2) Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Audit Internal dan Audit eksternal
SMK3!
Jawab:
Persamaan antara Internal Auditor dengan Eksternal Auditor:
1. Masing-masing Auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan dan
pengalaman di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan
computer.
2. Keduanya harus membuat audit plan dan audit program secara tertulis.
3. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan
secara lengkap dan jelas dalam kertas kerja pemeriksaan.
4. Audit staf selalu melakukan Continuing Profesional Education (Pendidikan Profesi
Berkelanjutan).
5. Harus memiliki Audit Manual, Kode Etik, serta Sistem Pengendalian Mutu.
Audit Eksternal
- Tujuan pemeriksaan audit eksternal adalah untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen
perusahaan.
- Audit eksternal dilakukan oleh eksternal auditor yang merupakan orang luar
perusahaan.
- Eksternal auditor adalah pihak yang independen.
- Pelaksanaan audit eksternal berpedoman pada Standar Profesional Akuntan
Publik yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
- pemeriksaan audit eksternal dilakukan secara sampling, karena waktu terbatas
dan audit fee akan terlalu tinggi jika pemeriksaan dilakukan secara rinci.
- Laporan eksternal auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
selain itu berupa management letter, yang berisi pemberitahuan kepada
manajemen mengenai kelemahan dan pengendalian intern beserta saran
perbaikan.
Jawab:
Berdasarakan Permenaker 26 tahun 2014 Pasal 19, Auditor SMK3 mempunyai
kewenangan:
a) Memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;
b) Memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
c) Meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan dokumen dan
menyediakan petugas pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
Menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan Auditor SMK3.
11) Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum
pembentukkan P2K3!
Jawab:
- Landasan hukum P2K3 Per No. 04/MEN/1987 tentang P2K3 serta tata cara
penunjukkan AK3
- Fungsi P2K3:
a) Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
b) Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
mengenai berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
penanggulangannya
c) Membantu menunjukkan APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
d) Menjelaskan cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya
e) Membantu pengurus dalam mengevaluasi cara kerja, lingkungan kerja,
penyebab timbulnya kecelakaan kerja
f) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja dan mengembangkan
pelayanan kesehatan tenaga kerja
g) Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan
keselamatan kerja, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja
15) Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat bahaya dari bahan kimia berbahaya!
Jawab:
- Peraturan terkait
a) UU No 1 tahun 1970
b) Permenakertrans RI NO Per 01/MEN/1980 tentang K3 pada konstruki bangunan
c) Keputusan bersama tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No KEP
174/MEN/86, No KEP 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pada tempat kegiatan konstruksi
23) Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja
mekanik dan sebutkan peraturan perundangan K3 terkait!
Jawab:
25) Jelaskan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Jawab:
Ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai permenakertrans Per No.
01/MEN/1982 tentang bejana tekan:
1) perencanaan
2) pembuatan, perakitan, pemasangan
3) pengangkutanperedaran/perdagangan
4) pemakaian/penggunaan
5) pemeliharaan/perbaikan
6) penyimpanan
7) pemusnahan
26) Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem menajemen K3
pada setiap tempata kerja.
Jawab:
38) Uraikan dan jelaskan urutan terjadi nya Danger, Incident dan Accident !
Jawab:
- Danger: satu keadaan yang bisa menyebabkan peluang bahaya yang telah mulai
kecelakaan.
40) Apa yang di maksud dengan Unsafe Action dan Unsafe Condition ?
Jawab:
- Unsafe Action : tindakan – tindakan yang tidak aman dan berbahaya bagi para
pekerja. Contoh : adanya Percampuran Bahan- Bahan Kimia.
Bahan – bahan kimia sangat berbahaya bagi para pekerja, dimana jika sampai
bercampur baur antar sesama bahan kimia dapat menyebabkan keracunan dan
bahkan ledakan yang sangat dahsyat sehingga akan dapat merugikan para
pekerja itu sendiri. Contoh : Jika bahan kimia Natrium bercampur dengan H2O
dapat menyebabkan ledakan yang sangat dahsyat. Apalagi jika kadar
Natriumnya cukup tinggi dan sangat banyak.
- Unsafe Condition : kondisi – kondisi yang tidak aman dan berbahaya bagi para
pekerja. Contoh : tempat Kerja Yang Tidak Memenuhi Standar / Syarat.
Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan dan keselamatan
kerja dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktifitas. Selain itu
juga dapat mengakibatkan dampak yang negative bagi para pekerja itu sendiri.
Contoh : kurangnya ventilasi udara yang cukup sehingga tidak adanya
pergantian udara didalam ruangan kerja dan membuat para pekerja
kekurangan oksigen dan dapat mengakibatkan pingsan ketika sedang
bekerja. Selain itu, pencahayaan dan penerangan yang kurang dapat
menggangu para pekerja dalam melaksanakan tugas sebagai mana mestinya.
Bahkan dengan pencahayaan yang terlalu berlebih juga akan dapat merusak mata.
Oleh karena itu, dalam pencahayaan harus biasa- biasa saja, jangan sampai terlalu
terang dan jangan sampai terlalu redup
41) Urutkan dan jelaskan hirarki pencegahan resiko mulai dari eliminasi sampai
dengan APD
Jawab:
(MENURUT PENDAPAK TIAK)
1) Eliminasi: eliminasi berarti menghilangkan bahaya.
2) Substitusi : Substitusi berarti mengganti sesuatu yang berbahaya dengan
sesuatu yang memiliki bahaya lebih sedikit.
3) Perancangan: merupakan tahapan untuk memberikan perlindungan pekerja
secara kolektif
4) Pengendalian administrasi: pengendalian administrasi merupakan
pengendalian risiko dan bahaya dengan peraturan-peraturan terkait dengan
keselamatan dan
kesehatan kerja yang dibuat.
5) APD : Alat pelindung diri menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 8
Tahun 2010 adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja.
- Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, didalam tanah,
dipermukaan tanah, didalam air maupun diudara, yang berada didalam Negara
Republik Indonesia.
- Tempat kerja dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja
yang bekerja serta adanya bahaya kerja ditempat tersebut.
47) Coba sebutkan lingkup pengawasan kesehatan kerja dan lingkungan kerja
dari ketentuan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan kerja dan
lingkungan kerja ?
Jawab :
48)Lembaga, sarana, tenaga dan upaya kesehatan kerja yang terdapat di tempat
kerja.
Jawab:
- Faktor fisik, antara lain suhu, penerangan, iklim kerja, kebisingan, getaran
dan radiasi.
- Faktor kimia, yaitu uap, debu, gas, fume, asap dan cairan.
53) Jelaskan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pemakai /
pengusaha bila akan mengoperasikan ketel uap baru, sehingga ketel uap
tersebut dapat ijin untuk dioperasikan ?
Jawab :
Akte ijin diberikan bila pemeriksaan dan pengujian atas pesawat uap dan alat-alat
perlengkapannya memberikan hasil yang memenuhi syarat.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut meliputi antara lain :
a. Pemeriksaan ketebalan
b. Pemeriksaan dimensi
c. Verifikasi material
d. Pemeriksaan tidak merusak (NDT)
e. Pengujian padat dengan air
f. Pengesetan safety value
g. Pemeriksaan alat perlengkapan lainnya.
54) Jelaskan ruang lingkup pesawat tenaga , pesawat produksi, pesawat angkat
dan pesawat angkut? Jelaskan pula siapakah yang melakukan
pengawasannya dan sebutkan peraturan menteri yang mengaturnya ?
Jawab :
Ruang lingkup
1) Pesawat tenaga dan produksi :
a. Penggerak mula : motor bakar, turbin, dll.
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : Pully dengan belt, rantai dengan
roda gigi dll.
c. Mesin produksi : mesin jahit, mesin tenun, dll.
d. Mesin perkakas kerja : mesin gerinda, mesin potong dll.
e. Dapur : dapur tinggi, dapur bagi dll.
2) Pesawat angkat dan angkut
a. Peralatan angkat : mobil crane, gondola, power crane, dll.
b. Pita transport : eskalator, ban berjalan, dll.
c. Pesawat angkutan di atas landasan dan permukaan : forklift, dozer, kereta
gantung dll.
d. Alat angkutan jalan ril : lokomotif.
Yang melakukan pengawasan adalah: Pegawai pengawas dan Ahli K3.
Peraturan yang mengatur :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
b. Permenaker No. 04.Men/ 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
c. Permenaker No. 05/ Men/ 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Jawab :
VR Stbl No. 406 tahun 1910 dinilai sudah tidak memadai didalam
menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Makin berkembangnya teknologi mesin-mesin, alat-alat, pesawat-pesawat,
bahan-bahan teknis baru yang diolah dan dipergunakan.
Majunya industrialisasi, mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi.
Dengan berkembangnya kondisi seperti tersebut diatas akan juga
mempengaruhi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat
mempengaruhi produksi dan produktivitas.
Bersifat lebih preventif danmemperluas ruang lingkup yang sebelumnya
represif dan polisional.
Tidak hanya menitikberatkan pengamanan terhadap alat produksi tetapi juga
proses,sifat dan cara kerja.