GOAL
Setelah Mengikuti
Materi Peserta Mampu
Menjelaskan Peserta Mampu
PENANGGULANGAN
Melakukan
KEBAKARAN &
Tindakan
PENANGANAN
EVAKUASI
KEBAKARAN
(PMK 52 tahun 2018)
.
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Menjelaskan Teori dasar Api,Definisi Api, Bahaya Akibat
Kebakaran & Prinsip Penanggulangan Kebakaran
PENCEGAHAN KEBAKARAN
dilakukan mencegah terjadinya nyala
api
1. KIMIAWI : hasil
±16%
reaksi kimia
2. MEKANIS :
Gesekan benda padat api terjadi ketika
Bunga api akibat benturan FIRE
Panas lebih mesin 3 unsur Optimum
Kompresi (efek disel)
FUEL
3. LISTRIK :
Pemanasan karena resistansi
Busur listrik (arcing) GAS CAIR PADAT
Bunga api listrik (Spark) Natural gas Gasoline Plastik
Listrik statis
Petir
Propane Kerosene Kayu
Acetylene Alkohol Kertas,
Hidrogen Terpentin kain
Bahaya Akibat Produk
Kebakaran
(1) Temperatur penyulutan dan kalor atau panas pembakaran
(2) Suhu tinggi kebakaran
(3) Bahaya asap kebakaran
(4) Gangguan jarak pandang
(5) Kemungkinan gas-gas beracun
(6) Penjalaran ke tempat lain-nya
Prinsip Penanggulangan
Kebakaran
Bahan Bakar, O2 Mencegah
,sumber Energi Penyalaan
proses
penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini
Pendinginan Lanjut,
Surut
mencegah Backdraft
diruang tertutup
BAHAN BAKAR COOLING/PENDINGINAN
A N TA I
R
OKSIG AK S I
EN R E
KIMIA
Memadamkan api dengan air
A N T AI
R
OKSI E AK S I
G EN R
KIMIA
Menutup drum yang terbakar
BAHAN BAKAR STARVATION/MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR
I
OKSI RANTA
I
GE N REAKS
KIMIA
Menutup saluran bahan bakar pada kran dari Tangki yang terbakar
AI
OKSI RANT I
S
GE N REAK
KIMIA
Fire Safety Risk
Penilaian ResikoAssessment
Kebakaran
Cara terorganisir menilai aktifitas
kerja /tempat kerja
Hazard,membantu menentukan
kemungkinan terjadi bahaya
kebakaran di tempat kerja
Tujuan FRSA :
Menentukan apakah tindakan pencegahan
kebakaran
yang ada sudah memadai
Apakah masuk akal terhadap risiko
keseluruhan
atau jika diperlukan pengurangan risiko
melalui tindakan pengendalian tambahan
Penilaian risiko kebakaran harus memenuhi :
•Penilaian risiko kebakaran harus sesuai dan
memadai;
Kriteria FSRA
•Meliputi temuan dan tindakan signifikan
untuk mengurangi dan mengelola risiko dari
kebakaran;
•Identifikasi kelompok/area mana pun,
terutama yang berisiko;
•Buat catatan tertulis;
•Ditinjau secara teratur untuk memenuhi
perubahan di lokasi, tindakan teknis dan
organisasi, proses kerja dan rutinitas dll.
CONTOH
ILUTRASI RISIKO
Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan
TUJUAN:
menempuh perjalanan dengan pesawat dari A
ke B untuk menghadiri rapat pada pukul 9.00
a.m.
ILUSTRASI RISIKO
TUJUAN: menempuh perjalanan dengan pesawat dari A ke B untuk menghadiri rapat pada pukul 9.00
a.m.
Gagal berangkat dari A ke B Ini hanya kebalikan dari tujuan
Tidak ada makanan dalam pesawat Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan / tujuannya
sehingga jadi kelaparan berbeda
Cuaca buruk membuat pesawat tidak dapat Ini adalah risiko, yang tidak dapat dikendalikan, namun kita
berangkat mengangkut peserta rapat dapat membuat rencana kontinjensinya.
• Langkah 1 - Identifikasi bahaya
kebakaran di dalam area kerja Anda
Lima Langkah
• Langkah 2 - Identifikasi orang-orang
yang berisiko FRSA
• Langkah 3 - Evaluasi dan putuskan
apakah pengandalian keselamatan
kebakaran yang ada memadai atau
perlu ditingkatkan
• Langkah 4 - Catat temuan, buat rencana
darurat, menginstruksikan,
menginformasikan, dan melatihkan
• Langkah 5 - Atur untuk meninjau
penilaian secara teratur
Langkah 1 - Identifikasi bahaya kebakaran di dalam lokasi Anda
• identifikasi:
• sumber api seperti nyala api, pemanas
atau beberapa proses komersial;
• sumber bahan bakar seperti produk
limbah, bahan pajangan, tekstil atau
produk terlalu banyak menimbun;
• sumber oksigen seperti sistem
pendingin udara atau pasokan oksigen
medis atau komersial.
Pertimbangkan
• fitur struktural :saluran dan cerobong asap;
• luas area bahan mudah terbakar,ruang atap
terbuka;
• rute evakuasi yang terlalu panjang dll.
• Anda perlu mengidentifikasi orang-orang
yang mungkin sangat beresiko seperti: Langkah 2 –
• Siapa pun yang mungkin tertidur di tempat itu
Identifikasi orang-orang yang berisiko
• Yang hadir dalam jumlah besar
• Mereka yang tidak terbiasa dengan tata letak
• Mereka yang terpapar risiko kebakaran
spesifik (petugas lab, incinerator,
elektromedis);
• Mereka yang memiliki gangguan penglihatan,
pendengaran, mobilitas atau cacat lainnya
(pasien);
• Orang yg bekerja di dekat bahaya kebakaran;
• Orang yg bekerja sendiri atau di daerah
terpencil atau terisolasi (mis. Ruang atap atau
gudang);
Langkah 2 – Identifikasi orang-orang yang berisiko
• identifikasi orang-orang yang sangat
beresiko seperti:
• Anak-anak atau orang tua dengan
bayi;
• Lansia atau lemah;
• Setiap orang yang tidak dapat
bereaksi dengan cepat;
• Kontraktor eksternal, agen dan
staf sementara.
lakukan sebagai berikut:
1. Tentukan risiko kebakaran yang terjadi Langkah 3 - Evaluasi dan putuskan apakah
pertimbangkan langkah pencegahan kebakaran
pengendalian keselamatan kebakaran yang
yang diamati pada saat penilaian risiko ini ada memadai atau perlu ditingkatkan
Anggap bahwa bahaya kebakaran (penyalaan) di
gedung ini adalah:
1.Rendah Hampir tidak ada risiko kebakaran, sedikit
bahan mudah terbakar, tidak ada zat mudah
terbakar, & hampir tidak ada sumber panas
31
Langkah 4 - Catat Temuan, Buat Rencana Darurat, Instruksikan,
Informasikan, dan Training
FORMULIR PENCATATAN FIRE SAFETY RISK ASSESSMENT
33
Langkah 5 - Atur untuk meninjau penilaian secara teratur
34
1.Kurangi panik,info dg audio komunikasi,apa yg terjadi
Fireman.
• Posisi tangan
Posisi tangan
Pemindahan korban ke stretcher/di lorong sempit ;
Naik / turun tangga dengan kursi :
Pengangkutan di lorong sempit
Evakuasi 2 orang jarak jauh
Pertolongan 3
orang
Korban tidak sadar
1) 2)
3)
3)
Korban sadar tdk bisa jalan
IV.Pengangkutan dengan tandu
Macam-macam tandu :
1. Tandu Furley/Kanvas/Standar
2. Tandu Pole & Kanvas
3. Tandu Scoop
4. Tandu Trolley
5. Tandu Basket
6. Papan Spinal
a. Pendek b. Panjang
a. b.
Macam-macam tandu improvisasi
1. Tandu bambu dng tali
:
Jenis simpul yg digunakan
dalam tandu bambu
Simpul Pangkal
Jangkar
2. Tandu bambu dengan selimut
a) b)
3. Tandu dengan kemeja /
jaket :
4. Tandu dng kain sarung/karung :
Memindahkan korban ke atas tandu
(4 penolong) :
1.)
2.)
3.)
Memindahkan korban ke atas tandu (3 penolong) :
1) 2.)
Teknik pemindahan korban ke atas tandu di lorong sempit :
1) 2)
Pengangkatan korban dengan
tandu :
1) 2)
Melintas tembok
1) 2)
Menuruni tangga gedung
Kebakaran di …………..
Api membesar
Pemadaman Hidran
POSKO
- Operator
- Teknisi
R. RESCUE R. SALVAGE
STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN
DIMASING-MASING SATUAN KERJA
KETUA REGU
CONTOH
REGU REGU F1 REGU EVAKUASI REGU EVAKUASI
PEMADAM Respon Emergency JIWA BARANG
(SALVAGE)
Tugas pokok :
REGU F1 (Respon Emergency) 1. penolong terhadap
KETUA REGU : korban yg terjadi di lokasi satuan kerjanya
1. Mengkoordinir semua kegiatan K3 dilingkungan kerjanya. 2.Penolong korban dilokasi terdekat jika terjadi kedaruratan
2. Melaporan kegiatan K3 ke Komite K3 3.Penolong terhadap korban dilokasi titik kumpul
REGU PEMADAMAN : REGU EVAKUASI JIWA :
1. Mengkoordinir semua kegiatan apabila terjadi Kebakaran 1. koordinator penanganan korban pada saat evakuasi
dilingkungan/ sector ruang / unit kerjanya 2. Memandu korban saat evakuasi pada kondisi darurat
2. Mengkoordinir pengunaan APAR sebelum / bila terjadi
REGU EVAKUASI BARANG :
kebakaran dilingkungan/ sector/ ruang / Unit kerjanya
1.Mengetahui barang2 inventaris penting di satuan kerjanya
3. Mengkoordinir kebutuhan air sebelum terjadi atau bila
2. Mengkoordinir /evakuasi barang penting pd kondisi bencana di
terjadi kebakaran dilingkungan / sector/ unit kerja
satuan kerjanya
bersama dengan petugas IPSRS
3. Mengkoordinir pengamanan lokasi kebakaran dan
4. Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat
barang / inventaris bekerjasama dengan SATPAM
STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DAN BENCANA
RUANG / BANGSAL………..
PENANGGUNG JAWAB
KA RUANGAN
TUGAS TEKHNISI
• Memeriksa sub-sub panel alarm kebakaran untuk menentukan sumber alarm tersebut .
• Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya yakinkan bahwa lantainya siap untuk evakuasi .
• Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke Posko Kebakaran :
- Namanya .
- Jenis yang terbakar .
- Lokasinya .
- Situasi terakhir .
• Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya .
PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN
EVAKUASI
Dalam banyak kasus, dimana pasien dan keluarga tidak dapat membantu diri mereka sendiri,
menjadi tanggung jawab petugas rumah sakit untuk menjaga keselamatan mereka. Dalam hal ini
petugas harus:
•jika terjadi kebakaran, tetap tenang; berikan contoh pada pasien,
•laporkan adanya api;
•Padamkan api pada awal kebakaran saat api masih kecil dan lokalisir agar tidak menyebar, seperti
kasus api dalam keranjang sampah, hanya dilakukan oleh petugas yang telah dilatih untuk
mengoperasikan alat pemadam api portabel.
PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN
EVAKUASI
• Apabila penggunaan alat pemadam api ringan kurang berhasil
memadamkan api, dapat digunakan slang kebakaran berukuran
kecil (1 atau 1½ inci) oleh petugas rumah sakit yang terlatih.
• pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap atau api ke
tempat yang aman
• tutup pintu ruang pasien,
• menjadi panutan bagi pasien;
TUGAS SATPAM AREA
• Mengamankan area gedung yang terbakar .
• Mengatur lalu lintas disekitar gedung .
• Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ketempat lain yang aman .
• Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang datang .
• Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan
• Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang .
• Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain
TUGAS PEMADAM KEBAKARAN
SETEMPAT
PADA SAAT MENDENGAR ALARM
- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya alarm kebakaran
- Menuju ke Posko Kebakaran untuk memantau situasi .
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan menunggu kedatangan petugas pemadam .
• Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting ketempat lain yang aman
yang telah ditentukan .
• Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian pengamanan
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran .
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta benda .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
Pengertian Akses
Eksit
Bagian dari sarana jalan ke luar yang menuju ke sebuah eksit.
100
Pengertian Eksit
• Bagian dari sebuah sarana jalan ke luar yang dipisahkan dari tempat
lainnya dalam bangunan gedung oleh konstruksi atau peralatan untuk
menyediakan lintasan jalan yang diproteksi menuju eksit pelepasan.
101
Pengertian Eksit
pelepasan
• Bagian dari sarana jalan ke luar antara batas ujung sebuah eksit dan sebuah
jalan umum.
102
Jalur lintasan
bersama
• Bagian dari akses eksit yang dilintasi sebelum dua jalur lintasan terpisah dan
berbeda menuju dua eksit yang tersedia. Jalur yang tergabung adalah jalur
lintasan bersama.
103
Proteksi akses eksit
koridor
104
Sistem Exit Darurat
• Jalur evakuasi harus diberi penerangan minimal 0,001
lumen per cm2.
• Pencahayaan dalam keadaan darurat minimal 1 jam
tetap ada.
• Tanda arah “EKSIT” diterangi, dengan warna khusus,
dengan sumber yang andal, 0,005 lumen per cm2.
• Tinggi huruf dari tanda arah 15 cm dengan huruf yang
menonjol dengan lebar tidak kurang dari 19 mm.
• Lengkapi luminous (armature) penunjuk arah eksit
pada dinding dan diletakkan 30 cm atau lebih lebih
rendah dari permukaan lantai.
105
Bukan Eksit
• Setiap pintu, jalan terusan atau jalur tangga yang bukan eksit atau jalan ke akses eksit
harus diletakkan atau diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dengan
cara memberikan tanda sebagai berikut :
BUKAN
EKSIT
• Tanda semacam itu harus mempunyai ukuran kata BUKAN dengan tinggi 2 in. (5 cm)
dengan lebar 3/8 in. (1 cm) dan kata EKSIT dengan tinggi 1 in. (2.5 cm), terletak di bawah
kata BUKAN.
106
Contoh Pintu Emergency Exit
Apa yang
Salah ???
107
CEKLIST PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN ALAT
KEBAKARAN
KEBIJAKAN LARANGAN
MEROKOK
LAKUKAN MONITORING
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
LARANGAN MEROKOK SECARA
BERKALA
TUGAS
1. Buat FRSA di lingkungan kerja anda,minimal 5 unit kerja!
2. Buat monitoring larangan merokok di tempat kerja anda!
KESIMPULAN
1. Pahami kebakaran
2. Bentuk Tim penanggulangan kebakaran
3. Susun rencana penanggulangan dan
pengendalian
4. Lakukan assessment risiko kebakaran
5. Perbaiki fasilitas proteksi dan bangunan