Anda di halaman 1dari 35

1) Apa yang dimaksud dengan Audit Sistem Manajemen K3 dan Auditor Sistem

Manajemen K3? Jelaskan dengan ringkas dan jelas. 


Jawab:
- Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap
pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan
- Auditor SMK3 adalah tenaga teknis yang berkeahlian khusus dan
independenuntuk melaksanakan audit SMK3 yang ditunjuk oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk

2) Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Audit Internal dan Audit eksternal
SMK3! 
Jawab:
Persamaan antara Internal Auditor dengan Eksternal Auditor:
1. Masing-masing Auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan dan
pengalaman di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan
computer.
2. Keduanya harus membuat audit plan dan audit program secara tertulis.
3. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan
secara lengkap dan jelas dalam kertas kerja pemeriksaan.
4. Audit staf selalu melakukan Continuing Profesional Education (Pendidikan Profesi
Berkelanjutan).
5. Harus memiliki Audit Manual, Kode Etik, serta Sistem Pengendalian Mutu.

Perbedaan Audit Internal dan Eksternal


Audit Internal:
- Tujuan pemeriksaan audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis, penilaian, saran
dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
- Audit Internal dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam
perusahaan
- Internal auditor tidak independen
- Pelaksanaan audit internal berpedoman pada Internal Auditing Standards yang
ditentukan Institute of Internal Auditors
- Pemeriksaan audit internal dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang
tahun karena internal auditor punya waktu yang lebih banyak di perusahaannya.
- Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
tetapi berupa temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kecurangan yang
ditemukan, kelemahan, pengendalian intern, beserta saran-saran perbaikannya.

Audit Eksternal
- Tujuan pemeriksaan audit eksternal adalah untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
perusahaan.
- Audit eksternal dilakukan oleh eksternal auditor yang merupakan orang luar
perusahaan.
- Eksternal auditor adalah pihak yang independen.
- Pelaksanaan audit eksternal berpedoman pada Standar Profesional Akuntan
Publik yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
- pemeriksaan audit eksternal dilakukan secara sampling, karena waktu terbatas
dan audit fee akan terlalu tinggi jika pemeriksaan dilakukan secara rinci.
- Laporan eksternal auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
selain itu berupa management letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan dan pengendalian intern beserta saran
perbaikan.

3) Sebutkan wewenang dan kewajiban Ahli K3 umum sesuai Peraturan


perundangan di Indonesia! 
Jawab:
Berdasarakan Permenaker No. 02 tahun 1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3
Pasal 9, Ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban:
a) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan
penunjukannya
b) Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja satu kali dalam 3
(tiga) bulan, kecuali ditentukan lain
2. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang memberikan
jasa dibidang keselamatan dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai
melakukan kegiatannya
c) Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang
didapat berhubungan dengan jabatannya

Pasal 10, Ahli keselamatan dan kesehatan kerja berwenang untuk:


a) Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b) Meninta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya
c) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
1) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja.
2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
3) lainnya.
4) Penanganan bahan-bahan.
5) Proses produksi.
6) Sifat pekerjaan.
7) Cara kerja.
8) Lingkungan kerja.
4) Sebutkan wewenang dan kewajiban Auditor SMK3 sesuai Peraturan
perundangan di Indonesia! 

Jawab:
Berdasarakan Permenaker 26 tahun 2014 Pasal 19, Auditor SMK3 mempunyai
kewenangan:
a) Memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;
b) Memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
c) Meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan dokumen dan
menyediakan petugas pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
Menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan Auditor SMK3.

Pasal 18, Auditor SMK3 mempunyai kewajiban:


a) Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b) Merahasiakan hasil Audit SMK3 kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan;
dan
c) Mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan

5) Sebutkan syarat-syarat penilaian kriteria audit SMK3 kategori mayor! Berikan


jawaban anda secara jelas dan ringkas. 
Jawab:
Menurut Permenaker No.26 tahun 2014, Pasal 27 penilaian terhadap
kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor ditetapkan terhadap:
a) tidak terpenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja;
b) tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) terdapat temuan minor untuk satu kriteria Audit SMK3 di beberapa lokasi.
6) Sebutkan dasar hukum (termasuk pasal dan ayatnya) tentang kewajiban
menerapkan SMK3 dan manfaatnya bagi perusahaan! *
Jawab:
Dasar Hukum kewajiban dan Penerapan SMK3 diperusahaan :
1) UUD 45 pasal 27 ayat 2
2) UU No 1 Tahun 1970
3) Permenaker No 5 Tahun 1996
4) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Pasal 5 ayat 1
5) Permentaker 26 tahun 2014 Pasal 2 ayat 1 dan 2

Manfaat bagi perusahaan :


1) manajemen keselamatan akan lebih baik serta efektif
2) kepercayaan pelanggan/client terhadap perusahaan akan semakin meningkat
(prestecius meningkat)
3) Syarat untuk ikut tender

7) Sebutkan kewajiban pengurus sesuai UU 1 tahun1970!


Jawab:
- Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan yang diwajibkan,
sehelai undang-undang ini (UU 1 tahun 1970) dan semua peraturan
pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
- Memasang semua gambar keselamatan erja yang diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca di
tempat kerja
- menyediakan semua alat pelindung diri yang diwajibkan secara cuma-cuma
pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-
petunjuk yang diperlukan menurut ahli keselamatan kerja

8) Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja?


Jawab:
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak
diinginkan, gangguan dari pekerjaan yang berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang dan pencemaran lingkungan

9) Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala maupun


khusus?
Jawab:
- Permen No 02 tahun 1980, Pasal 2 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan sebelum
kerja agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang
setinggi-tingginynya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja
lain dapat terjamin
- Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan berkala
dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah
berada dalam pekerjaannya, serta memiliki kemungkinan adanya pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-
usaha pencegahan
- Permen No 02 tahun 1980, Pasal 3 ayat (1) : pemeriksaan kesehatan khusus
dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu

10) Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli k3 umum!


Jawab:
- Tugas Ahli k3 umum: Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus
menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan dan kesehatan kerja,
membantu pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan
bidang k3
- Kewajiban Ahli k3 umum :
a) Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan k3 sesuai
dengan bidang yan ditentukan dalam keputusan penunjuknya.
b) Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang
ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas

- Wewenang AK3 Umum


a) Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan
b) Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
k3 di tempat kerja dengan keputusan penunjukkannya
c) Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan k3 yang meliputi:
1) Keadaan dan fasilitas kerja
2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lain
3) Penanganan bahan-bahan
4) Proses produksi
5) Sifat pekerjaan
6) Lingkungan kerja

11) Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum
pembentukkan P2K3!
Jawab:

- Landasan hukum P2K3 Per No. 04/MEN/1987 tentang P2K3 serta tata cara
penunjukkan AK3

- Fungsi P2K3:
a) Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
b) Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
mengenai berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
penanggulangannya
c) Membantu menunjukkan APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
d) Menjelaskan cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya
e) Membantu pengurus dalam mengevaluasi cara kerja, lingkungan kerja,
penyebab timbulnya kecelakaan kerja
f) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja dan mengembangkan
pelayanan kesehatan tenaga kerja
g) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan
keselamatan kerja, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja

12) Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan


peraturan terkait?
Jawab:
Cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (Permen No.03/Men/1982
Pasal 4 ayat 1)
a) Dapat diselenggarakan sendiri oleh pengurus
b) Dapat diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan
dokter atau pelayanan kesehatan
c) Diselenggarakan oleh pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-
sama

13) Jelaskan objek pegawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan


perundang-undangan terkait!
Jawab:
Landasan hukum objek pengawasan lingkungan kerja : Permen No 07 tahun
1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat
kerja pasal 2.

- Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:


a) Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan
b) Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan atau timbulnya
penyakit
c) Memajukan kebersihan dan ketertiban
d) Mendapatkan penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan
e) Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
f) Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak menyenangkan

Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja:


a) UU No 1 tahun 1970 : Kesehatan kerja, pasal 2, pasal 3 ayat (1), pasal 5, pasal
8, pasal 9, pasal 14
b) UU No.3 tahun 1969 : Persetujuan konversi ILO No.120 Hygiene dalam
perniagaan dan kantor-kantor, pasal 7
c) PP No 7 tahun 1973 : Pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan
gangguan pestisida
d) PP Perburuhan No 7 tahun 1964 : Syarat kesehatan, kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja
e) Permenaker No 3 tahun 1985 : K3 pemakaian asbes
f) Permenaker No 3 tahun 1986 : Syarat keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja mengelola pestisida
g) Kepmenaker No 187 tahun 1999 : Pengendalian bahan kimia berbahaya

Objek pengawasan lingkungan kerja :


a) Faktor – faktor bahaya lingkungan kerja
b) Hygiene perusahaan
c) Pengendalian bahaya besar
d) Pestisida
e) Bahan kimia berbahaya
f) Sanitasi lingkungan
g) Alat Pelindung Diri (APD)
h) Limbah industry

14) Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja


Jawab:
Pengendalian lingkungan dimaksudkan sebagai penerapan metode teknik tertentu
untuk menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih
dapat ditoleransi oleh manusia dan lingkungannya

15) Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat bahaya dari bahan kimia berbahaya!
Jawab:

- Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999 Pasal 1 : Bahan


kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/atau toksikologi berbahay terhadap tenaga
kerja, instalasi dan lingkungan

- Faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya : daya racun, cara bahan


kimia masuk dalam tubuh, konsentrasi, macam, dan lama paparan bahan kimia,
efek kombinasi bahan kimia, kerentanan calon korban paparan bahan kimia.

16) Sebutkan kewabijan pengusahan dalam mengendalikan bahan kimia


berbahaya!
Jawab:

- Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan besar (kepmenaker


no 187 tahun 1999 pasal 16)
a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan
dengan sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 2 orang dan apabila
diperkerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya 5 orang
b) Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang
c) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
d) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia,
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan
e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali

- Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahan menengah


(kepmenaker no 187 tahun 1999 pasal 17)
a) Memperkejakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan
dengan sistem kerja noshift sekurang-kurangnya 1 orang dan apabila
diperkerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya 3 orang
b) Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah
c) Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia,
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan
d) Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali
e) Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 3 tahun sekali
f) Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun
sekali

17) Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 konstruksi bangunan dan sebutkan


peraturan terkait
Jawab:

- Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan


a) Pekerjaan penggalian
b) Pekerjaan pondasi
c) Pekerjaan konstruksi beton
d) Pekerjaan konstruksi baja
e) Pekerjaan pembongkaran

- Ruang lingkup K3 sarana bangunan


a) perancah bangunan
b) Plumbing
c) Peralatan bangunan

- Peraturan terkait
a) UU No 1 tahun 1970
b) Permenakertrans RI NO Per 01/MEN/1980 tentang K3 pada konstruki bangunan
c) Keputusan bersama tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No KEP
174/MEN/86, No KEP 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pada tempat kegiatan konstruksi

18) Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah


dan memadamkan kebakaran sesuai Kepmenakertrans No.186/1999
Jawab:
Pasal 2 :
1) Pengurus/pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
2) Meliputi :
a) Pengendalian setiap bentuk energy
b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c) Pengendalian penyebaran asap, panas, dan gas
d) Pembentukkan unit penanggulangan kebakaran secara berkala
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala
f) Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran

19) Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran di tempat kerja saudara


terdapat beberapa APAR yanng telah berakhir masa pakai, coba jelaskan
tindakan anda sebagai AK3!
Jawab:
Jika APAR telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar
menghubungi suplier untuk pengisian kembali APAR. Selain itu jangan lupa
dilakukan pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12 bulan. Pengisian tabung APAR
harus diiisi kembali dengan cara sebagai berikut :
a) Untuk asam soda, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali
b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun
sekali
c) Untuk jenis tabung gas hidrokarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun
sekali
d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali

20) Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan instalasi penyalur petir.


Jawab:
Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No 2 tahun
1989. Instalasi penyalur petir berdasarkan pasal 2, harus direncanakan, dibuat,
dipasang dan dipelihara sesuai dengan ketentuan dalam Permen dan/atau standar.
Persyaratan yang harus diikuti antara lain:
a) Kemampuan perlindungan secara teknis
b) Ketahanan mekanis
c) Ketahanan terhadap korosi

21) Sebutkan dasar hukum lift.


Jawab:
a) Permenaker No Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
b) Keputusan direktur jendral pembinaan hubungan industrial dan
pengawasan ketenagakerjaan no Kep-407/BW/1999 tentang persyaratan,
penunjukkan, hak dan kewajiban teknisi lift
c) Permenaker No.32 tahun 2015 tentang perubahan atas Permenaker
No.Per03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
lift untuk pengangkutan orang dan barang
22) Mengapa seorang operator suatu peralatan/pesawat yang membahayakan
dalam mengoperasikan harus mendapatkan lisensi dari depnaker?
Jawab:

- Sesuai permenakertrans RI no per 09/MEN/VII/2010 tentang operator dan


petugas pesawat angkat-angkut butir 10 : Lisensi K3 adalah kartu tanda
kewenangan seorang operator untuk penanganan pesawat angkat-angkut

- Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-


angkut sesuai dengan permenaker RI No per 05/MEN/1985 tentang pesawat
angkat-angkut (tidak berlaku lagi ?) diganti Permen 8/2020 perlu adanya
pelindungan atas keselamatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan perbuatan,
pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat angkat-angkut.

- Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu


peralatan/pesawat dapat beroperasi dengan baik dan tanpa masalah/kecelakaan
maka harus ada lisensi.

23) Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja
mekanik dan sebutkan peraturan perundangan K3 terkait!
Jawab:

- Permenaker RI No Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi (TIDAK


BERLAKU LAGI ?)

- Permenaker RI No Per 05/MEN/1985 tentang pedawat angkat-angkut ruang


lingkup K3 mekanik :
a) Penggerak mula : Mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik
1) Mesin kalor : Motor pembakar luar, motor pembakar dalam turbin
2) Kincir angin
b) Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : peralatan yang berfungsi untuk
memindahkan daya/gerakan mekanik dari penggerak mula ke pesawat
lainnya, antara lain :
 roda gigi dengan roda gigi
 rantai dengan piringan roda gigi
 batang berulir dengan roda gigi
 roda-roda gesek
c) Mesin perkakas kerja : pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan,
barang, produk teknis dengan cara memotong, mengepres, menarik/atau
menumbuk, antara lain:
 Mesin asah
 Mesin poles
 Pelicin
 Pelubang
 Mesin rol
d) Mesin produksi : Semua mesin peralatan kerja yang dikerjakan untuk
menyiapkan, membentuk, membuat, merakit, finishing barang produksi.
Contohnya : Mesin jahit, mesin pak
e) Dapur : Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah,
memperbaiki sifat barang/produk barang teknis, antara lain : dapur tinggi,
dapur baja, oven

24) Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara


khususnya dibidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan.
Jawab:
a) Mekanik :
 bagian yang bergerak
 suhu tinggi
 peledakan
 kebisingan
 debu
 gas buang
 benda tajam
b) Pesawat uap :
 listrik
 kebisingan
 suhu tinggi
 getaran
 terjatuhnya benda
 peledakan
c) Bejana tekan :
 peledakan
 suhu tinggi
 gas buang
 terkena cairan dingin yang menghasilkan luka bakar

25) Jelaskan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Jawab:
Ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai permenakertrans Per No.
01/MEN/1982 tentang bejana tekan:
1) perencanaan
2) pembuatan, perakitan, pemasangan
3) pengangkutanperedaran/perdagangan
4) pemakaian/penggunaan
5) pemeliharaan/perbaikan
6) penyimpanan
7) pemusnahan

26) Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem menajemen K3
pada setiap tempata kerja.
Jawab:

- Dasar hukum SMK3


 Permenakertrans RI No Per18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggaraan audit
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
 PP No 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja

- Tujuan SMK3 menurut PP No 50 tahun 2012 :


a) meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b) mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/buruh
c) menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan effisien untuk mendorong
produktifitas

27) Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3! dan sebutkan peraturan perundangan


sebagai landasan hukum yang mewajibkan setiap perusahaan menerapkan
SMK3!
Jawab:
5 prinsip dasar SMK3
1) kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3
2) perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3
3) penerapan kebijakan K3
4) pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5) tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus

Dasar hukum : PP No 50 tahun 2012 pasal 5


1) Setiap perusahan wajib menerapkan SMK3 di perusahaan
2) Berlaku bagi perusahaan
a) memperkerjakan lebih dari 100 orang
b) mempunyai potensi bahaya tinggi

28) Sebutkan dan jelaskan hirarki pengendalian risiko K3


Jawab:
Hirarki pengendalian risiko K3:
1) Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja
2) Substitusi : Mengganti alat/bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan
yang potensi bahaya yang lebih rendah
3) Engineering control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi
bahaya
4) Administrasi Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal
yang ada di tempat kerja (orang, barang, prosedur kerja)
5) APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja

29) Jelaskan pengertian SMK3 dan audit SMK3


Jawab:

- SMK3: Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam


rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No 50 tahun 2012)

- Audit SMK3: Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan


kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 diperusahaan

30) Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3


Jawab:
Berlaku bagi perusahaan (PP No 50 tahun 2012)
a) memperkerjakan lebih dari 100 orang (minimal 100 orang)
b) mempunyai potensi bahaya yang tinggi

31) Apa tugas dari seorang Ahli K3 ? 


Jawab:
Merencanakan, mengawasi, mengorganisasikan, mengaudit, dan melaporkan
pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai dengan bidang yang ditentukan
dalam keputusan penunjukannya.
32) Syarat untuk menjadi seorang Ahli K3 apa saja ? *
Jawab:
(MODUL KE- 2 KELEMBAGAAN)
1) Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya
sekurang-kurangnya 2 tahun.
2) Sarjana muda atau sederajat dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang
keahliannya sekurang-kurangnya 4 tahun.
3) Berbadan sehat
4) Berkelakuan baik
5) Bekerja penuh di instansi yang bersangkutan
6) Lulus seleksi Tim Penilai

33) Apa syarat untuk membentuk PJK3 ? 


Jawab:
(MODUL KE- 2 KELEMBAGAAN)
1) Berbadan hukum
2) Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP)
3) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4) Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan
5) Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya
6) Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya yang bekerja penuh pada
perusahaan yang bersangkutan
7) Untuk Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi & Instalasi Teknik K3 harus
memiliki tenaga teknis

34) Apa yang dimaksud P2K3 ? 


Jawab:
(MODUL KE- 2 KELEMBAGAAN)
P2K3 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama
antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja.

35) Apa peran Ahli K3 dalam P2K3 ? 


Jawab:
1) Menentukan kebijakan K3
Kebijakan adalah pedoman dan visi jangka panjang perusahaan terkait dengan
K3, Kebijakan K3 harus mencakup Keselamatan, Kesehatan Kerja, serta
lingkungan.
2) Menyusun program kerja K3
Setelah Kebijakan terbentuk, program kerja dapat disusun berdasarkan
kebijakan K3
3) Melakukan Pelatihan
Sebagai team yang lebih mengetahui tentang K3, team P2K3 seringkali
memberikan pelatihan mengenai K3
4) Internal konsultan K3
Sebagai ahlinya maka team P2K3 berkewajiban memberikan masukan dan
saran ke semua departemen dan pimpinan perusahaan mengenai K3.
5) Melakukan rapat bulanan terkait K3.
Meninjau ulang hasil meeting sebelumnya, evaluasi program K3L, melaporkan
masukan dan keluhan karyawan, melaporkan hasil inspeksi, mendiskusikan
pengendalian bahaya dam meninjau ulang hasil investigasi
6) Inspeksi K3
Inspeksi atau audit internal bertujuan untuk mencari fakta ketidaksesuaian
mengenai K3 dan melakukan perbaikan berkesinambungan.
7) Teladan K3 bagi semua karyawan
Anggota P2K3 harus menjadi teladan bagi semua karyawan terkait program K3L

36) Berapa lama masa berlakunya SKP AK3 dan PJK3 ? 


Jawab:
SKP AK3 berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan PJK3 berlaku 2 (dua)
tahun

37) Jelaskan pengertian K3 menurut Filosofi ! 


Jawab:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur.

38) Uraikan dan jelaskan urutan terjadi nya Danger, Incident dan Accident ! 
Jawab:

- Danger: satu keadaan yang bisa menyebabkan peluang bahaya yang telah mulai

terlihat, hingga menimbulkan satu aksi.

- Incident: peristiwa yang dapat menyebabkan atau potensi mengarah pada

kecelakaan.

- Accident: kejadian yg tidak diinginkan berlangsung, menyebabkan cidera pada

manusia serta rusaknya/kerugian/kehilangan dan lain lain

39) Jelaskan Pengertian K3 menurut keilmuan ! 


Jawab:
K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

40) Apa yang di maksud dengan Unsafe Action dan Unsafe Condition ? 
Jawab:

- Unsafe Action : tindakan – tindakan yang tidak aman dan berbahaya bagi para
pekerja. Contoh : adanya Percampuran Bahan- Bahan Kimia.
Bahan – bahan kimia sangat berbahaya bagi para pekerja, dimana jika sampai
bercampur baur antar sesama bahan kimia dapat menyebabkan keracunan dan
bahkan ledakan yang sangat dahsyat sehingga akan dapat merugikan para
pekerja itu sendiri. Contoh : Jika bahan kimia Natrium bercampur dengan H2O
dapat menyebabkan ledakan yang sangat dahsyat. Apalagi jika kadar
Natriumnya cukup tinggi dan sangat banyak.

- Unsafe Condition : kondisi – kondisi yang tidak aman dan berbahaya bagi para
pekerja. Contoh : tempat Kerja Yang Tidak Memenuhi Standar / Syarat.

Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan dan keselamatan
kerja dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktifitas. Selain itu
juga dapat mengakibatkan dampak yang negative bagi para pekerja itu sendiri.
Contoh : kurangnya ventilasi udara yang cukup sehingga tidak adanya
pergantian udara didalam ruangan kerja dan membuat para pekerja
kekurangan oksigen dan dapat mengakibatkan pingsan ketika sedang
bekerja. Selain itu, pencahayaan dan penerangan yang kurang dapat
menggangu para pekerja dalam melaksanakan tugas sebagai mana mestinya.
Bahkan dengan pencahayaan yang terlalu berlebih juga akan dapat merusak mata.
Oleh karena itu, dalam pencahayaan harus biasa- biasa saja, jangan sampai terlalu
terang dan jangan sampai terlalu redup

41) Urutkan dan jelaskan hirarki pencegahan resiko mulai dari eliminasi sampai
dengan APD
Jawab:
(MENURUT PENDAPAK TIAK)
1) Eliminasi: eliminasi berarti menghilangkan bahaya.
2) Substitusi : Substitusi berarti mengganti sesuatu yang berbahaya dengan
sesuatu yang memiliki bahaya lebih sedikit.
3) Perancangan: merupakan tahapan untuk memberikan perlindungan pekerja
secara kolektif
4) Pengendalian administrasi: pengendalian administrasi merupakan
pengendalian risiko dan bahaya dengan peraturan-peraturan terkait dengan
keselamatan dan
kesehatan kerja yang dibuat.
5) APD : Alat pelindung diri menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 8
Tahun 2010 adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja.

42)Ruang lingkup UU no 1 Tahun 1970 ?


Jawab:

- Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah,
dipermukaan tanah, didalam air maupun diudara, yang berada didalam Negara
Republik Indonesia.

- Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja
yang bekerja serta adanya bahaya kerja ditempat tersebut.

43)Yang dimaksud dengan tempat kerja?


Jawab:
Tiap ruangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber-sumber bahaya sebagaimana terinci dalam pasal 2 UU
Keselamatan Kerja.

44)Siapa yang dilindungi oleh UU No.1 Th 1970 ?


Jawab:
1) Tenaga kerja yang melakukan aktivitas dan orang yang berada disekitar lokasi
tempat kerja.
2) Aset perusahaan termasuk peralatan dsbnya.

45) Pengertian pengurus perusahaan


Jawab:
Orang yang mempunyai tugas memimpin langsung disuatu tempat kerja atau yang
berdiri sendiri.
46)Kecelakaan kerja yg bagaimana yang harus dilaporkan berdasarkan UU No.1
Th 1970 ?
Jawab:
Menurut UU No.1 Tahun 1970
- Kecelakaan yang terjadi saat aktivitas pekerjaan (kecelakaan kerja),
- Kebakaran/peledakan
- Kejadian berbahaya lainnya.

47) Coba sebutkan lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja
dari ketentuan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan
lingkungan kerja ?
Jawab :

1. Identifikasi dan evaluasi sumber bahaya kesehatan yang terdapat di


lingkungan kerja, yaitu:
a. Faktor fisik seperti, kebisingan, iklim kerja, penerangan, tekanan udara,
getaran mekanis, radiasi.
b. Faktor kimiawi.
c. Faktor biologi seperti virus, bakteri, parasit, serangga, cacing, racun
tanaman, jamur dan lain-lain.
d. Faktor fisiologi / ergonomi seperti cara kerja, alat-alat kerja dan lain-lain.
e. Faktor psikologi, seperti hubungan kerja, jenis pekerjaan yang sesuai
kesejahteraan dan lain-lain.
2. Identifikasi asal sumber bahaya :
Sumber bahaya kesehatan tenaga kerja dapat berasal dari :
a. Keadaan mesin-mesin, pesawat. alal-alat kerja seperti peralatan lainnya.
b. Keadaan dan sifat dan bahan-bahan seperti bahan baku, bahan baku
tambahan. hasil antara, hasil produksi, hasil antara, hasil tambahan.
c. Sifat pekerjaan.
d. Cara, sikap dan waktu kerja.
e. Penyimpanan : gudang, wadah.
f. Pemusnahan.
g. Limbah industri.

48)Lembaga, sarana, tenaga dan upaya kesehatan kerja yang terdapat di tempat
kerja.
Jawab:

a) Pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan :


1) Permennaker No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) Permennaker No. Per 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
b) Dokter perusahaan,
 Permennaker No. Per. Ol/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes
bagi Dokter Perusahaan. Setiap dokter perusahaan wajib mengikuti latihan
hiperkes.
 Permennaker No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Pelayanan kesehatan kerja di pimpin dan dijalankan oleh seorang dokter
yang disetujui oleh Direktur.
c) Paramedis perusahaan,
- Permenaker No Per. 01/Men/1979 tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi
TenagaParamedis Perusahaan.
d) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja :
1) Undang-undang No. 01 tahun 1970 pasal 8.
2) Permennaker No. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja.
3) Permennaker No. 4/Men/l995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
kesehatan Kerja.
4) Standar pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
e) Pemantauan lingkungan kerja. apakah sudah sesuai dengan :
1) Permennaker No.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
2) NAB yang berlaku :
a) Permenaker No. 01 tahun 1997 tentang NAB Faktor Kimia di Udara
Lingkungan Kerja
b) Kepmenaker No. 51/Men/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat
Kerja
c) Penggunaan alat pelindung diri.
d) Perlengkapan P3K; Peraturan khusus AA.
e) Pengadaan kantin dan katering.
f) Kebersihan, penerangan dan fasilitas sanitasi di tempat kerja apakah
sudah memenuhi PMP No. 7 tahun 1964.

49)Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang dalam


melakukan pekerjaan. Berikan penjelasan masing-masing ?
Jawab :
Kesehatan tenaga kerja dan sekaligus tingkat produktivitas mereka di tentukan oleh
3 hal :
1. Beban kerja, yaitu beban yang di tanggung oleh seseorang tenaga kerja, sebagai
akibat langsung dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Beban kerja tersebut dapat
berupa beban fisik, mental dan sosial.

2. Lingkungan kerja, adalah kondisi lingkungan di tempat kerja yang mempengaruhi


tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Beban tambahan dari
lingkungan kerja terdiri dari 5 faktor yaitu :

- Faktor fisik, antara lain suhu, penerangan, iklim kerja, kebisingan, getaran
dan radiasi.

- Faktor kimia, yaitu uap, debu, gas, fume, asap dan cairan.

- Faktor biologi, baik dari golongan tumbuhan atau hewan.

- Faktor fisiologi (ergonomi) seperti sikap dan cara kerja.

- Faktor psikologi, yaitu suasana kerja, hubungan diantara pekerja, pekerjaan


yang monoton dan lain-lain.
3. Kapasitas kerja, adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk menyelesaiakn
pekerjaannya dalam waktu tertentu. Kapasitas kerja di pengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut : ketrampilan, kesegaran jasmani dan rohani, tingkat gizi, jenis
kelamin, usia dan antropometri.

50) Apa yang anda ketahui tentang :


1) Pemeriksaan kesehatan awal
2) Pemeriksaan kesehatan berkala / periodik
3) Pemeriksaan kesehatan khusus
Jawab :
a) Pemeriksaan kesehatan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan.
b) Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-
waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
c) Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.

51) Siapakah yang wajib melaksanakan pengendalian lingkungan kerja di


perusahaan ?
Jawab:
Pengendalian lingkungan kerja wajib dilakukan oleh pengusaha/ pengurus suatu
perusahaan dan tenaga kerja.

52)Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum


pengawasan pesawat uap di Indonesia. Jelaskan pula nama pesawat-pesawat
yang tergolong pesawat uap menurut peraturan perundangan yang Saudara
maksud ?
Jawab :
Landasan Hukum :
a. Undang-undang Uap ( Stoom Ordonantie 1930 )
b. Peraturan uap ( Stoom verordening 1930)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi
dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per. 02/Men/1982
tentang Klasifikasi Juru Las

Nama –nama pesawat yang tergolong pesawat uap :


a. Ketel uap
b. Pemanas api
c. Pengering uap
d. Penguap
e. Bejana uap
f. Pipa uap penghubung dengan diameter dalam lebih besar dari 450 mm.

53) Jelaskan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pemakai /
pengusaha bila akan mengoperasikan ketel uap baru, sehingga ketel uap
tersebut dapat ijin untuk dioperasikan ?
Jawab :
Akte ijin diberikan bila pemeriksaan dan pengujian atas pesawat uap dan alat-alat
perlengkapannya memberikan hasil yang memenuhi syarat.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut meliputi antara lain :
a. Pemeriksaan ketebalan
b. Pemeriksaan dimensi
c. Verifikasi material
d. Pemeriksaan tidak merusak (NDT)
e. Pengujian padat dengan air
f. Pengesetan safety value
g. Pemeriksaan alat perlengkapan lainnya.
54) Jelaskan ruang lingkup pesawat tenaga , pesawat produksi, pesawat angkat
dan pesawat angkut? Jelaskan pula siapakah yang melakukan
pengawasannya dan sebutkan peraturan menteri yang mengaturnya ?
Jawab :
 Ruang lingkup
1) Pesawat tenaga dan produksi :
a. Penggerak mula : motor bakar, turbin, dll.
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : Pully dengan belt, rantai dengan
roda gigi dll.
c. Mesin produksi : mesin jahit, mesin tenun, dll.
d. Mesin perkakas kerja : mesin gerinda, mesin potong dll.
e. Dapur : dapur tinggi, dapur bagi dll.
2) Pesawat angkat dan angkut
a. Peralatan angkat : mobil crane, gondola, power crane, dll.
b. Pita transport : eskalator, ban berjalan, dll.
c. Pesawat angkutan di atas landasan dan permukaan : forklift, dozer, kereta
gantung dll.
d. Alat angkutan jalan ril : lokomotif.
 Yang melakukan pengawasan adalah: Pegawai pengawas dan Ahli K3.
 Peraturan yang mengatur :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
b. Permenaker No. 04.Men/ 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
c. Permenaker No. 05/ Men/ 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut

55) Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan


dalam pengoperasian harus mendapatkan lisensi dari Depnakertrans ?
Jawab :
Karena operator peralatan/pesawat yang membahayakan harus memiliki
kemampuan dan keterampilan khusus sesuai dengan peralatan/pesawat yang
dioperasikan.
Operator tersebut di atas dimaksudkan agar dapat menjamin keselamatan
dirinya sendiri dan teman kerjanya (orang lain), keamanan pengoperasian
peralatan/pesawat dan menjaga keamanan lingkungan kerjanya sehingga
kecelakaan kerja dapat dihindarkan.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku maka operator peralatan/pesawat yang membahayakan
harus mendapat kan lisensi dari DEPNAKERTRANS.

56) Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di


bidang konstruksi bangunan ?
Jawab :
Ruang lingkup konstruksi bangunan & sarana bangunan :
1) Pembangunan;
2) Perbaikan;
3) Perawatan;
4) Pembersihan atau ;
5) Pembongkaran gedung;
6) Bangunan air ; saluran ;
7) Pekerjaan persiapan ;
8) Pekerjaan yang banyak mengandung bahaya tertimbun tanah;
9) Kejatuhan benda; terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok.
10) Dilakukan pekerjaan tangki, sumur dan lobang.

57) Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di


bidang instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran ?
Jawab:
1) Ruang lingkup K3 listrik sesuai : uu No. 1 tahun 1970 Pasal 2(1) huruf q yaitu
dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, didistribusikan.
Obyek pengawasan K3 listrik :
 Instalasi listrik (jaringan) , dasar hukumnya adalah Per. 04/Men/1980 dan
PUIL 1987 ( SNI - 225 – 1987)
 Peralatan listrik antara lain Lift, dasar hukumnya Per. 03/Men/1999
 Instalasi penyalur petir, dasar hukumnya Per. 02/Men/1989.

