Anda di halaman 1dari 31

KEDOKTERAN OKUPASI

Dr. dr. NENDYAH R, MKK


Pengertian

Cabang ilmu kedokteran


komunitas yang memberikan
perhatian khusus kepada
komunitas pekerja
Kedokteran kerja
Hiperkes medis
Pengertian Hiperkes

HIGIENE PERUSAHAAN
Penilaian terhadap faktor-faktor
lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan gangguan pada
kesehatan pekerja
Sasaran : lingkungan kerja
Sifat : teknis
KESEHATAN KERJA
Penilaian terhadap ada tidaknya
gangguan kesehatan pada
pekerja
Sasaran : pekerja
Sifat : medis
Occupational health adalah
lapangan kesehatan yang
mengurusi masalah kesehatan
secara menyeluruh pada tenaga
kerja meliputi usaha preventif,
kuratif dan ergonomis
UU no.14 1969, Hiperkes adalah
lapangan kesehatan yang ditujukan
kepada pemeliharaan dan
mempertinggi derajat kesehatan tenaga
kerja, dilakukan dengan mengatur
pemberian pengobatan, perawatan
tenaga kerja yang sakit, mengatur
persediaan tempat, cara-cara dan
syarat yang memenuhi norma-norma
higene perusahaan dan kesehatan
kerja untuk mencegah penyakit, baik
sebagai akibat pekerjaan maupun
penyakit umum serta menetapkan
syarat-syarat kesehatan bagi
perumahan tenaga kerja
Tujuan Umum

1. Alat untuk mencapai derajat


kesehatan tenaga kerja yang
setinggi-tingginya, untuk
kesejahteraan tenaga kerja
2. Alat untuk meningkatkan
produksi berdasarkan
meningkatnya efisiensi dan
produktivitas faktor manusia
dalam produksi
Tujuan Khusus

1. Pencegahan dan pemberantasan


penyakit dan kecelakaan kerja
2. Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan dan gizi tenaga kerja
3. Perawatan dan peningkatan
efisiensi dan produktivitas faktor
manusia
4. Pemberantasan kelelahan kerja
dan pelipatgandaan gairah kerja
5. Perlindungan bagi masyarakat
sekitar perusahaan agar
terhindar dari bahaya
pengotoran oleh bahan dari
perusahaan
6. Perlindungan masyarakat luas
dari bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk industri
Korelasi Sehat dan Produktif

1. Untuk efisiensi kerja optimal,


pekerjaan harus dilakukan dengan
cara dan dalam lingkungan kerja
yang memenuhi syarat-syarat
kesehatan yang perlu disesuaikan
dengan tingkat kesehatan dan gizi
tenaga kerja
2. Biaya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, serta penyakit umum
lebih mahal daripada biaya
pencegahannya
Kondisi yg Mempengaruhi Produktivitas

1. Penyakit umum
2. Penyakit akibat kerja
3. Keadaan gizi
4. Lingkungan kerja
5. Ergonomi
6. Mental psikologis
7. Kesejahteraan tenaga kerja
8. Pemahaman hubungan antara kondisi
kesehatan dan produktivitas
9. Fasilitas kesehatan
10. Perundang-undangan
Upaya Pencegahan

Health Promotion
1. Pendidikan dan penerangan
2. Perbaikan gizi
3. Perkembangan kejiwaan yang sehat
4. Perumahan sehat
5. Rekreasi
6. Tempat, cara, lingkungan kerja yang sehat
7. Nasehat perkawinan, KB
8. Faktor keturunan
9. Pre-employment MCU
Spesific Protection
1. Imunisasi
2. Higene kerja
3. Sanitasi lingkungan kerja
4. Perlindungan thd bahaya
5. Pengendalian bahaya
6. Bahan makanan khusus
7. Perlindungan karsinogen
8. Menghindari penyebab alergi
9. Ergonomi
Early Diagnosis and
Prompt Treatment
1. Mencari tenaga kerja untuk
kasus/gangguan tertentu
2. Screening
3. Periodical MCU mengobati dan
mencegah proses penyakit, cegah
penularan, cegah komplikasi,
perpendek cacat
Disability Limitation
1. Pengobatan yang tepat untuk
menghentikan proses penyakit
dan mencegah
komplikasi/cacat
2. Penyediaan fasilitas untuk
membatasi cacat dan
mencegah kematian
Rehabilitation
1. Latihan dan pendidikan untuk
penggunaan maksimal kemampuan
2. Pendidikan masyarakat untuk
menggunakan tenaga cacat
3. Bekerja secara penuh
4. Penempatan selektif
5. Terapi kerja di RS
6. Tempat kerja dilindungi (sheltered
workshop)
Ruang Lingkup

Higiene kerja/perusahaan
Kesehatan kerja
Keselamatan kerja
Kedokteran kerja
Penyakit akibat kerja
Kecelakaan kerja
Ergonomi
Aspek hukum / UU
Higiene kerja/perusahaan

Identifikasi, pengukuran, evaluasi


dan pengendalian faktor fisik, kimia,
biologi, yang muncul dan berasal
dari tempat kerja yang dapat
mempengaruhi kesehatan pekerja
atau masyarakat sesuai standar
baku
Pendidikan dan pelatihan,
manajemen bahaya, membantu
perencanaan dan pencatatan, riset
Pengukuran tempat
dan lingkungan kerja,
lingkungan sekitar

Identifikasi masalah Higiene kerja Evaluasi : bandingkan


pada proses kerja dengan standar baku

Pengendalian :
Modifikasi
alat/lingkungan
Substitusi
APD
Kesehatan Kerja

Hubungan dua arah antara


pekerjaan dan kesehatan
Promosi dan pemeliharaan
kesejahteraan fisik, mental dan
sosial
Tahapan Petugas Penanggunjawab
Penemuan gangguan Pekerja/petugas
kesehatan keselamatan/perawat/dokter

Diagnosis penyakit Perawat/dokter

Identifikasi penyebab Ahli higiene/perawat/


lingkungan dokter/ahli toksikologi

Pemantauan dan Ahli higiene/insinyur


pengendalian penyebab keselamatan/ahli
ergonomi/dokter

Pemantauan kesehatan Perawat/dokter/ahli


pekerja epidemiologi/ahli toksikologi
Keselamatan Kerja

Keselamatan berkaitan dengan


mesin, pesawat, alat kerja, bahan
dan proses pengolahan, landasan
tempat kerja dan lingkungannnya
serta cara melakukan pekerjaan
Tujuan melindungi keselamatan
pekerja, orang lain di tempat kerja,
sumber produksi
Kedokteran Kerja(okupasi)

Diagnosis, manajemen dan


pencegahan penyakit yang
disebabkan atau diperburuk oleh
berbagai faktor lingkungan kerja
Tugas :
Mengenal lingkungan kerja
Menguasai UU
Ketrampilan klinis
Mengajar, riset
Surveilans
Penyakit akibat kerja

Penyakit yang ditimbulkan atau


didapat pada waktu melakukan
pekerjaan
Kecelakaan Kerja

Kecelakaan yang berhubungan


dengan hubungan kerja (karea
pekerjaan atau saat melakukan
pekerjaan)
Kecelakaan akibat langsung
pekerjaan atau saat melakukan
pekerjaan
Ergonomi

The science making the job fit to the


worker
Pengaturan situasi kerja
Menserasikan mesin dengan pekerja
Aspek Hukum

UUD 1945
UU kesehatan dan keselamatan
kerja
Peraturan-peraturan
Hukum perdata
Tuntutan ganti rugi
Efek penyakit atau pelanggaran
peraturan keselamatan tenaga
kontrak
UUD 1945 : hak atas pekerjaan dan
penghasilan yang layak
UU no 3/1969 : konvensi organisasi
perburuhan internasional
UU no 120/1969 : higiene
perniagaan dan kantor
UU no. 14/1969 : ketentuan pokok
tenaga kerja
UU Kerja 1948 PP no.1 1951
1. Jam kerja
2. Cuti tahunan
3. Cuti hamil
4. Cuti haid
5. Peraturan kerja bagi anak-anak
6. Peraturan kerja bagi orang muda
7. Peraturan kerja bagi wanita
8. Persyaratan tempat kerja
UU Kecelakaan (1947-1957)
(Workmen Compensation Law)
UU Keselamatan Kerja 1970
Konvensi ILO No. 120
UU no 23/1992 tentang kesehatan
Permenaker no. 05/MEN/1996 : SMK3
Asuransi tenaga kerja
1. UU no. 3/1992 : Jamsostek
2. Keppres no. 22 1993 : daftar PAK
3. Kepmenaker no. 62A/1992 : diagnosis
dan penilaian cacat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai