Anda di halaman 1dari 70

Rencana Tanggap Darurat

I. PENDAHULUAN "
Dengan semakin meningkatnya kompleksltas jenls produk dan beraneka
/ "" . """ "

ragarnnva jenis hahan baku dan kimia yang digunakan untuk mendukling proses suatu
industrl, akan mangaklba~an semakln tingginya tingkat resiko yang dlhadepl oleh
industri "tersebut dalam hubungannya "dengan manajemen bahan berbahaya dan
beracun serta kaitannya dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karena itu sejak awal perusahaan secara bersungguh-sungguh berusaha
memperhaukan danjnenerapkan manajemen keselamatan kerja dan pencegahan
kebakaran sesuai. dengan kaidah-kaidah: standar
.. ..
intemasional.
.. . .

8eberapa kejadian di IIngicungan industri yang telah menyebabkan kerugian


besar bagi perusahaan yang bersangkutan, para pekerja dan masyarakat di sekitamya
antara lain adalah kejadian sebagai berikut
1. Bhopal, lndla (1984) - Bhopalptant milik Union carbide yang dloperaslkan oleh Union
carbide india ltd. (UOl) merupakan penghasil sevin, yaitu bahan untuk substitusi
DDT. Mengalami kecelakaan pada 3 Desembedr 1984 dan menyebabkan lebih dari
.
2.500 orang meninggal, lebih dari 250.000 orang mengalami gangguan kesehatan
.
serta evakuasi besar-besaran dan mengakibatkan tambahan menlnggal 2.500 "orang
akibat efek kesehatan/ sampingan.
2. Pasadena, Texas (1989) - Terjadi peledakan awan uap pada Philips 66" di Pasadena
yang menyebabkan 23 orang meninggat, 130 orang mengalami cedera dan kerugian
sebesar x milyar dolar.
3. Flixborough, UK ( 1 Juni 1974) - Flixborough CAprolactam Plant memHiki fasilitas
perencanaan yang modem, namunakibat dari modifikasi sementara telah
menyebabkan kece.lakaan yang mengaklbatkan 40 ton stskloheksan terpapar ke
udara luar dan menyebabkan kebakaran besar yang meratakan seluruh fasiUtas
pabrik. 28 orang operator yang umumnya berada di ruang kendali meninggal
seketika, ratusan rumah penduduk rusak, kejadian tersebut memperlihatkan ledakan
awan panas yang dahsyat dan menyebabkan kerugian yang sangat besar yang tidak
terantislpasl sebelumnya akibat dan terpaparnya sikloheksan.

Kejadian keadaan darurat yang terjadi di beberapa industri besar t.ersebut telah
banyak mempengaruhi perhatian manajemen terhadap keselamatan kerja dan
pencegahan kebakaran.

1
,,

Komitmen manajemen yang dltuangkan dalam bentuk kebijakan terhadap


keselamatan kerja dan pencegahan kebakaran yang pelaksanaannya hrus
dipertanggungjawabkan oleh tiap-tiap pimpinan departemen merupakan kesungguhan "
perusahaan untuk menciptakan pencegahan kebakaran sebagai konsep mandiri.
I

" Dipandang dari sisi rekayasa teknik, setiap fasilitas yang memiliki resiko bahaya
yang tinggi telah dnengkapi dengan deteksi dan proteksl penanggulangan kebakaran
yang memadai sesuai dengan spesifikasi teknik dan standar bake {NfPA}~ Kaji ulang
rekayasa ddakukan untuk fasUitas-fasilitas kilang (ekspansi) baru, diikuti oleh factory
-:
acceptance test site acceptance·test"dan commissioning. Hal te rsebut juga dilaksanakan
terhadap fasilitas industri . lama yaitu dengan" cara melakukan
modifikasVupgrading/retrofltting sesuai dengan kebutuhan dan perlcembangan
tekriol9gi terlcini.
SUmber daya manusia sebagai factor penetu dalam manajemen perencanaan
dan pengendaltan keadaan darurat, dibina dengan meningkatkan pengetahuan,
"keterarnpllan dan wawasannya melalui pelatihan.
Setiap pekerja dimotivasasi dan dilibatkan sebanyak mungkin di dalam kegiata"n
yang berhubungan agar menjadl bagian yang memenuhi peranan penting di dalam
pencegahan dan penanggulangan kerbakaran.
latihan penanggulangan keadaan darurat secara teratur adalah baglan yang
tidak dapat d!pisahkan dari efektivitas manajemen rencana pengendalian keadaan
darurat. Prosedur pengendalian keadaan darurat disosialisasikan agar dimengerti oleh
semua pekerja dan dilakukan perubahan(tinjau ulang) secara teratur sesuai dengan
kebutuhan.
Manajemen rencana pengendalian keadaan darurat meliputi kegiatan-kegiatan
sebagal berikut: pemasangan fire protection and ' detection system, perawatan
inspenksi dan testing, pembinaan, pelatihan dan mengadakan latihan penanggulangan
keadaan darurat besar sesuai dengan prosedur yang dilaksanakan secara teratur dan
konsi~te~

II. Macam-Macam Keadaan Darurat Yang Blsa Terjadi

Setiap perusahaan seharusnva memiliki program pere~~anaan pengendallan


keadaan darurat yang Iuas dan menveluruh. Proses perencanaan dapatdimulai dengan
mentapkan jenis keadaan darurat yang blsa terjadi. Untuk bisa menetapkan jenis
keadaan darurat diperlukan referensi atau sumber informasi yang bisa berupa catatan
"" .

kronogis kejadian keadaan darurat, statistik kebakaran, informasi iklim dan cuaca,
keadaan struktur tanah dan informasi lain yang menunjang.

2
Informasi ini dlperlukan karena keadaaan darurat yang berpotensi mengancam
setiap perusahaan berbeda jenis dan macamnya, tergantung dari lokasi perusahaan
tersebut, proses
.
produksl yang dipakai
. dan prosedur kerja yang biasa dilakukan. Setelah
Informasi yang diperlukan dianggap memadai, perencanaan dapat segera dimulai.
Rencana pengendalian keadaan darurat harus mengutamakan dan memperhatikan
faktor potensi aneaman terhadap manusia, peralatan dan Iingkungan di sekitar
perusahaan.
Maeam-maeam bahaya yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat

A. Kebakaran dan ledakan


Kebakaran dapat disebabkan karena adanya ledakan besar, peperangan, terjadinya
ke~suhan dan bisa juga karena bahan-bahan kimia yang digunakan. Evakuasi bisa
dilaktikan dalam .upaya meminimalisir jumlah korban. langkaft yang harus
diperhartikan·"sebelum melakukan evakuasi adalah memprediksi pergerakan gas
beraeun, allran asap dan uap panas.
Musibah kebakaran besar biasanya disebabkan olehkebakaran keeil yang tidak bisa
dikontrol atau tidak tertangani dengan baik. Oleh karena ttu, meskipun perusahaan
sudah dilengkapi deteksl dan sinyal yang canggih, perusahaan juga sebaiknya .
rnernlllkl peralatan yang· tepat, tenaga terlatih yang cukup dan selalu siap dan
tanggap dalam segala kondisi.
Mencegah timbulnya k~bakaran harus dijadikan standar utama, setelah itu
meminimalisisr dan melakukan tindakan yang eepat dan tepat terhadap kebakaran
keeilsebelum kebakaran itu membesar.
Kebakaran besar dan keeil memiliki potensi yang sarna dalam menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan, misalnya:
• Proses pembakaran d~n dekomposisinya menghasilkan gas beracundan debu
• . Tersebarnya pai1ikel-partikelyang terbawa uap panas
• Berpotensi besar meneyebabkan kontaminan terhadap sumber air
'"
Perusahaan harus ·memiliJd prosedur untuk mengontrol zat kimia atau material yang·
berpotensl menimbulkankebakaran. Kebakaran yang terjadi di industri klmla dan
pertanian berpotensi ~enjadi sumber penyebaran gas beracun, debu, uap .dan asap
panas. Material konstruksi, furnitur, karpet dan material industri lainnya bila
terbakan akan makin meningkatkan efek panas kebakaran yang penyebarannya
tergaritung musim dan cuaca. Untuk bisa meminalisir dampak darl efek ini
dfperlukan data mengenai partikel yang tersebar, kemungkinan arah penvebaran
dan prediksi jatuhnya partikel-partikel terse but, .sehingga diperlukan data
meteorologi dan arah angin.

3 .
B. Banjir
perusahaan _yang berlokasi -di daerah rawan banjir perlu membuat tanggul dari -
tanah, konstruksi beton atau tembok. Banjir, terkecuali banjir bandang disebabkan .
oleh bujan deras, pecahnya tang~i penyimpan,an dan bendungan biasanya tidak
muncul secara. mendadak atau ada rentang walctu untuk mengukur dan
memperkirakan datangnya banjir.
.Pencegahan yang perlu diketahui untuk rnengantlslpasl kondisi banjii":- '
1. bahava akibat tersengat aliran listrik, . sehfngga perlu disiapkan grounding
r
dan
proteksi terhadap peralatan elektrik
2. penguatan terhadap penyJmpanan peralatan penting, material dan bahan-bahan
kimia yang ada di dalam tanah
3. persediaan pompa dan sumber energi cadangan
4. pencegahanlongsomya tanah yangbisa menyebabkan kerusakan struktur yang
serius
5. tersedJa pasokan air rnlnum yang cukup

C. Gempa bumi
Gempa bumi dapat mengakibatkan rusaknvastruktur bangunan dan [ernbatan,
rusaknva peralatan dan material, kebakaran, banjir, kontaminasi dan kekurangan air
minum, 'rusaknya fasilitas transportasi dan berdampak pada masalah kese.hatan.
Untuk operasjonal pemadam kebakaran diperlukan pasokan sumber air yang cukup
dan s~~m harus tetap .dihidupkan untuk rnematikan suplai gas. Metode untuk
mematikan suplai gas tergantung dari kapasitas dan tekanan yang masuk ke sistem.
Untuk daerah yang rawan gempa perlu dirancang konstruksi rawan gempa, yaitu
struktur bangunan yang memiliki bantalah di atas permukaan tanah atau yang
mempunyaJ strukturpenyeimbang, dengan membuat lebih rendah benda-benda
yang lebih berat serta benda-benda yang lebih ringan di bagian atas.
Jaringtn utilitas dan iar dirancang fleksibel dengan rnemberi pelindu.ng yang bebas
dari dinding. Loker; kabin~t, rak dan peralatan tetap dlatur sedemikian rupa
-sehlngga mempunyai jarak dengan dinding dan f1eksibel. Akan leblh aman apabila
dibuat struktur tahan gempa, sedangkan untuk penyimpanan bahan klrnla perlu
dibuat bidang penahan.

D. Kerusuhan sosial dan sabotase


Perusahaan yang mempunyai perizinan dari pemerintah, Iingkungan sekitarnya akan
terlindungi. Selaln it.u, akan menimbulkan rasa tentram bagi karyawan dan pihallain
yang berhubungan -dengan perusahaan tersebut, misalnya: pelanggan, supplier,
pengunjung/tamu.

4
,

Kerosuhan sosial
Kegiatan perusahaan akan terganggu jika. di areal ka'ntQr atau pabrik te~adi
kerusuhan, massa yang muncul bermaksud untuk merusak peralatan perusahaan,
permlntaan bantuan dan responsibilitas petugas keamanan yang kurang.
Kerusuhan massa dapat dlsebabkan karena adanya provokasl kelompok yang
menuntut haknYa. Kerusuhan dapat mengakibatkan kekacauan dan dampak lain
yang tidak dlinginkan. Oleh karena itu pada waktu per.diriao pabn1c, perusahaan
perlu menyusun peraturan masalah hakdan kewajiban pekerja,
Sabotase
Pengacau biasanya berupa kelompok atau fndividu yang terlatih dan profesional
ataupun masih amatir. Blasanya ada bantuan baiksecara sembunyi maupun terang-
te~ngan dari orang yang ada di pabn1c. Metode untuk mencegah sabotase dapat
dilakikan'dengan melarang o.rang yang dfanggap mencurigakan memasuki area~
perusahaan. Setiap usaha atau kejadian sabotase harus cepat dilaporkan ke pihak
keamansn atau yang berwajib untuk ditangani. .

E. Kecela~aan kerja dan .~mor


.Kecelakaan kerja bisa menimbulkan situasi darurat, apabila muncuol kepanikan
akibat adanya rumor, ketidaktahuan atau kurangnya informasi yang menjadikan .
situasi makin kacau. Perusahaan sebaiknya mempunyai fasilitas untuk pe~watan
medis, mempunyai sistem untuk memerikan informasi keadaan kepada
karyawannya, serta mempunyai metode untuk menghitung secara cepat jumlah
karyawan dan memiliki' ketersediaan oksigen yang cuklip. Bila terjadi keadaan
darurat, sebaiknya. bagian hubungan masvasakat melakukan penjelasan kepada
medlemassa.masveraka dan kelua·rga ka,yawan.
Proses industri yang kompleks seperti proliferasV~erkembangbiakan, industri
pertania, kimia dan dekatnya kegiatan industri dengan wilayah pemukiman
berpotensi pada keadaan darurat akibat kecelakaan kerja~ Sebagai contoh:
'"
. .
pecahnya pipa kimia aleen menimbulkan bahaya kontamlnasl udara yang masuk
sistem ventilsi sehingga menimbulkan keadaan darurat di lokasi kerja. lepasnya gas
heracun dalam jamlah besar akan mengganggu Iingkungan dan blsa men~mbul~an
luka-Iuka yang dapatmenirnbulkan situasi panik dan keadaan darurat.

F•. Shutdown
Keadaan darurat yang terjadi akibat adanya peberhentian pabrik yang tidak
terjadwal. Oleh karena perencanaan harus matang dan pegecekan harus menjadi
prjoritas utama, Semuatugas baik perintah maupun pesnan harus didahulukan
waktunya. Jika waktunya pendek, Iangkah yang paling vital adalah melakukan

5
pencegahan. Prosedur shutdown seperti juga perbaikan perlu dilakukan secara
cepat dantepat, karena terdapat sinyal dan kontrol waktu yang membatasl.
Apabila pabrik atau unit pabrik atau bahkan gedung dihentikan operasinya
(shutdown), harus diperhatikan usaha pencegahan terhadap kebakaran, ledakan "
" ,

atau "lepasnya zat kimia berbahaya. Tindakan' ini -barus menjadi prosedur baku
shutdown yang harus dilakukan oleh pekerja. Selain iOO perlu dilakukan
I'engorganisas~an tethadepareal dan peralatan pabrik. ,
Utamakan untukselalu me,njaga kebersihan dan keaman. areal dan pencegahan
terhadap kebakaran dengan rnernberi tanda atau informasl khusus. Selama
shutd~wn, lakukan pengecekan terhadap peralatan dan operasi khusus untuk
melakulcan perbaikan atau pemeliharaan. takukan pengawasan yang ketat dan hati- .
hati pada modifikasi peralatan, pengelasan dan pemotongan/ penyambunganpipa
gas.
Manajemen perlu menugaskan seseorang yang· berti,:,dak sebagai penanggung
jawab unOOk rnengatas! apabila terjadi keadaan-darurat. Prosedur darurat shutdown
harus mernpunvat standar yang tetap dan Jelas .serta diketahui oleh semua
karyawan/ pekerja dari level tertinggi sampal level terendah. Kepala keamanan atau'
kebakaran hams menghubungl pihak keamanan/dinas pemadam kebakaran
terdekat untuk rnembantu mengatasi keadaan darurat, lebih baik lagi apabila
petugas dan peralatannya siap dllokasi.

