beberapa pengertian advokasi sebagai berikut :
WHO ( 1989) diukutip dalam UNFPA dan BKKBN (2002) menggunkan
advocacyis a combination on individual and social action design to gain
political commitment, policy support, social accept ance and system support
for particular health goal or programme. Jadi advokasi adalah kombinasi
kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen
politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sisitem yang mendukung
tujuan atau program kesehatan tertentu.
Definisi Chapela 1994 yang dikutip WISE (2001) secara harfiah:”
melakakukan advokasi berarti mempertahankan, berbicara mendukung
seseorang atau sesuatu atau mempertahankan ide. Sedangkan advokator
adalah seseorang yang melakukan kegiatan atau negosiasi yang ditujukan
untuk mencapai sesuatu untuk seseorang,kelompok ,masyarakt tertentu atau
secara keseluruhan.

2.2 Sasaran Advokasi dalam Promosi Kesehatan

Sasaran Advokasi Kesehatan adalah berbagai pihak yang diharapkan


memberikan dukungan terdadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil
keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan
rakyat, para mitra di kalangan pengusaha atau swasta, badan penyandang
dana, kalangan media masssa, organiasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar serta
kelompok-kelompok potensial lainya dimasyarakat.Mereka itu bukan hanya
yang potensial pendukung, tetapi juga yang menentang atau yang upayanya
berlawanan atau merugikan kesehatan (mialnya industry rokok).Pelaku
advokasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan dan
memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.Mereka itu
diharap : memahami permasalahan kesehatan, mempunyai kemampuan

3
advokai khususnya melakukan pendekatan persuasive, dapat dipercaya
(credible), dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela
khususnya disepan kelompok sasaran. Mereka itu juga dapat berasal dari
kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi,organisasi profesi, organisasi
berbasis masyarakat atau agama, LSM, tokoh berpengaruh.

2.3 Prinsip Dasar Advokasi dalam Promosi Kesehatan


Advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu dan
sosial, untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan
sosial, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program kesehatan.
Untuk mencapai tujuan advokasi ini, dapat diwujudkan dengan berbagai
kegiatan atau pendekatan. Untuk melakukan kegiatan advokasi yang efektif
memerlukan argumen yang kuat. Oleh sebab itu, prinsip-prinsip advokasi ini
akan membahas tentang tujuan, kegiatan, dan argumentasi-argumentasi
advokasi.
Dari batasan advokasi tersebut, secara inklusif terkandung tujuan-tujuan
advokasi, yakni: political commitment, policy support, social aceptance dan
sistem support.
a. Komitmen politik (political comitment)
Komitmen para pembuat keputusan atau alat penentu kebijakan di tingkat
dan disektor manapun terhadap permasalahan kesehatan tersebut.
Pembangunan nasional tidak terlepas dari pengaruh kekuasaaan politik
yang sedang berjal.
b. Dukungan kebijakan (policy support)
Dukungan kongkrit yang diberikan oleh para pemimpin institusi disemua
tingkat dan disemua sektor yang terkait dalam rangka mewujudkan
pembangunan di sektor kesehatan. Dukungan politik tidak akan berarti
tanpa dilanjutkan dengan dikeluarkannya kebijakan kongkret dari para
pembuat keputusan tersebut.
c. Penerimaan Sosial ( social acceptance)
Penerimaan sosial, artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat.
Suatu program kesehatan apapun hendaknya memperoleh dukungan dari

4
sasaran utama program tersebut, yakni masyarakat, terutama tokoh
masyarakat.
d. Dukungan Sistem (System Support)
Adanya sistem atau organisasi kerja yang memasukkan uinit pelayanan atau
program kesehatan dalam suatu institusi atau sektor pembangunan adalah
mengindikasikan adanya dukungan sistem.

2.4 Metode dan Tehnik Advokasi dalam Promosi Kesehatan

Tujuan utama advokasi di sektor kesehatan adalah memperoleh


komitmen dan dukungan kebijakan para penentu kebijakan atau pembuat
keputusan di segala tingkat.
Metode atau cara dan tehnik advokasi untuk mencapai tujuan itu semua
ada bermacam-macam, antara lain:
1. Lobi Politik (political lobying).
Lobi adalah bincang-bincang secara informal dengan para pejabat untuk
menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan yang
dilaksanakan.
2. Seminar / Presentasi.
Seminar / presentasi yang di hadiri oleh para pejabat lintas program dan
sektoral. Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta rencana
program pemecahannya. Kemudian dibahas bersama-sama, yang akhirnya
diharapkan memproleh komitmen dan dukungan terhadap program yang
akan dilaksanakan tersebut.
3. Media.
Advokasi media (media advocac ) adalah melakukan kegiatan advokasi
dengan mengumpulkan media, khususnya media massa.
4. Perkumpulan (asosiasi) Peminat
Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau
interes terhadap permaslahan tertentu atau perkumpulan profesi, juga
merupakan bentuk advokasi.

5
2.5 Langkah Advokasi dalam Promosi Kesehatan

Advokasi adalah proses atau kegiatan yang hasil akhirnya adalah


diperolehnya dukungan dari para pembuat keputusan terhadap program
kesehatan yang ditawarkan atau diusulkan. Oleh sebab itu, proses ini antara
lain melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan
(materi) atau instrumen advokasi. Bahan advokasi adalah : data informasi,
bukti yang dikemas dalam bentuk tabel, grapik atau diagram yang
menjelaskan besarnya masalah kesehatan, akibat atau dampak masalah,
dampak ekonomi, program yang diusulkan/proposal program.
b. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi sangat tergantung dari metode atau cara
advokasi. Cara advokasi yang sering digunakan adalah lobbi dan seminar
atau presentasi.
c. Tahap penilaian
Seperti yang disebutkan diatas bahwa hasil advokasi yang diharafkan
adalah adanya dukungan dari pembuat keputusan, baik dalam bentuk
perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Oleh
sebab itu, untuk menilai atau mengevaluasi keberhasilan advokasi dapat
menggunakan indikator-indikator seperti dibawah ini:
1. Software (piranti lunak): misalnya dikeluarkannya:
a) Undang-undang
b) Peraturan pemerintah
c) Peraturan pemerintah daerah (perda)
d) Keputusan menteri
e) Surat keputusan gubernur/bupati
f) Nota kesepahaman (MOU), dan sebagainya
2. Hardware (piranti keras): misalnya:
a) Meningkatnya anggaran kesehatan dalam APBN atau APBD
b) Meningkatnya anggaran untuk satu program yang di prioritaskan

6
c) Adanya bantuan peralatan, sarana atau prasarana program dan
sebagainya.

2.6 Penerapan Advokasi Kesehatan dalam Promosi Kesehatan

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga
dipengaruhi oleh kebijakan maupun perubahan orgnisasi, dan politik bahkan
factor ekonomi, maka lingkungan yang mendukung perubahan perilaku
sangatlah penting. Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi
promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun
masyarakat menjadi penting. Advokasi hakekatnya adalah bekerja dengan
individu dan organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu proses
dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka. tujuan dari advokasi kesehatan adalah
diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa
kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keiktusertaan dalam kegiatan,
maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.
Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak yang yang
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan,
khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan.
Pelaku advokasi kesehatan: siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan,
dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut.
Pendekatan advokasi kesehatan antara lain: melibatkan para pemimpin,
bekerja dengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa
dan membangun kapasitas. Unsur dasar advokasi antara lain: penetapan
tujuan advoakasi, pemanfaatan data dan riset untuk advokasi, identivikasi
khalayak sasaran advokasi, pengembangan dan penyampaian pesan advokasi,
membangun koalisi, membuat persentasi yang persuasive, penggalangan dana
untuk advokasi, evaluasi upaya advokasi. Langkah-langkah advokasi
kesehatan antara lain: identifikasi dan analisis masalah atau isu yang
memerlukan advokasi, identifikasi dan analisis kelompok sasaran, siapkan
dan kemas bahan informasi, rencanakan teknik atau cara atau kegiatan

8
operasional, laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak
lanjut.
3.2. Saran
Dalam memberikan promosi kesehatan mencangkup advokasi
diharapkan dapat bekerja sama antara individu dan organisasi dalam
membuat suatu perubahan.

9
DAFTAR PUSTAKA

D.J Maulana, Heri. 2007. Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta : Jakarta.
SoekidkoNotoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbitRineka Cipta, Jakarta, 2010.

Gustin. 2012. Advokasi dalam Promosi Kesehatan [online]. Diakses pada tanggal
23 September 2018. Tersedia di :
http://gustin74.blogspot.com/2012/10/advokasi-dalam-promosi-
kesehatan.html?m=1
Keristianto, Aji. 2013. Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan [online].
Diakses tanggal 23 September 2018. Tersedia di :
http://ajikeristianto2013.blogspot.com/2013/04/konsep-advokasi-dalam-
promosi-kesehatan.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai