(KKK 352)
MODUL 12
KONSEP PENGAWASAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DISUSUN OLEH
Selain itu di Pasal 9 ayat (3) disebutkan bahwa pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran sehingga sudah menjadi kewajiban bagi pengurus
perusahaan untuk melakukan penanggulangan serta pencegahan kebakaran dan
ledakan di tempat kerjanya.
Detektor panas
Detektor panas adalah peralatan dari detektor kebakaran yang
dilengkapi dengan suatu rangkaian listrik atau pneumatik yang secara
otomatis akan mendeteksi kebakaran melalui panas yang diterimanya.
Detektor panas terdapat 3 jenis, yaitu:
A. Detektor bertemperatur tetap (fixed temperatur detector)
Detektor ini berisi sebuah elemen yang dapat meleleh dengan segera
pada temperatur yang telah ditentukan dan akan menyebabkan terjadinya
kontak listrik sehingga mengaktifkan alarm kebakaran.
Detektor nyala
Batasan nyala akan memberikan tanggapan terhadap energi radiasi di
dalam atau di luar batas perhitungan manusia. Detektor ini peka terhadap
nyala bara api, arang atau nyala api kebakaran. Penggunaan detektor
nyala adalah pada daerah yang sangat mudah meledak atau terbakar
(Ramli, 2005). Terdapat 2 tipe detektor nyala api, yaitu:
a. Detektor sinar ultra ungu (ultraviolet detector)
Detektor nyala api yang disiapkan untuk melindungi benda-benda
yang bila terbakar banyak memancarkan cahaya putih kebiruan.
3) Hidran
D. Kunci Jawaban
a. Sarana proteksi kebakaran aktif adalah Alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk
menditeksi dan memadamkan kebakaran. Yang termasuk di dalamnya antara lain
sistem detektor dan alarm; APAR (Alat Pemadam Api Ringan); Hydrant; Springkler;
House cell.
Badan Standarisasi Nasional SNI 03 3985 2000 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk
Pencegahan Bahaya kebakaran pada Bangunan Gedung.
Badan Standarisasi Nasional SNI 03 1745 2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
Departemen Tenaga Kerja.1987. Himpunan Peraturan Perundang-undangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Depnaker RI.
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No: 11/KPTS/2000 Tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di Perkotaan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep.186/MEN/1999
Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
NFPA550. (2007). Guide for the Fire Safety Concepts Tree. Quincy: NFPA Handbook
Publication.
NFPA551. (2007). Guide for the Evaluation of Fire Risk Assessments. Quincy: NFPA
Handbook Publication.
NFPA 101. (2012). Life Safety Code, Edition 2012. National Fire Protection
Association. Quincy MA.
NFPA 101 A.(2013). Guide on Alternative Approach to Life Safety. Edition 2013.
National Fire Protection Association. Quincy MA
Peraturan Daerah DKI Jakarta No.8 tahun 2008. Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran. 2008
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Nomor Per.04/MEN/1980 Tentang
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat pemadam Api Ringan
Rizka, C.F. 2009. “Rancangan lokasi assembly point di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia”. Skripsi. Program Studi Kesehatan