Anda di halaman 1dari 82

PENGELOLAAN K3 TERKAIT DENGAN PENGENDALIAN RISIKO

KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT

OLEH : Abdul Chodir, S.KM., M.KL


Kabel yang rusak diduga
menyebabkan kebakaran
Pemeriksaan awal polisi di tempat
kejadian menduga adanya cacat
pada kabel di langit-langit lantai
pertama.

- LISTRIK -

37 Orang Tewas, Instalasi


Kebakaran Rumah Sakit di Korsel
Tidak Memadai
Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis · Jum'at 26 Januari 2018 19:52 WIB

MIRYANG – Kota Miryang, Korea Selatan, berduka akibat musibah kebakaran yang terjadi di sebuah rumah sakit
hingga menewaskan 37 orang dan melukai 140 orang lainnya.  Reuters, Jumat (26/1/2018 )

 Rumah Sakit Sejong diketahui tidak memiliki instalasi pencegah kebakaran yang memadai
TUJUAN
PEMBELAJARAN
UMUM ( TPU )
Setelah mengikuti materi
ini peserta mampu
melakukan K3 -
pencegahan dan
pengendalian
kebakaran di RS
Tujuan
Pembelajaran
Khusus
Menjelaskan Konsep Terjadinya Api

Memberikan Rekomendasi Pencegahan


Kebakaran

Melakukan Pengendalian Kebakaran


KESELAMATAN
KEBAKARAN MFK - 7
DALAM
AKREDITASI RS
merencanakan dan
Organisasi
mengimplementasikan
program untuk meyakinkan bahwa
seluruh pasien, pengunjung & staf aman
dari bahaya asap & kebakaran, atau
kegawatdaruratan lain di RS
Pengertian
Kebakaran merupakan bencana yang mungkin
terkjadi di Rumah Sakit , akibat yang
ditimbulkannya akan berdampak buruk sangat
luas dan menyeluruh bagi pelayanan, operasional
(pegawai,pasien pengantar dan lingkungan).

Pencegahan kebakaran upaya yang dilakukan untuk


mencegah terjadinya kebakaran di Rumah Sakit

Pengendalian kebakaran upaya yang dilakukan


untuk memadamkan api pada saat terjadi
kebakaran dan setelahnyadi Rumah Sakit
Rumah Sakit
merencanakan secara khusus
1.Identifikasi Area Beresiko Bahaya
Kebakaran dan Ledakan

2.Pemetaan Area Berisiko Tinggi


Kebakaran dan Ledakan

3.Pengurangan Resiko Bahaya


Kebakaran dan Ledakan

4.Pengendalian Kebakaran

5.Simulasi Kebakaran
MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
Pre Fire control
1. Identifikasi potensi bahaya kebakaran
2. Identifikasi tingkat ancaman bahaya
kebakaran Identifikasi skenario
3. Perencanaan tanggap darurat
4. Perencanaan sistem proteksi kebakaran
5. Pelatihan
MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN
Identifikasi Fire Hazard
Menilai Risiko Dan Dampak
Proteksi Aktif
Proteksi Pasif
Pemberdayaan Sumber Daya RS

Pencegahan kebakaran
Pengendalian
Kebakaran
Upaya memadamkan kebakaran
sejak awal terjadinya api
sampai tindak lanjut berikutnya
yang dilakukan secara tim
TEORI API

API : Proses kimia  Oksidasi cepat, menghasilkan panas & cahaya.


KEBAKARAN : Api tidak terkendali & tidak dikehendaki yg dapat
menimbulkan kerugian ( property, korban jiwa)
SEGITIGA API

OK
S
NA

S
PA

IG
EN
BAHAN BAKAR
BIDANG EMPAT API
BAHAN BAKAR

A N TA I
R
OKSIG E AK S I
E N R
KIMIA

PANAS
PRODUK KEBAKARAN

THERMAL

PANAS

NYALA

NON THERMAL

ASAP

72%
Mana yang paling GAS
berbahaya ?
BAHAYA DARI
PRODUK
KEBAKARAN

1 Temperatur & kalor / panas


2 Suhu tinggi kebakaran
3 Bahaya asap kebakaran
4 Gangguan jarak pandang
5 Kemungkinan gas-gas beracun
6 Penjalaran ke tempat lain-nya
PANAS / SUHU
BAHAN
PENYEBAB OKSIGEN
KEBAKARAN Tidak Dikehendaki
Tidak Terkendali

Listrik

Rokok
Alam

Kompor Arson
FENOMENA
KEBAKARAN
PERILAKU ORANG SAAT KEBAKARAN

Cenderung balik ke tempat tadi masuk


Tidak mengetahui dimana lokasi eksit / rambu darurat
Kurang rasional akibat dirasuki asap & waktu mendesak
Lupa atau tidak tahu prosedur emergency
Memikirkan barang miliknya untuk dibawa
AKIBAT &
KECENDERUNGAN

Panik atau bingung


Berbuat salah asal cepat ke luar
Tidak berbuat apa-apa
Gangguan kesehatan / kesadaran
Pingsan atau hilang kesadaran
KECENDERUNGAN SEBELUM KEJADIAN

Tidak atau kurang perhatikan tanda-tanda darurat


Kurangnya simulasi tentang kebakaran
Kurang menghargai latihan kebakaran
Kurang menguasai penggunaan peralatan pemadam kebakaran
Kurang memahami prosedur penanggulangan kebakaran
Kurang disiplin terhadap diri dan lingkungan
Denah Potensi Risiko tinggi - bahaya kebakaran.
Contoh – RSUD
Dr Soetomo :
Identifikasi area resiko
tinggi ledakan DAN
kebakaran SERTA denah
lokasi gedung (titik kumpul)
Rekomendasi Pencegahan
kebakaran
PROGRAM

a. Pengurangan risiko kebakaran


b. Penilaian risiko kebakaran saat ada pembangunan
dekat fasilitas

c. Deteksi dini kebakaran dan asap


d. Meredakan kebakaran dan pengendalian
asap
e. Evakuasi yang aman dari fasilitas
PENCEGAHAN TERHADAP KEBAKARAN
Hindari terjadi penyulutan
Upayakan kebakaran dipadamkan pada tahap dini
Hati-hati bekerja dengan peralatan sumber listrik
Penggunaan bahan tidak mudah terbakar (non-
combustible)
Pekerjaan menggunakan peralatan & proses
penimbul panas (hot works) dilakukan oleh orang
yang profesional dan diawasi
Lakukan pemeriksaan & perawatan berkala
terhadap peralatan proteksi
Laksanakan fire-safe housekeeping
SISTEM total PROTEKSI KEBAKARAN
SISTEM AKTIF  ENERGIZED SYSTEM
SISTEM PASIF  BUILT-IN SYSTEM
FIRE SAFETY MANAGEMENT system HUMAN SYSTEM

Sistem proteksi aktif Sistem proteksi pasif

Fire safety management


System
SISTEM PROTEKSI
PASIF
1. Membatasi bahan-bahan mudah terbakar
2. Struktur tahan api & kompartemenisasi.
3. Penyediaan sarana evakuasi untuk penghuni.
4. Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi.
5. Kondisi halaman bangunan & akses pemadaman
Membatasi bahan-bahan mudah terbakar
MEMBENTUK
KOMPARTEMENISASI
Penyediaan Sarana Evakuasi Untuk Penghuni
Penyediaan Kelengkapan Penunjang Evakuasi
SISTEM PROTEKSI AKTIF
Sistem deteksi & alarm kebakaran
Sistem pipa tegak & slang kebakaran
Sistem sprinkler otomatis
Sistem pemadam api ringan
Sistem pemadam khusus
Sarana bantu operasi sistem aktif
(sumber air untuk pemadaman, pompa
kebakaran dan sumber daya listrik
darurat / genset
SISTEM DETEKTOR kebakaran

Detektor panas (temp.tetap, laju kenaikan


temp, kombinasi)
Detektor asap (ionisasi, photo-electric, very
early smoke detecting apparatus / vesda)
Detektor nyala api (flame detector, beam
detector dll)
Detektor gas (HCl gas detector, gas leak
detector, HF gas detector dll)
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

AUTOMATIC DETECTORS BELL


INPUT

LAMP
OUTPUT
AUDIBLE

INDIKATOR VISIBLE HYDRANT

CONTROL PANEL
FIRE ALARM
INTERCONECTION

DETEKTOR
KEBAKARAN
FIRE ALARM SYSTEM
AC
Off

SPRINKLER
LIFT
(FS)
Off

PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
supply daya MCFA
Peralatan Penanggulangan Keadaan Darurat

Smoke detector Fireman intercom PA system

Fire Alarm & Detection System


Alarm break glass

Sprinkler

A Honeywell DeltaNet FS90 fire


alarm control panel

Alarm bunyi
SISTEM ALARM
kebakaran

Tipe sistem : konvensional,


addressable, analog, digital , dsb
Komponen sistem : manual break
glass, panel control, alarm bell, horn
Desain dasar
Pengkabelan / wiring
Standar : SNI 03-3985-2000
• Apabila pada suatu lokasi terdapat kebakaran • Disamping Alarm kebakaran otomatis , juga
dipasang Alarm kebakaran Manual (Manual Call
• Alat pengindera asap, panas atau api akan
Station) dengan sistim memecah kaca (Break
mengirim sinyal ke lokal panel kontrol dan
glass operation) yang dipasang pada setiap lantai
alarm berbunyi
• Manual call station ini dilengkapi dgn kaca
• Disamping ke lokal panel kontrol juga ke
pelindung, palu pemukul dan pull handle swicth
Panel Pusat sehingga petugas dapat
• Karyawan setempat dapat mengaktifkan ,
mengetahui dimana ada terjadi kebakaran
sebagai informasi awal
SISTEM PEMADAM
BERBASIS AIR
Sprinkler system

Sistem yg mampu memadamkan


kebakaran secara otomatis
sekaligus memberikan signal
pendeteksian kebakaran

Jenis sistem : wet fire sprinkler –


dry fire sprinkler – preaction
system dan deluge system (di
Indonesia tidak digunakan jenis
dry fire sprinkler).
Jenis lain berdasarkan karakter
fungsi : fast response sprinkler,
residential / home fire sprinkler
Rancangan sistem sprinkler
ditentukan berdasarkan tingkat
risiko bahaya (ringan – sedang –
tinggi)
Acuan standar SNI 03-3989-2000
tentang sprinkler otomatis
Temperatur
Sistem
sprinkler
otomatis
Sering
dipakai RS
SISTEM PIPA TEGAK
DAN SLANG KEBAKARAN
(standpipe & hose)

Hydran Halaman

Hydran Gedung
Standar Fire Hydrant SNI dan NFPA

1. NFPA-10, Standar untuk Portable Fire


Extinguisher.
2. NFPA-13, Standar untuk Instalasi Sistem
Springkle.
3. NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang
dan Pipa tegak.
4. NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa
Sentrifugal
5. SNI 03-1735-2000, tentang tata cara
perencanaan akses bangunan dan akses
lingkungan untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung.
6. SNI 03-1745-2000, tentang tata cara
perencanaan dan pemasangan sistem pipa
tegak dan selang untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan atau gedung.
HYDRAN : Adalah cara pemadaman dengan air yang bertekanan
tinggi.
• RINGAN

APAR ??
• BISA DIGUNAKAN SATU ORANG
• PEMADAMAN AWAL
• SEBATAS VOLUME API KECIL
 Penyediaanalat pemadam manual yg
digunakan pada tahap dini
 Dipasangpada jarak maks 1,5 m atau
min 20 cm dari lantai
Disesuaikan dgn jenis kebakaran

Permenaker No. 04 Tahun 1980 ttg APAR

CATATAN :  SALAH SATU PENGETAHUAN & SKILL WAJIB DARI JCI & KARS :
SELURUH STAF ADALAH BISA MEMAKAI ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
K
O
N A
S
T P
R
U
A
K R
S
I
JENIS MEDIA PEMADAM API

F
O
A
M
Cara pemakaian APAR
ALAT PEMADAM KHUSUS
Jenis : halon 1301 (fixed system) dan halon
1211 u/ streaming (pemadam tabung). Efektif
di ruang electronic, server data, dll.

Bahan Pengganti : AF11e, CO2 (pengganti


halon 1301) dan dry-chemical, CO2 , AF1-11e,
dan halotron untuk pengganti halon 1211.

Fixed system terdiri atas total flooding system


dan local application.
Sarana Penunjang Operasi Sistem Aktif
• Sumber air untuk pemadam kebakaran
• Pompa kebakaran
• Sumber daya darurat
Pengendalian Kebakaran

1. Klasifikasi Kebakaran
2. Pembentukan Tim
penanggulangan kebakaran
3. Prinsip Pengendalian
Kebakaran
4. Penggunaan APAR
5. Evaluasi pengendalian
kebakaran
Pembagian dari beberapa bahan
sejenis yang merupakan sumber
bahan bakar saat terjadi
kebakaran
Kebakaran Kelas A

Kebakaran bahan ( padatan )


biasa yang mudah terbakar

Kayu, kertas, kain, plastik & termasuk


tumbuhan kering
Kebakaran Kelas B

Kebakaran bahan jenis


cairan yang mudah terbakar

Minyak bumi, minyak masak, bensin,


gas, lemak dan sejenisnya.
Kebakaran Kelas C

Kebakaran listrik (dimana arus


listrik masih hidup)

Peralatan Listrik termasuk


peralatan elektronik
Kebakaran Kelas D

Kebakaran dari bahan


mengandung logam

Zeng, Magnesium, Aluminium,


Sodium & lain-lain.
Fire Safety Management System
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan
proteksi kebakaran

2. Pembentukan team fire dan emergency

3. Pembinaan dan pelatihan team fire dan


emergency

4. Penyusunan Fire Emergency Plan ( FEP )

5. Latihan kebakaran dan evakuasi

6. Kebijakan/Pedoman/SPO pelaksanaan kerja

7. Pelaksanaan fire safety audit.

8. Penetapan pusat kendali keadaan darurat


PROGRAM PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

Program termasuk pengurangan risiko kebakaran


Program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap
Program termasuk asesmen risiko kebakaran
saat ada pembangunan di atau berdekatan dgn
fasilitas
Program termasuk meredakan kebakaran
dan pengendalian (containment) asap
Program termasuk evakuasi/ jalan keluar yang
aman dari fasilitas bila terjadi kedaruratan akibat KARS Versi 2012
kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran
SNARS Ed 1
Berdasar atas hasil asesmen risiko RS agar menyusun program untuk :
1) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti
penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara
aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen;
2) Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun di atau
yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien;
3) Penyediaan jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi apabila terjadi
kebakaran;
4) Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini seperti detektor asap,
alarm kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols); dan
5) Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti selang air, bahan
kimia pemadam api (chemical suppressants), atau sistem sprinkler.
Pembentukan Tim penanggulangan kebakaran
5 KARAKTERISTIK
PENGHUNI RS
• RISIKO TIDUR (SLEEPING RISK)
• JUMLAH PASIEN (NUMBER OF PATIENS)
• MOBILITAS (MOBILITY)
• PENGENALAN (FAMILIARITY)
• RESPON PADA ALARM
(RESPONS TO FIRE ALARM)

Risiko kebakaran di RS mempunyai peringkat tertinggi


dibandingkan dengan tempat-tempat lain.
Prosedur bila terjadi
code Red dan Evakuasi
PROBLEM EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENDENGARAN :
Tidak mendengar alarm, sistem komunikasi
umum/yang lain.
• PASIEN TERKENDALA MENTAL : Tidak dapat
mengerti instruksi, tidak bisa memahami situasi,
tidak mengerti pentingnya jalur evakuasi.
• PASIEN TERKENDALA PENGLIHATAN : Tidak
bisa melihat lokasi kebakaran, tidak bisa/sukar
diarahkan dengan rambu exit.
• PASIEN TERKENDALA MOBILITAS :
Pada lantai dengan permukaan miring/ramp,
perlu aman guna menekan waktu evakuasi.
Sesuai sistem yang ada di RS dengan berprinsip
“siapa berbuat apa” dengan BERBAGI PERAN, antara lain :

Siapa yg merespon saat awal adanya


kebakaran
Siapa yg mengambil dan menggunakan
APAR
Siapa yg menyelamatkan / memindahkan
pasien / keluarga / pengunjung.
Siapa yg melakukan komunikasi darurat.
Siapa yg menjadi bantuan cadangan
Siapa yg bertanggung jawab terhadap
sistem listrik, dll
DAFTAR JADA CODE RED & KELENGKAPANNYA
Cek list bulanan
Apar - Hydrant
GEDUNG BEDAH
PUSAT TERPADU U
Peta
keberadaan alat
proteksi
kebakaran aktif
(APAR&
hydran )

: APAR

: HYDRAN
Standar Nasional
Indonesia (SNI)
03-3985-2000
Penyedian sistem
deteksi dan alarm
menurut
fungsi,jumlah dan
luas lantai bangunan
Elemen Penilaian MFK 7.2
1. Rumah sakit mempunyai regulasi rumah sakit sebagai kawasan tanpa
rokok dan asap rokok, serta larangan merokok bagi pasien, keluarga,
pengunjung, dan staf termasuk larangan menjual rokok di lingkungan
rumah sakit.
2. Regulasi larangan merokok telah dilaksanakan dan dievaluasi.
LAPORAN PANITIA PEMANTAU KAWASAN TANPA ROKOK
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Tanggal/Bln/Thn Inspeksi :
No Lokasi Nama Identitas Pelanggar JUMLAH Tempat Jenis Waktu Tindakan
Yang di Pelanggar (KTP/SIM/ Kejadian Perkara Pelangg Pelangg Yang
Pantau IDENTITAS LAIN KTR KTM aran aran Di ambil

Surabaya,
Ketua Tim
Pemantau Pembantu Kawasan Tanpa Rokok RSUD Dr. Soetomo
 
  
Nama
Peangkat / GOL
NIP.
SETIAP KEBAKARAN
SEBENARNYA DAPAT
DIPADAMKAN,
CUKUP DENGAN SE-
EMBER
AIR ...ASAL...
WAKTUNYA
“IN PEACE WE TEPAT !!! WAR, IN WAR WE PREPARE FOR
PREPARE FOR
PEACE”
Sun Tsu, Art of War, 506 SM
Thank You....
K3 untuk Semua….

Anda mungkin juga menyukai