Anda di halaman 1dari 105

PENGELOLAAN PELAYANAN

KESEHATAN KERJA PADA SDM


RUMAH SAKIT
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Rumah Sakit
dr. Agustina Puspitasari, SpOk dan dr. Ariningsih, MKK, SpOk
27 Januari 2022
CURRICULUM VITAE
dr. Agustina Puspitasari,SpOk

Pekerjaan :
• PNS Kabupaten Bogor (Dokter Ahli Madya/Gol IV B)
• KaSMF Kedokteran Okupasi dan Gizi Klinik RSUD Ciawi
• Ketua Komite K3RS RSUD Ciawi
• Ketua Tim Penguji Kesehatan RSUD Ciawi
• Dokter Penasehat Wilayah Jawa Barat
Pendidikan :
• S1 FK Universitas Sebelas Maret Surakarta
• PPDS Kedokteran Okupasi FK UI
Organisasi :
- Ketua Bidang Pengembangan Standar dan Pengembangan Layanan
Profesi Pengurus Pusat Perdoki (2019-2022)
- Pengurus IDI Kabupaten Bogor (2019-2022)
- Anggota Bidang Ilmiah Pengurus Perdoki Jabar (2021-2024)
- Anggota Tim Mitigasi PB IDI
- Ketua Tim Mitigasi PP Perdoki
- Anggota Tim Mitigasi IDI Kabupaten Bogor
- Anggota International Commision on Occupational Health
HP: 081318212412
- Anggota Perhimpunan Ergonomi Indonesia
Sertifikasi Pelatih : Email: agustina.puspitasarie@gmail.com
• Tenaga Pelatih Program Kesehatan PPSDM Kemkes RI ( Pelatihan Alamat: Rivela Park Blok F No 17 Kertamaya Bogor
K3RS dan Penyakit Akibat Kerja) .2017
• TOT HACCP and Food Safety – SEAMEO RECFON
• TOT The Covid-19 Response Training of Trainers. Project HOPE .2020
Tim Penyusun Buku/Editor/Kontributor Buku :
1. Buku tujuh Langkah Diagnosis Okupasi Sebagai penentuan
Penyakit Akibat Kerja.Perdoki. 2014
2. Buku Pedoman Klinis Diagnosis dan Tatalaksana Kasus Penyakit
Akibat Kerja. Perdoki . 2017
3. Buku panduan Imunisasi untuk Perlindungan dan Upaya Penelitian :
Peningkatan Produktivitas Pekerja. Perdoki.2017
4. Buku Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja di Indonesia. 1. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kemkes RI. 2019 Kefatalan Cedera Kasus Kecelakaan Kerja
5. Buku Standar Penilaian Laik Kerja Pada Pelayanan Kesehatan Di Tempat Kerja Yang Ditangani Di
Kerja.Perdoki.2019 Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto
6. Buku Standar Pelayanan Kedokteran Okupasi di Rumah Sakit. Mangunkusumo Jakarta. FK UI. 2015
Perdoki.2020 (Peneliti Utama)
7. Buku Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di fasilitas Pelayanan 2. Association of 3-Rotational Shift Work
Kesehatan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Perdoki. 2020
Patterns with Insomnia among Hospital
8. Buku Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi di Workers (A Study at Two Type A Hospitals
Lingkungan Kerja. Perdoki dan ILUNI MKK FK UI. 2020
in Jakarta). FK UI. 2019 (Tim Penguji
9. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi Thesis)
5. Kemkes RI. 2020
10. Buku Pedoman Penatalaksanaan Kembali Kerja Pada Kasus 3. Asesmen Risiko Morbiditas dan
yang Berkaitan dengan Pajanan SARSCoV-2 pada Masa Pandemi Mortalitas Covid-19 pada Tenaga Dokter.
Covid-19 . Perdoki.2020 Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan
11. Buku Pedoman Standar Perlindungan Dokter di Era Pandemi Kesehata. Badan Penelitian dan
Covid-19 . Edisi 1. Tim Mitigasi PB IDI.September 2020 Pengembangan Kesehatan Kemkes
12. Buku Pedoman Standar Perlindungan Dokter di Era Pandemi RI.2020 ( Tim Peneliti)
Covid-19. Edisi 2. Tim Mitigasi PB IDI. Februari 2021
13. Buku Pedoman Standar Perlindungan Dokter di Era Pandemi 4. Profil Tenaga Kesehatan Yang Terpapar
Covid-19 .Edisi 3. Tim Mitigasi PB IDI.September 2021 Covid-19 Tahun 2020. Prodi MKK FK UI
14. Buku Pedoman Klasifikasi Diagnosis Penyakit Akibat dan Perdoki 2021 (Tim Peneliti)
Kerja.Perdoki. 2021
Pelatihan yg pernah diikuti:
1. Hiperkes. 2005
2. The SEANES 2016 Pre-Conference Workshop on Work Posture Assesment. IEA-
SEANES-PEI.2016
3. Workshop Spirometri.Perdoki.2017
4. EB-CBG Adaptation Workshop. RSCM. 2018
5. The 32nd ICOH Conggress. Faculty of Occupational Medicine Royal College of
Physicians of Ireland. 2018
6. Pelatihan Surat SKKJ Pejabat Publik.RSCM. 2018
7. Air Pneumo Training Course. The ILO 2000 International Classification of
Radiograph of Pneumoconioses. (A-reader certification: 7 Februari 2019 - 31
Desember 2023)
8. NIOSH B Reader Training Course. Central Chest Institute of Thailand. 2019
9. Fellowship Program on Capacity Building of Healthcare Proffesionals on
Infectious Diseases using Covid-19 Test Kits. KOICA.2020
10. Manajemen Risiko dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan pada Standar
Akreditasi Rumah Sakit. WIA Training.2021
11. Workshop HSI. EDURISK DRRC UI.2021
12. AMA Guides To The Evaluation of Permanent Impairment 6th Edition Course.
ACOEM.2021
dr. Ariningsih, MKK, SpOk
CURRICULUM VITAE
Pendidikan
• S1 Kedokteran, FK Universitas Diponegoro
• S2, Magister Kedokteran Kerja FK Universitas Indonesia
• Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi FK Universitas Indonesia

Pekerjaan
• Kepala Puskesmas Kopo, Serang, Banten
• Direktorat Yankes Rujukan, Ditjen Yankes Kemenkes RI
• Ketua Sub Komite Keselamatan, Komite Mutu RSUP
Persahabatan, 2014-2016
Sertifikasi • Kepala Instalasi K3 RSUP Persahabatan 2016 – 2018
• Sub Komite Manajemen Risiko, Komite Mutu dan Keselamatan
 MOT Kemenkes. 2013 RSUP Persahabatan 2020 – sekarang
 Pelatihan Hiperkes, 2017
• Dr. Spesialis Kedokteran Okupasi RSUP Persahabatan 2020 -
 Pelatihan Hospital Disaster Plan. 2017
 The ILO 2000 International Classification of Radiographs of
sekarang
Pneumoconiosis Ai r Pneumo (A reader), 2020 . Kepala Medical Check Up RSUP Persahabatan. 2021 - sekarang

Karya Tulis Organisasi


 Relationship of low xylene exposure with early neurotoxic symptom using
swedish Q-16 questionnaire. 2013 • Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Timur
 Silicosis And Risk of Lung Cancer Among Silica In Exposed Workers: An • Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI)
Evidence-based Case Report 2019
 Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam
Masa Pandemi Covid-19 2020
HASIL BELAJAR

Peserta mampu melakukan pengelolaan


pelayanan kesehatan kerja pada SDM RS

INDIKATOR HASIL BELAJAR

Peserta dapat :
1. Menjelaskan Konsep Pelayanan Kesehatan Kerja bagi SDM RS
2. Melakukan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi SDM RS
POKOK PEMBAHASAN
I. Konsep Pelayanan Kesehatan Kerja bagi SDM RS
1. Pengertian ,tujuan, regulasi terkait pelayanan
kesehatan kerja
2. Gangguan kesehatan pada SDM RS
Konsep sehat- sakit
Kecelakaan Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja
3. Jenis Pelayanan Kesehatan Kerja

II.Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja Bagi SDM RS


I. Konsep Pelayanan
Kesehatan Kerja
bagi SDM RS ?

Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bagi SDM di RS secara


paripurna dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap SDM yang berdampak positif
bagi peningkatan produktivitas
a.TUJUAN PENGELOLAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
Peningkatan & pemeliharaan derajat
kesehatan (fisik, mental, dan sosial) yang
setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
jabatan pekerjaan
Pencegahan penyimpangan kesehatan
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan

Perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor


yang merugikan kesehatan
Penempatan & pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan
dengan manusia dan manusia dengan jabatannya.
KONSEP
UUD 1945

UU no 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja

UU no 23/1992 tentang
Kesehatan Kerja
REGULASI
UU No. 13/2003 tentang
TERKAIT Ketenagakerjaan

UU No 29/2004 tentang Praktik


Kedokteran
UU No 36/2009 tentang
Kesehatan
PP 82 Tahun 2019 tentang Perubahan
PP 44 tahun 2015 Penyelenggaraan
Program JKK & Jaminan Kematian

PP No. 88 Tahun 2019 tentang


Kesehatan Kerja

REGULASI
PP No. 7 Tahun 2019 tentang Penyakit
TERKAIT Akibat Kerja PP

PP No. 54 Tahun 2020 tentang


Perubahan atas PP No 102 Tahun 2015
ttg Asuransi Sosial Prajurit TNI, Anggota
POLRI dan Pegawai ASNdi Lingkungan
Kemhan dan Polri
Permenkes No. 56 tahun 2016
ttg Penyelenggaraan
Pelayanan PAK

Permenkes No. 66 tahun


REGULASI 2016 ttg K3RS
TERKAIT
Permenkeu No. 141 Th 2018 ttg
Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan dalam pemberian
Manfaat Pelayanan Kesehatan
Permenaker no 25 tahun 2008 ttg Pedoman
Diagnosis dan Penilaian Cacat karena
Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja

Perka BKN No 4 Tahun 2020 Pedoman


Kriteria Penetapan Kecelakaan
Kerja,Cacat,PAK serta Kriteria Penetapan
Tewas bagi ASN
REGULASI
Permenaker no 8/2021 ttg Tata Cara
TERKAIT penyelenggaraan Program JKK, Jaminan
Kematian dan JHT bagi Penerima Upah

KMK 327/2020 ttg Penetapan COVID-19 Akibat


Kerja sebagai penyakit Akibat Kerja yang
Spesifik pada Pekerjaan Tertentu.
C. GANGGUAN KESEHATAN PADA SDM
RS

KONSEP SEHAT-SAKIT
KECELAKAAN AKIBAT KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. KONSEP SEHAT-SAKIT

Trias Epidemiologi –John Bordon


TEORI DETERMINAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
(HL BLUM)
2.Kecelakaan Akibat Kerja

Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk


kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah
menuju tempat kerja atau sebaliknya & penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja

TEORI TERJADINYA KECELAKAAN KERJA


Teori 2 Faktor (unsafe condition, unsafe act)
Teori Kebetulan
Teori Kecenderungan kecelakaan
Langkah 1:

7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI Diagnosis Klinis


(untuk menentukan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja)

Langkah 2:
Pajanan di lingkungan
kerja

Langkah 3:
Langkah 6:
Adakah hub antara
Adakah faktor lain diluar pajanan dengan
pekerjaan Diagnosis Klinis

Langkah 4:
Langkah 5:
Apakah pajanan yg
Adakah faktor2 individu
dialami cukup besar
yg berperan
Prepared by Dewi S Soemarko (Juni 2013) contribution AS and Kesjaor Kemenkes
BIOLOGI

KIMIA

FISIKA

ERGONOMI PSIKOSOSIAL
PAJANAN FISIKA

PAJANAN
PANAS (instalasi gizi, laundry, incenerator,
boiler)
BISING (instalasi gizi, laundry, incenerator,
boiler, genset, IPAL)
RADIASI PENGION (Sinar X) (Ins. Radiologi,
Ins Radioterapi, Cath Lab, IBS (C Arm))
RADIASI NON PENGION (Sinar UV : laser,
lampu germisidal)
Vibrasi/getaran (getaran lokal : bor gigi,
pemotong rumput, getaran seluruh tubuh :
supir ambulans)
PAK PAJANAN FISIKA
DAMPAK
 Heat stroke/Heat Sinkope Akibat Kerja
 Sindoma mata kering Akibat Kerja
 Fotokeratitis Akibat Kerja (pajanan UV)
 Tuli Sensorineural Akibat Bising di Tempat Kerja
 Hand-Arm Vibration Syndrome Akibat Kerja
 Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh radiasi
pengion :
 Kanker tulang dan tulang rawan persendian akibat
kerja
 Karsinoma sel basal akibat kerja
 Karsinoma sel skuamosa akibat kerja
 Leukemia akibat kerja
 Anemia Aplastik Akibat Kerja
 Polineuropati Akibat Kerja
 Radiodermatitis akut akibat kerja
Sumber : Pedoman Klasifikasi Diagnosis PAK. PERDOKI.2021 HAND ARM VIBRATION
PAJANAN DAN PAK BIOLOGI

PAJANAN DAMPAK (PENYAKIT AKIBAT KERJA)


Bakteri (Contoh : TB Paru Akibat Kerja
MycobacteriumTuberculosis)
VIRUS (Contoh : SARS Cov-2, COVID-19 Akibat Kerja, Hepatitis B Akibat Kerja, Hepatitis
Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, C Akibat Kerja, AIDS Akibat Kerja, Varicella Akibat Kerja
varicella-zoster)
Jamur Tinea Pedis Akibat Kerja
Parasit Infestasi Parasit Akibat Kerja
PAK PADA PETUGAS KESEHATAN PAJANAN BIOLOGI

Hepatitis Virus Akibat


Kerja
 Hepatitis infeksi virus B dan C akibat
kerja dapat terjadi setelah pekerja
tertusuk jarum atau benda tajam yang
terkontaminasi virus hepatitis atau Petugas berisiko tertular Hepatitis A
terciprat secret pasien ke mukosa
pekerja RS  Bangsal Anak : Perawat dan CS (penelitian
 Prevalensi penyakit paling tinggi pada di Irlandia, Jerman dan Prancis)
pekerja yang sering terpajan darah  Perawat pasien cacat dan retardasi
atau produk darah seperti :
• ahli bedah
• teknisi laboratorium
• perawat
• bidan
• petugas bagian kebersihan (cleaning
service) fasilitas pelayanan kesehatan
• dokter gigi
• petugas lembaga pemasyarakatan
• polisi
• petugas ambulans
• pekerja sosial
• petugas forensic
• petugas CSSD
Dermatitis Kontak Iritan
Akibat Kerja

AIDS Akibat Kerja

Dermatitis Kontak Alergi


Akibat Kerja

TB Paru Akibat Kerja


DERMATOMIKOSIS AKIBAT KERJA

Kandidiasis Intertriginosa Tinea cruris

Onikomikosis
PAJANAN KIMIA

PAJANAN
 DESINFEKTAN (perawat, petugas
kebersihan)
 FORMALDEHIDA (Kamar Jenazah,
Laboratorium PA, Endoskopi, IBS, Produksi
Farmasi, Bronkoskopi)
 MERKURI (tensimeter air raksa) RUANG
 ALKOHOL  hand rub (semua petugas, KEMOTERAP
produksi farmasi)
I
 GLUTARALDEHYD (endoskopi, CSSD,
bronkoskopi)
 SITOSTATIKA (produksi farmasi, Unit ODC
kemoterapi, ranap kemoterapi)
 ALERGI LATEX (perawat, analis lab, dll)
PAK PAJANAN KIMIA

DAMPAK
 Polineuropati toksik akibat kerja (pajanan merkuri
 Ensefalopati toksik akibat kerja (pajanan merkuri)
 Dermatitis kontak iritan akibat kerja (kontak etanol,
formalin, desinfektan)
 Dermatitis kontak alergi (lateks) Dermatitis
Dermatitis
 Pneumonitis Akibat Kerja (pajanan chlorin) Kontak Kontak
 Kanker nasorafing akibat kerja (pajanan formalin) Alergi Iritan
 Asma akibat kerja (pajanan glutarldehyde)
 Sitostatika (efek akut : iritasi kulit, mata, mual,
muntah, pusing), efek kronis : gangguan
reproduksi, anemia, gangguan rambut dan kuku,
leukemia
PAJANAN ERGONOMI

PAJANAN
Kerja manual/manual handling (Mengangkat,
Mendorong, Menarik) GANGGUAN OTOT RANGKA
Gerakan Berulang (Repetitif) AKIBAT KERJA (GOTRAK)
Postur janggal/Awkward Position (Twisting,
Bending, Reaching)
Posisi statis (duduk/berdiri lama)
Kerja fisik berat (forceful exertion)
Kerja lama dengan computer/monitor
(Prolonged VDT work)
WORK-RELATED MUSCULOSKELETAL DISORDERS

GANGGUAN OTOT RANGKA AKIBAT KERJA (GOTRAK)

DAMPAK (PENYAKIT AKIBAT KERJA)


Nyeri Bahu Akibat Kerja :
DAMPAK (PENYAKIT AKIBAT KERJA)  Sindrome Rotator Cuff Akibat Kerja
Mononeuropati Ekstremitas Atas :  Sindroma Jepitan Bahu (Impingement Syndrome)
 Carpal Tunnel Syndrome Akibat Kerja Akibat Kerja
 Neuropati Ulnaris Akibat Kerja  Thoracic Outlet Syndrome Akibat Kerja
 Neuropati Radialis Akibat Kerja Nyeri lutut Akibat Kerja
Tenosinovitis pada lengan bawah dan pergelangan  Lesi Meniskus Akibat Kerja
tangan  Prepatellar Bursitis Akibat Kerja
 Triger Finger Akibat Kerja Gangguan pada Vertebra Servikal Akibat Kerja :
 Sindrom De Quervain Akibat Kerja  Spondilosis Servikal Akibat Kerja
Nyeri Siku Akibat Kerja :  Radikulopati Servikal Akibat Kerja
 Olecranon Bursitis Akibat Kerja Gangguan Veretebra Lumbosakral Akibat Kerja
 Epikondilitis Medial Akibat Kerja  Nyeri Punggung Bawah Sederhana Akibat Kerja
 Epidkondilitis Lateral Akibat Kerja  Radikulopati Lumbal Akibat Kerja
 Hernia Nukleus Pulposus Akibat Kerja
GOTRAK

LBP CTS RCT

Low Back Pain Carpal Tunnel Syndrome Rotator Cuff Tendinitis


PAJANAN PSIKOSOSIAL

PAJANAN DAMPAK
 BEBAN KERJA (over load atau under load)  Gangguan Stress Akut Akibat Kerja
 JOB CONTENT : pekerjaan tidak sesuai  Gangguang Sttress Pasca Trauma
kemampuan/kapasitas Akibat Kerja
 JADWAL KERJA : long shift, kerja shift, shift malam  Gangguan Penyesuaian Overload
 KONTROL : kurang control, partisipasi pembuatan keputusan Beban Kerja
rendah  Sindrom Burnout
 LINGKUNGAN : panas, bising
 ORGANISASI : kurang komunikasi, kurang dukungan
penyelesaian masalah
 HUBUNGAN INTERPERSONAL : isolasi fisik dan sosial,
konflik, bullying
 PENGEMBANGAN KARIR : ketidakpastian dan hambatan
karir
 STIGMA BAGI PETUGAS (pelayanan COVID 19)
Source: Adapted from Leka, Griffiths & Cox (2003) Health Impact of
Psychosocial Hazards at Work : an Overview, WHO 2010
CONTOH HEALTH RISK ASSESMENT DAN
PENGENDALIAN RISIKO

CONTOH HRA DAN PENGENDALIAN


RISIKO PAJANAN COVID-19 PADA SDM RS
Transmisi SARS-CoV-2

Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can


cause disease in animals or humans, have
previously caused two major outbreaks: SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in
20121
Klasifikasi Risiko Transmisi Hierarki Pengendalian Risiko Transmisi
Covid-19 pada Nakes Covid-19 pada Nakes

Telah diolah kembali dari : NIOSH


KLASIFIKASI RISIKO TRANSMISI SARSCOV-2
PADA PEKERJA RS
BERDASAR AREA KERJA
CONTOH HRA
Instalasi/ Pajanan Peluang Akibat Risiko Eliminasi Pengendalian Teknik Pengendalian APD
Unit Terpapar Paparan Administrasi
Area SARS A 5 E - Vaksinasi - Ruang - Triage Masker N95, googles,
Pelayanan CoV-2 - Disinfeksi bertekanan - Skrining dengan EWS faceshield, baju scrub,
Covid-19 - Lampu UV- negatif dg Score dan coverall, sarung tangan,
( tms C anteroom pemeriksaan Rdt Ag sepatu booth, penutup
tindakan
- Cuci - Pemisahan datau Swab PCR utk kepala, penutup kaki
aerosol)
tangan ruang pakai dan tindakan elektif
dengan lepas APD - Zonasi area Covid
Hand - Barier mika pada dan Non Covid
sanitizer meja petugas - SPO PPI, PPK Covid
/sabun - Pemberian jarak - Edukasi K3
nakes dengan - Pemeriksaan
pasien dan antar kesehatan prakerja,
pasien di ruang berkala dan akhir
tunggu min. 1 m kerja
- Pemeliharaan - Jaminan Kesehatan,
sistem HVAC JKK, Jaminan
- Hepa filter Kematian
- Penegakkan PAK
- Penilaian Kelaikan
Kerja
- Penatalaksanaan
Kembali Kerja
- Pengaturan shift kerja
8 jam sehari
CONTOH HRA
Instalasi/ Pajanan Peluang Akibat Risiko Eliminasi Pengendalian Teknik Pengendalian APD
Unit Terpapar Paparan Administrasi
Area SARS B 3 H - Vaksinasi - Ruang - Triage Masker N95, googles,
Pelayana CoV-2 - Disinfeksi bertekanan - Skrining dengan EWS faceshield, baju scrub,
n Covid- - Lampu UV- negatif dg Score dan coverall, sarung tangan,
19 C anteroom pemeriksaan Rdt Ag sepatu booth, penutup
(Non - Cuci - Pemisahan datau Swab PCR utk kepala, penutup kaki
tindakan tangan ruang pakai dan tindakan elektif
aerosol) dengan lepas APD - Zonasi area Covid
Hand - Barier mika pada dan Non Covid
sanitizer meja petugas - SPO PPI, PPK Covid
/sabun - Pemberian jarak - Edukasi K3
nakes dengan - Pemeriksaan
pasien dan antar kesehatan prakerja,
pasien di ruang berkala dan akhir
tunggu min. 1 m kerja
- Pemeliharaan - Jaminan Kesehatan,
sistem HVAC JKK, Jaminan
- Hepa filter Kematian
- Penegakkan PAK
- Penilaian Kelaikan
Kerja
- Penatalaksanaan
Kembali Kerja
- Pengaturan shift kerja
8 jam sehari
CONTOH HRA
Instalasi/ Pajanan Peluang Akibat Risiko Eliminasi Pengendalian Teknik Pengendalian APD
Unit Terpapar Paparan Administrasi
Area SARS C 3 M - Vaksinasi - Ruang ventilasi - Triage Masker bedah, faceshield,
Pelayanan CoV-2 - Disinfeksi baik - Zonasi area Covid baju scrub, sarung
Non Covid- - Lampu UV- - Barier mika pada dan Non Covid tangan, sepatu tertutup,
19 C meja petugas - SPO PPI, PPK Covid penutup kepala
- Cuci - Pemberian jarak - Edukasi K3
tangan nakes dengan - Pemeriksaan
dengan pasien dan antar kesehatan prakerja,
Hand pasien di ruang berkala dan akhir
sanitizer tunggu min. 1 m kerja
/sabun - Pemeliharaan - Jaminan Kesehatan,
sistem HVAC JKK, Jaminan
- Hepa filter Kematian
- Penegakkan PAK
- Penilaian Kelaikan
Kerja
- Penatalaksanaan
Kembali Kerja
- Pengaturan shift kerja
8 jam sehari
CONTOH HRA
Instalasi/ Pajanan Peluang Akibat Risiko Eliminasi Pengendalian Teknik Pengendalian APD
Unit Terpapar Paparan Administrasi
Area SARS D 2 L - Vaksinasi - Ruang ventilasi - Zonasi area Covid Masker bedah
Perkantor CoV-2 - Disinfeksi baik dan Non Covid
an - Lampu UV- - Pemeliharaan - SPO PPI, PPK Covid
C sistem HVAC - Edukasi K3
- Cuci - Hepa filter - Pemeriksaan
tangan kesehatan prakerja,
dengan berkala dan akhir
Hand kerja
sanitizer - Jaminan Kesehatan,
/sabun JKK, Jaminan
Kematian
- Penegakkan PAK
- Penilaian Kelaikan
Kerja
- Penatalaksanaan
Kembali Kerja
- Pengaturan shift kerja
8 jam sehari
PENGENDALIAN
TEKNIK
PENENTUAN PENYAKIT
COVID-19 AKIBAT KERJA

• KMK No. HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat


Kerja sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu
• Yang dijamin oleh JKK (BP JAMSOSTEK/PT TASPEN/PT ASABRI): santunan
berupa uang (santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat, biaya
rehabilitasi, beasiswa anak, uang duka, santunan kematian ) dan tunjangan
cacat.
PELAYANAN KESEHATAN MINIMUM DI
RUMAH SAKIT
Penilaian Kebutuhan Program Kesehatan Kerja
di Rumah Sakit
1

Surveilan Lingkungan Kerja (Identifikasi,


Analisis, Penilaian Risiko Bahaya
Kesehatan, Pengendalian)

Penilaian
Faktor Biologi,
Sanitasi dan Keamanan
Kimia, Fisik, Risiko
Hygiene Aldok dan
Ergonomi dan Kecelakaan
Lingkungan RS Alkes serta
Psikososial
APD
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN
2 PENGENDALIAN DI LINGKUNGAN KERJA
SESUAI TEMUAN
Komunikasi hasil penilaian kebutuhan program
kesehatan kepada manajemen RS dan
perwakilan unit/instalasi/bagian

Melakukan pengawasan dan evaluasi


pelaksanaan hasil komunikasi

Membuat pedoman pengendalian bahaya


potensial di tempat kerja
3. KEGIATAN
PENCEGAHAN
PENYAKIT Penilaian dan pengawasan kesehatan SDM
dengan MCU

Penyesuaian pekerjaan sesuai hasil MCU

Pendidikan dan pelatihan cara kerja yang benar

Imunisasi sesuai risiko pekerjaan


4. KEGIATAN PENGOBATAN SDM RS

Menyediakan sarpras dan pelatihan P3K


dan P3P tiap unit/instalasi/bagian

Menyediakan layanan kesehatan bagi


SDM RS (poli pegawai)

Menyediakan layanan rehabilitasi dini


untuk mencegah kecacatan yang dapat
dihindari dan layanan program kembali
bekerja
5. EVALUASI STATISTIK DAN TINDAK
LANJUTNYA

Membuat dan menyimpan rekam medis dan


laporan penanganan kecelakaan kerja dan PAK

Memantau efektifitas tindakan pencegahan dan


pengendalian risiko bahaya di RS
II. PENGELOLAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA

PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN & EVALUASI
1 PERENCANAAN
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN
KERJA DI MASA PANDEMI COVID-19
PENJAMINAN PEMBIAYAAN
2. PELAKSANAAN
STANDAR KESEHATAN KERJA
A. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA
PREVENTIF (PENCEGAHAN PENYAKIT

PP 88 Th 2019
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE

CONTOH KEGIATAN PREVENTIF


PEMERIKSAAN KESEHATAN
PRA KERJA
Definisi
Pemeriksaan yang ditujukan agar tenaga kerja
yang diterima berada dalam kondisi sehat, Tujuan
tidak mempunyai penyakit menular, sesuai
Menilai tingkat kesehatan secara umum
cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan,
ditambah prasyarat kesehatan untuk
sehingga kesehatan & keselamatan kerja
pekerjaan tertentu
dapat terjamin.
Penilaian apakah pekerja mampu secara
fisik melakukan pekerjaan
Sebagai data dasar keadaan kesehatan
sebelum terpajan bahaya potensial kerja
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA
DEFINISI
• Pemeriksaan kesehatan berkala terhadap SDM RS meliputi pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru, laboratorium rutin dan pemeriksaan lain yang diperlukan
sesuai bahaya potensial yang dihadapi dalam bekerja. Dilakukan setidaknya setahun sekali.
• Tujuan : mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam
pekerjannya, serta menilai kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
sedini mungkin yang mungkin perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan
Managemen Pasca Pajanan
- Hepatitis B -
Vaksinasi dan respon Status infeksi Sumber Pajanan
antibodi dari Petugas HBsAg (+) HbsAg (-) Tidak Diketahui
Kesehatan
Belum divaksinasi 1 dos HBIg + seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B Seri vaksinasi hepatitis B
hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi  obati seperti pada
HBsAg positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sebagai responder Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP Tidak perlu PPP

Diketahui sebagai non 1 dosis HBIg + ulangan seri Tidak perlu PPP Sumber pajanan berisiko
vaksinasi hepatitis B atau 2 dosis tinggi  obati seperti pada
responder HBIg HBsAg positif
Tidak diketahui status Anti-HBs terpajan Tidak perlu PPP Anti-HBs terpajan
 Cukup : Tidak perlu PPP  Cukup : Tidak perlu
antibodinya  Tidak cukup : 1 dosis HBIg PPP
+ vaksin booster  Tidak cukup : 1 dosis
HBIg + vaksin booster

 HBIG ( hepatitis B Imunoglobulin ) harus diberikan dalam 24 jam pertama pasca


paparan.

 Bila HBsAg (+) pasca paparan: Bukan Akibat luka tusuk saat ini
Alur Profilaksis Pasca Pajanan
- HIV -
Pajanan Sumber Tidak Sumber Positif Sumber Positif Regimen
Diketahui Resiko Tinggi

Kulit utuh Tidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu


PPP PPP
Mukosa / Kulit Pertimbangkan Berikan Berikan AZT 300 mg
tidak utuh regimen 2 obat regimen 2 regimen 2 3TC 150 mg/12
obat obat jam x 28 hari

Tusukan benda Berikan Berikan Berikan AZT 300 mg


tajam solid regimen 2 obat regimen 2 regimen 3 3TC 150 mg
obat obat Lop/r 400/100/
Tusukan benda Berikan Berikan Berikan 12 jam x 28
tajam berongga regimen 2 obat regimen 3 regimen 3 hari
obat obat
INDIKASI
Kecelakaan kerja (Needle Stick Injury, dll)
DEFINISI Mengalami gangguan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan (perawatan, infeksi)
oleh dokter secara khusus terhadap tenaga Kembali bekerja setelah mengalami
kerja tertentu, dimaksud untuk menilai cedera/sakit
adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
Sebelum pensiun
tertentu terhadap tenaga kerja tertentu

Imunisasi
karyawan
PEMERIKSAAN KESEHATAN AKHIR KERJA (PENSIUN)

Pemeriksaan yang dilakukan pada SDM


yang berakhir masa tugas disuatu
bagian atau pindah tugas ke bagian lain
dengan konsisi potensi bahaya yang
berbeda
B. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA PROMOTIF
(PENINGKATAN KESEHATAN)

PP 88 Th 2019
WEBINAR WEBINAR

SKRINING
KESEHATAN
MENTAL

CONTOH KEGIATAN PROMOTIF


C. STANDAR KESEHATAN KERJA UPAYA KURATIF
(PENANGANAN PENYAKIT)
KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KURATIF
CONTOH 1. ALUR PELAPORAN DAN PELAYANAN KURATIF

Sudah ada klinik


pekerja
CONTOH 2. ALUR PELAPORAN DAN PELAYANAN KURATIF

Belum ada klinik


pekerja
CONTOH 3. ALUR PENEGAKAN DIAGNOSA PAK PADA PEKERJA RS DENGAN
DUGAAN PAK

Sudah ada klinik


pekerja
CONTOH 4. ALUR PENEGAKAN DIAGNOSA PAK PADA PEKERJA RS DENGAN
DUGAAN PAK

Belum ada
klinik pekerja
CONTOH 5. ALUR PELAYANAN KESEHATAN DUGAAN COVID-19
PADA PEKERJA RS

Sudah ada
klinik pekerja
CONTOH 6. ALUR PELAYANAN KECELAKAAN KERJA PADA
PEKERJA RS

Sudah ada
klinik pekerja
CONTOH 7. ALUR PELAYANAN KECELAKAAN KERJA
PADA PEKERJA RS

Belum
ada klinik
pekerja
CONTOH 8. ALUR PELAYANAN DI UNIT PELAYANAN
KESEHATAN SDM RS
D. STANDAR KESEHATAN KERJA
UPAYA REHABILITATIF (PEMULIHAN KESEHATAN)

PP 88 Th 2019
KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN REHABILITATIF DI
MASA PANDEMI COVID-19
PENATALAKSANAAN KEMBALI KERJA
ALUR PENILAIAN KELAIKAN KERJA

1 Penilaian kelaikan kerja

2 Identifikasi penyesuaian

3 Kesepakatan pihak terkait

4 Identifikasi hambatan dan


dukungan

5 Implementasi penyesuaian

Perdoki,2020
Sumber: Pehimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, 2020
Kegiatan surveilan meliputi:
• Pengumpulan data
• Pengolahan data
• Analisis data
• Interpretasi data
• Disseminasi informasi
• Keluaran
• Target data demografi karyawan RS
• Data pajanan di RS
• Data hasil
SUMBER DATA SURVEILANS

• Data demografi karyawan


• Data pajanan di tempat kerja
• Data hasil pemeriksaan kesehatan karyawan
• Data hasil pelayanan baik rajal maupun ranap
• Data medical absenteeism
• Data KAK dan PAK
• Rekam medis
• Data pemantauan lingkungan kerja
CONTOH DATA KASUS COVID-19 PADA PEKERJA RS

TOTAL PEKERJA TOTAL KASUS KASUS


SEMBUH : 442
TERKONFIRMASI COVID-19:
RS: 1149 MENINGGAL: 2 REINFEKSI: 29
444
CONTOH DATA SDM RS ASN SDM RS NON ASN
KASUS COVID-19 Covid-19 Akibat Kerja 52 Covid-19 Akibat Kerja 179
AKIBAT KERJA Bukan Covid-19 Bukan Covid-19
Akibat Kerja 77 Akibat Kerja 136

Covid-19 Akibat Kerja 232

Bukan Covid-19
Akibat Kerja 212

STMB dari PT Taspen STMB BP Jamsostek


Contoh Analisa Penyebab
PENYEBAB PENYEBAB
COVID-19 AKIBAT KERJA COVID-19 BUKAN PAK

- Kontak erat staf lain pada saat ISHOMA


- Kontak lama pasien Covid-19 atau
spesimennya (petugas di area Covid-19 - Kontak erat staf lain pada saat makan di
dan laboratorium) ruang pertemuan
- Kontak erat staf lain karena sentuhan fisik
- Kontak erat pasien yang awalnya non
Covid-19 menjadi Covid-19 (di area non - Kontak erat staf lain karena olahraga
Covid-19 dg APD pelayanan non Covid-19) bersama (futsal)
- Kontak erat keluarga/teman di luar
- Kontak erat pasien Covid-19 di area
ruangan tidak bertekanan negatif pekerjaan
- Setelah perjalanan luar kota/angkutan
- Seragam hanya 1 stel untuk digunakan 2
umum
hari
- Hasil WGS staf ditemukan varian Delta
- Hasil WGS pasien ditemukan varian Delta
DATA VAKSINASI PEGAWAI
Data Vaksinasi Pegawai
98.40%
97.08%

87.60%

Analisa penyebab pegawai belum vaksinasi :


mempunyai komorbid berat yang belum
memungkinkan vaksinasi, Pelaksanaan
vaksinasi booster bagi pegawai yang belum Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3

divaksinasi
3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

TUJUAN P3 (Pengawasan, Pengendalian, Penilaian):


• Cegah penyimpangan
• Deteksi penyimpangan
• Meluruskan/mengatasi penyimpangan
• Pembinaan
• Menilai hasil kegiatan dibandingkan dg
standar kerja
TAHAPAN P3
1. Penetapkan standar pelaksanaan

2. Penentuan pengukuran standar


pelaksanaan kegiatan

3. Pengukuran hasil kinerja nyata

4. Pembandingan hasil kinerja dengan


standar dan melakukan analisis
penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi
jika diperlukan
PENGAWASAN
INTERNAL

EKSTERNAL
PEMANTAUAN

TUJUAN
• PRINSIP
terus menerus Kajian sesuai rencana,
identifikasi masalah,
umpan balik
penilaian pola kerja &
bermanfaat manajemen,
mengetahui ukuran
orientasi peraturan & tujuan
kemajuan,
obyektif menyesuaikan kegiatan
dapat memotivasi
PENCATATAN EVALUASI
Data sumber daya yang ada
Data sasaran yang ada
Data kegiatan pelayanan kesja
Data kunjungan SDM di klinik
Data rekam medis
Data PAK, KAK, Penyakit Umum
Data pajanan pekerjaan yang
disurvei,dideteksi, diukur dan dinilai risikonya
Dokumen proposal tindakan pencegahan dan
pengendalian
PELAPORAN EVALUASI
a. Laporan hasil pelayanan kesehatan kerja:
- Penyuluhan kesehatan yang dilakukan

- Kegiatan Konseling

- Pemeriksaan lingkungan kerja

- Kegiatan manajemen risiko

b. Laporan KAK
- Identitas karyawan: nama, JK, umur, unit kerja

- Rincian kejadian, tempat, waktu

- Jenis kejadian

- Akibat kejadian

- Kronologis kejadian

- Tindakan yg dilakukan
PELAPORAN EVALUASI
c. Laporan PAK, KAK dan Bukan PAK:
- Jumlah pasien (SDM) yang berobat

- Jumlah SDM yang menderita PAK

- Jumlah SDM yang menderita penyakit Bukan


PAK
- Jumlah SDM yang mengalami cedera karena
KAK
- PAK terbanyak

- Jenis kecelakaan kerja terbanyak

- Bagian RS yang paling banyak SDM mengalami


PAK dan KAK
Alur Pelaporan

Tim K3

Direksi SDM Pokja


PPI
HIV

Analisa laporan
Formulir Laporan Bulanan (Lampiran PMK 66 Th 2016)
Formulir Laporan Tahunan (Lampiran PMK 66 Th 2016)
REFERENSI

PMK Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3RS


Modul Pelatihan K3RS. Direktorat Kesjaor Kemkes RI. 2018
SNARS Edisi 1. KARS.2018
Slide Presentasi PAK Pada Petugas Kesehatan Dr.dr. Dewi Soemarko, MS,SpOk. Kapsel IDI Bogor. 2018
Slide Presentasi Preventive Program Against Hepatitis In The Workplace. Agustina Puspitasari. PIT Perdoki.2018
PP Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja. 2019
Slide Presentasi Tatalaksana PAK Pajanan Biologi. Perdoki.2021
Pedoman Standar Perlindungan Dokter Di Era Pandemi Covid-19. PB IDI.2021
Tetaplah bekerja dengan sehat dan aman, seseorang
yang anda cintai menunggu anda dirumah
PENUGASAN
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan
pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja pada SDM Rumah
Sakit
PENUGASAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN
KERJA PADA SDM RS
• Petunjuk:
• Kelompok 1 : menyiapkan dan mempresentasikan program preventif, kuratif, dan rehabilitatif pekerja di area
perawatan pasien isolasi
• Kelompok 2 : menyiapkan dan mempresentasikan program preventif, kuratif, dan rehabilitatif pekerja di Instalasi
Radiologi
• Kelompok 3 : menyiapkan dan mempresentasikan program preventif, kuratif, dan rehabilitatif pekerja di Instalasi
Laboratorium
• Kelompok 4: menyiapkan dan mempresentasikan program preventif, kuratif, dan rehabilitatif pekerja di Instalasi
Laundry
• Pelatih/ fasilitator memberikan waktu 30 menit untuk menyiapkan ketiga hal tersebut
• Panitia menyiapkan 4 breakout room untuk diskusi kelompok dan peserta melakukan diskusi didalam break room
• Kemudian masing-masing kelompok melakukan komunikasi sesuai penugasan selama 15 menit, kelompok yang
lain menanggapi
• Waktu: 90 menit
KESIMPULAN
1. Pelayanan Kesehatan Kerja pada SDM RS meliputi upaya:
- promotive
- preventif
- kuratif
- rehabilitatif
2. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi:
- perencanaan
- pelaksanaan
- pemantauan dan evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai