Anda di halaman 1dari 10

Manfaat Pengetesan APAR dengan Hydrotest

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No : PER 01/MEN/1982 pengetesan
APAR dengan cara hydrotest wajib dilakukan. Pengetesan dilakukan karena APAR juga
termasuk dalam kategori bejana bertekanan. APAR sebagai bejana bertekanan disinyalir rawan
mengalami kebocoran, oleh sebab itu harus diketahui kondisinya melalui hydrotest.
Prosedur Hydrotest Pengetesan APAR
Dalam melakukan pengetesan hydrotest, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
pengosongan media apapun yang ada di dalam tabung APAR. Setelah itu, lakukan pengecekan
fisik tabung APAR, apakah ada yang penyok, atau korosif. Jika ada bagian tabung yang korosif,
maka sebaiknya hydrotest tidak dilakukan karena tabung beresiko pecah atau meledak saat
proses hydrotest.

Setelah itu, jika tabung sudah siap untuk hydrotest, masukan air ke dalam tabung tersebut.
Kemudian cari tahu tekanan kerja dari tabung tersebut. Setelah mengetahui tekanan kerja tabung
tersebut, lalu berikan tekanan sekitar 2,5 kali dari tekanan tersebut untuk melakukan hydrotest.
Lakukan juga pengetesan baik internal maupun eksternal.
Keuntungan Pengetesan APAR Hydrotest

Pengetesan hydrotest yang dilakukan pada APAR bertujuan untuk mengetahui kondisi tabung
APAR. Sebab APAR bekerja dengan tekanan tinggi, maka sangat berbahaya jika tabung APAR
mengalami kerusakan atau kebocoran. Dengan melakukan hydrotest, maka kerusakan dan
kebocoran APAR bisa dideteksi.

Hydrotest akan mengurangi resiko malfungsi pada APAR yang mungkin terjadi karena tabung
rusak. Seperti misalnya, jika tabung bocor, maka tekanan akan menurun dan menyebabkan
APAR tidak bisa digunakan saat terjadi kebakaran. Atau justru dengan tekanan yang tidak stabil
karena kebocoran malah menyebabkan tabung APAR meledak.
Tentu para pembaca tidak mau itu semua terjadi, maka dari itu para pembaca harus melakukan
pengecekan hydrotest APAR setiap 5 tahun untuk media gas basah dan 12 tahun untuk media
kering. Dengan pentingnya proses hydrotest yang harus dilakukan dengan teliti, maka para
pembaca harus memilih perusahaan servis APAR yang terpercaya.

Tidak hanya hydrotest, namun para pembaca juga harus melakukan inspeksi pada APAR milik
para pembaca tiap bulan dan tahun. Pengecekan APAR terkini sekarang sudah bisa dibantu
menggunakan aplikasi bernama FIRECEK. Lalu, jangan lupa letakan APAR di tempat yang
aman, setidaknya 1,25 meter dari lantai, agar terhindar dari kelembapan dan potensi korosif.

Hydrotest Alat Pemadam Api

Hydrotest Alat Pemadam Api dilakukan sesuai dengan ketentuan


Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No : PER 01/MEN/1982 tentang bejana
bertekanan, untuk menjaga keselamatan para pekerja, diwajibkan melakukan pengetesan bejana
bertekanan sekali dalam setiap lima tahun. Alat pemadam api termasuk dalam katagori bejana
bertekanan yang sangat rentan terhadap resiko kebocoran. Kebocoran tabung alat pemadam api
biasanya disebabkan oleh penempatan yang tidak benar, terjatuh, termakan usia dan sebagainya.
untuk menghindari kebocoran yang diakibatkan oleh salah penempatan, maka letakkan alat
pemadam api dengan cara digantung pada dinding paling tidak 1 meter diatas permukaan tanah
atau Sediakan box alat pemadam api untuk melindunginya. pemilik paling tidak melakukan
pengecekan sebulan sekali terhadap alat pemadam api untuk memastikan alat tersebut siap
dipakai, pengecekan ini antara lain adalah memastikan jarum penunjuk tekanan berada di area
hijau yang artinya bahwa tekanan di dalam tabung masih normal, jika jarum penunjuk tekanan
berada disisi merah dengan asumsi alat pemadam api belum pernah digunakan bisa berarti ada
kebocoran dalam tabung yang mengakibatkan tekanannya turun. perhatikan juga kondisi tabung,
apakah ada karat dilapisan cat? apakah kondisi selang masih sempurna? dan sebagainya.
pentingnya pengecekan tiap bulan untuk meminimalisir alat pemadam api mengalami gagal
fungsi saat akan digunakan.

Manfaat Hydrotest Alat Pemadam Api


Hydrotest Alat Pemadam Api sangat jarang dilakukan karena kurangnya pengetahuan dari
pemilik alat pemadam api. Padahal Hydrotest Alat Pemadam Api sangat baik dilakukan secara
berkala. Manfaat Hydrotest Alat Pemadam Api adalah agar tabung alat pemadam saat digunakan
tidak membahayakan bagi penggunanya. Alat pemadam api yang tidak dilakukan hydrotest
memiliki resiko pecah saat digunakan, hal ini beresiko dan bisa membahayakan petugas serta
orang lain yang ada di lokasi. hal ini bisa terjadi karena ada kemungkinan kondisi tabung sudah
korosif pada bagian dalam tabung dan pengguna tidak menyadarinya, ini dapat terjadi pada alat
pemadam api cartridge sistem, karena pada sistem cartridge gas pendorong diletakkan terpisah,
tidak menjadi satu dengan tabung utama, saat tabung alat pemadam api dalam kondisi tidak
digunakan tekanan pada tabung utama nol.

Proses Hydrotest Alat Pemadam Api

Proses Hydrotest Alat Pemadam Api dilakukan dengan mengeluarkan seluruh isi media alat
pemadam api, apapun media yang terkandung di dalam tabung. Pengecekan fisik tabung
merupakan langkah awal, jika terdeteksi tabung alat pemadam api terindikasi korusif lebih baik
tidak dilakukan test tekanan. Masukkan air kedalam tabung atau menggunakan media non
compressable lainya, hal ini dilakukan untuk menghindari resiko kegagalan yang terjadi ( tabung
pecah ) pada saat pengetesan, mengacu NFPA 10 ( 8 ) bab 5. Pemeriksaan hydrostatic dilakukan
secara internal dan eksternal dan membutuhkan keahlian dan peralatan khusus, disarankan
pengetesan dilakukan oleh perusahaan yang berkompeten dan teknisi yang professional. Ketahui
tekanan kerja tabung yang akan anda test, lakukan test tekanan dengan tekanan 2,5 kali tekanan
kerja. Mengacu berdasarkan media dan berapa lama masa pengetesan hydrotest ideal dilakukan,
untuk media tabung pemadam api yang bersifat gas basah minimal 5 tahun sekali dan untuk
media yang bersifat kering minimal pengetesan Hydrotest Alat Pemadam Api 12 tahun.

Hydrotest

Hydrotest berfungsi untuk mengetahui kondisi fisik tabung dan alat pemadam
api apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya. Karena kondisi alat pemadam
api yang terindikasi tidak layak dapat membahayakan pengguna saat
digunakan.

What is Hydrotest?
Hydrotest Alat Pemadam Api dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi No: PER 01/MEN/1982 tentang bejana
bertekanan untuk menjaga keselamatan para pekerja, diwajibkan melakukan
pengetesan bejana bertekanan sekali dalam setiap lima tahun. Alat pemadam api
termasuk dalam kategori bejana bertekanan yang sangat rentan terhadap risiko
kebocoran. Kebocoran tabung alat pemadam api biasanya disebabkan oleh
penempatan yang tidak benar, terjatuh , termakan usia dan sebagainya.

The benefits of Hydrotest.


Pengecekan fisik tabung saja tidaklah cukup untuk memastikan alat pemadam
api Anda dalam keadaan baik. Perlu dilakukan pengecekan tekanan
tabung dengan alat dan material khusus pada bagian-bagian rawan pada
alat pemadam api (tabung, selang, seal, dan lainnya).

Manfaat hydrotest alat pemadam api adalah agar tabung alat pemadam saat
digunakan tidak membahayakan bagi penggunanya. Alat pemadam api yang
tidak dilakukan hydrotest memiliki risiko pecah saat digunakan sehingga
membahayakan petugas serta orang lain yang ada di lokasi.

ow many years it takes to do proper Hydrotest?


Hydrotest perlu dilakukan secara berkala oleh tenaga profesional sehingga
proses pengerjaan aman dan alat pemadam api terjaga kualitasnya. Jangka
waktu dilakukan hydrotest pada alat pemadam api tergantung pada media
pemadamnya.

ow many years it takes to do proper Hydrotest?


Hydrotest perlu dilakukan secara berkala oleh tenaga profesional sehingga
proses pengerjaan aman dan alat pemadam api terjaga kualitasnya. Jangka
waktu dilakukan hydrotest pada alat pemadam api tergantung pada media
pemadamnya.

CO2 (Karbon Dioksida) = Setiap 5 Tahun

HFC-227 = Setiap 5 Tahun

Foam = Setiap 12 Tahun

Dry Chemical Powder = Setiap 12 Tahun


Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang terjadi akibat adanya koneksi antara tiga syarat
utama terbentuknya api yaitu oksigen, bahan yang mudah terbakar dan sumber panas secara
bersamaan. Kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran bukan hanya kerugian material namun
juga nyawa dan psikologis oleh sebab itu, sudah sejak lama NFPA mengatur undang-undang
yang mengatur mengenai pentingnya sistem proteksi kebakaran seperti alat pemadam kebakaran
ringan (APAR), sistem hydrant dan masih banyak lagi. Hal yang perlu diperhatikan selain
instalasi sistem adalah melakukan tes dan inspeksi guna memastikan alat dan sistem masih
berfungsi dengan baik. Untuk menjaga kinerja alat pemadam kebakaran yang berumur maka alat
pemadam kebakaran membutuhkan layanan khusus guna memastikan bahwa alat masih dapat
berfungi untuk melindungi bangunan anda tetap aman. Selain melakukan inspeksi secara tahunan
dan self-inspection bulanan, anda harus melakukan tes lain yang disebut dengan tes hidrostatik
setiap 12 tahun.

Hydro test pada Fire Extinguisher


Selama tes hidrostatik, alat pemadam kebakaran silinder Anda harus dikosongkan dari bahan
pemadam (agent), kemudian diisi dengan air berwarna. Selama pengujian,pemadam Anda akan
diperiksa mengenai kebocoran, penyok, perubahan bentuk, dan tanda-tanda lain yang berkenaan
dengan fisik tabung.

Manfaat Hydro test


Pengujian hidrostatik adalah uji kerusakan pada fisik tabung seperti kebocoran dan sebagainya.
Karena, sistem bekerja pada tekanan yang sangat tinggi, sedikit kebocoran dapat mengakibatkan
turunnya kinerja alat karena berkurangnya tekanan atau bahkan menyebabkan ledakan yang
sangat hebat . Oleh sebab itu, perlu dilakukan uji ini agar memastikan sistem anda tetap dalam
keadaan aman.
Alat pemadam kebakaran yang retak akan menurunkan tekanan yang menyebabkan alat tidak
dapat bekerja ketika terjadi kebakaran. situasi ini sangat berbahaya karena alat pemadam akan
sangat lambat memadamkan kebakaran. Sebuah pemadam kebakaran uji hidrostatik dirancang
untuk menemukan kekurangan dalam pemadam kebakaran Anda sehingga Anda dapat
memperbaiki kerusakan atau mengganti seluruh pemadam.

PT. Patigeni Mitra Sejati menawarkan jasa layanan bersertifikat. Melayani Anda dengan
kemampuan terbaik yang dimiliki tenaga ahli kami, memastikan setiap pengujian membuahkan
hasil maksimal.

Untuk memahami bagaimana pengujian hidrostatik digunakan untuk memeriksa kebocoran pada silinder
dan / atau selang, mari kita lihat prosedurnya.

Pertama, katup pemadam dilepas dan benang dan bagian dalam silinder diperiksa untuk mengetahui
korosi, lubang, dan segala kelainan lainnya. [29 CFR 1910.157 (f) (3)] Jika silinder melewati inspeksi
visual, silinder ditempatkan ke dalam ruang baja, yang kemudian diisi dengan air pada tekanan normal.
Buret kaca yang melekat pada sisi ruang baja akan bertuliskan nol, menunjukkan tekanan air normal atau
nol. Air kemudian diaplikasikan dengan tekanan tinggi ke bagian dalam silinder tabung pemadam. Saat
tekanan meningkat, silinder akan mengembang dan mendorong air dari ruang baja melalui lubang kecil
dan ke buret kaca. Setelah tekanan dilepaskan, silinder akan berkontraksi dan air akan bergerak dari
buret kembali ke ruang baja. Tergantung pada hasilnya, tester akan lulus atau gagal silinder. Silinder
biasanya dianggap tidak aman dan akan gagal jika:

Level air dalam buret terus meningkat sementara tekanan yang ditentukan diterapkan. Ini bisa
disebabkan oleh kebocoran dari silinder bagian dalam ke air di ruang baja, atau karena ekspansi terus
menerus dari dinding silinder, yang keduanya merupakan alasan yang wajar untuk membuat silinder
gagal.
Silinder membentang dan dengan tekanan yang dilepaskan tidak kembali ke ukuran aslinya (atau dekat
dengan itu), itu berarti logam dari silinder tidak cukup tangguh untuk dianggap aman untuk digunakan.
Buret tidak dapat memiliki lebih dari 10 persen air yang terlantar yang tersisa setelah tekanan
dilepaskan. Sebagai contoh, jika ekspansi memindahkan 100 mililiter (mL) air, setelah berkontraksi, ia
harus memiliki pembacaan 10 mL atau kurang untuk lulus tes.

Jenis Tes Hidrostatik:


Pompa Uji Hidrostatik

Tes hidrostatik yang dijelaskan di atas disebut jenis jaket air karena silinder tertutup dan dikelilingi oleh
air selama proses pengujian. Semua silinder tipe gas terkompresi (CO2, bahan kimia kering, dll.) Harus
diuji secara hidrostatik menggunakan metode ini. Mereka juga harus memiliki indikator ekspansi yang
beroperasi dengan akurasi dalam satu persen dari total ekspansi atau .1cc (.1mL) cairan. [29 CFR
1910.157 (f) (15) (i)]

Untuk semua silinder tipe gas non-kompresi, Anda dapat menggunakan pompa uji hidrostatik manual
atau bertenaga selama memenuhi persyaratan berikut [29 CFR 1910.157 (f) (15) (ii)]:

Itu harus mampu menghasilkan setidaknya 150 persen dari tekanan uji, dan termasuk katup dan fiting
periksa yang sesuai. [29 CFR 1910.157 (f) (15) (ii) (A)]
Itu harus memiliki koneksi yang fleksibel untuk pemasangan ke pompa tes dan perlengkapan yang
diperlukan untuk menguji melalui nozzle pemadam, kap uji, atau outlet selang, sebagaimana berlaku. [29
CFR 1910.157 (f) (15) (ii) (B)]
Personil harus dilindungi secara fisik selama digunakan oleh sangkar atau penghalang yang dirancang
untuk memungkinkan pengamatan visual pemadam selama pengujian. [29 CFR 1910.157 (f) (15) (ii) (C)]

CATATAN: Jangan gunakan tekanan udara atau gas untuk pengujian hidrostatik karena mengompres dan
mengembang lebih banyak dari air, yang membuatnya sangat danger

memastikan bahwa alat pemadam Anda akan beroperasi secara efektif dan aman, Anda diharuskan
untuk diuji secara hidrostatik:

Pada interval yang tercantum dalam Tabel L-1, yaitu setiap lima atau 12 tahun, tergantung pada jenis
pemadam. [29 CFR 1910.157 (f) (2)]
Setiap kali mereka menunjukkan bukti baru korosi atau cedera mekanis. [29 CFR 1910.157 (f) (4)]

Adalah ilegal dan berbahaya untuk melakukan tes hidrostatik pada silinder atau cangkang apa pun tanpa
terlebih dahulu melakukan pemeriksaan visual eksternal dan internal. Jika ada komponen yang
menunjukkan setidaknya satu dari kondisi berikut, komponen tersebut harus segera dihapus dari
layanan. [29 CFR 1910.157 (c) (5)]

Semua asam soda soda yang diproduksi sendiri atau dikeringkan.


Alat pemadam portabel tipe air atau busa yang menghasilkan sendiri tabung gas yang harus Anda
membalikkan untuk memecahkan kartrid untuk mengaktifkannya atau untuk memulai reaksi kimia
penghasil tekanan yang tidak terkendali untuk mengeluarkan agen.

Uji alat pemadam portabel secara hidrostatik pada interval yang tercantum dalam Tabel L-1, kecuali
dalam kondisi berikut:

Ketika sudah ada perbaikan yang dilakukan dengan menyolder, mengelas, mematri, atau dengan
menambal senyawa. [29 CFR 1910.157 (f) (2) (i)]
Ketika benang silinder atau shell rusak. [29 CFR 1910.157 (f) (2) (ii)]
Ketika ada tanda-tanda korosi yang menyebabkan pitting, termasuk korosi di bawah rakitan pita papan
nama yang dapat dilepas. [29 CFR 1910.157 (f) (2) (iii)]
Ketika alat pemadam kebakaran telah terbakar dalam api. [29 CFR 1910.157 (f) (2) (iv)] Beberapa tanda
paparan panas dan api adalah:
Karat, blistering, atau perubahan warna pada cat atau label silinder.
Distorsi bodi silinder.
Melting komponen apa pun (seperti kenop katup, gagang pengangkut, dll.).
Aktivasi perangkat pelepas tekanan katup.

https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_hydro.html

Anda mungkin juga menyukai