Anda di halaman 1dari 92

KEBIJAKAN DAN PERATURAN

PERUNDANG UNDANGAN K3 DI RS
1
LATAR BELAKANG
A. Upaya K3 ditujukan untuk melindungi pakerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan
serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan.

B. Mengatasi masalah K3 pekerja sama dengan


mengatasi separoh masalah kesehatan masyarakat
(Jumlah angkatan kererja thn 2020 sebesar
1388,22 jt)

C. (WHO) Bahaya di tempat kerja merupakan


penyebab atau memberikan konstribusi bagi
kematian dini dari jutaan orang diseluruh dunia.
….lanjutan

D. Ru,ah Sakit merupakan tempat kerja yang memiliki


risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan SDM
RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun
lingkungann RS.

E. Oleh sebab itu Ru,ah Sakit perlu menerapkan prinsip


prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KONDISI SAAT INI
❖ Tingkat kepedulian dari berbagai pihak terhadap K3
masih rendah
❖ Sebagian besar masyarakat dan angkatan kerja/tenaga
kerja tidak memahami haknya untuk mendapatkan
perlindungan K3
❖ Promosi dan edukasi bidang K3 belum meluas, shg
pemahaman tentang K3 belum merata (pekerja,
pengusaha, masyarakat).
❖ Bahaya / risiko di tempat kerja semakin meningkat
seiring dengan perkembangan industri dan teknologi.
❖ Kualitas dan kuantisas SDM K3 belum memadai
❖ Kasus kecelakaan yang masih tinggi
Mengapa K3 Penting ?
Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja
dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan
kesejahteraan

Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman


dan produktif

Telah menjadi komitmen global


(WHO/ILO : OSH is Part Basic Human Right.)

Merupakan persyaratan perdagangan global

Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan


bagi perusahaan
Tujuan K3

• Melindungi para pekerja dan orang


lainnya di tempat kerja
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Untuk mewujudkan produktivitas yang
optimal

Fenomena K3 (Glabalisasi menuntut jaminan)


> Sertfikat Mutu barang dab Jasa,
> Ramah Lingkungan,
> Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan

K3 Cermin Kemapanan Rumah Sakit


ILO _ WHO 1995
Tujuan Kesehatan Kerja

1. Peningkatan kapabilitas pekerja, meliputi


kesehatan fisik dan psikis pekerja serta
Keselamatan kerja
2. Kesejahteraan (kemampuan untuk hidup
produktif secara ekonomi dan social)
3. Peningkatan mutu lingkungan kerja
4. Pengorganisasian yang menjamin K3 agar dapat
berlangsung / berlanjut dengan baik

7
Masalah Kecelakaan Kerja.
❖ Menjadi masalah sejak awal dunia industri.
❖ Masalah besar bagi kelangsungan usaha 🡺
kerugian.
❖ Asumsi kerugian : 4 % GDB suatu negara
❖ Di Indonesia …???
❖ Data Kec. Di Indonesia (program BPJS) :
⚫ 2020 : 177.000 KK 🡺 37 PAK
GAMBARAN MASALAH KESEHATAN PEKERJA
A. (ILO). : Kecelakaan kerja 250 juta / tahun
Penyakit di tempat kerja 160 jt /tahun
B. Belum ada data (Kecelakaan Kerja, PAK, PAHK)
C. Hasil penelitian
50% pekerja terjangkit penyakit kulit dan
pernafasan
72,28 % gangguan pendengaran pengemudi
bajaj
60 – 80 % factor erb gonomi di industri kecil
57,5 % penyelam di P.Bungin menederita
oersendian
30 – 40 % pekerja wanita menderita anemia.
9
Gambaran masalah Kesehatan SDM di RS

WHO) : 36 jt pekerja kesehatan Di Indonesia


terbesar di negara - Pekerja RS berisiko 1,5 kali
berkembang lebih besar dari golongan
pekerja lain
-3 jt terpajan pathogen darah - Prevalensi gangguan mental
-5 – 12 % pekerja RS sensitive emosional 17,7 % pada
perawat RS di JKT
terhadap latex
-Kasus tertusuk jarum / tahun - Prevalensi insomnia
manifest 33,3 % perawat di
600.000 – 1 jt (> 60 % 4 RS di JKT yang bekerja
tak dilaporkan) gilir.
-41 % perawat RS mengalami - Kasus KAK akibat NSI 35 – 37
cedera tulang belakang % (Joseph 2005 – 2007)
- 65,4 % petugas kebersihan
RS di JKT menderita
Dermatitis kontak iritan
TEMPAT KERJA (TERMASUK RS)

BAHAYA – RISIKO 3
KWAJIBAN MELAKSANAKAN K3

K3 RS tercantum dalam
Standardisassi Akreditasi RS

ARAH KEBIJAKAN k3
Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3
Berkelanjutan tahun 2025
STRATEGI PROGRAM K3 (Kemnaker 2020
–2025)
1, Gerakan Promosi K3

2, Penguatan Kapasitas SDM K3 (sertifkasi dan Lisensi)

3. Penguatan dan Pengawasan Penegakan hukum norma K3


Pembinaan, penerapan SMK3,
Penguatan sarana dan prasarana pengawasan K3,

4. Penguatan system pelaporan, manajemen data dan


informasi

5. Koordinasi, sinergi dan kolaborasi K3


Menyusun NSIP dan meningkatkan kebijakan K3
TUJUAN :

1. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan norma K3;


2. Meningkatkan partisipasi semua pihak dalam mencapai
pelaksanaan budaya K3 secara optimal disetiap kegiatan
usaha;
3. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri
berbudaya K3;

Sasaran
1. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja;
2. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien
untuk mendorong produktivitas;
3. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat mandiri
berbudaya K3
Rumah sakit
adalah tempat kerja yang harus aman, bebas dari
kecelakaan dan bebas dari penyakit akibat kerja /
penyakit berhubungan kerja
Mempunyai Karaktreistik khusus :
Padat tehnologi, dan modal, Tenaga Kerja banyak,
Terbukanya Akses (pengunjung, 🡪
Perlu mendapatkan Perlindungan

Risiko selama 24 jam


RUMAH (Karyawan, pasien, Pendamping pasien
SAKIT pengunjung, orang lain

Perlu pengelolaan Risiko peralatan ,


lingkungan kerja, proses kerja dll, agar tercipta
RS yang sehat, aman, selamat dan nyaman
Perlu
penerapan
K3 di RS Tuntutan mutu pelayanan sehingga
pelayanan Kesehatan terbaik
Beberapa risiko bahaya K3 di RS
1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat / bahan yang
mudah terbakar atau meledak
2. Bahan beracun, korosif, kaustik
3. Bahaya radiasi
4. Shock akibat sengatan listrik
5. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda
tajam
6. Bahaya infeksi dari kuman, virus, parasit.
7. Dan Lain lain
Keadaan Darurat di RS a.l
1. Gangguan keamanan (huru hara, pencurian,
demonstrasi)
2. Bencana alam (gempa bumi, banjir, topan)
3. Keadaan darurat di ruangan (gagal jantung, gagal
nafas)
Perlunya pelaksanaan K3 di RS

1. Kebijakan pemerintah ttg RS meningkatkan akses,


keterjangkauan, kualitas pelayanan yang aman
2. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
K3 RS serta tindak lanjut merujuk PMK 432 ttg
pedoman manajemen K3 RS ttg standar sistem
Manajemen K3 RS
3. SMK3RS adalah bagian system manajemen RS
4. RS kompetetif di era global, tuntutan pengelolaan
program K# RS
......lanjutan
5. Tuntutan hukum terhadap mutu pelayanan RS
semakin meningkat. Tuntutan masyarakat ttg
pelayanan yang lebih baik
6 Pelaksanaan K3 berkaitan dengan citra dan
kelangsungan hidup RS
7. Karakteriristk RS yang labor intensive
8. Bbrp isu penting di RS
9. RS sebagai system pelayanan yg terintegrasi
TujuanPelaksanaan K3 RS
a. UMUM
1erciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif
untuk pekerja aman dan sehat bagi pasien, pengunng,
masyarakat, dan lingkungan sekitar RS sehingga proses
pelayanan RS berjalan baik dan lancar

b. KHUSUS
1. Terwujudnya organosasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS
2. Meningkatnya profesionalisme dalam Hal K3 bagimanajemen
palaksanan dan penunjang program
3. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya KAK dan PAK
4. Terpenuhinya syarat syarat J3 di ettiap unit
5. Terselengagaranya program K3RS secara optimal dan
menyelotouh
6. Peningkayan mutu, citra dan produltivitas RS/
•Sasaran
1. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja;
2. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, dan
efisien untuk mendorong produktivitas;
3. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat
mandiri berbudaya K3
Manfaat Pelaksanaan K3 di RS
1. Bagi RS :
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS,.
c. Mengurangi kerugian akibat kecelakaan dan penyakit.
c. Meningkatkan citra RS.
2. Bagi karyawan RS
a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
c. Mencegah terjadinya penyakit penyakit lain
3. Bagi pasien dan pengunjung :
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
4. Bagi Pemerintah
Mendukung Kebijakan dan program di bidang K3.
KEBIJAKAN K3 DI RS
Program K3 di RS bertujuan untuk melindungi
Keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan produktifitas pekerja,
melindungi keselamatan pasien, pengunjung
dan masyarakat serta lingkungan sekitar RS

23
Management Commitment & Employee
Involvement
Pengakuan K3 sebagai bagian yg
terintegrasi dengan kinerja
perusahaan

Pencapaian K3 dengan MANAJEMEN


pemenuhan peraturan KOMITMEN
perundangan
TINGGI /
KUAT
Penyediaan Sumber Daya yg
cukup

AKSES
Penempatan K3 sebagai tanggung KOMUNIKASI
jawab utama setiap tingkatan
manajemn KARYAWAN
Penetapan Kebijakan
1. Sebagai syarat dasar dalam penerapan SMK3
2. Merupakan bentuk komitmen

Kebijakan K3
❑ Tertulis & bertanggal
❑ Ditandatangani oleh pengusaha dan atau
pengurus
❑ Memuat pernyataan komitmen dan tujuan K3
perusahaan
❑ Disosialisasikan/disebarluaskan
❑ Bersifat dinamik dan ditinjau ulang agar tetap
25
Kebijakan K3RS ditetapkan dengan Keputusan
Kepala / Direktur RS dan disosialisasikan ke
seluruh SDM RS.

Kebijakan K3.RS antara meliputi


1. Penetapan kebijakan dan tujuan dari program K3 di RS
2. Penetapan Organisasi dan Personil K3RS
3. Penetapan dukungan pendanaan, sarana dan
prasarana
Bentuk Komitmen
1. Memenuhi peraturan perundangan
perundangan
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
3. Menjamin tercapainya sasaran
4. Sesuai dengan risiko K3
5. Didokumentasikan
6. Ditinjau secara berkala
7. Dikomunikasin

27
Contoh : Komitmen
> Menempatkan organisasi K3 pd posisi yang
menentukan keputusan perusahaan
> Menyediakan anggaran, tenaga kerja dan sarana
yang diperlukan untuk K3
> Menetapkan personil yg mempunyai tanggung
jawab, wewenang dan kewajiban dalam penanganan
K3
> Perencanaan K3 yg terkoordinasi
> Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut
pelaksanaan K3

28
Arah kebijakan K3 di Rumah Sakit
1. Menyediakan wadah fungsional terstruktur K3 di RS
dalam organisasi Rumah Sakit
2. Meningkatkan sosialisasi K3 RS di seluruh kegiatan
Rumah Sakit
3. Meningkatkan pengendalian system kerja & perilaku
selamat di Rumah Sakit
4. Meningkatkan sumber daya manusia yang
professional di setiap unit kerja mengenai K3 Rumah
Sakit
5. Pelaksanaan K3 dipahami secara utuh.
6. Meningkatkan system informasi K3 di Rumah Sakit
Penetapan Arah program K3 di RS

❑ Penetapan arah program K3 di RS


dilaksanakan oleh manajemen
❑ Dalam menyusun arah program K3 di RS maka
manajemen minimal harus
1. Melakukan tinjauan awal kondisi K3
2. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
terus-menerus, dan
3. Memperhatikan masukan dari karyawan dan atau
pihak pihak lain.

30
Sosialisasi Kebijakan K3 DI RS
> Manajemen harus menyebarluaskan kebijakan K3
yang telah ditetapkan kepada seluruh karyawan
dan orang lain yang berada di RS serta pihak lain
(pasien, pengunjung, pelanggan dsb)

> Penyebarluasan kebijakan K3 dapat dilakukan


melalui media (papan pengumuman, brosur, verbal
dalam briefing/apel, dan/atau media elektronik )

31
Pengembangan Kebijakan meliputi
1. Pembuatan atau revitalisasi organisasi K3 di RS
2. Melakukan Revisi rencana program K3 di RS 3
tahun kedepan
3. Pembudayaan perilaku K3 di RS