G. Darurat perang
Salah satu yang membedakan perencanaan pada kondisi damal dan darurat perang
adalah pada kondisl darurat perang kehldupan masyarakat lumpuh. Perbedaan ini
perlu djketahui karena pada kondisi darurat perang, pabrik dapat ditinggalkan
karyawannya untuk menyelamatkan diri. Pada kondisiperang, bantuan dari luar
tid~k dapat diandalkkan karena polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, dolder,
pemasok material dan material menjadi tidak selalu siap seperti yang 'diharapkan.
Renca~ darurat pada keadaan perang berisi persiapan manajemen industri untuk
kesiap-siagaan selama bencana.

H. Material! zat berbahava


Perusahaan yang· menggunakan zat kimia, cara pengeloJaannya harus
memperhatikan aspek keguanaan, pengangkutan dan pembuangan Iimbahnya.
Prosedur dan aturan pengangkutan sampai di lokasi atau areal pabrik harus
diperhatikan dan ditaati. Karena zat kimia dapat bereaksi dengan zat lain dan
menimbulkan bahaya lebih lanjut .baik terhadap orang maupun peralatan.
Perencanaan penangan keadaan darurat untuk material berbahaya harus
b

6
memperhatikan dan me.mpertimbangkan langkah apa yang akan dilakukan bila
terjadi kesalahan dalam hal eara penyimpanannya, terjadi kebocoran pada
kontainer sehingga zat tersebut keluar dan terpapr keluar, yang akan
membahayakan dan merugikan bagi karyawan, masyarakan atau aset perusahaan.

I. Material radioaktif
Jenis darurat lain _yang diakibakan oleh material radioaktif akan menjadi perhatian
dengan makin berkembanya penggunaan isotope Giraud (1973) menyatakan bahwa
slfat radioaktif tidak dapt.dlbentuk oleh api dtln juga tidak dapat dihancurkan atau
dimodifikasi dengan adanya api. Meskipun diketahui bahwa api dapat mengubag
sesuatu menjadi unsur radioaktit dan menjadi lebih berbahaya dengan
me.ngubahnya menjadi gas, aerosol, asap atau abu - yang mengakibatkan
kontaminasi pada areal yang luas. Api juga dapat menyebabkan gangguim struktur
pada materi turunan dan diperlukan peralatan khusus untuk menggunakannya.
Gangguan lain yang paling berbahaya adalah akibat dari reaksi nuklir berantal yang
dfmulaid ari sebuah kecelakaan nuklir krltis.
Unsur- radioaktif dapat -ditemukan dalam berbagai bentuk tergantung dart
kegunaannya. Mata manusia tidak dapat mendeteksi unsur yang tidak aktif dan
unsur yang sarna jika diradioaktifkan/ keduanya kelihatan sama-sama tidak
berbahaya. Harus ada perbedaan mendasar zat yang dibuat dari sumber tertutup
dan tidak terjutup.
• Disebut sebagai sumber tertutup karena unsur radioaktif inl tidak mudah
diperoleh. Pengangkutannya harus memplinyai proteksi yang cukup kuat untuk
mencegah zat ini terse bat pada kondisi normal. Kapsul penyimpan biasanya
terbuat dari baja tahan karat dengan ukuran keeil, tebal ± 1 em.
• Berasaldarl sumber tidak tertutup, karena unsur radioaktit ini sukar diperoletl
dan pada kondisi normal tidak dapat menyebar. Zat padatnya disimpan dalam
tabung dari aluminium, eairnya dalam botol/labu kimia sedangkan gasnya
""dislmpan dalam ampul, kaea.
Kenyataan menunjukkan bahwa unsur radioakrif pada umumnyatidak dipengaruhi
oleh sitat flslknya. Juga tidak terpengaruh hila dipanaskan pada temperatur tinggi.
Sebagai contoh: selama kebakaran. Zat akan kontak dengan api, mengalaml
perpindahan secara normal- tergantung dari kondisi awalnya, misalnya padat, calr
'atau gas. Meleleh, menguap dan menyublim dapat dianggap sebagai perubahan
akibat pembakaran sesuai dengan sifat klmla zat tersebut: jelaga, abu, tepung,
debu, kabut, aerosol, asap atau gas.
Produk pembakaran zat ini biasanya bagus dan kurang tebal dibanding zataslinya,
karena lebih mudah terdispersi. Meskipun perubahan bentuk fisik zat tldak akan

7
",

berdampak radioaktjf, tetapl bahaya radioaktit akan lebih sukar untuk dikontrol.
Usaha" yang dilakukan untuk perlindungan pada kontainer biasanya dengari
menggunakan bahan yanb tahan api. Selain itu, perlindungannya juga akan
tergantung dari [enls kontainer yang digunakan. Pada umumnya segek yang
dJgunakan tahan terhadap api sehingga unsur radioaktif yang ada di dalamnya
terlindung dengan baik.
Tersebarnva unsur radioaktif bisa mengakibatkan kontamlnasl pada permukaan
areal. Oleh karena itupenyebarim unsur radloaktff yang berbentuk padat, bubuk
atau debu dapat dlatasi-dengan menggun~kan absorben sep~rtl tepung, tanah dan
pasir Jika tersebarnya karena tumpahanl jatuh. Sedangkan apabila tersebar secara
spreadfngltercebur, maka digunakan penyemprotan dengan air.
Ra~ioaktif cair dapat diangkut menggunakan metode biasa seperti yang digunakan
pasukan pemadam api. Area pengangkutan harus dibersihkan dan dlberi tanda
untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan.
Kontaminasi ke atmosfer disebabkan oleh unsur radioaktuf yang berbentuk debu,
aerosol, asap dan gas. Penyebaran kontaminan ini tergantung dari kondisi cuaca dan
hal itu sangat.sukar untuk dikendalikan. Kontaminan ke atmosfer biasanya beracun
dan koroslf apabila bergabung dengan zat kimia. Bahaya yang paling serius adalah
terhirupnya unsur radioaktif tersebut blla sudah bersuspensi dalam udara. Oleh
karena itu petugas pemadam kebakaran harus memakai pakaian khusus untuk
melindungi diriAya.

III. Rencana Tinda.kan Yallg Perlu Dipersiapkan


Apabila tahap evaluasi terhadap potensl keadaan darurat selesai dilakukan,
tahap berikut adalah proses perencanaan dengan menyiapkanrencana aksl,
Pere~canaan ini selain harus meminta dukungan dan pertimbangan dari manajemen
juga perlu pertimbangan dari lebaga pemerintah dan swasta yang berkompeten.
Perencaan ini sebaiknya juga melibatkan karyawan dari setiap departemen:
OJ
Pada dasarnva -perencanaan keadaan darurat perlu dikonfirmasikan pada
direktu~ atau koordinator perusahaan, dan perlu dibentuk tim advisor atau penasehata
yang sudah berpengalaman dan terlatih yang bisa terdiri dari tim kesehatan dan
keselamatan, tim medis.Tlm pemadam kebakaran serta tim keamananfsekuriti. Bagian
produksi dan pemeliharaan juga harus diikutsertakan dalam pembuatan rencana aksi
selain staf bagian hukum.
Para manajer harus dapat menghltung biaya dan upaya yang harus dilakukan
karena keglatan ini harus disipkan dengan rnengalokaslkan anggaran setiap tahunnya
dar"! kemungkinan musibah akibat kebakaran, banjir, dan bencana alam lain yang dapat
terjadi.
-5
8
,,

A. Program yang hams diperslapkan


Manajemen harus menyiapkan reneana pengendalian keadaan darurat· dan
mengevaluasi jenis keadaan darurat serta potensi yang dapat merugikan atau
menganccam manusia dan peralatan., Tahap berikutnva adalah membangun
reneana pengendallan keadaan darurat dalam sebuah organisasi.
Perencanaan harus disusun dengan melibatkan semua unsur perusahaan atau
.dengan bekerja sarna dengan organisasi sejenis atau bisa Juga dengan Iembaga
pemerintah. Jika bantuan kerja sarna dari pihal luar sangat terbatas, pereneanaan
akan sangat tergantung dari sumber dayayang-dimiliki.
Hal yang perlu diperhatikan,.
dipertJmbangkan
.
dan disJapkandalam menvusun
perencanaan adalah seb;igai berikut
1. Pihak kepolisian, kegunaan atau tujuan, tim ahli, .standar prinsipal dan struktur
organisasi yang menunjukkan posisi serta fungsinya.
2. Deskripsi atauskenario yang mEmggambarkan bencana danresiko yang mungkin
terjadi.
3. Peta pabrik dan ·kantor yang menggambarkan letak peralatan, medikal dan
pertolongen pertama, alat kendali kebakaran, tempat berlindung, pusat
komando, rute evakuasl dan area berkumpu I. . .-
4. Daftar pihak iain atau perusahaan yang dipandang mampu diajak kerja sarna dan
bagaiman menghubungl mereka.
5. Sistem tanda peringatan pabrik untuk keadaan darurat.
6. Pusattelekomunikasi utarna, termasuk cara menghubungi rumah karyawan.
7. Prosedurshutdown, termasuk pengarnanannva.
8. Bagaimana untuk rnenanganl, meneegah para pendatang dan pelanggan
9. Tempat-ternpat yang perlu dlhubungl, bagian yang penting.
10. Daftar peralatan dan sumber daya yang tersedia dan dlmana mereka dapat
dihubungi.
Manajemen perlu merencanakan latihan yang diraneang pada kondisi sesunggunva
"-
untuk menguji keefekt~an ren~ana yang dibuat. Sebagai eontoh, dlpeeahnya lampu
darurat atau pelayanan telepon rusak. Ini merupakan kondlst yang bisa
menggambarkan terjadi pada :musibah. Oleh karena itu, pereneanaan harus
mernpredlkslsemua kemungkinan yang bisa terjadi.

B. Alur/mata rantai komando


Manajemen harus menentukan reneana pengendalian keadaan darurat, menunjuk
direktur atau koordlnator, selanjutnya membuat komisi atau tim penasehat yang
berasal dari bermacam departemen. Pedoman yang dijadikan· dasar dalam
menyusun alur komando adalah: (l) mekanisme dari alur pengendalian secara rinci

9
.,,

,·,1piRU1.. (stream lining), (2) menu~juk personel untuk mengisi posisi yang
,f ~;~n;.{' be'rtahggung jawab atas situasi darurat, penunjukan berdasar pada tanggu'ng jawab
,. terhadap keadaan darurat.
Pengalaman menunjukkan bahwa alur kornando yang piplh akan lebih efektlf dan
efi~ien untuk mengambil keputusan dan tidandakn selama situasi krisis. Pada
kondisi normal, °komunikasi akan berpola kembali pada pola normal setelah keadaan
darurat teratasi, Komunikasi harus dibuat seeftslen mungkin. Manejemn harus cepat
menyampaikan informsi yang akurat atau meminta dukungan dan bantuan yang .
"
tepat.
Banyakorang mampu sebagai manaler pada kondls! normal. Merekadapat
memben"kan arahan dan keputusan yang balk untuk berpikir keuntungan dan
kerugiannya.
. . Tetapi
. situasi .diman
. tebnan tinggi dan cepat, memerlukan waktu
pengambilan Iceputusan, indMdu yang sarna munglcin tidak menu,nJulckan performa
yang sarna. Oleh.lcarena itu penting sekali untuk memilih individu berlatar belakang
sebagai tim krisisyang telah tertiji..
Manajer tanggap darurat sebaiknya me.rupakan salahsatu manajemen perusahaan.
Individu inl akan mempunyai kewenanagan untuk bertlndak atau berbicara atas
nama perusahaan. Manajer yang ditunjuk harus menguasal dalam hal manajemen
utama operasional keadaan darurat, komunikasi, pemadam kebakaran, keamanan
dan penyelesaian hukum, operasi penyelamatan, pelayanan gawat darurat,
transportasi, taksira!'l/penilaian kerusakan, prosedur dan investigasi, informasi
publik dan penjelasan ke media, mengendalikan rumor/lsu, mengetahui tempat
darurat dan fungsi pertolongan, peringatan dan evakuasi personel, fungsl
engineering dan utilitas, perlindungan dan pelatlhan tanggap darura~, catatan orang
yang selarnat dan yang menjadi korban, dan catatan atau kejadian yang
menimbulkan bahaya

C. Pelatihan
. ~ .
Pelatihan untuk keadaan ?-darurat penting untuk membangun rencana dan
. pengontrolan musibah dan menjagafungsinya. Pekerja harus tahu bahwa rencana
penanganan keada.an darurat penting dan rnembutuhkan waktu, tetapi dapat efektif
menjaga kinerja perusahaan.
Simulasi keadaan darurat melatih seseorang dankarvawan untuk tanggap terhadap
keadaandarurat dengan kepercayaan diri yang besar dan bertindak tepat dan
efektif. Pelatihan dapat dilakukan dengan skala penuh artinya semua personel
dilibatkan dalamsituasi simulasi. Manajemen harus dapat meyakinkan karyawan
perusahaan sudah melakukan sefalanya untuk mencegah timbulnya kecelakaan

- 10
pada mereka, bahwa setiap ICaryawan penting dan mnejadi bagain dari tim yang
perorganisasiannya selah.. siap siaga dalam penanganan keadaan darurat.
Contoh infrmasi atau peringatan pada keadaan darurat kebakaran atau lainnya:
B. Jaga kepala anda. Jangan panik dan bingung
C. Kenali lokasi untuk keluar. Yakinkan anda mengetahui jaln paling aman untuk
keluar yang palingdekat dengan anda.
D. Kenalilokasl kebakarali. Pelajari eara untuk memadamkan api
E. Ketahuilah cara untuk melaporkan kebakaran dan bahaya lain yang terjadi.
Tekan alarm'sarnpal berbunyl,
F.· Ikuti instruksi·untuk keluar. Tetap tinggal di tempat anda sampai ada tanda .atau
instruksi untuk keluar. Selesaikan semua !\Igas darurat seeara eepatsesuai
rencana.
G. Berjalan ketempat keluar.lakukan secara cepat dan serius.

D. Pimpinan- komando
Pimpinankomando keadaan darurat dari perusahaan tidak selalu tergantung dan
jenis musibah. Manajemen dapat merencanakan kemungkinan bila terjadi kasus
bencana. Organisasi yang menangani bencana dikoordinasikan dari ruang atau pusat
kendali keadaan darurat yang mempunyai peralatan dan perlindungan yang balk,
Pimpinan harus dilengkapi telepon, sound powered phone, daftar alamat pentlng,
peta perusahaan, fasil!tas sanitasi, pintu darurat, dan radio dua arah untuk
komunikasi di area.
Kepanikan dan ketidakkompakan organisasi akan terjadi apabila panggllan ini tidak
direspon, Operator seharusnya menjaga keakuratan informasi atau pesan yang
masuk/keJuar. cara komunikasi dan penggunaan teJepon pada keadaan darurat
hams terkoordinasi dan disesuaikan saluran/frekuensinya.

E. PeraJatan keadaan darurat


D~ftar pengeeekan keadaan darurat termasuk peralatan dan material yang perlu

dipesan dengan kualitas yang baik untuk menjamin performa. Sebagai contoh,
dimana eara mendapatkan kebutuhan peralatan dan material dengan mudah,
termasuk sumber atau daftar pemasok barang-barang tersebut. Informasi iniberisi
juga jenisperalatan :yang dapat mereka penuhi, berapa lamasampainya pesanan,
nomor telepon yang dihubuni dan jika mungkin harga barang tersebut. Sumber
pasokan ini sedapat mungkin dekat dengan areal pabrik. Sebagai eontoh, daftar
jenis peralatan dan material seperti kantong pasir,·kapal, perlengkapan generator,
perlengakpan pornpa, oli pelumas, sabuk pengaman, suku cadang listrik, dll,

11
ts :..
Beberapa .bagian pada, ~eadaan shutdown termasuk di dalamnya kran penutup".
peralatan pengaman penutup pintu,jendela dan ventilasi unuk mencegah masuknya
air. Oaftar alat tersebut harus berisi nomor telepon pengawas dan karyawan utama
yang dapat dihubungi.
Beberapa perbekalan harus dipindahkan dengan mobil tangki ke tempat yang lebih
tlnggi dan lebifl aman. Prosedur lain harus mencakup cara mematikan peralatan
listrik, utiiitas .gas dan perbaikan pada jalur utama sebelum ,air menjangkaunya.
Pastikan peralatan yang panas didinginkan terlebih dahulu sebelurn air
menyehtuhn9ii. Operator harus melindungi semuaperalatan mesindengan
melumurinya dengim pelumas kentall gemuk (grease), khusus di sekitar permukaan
yang terbulca. Jilca munglcin lindungi anggota tim penyelamat yang ada di lokasi
un~k melanjutlcan operasf pencegahan setelah fasilitas pabrik dimatikan:

F. Sistem alarm
Banyak industri yang sudah menerapkan sistem alarm sebagai tanda bila terjadi
keba~ran, mlsal dengan menggunakan sirine. Sistem alarm yang Iebih canggih
..:'. menggunakankode-kode tertentu, yang sudah mampu menunjukkan lokasi
terjadinya kebakaran.
Sistem alarm dapat diaktifkan dari lokasi terjanya musibah atau bisa juga dari pusat
komunikasi (misal ruang kendali). Semua bangunan sebaiknya dilengkapidengan
sistem alarm. Oi lokasl dlrnana karyawan dan non karyawan (pengunjung) dapat
mendengan pengumuman (misal rumah sakit), sistem alarm yang dipakai biasanya
menggunakan kode tertentuyang sek~digusmenunjukkanlokasi kebakaran. Selaln
alarm listrlk sebaiknya dlsiapkan juga ststem- mekanikal. Sistem alarm dengan
. .

jaringan'yang tertutup telah dlrekomendaslkan dalam standar NFPA.


. .
Perusahaan yang lokasinya dekat dengan pemadam kebakaran bafsanya
. menggunakan alarm tertutup yang dihubungkan dengan pemilik perusehaan atau
manajemen gedung tersebut. Jenis yang lain adalah auxiliary alarm bQX area, yang
. ~ . '.'
dengan pertimbangan tertentu, alarm ini dihubungkan dengan sistem alarma yang
,ada di dinas pemadam kebakaran kota. Slstem lain yang dapt digunakan dengan
menghubungkan langsung dengan control dispatcherI pengirim pesan. ~istem ini
aktif apabila tersentuh oleh alarm alrdalam sfstem sprinkler/penyempfot apl, juga
bisa diaktifkan dengan tangan. Jika memungklnkan akan lebih efektif hila
dihubungkan dengan alarma kebakaran di dina.s pemada kebakaran terdekat dan
yakinkanalarm in. mempunyai sumber tenaga tersendiri. Sistem alarm otomatis
dengan menggunakan detektor panas termostatlk dapat pula digunakan .
.Pengecekan terhadap sistem alarm harus dilakukan secara berkala. Untuk
meyakinkan peralatan bekerja dengan baik, .ststem ini juga' perlu dilakukan

- 12
,,

pengujian. Pengujian di~kukan pada waktu tertentu pada kondisi yang berbeda-
beda u'n~k mengetahui bahwa sinyal tersebut dapat didengar pada semua bagian
pabrik setiap saat.

G. Pasukan pernadarn kebakaran


Pencegahan dan pengamanan terhadap kebabran harus mendapat perhatian
khusus dalam program tanggap darurat, karena api atau kebakaran dapat muncul
dan banyak kasus. Pereneanaan penangananbahaya kebakaran menjadi penting
tintuk dilakukan, termasuk memilih penanggung jawbnyanya. .
Kepalapemadam dapat dipilih daii orang yang sUdah berpengalaman bekerja di
pemadam kebakaran atau Juga dari veteran minter yang berpengalaman rnenangani
kebakaran, Dalam perusahaan keeil, kepala pemadam bisa juga dipimpin oleh
kepala mekanik, kepala perlengkapan, atau karyawan lain yang berpengalaman,
tentunya untUksementara waktt,i.
Kepala pemadam dibantu oleh satu orang atau lebih aslsten yang mempunyal
pengetahuan luas tentang pabrik dengan peralatannya, mempunyai respon yang
. baik, taat serta mempunyai kompet;ensiyang diperlukan.
Perlengkapan pasukan pemadam kebakaran dipilih setelah mempelajari
kemungkinan kondisi khusus yang dapat terjadi, sehinga peralatan cukup rnernadal
untuk mengatasi kondisidarurat.
Psukan pemadam yang besar biasanya diorganisir menjadi beberapa tim yang
masing-masing tim mempunyai tugas khusus:.
1. tim evakuasi; bertugas mengevakuaslsemua karyawan dari lokasi bencana seeara
. cepat dan tertib tanpa menlmbulkan cedera. Tim inl juga bertugas menutup
kolas], membersihkan dan rnenetapkan semua orang sudah terevakuasl.
2. tim pengawasan terhadap lingkungan; me~gidentifikasi dan memonitor kondisi
Ilngkungan untuk menetapkan kondisi bahaya, dan meyaklnkan lingkungan tidak
terkontaminasi.
"-
3. tim pengontroI ·u~litas; naggota tim biasanya personel peralatan yang
memahami sistem pemlpaan pabrlk dan pengontrolan gas dan cairan 'mudah
terbakar serta listrik.
4. tim pengontrol sprinkler; anggota tim harus tahu sistem penyembur api otornatls,
mengoperasikan arah dan putaran keran untuk mengoperasikan dan
menutupnva. serta mengganti kepala sprinkler jika sudah tidak bisa digunakan.
5. tim alat pemadam api; alat pemadam apoiportabel biasa digunakan oleh pekerja
yang bekerja di Iokasi kejadian. Pekerja harus terlatih untuk menangani peralatan
pemadam kebakaran.
6. tim pipa air; terlatih untuk menggunakan hidran dan pipa air kebakaran

13
,,

,,,ft
~".. '.. .
tim Iceamanan (safety); terlatih untuk mencegah terjadinya kebanyakan beban
.- dan peralatan dengan rnengendallkan arah dan arus air. Harus mengerti lokasl
material absorben dan tahu bagaimana menggunakannya untuk mengendalikan
air pada musibah banjir.
8. tim penyelamat; terdfri dari petugas peralatan atau pekerja yang dilatih khusus.
Fungs! utama dari tim .inf adalah meminimalisir bahaya yang dapat menimpa
pekerja.
9'. tim pompa api; terdiri dari tidak lebih 2 orang untuk menggunakan pompa.
.;.. 10. tim pernadam api; pasukan ini harus berlatih secara Iengkap, minimal setlap
mlnggu. latihan harus mengantisipasi berbagai kondisi Icebakaran yang dapat
terjadi.

H. Fasilitas peneegahandan pengamanan


Keamanan merupakan tanggung jawab manajemen. lembaga pemerintah,
konsultan dan asuransi dapat dimintai· pendapat dan naslhatnva dalam
pembentukan fasilitas pengamanan dari masalah dasar pencegahan dan
pengamananj-peralatan, pengendalian terhadap manusia, pembentukan organlsasl
sampai membentuk pasukan Iceamanan beserta tenaga administrasinya.
Personel dilatih untuk menangani keramaian dan kerusuhan, menanggulangi
kepanikan serta mencegah perampokan. Personel juga harus menguasai peta rute
evakuasi bila terjadi keadaan darurat.
~ . Satuan pengamanan menjadi bagian penting
dari organisasi dalam upaya pencegahan dan pendeteksi fasiiitas kebakaran.
Selain itu satuan pengamanan juga bertugas mencegah dan rilelawan pencurian,
perarnpokan, vandalisme, dan penglntaian. untuk itu perlu disusun jadwal rute dan"
waktu inspeksi keliling yang polanya tldak mudah terdeteksi. Inspeksi pertama
segeradilakukan setelah-jarn kerja berakhir atau pada pergantian jam kerja. Fakta
menunjukkan banyak musibah kebakaran tei-jadi setelah karyawan meninggalkan
perusahaan. Hal ini terjadi karena mesin dan proses belum dlmatlkan secara
seinpurn~ atau ada ~aryawan yang membuang puntung rokok seeara sembrono.
.Petugas keamanan sebaiknya mempunyai eukup waktu berkeliling untuk
meyakinkan inspeksi sudah dilakukan dengan teliti. Inspeksi dilakukan dengan
meliputi semua daerah rawan dan bahaya. Petugas juga .. harus melihat dan
memeriksa adanya sap, gudang bahn-bahan kimia, keboeoran oli/bensin serta gas
atau material mudah terbakar. Segera laporkan Ice manajernen bila ditemukan
kondisi yang berpotensi membahayakan. Petugas juga harus mengerti sistem alarm
Icebakaran dan bisa mematikan dengan cepat adan';!a kebakaran keeil.
Dalam pemeriksaan juga dilakukan terhadap kemungkinan belum tertutupnya pintu,
jendela dan bagian lain yang terbuka,.terutam yang dekat dengan jalur keluar
!!!

14
,,

masuk, Perusahaan seba.iknya juga memasang lampu sorot pad a daerah rawan di
pabrik. .

I. Pelayanan kesehatan darurat


Pertolongan pertama dan pelayanan kesehatan dapat dipimpin oleh dokter
perusahaan, jika tersedia. Oalam tahap perencanaan penanganan keadaan darurat
. harus disipkan personil yang terlatih, peralatan dan kebutuhan pasokan yang
dlperlukan, ters~dianya tempat p~rtolongandan pusat perawatannya.
sernea karyawan perusahaan sebaiknya memahaml eara prtolongan pertama,
khususnya pertolongan pertarna untuk menanganl pam-peru dan jantung dengan
eara mengikuti pelabnan. Oi daerah yang beriklim dingin, banvak orang yang
rnenderlta hipotennia, khususnya pada musibah bahan kimia. Penanganannya
. dengan memberl banyak minum untuk menghilanglcan zat kimia...Bilaterjadi korban
yang disebabkan bahan kimla, pengawas seharusnya menyerahkan salinan
MSDS/lDKB kepada pihak medls. Informasl ini akan cepat. membantli penaganan .
dan perawatan korban.
Tercakup dalam pelayanan dan keselamatan kesehatan adalah upaya mencegah
epjdernl, pemenbaan makanan dan fasilitas sanitasi. Untuk kelancaran operaslona],
tim ini sebaiknya dilengkapi dengan mobil ambulans, cadangan peralatan penting,
radio komunikasi dua arah, masker gas dan peralatan pencegahan lainnya.

J. Evakuasidan pengawasan
Pengawas bertanggung
.
jawab mengontrol pekerja selama keadan darurat,
.
termasu k
mengarahkan penempatan pekerja ke lokasi yang aman, menghindarkan bahaya
yang langsung berhubungan dengan pekerja, termasuk menjauhkan areal bahaya
dari fisik pekerja,dan mencegah kepanikan.
Proses evakuasl harus mengutamakan dan mendahuklkan daerah yang padat tingkat
populasinya, miSalnya lokasi pabrik, daerah komersial dan tempat tinggal. Untuk
"" . dengan ratusai\ bahkan ribuan karyawan, pengawasan menjadi sangat vital
Asilitas
selarna prosesevakuasi. Sedang fasilitas yang personelnya sedikut, operator mesin
dapat difungslkan dengan melatihnya mengenai detail sbutdown.
Manajemen melakukan pengecekan tersedinya pintu· keluar yang aman, Iampu
darurat dan pelatihan evakuasi yang sesuai dengan standar, Semua karyawan harus
rnemahaml rencana evakuas-i, Iokasi rnusibah;' jalan keluar, jalan altemtif, tanda
peringatan dan fasilitas yang digunakan untuk evakuasi.

15
K. Transportasl
'Ad~~~"~a~~an pada fusilitas transportasi atau armada transportasi y~ng terbatas
mengakibatkan terhambat atau tertundanya karyawan menuju lokasi kerja.
Perusahaan sebalknya menyediakan fasilitas transportasi dengan mobil atau bus.
Termasuk dalam perencanaan fasilitas transportasl adalah menyediakan fasilitas
ambulans, transportasi karyawan untuk berangkat dan pulang, dan pengangkutan
,.karyawanl petugas penanganan keadaan darurat beserta pasokan yang diperlukan.
Penyediaa~ transportasi yang memadai beserta pengaturan lalu lintasnya dapat
direncanakan bersama denganpoihak keamanan atau kepohstan, Perencanaan juga
harus me'ngant(slpasl kebutuhan bahanbakaryang harus dipenuhi, terutama selama
terjadlnya situasi darurat.
Pada kondisi darurat, petama kaliyang harus diangkut oleh u~it ini adalah petugas
pemadam kebakaran, pekerja yang menangani musibah dan tim pertolongan
,pertama. Padaprosesevakuasi yang cepat'diperlukan truk atau mobile station.

IV. Keslmpulan
1. Manajemen rencana pengendalian keadaan darurat rnerupakanlangkah terbaik untk
meminimalisir potensi kerugain yang disebabkan manusia atau alam aklbat
kecelakaan dan musibah. Perencanaan pengendalian keadaan darurat biasanya
dilakukan oleh profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
dan keamanan, meskipun tanggung jawab tetap berada pad a manajemen puncak.
2. Rencana pengendalian keadaan darurat harus mengutamakan keselamatan pekerja
dan masvarakat sekitar, menjaga peralatan dan Iingkungan dan secepat mungkin
, , mengembalikan proses operasional pada kondisi normal.
3. langkah yang dilakukan dalam merencanakan pengendalaian keadaan darurat
ada~h: identifikiasi dan evaluasi potensi bahaya; perkirakan keruglan yang dapat
. 4ialamf orang, peralatan dan lingkungan; estimasi waktu peringatan yang diperlukan
u~tuk melakukan rencana; tetapkan apa yang harus dilakukan untukoperaslonat
perusaha~n; dan perklrakan c~aangan sumber tenaga dan utilitas yang dibutuhkan
.untuk menangani keadaan darurat.
4. Manajemen rencana pengendalian keadaan daruratbiasanya terdiri dari mekanlsrne
alur komando, sistem alarm, rencana medis, sistem komunikasi, shutdown dan
prosedur evakuast,
5. Pengorganisasia':l dapat menggunakan sumbet yang bersurnber dari pemerintah atau
lebaha la'nnya untuk mengetahui jenis bahava yang berpotensi mengancarn areal
perusahaan. Patens' ,bahaya biasanya adalah kebakaran dan Iedakan, banjir, gempa
bumi, kerusuhan massa. dan sabotase, kecelakaan kerja dan rumor, serta material
berbahaya dan material radioaktif. ,
- 16
6. Mata rantal komando pada prakteknya harus dibuat sependek mungkin dan 'staf yang
ada di dalamnya terdiri dari pekerja pilihan ya~g responslf, meskipun bekerja di
bawah tekanan tinggi..

t)'

17
,,
PRAKTEK PENGOLAHAN LIMBAH BERBAHAVA

PENDAHULUAN
.. ~

Pencemaran air adalah pclepasan bahan-bahan, masuk kedalam sumber-sumber

atau persedian-perscdian air yang aJean merusak kehidupan disebabkan karena

ioksisitasnya, karena daya penguran~annya tcrhadap kadar (tingkat) oksigen normal

dan air, atau karena bahan pencemar tersebut, seeara estetis tidak menyenangkan,

Bahan-bahan Ini, ~g dapat mcmbuat"air tersebut tidak layak untuk di buang,

dapat dikelompokkan scbagai bcrikut :

1) asam- asam,aUaiIi - ~lka1i (PH)


."

2) padatan tersuspensi

3) minyak

4) Jogam-Iogam berat

5) bahan organik

6) bahan gizi (bahanmakanan)

7) padatan yang dapat mengendap

8) bahan wama

9) bahan-bahan yomg menghasilkanrasa dan bau

'" senyawa-senyawa raeun


10)

11) padatan terlarut total


...
12) panas

J3) radioaktivitas

Bahan-bahan pencemar ini adalah termasuk didalam air limbah dari .pabrik

industri, air pencucian (scrubbing water) dan udara yang tercemar dan air yang:

dilepaskan dari limbah-limbah padat,

.oi Jepang berbagai undang-undang ant! pencemaran telah ditetapkan untuk


.
melindungi Iingkungan dari pencemaran. Standard efluent ke air permukaan dari
pabrik-pabrik lndustri, fasilitas pembangkit tenaga, Jaboratoriwn dan sebagainya.

diatur dengan salah satu dari undang-undang tersebut, dengan nama Undang-undang

Pengendalian Pencemaran Air (lihat tabel 1 dan. 2). Dengan demikian adalah perlu

bahwa peralatan pengolahan air limbah harus memiliki kemampuan memenuhi

kriteria lni,

Tema utama darrprogram ini berkaitan dengan Iimbeh-llmbah berbahaya,

Bahan-bahan berbahaya adalab demikian beracun dan berbahaya sehingga kadar yang

diperkenankan maksimum dari bahan-bahan ini adalah sangat rendah (Jibat tabel J).
< •

Apabila sistim pengolahan air sedang direneanakan, pertimbangan bukan hanya


. .
tentang bahan-bahan berbahaya ini saja, tetapi juga bahan-bahan pencemar yang lain
.
"hams dibuat. Biasanya kombinasi dari proses yang konventionaJ dapat mengolah.

unsur-unsur pokok ini, tetapi apabila kualitas yang diperkirakan dan air yang diolah

adalah sangat berat (buruk), atau bahan-bahan yang akan menganggu pengolahan

bahan-bahan pencemar termasuk juga didalam limbah mentah tersebut, proses

selanJutnya tidak dapat dipikirkan.

LIMBA H-LIMBAH INDUSTRI

Ada suat'! keanekaragaman dan industri, dan air limbah dari masing-rnasing

"industri adalah sangat berbeda sath sama Jain dalam komponen, konsentrasinya dan

sebagainya.

Etluen (air buangan) industri mencakup bahan-bahan yang terlihat dalam tabel

3d~m4.

Tabel l Standard Efluen Seragam Nasional(no. I)

Bahan racun Kadar yang diperkenankan maksimum .


Cadmium dan senyawanya 0,1 mgll
Sianida Img/t
Senyawa fosfor organik (Paration, metil
_paration, metil demeton, dan EPN) 1 mg/!.
Timbal dan senyawanya I mgtl
Kromat 0,5 mgll
Arsenik dan senyawanya 0.5 mgll
Merkuri ~an senyawanya 0,005 mglt
Alki! Merkuri Tidak terdeteksi
PCB 0,003 mgll

label 2 Standard Efluen Seragam Nasional (00. 2)

Unsurpokok Kadar yang diperkenankan maksimum


PH 5,8 - 8,6, 5.0 - 90 (melibat daerah)
BOD 160 (rata-rata harlan 120) mglt
COD 160 (rata-rata harlan 120) mgll
Padatan tersuspensi 200 (rata-rata harlan 150)mgll
Extrak-ektrak n - Hexan
- minyak mineral 5mgll
- minyak - minyak hewan dan nabati 30mgll
Phenol Smgll
Koper (tembaga)' 3mgll
Seng Smglt
Besi terlarut 10 mgll
Mangan (Mn) terlarut I o"mgll
Krom 2mgll
Fluorida IS mgt!
. "-
Golongan coliform " . ~
Rata - rata harian 3000 unit/em3

Tabel3 -1
·f
Bahan - bahan yang ada Dalain Efluen Industri

Dahan - bahan Ada dalam air buangan dari


Klor bebas Binatu, pabrik kertas, pemutihan tekstil
Amenia Pernbuatan gas dan kokas, pembuatan bahan-bahan Kimi«
Fluorida Pencucian (scrubbing) gas-gas dari cerobong, pe~ggoresan
(etching) pada gelas, pabrik energi atom.
Sianida Pembuatangas, pelapisan, pengcrasan bag. Kulit (case
hardening). pembersihan logam .
Sulfida Pencelupan tekstil dengan bahan warna sulfida, penyamakan,
nemhnatan ":I~_ nembnatan rayon viskosa,
::~ .
'e .
t-'
iC':.,,,,,...:.......
0;:':
.,. . .~

.-c-
~ .. Pemprosesan "ulp kavu, nembuatan film viskosa.
.''.
,
~...·.'-asam
.
Pembuatan bahan kimia pertambangan, pickling besi dan
temba2a, nembuatanDDT, brewing. tekstil, pembuatan bateri.
.
z-
...... ··Albli Kiering kapas dan jerami, pembersihan wool, penyiapan kain
katun untuk di cat, binatu.
Kromium Pelapisan, penggunaan Aluininh,lIn sebagai anoda, penyamakan
Krom.
Tunbal Pcmbuatan bateri, pertambangan timbal, pembuatan cat,
pembuatan gasolin.
Nikcl Pclapisan -
.. :
Kadmium Pclaoisan
Seog Pcnggalvanisasian, pelapisan seng, pcmbuatan rayon vlskesa,
-oemorosesan kareL
Tembaga Pclapisan tembaga, pickling tembaga, pembuatan rayon
cuprammoniwn.
Arsenik' Pencclupan sheep .
Gula Pcngolahan susu, minuman. pcmb~tan bahan pengawet
m8karian, pabrik -glukosa dan gula bit,· industri coklat dan
. -oetmcn.
Kanji Pcmprosesan makanan Industritekstil, pembuatan kcrtas dinding
(wall paper).
Lemak, minyak Pcmbersiha:l wool, blnatu, industri tekstil, pemumlan petroleum
danaemuk (minvak bumi), pekeriaanpertehnikan,
Fenol Pembuatan gas dan kokas pembuatan, damar sintetis, industri
tekstiJ, penyamakan, penyulingan ter, pabrik bahan kimia,
nembuatan bahan wama, pencelupansheep.
Formaldehida Pcmbuatan damar sinteds, pembuatan penicillin.
Asam asetat Rayon asetat, pembuatan akar bit dan campuran cuka, air dan
pram.
Asam Cit.rat Pemprosesan minumandan buah citrus.
Fluorida pembuatan gas dan kokas; pembuatan bahan-bahan kimia, pabrik
pupuk, pembuatan transistor, pembersihan logam, pabrik
. keramlk, penlZ~ocesan (etsa) zetas, .
Hidto karbon Pabrik J)etroldmia dan karet
Hidrogen ,., Peanutihan teksti], pengujianmotor roket.
perokslda
.. Merkaptan Penyulingan mlnyak, penggilingan pulp.
Asam-asam Pembuatan bahan-bahan kimin, pertarnbangan, pengasaman Fe
mineral dan Cu, pembuatan DDT, pembuatan biro tekstil, pernbuatan klise
foto, pernbuatan bateri,
Nikcl Pelapisan
Scnyawa Nitro Pekeriaan denzan bahan peledak dan bahan kimia
Asam-asam Pabrik penyulingan dan fermentasi
organik
Pcrak Pelapisan, fotoerafl
Asam tanat Penyamakan, pe",u~er~a!ian.
Asam tartaric Pewarnaan, anggur, kulit, dan pembuatan bahan kimia. I
Referensi

I. AD Aldrich J. Water Polut.Control Fed. 38 (10) : 1604. 1966


Tabe14 : Logam berat yang di dapatkan pd sebagian besar industri

.- AI A~ As Cd Cr Cu F Fe Hg IMn Pb Ni Sb So Zn
'cnggilingan Iccrtas. pulp, paper
~ard, Iccrias, bangunaD, X X' X X X
DenJl2i1innn nal'8D
Bahan lGmia •• petroJdmia X X X X X X X X X X ,I .
i .. U ••1:0 Klonn. baban lcimia
X X X X X X X X X X
IDOfRatUk
:wuk X X X X X X X X X X X X
)cnYUlin2an minyak bumi .X· X X X X X· X X X 'X
)ekcrjaan baja dasar. pcngecoran
loaam
X X X X X X X X X X X X
Pekcrjaan logam dasar· Non Cerci
dasar, DCnaccoran Iogam . X X X X X X X X X X X r
\..
Kendaraan bcrmotor, pclapisan
X X X X X X X
pesawat terbana. finisbiD cr
Gelas rata. semen. produk aShes
X
bb.
Toduk-Droduk
.
tekstil X
envamakan kuUt. finisbiu cr X
)embangkit uap, pcmbangkit tenaga
bmk . X

Catatan; sintetiJc bahan plastik, produk daging, produk susu, buah dan sayur,

penggilingan gandum, gula bit. minuman, industri makanan temak tidak

memiliki buangan logam berat.

Sumber: J.G. Dean et al Environ. Sci. Technolji (6) : 518. 1972

Proses P"engolabnn Air


"
Mungkin unit proses diterapkan dalam pengolahan air dan klasifikaslnya

terl ihat dalam .gambar.1.

Setiap air limbah tertentu memiliki satuatau beberapa bahan pcncernar. _Beberapa

ditangani didalam operasi pcngolahan pendahuluan yang terpisah, dan kadang-kadang .

dua atau lebih unsur dapat ditangani serentak dalam satu operasi pengolahan. SU3tu
. .
tempat: pengolahan dengan demikian adalah organisasi logis dari suatu rangkalan

proses.

Tabel 5 rnemuat daftar bahan pencernar dan unit proses pengolahan.


Netrallst'5~

Ini ~dalah penambahan suatu alkali untuk bereaksi dengan suatu asam atau
suatu asam wtuJc bereaksl dengan alkali untuk mcngatur pH dan larutao sampai
~..
dalam kisaran :;ang dUnginkan sedemildan schingga air layak (pantas) untuk dibuang.

Juga dasar pengobhan bii mwgkin pula untuk menetapkan kondisl yan.g tcpat uatuk

penyempumaan dari suatu rcaksi kimia olcsi~asire,!iuks~ untuk pcngendap~ dan .

logam berat sebagai hldrolcsida,untuk penjemihm yang layak.untuk adsorpsl yang

Icbm baik. dansebag:linya. Ini adalah suatu reaksi dasar untuk suatu opcrasi

pengolahan air Iimbah yangjumlah dan ragamnya banyak.

Operasi ini diJcendalikan berdasarkan pcngaturan pH•.

Dermisi:

pH adalah Jogaritma dari kcbaJikan (reci procal) kadar ion hidrogen (mis,

Kadar H + = 10 .7. maka kebalikan nY = 10 +7)


Suatu pH 7 menggambarkan suatu larutan yang netral; nilai-nilai yang lebih

tinggi dan ini menggambarkan kondisi alkali. sedangkan nilai-nilai yang lebih rendah

dan ini menggambarkan asam. Makin jauh nilai pH dan 7. maka Iarutan makin alkali
atau makin asam. Pengontrol peneatat pH otomatis tersedia untuk pengontrolan pH

ini.

Netrtlisasi dilaksanakan biik sebagai pengolahan kelompok ataupun suatu

. proses ·yang terns menerus, dengan pengendalian yang didisain secara tepat dan

tangkl reaksi seperti terlihat dalarn garnbar 2.

0, . pcnJOlllrO' P H .
.
~ . pcnaontro' pH
,

I b~I ' l' .°1'-"1'..


:airMasuk

air )'VI' dinetnlltn


b." .. - .z , ·

~ \!:)

Gb 2 Sistim netralisasi teru~ rnenerus


Tabel 6 memuat daftar bahan-bahankimia penetralan yang mewakili, dan gambar 3

menunjukkan suatu contoh kurva netralisasi

Tabel6 : Bahan-bahan Kimia Peneti"alan


.
Asam-asam dan alkali· Formula kimia . Keadaan
Kaostik soda NaOH '. Pada~ cair lkadai' 40%)
Kapur ea(OHh Pada~ kel~ : 0,115 g'
per ,100 g air Disediakan
sebam lumDur
.-
Asaro kIorida Hel Cair 35%
Asamsulfat H2SO4 Cairi Icadar91% .

Koagulasi

Kotoran dalam air, berbeda-beda dalam ukurannya dengan kira-kira 6 golongan

ukuran f)esamy8y dari beberapa Angstrom untuk bahan-bahan yang larut sampai

beberapa ratus mikron untuk bahan-bahan yang tersuspensi. Pemisahan dari suatu
'" .
proposi. yang besar koto~.n-kotoran ini dalam pengolahan air dan air limbah

dilaksanakan dengan pengendapan.

Namun,oleh karena banyak dad kotoran tersebut adalah terlalu keeil untuk

. pengendapan grnvitasional sendiri agar" proses pemisahan efekti( maka


. '" dad keloJ11pok-~elompokini kedalam ukuran yang besar, kumpulan
pengumpulan

. yang dapat mengendaplebih cepat, .adalah sangat penting untuk pemlsahan yang

sempurna dengan cam pengendapan. Proses pengumpulan (agrregasi) infdisebut

koagulasi.

Koagulan yang paling sering digunakan dalam pengolahan air limbah adalah gararn

Aluminium atau garam besi, seperti Aluminium Suifat. Polialuminium kloride, fero

sulfat, feci sui fat, dan feriklorlda (lihat tabel 7).


,, 8

Gambar I. Proses Pengolahan Air

Proses Pengolahan Air

·1. Pemisahan padatan ealran

2.- PengoIahan KhiUa fJSib

3. Pengol~ biologis

4.· Pengolahan Thermal

- . _/penjemih
Prcsipitas~ .
. Pcngental

. .~.
11 Penyaring lamba~ Jenis tekanan

Filtrasi Penyaring cepat~


Pemisahan Penjemihan . Jenis grafitas
padatan
cairan Filtrasi

<
.
. Penyaring dilapis dahulu
-p~nghilangan~. Pen~aring va.cum putar
arr
.
. .
Penyanngtckan
Sabuk pe.nya~ng tekan
-

... Centrifugasi <:: Pengendapan centrifugal

- . . Penghilangan air centrifugal


9
~,

-~.~~ Ne~lisasi (1coreksi pH)

~
1--'-'. KoaguJasi dan flokulasi
Oksidasi kimia (reduksi)

I--~~~ Oksidasi danredukaSi --.I~ Elektrolisa'

2 Pengolahan--+ Ozon, udara, UV (Ultra Violet)


• kimia fisika
Karbon yang diaktifkan
J---l;~ Adsorpsi
-{
Alumina yang diaktifkan

Damar pertukaran kation

Damar pertukaran anion


1--"';-;. Pertukaran ion
Damar chelate

Zeolite

RO ( osmosis keballkan =
Reverse osmosis
L-~~~ Proses membran ~
r (selaput) UF (ultrafiltration)

. ED (electrodialysis)
Metoda standard .
Proses lumpur Pcngaliran udara bcrtahap
yg diaktifkan -+- (step aeration)
Pant oksidasi
. (oxidation ditch)
Penyaring tetesan (triekling)

...--.. Oksidasi Metoda calcram berputar


Pengolahan kontak
3. biologis
Pengaliran udara kontak
(contacaeration) .
~ Digestion
L Danau (lagoon)

Penukarpanas
.• Pemanasan dan (heatexchanger)
pendinginan -+
Menara pendinginan
(coolingtower)

Penguapan
Pengolahan
4. thermal
.--. Pembekuan

J-.... Pengeringan

~-. Pembakaran (insinerasi)


11
,,

Gambar 3 : J(urva Netralisasi


J

,....._--------
Gambar 3 : Kurva Netralisasi

Tabel 7 : B~han Koagulan Anorszanik

Koazulan Rumuskimia Keadaan Kadar Kondisi DH


Aluminium IS -17%Ah03
Ah(SO.) 3-18H20 Padat cair 6-7
SuIfat 7-8% AhO)
Polialuminium ~ . [Ah(OH).CI 2 - .. ]m
Cair 10% Ah03 6-7
Klorida (PAK) I SnSS,mS 10
Fero sulfat FeSO..7H20· Padat ~ 10
40 U Be > 37%
Feri Klorida Feci) Cair ~4
FeCI]

Garam-garamJni jiJat dicampur dalam air bersama suatu alkali pada keadaan pH yang

tepat mengendep sebagai gumpalan Aluminium hidroksida atau feri hidroksida,


- ~

Dalarn proses tersebut partikel padat tersuspensi yang sedikit jumlahnya tertangkap

dalarn gumpalan selama ia terbentuk dan tumbuh.


Tabel S : Proses Pengendalian Pcncemaran

Unlum Peneemar (contaminant)

-. I'ROSES
I'adatan I'adat LOQam Krom Sia.
dapat
)111 Asam AI kali mcol
anter berat
suspcn
hexa nida
valetl
Dahan Mi Phe
orga J:lyak ncl
nik
Bahan Rasa
wama dan
bau
Berbi Padll Pence Nulri
sida anter mann en
dan larut ther
Fosfal Nitro
gen
Radio
aktif

codap· si pcsli lOlal mal


.
Netralisa~i (ncnl!llt\lran pll) X X X - sida

Oks'idasi at~u reduksl klml. X X X X X


I'enl!endai,an (sedimcntasi) X X X
-
Peniemihan CKlarifikasil
Penynrinl!an (Filtmsi)
-
X
X
X
X
X
X
X
-- X X X

Penl!:\punI!an (Floatation) X X
I'mukaran Ionlion exchanl!c) X X X X X X X
Danllu (I..al!oonil1n\ X X X X X X X X X
I'etnccahnn l!mulsl X ...
Adsomsi X X X X X X
.,
Penl!obhan biolonis X- X X X X X
Pembnkamn lanl!S\lnl! X X X X
X X X X X
Pen~hilllnl!nn air lumpur
Pelnbuan2an bunnurlllehir
l'enY\Jnti1clln sumurdnla", X X
X

X X ..,r
X
X
X
X
X X X
X
Menllra ncndinldn • X X
Teknik rtenl!hllllnl!lIn I!llram X· X X X

Beraneka mgam unit proses . dapat digunakan untuk pcngolahan PCIlCCnlllr .pcl1cemarr- yans.bcrbcda.bcda. Bcnnacam-niacam kombinasi dari proses-proses
ini dapat di gabungkan kc dalanl sc'lapsistim pcngolahan limbnb. Scbngai eontoh timbah organik yang mcngandtfngpadatan diatas6S sampai 70 mglllcbih. dahulu
baruslucnlcrlukan pcnjcmihim bnnlad~orpsi ka~bon
• '4.
.
, 13
,I

Kondisi pH yang tepat dad koagulasi.berbeda pada koagulan yang berbeda, karena

daya larut dari hidroksida-hidroksidan)"3 (1ihat garnbar 4)~

_1
.I
10 M to M
19-'
S
JJO~
Al* .1 ~~

.
S c Fc(0 H). I
".

~:::,HZ
10"
10-'
,H Z • , S lOlZH oJ.' I 10 JZ 1'4
to-'
pH 4 , to 1114

"Gambar 4: Dan LaM van2}lyata dari bidroksida-bid~o1csida dan pH.


Polimer-polimer' seringkali digun3Jcan· dengan koagulan-koaguJan \U1tWc'

menghasilkan gumpalan-gumpalan ~g lebih .kuat, lebih besar dan pengendapan

·yang lebih baik (lihat gambar 5).

Polimer-polimcr ada!ah bahan organik rantai panjang, berat molukil tinggi dan larut

dalam air.. Beberapa dan bahan-bahan tersebut memiliki derajat yang bermacarn-

rnacarn dari muatan kationik atau anionik, sedangkan yang lain pada dasarnya

nonionik (lihat gambar 6).

" .'Acfsorpsi pcnnulun ~c::I.~imc: •

~ ·0 ~ ~
"." ' .. +
;pardlcdi
• l-rcabU :"
per'ikd )'aft. lidak
• :stabtl. •.

~),
" pcmbcrilubft fIolt

~, ..
.' ~ IIOkuJU~.
C:9"ikinclilt lUu
...... °ortokiactiJt. ,
pAltikcI )'III' tichk stabil
pcmu~ rnksi.d3ri IIoIt
.

~
p~cl Ook.
:::=:>
~.iwiP'1
Ituuauubma ~
<o
feah~11oc
14
"

p~ses koagulasi biasanya diterapkan dengan proses-proses pemisahan, yaitu

pcngendapan. pengapungan dan peny3rlngan. Gambar -7 memperlihatkan kombinasi

dengan· proses pengendapan, dimana pencampuran eepat untuk koagulasi di dibuat

daJ~ tangki pencampuran no I dan pencampuran pcrlahan-Jahan untuk tlokulasi di

buatdalam tanglci pencampuran no. 2.

_.- .. _--
. .
po&aaer Mio..,if- • .

-0-0-0-0-0-0- -0- : ,JOIoOpn ~ftJik ~ IEIU:


lIClIIioftik'.'. --
++++++
-0-0-0-0-0-0-

Oambar 6 : Model-model struktural dari koagulan-koagulan:molekul ting·gi.

tOaI'IIM aDcaU.- asw. PoI~ •


. _: . ;.

No.1 \0.,
~.
tlftsJci~

•IMaId pallCftd1pM..
un~ar 7 : Suatu aliran skematik dan proses pengendapan koagulatif
15 ,,

Pengend:lpan <Presipit:lsi)

Proses pengendapan bcrtujuan agar partikel-partikel yang .tersuspensi dalam air .


~.

mampu membcnam sampai kedasar, baik apakah partikcl- partikel seperti i.tu sudah

ada dalam air mentah tersebut, ataukah dihasillcan oleh aksi dari suatu reagen kimia

yang ditambahkan seeara buatanlartificially (koaguJasi, pemlsahan besi, pemurnian

bahan kimia) atau hasil dari .flokulasi fisik yang dikombinasikaD dengan suatu

pengolahan bioJogis (air buangan kota).

Proses ini dikerjalcan dengan mempergunakan Clarifiers (juga disebut "kolam

sedanentas]", tangki presipitasi" dan" tangki pengendapan", liliat gambar 8)

UlJ:JJej e:=::: .
mi=~
. lGnbaran alir ~I

~ dan
~::i
pcn~~~U\" tel~1ah
§ -.

~)~~~~3E_ -_JII. ;1:/_ . . L: :t.\ anaIt lumpur.


Gambar 8 : Tang!sipengendapan silindrls : '. • ~':oc:) f
. . dengan dasar bcntuJc kerueun ~mbar 10: Slst.m pel~.sa~l1cecepa..an·
. '.. . ~t tlOgg. PBS dan
, . sistim sedimentasi

I. 'PcmasultM ai, mmWl


2. IlCIladv. . Iii yullllclah dibcnihJun
.) pcrsncIinlpcndorong
"~"1'aIGOrVft1l1ROCOt • .
s. cbaaIa~ mula.mula d;ut
•cbciah tabi .."• •11' .
~~~=.-:10 .4. dacnh pcnampurwt kedua
If elM cbCrah IUbi Itcdul
.7. Air fIIIl'ijrM' iJVC!J'ihk3ll
•. PCft.cmbllian lumpur
9. Pcmet:lllumpur
,10, Pcmbuanl- kclcbihm lunlpu'
Gambar 9 : Pen;emih NS Asseletator .
Flontasi :

Proses floatasi berdasarkan siCat yang menguntuagkan dari kecenderungan

alami tetesan-tetesan minyak untuk naik ke permukaan, Proses' Ini juga digunakan

untuk pemisahan beberapa padatan tersuspensi yang halus. .


. .
Udara diniasukkan ke daJam aliran air yang diberi tekanan udara untuk

mencapai keadaan jenuh, seperti yang diperlihatkan pada gambar 11. Air 'yang
. .

mengandung udara hii lcemudiaD dilewatlcan melalui suatu katup penuriJnan tekansn

dan udara dibebaskan dari air tersebut berupa gelembung-gelembung kecil,

Gelembung-gelembung ini melekat pada tetesan-tetesan minyak atau partikel-partikel

tersuspensi dan mengapungkannya ke pennukaan dari mana gelembung tersebut

dipisahkan untuk penanganan lebih lanjut, Bahan-bahan kimia seperti koagulan, zat-
.. ~ .

zat bantu koagulan polimer, asam dan/atau alkali seringkali ditambahkan pada bagian

depan siste~ tersebut untuk meningkatkanproses pemisahan agar lebih sempuma.


. .

.1c00pJan
bantua.l
leoaau'"

Gambar 11 : Sistem Floatasi Udara

9ksidasi dan redultsi

Proses ini meliputi penarnbahan zat pengoksidasi atau pereduksi pada kondisi

kimia (PH) yang tepat.:Contoh yang paling baik adalah penghancuran sianida dengan
17

.
Cara ini juga dapat digunakan untuk penghancuran bahan-bahan yang menghasilkan

warna tertentu, bahan-bahan yangmenghasilkan rasa dan bau serta phenol.

Dalam hal khrom hexavalen, diperlukan proses dua tahap untuk pemisahannya.

Khrom hexavalen pe.rtama. kali direduksi menjadi keadaan trivalen kemudian

diendapkan sebagai hidroksidametal. Langkah reduksi ini merupakan suatu lang1cab

pengolahan pendahuluan yang biasanya meliputl kolcksi dan pengolshan yang

terpisah, seperti diperlihatkan pada gambar 12. Air yang scbelumnya telah diolah

kemudian dapat dicampurdeagan air lain untuk pengendapan dan p~njemihan.

Filtrasi

Proses ini dalam pengolahan limbah dapat diterapkan untuk pemisahan bahan-

bahan partikular dan efluent pabrik dan perbaikan efluent dati bak-bak pengendapan

dan/atau penjemih.

Filtrasi menyangkut pelewatan 'air melalui dasar yang dimampatkan (packed

bed) untuk pemisahan padatan-padatan tersuspensl, Padatan-padatan tersuspensi

mengisi celah-celah
. . .
pada dasar (bed) tersebut dan secara bertahap
.
memerlukan

pertambahan tekanan untyk mclewati jumJah air yang ditetapkan melalui daeralr'bed

yang sama, Pada saat penurunan tekanan melewatibed mencapai suatu niJai batas

parsial, bed tersebut diambil untuk perbaikan dan dicuci kembali.

Pencucian kcmbali merupakan operasi pelewatan air melalui bed dalam suatu arah

yang terbalik atau ke atas guna memisahkan padatan-padatan terakumuJasi dari bed

tersebut. Bed kemudian siap untuk diternpatkan kembali pad a rangkaiannya-


18

. ,

t3rl1ti eepAlisasi' ltqt; ~

Gambar 12 : Sistem reduJcsi Jchromium tC1"US-menerus

Penyaring menggunakan media seperti antrasit ataupasir. Trend sekarang ini

dalah penggunaan media campuran ukuran kasar sampai halus dalam arab aliran air.

pesifik gravity dari media diseleksi sedemikian sehingga pencucian kembaJi· dan

enentuan mutu hidraulik tidak rnengganggu pelapisan dari media yang telah

itetapkan mutunya dalam bed tersebut (Iihat gambar 13)

.dsorbsi

. .Adsorbsi adalah suatu gejala daerah pennukaan dimana bahan-bahanorganik

mg dapa~ Iarut seperti phenol. herbisida, pestisida. surfaetan serta bahan-bahan yang

enghasilkan bau dan rasa dlpisahkan dan air dan melekat pada bah an penyerap-

Adsorbsi juga efektif dengan rnenggunakan bahanorganik yang dapat diolah

cara biologis sepertijuga bahan organik yang tahan terhadap pcngolahan bioJogis.

ebcrapa bahan organik dengan berat molekulrendah bagaimanapun kurang cepat

.pal disemp dengan proses ini. O!eh karen a itu, karakteristik-karakteristik adsorbsi

ri bahan organik yang ada dalarn suatu air Iimbah harus dievaluasi untuk

enentukan dapat digunakannya proses ini dan dapat tercapainya kualitas effiuen.
19

L PcilpI.... -)'InC tdah di saM.


1. Pm .-lircuc:i. .
i. o-Icn~ den.an nozzles: .
t. Pasirt
10..Andnsite.

Gainbar 13 : Penvaring jenis tekanan dengan media campurim

Adsorben yang paling umum digunakan adalah karbon yang diaktifkan dalam

bentuk bubuk atau butiran (granule). Karbon bubuk ini digunakan dengan cara

menambahkan karbon pada arus air yang mengalir, mengaduknya agar terjadi kontak

yang baik, dan kemudian memisahkan karbon tersebut dad air dalam peralatan

klariflkasi seperti yang telah dibicarakan sebelumnya.Metoda ini telahdigunakan

selarna bertahun-tahun untuk. rnemisahkan bahan-bahan yang menghasilkan wama,


. ?-

rasa dan bau dari air, Na.munttidak nampakbahwa karbon bubuk tersebut juga dapat

digunakan untuk pengolahan air limbah seperti pada karbon butiran. Tentu saja,

masing-masing kasus yang spesifik harus dievaluasi secara teknis dan ekonomis.

Karbon butiran digunakan dalam bed yang bcrgcrakatau diam sepcrti gambar

14. Air ditapis melalui bed tersebut dimana kontak dengan butiran-butiran akan

rncmisahkan bahan-bahan organlk, Bed karbon juga bekerja sebagai penyaring untuk .

mcmisahkan padatan-padatan tersuspensi; tetapi sebagai suatu penyaring, effluen

padatan-padatan tersuspensi yang mengalir masuk seharusnya tidak lebih besar dari
20

50 sampai 65 mgl!. Pembebanan padatan yang lebih tinggi dapat menyebabkan

penurunan tekanan yang berlebihan dan perlu lebih sering dilakukan pencucian

kembali, Karbon-karbon tersebut menjadi lemahjika efluen mengandung konsentrasi-

konsentrasi bahan organik yang telah ditetapkan sebelumnya, Kemudi.an perlu baik

untuk membuang karbon tersebut.· mengaktitkan kembali secara kimia pada

tempatnya atau memisahkannya dan bed serta mengakti~ kembaJi secara thermal

untuk pemakaian ulang,

DamImp (diU) dipjU3ng Karl seri


Pcdcni~ J¥iiJasi
P..'brik vo!umC oeSlr
Pt:IUuiwn brboft INS bc:rlawanan
p~ pcnC'llCian ltcmbJt

bluar.

r = , , = _ lteJuar
Daur J!<rurnk
PcrlcnpapaninlSla/asi pabnlc yanllcbih tecil
~m"""1Ift br~.~ berfawanan
daIam cbsar tcrsebut,
limb'" bllhan tersuspcnsi minimum.

nJaSUk"----&

MasuJt _---r~-..,
~;'IP d'ri!$,1I1; StCi'B p;y;!!(l
;'crkn;ltap3l! intarasi pibiiXwlumc bear
~ .•il Tad_ ada ~1,,'UfllI.1l1 karbon INS
~ . ~ ... -
pcrsyar.uan pcncuc:i3l! kcmbali
...
'----'"----ll.-_KeJuar

..
Gamber 14 :.Konfigurasi adsoi'ber untuk pengolahan limbah
. dengan karbOn butirnn "

Ilcrtulmr:m Ion

Suatu proses yang terutarna digunakan untuk konsentrasi dan recovery dari

unsur-unsur yang berharga seperti sianida.krom hexavalen, ternbaga dan logam-

logarn lain yang digunakan dalam pclapisan serta operasi - operasi finishing metal
,,
·,
lainnya. Proses ini juga digunakan untuk memumikan dan perolehan kembaJi larutan

hasil proses agar dapat digunakan lagi dan untuk memekatkan konstituen-konstituen

untuk destruksi.

Pertukaran ion berguna untuk sejumlah besar pemakaian-pemakaian yang


&

khusus. Studi-studi tentang pemakaian bahan-bahan pertukaran ion yang memiliki

derajat "selektivitas yang tinggi untuk pemisahan amonia sekarang iIli· sedang

dllaksanakan, Bahan-bahan ini juga telah digunakanuntuk pemekatan garam-garam .

radioaktif dari limbah dan bahan-bahan penukaran yang telah tercemar disimpan

sampai hancur secara .mami sehingga· membuatnya aman untuk penaaganan

selanjutnya.

Proses ini· seeara alami dapat digunakan untuk mengurangi total -padatan- .

padatan tedarut jika perlu, Namun bahan-bahan regeneran yang telah dipekatkan

masih memerlukan penanganan lebih lanjut untuk pembuangan akhir.


.
Pertukaran ion terutama sekali dapat digunakan dimana air berkualitas tinggi

dibutuhkan sebagai bagian dari operasi pemrosesan seperti bilasan akhir pada

rangkaian pelapisan krom, Pertukaran ion suatu bed yang diam dengan melewatkan

air melalui bed tersebut, dan ion yang bersangkutan diganti oleh ion yang ada pada

malet-ial pertukaran tersebut,


~

Untuk menggambarkanproses tersebut, suatu contoh penggambaran disajikan

disini (lihat gambar IS). Khrom hexavalen terdapat didalam air bilasan dari rangkaian

pclapisan khrom, blow down (pengurasan) menara pcndingin, bilasan finishing metal,

dan sebagainya, Pada saat air rnenembus melalui suatu penukar anion (diasumsikan

pada kondisi pH yang sesuai), khrom hexavalen discrap pada damar. Apablla

kapasitas pertukaran habis, damar diperbaharui baik dengan kaustik atau garam dan

kaustik, dan khrom "hexavalen diangkut dengun buangan yang telah diperbaharui untuk

recorvery dan penggunaan ulang. Damar kemudian dibilas dari iregenerant yang
berlebihan dan siap untuk ditempatl.-.an kembali pada rangkaiannya untuk pemisahan

khrom hexavalen tambahan.


bibDI
, pclapis»1". ....
,,.
10ft -ion IoPm ..
M"cbnCtO
Clot "',(60, "~,..~o
., r
4
J 't. J'
beD!Uk • bcntuk beDcut"
. peaubr ..
~t;. ..ionb.... C:ir

ClO
,.• ~4 ~so ..
..,. ,.... 4',) "lS04

...- "". ~NlOt

.
... .",""M
J~ "zSO,
~7 ~).
. & 1. __ 0 •
nlf..-I

pcnCO:l IV
h H~ C4 - 6%»)'aIt.
dipcrolcla te:aibala(reeo"a ed).
Gambar 15: Penggambaran secan skematis dan pengoJahan Jimb2h pelapisan dan

Recovery Khrom meJaJui pertukaran Ion

Proses Membran "(sth1put)

Tiga proses membran yang utama untuk pengolahan air lirnbah adalah

elektrodialisis, Osmosis kebalikan dan ultrafiltrasi. Elektrodialisis adalah suatu proses

yang telah terjamin untuk memisahkan garam dan air payau. Osmosis kebalikan juga

-digunakan untuk memisahkan garam dari air payau, Proses ini merniliki keuntungan

tambahan yang mampu memisahkan banyak persenyawaan organik dlsamping jenis-

jenis ion tersebut. Ultrafiltrasi tidak mernisahkangaram-gararn dengan berat molekul

rcndah, tetapi 'berguna untuk memisahkan mnkromolekul-makromolekul dari air.

Gambar 16 rnenunjukkan kisarnn yang bcrmanfaat .dari bcrbagai macam proses

pemisahan,
.

USEFUL RANGES OF
VARIOUS SEPARATION PROCE.S~ES·

uk.uran·

.---_..- "

I difusililliS '

~ua!ll'.Iol)if;
IlolnUIWIl. lOll
tUlIA suIua uap . bl!lrll

kcla"stan'

densitu
-.
11111111

"".\.1"" c..
I.,
•0
.,
10 I..
~ K1saran Jonik

Gambar 16 : Kisaran-kisaran yang bennnnfnat dan proses pemisDhm


. ,

(Courtesy of Dorr-Olivtr, Stanford, Conn.: Copy right '1969,


Dorr-Oliver,lne.~
24

A. Osmosis Kebaliknn (OK)

Ji~a air tawar dan air garam saling berhadapan berdampingan pada masing-

masing, sisi dan suatu membran semi-permeabel, membran semi-perneabel ini dapat

ditembus air tetapi tidak dapai ditembus garam. Dengan demikian, melaJui membran

semi-penneabel ,ini air tawar cenderung untuk berpinclah ke sisi air garam sehingga

membentuk cairan yang konsentrasinya sama, Suatu fenomena yang semacam ini

dinamakan fenomena, osmosis (lihat gambar '17). "OK"" singkatan dari Osmosis

Kebalikan merupakansuatu teknologi yang menggunakan prinsip ini,

osmesis Iccb~ iJciri •

Gambar 17 :Osmo~is Langsung dan Kebalikan

..
.I •

-
2
Gambar 18 : Diagram;
Alir Osmosis Kebalika .
Yang Disederhanakan

keClRlgku penlterilll;
pen u
'1 I . f. I I r
lbai
1~r.·1wm tt.1~
I,
pengencb;l:lll'
ckktro I

I I
,peny.vi~8 unitosmosis.
bngk, kc!>:diUn.:
Cll1ridll~
.
Garnbar J9 : Sistem Tertutup Unt'lk Memperoleh Kembali Cat Elektrocoating
,derigan
-= --. Osmosis Kebalikan
.
25
"

B. Ultnfiltrasi (UF)

Desain modul u!trafiltrasi sangat mirip dengan disain untuk osmosis kebalikan,

tetapi tekanan yang digun~kan Icbih rcndah.

Ultrafiltrasi bam-bam ini dijumpai banyaJc digunakan didaJam industri-industri

makanan dan fannasi. Enzim-enzim, virus-virus dan vaksin dipisahkan kcdalam

fraksi-fraksi dan dimumikan dengan tclcnik ini. UltrafiltraSi telah memungkinkan

pembotolan yang discbut dengan draft bir. Proses ini telah digunakan didaJam

pemurnian guJa, pemekatan, pcnghilangan garam pada air dadih dan fraksionasi. .

Ultrafiltrasi· telah . dijumpai untuk pemakaian-pemakaian tertentu daJam .

pengolahan ·air limbah sebagai peng~anti untuk al~t pengental, penjernihan dan

flokulasi. Tanah liat, bahan sayuran dan mikroorganisme dapat dipisahkan dan air
dengan teknik ini, Penghilangan air dad lumpur menuniukkan pemakaian ke tiga

dalam bidang ini.

c. Elektradiallsls fED)

Dalam - elektrodialisis MUS Iistrik- menginduksi pemisahan parsial dari komponen-

kompdnen dalam suatu tarutan ioni1c. Pemisahan dilakukan dengan cara


?:
'menempatkan secara berselang seling membran-rnembran selektjf kation dan anion

melalui jalan arus, Jika arus Iistrik digunakan, kation yang ditarik secara elektris

meJewati membran penukarkation dalam satu arab dan anion mdewati membran

penukar anion dalam arah yang berlawanan. Hasil akhir adalah bahwa dalarn ruang-

ruang selang-seling antara membran-membran kadar garam meuurunpada satu ruang

dan semakin bertambah pada ruang berikutnya melalui sduruh cerobong dari

mcmbran paralel. Air kemudian dapat dilewatkan melalui beberapa cerobong sampai

penurunan kadar garam yang diinginkan tercapai,


26

Air ~ t=:~~qn
dipck=J I
· I ·1~!··1-1·1-1
I 1
I air bcbu minimal

..
, I r: I I"~
: .. ' •. I • • ..,

:~: eW! el-J


: , ;. i .: i Gambar 20 : Cerobong Elektrodialisis
'0 I • I• '• I•
•0,,'"
t
-W,
!_" ,_.
J'
'
~I~·'
, •

f ,_".
, •
• • 0

"
b~.- .
-biJasaa :
o. "
• !I •: f btoda
:
I ,--
.ir~ !btl f
" JIIIOdc •
t ,

f Iff . I

~ I
I I f .air""I
diJW.1I'P mincralnya.

1 airo1n pembilU¥!
clcktrode

Gambar 20 memperJihatkan susunan electrodialisis conventional dengan

penyelang nyeJingan rnembran selektif anion dan kation. Rangkaian sel-sel (kira-kira

setebal 40 mil) akan mengencerkan dan memekatkan secara bergantian. Sejurnlah

besar dari bernacam-macam kombinasi adalah rnungkin, walaupun suatu koneksi

paralel terlihat pad a gambar 20.

"-
Pcngolah:ln Sccara Biologis

Proses ini digunakan· untuk mengurangi p3dakondisi yang terkendali,

kebutuhan oksigen dad suatu air limbah yang mengandung bahan organik. Jib

bahan organik dibuang kedalarn suatu aliran air penerima, suatu peristiwa rantai

biologis terjadi, dalam mana baktcri yang ada secara alaini didalam aliran air

penerima terscbut memctabolis dan menstabilkan bahan organik itu dengan

menggunakan oksigen dalam" proses tersebut. Proses pengolahan biologis pada

dasarnya benar-benar rnerupakan h31 yang sarna, namun dalam kondisi dirnana

populasi bakteri dapat di kontrol dan bakteri yang dihasilkan danat dinisahkan (bri ~ir
oksigen yang cukup disediakan sehingga kondisi yang tepat untuk metabolisme dan

stabilisasi dan bahan organik tersebut dapat dilaksanakan, Proses ini dapat
~ .

dipergunakansecara umum untuk pengolahan air yang memerlukan penurunan BOD

dan untuk pengurangan serta- pemisahan dan bahan organik Y3I1g seeara spesiflk

dapat diidentifikasikasi, sepeni~en~l, yang bereaksi kepadapengolahan pada kondisi-

kondisi yang tepat,

Untuk sebagian besar air limbah penghancuran (pengrusakan) .bahan organik

akan terjadi pada kondisi aerobik dalam mana suatu sisa oksigen yang dapat diukur

masih ada. Untuk limbah-limbah organik tertentu )'~g dipekatkan, suatu pengolaban

anaerobik (pengolahan terjadi tanpa adanya oksigen) dapat digunakan, walaupun

dapat dipergunakannya adalah relatif terbatas, dan hal ini biasanya di ikuti dengan

pengolahan aerobik untuk stabilisasi sempuma.

Gambar 21 : Pens,olahan Biologis


, 28

.,
::
• c..,.. :
.
.
:
:
BOD dalamait limbah..j.... t) ~.-"'"'- -....
,, .i
. II :' ..
, tlco. ' i .
niIrocaa ~ air limbali," "".: .... -t • l- • te-
,'"- __~. ...__.....;·.,Cr
I ~c. I "'...-c f:.-.c; "'H.-c
Gambar22: Diagram AlirdariProses~DENIPAC
Pen2hilan!!an air dan lumpur
Ini adalah sesuatu proses intermediate untuk pernekatan lumpur untuk

pembuangan, Lumpur dari suatu alat penjemih atau suatu tangki sedimentasi biologis

terakhir rata-rata mengandung 1 sampai 3 persen berat padatan. Beberapa alat

pengental yang menangani bahan partikulat menghasilkan padatan terus menerus

sampai setinggi 10% berate

"Langkah pertama didalam penghilangan. air adalah menggunakan suatualat


. ~ ~

pengental, yaitu suatu tangki penyimpanan untuk pengendapan padatan-padatan yang

dihasilkan agar lebih tersusun rapat rnelalui gravitas. Tangki-tangki ini umumnya

memiliki suatu waktu penyimpanan24 jam berdasarkan pada volume lumpur yang

dibuang dariclarificr ataupun alat peugental, Suatu alat pcngental dapat mcnaikkan
-
,,
kadar padatan dari sekitar 3 sampai 10 persen untuk suatu golongan logam, sampai

sebanyak IS persen untuk padatan partikulat yang inert.

Dengan lumpur aktif biologis, suatu digester (alat cema) berfungsijuga sebagai

suatu alat pemekat dan alat pengurang (.oenunm) lumpur (sludge reducer) oleh

.aktifitas biologislebih Ianjut, Peneernaan lumpur dapat terjadi _secara aerobic atau

anaerobic. Namun waktu-waktu penyimpangan (retensi) 30" hari adalah perlu untuk

memperoleh kemanfaatan ganda.dari suatu alat cerna (digester). Lumpur yang telah di

kentalkan kemudian lebih jauh dihilangkan aimya dengan cara filtrasi dan

pemusingan (seritritugasi). Alatfiltrasi yang paling lazim digunakan adalah suatu

penyaring- hampa putar (rotary vacum filter). Ini adalah suatu drum besar yang

berputar ditutup dengan suatu bin penyaring atau medium yang sebagian terendam

dalam suatu bak yang berisi slurry.' Keadaan hampa pada sebelah dalam drum

menyebabkan suatu lapisan lumpur terbentuk pada media penyaring tersebut. Lumpur
.
tersebut, selanjutnya di hilangkan aimya selama drum berputar, dan digaruk dari

drum pada suatu sabuk pengangkut Air yang telah dipisahkan dikernbalikan kebagian

terdepan dan plant pengolahan untuk pengoJahan sebelum pembuangan. Kandungan

padatan dari potongan.- (cake) yang dlhasilkan biasanya sekitar 20 sampai 2S persen
.

bernt-dan mcmiliki kepadatqn seperti lempung basah,


30 ,,
,

Gambar 23 : Diagram alit dan pengolahan lumpur

....... ---- ...:


·:··
fi
·: -
- -
:
~ ~
:..=-._
. __.0,:
-u·
.
••• · . ..
: :,
~

:." ... pcmbawa bann,-bV2Jl'


H H ti Ii H bnaki pcn~pali
-- ••...._------,••
iIat pndizm
• ...............•.............•...............
: . :.

··:
: ke

-
··:J': :
• .... :
• ?:

•• •
·"
•" •• ···"

- , ,•
pompa basil : ·i
pemuult:lft JumPU! _
h~iI SulnS3ll' .. - - •••
·
pcnyarinlan air dib.1wah teJc.1ll.1lloDCncu,i:m-

Ji i f
saIuDn •••••••••
III:lpan. d;m ~e
vdara)'llli dncltan. _

dauran viani

Gambar24 : Uraian secara diagramatis dan s~atu penya~iD1LPut3r jenis


..hampi! dengan kain yang dapat dipindahkan.

Pcmbuangan lumpur adalah satu dari masalah-masalah utarna yang bclurn

terpccahkan dalam pengendalian pencemaran air dewasa ini. Walaupun bcrmacarn-

macarn bentuk pembuangar: telah di gunakan, tidak satupun kecuali insinerasi


,I

(pembakaran) , dapat dianggap sebagai suatu cara pembuangan terakhir, Namun,

• pembakaran.memiliki keterbatasan karena Ia tidak dapat menangani llmbah-llmbah

yang tidak terbakar. Dan bahJcan dengan limbah-Iimbah yang .mudah terbakar, bahan
~... . ~

bakar tambahan mWlgkindiperlu~,sehingga abn menambah biaya pengoperasian.

Petultiuk Pembaknran :

Suatu proses yang dapat di pergunakan untuk pembuangan bahan-bahan yang

memiliki suatu panas Jiilai pembakaran cukup untuk mendukung pembakaran atau

memerlukan hanya bahanbakar tambahan )"3ng minimal.

SiSa-sisa minyak dan pelarut, dati lanrtan organik kadar tinggi lairinya hams

d"iperlimoongkan untuk. pembuangannya dengan cara pembakaran, Untuk limbah-

limbah organik yang lain pembakaran mungkin merupakan satu-satunya metoda

pembuangan yang dapat diterirna tanpa mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan

panas. Perhatian hams diberikan pada potensi pencemaran udara dari bahan-bahan

yang dibuang dengan cara pembakaran; Sebagai contoh senyawa hidro karbon khlor

-. (Chlerinated hydrocarbon) menghasilkan asam hidroklorik jika ia dibakar, Oleh

karenanya adalah perlu sesudah pembakaran kita menghilangkannya dengan kaustik.

Da~a~ hal pembuangan limbah .beracun" suhu dan kondisi pembakaran hams

ditentukan lebih dahulu untuk menghilangkan terjadinya gas-gas intermediate yang

beracun. Dalam beberapa cont,oh,instalasi. dari suatu peralatan sesudah pembakar

(afterburner) akan diperlukan untuk menjamin bahwa suhu cerobong yang tepat

dipelihara (dijaga). Oleh karena sistim pernbakaran cairan atau slurry bisa/mungkin

terlibatfimbah -Iimbah daripabrik lain scperti minyak-minyak yang telah dipisahkan

dan padatan yang mudah terbakar yang dihasilkan pada suatu tempat pcngolahan

limbah juga harus dipertimbangkan untuk pembuangan dengan cara pernbakaran.

Padatan, tentu saja hams dirubah rnenjadi bentuk slurry dengan jalan mengaduknya
32

Dalam semua hal, sistim pembakaran harus dirancang untuk menangani bentuk

..... yang paling banyak dari limbah, yaitu cairan dan padatan.

Untuk fasilitas dengan perlengkapan boiJer atau peralatan pembakaran yang

. lain. pertimbangan hams diberikan kepada pemakaiannya untuk pernbuangan limbah.


. .
,: Namun, limbah organik tidak boleh dianggap sebagai suatu pembantu kepada

- penyediaan bahan bakar, meskipull dalam beberapa keadaan, ia dapat membantu

sebagai suatu sumber lain tambahan panas.

.Pengol:lhan Balmo Pencemar Berbahava

I. Lo!Zam-logam berat

Pemisahan KO~l!!lIlatif seba!Zai hidroksida.

Sebagian besar I~gam-Iogam. berat adalah racun, namun dapat dipisahkan dari

air sebagai hidroksida logam yang tidak larutpada keadaan pH yang tepat; Tabel 8

menunjukkan hasil kelarutan dari hidroksida .Jogam, (M(OH)n ..dimana Ksp adalah

ditentukan sebagai berikut :

.
.[ M~~ ] adalah'"molaritas dan ion Mn+~
[ OH ']""adalah molaritas dari ion hidroksida

T etapi beberapa hidr~ksidamet~l adalah senyawa arnfoter dan terlarut lagi sebagai

I-In-I MOII - jika pillebih tinggi.

Harga kocfisicn kcscimbangan, K, terlihat dalam, tabel 9.


,

Tahd 8 : Ilasil kelanltan dari hidroksida 102am

-----_. --KI,. ---


--- II,............
U'.. r .......
AI (Ullh
It ••
1.lx 10·" .-. (Olth 7.tXI"-"
-
S.S" 16-' ~C (011), t_l)( 10-n
Ca 10....
a (UIII. ,.tXIO- n ..,.. (Olila I.'X 10- 11
c. (nt.). 2.0X 10·tt tIi (on). I.5XI.,-"
-c, (01U) I.OXIO-" 1-. (011)0 1~,xl"'"

c. (OIlla . ,.OX t,,-" Sot (UII). ,.0XIO·"


711 (Otlla 1.2X ,,-••
Fe (OIl" ...OX....••• .

Tcbcl 9 : Koefisien kescimbangan dari pembcnlukan ion Aqua - complex

Il ••ell_ lor_.'& K
.AJ (OUl. == If,AlO, + If" 10·U
.... (Off). = IlPWli + If' 10·"
. S.. (0:0,= tiSnOi + ..' 111-"
bt (010. = Ilz"o, ... II' 10·"
c, (UII); = II,C,O; H.' 10·"
Hi (0111.::1 IfHiO, + If" 10·"
c. -(OIt), = IlfS"O, .... I.·"
..... (OU), = ..... nO, .. II' 10-" .
c. (Oil}, =-: lte.o; ... " • In-"
34 ,

Kelarutan dan hidroksida logam. S. umumnya-di berikan sebagai berikut :


.....
s = [~I n-] + [H..., MOn0']
S = Ksp • [J-r)n + K ([J-r). [OH1 = 10·1-1)
. (1 O·I.J) " H"

101......

lO-
.
..

",CAlIOH") -
ll'"

,....
/
/

10
...
;i '0'" • 0"'•• '/.1
;;
;;
V 10
....
:.t
t • ..J

2 . S • S , 7
• t 10 1• U

pit

.Gambar 2,5 : Kurva kelarutan (dava tarot) dan ion-ion logam

::c .

..•.
.-e.o.
·2 -s ..
:;
"C'
5- 10. 12t
>.
i
·u
...~ -10
10" ..3

10'"

• 10 II 14

Gambar 26 : Kelarutan dan Ph i dan· pH_


Sebagian besar dari Jogam-logam berat dapat diolah dengan komb ~::'
<.

pemisahan koagulatif dan filtrasi (penyaringan), Namun kondisi pH yangtepaf


"ll:.

berbeda sesuai dengan masing-masing logam berat,

Pada kasus dari kebanyakan logam-Iogam berat, pH yang sesuai adalah 9 ~"l~~;;~;;:;'~~~' .
. . . ,:;:,:~';'( :/t·
dalam hal Cd, kondisi pH yang sesuai adalah lebih daril 0,5. Adalah sUii.t\)riIl.ik
. -; .".

mengol.ah air limbah termasuk Cd dan' Pb ke dalam nilai-nilai dalam tabel l dengan
. . ".

kombinasi tersebut.

P~misahan koagu!atif sebagai se~vawa sulfida : sebagian besar dari sulfida- .

suJfida logam berat tidak dapat dilarutkan dalam air dan penambahan dari su1fida~

sulfida atau beberapa senyawa-senyawa sulfur dengan koagulan adalah efektif untuk .

pengolahan logarn-logarn berat.

Chelate Resin untuk logam-Iogam berat : proses pertukaran ion yang

menggunakan Chelate resin dikembangkan untuk pengolahan logam-logam berat sisa

rnenyertai kombinasi dari pernisahan koagulatif dan filtrasi. Dengan proses ini logam-

logam beratsisa dapat dipisahkan dari air.

2. lChrem

Senyawa-senyawa khrom terdapat didalarn limbah-limbah industri dari

berbagai macarn proses termasuk penyamakan dan elektroplating.

Reduksi dan Presipita'3i (pengendapan) : biasanya khrom tcrdapat sebagai keadaan .

trivalcn atau hcxavalen didalam limbah. Khrom trivalen mudah dipisahkansebagal

khrorn hidroksida (Cr(OH»)) dari air limbah dcngan pcngcndapan. Tetapi khrom

hexavalcn tidak dapat diendapkan hanya dcngan pcnetralan dan reduksi dari khrom

kedalam trivalcn

Cr 6 + Je ' ¢:> Cr 3 +
-36

..
Ferro sulfat, sodium bisulfit dan sulfit digunakan sebagai zat pereduksi,

Pertukaran ion : khrom hexavalen dapat diperoleh kembali sebagai H2CrO.. dengan

menggunakan proses pertukaran _ ion, seperti yang digambarkan _sebelwnnya -

(gambar.IS).

3. Arsen

Polusi arsen sering dihubungkan dengan pembuatan atau penggunaan herbisida

. dan pestisida. Ini mungkin suatu hasil sampingan dan operasi-operasi pertambangan,

Dimaria arsen ierdapatsebagai polutan (bahan polus i) dengan logam-logam

berat, pengolahan dengan pengendapan dari logam-logam berat akan mengalarni

penurunan kira-kira 90% dad arsen mula-mula. Mekanisme ini tidak dimengerti
.
dengan balk tetapi mungkin disebabkan oleh pengendapan arsen sebagai kompleks

dengan ion-ion logamberat.

Metoda kopresipitasi

Presipltasi koegulatif adalah proses yang paling sering digunakan untuk pengolahan
. .-
arsenik. Sebagai koagulan digunakan aluminium sulfat, feri klorida dan fercsulfat.

0.5 0.% •

-..
10.«
... 0.3

\
-e
g
..., U.J

'!.I
. -:- •
$11 I"" ISiI
.. Ousis Alum ( pp"" )

Garnbar 27 : Pengolahnn As dengan _Gambar 28 : Pengolahan As dengan Ferro Sui fat


.Aluminium SuH:,l .
37

4. Merkuri

Merkuri adalah salah satu dari logam berat dan memiliki karakteristik yang

sama sepertilogam-Jogam dlatas, tetapi paling sulit untuk diolah.

Metoda Amalgam:
.
Merkuri membentuk amalgam dengan logam-logamlain. Penambahau seng

atau aluminiwn dan pemisahan koagulatif dapatmengolah scbagian besar merkuri,


. .

tetapi sisa merkuri daJam air )'2.'1g telah diolah tidak begitu rendah•
. .

Pemisahan Koagulatif .

Sesudah rcduksi Hg 2+ dengan Sn+2 partikel-partikel keeil dari logam merkuri

dapat diolah dengan koagulasi.

2CI - + HgCI 2 + Sn 2+ ~ Hg + SnCI4

Merkuri sulfide-adalah juga' tidak Jarut daJam air. Dengan demikian kombinasi dati

sulfide dan koagulasi adaJahjuga efektif'untuk pengolahan merkuri.

Resin-resin Chelate untuk Merkuri

Resin-resin Chelate khusus telah dikembangkan untuk .pengolahan rnerkuri.


, . .

Sekarang pemisahan koagulatlf dan proses ini mungkln merupakan komblnasl terbaik

untuk pengolahan merkuri.

5. Cyanida

Cyan ida terdapat dalarn sejurnlah air Iimbah yang berbeda, namun yang khusus

dan utama yang. menyangkut masalah limbah dari peke jaan pelapisan . Sifat racun
,, 38

dari Cyanida membuatnya perlu untuk mengolah secara hati-hati semua air dan air ..

limbah yang mengandung bahan-bahan ini.

Cyan ida-cyanida dalam air limbah industri paling umum terdapat baik sebagai

eyanida bebas (C~) ataupun sebagai kompleks logam berat dari stabilitas yang

berub~h-ubah {misalnya [Zn (CN) 4] 1 - [ Cu (CN)~r. [Ni .(CN) ~t. [ Fe (eN) 6] 3-.

(Fe (CN) 6J3


o

Metod!l Klorinasi Alkalin

Ini adalah proses yang paling sering dipakai untuk pengolahan Cyanida. Proses ini

menyangkut penambahan klorin pada keadaan alkalin untuk meningkatkan

pemecahan secara kimia dan Cyanida. Ini adalah reaksi dua tingkatan. Satu dari

hasil-hasilnya antara lain adalah Cyanat, yang tidak seracun -seperti cyanida dan

memerlukan jauh lebih sedikit pengolahan kimia. Dalam suatu contoh yang agak

jarang. pemecahan hanya menjadi cyanat telah diperkenankan, namun sering kali

pemecahan (penghancuran) sempuma diperlukan.

(1) NaCN + NaCLO ~ NaCNO + NaCL (pH 10)

(2} 2 NaCNO + 3 NaCLO + 2HCI -+ 2 CO + N2 + 5 NaC) + H20 (pH7- 8)

Pada tingkat pertama dari oksidasi, cyan ida secara kuantitatif dan secara cepat

dirubah menjadi eyanat oleh oksidasi alkalin dengan hipoklorit. Tingkatan ini

dilaksanakan pada pH'lebih dari 10 untuk rnencegah pembentukan cyanogen klorida

. yang racum, eN° + HOCI ~ ClCN + 01-1 .

yangdapat kcluar dahlin bentuk gas pada suhu rendah, Dcgradasi lebih jauh dari

cyanat dapat dicapai juga dengan oksidasi rncmakai hipoklorit pada pH 7 - 8.


39

lincJwpetUlm CtH: IU) Iin;bl~: (pH:UJ


I«aCH.. 'HaOH+ 0, 'NlCN)+U&aOH+ )0.
- HaCloO+ZKaO +H:O -JCOt"HI +,,"0" ,",0
l.lICO

i
:5
100
._--
o
:: so 1M ISO r..o l~
i o,r,..,
. Gambar 29 : Dasis Klann dan Proses Oksidasi Reduksi

Airlimbah :

Gambar 30 : Suatu alir skematis dad metoda Klorinasi Alkalin

Oksidasi den!!an Ozon.

OZOI1 adalah suatu oksidant yang kuat dan dapat mengoksid cyanide

2 eNO . + 302 + H20 ~ 2 HCO l + N 2 + 30;z

Tctapi biaya pclaksanaan lebih mahal dari yang mcnggunakan klorin atau klorit.

. Pengolah:m lJiologis

Cyanida adalah racun terhadap mikro organisma, tctapi Cyanida kadar rendah

dapat diolnh dcngan lumpur yang diaktifkan (Activated sludge) setelah aklimatisasi

sclama dun atau tiga minggu, Batas kadar cyanida adalah 60 mg/I sebagai eN'.
,,
40

6. Senv3wa Fosfor Organik

Senyawa Fosfor Organik memiliki banyak penggunaan. seperti misalnya


«,

sebagai bahan aktif interfacial. katalis, bahan kimia pertanian. Di Jepang empat

senyawa (paration•.-metil paration , metil demeton dan EPN) diatur sebagai senyawa

fcsfororgaalk racun, Ini semuanya adalah pestisida dan sangatracun. SeteJahtahun

1971. paration danmetil paradon telah dilarang untuk digunakan di Jepang,

Pemisahan koagulatif

. Senyawa-senyawa ini adalah hydrophobik dan kelarutannya adalah sangat

rendah. Sebagian besar bahan-bahan terse but terdapat sebagai padatan-padatan

tersuspensi didalarn air Iimbah,

Pengendapan koagulati£ (Floatation) adalah proses yang lebih baik sebagai suatu

pengolahan pendahuluan.

Adsorpsi dengan karbon yang diaktifkan.

Senyawa fosfor organik residual dapat di adsobsi dengan karbon yang diaktifkan.

~ ~

Pengo(ahan secara biolog.is : sesudah pengolahan pendahuluan dan dilusi sarnpai

konsentrasi . yang tidak begitu beracun .kpd. mikroorgnisme-mikroorganisrne, air

limbah tersebut dapat ~iolah d~ngan proses lumpur yang diaktitkan.

7. PCB

PCB sekarang dilarang untuk diproduksi. Senyawa khlor organik ini sangat stabil dan

benar-benar sulit untuk terurai/dlpecahkan. Sekarang ini pcmbakaran pada suhu

tinggi pada I 300°C merupakan satu-satunya metoda pengolahan PCB.

Daru-baru ini penguraian secara reduktif nada suhn van o I",hill r...nA"h t ... I.."
,, 41

Fnsilitns-Fasilitas Pengolahan .

Perwakilan dari ILMU dan Teknologi Industri milik Kementerian Industri.

Industri dan Perdagangan Internasional Jepang, SembiJan laboratorium milik badan

perwakilan terse but dan semuanya berada di Tsubaka Academic Newtown dalam

Propinsi Ibaraki

Gambar 31,.32 d3J1 33 menunjukan suatu bagian dari sistem pengolahan total

Iiinbah-limbah dari laboratorium-Iaboratorium ini. Standar-standar efluen dari sistem

tersebut mengenai bahan-bahan beracun adalah sangat ketal dan lebih rendah di

bandingkan pada tabel I.

DAFTARPUSTAKA

I. Herbert F:Lund : Industrial Pollution Control Handbook, Mc. Graw - Hill, Inc.

(1971).

2. Walter J. Weber, Jr. : Physicochemical Processes for Water Quality Control,

John Wiley & Sons, Inc. (1972).


. .

3. Richard G. Bond, Conrad P. ·Straub: Hand book of Environmental Control Vol.


~ . .

4, eRC Press, Inc. (1974).

4. Degremont: Water Treatment Hand book, John Wiley & Sons, Inc., (1979)

5. Ebara -Inmco Co., Ltd: Technical datas for company inside.


" ... ~'"
tIIIIb'Dlalom kelaft&kl ~I It _---....,

lit Iimbah
, IIIIJIcI Mllrimllllllll C
" I ••••
\Imuk q'!.ll ~~uil. sarlnllft)
tC1l'lluuk Cyanidl. P.Cl'yarlnl Yl"1 "blh
~ d11Mri '.aplSIft

. Ilr. limball. iC1l'lllSuk


IOCIm.1oCa4n ba'U
2fJ · •pcmllUlUlft

alt Iimbah termaslllc


.u............
"
....,b® p
C& C12
",
.
hOK'
"2 S04
'.C1 J
,.e1%
lir limbah
IleOII
112'
raCh
°, 1--4--1 "},)'_'I' I tanakl pcmlftlaUIft 2..
I~ullk i\~rida('tlk.lin) ~l :Ca1C()
Po1)'''. r
. 'p
unckl penylmpl/ll/l 5' , 'lln 0
I
laftah Diatom: '

I
J-.....:_--....
ianCkl rellal

.~

IIllCkl ,
ptn"yimplIIM till~ai

Gambar 31 Djngmm a!ir dild, C1sililns pencolnhnuotuk nfr limbab Bnomnnit khusus dod Inborntorium
,

mlnyak W1.ah (kerosene)

Iimball hidrofitik
senerator 115
plRU .' .'
. limbah termuuk hallda·

pcmlRlaUIR liLI
bulRl'"
Iimbah hidrofc.bik 7-, _ ::l Ccrobon;

.L.J--f~- u..:...a_®I ~
'I\IIRIpcncampur",',
. '1R1lkl pcnylmplRIR uam-asam
dill alkall·attan.
L- .---r--, P 1------' Pl----
tanllki pcnyimpan~." Tancki pcRylmplnan enuen
pCncuclln

Gambar 32 : Diagram atir dari fasilitas pcngolahan-'lOtuk airiirnbah orannik khusus

dari laboratorium.
·~

, ••
11,104
BahUl-b,ahan )'&Ill akan menwJc ".m hClI

Gambar 33: Dingrnnl' alii' dari fasilitas pengolnhnn untuknir Umbnh umllm dnri

lPhurntorium dnn nlnt dcsnlinnsi r

-.
45
,,

CONTOR - CONTOR DIAGRAM ALIR DAR!

. PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN

PEMBUANGAN LIMBAH

'-.
46

AIRLIMBAH

-CD
u
-I SARINGAN KASAR I

U,--
IPENGENDAPAN PASffi I
U
i
_ _ _ _ _ _ _ _i' _ - _
i--·------_·_·_-_·_---_·_·_·_·---·_·_-_·_·-·_--·_·'
. -
i
.i·
I

® IPElWS~ MlNYAK 1----------.---------; ~


U- Ip~l\IEPTA.';1
- i
:
~ H2S04]
$ 0 NaOHJ I NETRALISASI I !
i
1J - I i FLOKUIA.'t .
.'
I I

;
I

@ I PENGOLAHAN BIOLOGIS ~ - - J i :
I

U (j) !
:i .
CD '~--P-EN-G-A-P-UN-YG-AN-.- -, i __._._.
~ -__i
i
~

U !
T

PENYARINGAN DNG KE TElVIPAT PEl\IBA


-PASIR KARAN LUMPUR

EFLUEN

SKEl\lA DARI BANGUNAN ( TEMPAT )


PENGOL-AHAN AIR LIMBAH
47 ,
, I

AIR KOTOR AIR LIl\'tBAH

~ ~.
J}
SARINGAN KASAR SARINGAN KASAR

PEl\IISAHAN l\-IINYAK
EKUALISASI

KOAGULAN
_
----~~~mw:~.,. ~~-__1
PENGAPUNGANI~~~--
I
FLOKULAN

PENGOLAHAN
---------1 BIOLOGIS

PEMEKATAN
PENYARINGAN
DNG PASIR

.s : DEHIDRASI
ADSORPSI .DGN
KARBON AKTIF
'}

PEMBAKARAN
INSPEKSI

EFLUEN

SKEMA BA~~GUNAN PENGOLAHAN


,
\

48

BAG. PELAPISAN

PENYIl\IPANAN PENYI}IPANAN PENYIl\IPANAN


SYANIDA LL.'\lBAH KRO~IAT LI~1BAH ASAl\1 DAN ALKALI
LL\IBAH .

KOAGULASI· KOAGULASI KOAGULASI

PENGENTALAN PENYARJNGAN
DENGAN PASIR

KEBANGUNAN KEBANGUNAN
UNTUK PENGOLAHAN AI~
PEMBAKARAN. LIMBAH

SI(EMA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PELAPISAN


I 49
I
I
It PETA_ALIRAN LIMBAH

• j. :

(·MACAM ( BANGUNAN PEl\1RO (fEt'IPAT PEM .


LIMBAH) SESAN LIMBAH) BUANGAN LIMBj

I KERTAS
. £IMBAH .
I.U._.-j.......
hn· BANGUNAN PEM 1--)
BAKARAN J I.

t
~

~
LUMPUR
AiRLIMBAH
r-- .
JENIS
LUMPUR ISOLASI I
PENGENDAPAN B,ANGUNANPEM '1:---..
ELEKTRO BAKARAN II

LUMPURDARI
BAG. PELAPIS
AN
....-
~
(

KARET LIMBAH)--

. CAT LIMBAI.{ :

,..
~

PL~STII( LlMDAlt.-
.~
.p
BANGtJNAN l'EM I ~ 4
BAKARANnl ~;....
t., JENIS·
ISOLASIII
'. .

jMINYAK LlMBAH'"
tJ

I LlMDAU TIMDAL

I DEDU. r
l
L JENIS
I PASIRCOR I .. ~
DIASA
I TERAK J-
51
,
, ,

Struktur dan jeRis yang biasa

Lembaran penyekatan air

........ ..
.

.
\1' .
,,
52

Strul-tur dan jenis penyekatan

:.

I·Jimbahber~~ .:

;
i

LL

Anda mungkin juga menyukai