Anda di halaman 1dari 18

INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN MESIN

BUBUT

AULIA AZZAHRA
0519040025
K3-3A

NO.A-001/K3-19/2020
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
TATA KERJA INDIVIDUAL

WORK PROCEDURE

INSTRUKSI KERJA
PENGOPERASIAN MESIN
BUBUT

LATHE OPERATION WORK


INSTRUCTION

SHIPBUILDING INSTITUTE
OF POLYTECHNIC SURABAYA
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut
Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020
Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 1 dari 16

I. Metode/ Alat
1.1 Metode
1.1.1 Pembubutan Tepi (Facing)
1.1.2 Pembubutan Silindris (Turning)
1.1.3 Pembubutan Alur (Grooving)
1.1.4 Pembubutan Tirus (Chamfering)
1.1.5 Pembubutan Ulir (Threading)
1.1.6 Pembuatan lubang (Drilling)
1.1.7 Meluaskan lubang (Boring)
1.1.8 Kartel (knurling)
1.1.9 Memperbesar diameter (Reaming)
1.2 Alat
1.2.1 Mesin Bubut
1.2.2 Pahat Bubut
1.2.2.1 Pahat dalam
1.2.2.2 Pahat luar
1.2.2.3 Pahat potong
1.2.2.4 Pahat Alur luar
1.2.2.5 Pahat Alur dalam
1.2.2.6 Pahat ulir
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 2 dari 16

1.2.3 Alat pencekam/pengikat benda kerja


1.2.3.1 Cekam (chuck)
1.2.3.2 Cekam kolet (Collet chuck)
1.2.4 Senter
1.2.5 Chuck Bor
1.2.6 Alat Ukur
1.2.6.1 Micrometer
1.2.6.2 Meteran
1.2.6.3 Dial gauge
1.2.7 Hoist
1.2.8 Benda Kerja
1.2.9 Alat penyangga benda kerja
1.2.9.1 Penyangga/penahan tetap (Steady Rest)
1.2.9.2 Penyangga/penahan jalan (Follower Rest)
1.2.10 Alat Pelidung Diri ( APD )
1.2.10.1 Cattle pack
1.2.10.2 Safety Shoes
1.2.10.3 Safety Goggles
1.2.10.4 Earmuff / Earplugs
1.2.10.5 Safety Gloves
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut
Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020
Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 3 dari 16

II. Pengertian

2.1 Pembubutan tepi (Facing) adalah pembubutan yang dilakukan pada


tepi penampang benda kerja dengan pergerakan pahat melintang
menuju sumbu benda kerja.
2.2 Pembubutan silindris (Turning) adalah pembubutan dengan gerakan
pahat sejajar benda kerja

2.3 Pembubutan alur (Grooving) adalah pembubutan benda kerja yang


bertujuan untuk membuat alur pada benda kerja baik pada permukaan
luar maupun dalam.

2.4 Pembubutan tirus (Chamfering) adalah pembubutan benda kerja dengan


hasil diameter yang berbeda antara ujung satu dengan yang lain.

2.5 Pembubutan ulir (Threading) adalah pembubutan benda kerja yang


menghasilkan bentuk ulir pada benda kerja baik pada permukaan luar
maupun permukaan dalam dengan menghubungkan putaran spindel dan
putaran otomatis penguliran melalui roda gigi dan lead screw.

2.6 Pembuatan lubang (Drilling) proses pemotongan yang menggunakan


mata bor untuk memotong lubang penampang melingkar dalam bahan
padat.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 4 dari 16

2.7 Perluasan lubang (Boring) adalah proses memperbesar lubang yang


telah dibor dengan menggunakan alat pemotong satu titik, seperti dalam
membosankan laras senapan atau silinder mesin.

2.8 Kartel (knurling) adalah proses pembubutan yang menghasilkan pola


arsiran yang bersilang pada permukaan benda kerja.

2.9 Pembesaran diameter (Reaming) adalah proses pembubutan yang


bertujuan memperbesar diameter serta menghaluskan permukaan
lubang.

2.10 Mesin bubut (Turning Machine) adalah suatu jenis mesin perkakas
dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan
menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk
menyayat benda kerja tersebut.

2.11 Pahat bubut merupakan suatu alat potong utama yang biasa
digunakan pada proses pembubutan.

2.12 Cekam adalah alat perlengkapan mesin bubut yang berfungsi


menjepit benda kerja pada proses pembubutan.

2.13 Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk


menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata
maupun dibubut tirus.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 5 dari 16

2.14 Chuck Bor adalah alat untuk menjepit dan mengencangkan


mata bor silinder shank silindris atau heksagonal dengan aman.

2.15 Hoist adalah alat yang digunakan untuk mengangkat atau


menurunkan beban dengan menggunakan drum atau roda pengangkat
yang dililitkan tali atau rantai.

2.16 Alas mesin (bed) adalah bagian dari mesin bubut yang diatasnya
merupakan tempat dari kepala lepas, eretan yang bertumpu dan
bergerak.

2.17 Eretan adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi membawa
alat potong (pahat bubut) bergeser geser sepanjang benda kerja.
2.18 Follow rest adalah penyangga benda kerja pada mesin bubut yang
posisinya mengikuti eretan memanjang.
2.19 Justable tool post adalah pemegang pahat bubut yang dapat diatur
ketinggiannya.
2.20 Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya diatas
bed dan dapat digeser geser sepanjang bed serta dapat dikunci pada
posisi tertentu sehingga tidak bergeser.
2.21 Steady rest adalah penyangga benda kerja pada mesin bubut yang
posisinya diam terpasang pada meja mesin.
2.22 Kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan
untuk menyangga poros utama.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 6 dari 16

III. Referensi

3.1 Buku Teknik Permesinan Bubut 1 Kurikulum 2013 Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dikertorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

3.2 Hidayat, M. A., Hamdani, A., & Noor, R. A. (2017). Penggunaan Alat
Pendukung Praktik pada Kompetensi Mengunakan Mesin Bubut
Kompleks. Journal of Mechanical Engineering Education, 4(1), 83-91.

3.3 Muhsin, A. (2016). Analisis Performansi Departemen Machinning


Menggunakan Metode Overall Equipment Effectivenes (Oee)(Studi
Kasus pada Perusahaan Pengecoran Logam Xyz). Opsi, 9(01), 16-23.
3.4 Septianova, B. S. F. (2015). PERBANDINGAN HASIL BELAJAR
SISWA ANTARA KELAS YANG MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN KELAS YANG
MENGGUNAKAN MEDIA KONVENSIONAL PADA METERI
MENJELASKAN KOMPONEN/ELEMEN MESIN DAN
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG).
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 7 dari 16

3.5 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Repupblik Indonesia Nomor 38


Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat
Tenaga Dan Produksi
3.6 Rahdiyanta, D., & FT-UNY, D. J. P. M. PROSES BUBUT.
3.7 Website coursehero.com
(https://www.coursehero.com/file/p32rvorg/Persiapan-yang-perlu-dilak
ukan-antara-lain-1-Memeriksa-kelengkapan-dokumen/)
3.8 Website
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pengabdian/bubut-tirus-da
n-ulir-dan-alur.pdf)
3.9 Website (https://achmadarifin.com/cara-mengkartel)

IV. Kualifikasi Pelaksana


4.1 Mahasiswa atau pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
lengkap, yaitu Safety helmet, safety shoes, safety gloves, safety
googless, dan baju bengkel.
4.2 Mahasiswa atau pekerja mampu mengoperasikan mesin bubut
sesuai SOP yang berlaku di tempat kerja.
4.3 Mahasiswa atau pekerja mampu menggunakan peralatan pembantu
atau penunjang mesin bubut sesuai SOP yang berlaku di tempat
kerja.
4.4 Mahasiswa yang telah mendapatkan materi pengoperasian mesin bubut.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 8 dari 16

V. Instruksi Kerja
5.1. Persiapan sebelum mengoperasikan mesin bubut
5.1.1. Operator memeriksa kelengkapan dokumen seperti :

 Alur kerja

 Gambar kerja

 Langkah kerja

5.1.2. Operator memeriksa kelengkapan mesin meliputi :

 Sistem pelumasan

 Sistem kelistrikan

 Kelengkapan aksesoris mesin

 Gerakan mesin (manual dan otomatis)


5.1.3. Operator memeriksa alat potong meliputi :
 Ketajaman pahat
 Jenis bentuk pahat
 Jumlah pahat
5.1.4. Operator memeriksa alat ukur meliputi :
 Jenis alat ukur
 Kapasitas alat ukur
 Akurasi alat ukur (kepresisian)

5.1.5. Operator memeriksa bahan kerja meliputi :


 Jenis bahan
 Ukuran bahan
 Jumlah bahan
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 9 dari 16

5.1.6. Operator memeriksa kelengkapan APD yang digunakan


meliputi:
 Cattle pack
 Safety shoes
 Safety glasses
 Safety gloves
 Earmuff/ earplug
5.2. Pengoperasian mesin bubut secara umum
5.2.1. Memastikan semua tuas pengatur dan knop sudah berada
di posisi yang benar.
5.2.2. Masukkan sumber utama arus
5.2.3. Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dnegan
material yang digunakan ( ditentukan melalui perhitungan
atau tabel cutting speed)
5.2.4. Pasang senter putar pada kepala lepas
5.2.5. Pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
5.2.6. Pasang/cekam benda kerja
5.2.7. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
5.2.8. Hidupkan mesin dengan tombol/saklar pengendali dan lakukan
penyayatan
5.3. Pengoperasian pembubutan ulir :
5.3.1. Memajukan pahat pada diameter luar ulir
5.3.2. Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
5.3.3. Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda
kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm
5.3.4. Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut,
geser handel gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir
5.3.5. Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 10 dari 16

5.3.6. Menjalankan mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat


goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat
keluar
5.3.7. Periksa kisar ulir yang dibuat dengan menggunakan kaliber ulir
(screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses
pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar belum sesuai periksa
posisi handel pilihan kisar pada mesin bubut.
5.3.8. Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah
kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda kerja
(Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros lurus).
5.3.9. Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan
memajukan eretan atas.
5.3.10. Langkah dilanjutkan seperti no 7) sampai kedalam ulir
maksimal tercapai.
5.3.11. Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu
dilakukan berulang-ulang agar beram yang tersisa terpotong
semuanya.
5.3.12. Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh
dicek ukuranya (Diameter mayor, kisar, diameter minor,
sudut)
5.4. Pengoperasian pembubutan tepi :
5.4.1. Melakukan proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut
tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja (radial). Metode
pembubutan muka digunakan untuk menyayat permukaan
ujung benda kerja serta mengurangi panjang benda kerja.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 11 dari 16

5.4.2. Melakukan gerakan pahat dari luar ke dalamKetika melakukan


pembubutan kasar (roughing). Sebaliknya ketika
melakukan finishing, gerakan pahat dari dalam ke luar lebih
cocok diterapkan.
5.5. Pengoperasian Pembubutan Silindris
5.5.1. Proses penyayatan di mana gerakan pahat bubut sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Metode pembubutan ini digunakan
untuk membuat bentuk dengan diameter seragam (seperti
poros lurus).
5.6. Pengoperasian Pembubutan Alur
5.6.1. Sebaiknya menggunakan putaran spindel mesin yang rendah,
yaitu sekitar 1/3 jumlah putaran berdasarkan rumus
perhitungan. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi besarnya gaya gesek yang ditimbulkan pada
benda kerja yang sedang dikerjakan. Selain posisi ujung sayat
pahat, putaran benda kerja juga mempengaruhi besarnya gaya
gesek yang ditimbulkan.
5.6.2. Pada pengerjaan alur sebaiknya ujung benda kerja didukung
juga dengan menggunakan center kepala lepas. Hal ini agar
benda kerja tetap pada posisi center pada sumbu benda kerja.
Selain itu juga dapat menghindari terjadinya benda kerja
terlepas dari pencekaman, bengkok, atau bahkan patah.
5.6.3. Laju pemakanan juga sebaiknya diatur pada pada kecepatan
yang lebih rendah dibandingkan dengan pembubutan lurus
maupun facing. Hal ini lebih pada alasan keamanan dan
pertimbangan kondisi kinerja mesin yang digunakan.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 12 dari 16

5.6.4. Pengerjaan alur dengan sisi sayat pahat lebar juga akan
menimbulkan panas yang lebih banyak. Sehingga disarankan
untuk menggunakan cairan pendingin selama proses
pembubutan alur berlangsung.
5.6.5. Pembuatan alur biasanya pada ukuran lebar maupun kedalaman
yang tidak begitu besar. Sehingga menjalankan eretan dengan
kontrol secara manual adalah pilihan yang lebih baik.
5.7. Pengoperasian Pembubutan Tirus
5.7.1. Siapkan dan atur mesin bubut serta perlengkapannya
5.7.2. Pasang benda kerja pada cekam
5.7.3. Bor muka benda kerja dengan bor center
5.7.4. Facing muka benda kerja yang telah dibor tersebut.
5.7.5. Balik benda kerja, facing muka yang belum ter-facing. Facing
hingga mencapai panjang yang diinginkan atau sesuai gambar
kerja (facing hingga panjang l).
5.7.6. Bor pada muka benda kerja yang telah di-facing tersebut
dengan bor center.
5.7.7. Kondisikan proses pembubutan benda kerja dengan dua center.
5.7.8. Atur kemiringan eretan atas sesuai sudut yang diinginkan.
5.7.9. Bubut atau sayat benda kerja hingga mencapai diameter yang
diinginkan. Gerak penyayatan pahat tersebut harus
menggunakan eretan atas (karena eretan atas sudah diatur
miring, bila menggunakan eretan memanjang atau eretan
melintang hasil pembubutan akan lurus).
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 13 dari 16

5.8. Pembuatan lubang (drilling)


5.8.1. Cermati gambar kerja pengeboran, khususnya pada ukuran,
suaian yang dipersyaratkan dan kualitas permukaan yang
diinginkan
5.8.2. Pastikan pencekaman benda kerja kuat dan center.
5.8.3. Pastikan pencekaman mata bor pada chuck bor juga terikat
dengan kencang.
5.8.4. Pembubutan pengeboran sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Tahap pengeboran sangat disarankan untuk mengawali
menggunakan bor center terlebih dahulu. Kemudian
dilanjutkan menggunakan mata bor dengan diameter yang
lebih kecil. Setelah itu baru menggunakan mata bor dengan
diameter yang lebih besar. Apabila diperlukan dapat
dilakukan finishing menggunakan reamer.
5.8.5. Penyayatan kedalaman lubang dengan memutar eretan kepala
lepas searah jarum jam. Untuk mengontrol penyayatan
sebaiknya memanfaatkan skala nonius yang ada di eretan
kepala lepas.
5.8.6. Putaran benda kerja ditentukan berdasarkan rumus perhitungan
putaran sebagaimana dijelaskan pada bagian parameter
pemesinan, dimana diamter yang dimaksud adalah diameter
mata bor yang digunakan atau diameter lubang yang
dikerjakan.
5.8.7. Berikan cairan pendingin selama proses pengeboran dilakukan
agar panas akibat gesekan yang terjadi dapat diminimalkan.
Sehingga benda kerja tidak berubah sifat mekanisnya.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 14 dari 16

5.9. Peluasan lubang (Boring)


5.9.1. Persiapan Lubang atau Pengeboran
5.9.2. Setelah dibor dengan ukuran yang sudah ditentukan, lubang
harus sepusat dengan sepindel mesin.
5.9.3. Pilih Peluas yang benar – benar baik,
5.9.4. Periksa sisi potong dan sisi melingkarnya
5.9.5. Bersihkan tangkai dan lubang tirus pada spindel mesin/cak,
5.9.6. Lubang harus sepusat dengan sumbu spindel mesin,
5.9.7. Pasang peluas
5.9.8. Putar spindel mesin dan periksa bahwa peluas tidak goyang.
5.9.9. Mengatur Kecepatan Potong.
5.9.10. Peluasan.
5.10. Kartel (Knurling)
5.10.1. Benda kerja yang akan dikartel dibubut terlebih dahulu
dengan ukuran diameter sesuai yang telah ditentukan gambar
kerja.
5.10.2. Mengatur posisi benda kerja agar diperoleh posisi center dan
sebaiknya didukung juga dengan center putar pada kepala
lepas.
5.10.3. Memasang roda kartel pada toolpost dengan kuat dan aman.
5.10.4. Mengatur posisi sedemikian rupa agar titik tengah antar roda
kartel pada posisi setinggi center benda kerja.
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 15 dari 16

5.10.5. Cara mengkartel sebaiknya dilakukan dengan menggunakan


putaran spindle yang paling rendah. Selain itu juga sebaiknya
menggerakan eretan mesin secara mode otomatis. Pergerakan
otomatis ini tidak dilepas sampai dengan proses kartel selesai.
Kedalaman pemakanan pada setiap langkah juga sebaiknya
kecil saja antara 0,1-0,3 mm, dengan pengulangan 2-4 kali
setiap penambahan kedalaman pemakanan. Pengaturan
pemakanan sebaiknya menggunakan skala nonius yang
terdapat pada eretan mesin bubut.
5.10.6. Selama proses kartel sebaiknya benda kerja diberi minyak
pelumas untuk mengurangi panas yang timbul akibat gesekan
roda kartel dengan benda kerja. Selain itu fungsi pelumas juga
dapat membersihkan beram yang dihasilkan selama proses
kartel.

VI. Indikator Keberhasilan


6.1 Benda kerja yang dibubut sesuai dengan bentuk yang diinginkan (sesuai
gambar kerja) dan tidak terdapat cacat
6.2 Tidak terjadi kecelakaan saat pengoperasian mesin bubut
Instruksi kerja
Pengoperasian Mesin Bubut

Fungsi : Health,Safety & Enviroment Nomor : A-001/K3-19/2020


Judul : Pengoperasian Mesin Bubut Revisi Ke: 0
Berlaku TMT : Desember 2021
Halaman : 16 dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

Disiapkan oleh : Diperiksa Disetujui oleh :


oleh :
Mahasiswa Teknik K3 Dosen I Dosen II Direktur PPNS

Imah Luluk Mades Darul Ir. Eko Julianto


Aulia Azzahra Kusminah, Khairansyah,S.ST. M.Sc.,FRINA
ST.,MT. ,M.T.
Tanggal : 16/12/2020 Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai