KESELAMATAN KERJA
DI PT. YOGYAKARTA TEMBAKAU INDONESIA
Disusun Oleh:
Sassi Buginindya 10711215
Anggita Widya N. P. 10711091
Irnayati Rahman 10711060
Aryun Desa A. 10711070
Pembimbing:
dr. H. P. Lutfi Ghazali, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
CATATAN HARIAN RINGKASAN LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN K3 di PT YOGYAKARTA TEMBAKAU INDONESIA
II. PERMASALAHAN
III. ANALISIS
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 adalah suatu pemikiran dan usaha
untuk menciptakan keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani dan rohani tenaga kerja
pada khususnya demi terciptanya masyarakat adil dan makmur (Budi, 2013).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Mutoif (2010) telah diatur dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dimana undang-
undang ini menjelaskan tentang kewajiban pimpinan di tempat kerja dan kewajiban
pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
Adanya permasalahan yang timbul, merupakan hasil dari kurangnya kesadaran
dari individu. Kurangnya kesadaran dapat berimbas pada kejadian kecelakaan kerja yang
dapat berakibat turunnya produktivitas dan menurunnya tingkat reputasi perusahaan
(Wicaksono, 2014). Seringnya terjadi kecelakaan kerja diakibatkan oleh kurangnya
perhatian tentang K3 oleh pemimpin perusahaan maupun tenaga kerjanya (Sanjaya et al,
2014).
Dari permasalahan yang timbul, dapat diusulkan beberapa solusi agar dapat
tercipta lingkungan kerja yang sehat dan kondusif dengan memperhatikan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Mengenai masalah penyakit yang timbul pada para
pekerja, intervensi yang dilakukan oleh pihak pelayanan kesehatan primer sudah cukup
baik yaitu dengan pemberian pelayanan dan promosi kesehatan melalui kegiatan
“sounding” yang mirip dengan penyuluhan tentang penyakit-penyakit dan kami sangat
menyarankan agar kegiatan ini dapat terus berlanjut karena sangat baik bagi para tenaga
kerja.
Permasalahan mengenai tidak digunakannya alat pelindung diri, dapat dipilih
salah satu solusi yaitu pemberian hukuman atau peraturan baru tentang pemakaian alat
pelindung diri yaitu misalnya dengan larangan masuk ke lingkungan kerja apabila tidak
mengenakan alat pelindung diri yang lengkap. Seperti yang telah dipaparkan oleh Tarigan
and Fandri (2014), yaitu terdapat solusi alternatif untuk pengendalian risiko kecelakaan
kerja adalah dengan pewajiban penggunaan alat pelindung diri, pemasangan poster atau
rambu-rambu keselamatan kerja, edukasi atau pelatihan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, A,S., 2013, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) : Definisi, Indikator
penyebab dan tujuan penerapan keselamatan dan kesehatan Kerja.
Ariesetiabudiblog.wordpress.com
Mutoif, D., 2010, Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
dorinsbook.blogspot.com
Sanjaya, I,P,I., et al, 2014, Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada Proyek Konstruksi Gedung di Kabupaten Klungkung dan
Karangasem, Jurnal Ilmiah Elektronik Infrakstruktur Teknik Sipil, 1-9
Tarigan, Fandri, G., 2014, Penilaian Resiko dan Pemilihan Aalternatif Solusi
Pengendalian Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan
Pendekatan Benefit and Cost Analysis Pada Pabrik Gula PTPN II Sei
Semayang, Skripsi, Fakultas Ilmu Sipil dan Industri, Universitas Sumatera
Utara.