32
Ruang lingkup Program K3 di RS meliputi
1. Aspek hygiene industri yang memantau pengaruh
lingkungan kerja terhadap tenaga kerja (cahaya, bising,
suhu/iklim kerja dll.)
2. Aspek keselamatan kerja yang meliputi pengamanan
pada peralatan kerja, pemakaian APD, tanda / rambu
peringatan dan alat pemadam api dll.
3. Aspek kesehatan kerja yang meliputi MCU, gizi kerja,
kebersihan diri dan lingkungan dll.
4. Aspek Ergonomi yaitu kesehatan antara alat kerja
dengan tenaga lkerja. Dll.
Program K3 di RS antara lain meliputi

1. Pengembangan kebijakan K3
a. Pembuatan / revitalisasi organisasi K3 di.RS
b. Merencanakan program K3

2. Pembudayaan perilaku K3
a. Advokasi / sosialisasi K3 keseluruh jajaran
b. Penyebaran media informasi dan
komunikasi (film. Famlet, poster dll
c. Promosi K3 setiap pekerja, setiap unit
3. Pengembangan SDM K3
a. Pelatihan umum K3
b. Pelatihan intern (per unit)
c, Pengiriman SDM ke luar Diklat, seminar)

4. Pengembangan Pedoman dan Standard K3


a. Penyusunan pedoman praktek ergonomi
b, idem PKK
c. Idem tanggap darurat
d. Idem pelaksanaan penanggulangan
kebakaran
e. Penyusunan pengelolaan factor risiko dan
Pengolahan limbah industri
f, Pedoman control thd penyakit infeksi
g. Pedoman control terhadap B3
h. Pedoman SOP kerja dan pelatihan di masing masing
unit

5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan


- (wawancara, survey, questionair)

6. Pelayanan Kesehatan Kerja


a. MCU karyawan
b. Pengobatan dan perawatan karyawan yang sakit
c. Meningkatkan kesehatan karyawan
7. Pelayanan Keselamatan Kerja
a. Pembinaan dan pengawasan sarana
prasarana dan peralatan RS
b. Was dan Bina perlengkapan kesehatan Kerja RS
c. Pengelolaan dan pemeliharaan serta sertifikasi
Sarana prasarana dan pemeliharaan peralatan RS
d. Pengadaan peralatan RS
8. Pengembangan program pemeliharaan,
pengelolaan limbah padat, cair, gas
a. Penyediaan fasilitas untuk penanganan
dan pengolahan limbah
b. Pengelolaan limbah medis / non medis

9. Pengelolaan jasa B3 dan bahan berbahaya


a. Inventarisasi bahan B3
b. Membuat prosedur pengadaan, penyimpanan dll
10 Pengembangan manajemen tanggap darurat
a. Menyusun rencana, membentuk Tim,
pelatihan, prosedur penanganan
b. Pembentukan Team / organisasi
c. Pelatihan dan uji coba
Kegiatan a.l
1. Pelaksanaan MCU bagi karyawan
2. Upaya pengamanan pasien, pengunjung dan
petugas.
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Sanitasi lingkungan RS
5. Pengelolaan dan pengolahan limbah padat,
cair gas
…..lanjutan

6. Pencegahan dan penanggulangan bencana


(disarter program)
7. Pengolahan jasa, bahan dan barang berbahaya
8. Diklat K3
9. Sertifikasi dan kalibrasi sarana, prasarana dan
peralatan
10. Pengumpulan, pengolahan dan pelaopran K3.
STANDARD K3 DI RS (PMK 66 th 2016)
1. Manajemen Risiko K3RS
2. K3 di Rumah Sakit
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan B3 dari aspek K3
5. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
6. Pengelolaan sarana dan prasarana K3dari aspek
K3
7. Pengelolaan Peralatan Medis dari aspek K3
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana
STANDARD K3 DI RUMAH SAKIT (Kemnaker)
1. Manajemen Risiko
2. Pelayanan Kesehatan Kerja
3. Keselamatan dan Keamanan bekerja
4. Penecegahan dan pengendalian Kebakaran
5. Pengelaolaan B3 daro aspek K3 dan Sanitasi
penanganan limbah medis
6. Pengelolaan sarana dan prasarana RS dari aspek
K3
7. Pengelolaan peralatan medis dari aspek k3
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana
43
PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN TERKAIT K3 DI RS
44
UU & PERATURAN K-3 PEKERJA
Di RS RS

PERLINDUNGAN
KESEHATAN & KESELAMATAN
PEKERJA,
PASIEN,PENGUNJUNG,MASY
SEKITAR
SDM BERKUALITAS &
PRODUKTIF

45
1. Ps. 5, 20, 27 (2) UUD
1945
Diganti UU No.13/2003
2. Ps. 9, 10 UU No. 14/1969 Ps. 86, 87

UU KK No.1/1970 UU No.36 th 2009

UU Uap 1930
PERATURAN PELAKSANAAN

▪ PERATURAN KHUSUS ▪ PERATURAN


PEMERINTAH
▪ PER PRES ▪ Kep/SE Dirjen
▪ PER MEN
▪ PERDA
WAJIB /
ANANJUR

A. LANGSUNG
Peraturan LINTAS 1. Penagawas
Perundang SEKTOR Ketenagakerjaa
undangan K3
n
2. Ahli K33
PENGAWASA
N
B.TIDAK LANGSUNG
1. P2K3
2. DOKTER
PERUSAHAAN
3. Dan lain lain
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA.

UU No.13 /2003

p. 87
UU p. 86
No.1/197
0 UU PP -
No.1/197 SMK3
0

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan


UUD 1945
Pasal 27 ayat 2 :
Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghasilan yanglayak bagi kemanusiaan.
Pasal 28 H ayat 2 ,
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 34
Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan
umum yang baik
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA.

UU No.13 /2003
UU No 36 tahun 2009

p. 87
UU p. 86
No.1/197
0 UU PP -
No.1/197 SMK3
0

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

TUJUAN (considerants)
Memberikan perlindungan atas
keselamatan
• Tenaga kerja
• Orang lain
• Sumber-sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
KWAJIBAN MANAJEMEN (UU.N0.1 Tahun 1970

1. PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA

2. MENJELASKAN T.K BARU


- Kondisi dan bahaya
- Semua pengamanan yang
diharuskan
- APD bagi tenaga kerja yg
bersangkutan
- Cara dan sikap yang aman
5. MELAPORAN KECELAKAAN
(< 2X 24 JAM)

A. BATANG TUBUH UUNDANG –


UNDAN NO 1 / 70
1. BAB. IIstilah – istilah
pasal 1
2. BAB. IIRuang Lingkup
pasal 2
3. BAB. III Syarat – syarat keselamatan
6. MENEMPATKAN UU NO.1 TH kerja
1970 (Tertulis) pasal 3, pasal 4
4. BAB. IV Pengawasan
pasal 5, 6, 7,

5. BAB. V Pembinaan
pasal 9
7. MEMASANG GAMBAR / POSTER K3

8. MENYEDIAKAN APD CUMA CUMA


(BAGI TK DAN ORANG LAIN)

9. MEMBENTUK P2K3
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 12
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja

Kewajiban Hak
• Memberikan keterangan • Meminta pengurus
pada Pegawai Pengawas untuk melaksanakan
• Memakai APD Syarat K3
• Memenuhi dan mentaati • Menyatakan
syarat K3 keberatan, jika syarat
K3 belum terpenuhi
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

•Mentaati semua petunjuk/aturan K3 di tempat


kerja
•Kewajiban menggunakan APD yang ditetapkan
BEBERAPA PERATURAN K3

1. UU No.3 tahun 1969 (Konvensi ILO No.120 )- ttg


Higiene dalam Perniagaan dan Kantor Kantor
Konvensi ini berlaku bagi :
- Badan badan Perniagaan
- Instansi pemberi jasa – Pek. Kantor
( dan bagian bagiannya )
- mengatur pencahayaan, iklim kerja
- kebisingan / getaran,sanitasi
2. UU No.23 tahun 2014 ttg Pemerintah Daerah
- Pengawasan Ketenagakerjaan tingkat propinsi
3. UU No. 13 Th 2003 ttg KETENAGAKERJAAN
Pasal 86 :
1. Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Moral dan kesusilaan;
c. Prilakuan yg sesuai dengan harkat & martabat manusia
serta nilai2 agama
2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/ guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 58
….. Lanjutan
UU No. 13 Th 2003 ttg KETENAGAKERJAAN

Pasal 87 :
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 59


UU 36
UU NO.36 tahun 2009 tentang KESEHATAN
th 2009
KESEHATAN KERJA
Pasal 164
1. 1. Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yg diakibatkan oleh
pekerjaan.
2. 2. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pekerja di sektor formal dan informal.
3. 3. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di
lingkungan tempat kerja
4. 4. Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) berlaku juga bagi kesehatan pada
lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut,
maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia.

Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 60


5. Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dan ayat (2).
6. Pengelola tempat kerja wajib menaati standar
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan
kerja.
7. Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab
atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan
kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 61


Pasal 165 ayat (1)
Kewajiban pengelola tempat kerja melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga
kerjaa

Pasal 165 ayat (2)


Kewajiban pekerja menciptakan dan menjaga
kesehatan tempat kerja yang sehat dan mentaati
peraturan perundangan yang berlaku,

UU No.33 th 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
62
UU 36 th 2014 tentang Tenaga Kesehatan

Pasal 57
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak:
a. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan profesi, dan standar prosedur
operasional
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar
kepada Penerima Pelayanan Kesehatan atau
keluarganya
c. Menerima imbalan jasa

Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 63


d. Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan
harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta
nilai-nilai agama
e. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
profesinya
f. . Menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan
atau pihak lain yg bertentangan dgn Standar
Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar
Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
g. Memperoleh hak lain sesuai dgn ketentuan Peraturan
Perundang-undangan

Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 64


UU No. 44 Th 2009 ttg Rumah Sakit

❑ Pasal 3 : Pengaturan penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan: a.


Mempermudah akses masyarakat untuk mdptkan pelayanan
kesehatan
b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di
rumah sakit
c. Meningkatkan mutu & mempertahankan standar pelayanan
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, SDM
rumah sakit, dan Rumah Sakit

❑ RS Wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga)


tahun sekali dimana unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
termasuk sebagai salah satu hal yang dinilai di dalam
akreditasi Rumah Sakit
3#34#2017#AKRS 6/19/2021
Materi Perundangan & Peraturan K3RS#2017 65
Peraturan terkait lainnya
Peraturan Pemerintah/ PP
a. PP No.50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
b. PP No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
c. PP No.63 tahun 2000 tentang Keselamatan dan
Kesehatan pemanfaatan radiasi mengion
d. Peraturan Presiden No 77 tahu 2015 tentang Pedoman
Organisasi RS
e. PP No. 47 th 2021 ttg Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan
Ps 27 (ayat 27) huruf O : RS memiliki system
pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana
f. PP. 88 th 2019 tentang Kesehatan Kerja
KEUANGAN
PEMASARAN

MANAJEMEN PERSH / RS

PRODUKSI MANAJEMEN
/LAYANAN K3
Tanpa SMK3

Fire drill
Pelatihan Pemeriks
K3 aan
P3K Pengujian Kesehatn

Work Bahan
Ergonomi permit Kimia
Bahaya
Pelaporan Mekanik
Perundan
gan K3 Risk
Komunika Assessme
Pmrksaan Pembelia
si K3 nt
Lingkunga n
Dokumen n Audit K3
tasi K3
Pengelola
an B3
Komunika
Manual si
Promosi K3
K3
P2K3
Dengan SMK3

Pemeriks
Pelatihan Perundan
Fire drill Pengujian aan
K3 gan K3
Kesehatn

Bahaya Work K3 Bahan


P3K Ergonomi
Mekanik permit Kimia
Promosi
P2K3
K3 Pmrksaan Risk
Komunika Komunika
Pelaporan Lingkunga Assessme
si K3 si
n nt

Dokumen Pengelola Pembelia Manual


Audit K3
tasi K3 an B3 n K3

SMK3
Perusahaa. Wajib SMK3
1. =/> 100 PEKERJA
2. Tingkat potensi bahaya tinggi
(Persh.memiliki potensi bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa
manusia, terganggu proses produksi dan
pencemaran lingkungan kerja)
PRINSIP PENERAPAN SMK3 (5 PRINSIP DASAR)

1. Penetapan kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksaan rencana K3
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3
Interna Audit Eksterna
l l

Dilakukan Dilakukan oleh


perusahaan Lembaga Audit (yang
telah ditunjuk
Menaker)
-Permenakertrans No.03/MEN/1982 ttg
Pelayanan Kesehatan Kerja

-Mengatur tentang Unit Pelayanan Kesehatan


Kerja (UPKK)
-12 tugas UPKK :
Permenakertrans No 2 / Men / 1980
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan keselamatan kerja

1. Pemeriksaan kesehatan Awal


2. Pemeriksaan kesehatan berkala
3. Pemeriksaan Kesehatan khusus
Peraturan Menteri Kesehatan
a. Permenkes No.66 / MEN / 2016 tentang K3.RS
b. Permenkes No.432 /Menkes/VII/2010 tentang Standard
K3RS
c. Permenkes No.12 th 2020 tentang Akreditasi RS
d. Permenkes No.3 tahun2020 tantang Klasifikasi dan
Perizinan RS
e. Permenkes No.24 tahun2016 tentang Persyaratan
Tehins Bangunan dan Prasarana RS
f. Permenkes No.56 /Men/2016 ttg Penyelenggaraan
Pelayanan PAK.
g. Permenkes No. 9 Th 2014 ttg KLINIK
Peraturan terkait pelaksanaan K3 DI RS
A. Mekanik
1. Permenaker No. 04 Th 1985 tentang pesawat tenaga &
produksi
2. Permenaker No. 05 Th 1985 Pesawat Angkat & Angkut
3. Permenakertrans No. 09 Th 2010 K3 Operator, Petugas
dan Teknisi Pesawat Angkat Angkut,dll
B. Konstruksi Bangunan
1. Permenaker No.01Th 1980 K3 Konstruksi Bangunan
2. SKB Menaker & Men PU No. 174 Th 1986 dan
No.104/KPTS/1986 jo KEPDIRJEN BINAWAS No.20
Tahun 2004 Kompetensi Personil K3 Konstruksi
Bangunan
3. Permenkes No. 24 Th 2016 tentang persyaratan teknis
bangunan dan prasarana rumah sakit, dll
C. K3 Listrik & Elavator Escalator
1. Permenaker No. 12 Th 2015 tentang K3 listrik di tempat kerja
2. Permenaker No. 2 Th 1989 tentang K3 pengawasan instalasi penyalur petir
3. Permenaker No. 3 Th 1999 tentang syarat K3 lift untuk Pengangkutan Orang dan
Barang
4. KEP.DIRJEN No.KEP311/BW/2002 tentang sertifikasi K3 teknisi listrik
5. Permenaker No. 38 th 2016 K3 pesawat tenaga dan produksi
6. Permenaker No. 06 th 2017 tentang K3 Evalator dan Escalator,dll

D. Pesawat Uap dan bejana tekan


1, UU Uap Th 1930 tentang Stoom Ordonantie
2. Peraturan Uap Th 1930 tentang Stoom Verordening
3, Permenakertrans No.01 Th 1982 tentang Bejana tekan
E. Penanggulangan Kebakaran
1. Permenakertrans No. 04/MEN/1980 tentang
syarat syarat dan pemeliharaan apar
2. Permenaker No. 02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik
3. Kepmenaker No. 186/MEN/1999 tentang
penaNggulangan kebakaran ditempat kerja
4. Instruksi menteri ketenagakerjaa
No.11/M/BW/1997 tentang pengawasan
khusus K3 penanggulangan kebakaran,dll
F. Kesehatan Kerja
1. Perpres No. 07 Th 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
2. Permenaker No.1/MEN/1976 tentang wajib latih Hyperkes KK
bagi dokter perusahaan
3. Permenaker No.1/MEN/1979 tentang wajib latih Hyperkes KK
bagi paramedis perusahaan
4. Permenaker No.2/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan bagi
tenaga kerja dalam upaya keselamatan kerja
5. Permenaker No.1/MEN/1981 tentang wajib lapor PAK
6. P ermenaker No.3/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan Kerja
7. Kepdirjen Binwasnaker No.22 Th 2008 tentang petunjuk teknis
pelayanan kesehatan kerja
8. Kepmenakertrans No.Kep.333/MEN/1989 tentang diagnosis dan
pelaporan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
…….lanjutan.

9.Kepmenakertrans No. 68 Th 2004 Pencegahan dan


Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
10. Permenakertrans No.11 Th 2005 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Penyalagunaan
dan Peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya di tempat kerja
11. Permenakertrans No.15 Th 2008 tentang petugas
P3K ditempat kerja,dll

80
H. Lingkungan Kerja
1. UU No.3 Th 1969 tentang persetujuan konvensi ILO No.120
Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan Gan Kantor- kantor (LN
No.14 tahun 1969)
2. PP No.7 Th 1973 tentang Pestisida
3. Permenaker No.3/MEN/1985 tentang K3 Asbes
4. Kepmenaker No.Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya ditempat kerja
5. Permenaker No.5 Th 2018 tentang K3 lingkungan kerja
…….. lanjutan
6. Permenakertrans No.PER.08/MEN/VII/2010
tentangAPD
7. Permenakertrans No.03 Th 1986 tentang syarat-
syarat K3 di tempat Kerja yang mengelola
Pestisida
8. KEPDIRJEN BINWASNAKER No.113 Tahun 2006
Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3
RuangTerbatas (Confined Spaces)
49 Kepdirjen Binwasnaker No. 45 Tahun 2008
Pedoman K3 Bekerja pada Ketinggian dengan
Menggunakan Akses Tali (Rope Access), dll
I. Kelembagaan K3
1. Permenaker No. 04 Th 1987 tentang P2K3 serta tata cara
penunjukan Ahli K3
2. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara
penunjukan dan wewenang Ahli K3
3. Permenaker No.PER-04/N/1995 tentang perusahaan
JasaK3
4, Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang tata cara
pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
5 PP No.50 Th 2012 Penerapan SMK3
Permenakertrans No.1 Th 2007 tentang pedoman
pemberian penghargaan K3
6, Permenaker No.26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3, dll
Lain - lain
1. Peraturan Presiden No. 77 Th 2015 tentang
Pedoman organisasi RS
2, Permen LH No. 03 Th 2008 tentang tata cara
pemberian simbol dan label bahan berbahaya
dan beracun (B3)
3. Permenkes No. 30 Th 2019 tentang Klasifikasi dan
perizinan RS
4. Permenkes No. 24 Th 2016 tentang Persyaratan
teknis bangunan dan prasarana RS 5. Permenkes
No. 66 Th 2016 tentang K3 RSsakit
6. Permenkes No. 11 Th 2017 tentang Keselamatan
Pasien
7. Permenkes No. 34 Th 2017 tentang Akreditasi RS
9. PMK No.52 tahu 2018 ttg Standard K3 di Fasyankes
10. Permenkes No.432 / MEN / 2017 tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit.
11. Kepmenkes No.351 tahun2003 tentang Komite
Kesehatan dan Keselamatan Kerja sector Kesehatan
12. Permenkes No. 9 Th 2014 ttg KLINIK
13. Permenkes No.7 th 2019 ttg Kesehatan Lingk. RS
14. Permenkes No.56 /Men/2016 ttg Penyelenggaraan
Pelayanan PAK.
15. Permenkes No.30 tahun2019 tantang Klasifikasi
dan Perizinan RS
PMK N0.66 tahun2016 ttg K3 Rumah Sakit
(Pengganti Kepmenkes No.1087/Menkes/2010)

a, K3 RS
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi K3
SDM RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun
lingkungan RS melalui upaya pencegahan Kecelakaan kerja
dan PAK di RS

b. SMK3RS
adalah bagian dari manajemen RS secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang terkait dengan proses kerja di
RS guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat , selamat,
aman dan nyaman bagi SDM RS, pasien, pendamping pasien,
pengunjung maupun lingkungan RS.
Pasal 3
(1). Setiap RS wajib menyelenggarakan K3 RS
(2) Penyelenggaraan K3 RS meliputi
1. Membentuk dan mengembangkan SMK3 RS
2. Menerapkan standard K3 RS.

1, SMK3 RS meliputi
1. Penetapan kebijakan K3 RS
2. Perencanaan K3 RS
3. Pelaksanaan rencana K3RS
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 RS
2. Standard K3 RS (Pasal 11, PMK no.66 /
2016)
1. Manajemen Risiko K3RS
2. Keselamatan dan Keamanan di RS
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan B3 dari aspek K3
5. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
6. Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek K3
7. Pengelolaan Peralatan Medis dari aspek K3
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana
Pasal 21 IV
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BABV
Dlm rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan dan
ketrampilan ttg pelaksanaan K3 RS dilakukan Diklat di bidang
K3 RS bagi SDM di bidang K3RS

Pasal 23 BAB V
PENCATATAN DAN PELAPORAN
RS wajib melakukan pencatatan dan [pelaporan penyelenggaraan K3RS
yang terintegrasi dengan system informasi manajemn RS
Bulanan L 1. Insiden Penyakit Menular.
2 Insiden Peny tidak menula
3. insiden KAK.
4 insiden PAK

Pasal 34 BAB VI
ORGANISASI
SE Menaker No M/7/AS.02.02/V/2020 tttg
Rencana Keberlangsungan Usaha Dalam menghadapi
Pandemic Covid 19 dan Protokol Pencegahan Penularan
Covid 19 di Perusahaan
1. Memyusun rencana keberlangsungan usaha
2. Penerapan protocol pencegahan penularan
10) Melakukan penundaan sementara MCU hingga
aspek K3 terpenuhi atua hingga covid berakhor

Kep.Ditjen Binwasnaker dan K3 No 5/151/AS.02/XI/2020


ttg
Pedoman K3 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
saat pandemic covid 19
ISTIRAHAT DULU

92

Anda mungkin juga menyukai