PROTEKSI KEBAKARAN
A. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG..............................................................................................................2
C. TUJUAN..................................................................................................................................2
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN...............................................................3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN...............................................................................4
F. SASARAN...............................................................................................................................4
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................................6
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA.................................8
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN...........................................8
1
1. PENDAHULUAN
Semen Padang Hospital saat ini berupaya meningkatkan program mutu layanan pasien
yang berobat, mutu layanan yang baik di didukung SDM yang handal juga terhadap mutu
fasilitas alat maupun sistem keamanan bangunan gedung yang ada di rumah sakit yang
memenuhi standar pelayanan. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat juga
menimbulkan dampak lain berupa timbulnya masalah-masalah antara lain musibah dan bencana
baik internal mapun eksternal yang dapat terjadi tiba-tiba.
Salah satu jenis bencana yang ada di rumah sakit adalah kebakaran. Dimana akibat yang
dapat ditimbulkan akan berdampak buruk sangat luas dan menyeluruh bagi pelayanan,
operasional, sarana dan prasarana pendukung lainnya dimana didalamnya juga terdapat pasien,
keluarga, karyawan dan pengunjung. Maka rumah sakit harus melakukan upaya manajemen
pengamanan kebakaran.
Pengamanan Kebakaran adalah suatu upaya Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran
yang dilakukan untuk mendeteksi dini dan mengatasi kejadian kebakaran yang terjadi di
lingkungan Semen Padang Hospital. Dilaksanakan secara terkoordinasi dengan seluruh satuan
kerja terkait, baik di dalam dan di luar Semen Padang Hospital. Untuk mengupayakan kesiapan
pengelola, penghuni dan Penanggung Jawab Pemadam Kebakaran terhadap kegiatan pemadaman
yang terjadi pada suatu bangunan gedung. Bangunan gedung harus diproteksi terhadap
kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran melalui penyediaan prasarana dan sarana proteksi
kebakaran serta kesiagaan akan kesiapan pengelola, karyawan dan pengunjung rumah sakit
dalam mengantisipasi dan mengatasi kebakaran, khususnya pada tahap awal kejadian kebakaran.
Bangunan gedung melalui penerapan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran harus mampu
mengatasi kemungkinan terjadinya kebakaran melalui kesiapan dan keandalan sistem proteksi
yang ada, serta kemampuan petugas menangani pengendalian kebakaran, sebelum bantuan dari
instansi pemadam kebakaran datang.
Rencana manajemen pengamanan kebakaran meliputi seluruh area rumah sakit,
pelaksanaan program melalui inspeksi fasilitas secara komprehensif, memperhatikan segala
sesuatu seperti sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung yang terkait. Inspeksi berkala
didokumentasikan dan inspeksi berkala ini membantu rumah sakit merencanakan dan
melaksanakan peningkatan, dan menganggarkan rencana jangka pendek dan jangka panjang
perbaikan dan pengantian fasilitas. Dengan memahami risiko yang potensial terjadi yang
disebabkan fasilitas, rumah sakit dapat menyusun rencana proaktif untuk mengurangi risiko
terhadap pasien, pengunjung dan karyawan rumah sakit .
2. LATAR BELAKANG
Kebakaran adalah salah satu kecelakaan kerja yang menjadi salah satu permasalahan di
Rumah Sakit, juga menjadi salah satu ancaman bagi semua orang yang sedang berada di Rumah
Sakit. Potensi bahaya kebakaran merupakan suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi
terhadap terjadinya kebakaran baik sebagai bencana alam ataupun bencana yang disebabkan oleh
perbuatan manusia itu sendiri yang menyebabkan kerugian, kematian, kerusakan atau
ketidakmampuan melaksanakan fungsi operasional yang telah ditetapkan.
Sistem manajemen keselamatan kebakaran di perusahaan sudah terlaksana, dibuktikan
dengan telah adanya kebijakan sistem tanggap darurat kebakaran. Telah membentuk tim tanggap
darurat sebagai perencanaan sistem tanggap darurat kebakaran. Adanya fasilitas dan sarana
penunjang dalam penanggulangan keadaan darurat kebakaran berupa hidran, apar, sprinkler,
smoke detector, pintu darurat, jalur evakuasi dan area evakuasi yang ada disetiap area
perusahaan. Sudah ada rencana pemulihan apabila terjadi keadaan darurat kebakaran. Melakukan
inspeksi dan audit terhadap sarana dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat dan kepada
personil tim penanggulangan keadaan darurat. Setiap tindakan penanggulangan maupun
perbaikan terhadap keadaan darurat dibuat pelaporan. Evaluasi dilakukan terhadap sarana
penunjang dan sistem penanggulangan keadaan darurat kebakaran.
Penyediaan fasilitas dan peralatan penanggulangan kebakaran diperlukan untuk
melindungi semua asset perusahaan, terutama keselamatan seluruh karyawan yang merupakan
bagian penting dalam berlangsungnya proses produksi. Menurut Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Republik Indonesia No.186/Men/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat
kerja, selain penyediaan fasilitas diperlukan juga adanya petugas kebakaran yang ditunjuk khusus
untuk penanggulangan kebakaran serta dilaksanakannya prosedur penanggulangan keadaan
darurat kebakaran.
Rumah Sakit memiliki banyak area yang dapat menyebabkan kebakaran yang dapat
berlanjut dikondisi keadaan darurat. Hampir setiap proses produksi menggunakan mesin yang
dapat memicu panas dan menimbulkan potensi terjadinya kebakaran. Listrik yang terhubung
pada setiap mesin juga dapat menimbulkan kebakaran bila terjadi hubungan pendek arus listrik
dan pengaruh penggunaan bahan B3 seperti tiner juga salah satu bahan yang dapat mempercepat
penyebaran api saat terjadi kebakaran.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan program ini adalah Semen Padang Hospital melaksanakan
pencegahan & penanggulangan kebakaran di rumah sakit sesuai standar.
b. Tujuan Khusus
1. Memastikan bahwa semua pasien, keluarga pasien, pengunjung dan pegawai serta
fasilitas RS, aman dari bahaya kebakaran baik berupa api dan asap, mapun bahaya
lain sebagai akibat dari kebakaran.
3
3. Menyiapkan fasilitas sistem proteksi a. Melengkapi sistem proteksi detektor panas dan
kebakaran asap yang tidak terlepas dari hasil pemeriksaan
dan pemeliharaan keandalan fungsi proteksi
kebakaran
b. Menyediakan sistem komunikasi yang efektif
dan efisien untuk mengakomodir deteksi dini
kebakaran
c. Penambahan hydran di zona merah
4. Monitoring secara periodik terhadap a. Inspeksi fire safety assesment
kegiatan penanggulangan kebakaran b. Pemeriksaan terhadap sarana evakuasi.
No Kegiatan Rincian Kegiatan
5. Pelatihan internal dan eksternal (In a. Pelatihan sertifikasi/ kompetensi bagi tim
house training) penanggualangan kebakaran
b. Sosialisasi strategi pencegahan terhadap
seluruh penghuni baik tim penanggulangan
kebakaran, pegawai, pengunjung dan pihak
ketiga yang berada di lingkungan rumah sakit.
d. Pelatihan simulasi kebakaran bagi Tim
Penanggulangan Kebakaran dan seluruh
penghuni bangunan dilakukan setiap tahun
6. SASARAN
Sasaran dalam program pengamanan kebakaran adalah mencegah dan mengurangi serta
menanggulangi risiko dan akibat dari kebakaran pada seluruh masyarakat yang berada di Rumah
Sakit yaitu ; pasien, pengunjung , karyawan, vendor, sarana dan prasarana serta fasilitas
pendukung lainnya yang selalu dipelihara dan diperbaharui secara berkala sesuai dengan kondisi
terkini. Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah:
1) Tersedia dan andalnya sistem proteksi penanggulangan berupa sistem pemadam kebakaran
manual yang meliputi:
a. Hidran Halaman
b.Alat pemadam api ringan (APAR)
5
c. Hidran gedung
2) Tersedia dan andalnya sistem proteksi penanggulangan berupa sistem pemadam kebakaran
otomatis yang meliputi: sprinkler otomatis.
3) Tersedia dan andalnya sistem pengendalian asap.
4) Tersedia dan andalnya sistem utility darurat baik berupa daya darurat dan debit air untuk
mendukung kinerja proteksi kebakaran
5) Meningkatkan kepedulian staff terhadap peringatan kebakaran (code red/ kode merah). Saat
diumumkan adanya peringatan bencana, dapat bertindak sesuai SPO.
6) Kesiapsiagaan masing-masing unit/ instalasi dalam menanggulangi kebakaran sesuai SPO,
diantaranya :
a. Pengetahuan tentang jalur evakuasi yang ada pada ruang masing-masing ruang.
b. Pengetahuan tentang area titik kumpul pada masing-masing ruang.
c. Ada daftar seluruh petugas, baik staf rumah sakit maupun petugas magang yang
meliputi nama, alamat dan nomor telepon yang mudah dihubungi.
d. Ada jadwal jaga petugas.
7) Tersedianya fasilitas listrik dan air saat terjadi kebakaran, meliputi seluruh sumber cadangan,
sumber alternatif lain dari luar rumah sakit, untuk mendukung kegiatan penanggulangan
kebakaran.
8) Tersedianya sarana dan jalur evakuasi yang aman
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO Rincian Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan identifikasi Komite
area beresiko kebakaran K3RS
dan denahnya
2 Pemeliharaan terhadap IPS NON
fungsi proteksi kebakaran MEDIS
dan utillity darurat
3 Uji fungsi Hydrant Instalasi
Kesling
Lampiran
TANGGAL :
GEDUNG/ RUANG :
LANTAI :
PETUGAS :
dan berfungsi)
Tersedianya smoke detector (ada,
23
utuh, dan berfungsi)
Tersedianya hydrant (ada, utuh,
24
dan berfungsi)
Alarm kebakaran tersedia (ada,
25 utuh, mudah dilihat dan dijangkau ,
serta berfungsi)
APAR dilengkapi dengan kartu
26 pemeliharaan dan tanggal terakhir
diinspeksi
Keamanan jalur tangga darurat
27 (tanda "exit" terlihat dan bebas
hambatan)
Keamanan jalur ramp darurat
28 (tanda "exit" terlihat dan bebas
hambatan )
Pintu darurat berfungsi dengan
baik (terkunci dari luar namun
dapat terbuka dari dalam)
29