Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi paska magrib. Saat itu, aktivitas di
dalam pabrik masih produktif. Bahkan, tercatat ada 10 orang karyawan di dalam
gedung saat temboknya jebol diterjang banjir paska hujan deras terjadi. Saya
ndreweli (ketakutan) . Takut gak selesai selesai sampai sekarang, kata Susi, salah
satu karyawan di dalam gudang produksi. Dia mengaku trauma. Menurutnya, arusnya
itu datang secara tiba tiba. Ia tidak mendengar apapun saat banjir itu datang dan
menerjang tembok hingga membuat tembok jebol. Saat itu, memang tidak ada tanda
apa apa. Suara mesin cukup bising, tahu tahu air masuk ke dalam gedung,
terangnya. Ia mengaku langsung menyelamatkan diri. Ia khawatir, kesetrum listrik. Ia
sadar di dalam gedung banyak mesin yang bisa membahayakan sewaktu waktu
terendam air. Mesin belum ada yang mati sama sekali. Saat tahu ada banjir, saya
langsung lari ke luar, paparnya.
Karyawan lainnya yang juga berada di luar pabrik mengatakan, air berasal
dari saluran irigasi di belakang pabrik yang meluap akibat hujan lebat. "Ada sungai
kecil di dalam pabrik. Itu ditutup cor," ujarnya. Karena kerusakan tersebut, pihak
manajemen meliburkan karyawannya selama dua hari.
Saat ini Dinas Sosial dan BPBD sudah mendirikan dapur umum di Pendopo
Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusti. PMI Kabupaten Pasuruan juga mendirikan posko
dan dapur umum di Kelurahan Kalirejo, Bangil. (bdh/bdh)
Sumber:
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3393771/tembok-pabrik-kain-di-pandaan-
pasuruan-jebol-diterjang-banjir
http://www.baruaja.com/1098767/banjir-terjang-pabrik-kain-di-pasuruan-tembok-
jebol-2-hari-diliburkan-karyawan-malah-kegirangan.html
ANALISIS KASUS BENCANA ALAM BANJIR DI PT SOEDALI
SEJAHTERA PASURUAN :
A. Pra-Bencana
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kerugian harta
dan korban manusia yang disebabkan oleh bahaya dan memastikan bahwa
kerugian yang ada juga minimal ketika terjadi bencana. Kegiatan pra bencana
meliputi:
a. Kesiagaan
yaitu persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi (atau
kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan terdiri dari perkiraan
terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat danidentifikasi atas
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan
ini dapat mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan:
1) Jika perusahaan berada dekat dengan sungai, diperlukan alarm tanda
peringatan akan datangnya banjir.
2) Pemantauan debit air sungai secara berkala.
3) Pencatatan nomor-nomor telepon instansi penting dalam keadaan
darurat, seperti: rumah sakit, pemadam kebakaran, BPBD, dan lain-
lain yang menyangkut tentang tanggap darurat.
4) Dilakukannya pelatihyan-pelatihan dan pembekalan menegnai tanggap
darurat kepada semua karyawan. Khususnya pelatihan simulasi banjir.
5) Mengetahui prosedur-prosedur yang harus dilakukan saat terjadi
bencana banjir, seperti segera mematikan sambungan instalasi listrik
serta mematikan peralatan yang berhubungan dengan listrik.
6) Menempatkan bahan-bahan yang rusak jika terkena air di tempat yang
lebih tinggi.
7) Selalu siaga dengan menyediakan keperluan menyangkut keadaan
darurat seperti: pompa air, kotak P3K, senter, jalur evakuasi, perahu
karet.
Beberapa prinsip kesiap-siagaan antara lain:
1) Pengembangan jaringan informasi dan system jaringan Sistem
Peringatan Dini (Early Warning System/EWS)
2) Perencanaan evakuasi dan persiapan stok kebutuhan pokok (suplai
pangan, obat-obatan dll)
3) Perbaikan terhadap infrastruktur yang dapat digunakan dalam keadaan
darurat, seperti fasilitas komunikasi, jalan, kendaraan, gedung-gedung
sebagai tempat penampungan dll.
b. Peringatan dini
Peringatan dini adalah peringatan tentang adanya bencana banjir maupun
bencana lainnya yang ditempatkan pada daerah-daerah yang berpotensi.
Perigatan ini dapat berupa:
1) Alarm tanda bahaya banjir yang ditempatkan pada sungai dengan
prinsip kerja jika ketinggian air mencapai permukaan sungai alarm
peringatan banjir akan berbunyi.
2) Peringatan informasi yang diletakkan di tiap-tiap lokasi perusahaan
untuk mengingatkan akan adaya banjir.
c. Mitigasi
yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari suatu
ancaman. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1) Pembuatan tanggul yang tinggi serta kuat terhadap terjangan banjir
bandang.
2) Memberikan pemahaman tentang sistem tanggap darurat bencana
banjir serta diberikan pelatihan-pelatihan penyelamatan jika terjadi
banjir secara berkala.
3) Pengelolaan tata ruang pabrik, seperti diberikannya ruang terbuka
hijau untuk daerah penyerapan.
4) Memberikan prosedur tanggap darurat banjir yang di temple pada
papan pengumuman atau daerah-daerah yang strategis.
B. Saat Bencana
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana
yang bertujuan untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Meliputi
kegiatan :
1. Tanggap darurat
Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul terjadinya suatu
peristiwa bencana, termasuk penilaian kerusakan, kebutuhan (damage and
needs assessment), penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan, dan
pembersihan lokasi bencana. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam menangani
bencana banjir adalah:
a. Jika terjadi bencana banjir Koordinator tempat segera mematikan
peralatan dan instalasi listrik. Hal ini dilakukan untuk mencegah sengatan
listrik akibat banjir.
b. Penyelamatan dan evakuasi karyawan agar segera keluar ruangan dan
mengumpulkannya ketempat yang aman.
c. penyelamatan peralatan produksi.
d. Penyelamatan dokumen-dokumen penting perusahaan.
e. Memberikan pertolongan pertama pada karyawan yang terluka dan
membawanya ke rumah sakit jika diperlukan.
f. Menyalakan pompa air untuk membersihkan ruangan produksi dari air sisa
banjir.
g. Pendataan korban dan kerusakan yang diakibatkan banjir.
2. Penanggulangan Bencana
Penanggulangan bencana dilakukan agar saat terjadi bencana banjir daerah
yang terkena dampak tidak parah dan merata.
a. Pembuatan tanggul sementara untuk membatasi ruang yang belum terkena
banjir.
b. Segera menyalakan pompa penyedot agar air banjir tidak terlalu tinggi.
C. Pasca Bencana
Penanggulangan pasca bencana meliputi dua tindakan utama yaitu rehabilitasi
dan rekonstruksi.
1. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek produksi sampai
tingkat seperti semula pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama
untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek produksi,
seperti:
a. Membersihkan sisa-sisa banjir.
b. Merenovasi pagar serta ruangan yang jebol akibat banjir.
c. Pembuatan tanggul atau pagar yang sesuai dengan standar.
d. Membuat da membersihkan drainase.
2. Rekonstruksi
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pasca bencana, misalnya:
a. Mengadakan evaluasi terhadap manajemen jika terjadi bencana.
b. Penataan kembali daerah perusahaan seperti disediakannya lahan hijau
untuk penyerapan.
c. Pemulihan psikis pekerja.
d. Pelatihan-pelatihan secara rutin terhadap tanggap darurat bencana banjir.
e. Membuat tim khusus tanggap darurat yang Berjaga selama 24 jam.
A. Kesimpulan
B. Saran
Enok Maryani. Model Sosialisasi Mitigasi Pada Masyarakat Daerah Rawan bencana
di Jawa Barat.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196001211985032-
ENOK_MARYANI/mITIGASIArtikel.pdf