Anda di halaman 1dari 33

KESIAPSIAGAAN BENCANA

dr.Michael Kastanya
PENGAWASAN
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3)
DIBIDANG
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• AGAPE 9dheny hermana


DATA PUSLABFOR MABES POLRI
» 80% kasus kebakaran ditempat kerja
» 34% Disebabkan api terbuka
» 31 % Disebabkan listrik
» 20% kasus kebakaran habis total
» Sarana K3 kurang memadai
- Kegagalan sarana proteksi kebakaran
- Kegagalan petugas tidak terlatih / tidak ada
- Kesalahan prosedur
- Hambatan Access bantuan darurat
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970
( K3 di segala tempat kerja)

Objective K3
• Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja
(formal maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan
efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
STRATEGI PENGENDALIAN
BAHAYA KEBAKARAN
UU NO 1 TH 1970
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat
keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan

• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri


dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan
kebakaran
 Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan
tempatnya;
 Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media
penghantarnya;
 Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan
quantities jenis material yang terbakar;
 Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya
tidak seimbang.
FUEL ENVIRONMENT
FIRE SAFETY
MANAGEMENT
PROBLEMA K3 PADA GEDUNG TINGGI

• Karakteristik penghuni
(jumlah orang, kesadaran, kondisi fisik,
kedisiplinan, dll)
.
• Kompleksitas peralatan yang ada pada
umumnya tersentral (listrik, air, tata udara,
tranportasi /lift, komunikasi, gas, dll)
• Kondisi darurat
(bencana gempa bumi, kebakaran)
• Kemungkinan terjangkit penyakit menular
(virus)

TIDAK MAMPU MENJANGKAU KETINGGIAN


 Kebijakan (Fire Safety Policy)
Fire safety  Identifikasi (Pre-fire planning)
 Pengorganisasian (Fire Teams)
management
 Pembinaan dan latihan
 Tanggap darurat (F E P)
 Gladi terpadu (Fire drill)
 Riksa-Uji (Inspection & Testing)
 Pemeliharaan (Preventive
MANAJEMEN maintenance)
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN  Audit (Fire safety Audit)
 System informasi & komunikasi
 POSKO Pengendalian darurat
(SEBELUM) (SELAMA) (SESUDAH)
PENGENDALIAN
ENERGI INVESTIGASI
SISTEM PROTEKSI DETEKSI ALARM ANALISIS
• PASSIF PEMADAMAN REKOMENDASI
KOMPARTEMENISASI
SARANA EVAKUASI LOKALISIR
REHABILITASI
• AKTIF
FIRE SAFETY EVAKUASI &
EQUIPMENT RESCUE

• FIRE EMERGENECY PENGAMANAN


RESPONS PLAN
PEMBINAAN &
LATIHAN
Sumber pemicu kebakaran
 Listrik
 Sambaran petir
 Listrik Statis
 Rokok
 Api terbuka
 Pemotongan/pengelasan
 Permukaan panas
 Bunga api pembakaran
 Bunga api Mekanik
 Reaksi kimia
 Penangasan
 Non teknis
APAR
SISKAMLING HYDRANT
SPRINKLER
DLL.

SISTEM PEMADAM
KEBAKARAN
SISTEM DETEKSI TANDA BAHAYA
KEBAKARAN KEBAKARAN
ALAT PEMADAM API RINGAN
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN
• UKURAN API KECIL

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER 04/MEN/1980
TENTANG
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT PEMADAM API RINGAN

TIPE KERING TIPE BASAH


DRY CHEMICALS AIR
GAS CO2. BUSA
CLEAN AGENT
K E U N T U N G A N D A N K E R U G I A N J E N IS A P A R

NO JENIS APAR KEUNTUNGAN KERUGIAN


DAPAT MENUTUPI PERMUKAAN TIDAK DAPAT MEMADAMKAN
1 FOAM / BUSA YANG TERBAKAR KEBAKARAN LISTRIK
TIMBUL PADA PERMUKAAN  MENINGGALKAN BEKAS BUSA

COCOK DITEMPATKAN DIRUANGAN TERBUKA


DIRUANGAN KOMPUTER KURANG EFEKTIF
2 CO2 DAPAT MASUK KESELA BILA KULIT TERKONTAMINASI
SELANYA AKAN MENYEBABKAN IRITASI
TIDAK BERBEKAS / TERKELUPAS
DAPAT MENYERAP PANAS MENINGGALKAN BEKAS
SEKALIGUS MENDINGINKAN UNTUK SEMENTARA
TIDAK MEMBAHAYAKAN BAGI MENGGANGGU PANDANGAN
3 DRY POWDER MANUSIA MATA DAN PERNAPASAN
DAPAT MENAHAN RADIASI KURANG COCOK
PANAS DITEMPATKAN DI KANTIN,
RUANG KOMPUTERDAN OBAT
OBATAN
BAHAN PEMADAM API YANG DIRUANGAN TERTUTUP
AMPUH MEMBAHAYAKAN BAGI
4 HALON BERSIH DAN TIDAK MANUSIA ( BERACUN )
MENINGGALKAN BEKAS BAIKNYA MENGGUNAKAN
MASKER
TANDA PEMASANGAN
KEGAGALAN APAR
KEGAGALAN APAR KARENA CHEMICAL
INSTRUKSI MENAKER NO 11 TH 1997
TENTANG
PENGAWASAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN

Sertifikasi
 Pengesahan gambar Rencana
Pelaksanaan harus sesuai persyaratan yang
ditentukan dalam surat izinnya
 Test Comisioning
Pekerjaan dapat diserah terimakan setelah seluruh kriteria
penilaian dipenuhi
 Pengesahan laik operasi
Memuat dokumen teknis, administratif dan syarat yang
harus dipedomani (sebagai kendali administratif )
 Pemeriksaan dan pengujian berkala
Penyimpangan yang ditemukan harus dipenuhi sesuai
syarat yang ditentukan
EXPLOSION

MAJOR HAZARD
DAPAT MENGHANCURKAN
DAN MENGANCAM KESELAMATAN
DIFINISI
 PELEDAKAN FISIKA (Expanse)
Pelepasan tekanan uap/gas seperti : Ketel uap,
bejana tekanan, kompresor dll.

 PELEDAKAN KIMIA (Explosive)


Pelepasan energi potensial dari reaksi bahan
kimia yang disertai pelepasan energi panas
yang tinggi dalam waktu yang cepat
JENIS-JENIS PELEDAKAN
Handbook Industrial Loss Prevention
(1200 kasus dalam 5 Th)

• Fuels : 50 % (Ruang bakar boiler, oven)


• Vapors : 12 % (Oven pengering)
• Trappet steam : 7 % (Uap terjebak)
• Gas : 6 % (Pipa gas bocor)
• Presurized tank : 6 % (BLEVE)
• Reaksi kimia :5%
• Debu :5%
• Lain-lain :5%
1. Tidak tahu persis akan bahaya
yang mengancam
2. Terlalu percaya diri
(over confidence)
1. Kurang / langkanya informasi ttg
bahan yang terbakar
Denah Lokasi
BAHAYA PANAS, ASAP DAN GAS

Panas :
 Tubuh letih
 Gangguan pernafasan
Asap :
 Sesak nafas
 Kadar oksigen menurun
 Iritasi mata
Gas Beracun :
 Cedera kulit, mata
 Kematian
SIKAP MENGHADAPI SITUASI BAHAYA

 Berhenti sejenak / Tenangkan diri


 Ambil Nafas Panjang
 Buatlah Prakiraan secara cepat

Bertanyalah Pada Diri Sendiri


 Apakah tindakan yang saya lakukan ini cukup berarti?
 Apakah ada alternatif lain yang lebih aman?
 Bagaimanakah cara yang paling aman mengatasinya?
 Apakah saya telah benar2 siap????
 Apakah peralatan saya memadai?!!
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN DI RUANGAN INI
KETIKA TIBA-TIBA – SEKARANG – TERJADI
GONCANGAN KERAS GEMPA BUMI/KEBAKARAN?

Hentikan Kegiatan, TIDAK PANIK,


Tunggu Pengumuman Selanjutnya. Berjalan CEPAT dan TERATUR
Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik
(lari, saling dorong, berteriak)

Jika bukan Regu TIM Kebakaran, Carilah Exit terdekat


Jangan sekali-kali gunakan Lift
Jika sudah berada di luar bangunan, jangan masuk kembali untuk
alasan apapun
TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG TELAH ANDA LEWATI, UNTUK
MENGHAMBAT PENJALARAN API
Jika berada di dalam GEDUNG
a. Berlindung di bawah meja atau struktur rumah yang kuat
b. Segera matikan MESIN, Jika terperangkap beritahu
keberadaan anda kepada orang diluar
c. Jika terperangkap dlm raungan berasap, selamatkan diri
dengan cara merangkak
d. Jika berada di lantai 2, tidak melompat.. Tunggu bantuan
dari petugas Rescue
e. Jangan bertelanjang kaki
f. Hati-hati dan cermati sekeliling sebelum keluar rumah
Jika berada di luar Gedung
a. Berlindung di gedung terdekat / berlari ke tempat
terbuka / lapangan
b. Hati-hati dengan dinding yang mudah rubuh, terutama
dinding beton.
c. Hindari tiang-tiang (listrik, telepon) menara, atau
pepohonan

Segitiga Kehidupan Doug Copp:


merapat ke dinding bangunan bagian luar lebih aman daripada di jalanan.
eny hermana

HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai