Anda di halaman 1dari 46

PENGELOLAAN

KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA


DI RUMAH SAKIT
Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Rumah Sakit

Ali Syahrul Chairuman, SKM, M.KKK


27 Januari 2022
ALI SYAHRUL CHAIRUMAN

Ka. IKLK3 RS
RSUP Fatmawati

Sekjen DPP PAKKI

Magister K3 FKMUI

Pasir Putih Residen Blok


C No.4, Depok, Jabar.

alisyachrul@gmail.com @alisy73
081288925272 Ali Syahrul
MATA PELATIHAN:
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KERJA DI RUMAH SAKIT (MPI. 4)
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pengelolaan Keselamatan dan Keamanan Kerja di RS

INDIKATOR HASIL BELAJAR


1. Menjelaskan Konsep Keselamatan Kerja pada Petugas RS
2. Menjelaskan Konsep Keamanan Kerja pada Petugas RS
3. Melakukan pengelolaan Program Keselamatan dan
Keamanan RS
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK
Konsep Keselamatan Kerja pada SDM RS
- Pengertian Keselamatan Kerja
- Ruang lingkup
- Upaya Pengendalian dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
- Sepuluh unsur keselamatan

Konsep Keamanan Kerja pada SDM RS


- Pengertian keamanan kerja
- Ruang Lingkup
- Upaya Pengendalian dan Pencegahan Kejadian Tidak Aman

Pengelolaan program keselamatan dan keamanan kerja RS


- Identifikasi daerah berisiko keselamatan dan keamanan di RS melalui grading

- Upaya pencegahan kejadian keselamatan dan keamanan RS

- Diklat Keselamatan dan Keamanan RS

- Laporan dan Evaluasi secara periodik


1. Undang-Undang RI Nomor : 01 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang RI Nomor : 08 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen.
3. Undang-Undang RI Nomor : 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang RI Nomor : 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
5. Permenkes No.66 tahun 2016 tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit

Dasar
Hukum
RISIKO YANG BERFOKUS
PADA KESELAMATAN DAN KEAMANAN
PADA LAYANAN KESEHATAN

Konsep
Keselamatan
Kerja pada
FOKUS FOKUS
SDM RS
KESELAMATAN KEAMANAN
Keselamatan ????

Keselamatan adalah memberi


jaminan bahwa gedung, properti,
teknologi medik dan informasi,
peralatan, serta sistem tidak
Konsep berpotensi mendatangkan risiko
Keselamatan
terhadap pasien, keluarga, staf, dan
Kerja pada
SDM RS pengunjung.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelaka
kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia maup
yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, tempat kerja, d
lingkungan kerja secara langsung dan tidak langsung. (Permenkes
66 tahun 2016)

Upaya Keselamatan dan Keamanan di Rumah Sakit


Konsep dilakukan melalui (Psl.13 ayat 2):
Keselamatan
 Identifikasi dan Penilaian Risiko;
Kerja pada
 Pemetaan Area Risiko; dan
SDM RS
 Upaya Pengendalian.
FOKUS KESELAMATAN
• Luka Tusuk Jarum
• Cedera Punggung
• Terpapar radiasi atau hazmat lain
• Pasien agresif
• Terpeleset
• Tersandung dan Jatuh
• Kekerasan di Tempat Kerja
• Tersengat Listrik
• Luka Bakar
• Properti Rusak
• TBC / Air Borne
Konsep • Penyakit yang ditularkan melalui darah
Keselamatan • Kebakaran
Kerja pada • Banjir dan disaster alam lain
• Kebisingan
SDM RS • Risiko gangguan muskuloskeletal
1. Pola hidup sehat
2. Menempatkan sumber radiasi dengan benar
3. Menghilangkan kondisi yang tidak standar
4. Menghilangkan tindakan yang tidak standar
5. Mengurangi unsur kesalahan oleh manusia
Konsep
6. Mengurangi unsur kesalahan dari pekerjaan
Keselamatan
Kerja pada 7. Mengurangi unsur kesalahan dari pengendalian
SDM RS Inspeksi K3
8.
SEPULUH UNSUR KESELAMATAN:

1. Selamat dalam bekerja,


2. Prosedur
3. Tempat
4. Orang/SDM
5. Peralatan
6. Lingkungan

Konsep 7. Ancaman (factor penyebab).

Keselamatan 8. Penyakit, (media penularan)

Kerja pada 9. Gangguan (Saat dilakukannya pekerjaan)

SDM RS 10. Terlindungi (APD) mengurangi risiko atau dampak.


PENANGANAN KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan,


terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga, menyebabkan cedera

Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja sejak


Konsep meninggalkan rumah, menuju tempat kerja dan kembali kerumah
Keselamatan melalui jalan yang biasa dilalui
Kerja pada
SDM RS Akibat cedera ataupun cacat
KEBIJAKAN PENANGANAN
KECELAKAAN KERJA

ALUR SISTEM PELAPORAN

Konsep INVESTIGASI KECELAKAAN


Keselamatan
Kerja pada PEMBIAYAAN: JKK
SDM RS
10 UNSUR KESELAMATAN
1. SELAMAT DALAM BEKERJA
2. PROSEDUR
3. TEMPAT
4. ORANG
5. PERALATAN
6. LINGKUNGAN
7. ANCAMAN
Konsep 8. PENYAKIT
Keselamatan 9. GANGGUAN
Kerja pada 10.TERLINDUNGI

SDM RS
Program pengelolaan keselamatan (MFK 3) :
1. Pengelolaan risiko keselamatan secara komprehensif
2. Penyediaan fasilitas pendukung
3. Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan berkala dan pelaporannya
4. Perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau
“upgrading”.

a) RS menerapkan proses pengelolaan keselamatan:.


Konsep b) RS mengintegrasikan program K3 staf ke dalam program MFK.
c) RS membuat pengkajian risiko keselamatan setiap tahun
Keselamatan (masuk risk register).
Kerja pada d) RS melakukan pemantauan risiko keselamatan (Pelaporan
SDM RS setiap 6 bulan)
KEAMANAN
Proteksi dari kehilangan, pengrusakan
dan kerusakan atau akses serta
penggunaan oleh yang tidak
berwenang

Konsep
Keamanan
Kerja pada
SDM RS
FOKUS KEAMANAN
- Penyerangan fisik, penyanderaan.
- Ancaman bom
- Perampokan/Pencurian:dgn/tanpa senjata.
- Gangguan sosial
- Gangguan internal
- Penculikan, Vandalisme
- Kehilangan Informasi Penting
- Pasien Kabur, bunuh diri.
- Penyalahgunaan/Kehilangan obat
Konsep - Kebakaran/Ledakan
- Perjudian, Penipuan, penggelapan.
Keamanan
- Menguntit
Kerja pada - Teroris
SDM RS - Aksi Tenaga Kerja : Mogok, Gangguan Internal
Keamanan ????
Keamanan mempunyai arti melindungi
property milik rumah sakit, pasien,
staf, keluarga, dan pengunjung dari
Konsep
Keamanan
bahaya kehilangan, kerusakan, atau
Kerja pada pengrusakan oleh orang yang tidak
SDM RS berwenang.
JENIS KEAMANAN

1. FISIK

2. INFORMASI

Konsep 3. DATA/KOMPUTER
Keamanan
Kerja pada
SDM RS 4. FINANSIAL
KEAMANAN KERJA

Unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya


Konsep suasana kerja yang aman baik berupa materiil
Keamanan maupun non materiil
Kerja pada
SDM RS
PEMAHAMAN KONDISI AMAN BAGI PETUGAS,
PASIEN DAN PENGUNJUNG RS

PEMANTAUAN TEMPAT-TEMPAT RAWAN

Konsep
Keamanan SISTEM PELAPORAN DAN INVESTIGASI
Kerja pada KEJADIAN TIDAK AMAN
SDM RS
UPAYA PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN

KEJADIAN TIDAK AMAN

Preventif
Identifikasi & analisa daerah risiko tinggi
keamanan
Patroli keamanan

Penjagaan keamanan

Konsep Penanganan gangguan keamanan


aktif

Keamanan
Kerja pada Menindaklanjuti gangguan keamanan
SDM RS (dalam/diluar RS)
Program pengelolaan keamanan (MFK 4):
1. Menjamin lingkungan yang aman (termasuk tanda pengenal)
2. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan keamanan fasilitas dan
lingkungan secara berkala dan tindak lanjut perbaikan;
3. Monitoring daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di RS
4. Melindungi semua individu yang berada di lingkungan RS terhadap
kekerasan, kejahatan dan ancaman; dan
5. Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan barang
milik pribadi maupun RS.

Konsep
a) RS menerapkan proses pengelolaan keamanan dilingkungan RS
Keamanan b) RS membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keamanan setiap
Kerja pada tahun (Masuk Daftar risiko / risk register).
SDM RS c) RS telah melakukan pemantauan risiko keamanan dan pelaporannya
PENGELOLAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN
KEAMANAN DI RUMAH SAKIT

A. IDENTIFIKASI DAERAH BERISIKO KESELAMATAN DAN KEAMANAN


RUMAH SAKIT MELALUI GRADING MANAJEMEN RISIKO K3.

B. MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN KESELAMATAN DA


KEAMANAN RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN
C. MENYELENGGARAKAN DIKLAT KESELAMATAN DAN KEAMANA
PROGRAM
RUMAH SAKIT
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN D. MEMBUAT LAPORAN DAN EVALUASI SECARA PERIODIK
DI RUMAH SAKIT
A. IDENTIFIKASI DAERAH BERISIKO KESELAMATAN DAN
KEAMANAN DI RUMAH SAKIT MELALUI GRADING
MANAJEMEN RISIKO K3.

 Identifikasi daerah berisiko keselamatan dan


keamanan di rumah sakit melalui “Grading Risiko”
 Penilaian Risiko menggunakan Matriks Risiko

PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
B. MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

1) PENGELOLAAN RISIKO

i. Hazard dan Risiko


PENGELOLAAN
PROGRAM
ii. Penilaian Risiko
KESELAMATAN DAN
iii. Upaya Pengurangan Risiko
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
2) SAFETY INSPECTION DAN AUDIT

i. Kebutuhan (jenisnya) berdasarkan karakteristik pekerjaan


ii. Upaya pemenuhan standar – standar tertentu
iii. Dilaksanakan dengan bantuan checklist

Jenis Audit : Audit internal dan eksternal


PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
3) FIRE PREVENTION PROGRAM
Risiko keselamatan yang paling besar dan
banyak ditemui pada hampir seluruh jenis
kegiatan kerja adalah kebakaran

PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
4) Emergency Response Preparedness

i. Antisipasi keadaan darurat dengan mencegah meluasnya


dampak dan kerugian
ii. Keadaan darurat : kebakaran, ledakan, tumpahan, gempa,
social cheos, bomb treat, dll
PENGELOLAAN
iii. Harus didukung oleh : kesiapan SDM, sarana dan peralatan,
PROGRAM
prosedur dan sosialisasi
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
5) Kewaspadaan Standar
i. Pemakaian APD sesuai jenis pekerjaan
ii. Cara kerja aman selalu berpedoman pada SOP, serta
dilindungi oleh peraturan yang ada
iii. Pengelolaan lingkungan untuk selalu menyesuaikan
PENGELOLAAN dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan dengan
PROGRAM
substitusi, eliminasi, dan administrasi
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
c. MENYELENGGARAKAN DIKLAT KESELAMATAN
DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

 Diklat 2 kali dalam setahun


 Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas keamanan
 Simulasi terkait keselamatan dan keamanan : simulasi
ancaman bom, simulasi penculikan bayi, dll

PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
D. MEMBUAT LAPORAN DAN EVALUASI SECARA PERIODIK

1. Pencatatan dan Pelaporan


2. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

PENGELOLAAN
PROGRAM
KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
DI RUMAH SAKIT
Konstruksi dan Renovasi (MFK 10)
RS melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre Contruction Risk
Assessment (PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru
(proyek konstruksi), renovasi dan pembongkaran.

Proses penilaian risiko konstruksi meliputi:


a) Kualitas udara;

b) Pencegahan dan pengendalian infeksi;

c) Utilitas;

d) Kebisingan;

e) Getaran;

PENGELOLAAN f) Bahan dan limbah berbahaya;


g) Keselamatan kebakaran;
PROGRAM
h) Keamanan;
KESELAMATAN DAN i) Prosedur darurat, termasuk jalur/keluar alternatif dan akses ke layanan
KEAMANAN darurat; dan
DI RUMAH SAKIT j) Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.
RS memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan, dan
didokumentasikan. Risiko infeksi pasien dari konstruksi dievaluasi melalui
penilaian risiko pengendalian infeksi. RS dan pihak kontraktor juga perlu
menyediakan anggaran untuk penerapan PCRA & ICRA.

a) Rumah sakit menerapkan penilaian risiko prakonstruksi (PCRA) terkait


rencana konstruksi, renovasi dan demolisi meliputi poin a-j seperti di maksud
dan tujuan diatas.
b) RS melakukan penilaian risiko prakontruksi (PCRA) bila ada rencana
PENGELOLAAN kontruksi, renovasi dan demolisi.
PROGRAM
c) RS melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian risiko untuk
KESELAMATAN DAN
meminimalkan risiko selama pembongkaran, konstruksi, dan renovasi.
KEAMANAN
d) RS memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, dilaksanakan, dan
DI RUMAH SAKIT
didokumentasikan.
Konsep Keselamatan Kerja pada Petugas RS ??
- Keselamatan Kerja
- Ruang lingkup
- Upaya Pengendalian dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
- Sepuluh unsur keselamatan

Konsep Keamanan Kerja pada Petugas RS ??


- Keamanan kerja
- Ruang Lingkup
- Upaya Pengendalian dan Pencegahan Kejadian Tidak Aman

Bagaimana Melakukan pengelolaan Program Keselamatan


dan Keamanan di RS ??
- Identifikasi area berisiko keselamatan dan keamanan di RS melalui grading
- Upaya pencegahan kejadian keselamatan dan keamanan RS
- Diklat Keselamatan dan Keamanan RS
KESIMPULAN - Laporan dan Evaluasi secara periodik
KESIMPULAN
Referensi
1. Undang-Undang RI Nomor: 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang RI Nomor: 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
3. Undang-Undang RI Nomor: 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang RI Nomor: 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Undang-Undang RI Nomor: 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Permenkes Nomor: 66 tahun 2016 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit

Referensi
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK :
Petunjuk:
1. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok @ kelompok terdiri 6-8
orang peserta
2. Setiap kelompok diberikan kasus dan berdiskusi
3. Masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
(selama 15 menit)

Waktu: 90 menit

Penugasan
Kasus 1 (tertusuk jarum infeksius-diskusi)
Seorang perawat ruang perawatan infeksi “ABC” melakukan injeksi
kepada pasien dengan kondisi B20. Perlengkapan disiapkan untuk
memulai kegiatan. Tindakan persiapan sudah dilakukan, memakai
sarung tangan dan menyiapkan obat yang akan disuntikkan. Pada
saat yang bersamaan setelah melakukan injeksi, karena kurang
waspada pada saat menutup jarum suntik perawat tersebut tertusuk di
ibu jari, keluar darah dari tempat luka. Luka segera dicuci dengan
sabun dan air mengalir, kemudian diberikan antiseptik.
Apa saja pembelajarannya dan yang perlu didiskusikan dari kasus di
Penugasan atas ?
Kasus 2 (plafon ruang perawatan berjamur & berpotensi rubuh-diskusi)

Terdapat laporan melalui surat dari Kepala ruang perawatan “DEF”


kepada Instalasi/Unit K3RS bahwa di ruang perawatan kamar 3 bed 2
plafon bocor sudah 1 bulan yang lalu, sudah melaporkan kepada unit
terkait agar dilakukan upaya perbaikan, namun sampai laporan ini
dibuat dan dikirimkan ke Instalasi/Unit K3RS belum ada tindak lanjut.
Terdapat keluhan dari keluarga pasien yang terpeleset karena adanya
air yang bocor dari plafon ruang tersebut.

Apa saja pembelajarannya dan yang didiskusikan dari kasus di atas ?


Penugasan
Kasus 3 (kasus pemukulan terhadap pegawai-diskusi)

Terdapat laporan dari petugas keamanan mengenai adanya


pegawai bagian administrasi yang dipukul oleh sesama pegawai
rumah sakit. Berdasarkan laporan dari petugas keamanan korban
dipukul karena keluarga pegawai yang melakukan pemukulan
melapor kepada pelaku bahwa dirinya merasa “dipingpong” pada
saat melakukan pendaftaran. Pelaku mendatangi korban dan terjadi
adu mulut, karena emosi pelaku memukul korban hingga terjatuh.

Penugasan Apa tindakan pihak rumah sakit untuk menangani kasus tersebut ?
Kasus 4 (pencurian di ruang perawatan-diskusi)

Petugas keamanan yang sedang berjaga di Pos Keamanan RS


mendapatkan laporan dari salah satu keluarga pasien yang sedang
menunggu keluarganya yang sakit di ruang perawatan “XYZ”,
penunggu pasien tersebut melaporkan bahwa HP miliknya yang
sedang diisi ulang (charging) di dekat tempat tidur pasien yang
ditunggunya hilang pada saat ditinggal sebentar ke toilet.

Apa tindakan pihak rumah sakit untuk menangani kasus tersebut ?


Penugasan

Anda mungkin juga menyukai