2) Ruang lingkup K3 Penanggulangan kebakaran sesuai dengan UU No. 1 tahun


1970 Pasal 3(1) huruf b, d dan q dan Pasal 9 (b). yaitu :
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Jalur penyelamat
 Pengendalian asap, panas dan gas
 Latihan penanggulangan kebakaran bagi tenaga kerja
Peraturan bidang Penanggulangan Kebakaran :
 Peraturan khusus EE
 Peraturan khusus K
 Permen 04/Men/1980
 Permen 02/Men/1983
 Kepmen 186/Men/1999
 Ins Men No. 11 Tahun 1997

58)Sebutkan tahapan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi bangunan ?


Jawab :
1) Tahapan persiapan
2) Tahapan penggalian tanah
3) Tahapan pondasi
4) Tahapan pekerjaan beton
5) Tahapan pekerjaan baja
6) Tahapan mekanikal
7) Tahapan pekerjaan listrik
8) Tahapan pekerjaan finishing

59)Jelaskan strategi pengendalian bahaya kebakaran sesuai Peraturan


Perundangan K3 ?
Jawab :
1) .Sasaran yang harus di lindungi :
a. Tenaga kerja & lingkungan
b. Proses produksi
c. Peralatan
2) .Penjabaran Pasal 3 ayat (1) huruf b,d,& q
3) .Pengendalian energi seperti Kep. 187/Men/1999
4) .Peraturan Khusus EE, K, SNI PUIL, dll.
5) .Penerapan sistem proteksi kebakaran Per. 04/Men/1980 & Per. 02/Men/1983
6) .Penerapan management kebakaran sesuai Kep. No. 186/Men/1999

60) Uraikan latar belakang dikeluarkannya Undang-undang No. 1 tahun 1970 ?

Jawab :
 VR Stbl No. 406 tahun 1910 dinilai sudah tidak memadai didalam
menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
 Makin berkembangnya teknologi mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat,
bahan-bahan teknis baru yang diolah dan dipergunakan.
 Majunya industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi.
 Dengan berkembangnya kondisi seperti tersebut diatas akan juga
mempengaruhi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat
mempengaruhi produksi dan produktivitas.
 Bersifat lebih preventif danmemperluas ruang lingkup yang sebelumnya
represif dan polisional.
 Tidak hanya menitikberatkan pengamanan terhadap alat produksi tetapi juga
proses,sifat dan cara kerja.

61) Coba jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengurus


perusahaan dalam rangka pemenuhan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai Peraturan Menteri No. Per.
05/Men/1996, serta beri contoh-contohnya
Jawab :
a) Kebijakan dan komitmen
 Pengusaha/pengurus harus menetapkan kebijakan di bidang K3 (jaminan
komitmen tiap management)
 Tersedianya organisasi K3, anggaran / dana maupun SDM
b) Perencanaan
 menentukan tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang berkaitan dengan
identifikasi sumber bahaya, penilaian resiko bahaya dan pengendaliannya
yang berkaitan dengan peraturan perundangan (tenaga kerja, peralatan,
pengurus, dll)
 menentukan hal-hal yang berkaitan dengan K3 yang belum diatur dalam
peraturan perundangan (pakaian kerja, waktu kerja, kesejahteraan, dll)
c) Penerapannya
 Perlu pendukung kebijakan tersebut baik pimpinan maupun tenaga kerja
dalam satu kesatuan / integrasi.
 Perlu jaminan SDM dan dana untuk pelaksanaannya
 Perlu jaminan tanggung jawab dan tanggung gugat
 Perlu dukungan tindakan tehnis dan adminsitratif.
d) Mengukur dan mengevaluasi :
 Tingkat keberhasilannya
 Mealakukan identifikasi tindakan perbaikan
 Jaga tingkat kepercayaan terhadap data dan beberapa perangkatnya
 Lakukan inespkesi dan pengujian
 Lakukan audit SMK3
 Lakukan tindakan perbaikan dan pencegahannya
e) Tinjauan ulang dan peningkatannya
 Meninjau secara teratur pelaksanaan SMK3 & berkesinambungan
 Menentukan tindakan-tindakan yang perlu diambil (perbaikan akibat
perundangan)
62)Uraikan tugas dan fungsi P2K3 dan jelaskan peraturan yang terkait dengan
P2K3 tersebut ?
Jawab :
1) Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
perusahaan / pengurus mengenai masalah K3.
2) Fungsi P2K3
 Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
 Membantu menunjukkan dan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
K3
 Membantu dalam mengevaluasi menenttukan tindakan/pedoman di bidang
K3
 Mengembangkan dan melakukan peningkatan kemampuan / ketrampilan di
bidang K3 bagi tenaga kerja

63) Siapa yang melakukan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja


berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 dan sebutkan peraturan
menterinya ?
Jawab :
- Pegawai pengawas yang berasal dari Departemen Tenaga Kerja sesuai
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1987, Per 03/Men/1978 dan
Per. 03/Men/1984.
- Ahli K3 yang berada di perusahaan/tempat kerja sesuai Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. Per. 02/Men/1992

Anda mungkin juga menyukai