Anda di halaman 1dari 6

UKL - UPL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


SISTEM TANGGAP DARURAT

A. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan Prosedur Tetap Antisipasi
Keadaan Darurat ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam
menanggulangi keadaan darurat di lingkungan Penambangan.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur Tetap ini berlaku untuk antisipasi keadaan darurat di lingkungan
Penambangan.

C. TANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab pelaksanaan prosedur ini adalah Staff Pemilik Usaha yang
berkaitan dengan aktivitas antisipasi keadaan darurat dan Penjaga Keamanan.

D. ALAT DAN BAHAN (BILA DIPERLUKAN)


Tidak ada

E. PROSEDUR
1. Instruksi Kerja Antisipasi Timbulnya Kebakaran dan Ledakan :
a. Apabila terjadi kebakaran atau ledakan, baik pada skala besar atau kecil, segera
bunyikan sirine atau kode-kode tertentu, misalnya : via telepon, kentongan, yang
dapat menunjukkan adanya kondisi kebakaran atau ledakan dan berikan
pengumuman agar pekerja tambang jangan panik, segera keluar dari lokasi
yang tertutup, melalui emergency exit.
b. Lakukan evakuasi untuk meminimalisir korban. Jalur evakuasi adalah melalui
jalan tambang terdekat dari lokasi kejadian menuju titik berkumpul di area base
camp.

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 105


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
UKL - UPL

c. Penjaga Keamanan atau pekerja tambang yang terdekat dengan lokasi kejadian,
segera mengambil APAR dan mengaktifkannya untuk mengadakan pemadaman
api. Jika kebakaran tidak dapat diantisipasi segera menghubungi PMK.
d. Staff atau penjaga keamanan membuat berita acara kejadian. Jika ditemukan
kondisi yang mencurigakan segera menghubungi pihak Kepolisian.

2. Instruksi Kerja Antisipasi Timbulnya Bencana Banjir :


a. Staff atau penjaga keamanan serta para pekerja tambang melakukan koordinasi
untuk segera membunyikan sirine atau memberikan kode-kode tertentu agar
semua pekerja tambang siaga dan menyelamatkan diri.
b. Lakukan evakuasi pada seluruh pekerja tambang dan segera lakukan proteksi
pada aliran listrik, genset, maupun peralatan penambangan.
c. Evakuasi barang-barang, aset, dokumen-dokumen berharga, bahan baku
(material), dan bahan-bahan kimia yang lain (dengan menggunakan skala
prioritas).
d. Staff yang bertugas membuat berita acara timbulnya bencana banjir dan
antisipasinya.

3. Instruksi Kerja Antisipasi Bencana Gempa Bumi :


a. Jika terjadi gempa bumi secara mendadak baik yang terjadi karena vulkanik
(gempa akibat letusan gunung) maupun tektonik (gempa akibat pergeseran
tanah), Penjaga Keamanan, Staff yang bertugas, dan para pekerja tambang
melakukan koordinasi untuk segera membunyikan tanda bahaya, dengan media
sirine, telepon, kentongan.
b. Lakukan evakuasi dengan mengarahkan mobilitas pekerja tambang pada lokasi
yang aman dan cegahlah timbulnya kondisi panik.
c. Lakukan evakuasi terhadap aset Perusahaan.
d. Staff yang bertugas membuat berita acara timbulnya bencana gempa bumi dan
antisipasinya.

4. Instruksi Kerja Antisipasi Kerusuhan Sosial dan Sabotase :


a. Bila terjadi kerusuhan sosial dan sabotase, misalnya : massa merusak aset
Perusahaan, lakukan koordinasi dengan para Penjaga Keamanan dan Staff yang
bertugas untuk tindakan pengamanan pekerja tambang dan aset Perusahaan.

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 106


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
UKL - UPL

b. Petugas Penjaga Keamanan menghubungi Polsek terdekat, jika tidak dapat


diantisipasi secara internal.
c. Lakukan sterilisasi dan melarang orang yang dianggap mencurigakan memasuki
area Perusahaan.
d. Staff yang bertugas melakukan inventarisasi dan membuat berita acara sebagai
laporan dan sarana evaluasi (tindakan preventif jika terjadi kondisi serupa).

5. Instruksi Kerja Antisipasi Shutdown (Pemberhentian Pabrik yang Tidak


Terjadwal/Terencana) :
a. Bila terjadi pemberhentian Perusahaan yang tidak terjadwal, lakukan koordinasi
dengan Staff yang bertugas dan Penjaga Keamanan, serta pada Pemilik Usaha.
b. Staff yang bertugas memberikan pengumuman kepada semua pekerja tambang
dan karyawan yang bertugas saat itu untuk menghentikan operasional
penambangan.
c. Lakukan sterilisasi dan melarang orang yang dianggap mencurigakan memasuki
area Penambangan.
d. Lakukan pengontrolan atau pengecekan pada aset Perusahaan (jika timbul
gangguan pada aset tersebut).
e. Staff yang bertugas membuat berita acara terkait dengan kejadian dan
antisipasi yang telah dilakukan.

6. Instruksi Kerja Antisipasi Longsor


a. Apabila terjadi longsor, baik pada skala besar atau kecil, segera bunyikan sirine
atau kode-kode tertentu, misalnya : via telepon, kentongan, yang dapat
menunjukkan adanya kondisi longosr dan berikan pengumuman agar pekerja
tambang jangan panik, segera keluar dari lokasi rawan longsor, melalui jalur
evakuasi dan berkumpul di titik pengumpulan (assembly point)
b. Lakukan evakuasi pada seluruh pekerja tambang dan segera lakukan proteksi
pada aliran listrik, genset, maupun peralatan penambangan.
c. Evakuasi barang-barang, aset, dokumen-dokumen berharga, bahan baku
(material), dan bahan-bahan kimia yang lain (dengan menggunakan skala
prioritas).

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 107


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
UKL - UPL

d. Staff yang bertugas membuat berita acara timbulnya bencana longsor dan
antisipasinya
e. Memasang plang jalur evakuasi dan titik pengumpulan (assembly point) di titik-
titik yang dinilai aman dari jangkauan longsor

F. LAMPIRAN
Tidak ada.

G. REVIEW DOKUMEN
Tidak ada.

H. RIWAYAT DOKUMEN
Tidak ada.

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 108


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
UKL - UPL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


(K3)

Penanganan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilakukan melalui 2


tahapan yaitu: (1) Pencegahan Dampak Negatif dan (2) Penanggulangan Dampak
Negatif. Uraian masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :

1) Pencegahan Dampak Negatif


Pencegahan dampak dengan meminimalkan potensi kecelakaan kerja.
Pengurangan intensitas kecelakaan kerja dapat dicapai dengan cara memperketat
inhouse keeping melalui:
 Mengupayakan pembentukan tim yang khusus menangani Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3);
 Melengkapi operasional dengan Pedoman Penanggulangan Keadaan
Darurat (SOP – Tanggap Darurat);
 Melengkapi bangunan dan fasilitas penunjangnya dengan alat pemadan
kebakaran sesuai kapasitas bangunan dan peraturan yang berlaku;
 Melengkapi bangunan dan fasilitas penunjangnya dengan tanda-tanda
peringatan terhadap bahaya kecelakaan kerja;
 Mengupayakan pelatihan penanggulangan bahaya/kecelakaan kerja bagi
setiap karyawan;
 Penempatan muster / assembly point sebagai area aman tempat berkumpul
apabila terjadi kondisi darurat pada lokasi basecamp;
 Melengkapi pekerja dengan perlengkapan keselamatan standard (APD)
meliputi pakaian kerja, sepatu boot, kacamata pelindung, helm, dan kaos tangan;
 Pemasangan alarm sebagai tanda bahaya;
 Menetapkan base camp, stockpile, dan area rawan tertentu sebagai area bersyarat
pada pihak yang tidak berkepentingan;
 Mencegah dan mengantisipasi kerusakan pipa/saluran dengan meneliti
seluruh sistem perpipaan untuk pengendalian air limbah yang dihasilkan;

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 109


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
UKL - UPL

 Memperketat pengawasan sistem operasi terhadap setiap alat sesuai dengan


instruksi manual;
 Inventarisasi peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara
berkala;
 Pemberian extra fooding khusus untuk pekerja tambang secara berkala
untuk meningkatkan standar kesehatan;
 Pemeliharaan peralatan secara berkala.

2) Penanggulangan Dampak Negatif


 Mengupayakan setiap karyawan mempunyai asuransi kesehatan atau asuransi
tenaga kerja;
 Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala (general check up
dilakukan satu tahun sekali), terutama bagi karyawan di bagian produksi;
 Melengkapi setiap unit bangunan dengan kotak Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K);
 Mengupayakan ruangan khusus untuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K);
 Inventarisasi kecelakaan kerja guna dilakukan evaluasi;
 Pemberian santunan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sesuai
kesepakatan/persyaratan yang berlaku.

PT. ALAM RAYA WISESA –Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, 110


Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai