I. PENDAHULUAN "
Dengan semakin meningkatnya kompleksltas jenls produk dan beraneka
/ "" . """ "
ragarnnva jenis hahan baku dan kimia yang digunakan untuk mendukling proses suatu
industrl, akan mangaklba~an semakln tingginya tingkat resiko yang dlhadepl oleh
industri "tersebut dalam hubungannya "dengan manajemen bahan berbahaya dan
beracun serta kaitannya dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karena itu sejak awal perusahaan secara bersungguh-sungguh berusaha
memperhaukan danjnenerapkan manajemen keselamatan kerja dan pencegahan
kebakaran sesuai. dengan kaidah-kaidah: standar
.. ..
intemasional.
.. . .
Kejadian keadaan darurat yang terjadi di beberapa industri besar t.ersebut telah
banyak mempengaruhi perhatian manajemen terhadap keselamatan kerja dan
pencegahan kebakaran.
1
,,
" Dipandang dari sisi rekayasa teknik, setiap fasilitas yang memiliki resiko bahaya
yang tinggi telah dnengkapi dengan deteksi dan proteksl penanggulangan kebakaran
yang memadai sesuai dengan spesifikasi teknik dan standar bake {NfPA}~ Kaji ulang
rekayasa ddakukan untuk fasUitas-fasilitas kilang (ekspansi) baru, diikuti oleh factory
-:
acceptance test site acceptance·test"dan commissioning. Hal te rsebut juga dilaksanakan
terhadap fasilitas industri . lama yaitu dengan" cara melakukan
modifikasVupgrading/retrofltting sesuai dengan kebutuhan dan perlcembangan
tekriol9gi terlcini.
SUmber daya manusia sebagai factor penetu dalam manajemen perencanaan
dan pengendaltan keadaan darurat, dibina dengan meningkatkan pengetahuan,
"keterarnpllan dan wawasannya melalui pelatihan.
Setiap pekerja dimotivasasi dan dilibatkan sebanyak mungkin di dalam kegiata"n
yang berhubungan agar menjadl bagian yang memenuhi peranan penting di dalam
pencegahan dan penanggulangan kerbakaran.
latihan penanggulangan keadaan darurat secara teratur adalah baglan yang
tidak dapat d!pisahkan dari efektivitas manajemen rencana pengendalian keadaan
darurat. Prosedur pengendalian keadaan darurat disosialisasikan agar dimengerti oleh
semua pekerja dan dilakukan perubahan(tinjau ulang) secara teratur sesuai dengan
kebutuhan.
Manajemen rencana pengendalian keadaan darurat meliputi kegiatan-kegiatan
sebagal berikut: pemasangan fire protection and ' detection system, perawatan
inspenksi dan testing, pembinaan, pelatihan dan mengadakan latihan penanggulangan
keadaan darurat besar sesuai dengan prosedur yang dilaksanakan secara teratur dan
konsi~te~
kronogis kejadian keadaan darurat, statistik kebakaran, informasi iklim dan cuaca,
keadaan struktur tanah dan informasi lain yang menunjang.
2
Informasi ini dlperlukan karena keadaaan darurat yang berpotensi mengancam
setiap perusahaan berbeda jenis dan macamnya, tergantung dari lokasi perusahaan
tersebut, proses
.
produksl yang dipakai
. dan prosedur kerja yang biasa dilakukan. Setelah
Informasi yang diperlukan dianggap memadai, perencanaan dapat segera dimulai.
Rencana pengendalian keadaan darurat harus mengutamakan dan memperhatikan
faktor potensi aneaman terhadap manusia, peralatan dan Iingkungan di sekitar
perusahaan.
Maeam-maeam bahaya yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat
3 .
B. Banjir
perusahaan _yang berlokasi -di daerah rawan banjir perlu membuat tanggul dari -
tanah, konstruksi beton atau tembok. Banjir, terkecuali banjir bandang disebabkan .
oleh bujan deras, pecahnya tang~i penyimpan,an dan bendungan biasanya tidak
muncul secara. mendadak atau ada rentang walctu untuk mengukur dan
memperkirakan datangnya banjir.
.Pencegahan yang perlu diketahui untuk rnengantlslpasl kondisi banjii":- '
1. bahava akibat tersengat aliran listrik, . sehfngga perlu disiapkan grounding
r
dan
proteksi terhadap peralatan elektrik
2. penguatan terhadap penyJmpanan peralatan penting, material dan bahan-bahan
kimia yang ada di dalam tanah
3. persediaan pompa dan sumber energi cadangan
4. pencegahanlongsomya tanah yangbisa menyebabkan kerusakan struktur yang
serius
5. tersedJa pasokan air rnlnum yang cukup
C. Gempa bumi
Gempa bumi dapat mengakibatkan rusaknvastruktur bangunan dan [ernbatan,
rusaknva peralatan dan material, kebakaran, banjir, kontaminasi dan kekurangan air
minum, 'rusaknya fasilitas transportasi dan berdampak pada masalah kese.hatan.
Untuk operasjonal pemadam kebakaran diperlukan pasokan sumber air yang cukup
dan s~~m harus tetap .dihidupkan untuk rnematikan suplai gas. Metode untuk
mematikan suplai gas tergantung dari kapasitas dan tekanan yang masuk ke sistem.
Untuk daerah yang rawan gempa perlu dirancang konstruksi rawan gempa, yaitu
struktur bangunan yang memiliki bantalah di atas permukaan tanah atau yang
mempunyaJ strukturpenyeimbang, dengan membuat lebih rendah benda-benda
yang lebih berat serta benda-benda yang lebih ringan di bagian atas.
Jaringtn utilitas dan iar dirancang fleksibel dengan rnemberi pelindu.ng yang bebas
dari dinding. Loker; kabin~t, rak dan peralatan tetap dlatur sedemikian rupa
-sehlngga mempunyai jarak dengan dinding dan f1eksibel. Akan leblh aman apabila
dibuat struktur tahan gempa, sedangkan untuk penyimpanan bahan klrnla perlu
dibuat bidang penahan.
Kerosuhan sosial
Kegiatan perusahaan akan terganggu jika. di areal ka'ntQr atau pabrik te~adi
kerusuhan, massa yang muncul bermaksud untuk merusak peralatan perusahaan,
permlntaan bantuan dan responsibilitas petugas keamanan yang kurang.
Kerusuhan massa dapat dlsebabkan karena adanya provokasl kelompok yang
menuntut haknYa. Kerusuhan dapat mengakibatkan kekacauan dan dampak lain
yang tidak dlinginkan. Oleh karena itu pada waktu per.diriao pabn1c, perusahaan
perlu menyusun peraturan masalah hakdan kewajiban pekerja,
Sabotase
Pengacau biasanya berupa kelompok atau fndividu yang terlatih dan profesional
ataupun masih amatir. Blasanya ada bantuan baiksecara sembunyi maupun terang-
te~ngan dari orang yang ada di pabn1c. Metode untuk mencegah sabotase dapat
dilakikan'dengan melarang o.rang yang dfanggap mencurigakan memasuki area~
perusahaan. Setiap usaha atau kejadian sabotase harus cepat dilaporkan ke pihak
keamansn atau yang berwajib untuk ditangani. .
F•. Shutdown
Keadaan darurat yang terjadi akibat adanya peberhentian pabrik yang tidak
terjadwal. Oleh karena perencanaan harus matang dan pegecekan harus menjadi
prjoritas utama, Semuatugas baik perintah maupun pesnan harus didahulukan
waktunya. Jika waktunya pendek, Iangkah yang paling vital adalah melakukan
5
pencegahan. Prosedur shutdown seperti juga perbaikan perlu dilakukan secara
cepat dantepat, karena terdapat sinyal dan kontrol waktu yang membatasl.
Apabila pabrik atau unit pabrik atau bahkan gedung dihentikan operasinya
(shutdown), harus diperhatikan usaha pencegahan terhadap kebakaran, ledakan "
" ,
atau "lepasnya zat kimia berbahaya. Tindakan' ini -barus menjadi prosedur baku
shutdown yang harus dilakukan oleh pekerja. Selain iOO perlu dilakukan
I'engorganisas~an tethadepareal dan peralatan pabrik. ,
Utamakan untukselalu me,njaga kebersihan dan keaman. areal dan pencegahan
terhadap kebakaran dengan rnernberi tanda atau informasl khusus. Selama
shutd~wn, lakukan pengecekan terhadap peralatan dan operasi khusus untuk
melakulcan perbaikan atau pemeliharaan. takukan pengawasan yang ketat dan hati- .
hati pada modifikasi peralatan, pengelasan dan pemotongan/ penyambunganpipa
gas.
Manajemen perlu menugaskan seseorang yang· berti,:,dak sebagai penanggung
jawab unOOk rnengatas! apabila terjadi keadaan-darurat. Prosedur darurat shutdown
harus mernpunvat standar yang tetap dan Jelas .serta diketahui oleh semua
karyawan/ pekerja dari level tertinggi sampal level terendah. Kepala keamanan atau'
kebakaran hams menghubungl pihak keamanan/dinas pemadam kebakaran
terdekat untuk rnembantu mengatasi keadaan darurat, lebih baik lagi apabila
petugas dan peralatannya siap dllokasi.
G. Darurat perang
Salah satu yang membedakan perencanaan pada kondisi damal dan darurat perang
adalah pada kondisl darurat perang kehldupan masyarakat lumpuh. Perbedaan ini
perlu djketahui karena pada kondisi darurat perang, pabrik dapat ditinggalkan
karyawannya untuk menyelamatkan diri. Pada kondisiperang, bantuan dari luar
tid~k dapat diandalkkan karena polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, dolder,
pemasok material dan material menjadi tidak selalu siap seperti yang 'diharapkan.
Renca~ darurat pada keadaan perang berisi persiapan manajemen industri untuk
kesiap-siagaan selama bencana.
6
memperhatikan dan me.mpertimbangkan langkah apa yang akan dilakukan bila
terjadi kesalahan dalam hal eara penyimpanannya, terjadi kebocoran pada
kontainer sehingga zat tersebut keluar dan terpapr keluar, yang akan
membahayakan dan merugikan bagi karyawan, masyarakan atau aset perusahaan.
I. Material radioaktif
Jenis darurat lain _yang diakibakan oleh material radioaktif akan menjadi perhatian
dengan makin berkembanya penggunaan isotope Giraud (1973) menyatakan bahwa
slfat radioaktif tidak dapt.dlbentuk oleh api dtln juga tidak dapat dihancurkan atau
dimodifikasi dengan adanya api. Meskipun diketahui bahwa api dapat mengubag
sesuatu menjadi unsur radioaktit dan menjadi lebih berbahaya dengan
me.ngubahnya menjadi gas, aerosol, asap atau abu - yang mengakibatkan
kontaminasi pada areal yang luas. Api juga dapat menyebabkan gangguim struktur
pada materi turunan dan diperlukan peralatan khusus untuk menggunakannya.
Gangguan lain yang paling berbahaya adalah akibat dari reaksi nuklir berantal yang
dfmulaid ari sebuah kecelakaan nuklir krltis.
Unsur- radioaktif dapat -ditemukan dalam berbagai bentuk tergantung dart
kegunaannya. Mata manusia tidak dapat mendeteksi unsur yang tidak aktif dan
unsur yang sarna jika diradioaktifkan/ keduanya kelihatan sama-sama tidak
berbahaya. Harus ada perbedaan mendasar zat yang dibuat dari sumber tertutup
dan tidak terjutup.
• Disebut sebagai sumber tertutup karena unsur radioaktif inl tidak mudah
diperoleh. Pengangkutannya harus memplinyai proteksi yang cukup kuat untuk
mencegah zat ini terse bat pada kondisi normal. Kapsul penyimpan biasanya
terbuat dari baja tahan karat dengan ukuran keeil, tebal ± 1 em.
• Berasaldarl sumber tidak tertutup, karena unsur radioaktit ini sukar diperoletl
dan pada kondisi normal tidak dapat menyebar. Zat padatnya disimpan dalam
tabung dari aluminium, eairnya dalam botol/labu kimia sedangkan gasnya
""dislmpan dalam ampul, kaea.
Kenyataan menunjukkan bahwa unsur radioakrif pada umumnyatidak dipengaruhi
oleh sitat flslknya. Juga tidak terpengaruh hila dipanaskan pada temperatur tinggi.
Sebagai contoh: selama kebakaran. Zat akan kontak dengan api, mengalaml
perpindahan secara normal- tergantung dari kondisi awalnya, misalnya padat, calr
'atau gas. Meleleh, menguap dan menyublim dapat dianggap sebagai perubahan
akibat pembakaran sesuai dengan sifat klmla zat tersebut: jelaga, abu, tepung,
debu, kabut, aerosol, asap atau gas.
Produk pembakaran zat ini biasanya bagus dan kurang tebal dibanding zataslinya,
karena lebih mudah terdispersi. Meskipun perubahan bentuk fisik zat tldak akan
7
",
berdampak radioaktjf, tetapl bahaya radioaktit akan lebih sukar untuk dikontrol.
Usaha" yang dilakukan untuk perlindungan pada kontainer biasanya dengari
menggunakan bahan yanb tahan api. Selain itu, perlindungannya juga akan
tergantung dari [enls kontainer yang digunakan. Pada umumnya segek yang
dJgunakan tahan terhadap api sehingga unsur radioaktif yang ada di dalamnya
terlindung dengan baik.
Tersebarnva unsur radioaktif bisa mengakibatkan kontamlnasl pada permukaan
areal. Oleh karena itupenyebarim unsur radloaktff yang berbentuk padat, bubuk
atau debu dapat dlatasi-dengan menggun~kan absorben sep~rtl tepung, tanah dan
pasir Jika tersebarnya karena tumpahanl jatuh. Sedangkan apabila tersebar secara
spreadfngltercebur, maka digunakan penyemprotan dengan air.
Ra~ioaktif cair dapat diangkut menggunakan metode biasa seperti yang digunakan
pasukan pemadam api. Area pengangkutan harus dibersihkan dan dlberi tanda
untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan.
Kontaminasi ke atmosfer disebabkan oleh unsur radioaktuf yang berbentuk debu,
aerosol, asap dan gas. Penyebaran kontaminan ini tergantung dari kondisi cuaca dan
hal itu sangat.sukar untuk dikendalikan. Kontaminan ke atmosfer biasanya beracun
dan koroslf apabila bergabung dengan zat kimia. Bahaya yang paling serius adalah
terhirupnya unsur radioaktif tersebut blla sudah bersuspensi dalam udara. Oleh
karena itu petugas pemadam kebakaran harus memakai pakaian khusus untuk
melindungi diriAya.
9
.,,
,·,1piRU1.. (stream lining), (2) menu~juk personel untuk mengisi posisi yang
,f ~;~n;.{' be'rtahggung jawab atas situasi darurat, penunjukan berdasar pada tanggu'ng jawab
,. terhadap keadaan darurat.
Pengalaman menunjukkan bahwa alur kornando yang piplh akan lebih efektlf dan
efi~ien untuk mengambil keputusan dan tidandakn selama situasi krisis. Pada
kondisi normal, °komunikasi akan berpola kembali pada pola normal setelah keadaan
darurat teratasi, Komunikasi harus dibuat seeftslen mungkin. Manejemn harus cepat
menyampaikan informsi yang akurat atau meminta dukungan dan bantuan yang .
"
tepat.
Banyakorang mampu sebagai manaler pada kondls! normal. Merekadapat
memben"kan arahan dan keputusan yang balk untuk berpikir keuntungan dan
kerugiannya.
. . Tetapi
. situasi .diman
. tebnan tinggi dan cepat, memerlukan waktu
pengambilan Iceputusan, indMdu yang sarna munglcin tidak menu,nJulckan performa
yang sarna. Oleh.lcarena itu penting sekali untuk memilih individu berlatar belakang
sebagai tim krisisyang telah tertiji..
Manajer tanggap darurat sebaiknya me.rupakan salahsatu manajemen perusahaan.
Individu inl akan mempunyai kewenanagan untuk bertlndak atau berbicara atas
nama perusahaan. Manajer yang ditunjuk harus menguasal dalam hal manajemen
utama operasional keadaan darurat, komunikasi, pemadam kebakaran, keamanan
dan penyelesaian hukum, operasi penyelamatan, pelayanan gawat darurat,
transportasi, taksira!'l/penilaian kerusakan, prosedur dan investigasi, informasi
publik dan penjelasan ke media, mengendalikan rumor/lsu, mengetahui tempat
darurat dan fungsi pertolongan, peringatan dan evakuasi personel, fungsl
engineering dan utilitas, perlindungan dan pelatlhan tanggap darura~, catatan orang
yang selarnat dan yang menjadi korban, dan catatan atau kejadian yang
menimbulkan bahaya
C. Pelatihan
. ~ .
Pelatihan untuk keadaan ?-darurat penting untuk membangun rencana dan
. pengontrolan musibah dan menjagafungsinya. Pekerja harus tahu bahwa rencana
penanganan keada.an darurat penting dan rnembutuhkan waktu, tetapi dapat efektif
menjaga kinerja perusahaan.
Simulasi keadaan darurat melatih seseorang dankarvawan untuk tanggap terhadap
keadaandarurat dengan kepercayaan diri yang besar dan bertindak tepat dan
efektif. Pelatihan dapat dilakukan dengan skala penuh artinya semua personel
dilibatkan dalamsituasi simulasi. Manajemen harus dapat meyakinkan karyawan
perusahaan sudah melakukan sefalanya untuk mencegah timbulnya kecelakaan
- 10
pada mereka, bahwa setiap ICaryawan penting dan mnejadi bagain dari tim yang
perorganisasiannya selah.. siap siaga dalam penanganan keadaan darurat.
Contoh infrmasi atau peringatan pada keadaan darurat kebakaran atau lainnya:
B. Jaga kepala anda. Jangan panik dan bingung
C. Kenali lokasi untuk keluar. Yakinkan anda mengetahui jaln paling aman untuk
keluar yang palingdekat dengan anda.
D. Kenalilokasl kebakarali. Pelajari eara untuk memadamkan api
E. Ketahuilah cara untuk melaporkan kebakaran dan bahaya lain yang terjadi.
Tekan alarm'sarnpal berbunyl,
F.· Ikuti instruksi·untuk keluar. Tetap tinggal di tempat anda sampai ada tanda .atau
instruksi untuk keluar. Selesaikan semua !\Igas darurat seeara eepatsesuai
rencana.
G. Berjalan ketempat keluar.lakukan secara cepat dan serius.
D. Pimpinan- komando
Pimpinankomando keadaan darurat dari perusahaan tidak selalu tergantung dan
jenis musibah. Manajemen dapat merencanakan kemungkinan bila terjadi kasus
bencana. Organisasi yang menangani bencana dikoordinasikan dari ruang atau pusat
kendali keadaan darurat yang mempunyai peralatan dan perlindungan yang balk,
Pimpinan harus dilengkapi telepon, sound powered phone, daftar alamat pentlng,
peta perusahaan, fasil!tas sanitasi, pintu darurat, dan radio dua arah untuk
komunikasi di area.
Kepanikan dan ketidakkompakan organisasi akan terjadi apabila panggllan ini tidak
direspon, Operator seharusnya menjaga keakuratan informasi atau pesan yang
masuk/keJuar. cara komunikasi dan penggunaan teJepon pada keadaan darurat
hams terkoordinasi dan disesuaikan saluran/frekuensinya.
11
ts :..
Beberapa .bagian pada, ~eadaan shutdown termasuk di dalamnya kran penutup".
peralatan pengaman penutup pintu,jendela dan ventilasi unuk mencegah masuknya
air. Oaftar alat tersebut harus berisi nomor telepon pengawas dan karyawan utama
yang dapat dihubungi.
Beberapa perbekalan harus dipindahkan dengan mobil tangki ke tempat yang lebih
tlnggi dan lebifl aman. Prosedur lain harus mencakup cara mematikan peralatan
listrik, utiiitas .gas dan perbaikan pada jalur utama sebelum ,air menjangkaunya.
Pastikan peralatan yang panas didinginkan terlebih dahulu sebelurn air
menyehtuhn9ii. Operator harus melindungi semuaperalatan mesindengan
melumurinya dengim pelumas kentall gemuk (grease), khusus di sekitar permukaan
yang terbulca. Jilca munglcin lindungi anggota tim penyelamat yang ada di lokasi
un~k melanjutlcan operasf pencegahan setelah fasilitas pabrik dimatikan:
F. Sistem alarm
Banyak industri yang sudah menerapkan sistem alarm sebagai tanda bila terjadi
keba~ran, mlsal dengan menggunakan sirine. Sistem alarm yang Iebih canggih
..:'. menggunakankode-kode tertentu, yang sudah mampu menunjukkan lokasi
terjadinya kebakaran.
Sistem alarm dapat diaktifkan dari lokasi terjanya musibah atau bisa juga dari pusat
komunikasi (misal ruang kendali). Semua bangunan sebaiknya dilengkapidengan
sistem alarm. Oi lokasl dlrnana karyawan dan non karyawan (pengunjung) dapat
mendengan pengumuman (misal rumah sakit), sistem alarm yang dipakai biasanya
menggunakan kode tertentuyang sek~digusmenunjukkanlokasi kebakaran. Selaln
alarm listrlk sebaiknya dlsiapkan juga ststem- mekanikal. Sistem alarm dengan
. .
- 12
,,
pengujian. Pengujian di~kukan pada waktu tertentu pada kondisi yang berbeda-
beda u'n~k mengetahui bahwa sinyal tersebut dapat didengar pada semua bagian
pabrik setiap saat.
13
,,
,,,ft
~".. '.. .
tim Iceamanan (safety); terlatih untuk mencegah terjadinya kebanyakan beban
.- dan peralatan dengan rnengendallkan arah dan arus air. Harus mengerti lokasl
material absorben dan tahu bagaimana menggunakannya untuk mengendalikan
air pada musibah banjir.
8. tim penyelamat; terdfri dari petugas peralatan atau pekerja yang dilatih khusus.
Fungs! utama dari tim .inf adalah meminimalisir bahaya yang dapat menimpa
pekerja.
9'. tim pompa api; terdiri dari tidak lebih 2 orang untuk menggunakan pompa.
.;.. 10. tim pernadam api; pasukan ini harus berlatih secara Iengkap, minimal setlap
mlnggu. latihan harus mengantisipasi berbagai kondisi Icebakaran yang dapat
terjadi.
14
,,
masuk, Perusahaan seba.iknya juga memasang lampu sorot pad a daerah rawan di
pabrik. .
J. Evakuasidan pengawasan
Pengawas bertanggung
.
jawab mengontrol pekerja selama keadan darurat,
.
termasu k
mengarahkan penempatan pekerja ke lokasi yang aman, menghindarkan bahaya
yang langsung berhubungan dengan pekerja, termasuk menjauhkan areal bahaya
dari fisik pekerja,dan mencegah kepanikan.
Proses evakuasl harus mengutamakan dan mendahuklkan daerah yang padat tingkat
populasinya, miSalnya lokasi pabrik, daerah komersial dan tempat tinggal. Untuk
"" . dengan ratusai\ bahkan ribuan karyawan, pengawasan menjadi sangat vital
Asilitas
selarna prosesevakuasi. Sedang fasilitas yang personelnya sedikut, operator mesin
dapat difungslkan dengan melatihnya mengenai detail sbutdown.
Manajemen melakukan pengecekan tersedinya pintu· keluar yang aman, Iampu
darurat dan pelatihan evakuasi yang sesuai dengan standar, Semua karyawan harus
rnemahaml rencana evakuas-i, Iokasi rnusibah;' jalan keluar, jalan altemtif, tanda
peringatan dan fasilitas yang digunakan untuk evakuasi.
15
K. Transportasl
'Ad~~~"~a~~an pada fusilitas transportasi atau armada transportasi y~ng terbatas
mengakibatkan terhambat atau tertundanya karyawan menuju lokasi kerja.
Perusahaan sebalknya menyediakan fasilitas transportasi dengan mobil atau bus.
Termasuk dalam perencanaan fasilitas transportasl adalah menyediakan fasilitas
ambulans, transportasi karyawan untuk berangkat dan pulang, dan pengangkutan
,.karyawanl petugas penanganan keadaan darurat beserta pasokan yang diperlukan.
Penyediaa~ transportasi yang memadai beserta pengaturan lalu lintasnya dapat
direncanakan bersama denganpoihak keamanan atau kepohstan, Perencanaan juga
harus me'ngant(slpasl kebutuhan bahanbakaryang harus dipenuhi, terutama selama
terjadlnya situasi darurat.
Pada kondisi darurat, petama kaliyang harus diangkut oleh u~it ini adalah petugas
pemadam kebakaran, pekerja yang menangani musibah dan tim pertolongan
,pertama. Padaprosesevakuasi yang cepat'diperlukan truk atau mobile station.
IV. Keslmpulan
1. Manajemen rencana pengendalian keadaan darurat rnerupakanlangkah terbaik untk
meminimalisir potensi kerugain yang disebabkan manusia atau alam aklbat
kecelakaan dan musibah. Perencanaan pengendalian keadaan darurat biasanya
dilakukan oleh profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
dan keamanan, meskipun tanggung jawab tetap berada pad a manajemen puncak.
2. Rencana pengendalian keadaan darurat harus mengutamakan keselamatan pekerja
dan masvarakat sekitar, menjaga peralatan dan Iingkungan dan secepat mungkin
, , mengembalikan proses operasional pada kondisi normal.
3. langkah yang dilakukan dalam merencanakan pengendalaian keadaan darurat
ada~h: identifikiasi dan evaluasi potensi bahaya; perkirakan keruglan yang dapat
. 4ialamf orang, peralatan dan lingkungan; estimasi waktu peringatan yang diperlukan
u~tuk melakukan rencana; tetapkan apa yang harus dilakukan untukoperaslonat
perusaha~n; dan perklrakan c~aangan sumber tenaga dan utilitas yang dibutuhkan
.untuk menangani keadaan darurat.
4. Manajemen rencana pengendalian keadaan daruratbiasanya terdiri dari mekanlsrne
alur komando, sistem alarm, rencana medis, sistem komunikasi, shutdown dan
prosedur evakuast,
5. Pengorganisasia':l dapat menggunakan sumbet yang bersurnber dari pemerintah atau
lebaha la'nnya untuk mengetahui jenis bahava yang berpotensi mengancarn areal
perusahaan. Patens' ,bahaya biasanya adalah kebakaran dan Iedakan, banjir, gempa
bumi, kerusuhan massa. dan sabotase, kecelakaan kerja dan rumor, serta material
berbahaya dan material radioaktif. ,
- 16
6. Mata rantal komando pada prakteknya harus dibuat sependek mungkin dan 'staf yang
ada di dalamnya terdiri dari pekerja pilihan ya~g responslf, meskipun bekerja di
bawah tekanan tinggi..
t)'
17
,,
PRAKTEK PENGOLAHAN LIMBAH BERBAHAVA
PENDAHULUAN
.. ~
dan air, atau karena bahan pencemar tersebut, seeara estetis tidak menyenangkan,
2) padatan tersuspensi
3) minyak
4) Jogam-Iogam berat
5) bahan organik
8) bahan wama
J3) radioaktivitas
Bahan-bahan pencemar ini adalah termasuk didalam air limbah dari .pabrik
industri, air pencucian (scrubbing water) dan udara yang tercemar dan air yang:
diatur dengan salah satu dari undang-undang tersebut, dengan nama Undang-undang
Pengendalian Pencemaran Air (lihat tabel 1 dan. 2). Dengan demikian adalah perlu
kriteria lni,
Bahan-bahan berbahaya adalab demikian beracun dan berbahaya sehingga kadar yang
diperkenankan maksimum dari bahan-bahan ini adalah sangat rendah (Jibat tabel J).
< •
unsur-unsur pokok ini, tetapi apabila kualitas yang diperkirakan dan air yang diolah
adalah sangat berat (buruk), atau bahan-bahan yang akan menganggu pengolahan
Ada suat'! keanekaragaman dan industri, dan air limbah dari masing-rnasing
"industri adalah sangat berbeda sath sama Jain dalam komponen, konsentrasinya dan
sebagainya.
Etluen (air buangan) industri mencakup bahan-bahan yang terlihat dalam tabel
3d~m4.
Tabel3 -1
·f
Bahan - bahan yang ada Dalain Efluen Industri
.-c-
~ .. Pemprosesan "ulp kavu, nembuatan film viskosa.
.''.
,
~...·.'-asam
.
Pembuatan bahan kimia pertambangan, pickling besi dan
temba2a, nembuatanDDT, brewing. tekstil, pembuatan bateri.
.
z-
...... ··Albli Kiering kapas dan jerami, pembersihan wool, penyiapan kain
katun untuk di cat, binatu.
Kromium Pelapisan, penggunaan Aluininh,lIn sebagai anoda, penyamakan
Krom.
Tunbal Pcmbuatan bateri, pertambangan timbal, pembuatan cat,
pembuatan gasolin.
Nikcl Pclapisan -
.. :
Kadmium Pclaoisan
Seog Pcnggalvanisasian, pelapisan seng, pcmbuatan rayon vlskesa,
-oemorosesan kareL
Tembaga Pclapisan tembaga, pickling tembaga, pembuatan rayon
cuprammoniwn.
Arsenik' Pencclupan sheep .
Gula Pcngolahan susu, minuman. pcmb~tan bahan pengawet
m8karian, pabrik -glukosa dan gula bit,· industri coklat dan
. -oetmcn.
Kanji Pcmprosesan makanan Industritekstil, pembuatan kcrtas dinding
(wall paper).
Lemak, minyak Pcmbersiha:l wool, blnatu, industri tekstil, pemumlan petroleum
danaemuk (minvak bumi), pekeriaanpertehnikan,
Fenol Pembuatan gas dan kokas pembuatan, damar sintetis, industri
tekstiJ, penyamakan, penyulingan ter, pabrik bahan kimia,
nembuatan bahan wama, pencelupansheep.
Formaldehida Pcmbuatan damar sinteds, pembuatan penicillin.
Asam asetat Rayon asetat, pembuatan akar bit dan campuran cuka, air dan
pram.
Asam Cit.rat Pemprosesan minumandan buah citrus.
Fluorida pembuatan gas dan kokas; pembuatan bahan-bahan kimia, pabrik
pupuk, pembuatan transistor, pembersihan logam, pabrik
. keramlk, penlZ~ocesan (etsa) zetas, .
Hidto karbon Pabrik J)etroldmia dan karet
Hidrogen ,., Peanutihan teksti], pengujianmotor roket.
perokslda
.. Merkaptan Penyulingan mlnyak, penggilingan pulp.
Asam-asam Pembuatan bahan-bahan kimin, pertarnbangan, pengasaman Fe
mineral dan Cu, pembuatan DDT, pembuatan biro tekstil, pernbuatan klise
foto, pernbuatan bateri,
Nikcl Pelapisan
Scnyawa Nitro Pekeriaan denzan bahan peledak dan bahan kimia
Asam-asam Pabrik penyulingan dan fermentasi
organik
Pcrak Pelapisan, fotoerafl
Asam tanat Penyamakan, pe",u~er~a!ian.
Asam tartaric Pewarnaan, anggur, kulit, dan pembuatan bahan kimia. I
Referensi
.- AI A~ As Cd Cr Cu F Fe Hg IMn Pb Ni Sb So Zn
'cnggilingan Iccrtas. pulp, paper
~ard, Iccrias, bangunaD, X X' X X X
DenJl2i1innn nal'8D
Bahan lGmia •• petroJdmia X X X X X X X X X X ,I .
i .. U ••1:0 Klonn. baban lcimia
X X X X X X X X X X
IDOfRatUk
:wuk X X X X X X X X X X X X
)cnYUlin2an minyak bumi .X· X X X X X· X X X 'X
)ekcrjaan baja dasar. pcngecoran
loaam
X X X X X X X X X X X X
Pekcrjaan logam dasar· Non Cerci
dasar, DCnaccoran Iogam . X X X X X X X X X X X r
\..
Kendaraan bcrmotor, pclapisan
X X X X X X X
pesawat terbana. finisbiD cr
Gelas rata. semen. produk aShes
X
bb.
Toduk-Droduk
.
tekstil X
envamakan kuUt. finisbiu cr X
)embangkit uap, pcmbangkit tenaga
bmk . X
Catatan; sintetiJc bahan plastik, produk daging, produk susu, buah dan sayur,
Setiap air limbah tertentu memiliki satuatau beberapa bahan pcncernar. _Beberapa
dua atau lebih unsur dapat ditangani serentak dalam satu operasi pengolahan. SU3tu
. .
tempat: pengolahan dengan demikian adalah organisasi logis dari suatu rangkalan
proses.
Ini ~dalah penambahan suatu alkali untuk bereaksi dengan suatu asam atau
suatu asam wtuJc bereaksl dengan alkali untuk mcngatur pH dan larutao sampai
~..
dalam kisaran :;ang dUnginkan sedemildan schingga air layak (pantas) untuk dibuang.
Juga dasar pengobhan bii mwgkin pula untuk menetapkan kondisl yan.g tcpat uatuk
Icbm baik. dansebag:linya. Ini adalah suatu reaksi dasar untuk suatu opcrasi
Dermisi:
pH adalah Jogaritma dari kcbaJikan (reci procal) kadar ion hidrogen (mis,
tinggi dan ini menggambarkan kondisi alkali. sedangkan nilai-nilai yang lebih rendah
dan ini menggambarkan asam. Makin jauh nilai pH dan 7. maka Iarutan makin alkali
atau makin asam. Pengontrol peneatat pH otomatis tersedia untuk pengontrolan pH
ini.
. proses ·yang terns menerus, dengan pengendalian yang didisain secara tepat dan
0, . pcnJOlllrO' P H .
.
~ . pcnaontro' pH
,
~ \!:)
Koagulasi
ukuran f)esamy8y dari beberapa Angstrom untuk bahan-bahan yang larut sampai
beberapa ratus mikron untuk bahan-bahan yang tersuspensi. Pemisahan dari suatu
'" .
proposi. yang besar koto~.n-kotoran ini dalam pengolahan air dan air limbah
Namun,oleh karena banyak dad kotoran tersebut adalah terlalu keeil untuk
. yang dapat mengendaplebih cepat, .adalah sangat penting untuk pemlsahan yang
koagulasi.
Koagulan yang paling sering digunakan dalam pengolahan air limbah adalah gararn
Aluminium atau garam besi, seperti Aluminium Suifat. Polialuminium kloride, fero
3. Pengol~ biologis
- . _/penjemih
Prcsipitas~ .
. Pcngental
. .~.
11 Penyaring lamba~ Jenis tekanan
<
.
. Penyaring dilapis dahulu
-p~nghilangan~. Pen~aring va.cum putar
arr
.
. .
Penyanngtckan
Sabuk pe.nya~ng tekan
-
~
1--'-'. KoaguJasi dan flokulasi
Oksidasi kimia (reduksi)
Zeolite
RO ( osmosis keballkan =
Reverse osmosis
L-~~~ Proses membran ~
r (selaput) UF (ultrafiltration)
. ED (electrodialysis)
Metoda standard .
Proses lumpur Pcngaliran udara bcrtahap
yg diaktifkan -+- (step aeration)
Pant oksidasi
. (oxidation ditch)
Penyaring tetesan (triekling)
Penukarpanas
.• Pemanasan dan (heatexchanger)
pendinginan -+
Menara pendinginan
(coolingtower)
Penguapan
Pengolahan
4. thermal
.--. Pembekuan
J-.... Pengeringan
•
J
,....._--------
Gambar 3 : Kurva Netralisasi
Garam-garamJni jiJat dicampur dalam air bersama suatu alkali pada keadaan pH yang
Dalarn proses tersebut partikel padat tersuspensi yang sedikit jumlahnya tertangkap
-. I'ROSES
I'adatan I'adat LOQam Krom Sia.
dapat
)111 Asam AI kali mcol
anter berat
suspcn
hexa nida
valetl
Dahan Mi Phe
orga J:lyak ncl
nik
Bahan Rasa
wama dan
bau
Berbi Padll Pence Nulri
sida anter mann en
dan larut ther
Fosfal Nitro
gen
Radio
aktif
Penl!:\punI!an (Floatation) X X
I'mukaran Ionlion exchanl!c) X X X X X X X
Danllu (I..al!oonil1n\ X X X X X X X X X
I'etnccahnn l!mulsl X ...
Adsomsi X X X X X X
.,
Penl!obhan biolonis X- X X X X X
Pembnkamn lanl!S\lnl! X X X X
X X X X X
Pen~hilllnl!nn air lumpur
Pelnbuan2an bunnurlllehir
l'enY\Jnti1clln sumurdnla", X X
X
X·
X X ..,r
X
X
X
X
X X X
X
Menllra ncndinldn • X X
Teknik rtenl!hllllnl!lIn I!llram X· X X X
Beraneka mgam unit proses . dapat digunakan untuk pcngolahan PCIlCCnlllr .pcl1cemarr- yans.bcrbcda.bcda. Bcnnacam-niacam kombinasi dari proses-proses
ini dapat di gabungkan kc dalanl sc'lapsistim pcngolahan limbnb. Scbngai eontoh timbah organik yang mcngandtfngpadatan diatas6S sampai 70 mglllcbih. dahulu
baruslucnlcrlukan pcnjcmihim bnnlad~orpsi ka~bon
• '4.
.
, 13
,I
Kondisi pH yang tepat dad koagulasi.berbeda pada koagulan yang berbeda, karena
_1
.I
10 M to M
19-'
S
JJO~
Al* .1 ~~
.
S c Fc(0 H). I
".
~:::,HZ
10"
10-'
,H Z • , S lOlZH oJ.' I 10 JZ 1'4
to-'
pH 4 , to 1114
Polimer-polimcr ada!ah bahan organik rantai panjang, berat molukil tinggi dan larut
dalam air.. Beberapa dan bahan-bahan tersebut memiliki derajat yang bermacarn-
rnacarn dari muatan kationik atau anionik, sedangkan yang lain pada dasarnya
~ ·0 ~ ~
"." ' .. +
;pardlcdi
• l-rcabU :"
per'ikd )'aft. lidak
• :stabtl. •.
~),
" pcmbcrilubft fIolt
~, ..
.' ~ IIOkuJU~.
C:9"ikinclilt lUu
...... °ortokiactiJt. ,
pAltikcI )'III' tichk stabil
pcmu~ rnksi.d3ri IIoIt
.
~
p~cl Ook.
:::=:>
~.iwiP'1
Ituuauubma ~
<o
feah~11oc
14
"
_.- .. _--
. .
po&aaer Mio..,if- • .
No.1 \0.,
~.
tlftsJci~
•IMaId pallCftd1pM..
un~ar 7 : Suatu aliran skematik dan proses pengendapan koagulatif
15 ,,
Pengend:lpan <Presipit:lsi)
mampu membcnam sampai kedasar, baik apakah partikcl- partikel seperti i.tu sudah
ada dalam air mentah tersebut, ataukah dihasillcan oleh aksi dari suatu reagen kimia
bahan kimia) atau hasil dari .flokulasi fisik yang dikombinasikaD dengan suatu
UlJ:JJej e:=::: .
mi=~
. lGnbaran alir ~I
~ dan
~::i
pcn~~~U\" tel~1ah
§ -.
alami tetesan-tetesan minyak untuk naik ke permukaan, Proses' Ini juga digunakan
mencapai keadaan jenuh, seperti yang diperlihatkan pada gambar 11. Air 'yang
. .
mengandung udara hii lcemudiaD dilewatlcan melalui suatu katup penuriJnan tekansn
dipisahkan untuk penanganan lebih lanjut, Bahan-bahan kimia seperti koagulan, zat-
.. ~ .
zat bantu koagulan polimer, asam dan/atau alkali seringkali ditambahkan pada bagian
.1c00pJan
bantua.l
leoaau'"
Proses ini meliputi penarnbahan zat pengoksidasi atau pereduksi pada kondisi
kimia (PH) yang tepat.:Contoh yang paling baik adalah penghancuran sianida dengan
17
.
Cara ini juga dapat digunakan untuk penghancuran bahan-bahan yang menghasilkan
Dalam hal khrom hexavalen, diperlukan proses dua tahap untuk pemisahannya.
terpisah, seperti diperlihatkan pada gambar 12. Air yang scbelumnya telah diolah
Filtrasi
Proses ini dalam pengolahan limbah dapat diterapkan untuk pemisahan bahan-
bahan partikular dan efluent pabrik dan perbaikan efluent dati bak-bak pengendapan
dan/atau penjemih.
mengisi celah-celah
. . .
pada dasar (bed) tersebut dan secara bertahap
.
memerlukan
pertambahan tekanan untyk mclewati jumJah air yang ditetapkan melalui daeralr'bed
yang sama, Pada saat penurunan tekanan melewatibed mencapai suatu niJai batas
Pencucian kcmbali merupakan operasi pelewatan air melalui bed dalam suatu arah
yang terbalik atau ke atas guna memisahkan padatan-padatan terakumuJasi dari bed
. ,
dalah penggunaan media campuran ukuran kasar sampai halus dalam arab aliran air.
pesifik gravity dari media diseleksi sedemikian sehingga pencucian kembaJi· dan
enentuan mutu hidraulik tidak rnengganggu pelapisan dari media yang telah
.dsorbsi
mg dapa~ Iarut seperti phenol. herbisida, pestisida. surfaetan serta bahan-bahan yang
enghasilkan bau dan rasa dlpisahkan dan air dan melekat pada bah an penyerap-
cara biologis sepertijuga bahan organik yang tahan terhadap pcngolahan bioJogis.
.pal disemp dengan proses ini. O!eh karen a itu, karakteristik-karakteristik adsorbsi
ri bahan organik yang ada dalarn suatu air Iimbah harus dievaluasi untuk
enentukan dapat digunakannya proses ini dan dapat tercapainya kualitas effiuen.
19
Adsorben yang paling umum digunakan adalah karbon yang diaktifkan dalam
bentuk bubuk atau butiran (granule). Karbon bubuk ini digunakan dengan cara
menambahkan karbon pada arus air yang mengalir, mengaduknya agar terjadi kontak
yang baik, dan kemudian memisahkan karbon tersebut dad air dalam peralatan
rasa dan bau dari air, Na.munttidak nampakbahwa karbon bubuk tersebut juga dapat
digunakan untuk pengolahan air limbah seperti pada karbon butiran. Tentu saja,
masing-masing kasus yang spesifik harus dievaluasi secara teknis dan ekonomis.
Karbon butiran digunakan dalam bed yang bcrgcrakatau diam sepcrti gambar
14. Air ditapis melalui bed tersebut dimana kontak dengan butiran-butiran akan
rncmisahkan bahan-bahan organlk, Bed karbon juga bekerja sebagai penyaring untuk .
padatan-padatan tersuspensi yang mengalir masuk seharusnya tidak lebih besar dari
20
penurunan tekanan yang berlebihan dan perlu lebih sering dilakukan pencucian
konsentrasi bahan organik yang telah ditetapkan sebelumnya, Kemudi.an perlu baik
tempatnya atau memisahkannya dan bed serta mengakti~ kembaJi secara thermal
bluar.
r = , , = _ lteJuar
Daur J!<rurnk
PcrlcnpapaninlSla/asi pabnlc yanllcbih tecil
~m"""1Ift br~.~ berfawanan
daIam cbsar tcrsebut,
limb'" bllhan tersuspcnsi minimum.
nJaSUk"----&
MasuJt _---r~-..,
~;'IP d'ri!$,1I1; StCi'B p;y;!!(l
;'crkn;ltap3l! intarasi pibiiXwlumc bear
~ .•il Tad_ ada ~1,,'UfllI.1l1 karbon INS
~ . ~ ... -
pcrsyar.uan pcncuc:i3l! kcmbali
...
'----'"----ll.-_KeJuar
..
Gamber 14 :.Konfigurasi adsoi'ber untuk pengolahan limbah
. dengan karbOn butirnn "
Ilcrtulmr:m Ion
Suatu proses yang terutarna digunakan untuk konsentrasi dan recovery dari
logarn lain yang digunakan dalam pclapisan serta operasi - operasi finishing metal
,,
·,
lainnya. Proses ini juga digunakan untuk memumikan dan perolehan kembaJi larutan
hasil proses agar dapat digunakan lagi dan untuk memekatkan konstituen-konstituen
untuk destruksi.
derajat "selektivitas yang tinggi untuk pemisahan amonia sekarang iIli· sedang
radioaktif dari limbah dan bahan-bahan penukaran yang telah tercemar disimpan
selanjutnya.
Proses ini· seeara alami dapat digunakan untuk mengurangi total -padatan- .
padatan tedarut jika perlu, Namun bahan-bahan regeneran yang telah dipekatkan
dibutuhkan sebagai bagian dari operasi pemrosesan seperti bilasan akhir pada
rangkaian pelapisan krom, Pertukaran ion suatu bed yang diam dengan melewatkan
air melalui bed tersebut, dan ion yang bersangkutan diganti oleh ion yang ada pada
disini (lihat gambar IS). Khrom hexavalen terdapat didalam air bilasan dari rangkaian
pclapisan khrom, blow down (pengurasan) menara pcndingin, bilasan finishing metal,
dan sebagainya, Pada saat air rnenembus melalui suatu penukar anion (diasumsikan
pada kondisi pH yang sesuai), khrom hexavalen discrap pada damar. Apablla
kapasitas pertukaran habis, damar diperbaharui baik dengan kaustik atau garam dan
kaustik, dan khrom "hexavalen diangkut dengun buangan yang telah diperbaharui untuk
recorvery dan penggunaan ulang. Damar kemudian dibilas dari iregenerant yang
berlebihan dan siap untuk ditempatl.-.an kembali pada rangkaiannya untuk pemisahan
ClO
,.• ~4 ~so ..
..,. ,.... 4',) "lS04
.
... .",""M
J~ "zSO,
~7 ~).
. & 1. __ 0 •
nlf..-I
•
pcnCO:l IV
h H~ C4 - 6%»)'aIt.
dipcrolcla te:aibala(reeo"a ed).
Gambar 15: Penggambaran secan skematis dan pengoJahan Jimb2h pelapisan dan
Tiga proses membran yang utama untuk pengolahan air lirnbah adalah
yang telah terjamin untuk memisahkan garam dan air payau. Osmosis kebalikan juga
-digunakan untuk memisahkan garam dari air payau, Proses ini merniliki keuntungan
pemisahan,
.
USEFUL RANGES OF
VARIOUS SEPARATION PROCE.S~ES·
uk.uran·
.---_..- "
I difusililliS '
~ua!ll'.Iol)if;
IlolnUIWIl. lOll
tUlIA suIua uap . bl!lrll
kcla"stan'
densitu
-.
11111111
"".\.1"" c..
I.,
•0
.,
10 I..
~ K1saran Jonik
Ji~a air tawar dan air garam saling berhadapan berdampingan pada masing-
masing, sisi dan suatu membran semi-permeabel, membran semi-perneabel ini dapat
ditembus air tetapi tidak dapai ditembus garam. Dengan demikian, melaJui membran
semi-penneabel ,ini air tawar cenderung untuk berpinclah ke sisi air garam sehingga
membentuk cairan yang konsentrasinya sama, Suatu fenomena yang semacam ini
dinamakan fenomena, osmosis (lihat gambar '17). "OK"" singkatan dari Osmosis
..
.I •
-
2
Gambar 18 : Diagram;
Alir Osmosis Kebalika .
Yang Disederhanakan
keClRlgku penlterilll;
pen u
'1 I . f. I I r
lbai
1~r.·1wm tt.1~
I,
pengencb;l:lll'
ckktro I
I I
,peny.vi~8 unitosmosis.
bngk, kc!>:diUn.:
Cll1ridll~
.
Garnbar J9 : Sistem Tertutup Unt'lk Memperoleh Kembali Cat Elektrocoating
,derigan
-= --. Osmosis Kebalikan
.
25
"
B. Ultnfiltrasi (UF)
Desain modul u!trafiltrasi sangat mirip dengan disain untuk osmosis kebalikan,
pembotolan yang discbut dengan draft bir. Proses ini telah digunakan didaJam
pemurnian guJa, pemekatan, pcnghilangan garam pada air dadih dan fraksionasi. .
pengolahan ·air limbah sebagai peng~anti untuk al~t pengental, penjernihan dan
flokulasi. Tanah liat, bahan sayuran dan mikroorganisme dapat dipisahkan dan air
dengan teknik ini, Penghilangan air dad lumpur menuniukkan pemakaian ke tiga
c. Elektradiallsls fED)
melalui jalan arus, Jika arus Iistrik digunakan, kation yang ditarik secara elektris
meJewati membran penukarkation dalam satu arab dan anion mdewati membran
penukar anion dalam arah yang berlawanan. Hasil akhir adalah bahwa dalarn ruang-
dan semakin bertambah pada ruang berikutnya melalui sduruh cerobong dari
mcmbran paralel. Air kemudian dapat dilewatkan melalui beberapa cerobong sampai
Air ~ t=:~~qn
dipck=J I
· I ·1~!··1-1·1-1
I 1
I air bcbu minimal
..
, I r: I I"~
: .. ' •. I • • ..,
f ,_".
, •
• • 0
"
b~.- .
-biJasaa :
o. "
• !I •: f btoda
:
I ,--
.ir~ !btl f
" JIIIOdc •
t ,
•
f Iff . I
~ I
I I f .air""I
diJW.1I'P mincralnya.
1 airo1n pembilU¥!
clcktrode
penyelang nyeJingan rnembran selektif anion dan kation. Rangkaian sel-sel (kira-kira
"-
Pcngolah:ln Sccara Biologis
kebutuhan oksigen dad suatu air limbah yang mengandung bahan organik. Jib
bahan organik dibuang kedalarn suatu aliran air penerima, suatu peristiwa rantai
biologis terjadi, dalam mana baktcri yang ada secara alaini didalam aliran air
dasarnya benar-benar rnerupakan h31 yang sarna, namun dalam kondisi dirnana
populasi bakteri dapat di kontrol dan bakteri yang dihasilkan danat dinisahkan (bri ~ir
oksigen yang cukup disediakan sehingga kondisi yang tepat untuk metabolisme dan
stabilisasi dan bahan organik tersebut dapat dilaksanakan, Proses ini dapat
~ .
dan untuk pengurangan serta- pemisahan dan bahan organik Y3I1g seeara spesiflk
akan terjadi pada kondisi aerobik dalam mana suatu sisa oksigen yang dapat diukur
masih ada. Untuk limbah-limbah organik tertentu )'~g dipekatkan, suatu pengolaban
dapat dipergunakannya adalah relatif terbatas, dan hal ini biasanya di ikuti dengan
.,
::
• c..,.. :
.
.
:
:
BOD dalamait limbah..j.... t) ~.-"'"'- -....
,, .i
. II :' ..
, tlco. ' i .
niIrocaa ~ air limbali," "".: .... -t • l- • te-
,'"- __~. ...__.....;·.,Cr
I ~c. I "'...-c f:.-.c; "'H.-c
Gambar22: Diagram AlirdariProses~DENIPAC
Pen2hilan!!an air dan lumpur
Ini adalah sesuatu proses intermediate untuk pernekatan lumpur untuk
pembuangan, Lumpur dari suatu alat penjemih atau suatu tangki sedimentasi biologis
dihasilkan agar lebih tersusun rapat rnelalui gravitas. Tangki-tangki ini umumnya
memiliki suatu waktu penyimpanan24 jam berdasarkan pada volume lumpur yang
dibuang dariclarificr ataupun alat peugental, Suatu alat pcngental dapat mcnaikkan
-
,,
kadar padatan dari sekitar 3 sampai 10 persen untuk suatu golongan logam, sampai
Dengan lumpur aktif biologis, suatu digester (alat cema) berfungsijuga sebagai
suatu alat pemekat dan alat pengurang (.oenunm) lumpur (sludge reducer) oleh
.aktifitas biologislebih Ianjut, Peneernaan lumpur dapat terjadi _secara aerobic atau
anaerobic. Namun waktu-waktu penyimpangan (retensi) 30" hari adalah perlu untuk
memperoleh kemanfaatan ganda.dari suatu alat cerna (digester). Lumpur yang telah di
kentalkan kemudian lebih jauh dihilangkan aimya dengan cara filtrasi dan
penyaring- hampa putar (rotary vacum filter). Ini adalah suatu drum besar yang
berputar ditutup dengan suatu bin penyaring atau medium yang sebagian terendam
dalam suatu bak yang berisi slurry.' Keadaan hampa pada sebelah dalam drum
menyebabkan suatu lapisan lumpur terbentuk pada media penyaring tersebut. Lumpur
.
tersebut, selanjutnya di hilangkan aimya selama drum berputar, dan digaruk dari
drum pada suatu sabuk pengangkut Air yang telah dipisahkan dikernbalikan kebagian
padatan dari potongan.- (cake) yang dlhasilkan biasanya sekitar 20 sampai 2S persen
.
··:
: ke
-
··:J': :
• .... :
• ?:
•• •
·"
•" •• ···"
•
- , ,•
pompa basil : ·i
pemuult:lft JumPU! _
h~iI SulnS3ll' .. - - •••
·
pcnyarinlan air dib.1wah teJc.1ll.1lloDCncu,i:m-
Ji i f
saIuDn •••••••••
III:lpan. d;m ~e
vdara)'llli dncltan. _
dauran viani
yang tidak terbakar. Dan bahJcan dengan limbah-Iimbah yang .mudah terbakar, bahan
~... . ~
Petultiuk Pembaknran :
memiliki suatu panas Jiilai pembakaran cukup untuk mendukung pembakaran atau
SiSa-sisa minyak dan pelarut, dati lanrtan organik kadar tinggi lairinya hams
panas. Perhatian hams diberikan pada potensi pencemaran udara dari bahan-bahan
yang dibuang dengan cara pembakaran; Sebagai contoh senyawa hidro karbon khlor
Da~a~ hal pembuangan limbah .beracun" suhu dan kondisi pembakaran hams
(afterburner) akan diperlukan untuk menjamin bahwa suhu cerobong yang tepat
dipelihara (dijaga). Oleh karena sistim pernbakaran cairan atau slurry bisa/mungkin
dan padatan yang mudah terbakar yang dihasilkan pada suatu tempat pcngolahan
Padatan, tentu saja hams dirubah rnenjadi bentuk slurry dengan jalan mengaduknya
32
Dalam semua hal, sistim pembakaran harus dirancang untuk menangani bentuk
..... yang paling banyak dari limbah, yaitu cairan dan padatan.
I. Lo!Zam-logam berat
Sebagian besar I~gam-Iogam. berat adalah racun, namun dapat dipisahkan dari
air sebagai hidroksida logam yang tidak larutpada keadaan pH yang tepat; Tabel 8
menunjukkan hasil kelarutan dari hidroksida .Jogam, (M(OH)n ..dimana Ksp adalah
.
.[ M~~ ] adalah'"molaritas dan ion Mn+~
[ OH ']""adalah molaritas dari ion hidroksida
T etapi beberapa hidr~ksidamet~l adalah senyawa arnfoter dan terlarut lagi sebagai
Il ••ell_ lor_.'& K
.AJ (OUl. == If,AlO, + If" 10·U
.... (Off). = IlPWli + If' 10·"
. S.. (0:0,= tiSnOi + ..' 111-"
bt (010. = Ilz"o, ... II' 10·"
c, (UII); = II,C,O; H.' 10·"
Hi (0111.::1 IfHiO, + If" 10·"
c. -(OIt), = IlfS"O, .... I.·"
..... (OU), = ..... nO, .. II' 10-" .
c. (Oil}, =-: lte.o; ... " • In-"
34 ,
101......
lO-
.
..
",CAlIOH") -
ll'"
,....
/
/
10
...
;i '0'" • 0"'•• '/.1
;;
;;
V 10
....
:.t
t • ..J
2 . S • S , 7
• t 10 1• U
pit
::c .
•
..•.
.-e.o.
·2 -s ..
:;
"C'
5- 10. 12t
>.
i
·u
...~ -10
10" ..3
10'"
• 10 II 14
Pada kasus dari kebanyakan logam-Iogam berat, pH yang sesuai adalah 9 ~"l~~;;~;;:;'~~~' .
. . . ,:;:,:~';'( :/t·
dalam hal Cd, kondisi pH yang sesuai adalah lebih daril 0,5. Adalah sUii.t\)riIl.ik
. -; .".
mengol.ah air limbah termasuk Cd dan' Pb ke dalam nilai-nilai dalam tabel l dengan
. . ".
kombinasi tersebut.
suJfida logam berat tidak dapat dilarutkan dalam air dan penambahan dari su1fida~
sulfida atau beberapa senyawa-senyawa sulfur dengan koagulan adalah efektif untuk .
rnenyertai kombinasi dari pernisahan koagulatif dan filtrasi. Dengan proses ini logam-
2. lChrem
khrorn hidroksida (Cr(OH»)) dari air limbah dcngan pcngcndapan. Tetapi khrom
hexavalcn tidak dapat diendapkan hanya dcngan pcnetralan dan reduksi dari khrom
kedalam trivalcn
Cr 6 + Je ' ¢:> Cr 3 +
-36
..
Ferro sulfat, sodium bisulfit dan sulfit digunakan sebagai zat pereduksi,
Pertukaran ion : khrom hexavalen dapat diperoleh kembali sebagai H2CrO.. dengan
(gambar.IS).
3. Arsen
. dan pestisida. Ini mungkin suatu hasil sampingan dan operasi-operasi pertambangan,
penurunan kira-kira 90% dad arsen mula-mula. Mekanisme ini tidak dimengerti
.
dengan balk tetapi mungkin disebabkan oleh pengendapan arsen sebagai kompleks
Metoda kopresipitasi
Presipltasi koegulatif adalah proses yang paling sering digunakan untuk pengolahan
. .-
arsenik. Sebagai koagulan digunakan aluminium sulfat, feri klorida dan fercsulfat.
0.5 0.% •
-..
10.«
... 0.3
\
-e
g
..., U.J
'!.I
. -:- •
$11 I"" ISiI
.. Ousis Alum ( pp"" )
4. Merkuri
Merkuri adalah salah satu dari logam berat dan memiliki karakteristik yang
Metoda Amalgam:
.
Merkuri membentuk amalgam dengan logam-logamlain. Penambahau seng
tetapi sisa merkuri daJam air )'2.'1g telah diolah tidak begitu rendah•
. .
Pemisahan Koagulatif .
Merkuri sulfide-adalah juga' tidak Jarut daJam air. Dengan demikian kombinasi dati
Sekarang pemisahan koagulatlf dan proses ini mungkln merupakan komblnasl terbaik
5. Cyanida
Cyan ida terdapat dalarn sejurnlah air Iimbah yang berbeda, namun yang khusus
dan utama yang. menyangkut masalah limbah dari peke jaan pelapisan . Sifat racun
,, 38
dari Cyanida membuatnya perlu untuk mengolah secara hati-hati semua air dan air ..
Cyan ida-cyanida dalam air limbah industri paling umum terdapat baik sebagai
eyanida bebas (C~) ataupun sebagai kompleks logam berat dari stabilitas yang
berub~h-ubah {misalnya [Zn (CN) 4] 1 - [ Cu (CN)~r. [Ni .(CN) ~t. [ Fe (eN) 6] 3-.
Ini adalah proses yang paling sering dipakai untuk pengolahan Cyanida. Proses ini
pemecahan secara kimia dan Cyanida. Ini adalah reaksi dua tingkatan. Satu dari
hasil-hasilnya antara lain adalah Cyanat, yang tidak seracun -seperti cyanida dan
memerlukan jauh lebih sedikit pengolahan kimia. Dalam suatu contoh yang agak
jarang. pemecahan hanya menjadi cyanat telah diperkenankan, namun sering kali
Pada tingkat pertama dari oksidasi, cyan ida secara kuantitatif dan secara cepat
dirubah menjadi eyanat oleh oksidasi alkalin dengan hipoklorit. Tingkatan ini
yangdapat kcluar dahlin bentuk gas pada suhu rendah, Dcgradasi lebih jauh dari
i
:5
100
._--
o
:: so 1M ISO r..o l~
i o,r,..,
. Gambar 29 : Dasis Klann dan Proses Oksidasi Reduksi
Airlimbah :
OZOI1 adalah suatu oksidant yang kuat dan dapat mengoksid cyanide
Tctapi biaya pclaksanaan lebih mahal dari yang mcnggunakan klorin atau klorit.
. Pengolah:m lJiologis
Cyanida adalah racun terhadap mikro organisma, tctapi Cyanida kadar rendah
dapat diolnh dcngan lumpur yang diaktifkan (Activated sludge) setelah aklimatisasi
sclama dun atau tiga minggu, Batas kadar cyanida adalah 60 mg/I sebagai eN'.
,,
40
sebagai bahan aktif interfacial. katalis, bahan kimia pertanian. Di Jepang empat
senyawa (paration•.-metil paration , metil demeton dan EPN) diatur sebagai senyawa
Pemisahan koagulatif
Pengendapan koagulati£ (Floatation) adalah proses yang lebih baik sebagai suatu
pengolahan pendahuluan.
Senyawa fosfor organik residual dapat di adsobsi dengan karbon yang diaktifkan.
~ ~
7. PCB
PCB sekarang dilarang untuk diproduksi. Senyawa khlor organik ini sangat stabil dan
Daru-baru ini penguraian secara reduktif nada suhn van o I",hill r...nA"h t ... I.."
,, 41
Fnsilitns-Fasilitas Pengolahan .
perwakilan terse but dan semuanya berada di Tsubaka Academic Newtown dalam
Propinsi Ibaraki
Gambar 31,.32 d3J1 33 menunjukan suatu bagian dari sistem pengolahan total
tersebut mengenai bahan-bahan beracun adalah sangat ketal dan lebih rendah di
DAFTARPUSTAKA
I. Herbert F:Lund : Industrial Pollution Control Handbook, Mc. Graw - Hill, Inc.
(1971).
4. Degremont: Water Treatment Hand book, John Wiley & Sons, Inc., (1979)
lit Iimbah
, IIIIJIcI Mllrimllllllll C
" I ••••
\Imuk q'!.ll ~~uil. sarlnllft)
tC1l'lluuk Cyanidl. P.Cl'yarlnl Yl"1 "blh
~ d11Mri '.aplSIft
I
J-.....:_--....
ianCkl rellal
.~
IIllCkl ,
ptn"yimplIIM till~ai
Gambar 31 Djngmm a!ir dild, C1sililns pencolnhnuotuk nfr limbab Bnomnnit khusus dod Inborntorium
,
Iimball hidrofitik
senerator 115
plRU .' .'
. limbah termuuk hallda·
pcmlRlaUIR liLI
bulRl'"
Iimbah hidrofc.bik 7-, _ ::l Ccrobon;
.L.J--f~- u..:...a_®I ~
'I\IIRIpcncampur",',
. '1R1lkl pcnylmplRIR uam-asam
dill alkall·attan.
L- .---r--, P 1------' Pl----
tanllki pcnyimpan~." Tancki pcRylmplnan enuen
pCncuclln
dari laboratorium.
·~
, ••
11,104
BahUl-b,ahan )'&Ill akan menwJc ".m hClI
Gambar 33: Dingrnnl' alii' dari fasilitas pengolnhnn untuknir Umbnh umllm dnri
-.
45
,,
PEMBUANGAN LIMBAH
'-.
46
AIRLIMBAH
-CD
u
-I SARINGAN KASAR I
U,--
IPENGENDAPAN PASffi I
U
i
_ _ _ _ _ _ _ _i' _ - _
i--·------_·_·_-_·_---_·_·_·_·---·_·_-_·_·-·_--·_·'
. -
i
.i·
I
;
I
@ I PENGOLAHAN BIOLOGIS ~ - - J i :
I
U (j) !
:i .
CD '~--P-EN-G-A-P-UN-YG-AN-.- -, i __._._.
~ -__i
i
~
U !
T
EFLUEN
~ ~.
J}
SARINGAN KASAR SARINGAN KASAR
PEl\IISAHAN l\-IINYAK
EKUALISASI
KOAGULAN
_
----~~~mw:~.,. ~~-__1
PENGAPUNGANI~~~--
I
FLOKULAN
PENGOLAHAN
---------1 BIOLOGIS
PEMEKATAN
PENYARINGAN
DNG PASIR
.s : DEHIDRASI
ADSORPSI .DGN
KARBON AKTIF
'}
PEMBAKARAN
INSPEKSI
EFLUEN
48
BAG. PELAPISAN
PENGENTALAN PENYARJNGAN
DENGAN PASIR
KEBANGUNAN KEBANGUNAN
UNTUK PENGOLAHAN AI~
PEMBAKARAN. LIMBAH
• j. :
I KERTAS
. £IMBAH .
I.U._.-j.......
hn· BANGUNAN PEM 1--)
BAKARAN J I.
t
~
~
LUMPUR
AiRLIMBAH
r-- .
JENIS
LUMPUR ISOLASI I
PENGENDAPAN B,ANGUNANPEM '1:---..
ELEKTRO BAKARAN II
LUMPURDARI
BAG. PELAPIS
AN
....-
~
(
KARET LIMBAH)--
. CAT LIMBAI.{ :
,..
~
PL~STII( LlMDAlt.-
.~
.p
BANGtJNAN l'EM I ~ 4
BAKARANnl ~;....
t., JENIS·
ISOLASIII
'. .
.»
jMINYAK LlMBAH'"
tJ
I LlMDAU TIMDAL
I DEDU. r
l
L JENIS
I PASIRCOR I .. ~
DIASA
I TERAK J-
51
,
, ,
........ ..
.
.
\1' .
,,
52
:.
I·Jimbahber~~ .:
;
i
LL