Anda di halaman 1dari 111

PENANGGULANGAN KEBAKARAN &

PENANGANAN EVAKUASI KEBAKARAN

DISUSUN OLEH : Tim Fasilitator KAK3RS Pendamping Program K3


PUSKESMAS Tahun 2021
DISAMPAIKAN OLEH :
Wachid Dachirin,SKM,M.Kes
Grand Opening K3

K3 seperti ikatan cinta


Episode Program Kerja K3
Is every time every day
tanpa ada jeda
demi keselamatan
bersama
Bagaimana dg anda ??
Wachid Dachirin,SKM,M.Kes PENDIDIKAN
Demak 07 Maret 1977 1.DIII Kesehatan Lingkungan
2.S1 Kesehatan Masyarakat
3.S2 Kesehatan Masyarakat
PENGALAMAN KERJA
1.Sanitarian
2.Kasub .Bag.Sarpras
3.Sekertaris K3RS
4.Pengajar Akademi Tekhnik Elektro Medis
5.Kepala Bagian Umum RSI NU Demak
ORGANISASI
HAKLI,KAK3RS,ASPINDO,
Majelis Dzikir Tasbih Indonesia
Pengurus PONPES & SMP Cahaya Tasbih
Email : wachiddachirin60548@gmail.com
KEAHLIAN DAN PELATIHAN

7 PELATIHAN IMPLEMENTASI LEAN


1 PELATIHAN BAGI PELATIH
MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT
(TRAINING OF TRAINERS/TOT
K3RS) 8 AHLI KESEHATAN MASYARAKAT LEVEL 6
2 TRAINING BASIC FIRE
PELATIHAN ANALISIS BIAYA RUMAH
9
3 PELATIHAN DAN SERTIFIKASI SAKIT METODE ABC
AHLI K3 UMUM
P
10KURSUS PENGELOLAAN LIMBAH TYPE B
4 PELATIHAN DISASTER
11PELATIH MUDA CLUB JANTUNG SEHAT
PELATIHAN PATIENT SAFETY
5
12PELATIHAN SEM BIDANG KESEHATAN
PENGEMBANGAN LITERASI KEILMUAN &
6 ATMOSFIR AKADEMISI PERGURUAN SEKOLAH
13 LAPANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

GOAL
Setelah Mengikuti
Materi Peserta Mampu
Menjelaskan Peserta Mampu
PENANGGULANGAN
Melakukan
KEBAKARAN &
Tindakan
PENANGANAN
EVAKUASI
KEBAKARAN
(PMK 52 tahun 2018)
.
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Menjelaskan Teori dasar Api,Definisi Api, Bahaya Akibat
Kebakaran & Prinsip Penanggulangan Kebakaran

Menjelaskan metode Penilaian Risiko & Komponen


Identifikasi Resiko menggunakan FRSA

Menjelaskan Tindakan pada saat Bencana & Evakuasi


Korban

Menjelaskan Simulasi Kebakaran & Evakuasi Penghuni

Menjelaskan Rencana Tindakan Darurat Kebakaran

Menjelaskan Rangkuman Langkah Gladi Darurat


Kebakaran
Menjelaskan Pengertian EXIT & Modelnya
DASAR HUKUM KMTKRI No. : Kep.186/men/1999
Tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat
kerja
PMK RI No.52 Tahun 2018,
Tentang Kesehatan Kerja di FASYANKES

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan


Bencana
No.07 tahun 2017 Tentang Rambu & Papan Informasi
Bencana
PMK No.43 Tahun 2019 Tentang Persyaratan
Bangunan Puskesmas ,Zona emergensi jalur
evakuasi & titik kumpul Keselamatan Bangunan
BAGAIMANA PENDAPAT ANDA ?

PKM TEGAL PKM BANYUWANGI PKM JAKPUS


TAHUN 2018 BANYUWANGI
TAHUN 2019 TAHUN 2021
TEORI API DEFINISI

CH4 + O2 + (X)panas ----> H2O + CO2 + (Y)Panas

API : Api tidak terkendali & tidak dikehendaki


Proses Oksidasi cepat,hasilkan panas menimbulkan kerugian property, korban
& cahaya---Pembakaran jiwa

PENCEGAHAN KEBAKARAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN upaya


dilakukan mencegah terjadinya nyala api memadamkan api agar tidak semakin membesar

PENCEGAHAN KEBAKARAN
dilakukan mencegah terjadinya nyala
api
1. KIMIAWI : hasil
±16%
reaksi kimia
2. MEKANIS :
Gesekan benda padat api terjadi ketika
Bunga api akibat benturan FIRE
Panas lebih mesin 3 unsur Optimum
Kompresi (efek disel)
FUEL
3. LISTRIK :
Pemanasan karena resistansi
Busur listrik (arcing) GAS CAIR PADAT
Bunga api listrik (Spark)  Natural gas  Gasoline  Plastik
Listrik statis
Petir
 Propane  Kerosene  Kayu
 Acetylene  Alkohol  Kertas,
 Hidrogen  Terpentin kain
Bahaya Akibat Produk
Kebakaran
(1) Temperatur penyulutan dan kalor atau panas pembakaran
(2) Suhu tinggi kebakaran
(3) Bahaya asap kebakaran
(4) Gangguan jarak pandang
(5) Kemungkinan gas-gas beracun
(6) Penjalaran ke tempat lain-nya
Prinsip Penanggulangan
Kebakaran
Bahan Bakar, O2 Mencegah
,sumber Energi Penyalaan
proses
penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini

Mencegah Api Tumbuh Besar,


Tumbuh & Evakuasi manusia & Barang
menyebar Pengendalian Asap
KONDISI
BAHAYA
Flash Mencegah Penyalaan
Serentak
Over

Pembakaran Mencegah perambatan


Penuh api ke lain area

Pendinginan Lanjut,
Surut
mencegah Backdraft
diruang tertutup
BAHAN BAKAR COOLING/PENDINGINAN

A N TA I
R
OKSIG AK S I
EN R E
KIMIA
Memadamkan api dengan air

SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN


BAHAN BAKAR

A N T AI
R
OKSI E AK S I
G EN R
KIMIA
Menutup drum yang terbakar 
BAHAN BAKAR STARVATION/MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR

I
OKSI RANTA
I
GE N REAKS
KIMIA

Menutup saluran bahan bakar pada kran dari Tangki yang terbakar

BREAKING CHAIN REACTION-MEMECAHKAN RANTAI REAKSI


KIMIA
BAHAN BAKAR

AI
OKSI RANT I
S
GE N REAK
KIMIA
Fire Safety Risk
Penilaian ResikoAssessment
Kebakaran
Cara terorganisir menilai aktifitas
kerja /tempat kerja
Hazard,membantu menentukan
kemungkinan terjadi bahaya
kebakaran di tempat kerja
Tujuan FRSA :
Menentukan apakah tindakan pencegahan
kebakaran
yang ada sudah memadai
Apakah masuk akal terhadap risiko
keseluruhan
atau jika diperlukan pengurangan risiko
melalui tindakan pengendalian tambahan
Penilaian risiko kebakaran harus memenuhi :
•Penilaian risiko kebakaran harus sesuai dan
memadai;
Kriteria FSRA
•Meliputi temuan dan tindakan signifikan
untuk mengurangi dan mengelola risiko dari
kebakaran;
•Identifikasi kelompok/area mana pun,
terutama yang berisiko;
•Buat catatan tertulis;
•Ditinjau secara teratur untuk memenuhi
perubahan di lokasi, tindakan teknis dan
organisasi, proses kerja dan rutinitas dll.
CONTOH
ILUTRASI RISIKO
Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan

TUJUAN:
menempuh perjalanan dengan pesawat dari A
ke B untuk menghadiri rapat pada pukul 9.00
a.m.
ILUSTRASI RISIKO
TUJUAN: menempuh perjalanan dengan pesawat dari A ke B untuk menghadiri rapat pada pukul 9.00
a.m.
Gagal berangkat dari A ke B  Ini hanya kebalikan dari tujuan

 Ini adalah pernyataan dampak dari risiko, bukan risiko itu


Terlambat dan melewatkan rapat sendiri

Tidak ada makanan dalam pesawat  Ini bukan risiko terhadap pencapaian tujuan / tujuannya
sehingga jadi kelaparan berbeda

 Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan dengan


Ketinggalan pesawat sehingga terlambat memastikan masih banyak waktu untuk mencapai bandara
hadir mengikuti rapat

Cuaca buruk membuat pesawat tidak dapat  Ini adalah risiko, yang tidak dapat dikendalikan, namun kita
berangkat mengangkut peserta rapat dapat membuat rencana kontinjensinya.
• Langkah 1 - Identifikasi bahaya
kebakaran di dalam area kerja Anda
Lima Langkah
• Langkah 2 - Identifikasi orang-orang
yang berisiko FRSA
• Langkah 3 - Evaluasi dan putuskan
apakah pengandalian keselamatan
kebakaran yang ada memadai atau
perlu ditingkatkan
• Langkah 4 - Catat temuan, buat rencana
darurat, menginstruksikan,
menginformasikan, dan melatihkan
• Langkah 5 - Atur untuk meninjau
penilaian secara teratur
Langkah 1 - Identifikasi bahaya kebakaran di dalam lokasi Anda
• identifikasi:
• sumber api seperti nyala api, pemanas
atau beberapa proses komersial;
• sumber bahan bakar seperti produk
limbah, bahan pajangan, tekstil atau
produk terlalu banyak menimbun;
• sumber oksigen seperti sistem
pendingin udara atau pasokan oksigen
medis atau komersial.  
Pertimbangkan
• fitur struktural :saluran dan cerobong asap;
• luas area bahan mudah terbakar,ruang atap
terbuka;
• rute evakuasi yang terlalu panjang dll.
• Anda perlu mengidentifikasi orang-orang
yang mungkin sangat beresiko seperti:   Langkah 2 –
• Siapa pun yang mungkin tertidur di tempat itu
Identifikasi orang-orang yang berisiko
• Yang hadir dalam jumlah besar
• Mereka yang tidak terbiasa dengan tata letak
• Mereka yang terpapar risiko kebakaran
spesifik (petugas lab, incinerator,
elektromedis);
• Mereka yang memiliki gangguan penglihatan,
pendengaran, mobilitas atau cacat lainnya
(pasien);
• Orang yg bekerja di dekat bahaya kebakaran;
• Orang yg bekerja sendiri atau di daerah
terpencil atau terisolasi (mis. Ruang atap atau
gudang);
Langkah 2 – Identifikasi orang-orang yang berisiko
• identifikasi orang-orang yang sangat
beresiko seperti:  
• Anak-anak atau orang tua dengan
bayi;
• Lansia atau lemah;
• Setiap orang yang tidak dapat
bereaksi dengan cepat;
• Kontraktor eksternal, agen dan
staf sementara.
lakukan sebagai berikut:  
1. Tentukan risiko kebakaran yang terjadi   Langkah 3 - Evaluasi dan putuskan apakah
pertimbangkan langkah pencegahan kebakaran
pengendalian keselamatan kebakaran yang
yang diamati pada saat penilaian risiko ini ada memadai atau perlu ditingkatkan
Anggap bahwa bahaya kebakaran (penyalaan) di
gedung ini adalah:
1.Rendah Hampir tidak ada risiko kebakaran, sedikit
bahan mudah terbakar, tidak ada zat mudah
terbakar, & hampir tidak ada sumber panas

2.Sedang Ada bahan yang mudah terbakar &


sumber panas, tetapi api tetap menyebar
perlahan

3.Tinggi Risiko serius untuk nyala api, sejumlah besar


bahan mudah terbakar, zat mudah terbakar, atau
kemungkinan sebaran api, panas atau asap
(2) Tentukan konsekuensi potensial jika
kebakaran terjadi. Langkah 3 - Evaluasi dan
putuskan apakah
pertimbangkan sifat bangunan dan
penghuninya, serta proteksi kebakaran &
pengendalian keselamatan
pengaturan prosedural yang diamati pada kebakaran yang ada memadai
saat penilaian risiko ini, atau perlu ditingkatkan
anggap bahwa konsekuensi untuk
keselamatan jiwa jika terjadi kebakaran
adalah:
1.Kerugian Ringan kebakaran tidak mungkin
akibatkan cedera serius / mortalitas
2.Kerugian Sedang kebakaran sebabkan
cedera pada satu atau lebih penghuni,
tetapi tidak akan melibatkan banyak Note: Saat memutuskan tingkat kerusakan Anda harus
korban jiwa mempertimbangkan penghuni yang tidur di tempat itu
3.Kerugian Ekstrim Potensi cedera serius atau
Langkah 3 - Evaluasi dan
putuskan apakah
pengendalian keselamatan
kebakaran yang ada memadai
(3) Tentukan peringkat risiko   atau perlu ditingkatkan
Menggunakan hasil dari (1)
dan (2) di atas
menggunakan tabel di
bawah ini untuk
menentukan peringkat
risiko.
TABEL ASESSEMENT KEBAKARAN
Gradding
Lokasi Probability Severity Nilai Risiko Pengedalian Keterangan
Risiko
subtitusi,eliminasi,APD
Pemeliharaan,Sistem
IGD  1  1  1  Rendah Proteksi  
LABORAT  1  3  3  sedang    
RADIOLOGI  2  3  6  extrem    
REKAM
MEDIS            
PARTUS            
INSTALASI
GIZI            

NILAI RISIKO = PROBABILITY X SEVERITY


MATRIX PENGKAJIAN
RISIKO
RISK MATRIX SEVERITY

1 KERUGIAN RINGAN 2 KERUGIAN SEDANG 3 KERUGIAN EKSTRIM

PROBABILITY 1 RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG

2 SEDANG RISIKO RENDAH RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI

3 TINGGI RISIKO SEDANG RISIKO TINGGI RISIKO TINGGI


Langkah 3 (melanjutkan) - Turunkan dan Mitigasi Risiko
• Jika pengendalian kebakaran yang ada dinilai belum memadai maka harus dibuat
pengendalian tambahan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya kebakara
atau mengurangi risiko yang diidentifikasi. Sebagai contoh:
• Ganti bahan yang sangat mudah terbakar dengan yang tidak mudah terbakar;
• Pastikan Anda memisahkan bahan yang mudah terbakar dari sumber api;
• Pastikan larangan merokok diberlakukan; ( UU 44 th 2009 ttg rumah sakit )
• Mengurangi waktu evakuasi dan lamanya rute evakuasi
• Menyediakan rute evakuasi tambahan
• Memasang titik panggilan alarm kebakaran tambahan

Health, Safety, Protection Academy 29


Langkah 3 (melanjutkan) - Turunkan dan Mitigasi
Risiko
• Meningkatkan rambu-rambu kebakaran
• Pertimbangkan untuk memasang sistem pemadam
kebakaran aktif mis. alat penyiram
• Menunjuk petugas pemadam kebakaran
• Meningkatkan program pelatihan keselamatan
kebakaran
• Ijin kerja panas diberlakukan
• Pemeliharaan instalasi listrik secara berkala dilakukan
• Dst.
Health, Safety, Protection Academy 30
Langkah 4 - Catat Temuan, Buat Rencana Darurat, Instruksikan,
Informasikan, Training
• Pada langkah ini Anda harus mencatat, merencanakan,
menginstruksikan, menginformasikan, dan melatih.
• Anda perlu mencatat bahaya kebakaran yang diidentifikasi pada
langkah 1 dan orang-orang yang berisiko diidentifikasi pada
langkah 2.
• Anda juga harus mencatat tindakan yang Anda ambil pada
langkah 3.  
• Informasi ini harus dicatat dengan menggunakan formulir
penilaian risiko keselamatan kebakaran RS yang sesuai untuk
tempat Anda.

31
Langkah 4 - Catat Temuan, Buat Rencana Darurat, Instruksikan,
Informasikan, dan Training
FORMULIR PENCATATAN FIRE SAFETY RISK ASSESSMENT

Sumber Pengendali Yang Potensi Dampak/ Tingkat


No Ruangan Nyala/Api Orang Yg Berisiko Sudah Ada Penyalaan Kerugian Risiko Pengendalian Tambahan
Larangan merokok,
APAR, Smoke
Instalasi Pasien, Petugas, Pemeliharaan Instalasi Listrik
1 IGD Detector, Alarm, Rendah Sedang Rendah
Listrik Pengunjung Secara berkala
Jalur Evakuasi,
Prosedur Evakuasi

                 

                 
                 

Health, Safety, Protection Academy 32


Langkah 5 - Atur untuk meninjau penilaian secara
teratur
• Anda harus memastikan penilaian risiko kebakaran mutakhir dan valid.
• Anda perlu memeriksa kembali penilaian risiko kebakaran Anda jika Anda curiga
itu tidak lagi berlaku, seperti setelah terjadi nearmiss dan setiap kali ada
perubahan signifikan pada tingkat risiko di tempat Anda.
• Faktor-faktor lain yang mempengaruhi frekuensi peninjauan dapat mencakup:
• Jenis, tata letak, dan sifat bangunan;
• Jenis dan jumlah orang yang menggunakan tempat tersebut;
• Jenis, lokasi, tata letak PUSKESMAS dan peralatan

33
Langkah 5 - Atur untuk meninjau penilaian secara teratur

• Perubahan tempat, orang, bahan dan peralatan;


• Bahan yang disimpan di lokasi
• Peningkatan jumlah bahan yang disimpan ;
• Penyimpanan bahan baru;
• Proses dan prosedur yang dilakukan di lokasi;
• Perubahan pola shift terutama shift malam baru.

34
1.Kurangi panik,info dg audio komunikasi,apa yg terjadi

2.Aktifkan tanda bahaya


3.Bentuk pusat komando,dengan SOP yg ditetapkan
4.Pastikan TPKD segera bekerja

5.Lakukan isolasi di tempat kejadian agar tidak meluas

6.Evakuasi korban,tandai,catat korban,siap alat khusus,


EXIT,perhatikan psikologis korban & petugas

7.Lakukan pengukuran tingkat kedaruratan


8.Jika keadaan terkendali/aman,beri tanda
Evakuasi
Pertimbangan dasar yg korban
wajib dilakukan
1.Keselamatan pasien Care in
Transportation petugas terlatih
a.saluran intravenus/ kateter/ O²
terpasang dg baik pada pasien.
Kewaspadaan, upaya pencegahan &
b.Stock Oksigen Cukup
pengendalian bencana
2.Kecepatan Transportasi  Bencana  bisa didalam &
diluar RS
 K-3  utk bencana yang terjadi
“di dlm” RS
 UGD utk bencana yang terjadi
Macam-macam teknik evakuasi
I. Pertolongan 1 orang
 Pasien bisa jalan :

• Kaki pasien menginjak


kaki penolong
• 1) .2)
Pasien tdk bisa jalan
 Pasien tdk bisa jalan jarak jauh :
• Evakuasi korban tdk sadar di daerah bahaya :

Fireman.

Posisi korban terlentang :


1)
2)

Posisi korban tengkurap :


• 1) 2)
Pertolongan 2 orang

• Posisi tangan
Posisi tangan
Pemindahan korban ke stretcher/di lorong sempit ;
Naik / turun tangga dengan kursi :
Pengangkutan di lorong sempit
Evakuasi 2 orang jarak jauh
Pertolongan 3
orang
Korban tidak sadar
1) 2)

3)
3)
Korban sadar tdk bisa jalan
IV.Pengangkutan dengan tandu
Macam-macam tandu :

1. Tandu Furley/Kanvas/Standar
2. Tandu Pole & Kanvas
3. Tandu Scoop
4. Tandu Trolley
5. Tandu Basket
6. Papan Spinal

a. Pendek b. Panjang

a. b.
Macam-macam tandu improvisasi
1. Tandu bambu dng tali
:
Jenis simpul yg digunakan
dalam tandu bambu

Simpul Pangkal

Jangkar
2. Tandu bambu dengan selimut
a) b)
3. Tandu dengan kemeja /
jaket :
4. Tandu dng kain sarung/karung :
Memindahkan korban ke atas tandu

(4 penolong) :

1.)

2.)

3.)
 Memindahkan korban ke atas tandu (3 penolong) :

1) 2.)
 Teknik pemindahan korban ke atas tandu di lorong sempit :

1) 2)
Pengangkatan korban dengan
tandu :
1) 2)
Melintas tembok

 1)  2)
Menuruni tangga gedung

Posisi rata-rata air


Melintas tanah tidak rata
Melintas sungai
V. Pengangkutan dengan
kendaraan
VI.Evakuasi di tempat kebakaran :
1). Penolong dan korban sadar merangkak di bawah ketinggian satu meter
2). Evakuasi korban tidak sadar di areal kebakaran
3) Evakuasi korban kebakaran dng menggunakan fire
blanket ;
4). Membawa korban menuruni tangga :
- Korban berada berada di antara tubuh penolong dng tangga
- Kedua tangan penolong memegang anak tangga melalui kedua ketiak
korban
- Berat badan korban bertumpu pd ketiak di kedua tangan penolong dan
bergantian bertumpu pd selangkangan di kedua lutut penolong
- Turun setahap-setahap hingga di bawah.
• panduan praktis,sederhana ,mudah dimengerti.
• isi tentang pembagian tanggung jawab yang jelas setiap satuan kerja baik
perorangan maupun kelompok.
• Menjelaskan ttg siadi demen babi (siapa,apa,dimana,dengan apa,bagaimana,
bilamana).
• Personil yang direkrut merupakan personel terampil yang siap melakukan tugas
dengan cepat, tepat dan selamat.
• Mengantisipasi beberapa alternatif waktu kejadian misalnya pada jam kerja, diluar
jam kerja dan kondisi lainnya.
• Penentuan jalur evakuasi dan tempat berkumpul sementara.
• Adanya daftar penghuni yang perlu mendapatkan perlakuan khusus, wanita
hamil,manula,cacat fisik,penyakit jantung dll.
• Penting untuk diketahui apakah ;
- Seluruh penghuni telah mengetahui exit , Apar,hidran,tombol alarm dll.
- Peran kebakaran dapat bekerja sesuai waktu yang direncanakan.
- Penghuni dapat evakuasi dengan aman dan sesuai dengan prosedur.
• Dilakuakan menimal 6 bulan sekali.
• Dilakukan tanpa pemberitahuan min 1tahun sekali.
• Diupayakan melibatkan semua shift kerja.
• Skenario simulasi diusahakan mendekati kondisi sebenarnya.
• Koordinasi dengan instansi terkait.
TUJUAN SIMULASI
KEBAKARAN

Meningkatkan Kewaspadaan akan


tugas & tanggung jawab
Meningkatkan ketrampilan &
tanggung jawab masing masing
peran
sosialisasi darurat kebakaran dan
bencana seluruh penghuni
gedung/perusahaan
Uji Coba kesiapsiagaan sarpras
sistem proteksi terpasang pada
bangunan Gedung
Meningkatkan koordinasi internal
extrnal
1.Koordnasi saat pelaksaan keadaan darurat INTERNAL
INTI DARI SIMULASI
KEBAKARAN 2.Koordinasi saat pelaksaan keadaan darurat EKSTERNAL

3.Masing –masing peran mengetahui tugas/perannya;

4.Masing-masing peran menggunakan identitas secara jelas;

5.Waktu evakuasi yang diperlukan/ ditetapkan;

6.Sistem proteksi kebakaran yang terpasang berfungsi

7.Kesunguhan dalam pelaksanaan simulasi / mendekati kejadian yang sebenarnya;


RANGKUMAN LANGKAH-LANGKAH GLADI PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
DI …………………………………………..

Alarm Berbunyi Keadaan Aman


Teks I Bul – Sit/Pemicu

Kebakaran di …………..

Pemadaman dg APAR Gagal

Api membesar

Pemadaman Hidran

Ev Seluruh Penghuni PERTOLONGAN


Evakuasi
Teks II
Pertolongan Pertama :
•Pembalutan
Berhasil Karyawan di Tempat •Pembidaian Berhasil
berhimpun •RJP
•Transportasi korban
Pemberitahuan Latihan Inventarisasi
Teks III Karyawan/Tamu
Ambulance
UNIT PEMADAM TIBA
STRUKTUR ORGANISASI
KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG (K2G)
KEPALA /
STANDARD MINIMAL : WAKIL K2G

POSKO
- Operator
- Teknisi

KA. PERAN SATPAM PMK


P3K
LANTAI AREA SETEMPAT

R.PEMADAM R. P3K R. EVAKUASI

R. RESCUE R. SALVAGE
STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN
DIMASING-MASING SATUAN KERJA

KETUA REGU
CONTOH
REGU REGU F1 REGU EVAKUASI REGU EVAKUASI
PEMADAM Respon Emergency JIWA BARANG
(SALVAGE)

Tugas pokok :
REGU F1 (Respon Emergency) 1. penolong terhadap
KETUA REGU : korban yg terjadi di lokasi satuan kerjanya
1. Mengkoordinir semua kegiatan K3 dilingkungan kerjanya. 2.Penolong korban dilokasi terdekat jika terjadi kedaruratan
2. Melaporan kegiatan K3 ke Komite K3 3.Penolong terhadap korban dilokasi titik kumpul
REGU PEMADAMAN   : REGU EVAKUASI JIWA :
1. Mengkoordinir semua  kegiatan apabila terjadi Kebakaran 1. koordinator penanganan korban pada saat evakuasi
dilingkungan/ sector ruang / unit kerjanya 2. Memandu korban saat evakuasi pada kondisi darurat
2. Mengkoordinir pengunaan APAR sebelum / bila terjadi
REGU EVAKUASI BARANG :
kebakaran dilingkungan/ sector/ ruang / Unit kerjanya
1.Mengetahui barang2 inventaris penting di satuan kerjanya
3. Mengkoordinir kebutuhan air sebelum terjadi atau bila
2. Mengkoordinir /evakuasi barang penting pd kondisi bencana di
terjadi kebakaran dilingkungan / sector/ unit kerja
satuan kerjanya
bersama dengan petugas IPSRS
3. Mengkoordinir pengamanan lokasi kebakaran dan
4. Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat
barang / inventaris bekerjasama dengan SATPAM
STRUKTUR ORGANISASI PENANGGULANGAN KEBAKARAN
DAN BENCANA
RUANG / BANGSAL………..

PENANGGUNG JAWAB
KA RUANGAN

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


EVAKUASI PEMADAMAN EVAKUASI DOKUMEN EVAKUASI ASET RS
PASIEN,PENGUNJUNG KEBAKARAN DAN 1. 1.
DAN PEGAWAI BENCANA 2. 2.
1. 1. 3. 3.
2. 2.
3. 3.
MAKSUD DAN TUJUAN
• Mengetahui dan memahami
tugas yang dilakukan team peran kebakaran pada saat terjadi kebakaran
atau keadaan darurat.

• Mengimplementasikan prosedur yang telah dibuat secara efektif.


AMBIL APAR DAN CEK
TEKANAN PADA
PRESSURE METER CARA PENGGUNAAN
TABUNG
APAR
KODE-KODE
Hal Yang Perlu Panggilan
Kode Simbol
Diwaspadai Darurat
Kebakaran Merah Code red 3x

Henti jantung Biru Code blue 3x

Covid Brown Code brown 3x

Penculikan bayi/ anak-anak Pink Code pink 3 x

Orang yang membahayakan Abu-abu Code gray 3x


Ancaman bom Black Code black 3 x

Bencana di dalam rumah


Yellow Code yellow
sakit

Bencana di luar rumah sakit White Code white

Tumpahan bahan berbahaya Orange Code orange

Evakuasi Purple Code purple


TUGAS KEPALA/WAKIL KESELAMATAN KEBAKARAN
GEDUNG

• Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi .


• Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin operasional
• Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah dilaksanakan .
• Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan tugasnya .
• Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus evakuasi bertahap atau evakuasi
total .
TUGAS
• OPERATOR

• Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi terkait .


• Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas Pemadam Kebakaran mengulangi berita .
• Mengendalikan sistem pemberitahuan umum .

TUGAS TEKHNISI

• Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik ( lift,alarm,pompa kebakaran,hidran


,lampu darurat, peralatan evakuasi dll )
• Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP .
TUGAS KEPALA / WAKIL
PERAN KEBAKARAN
LANTAI
PADA SAAT MENDENGAR ALARM .

• Memeriksa sub-sub panel alarm kebakaran untuk menentukan sumber alarm tersebut .
• Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya yakinkan bahwa lantainya siap untuk evakuasi .
• Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke Posko Kebakaran :
- Namanya .
- Jenis yang terbakar .
- Lokasinya .
- Situasi terakhir .
• Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya .
PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN
EVAKUASI
Dalam banyak kasus, dimana pasien dan keluarga tidak dapat membantu diri mereka sendiri,
menjadi tanggung jawab petugas rumah sakit untuk menjaga keselamatan mereka. Dalam hal ini
petugas harus:
•jika terjadi kebakaran, tetap tenang; berikan contoh pada pasien,
•laporkan adanya api;
•Padamkan api pada awal kebakaran saat api masih kecil dan lokalisir agar tidak menyebar, seperti
kasus api dalam keranjang sampah, hanya dilakukan oleh petugas yang telah dilatih untuk
mengoperasikan alat pemadam api portabel.
PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN
EVAKUASI
• Apabila penggunaan alat pemadam api ringan kurang berhasil
memadamkan api, dapat digunakan slang kebakaran berukuran
kecil (1 atau 1½ inci) oleh petugas rumah sakit yang terlatih.
• pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap atau api ke
tempat yang aman
• tutup pintu ruang pasien,
• menjadi panutan bagi pasien;
TUGAS SATPAM AREA
• Mengamankan area gedung yang terbakar .
• Mengatur lalu lintas disekitar gedung .
• Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ketempat lain yang aman .
• Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang datang .
• Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan
• Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang .
• Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain
TUGAS PEMADAM KEBAKARAN
SETEMPAT
PADA SAAT MENDENGAR ALARM
- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya alarm kebakaran
- Menuju ke Posko Kebakaran untuk memantau situasi .
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan menunggu kedatangan petugas pemadam .

PADA SAAT TERJADI KEBAKARAN


- Melaksanakan pemadaman / melokalisir kebakaran sebelum Petugas Pemadam datang .
- Memberi informasi yang diperlukan oleh Petugas bantuan yang datang .
- Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain .
TUGAS REGU PEMADAM KEBAKARAN LANTAI
• Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan
kerugian sekecil-kecilnya .

• Memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan


( Apar dan Hidran ) secara efektif dan efesien .

• Melaporkan terjadinya kebakaran, perkembangan dan hasil


pemadaman .

• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .


TUGAS PP LANTAI

• Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya dengan


cepat dan tepat apabila ditemuka korban yang
mengalami gangguan kesehatan .

• Mentransportasikan korban ketempat lain yang aman

• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .


TUGAS REGU EVAKUASI LANTAI
• Mengevakuasikan penghuni ketempat berhimpun yang telah ditentukan .
• Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan jalan keluar kepada penghuni .
• Selalu mengingatkan penghuni agar tidak menggunakan lift sekaligus mengarahkan
agar menuju tangga darurat terdekat .
• Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu berhak tinggi harap
dilepas .
• Menginformasikan ke regu PP apabila ditemukan penghuni yang perlu mendapatkan
pertolongan .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
TUGAS REGU PENYELAMATAN BARANG

• Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting ketempat lain yang aman
yang telah ditentukan .
• Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian pengamanan
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran .
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta benda .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .
Pengertian Akses
Eksit
Bagian dari sarana jalan ke luar yang menuju ke sebuah eksit.

100
Pengertian Eksit
• Bagian dari sebuah sarana jalan ke luar yang dipisahkan dari tempat
lainnya dalam bangunan gedung oleh konstruksi atau peralatan untuk
menyediakan lintasan jalan yang diproteksi menuju eksit pelepasan.

101
Pengertian Eksit
pelepasan
• Bagian dari sarana jalan ke luar antara batas ujung sebuah eksit dan sebuah
jalan umum.

102
Jalur lintasan
bersama
• Bagian dari akses eksit yang dilintasi sebelum dua jalur lintasan terpisah dan
berbeda menuju dua eksit yang tersedia. Jalur yang tergabung adalah jalur
lintasan bersama.

103
Proteksi akses eksit
koridor

104
Sistem Exit Darurat
• Jalur evakuasi harus diberi penerangan minimal 0,001
lumen per cm2.
• Pencahayaan dalam keadaan darurat minimal 1 jam
tetap ada.
• Tanda arah “EKSIT” diterangi, dengan warna khusus,
dengan sumber yang andal, 0,005 lumen per cm2.
• Tinggi huruf dari tanda arah 15 cm dengan huruf yang
menonjol dengan lebar tidak kurang dari 19 mm.
• Lengkapi luminous (armature) penunjuk arah eksit
pada dinding dan diletakkan 30 cm atau lebih lebih
rendah dari permukaan lantai.
105
Bukan Eksit
• Setiap pintu, jalan terusan atau jalur tangga yang bukan eksit atau jalan ke akses eksit
harus diletakkan atau diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dengan
cara memberikan tanda sebagai berikut :
BUKAN
EKSIT

• Tanda semacam itu harus mempunyai ukuran kata BUKAN dengan tinggi 2 in. (5 cm)
dengan lebar 3/8 in. (1 cm) dan kata EKSIT dengan tinggi 1 in. (2.5 cm), terletak di bawah
kata BUKAN.

106
Contoh Pintu Emergency Exit

Apa yang
Salah ???

107
CEKLIST PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN ALAT
KEBAKARAN
KEBIJAKAN LARANGAN
MEROKOK
LAKUKAN MONITORING
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
LARANGAN MEROKOK SECARA
BERKALA
TUGAS
1. Buat FRSA di lingkungan kerja anda,minimal 5 unit kerja!
2. Buat monitoring larangan merokok di tempat kerja anda!
KESIMPULAN

1. Pahami kebakaran
2. Bentuk Tim penanggulangan kebakaran
3. Susun rencana penanggulangan dan
pengendalian
4. Lakukan assessment risiko kebakaran
5. Perbaiki fasilitas proteksi dan bangunan

Anda mungkin juga menyukai