Anda di halaman 1dari 166

Audit Internal

K3
Ina Siti Halimah
Pramudho Subroto P
Inna Marlina
Arbie Gyresha
Dwi veni Endarwati
Pengertian Audit
Internal K3
Audit K3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk
menilai suatu kegiatan di tempat kerja dan hasil yang berkaitan dengan
produktivitas kerja sesuai dengan prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan
tujuan perusahaan.

Sedangkan Audit Internal adalah :


•Proses yg sistematik, independen dan terdokumentasi utk memperoleh

bukti audit
•Mengevaluasinya secara objektif utk menentukan sampai sejauh mana
kriteria audit dipenuhi. 
Tujuan Audit K3

 Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 yang dijalankan


telah memenuhi prosedur.
 Mengetahui apakah Sistem Manajemen     K3 telah berjalan di
seluruh jajaran sesuai dengan lingkupnya.
 Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 telah efektif  
Persyaratan OHSAS 18001 Untuk Audit K3

 Timaudit harus bersifat independen. Pengertian independen tidak harus berasal dari
luar oraganisasi, tetapi dapat diambil dari lingkungan organisasi dengan syarat tidak
terikat atau memiliki kepentingan dengan unit/ bagian atau departemen yang akan
diaudit.
 Timaudit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal ini sangat penting untuk
mendapatkan hasil audit yang baik dan bermanfaat. Karena itu tim audit sebaiknya
diberi pelatihan mengenai audit SMK3 yang menyangkut pemahaman mendasar
mengenai sistem manajemen OHSAS 18001 dan tata cara melakukan audit yang baik.
Tanggung Jawab Tim Audit
Secara umum tugas dan tanggung jawab tim audit adalah sebagai berikut :
 Menentukan sasaran, cakupan, kekerapan dan metode audit serta menyusun rencana kerja
dan daftar pelakasaan audit. Rencana kerja ini harus lengkap dan mencakup daerah yang
ditinjau, saat peninjauan,penyebaran laporan, rencana tindak lanjut, dan rencanan tanggal
pelaopran.
 Mengembangkan daftar periksa sert standar penilaian yang digunakan. Untuk itu mereka
harus memepelajari tentang unit yang akan diaudit
 seperti proses produksi, material, jenis kegiatan, pekerja peralatan teknis dan
lainnnya.
 Melakukan pemerikasaan secara obyektif ketempat kerja, mengevaluasi pelaksanaa
prosedur dan manajemen K3, melakukan wawancara dengan pekerja untuk
pembuktian (verifikasi).
 Menyusun laporan audit serta saran perbaikan.
Lingkup Audit Internal K3
1. Dokumentasi sistem manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Tujuan dan Sasaran K3
4. Prosedur dan instruksi kerja K3
5. Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
6. Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil pemeriksaan
7. Laporan ketidaksesuaian
8. Prosedur audit
9. Prosedur ketidaksesuaian dari hasil audit sebelumnya
10.  hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak lanjutnya
Bukti Audit K3
 Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait dengan
kriteria audit dan dapat diverifikasi;
Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. 
Tindak Lanjut Hasil Audit K3
 BADAN AUDIT wajib menyampaikan laporan audit kepada Direktur, dgn tembusan
perusahaan yang diaudit;
 Setelah menerima Laporan Audit SMK3, direktur melakukan evaluasi dan penilaian;
 Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan :
• Pemberian sertifikat dan bendera penghargaan

• Menginstruksikan utk mengambil tindakan apabila ditemukan pelanggaran peraturan


peruu.
HATUR NUHUN
ATAU
TERIMA KASIH
ATAU
THANK YOU
ATAU
ARIGATOU
AUDIT INTERNAL
K3
Kelompok 2
Annisa Trimulyani P17334122503
Ardian Faisal P17334122505
Dima Romansyah P17334122516
Patrisya Julinda Selpy Sorontou P17334122543
Yesi Apridiana P17334122556
PENYELENGGARAAN K3 DI FASYANKES
Berdasarkan (PMK
52/2018)
1. Penetapan kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan rencana K3
AUDI
4. Pemantauan dan evaluasi K3 T
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja
K3
EVALUASI PENERAPAN K3

K3 FASYANKES
AUDIT INTERNAL
SMK3
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH
NO 50 TAHUN 2012
DEFINISI
AUDIT
Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan

Sumber : PP 50 Th 2012
TUJUAN AUDIT
 Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta
efektivitas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan.
 Audit SMK3 bertujuan untuk mengetahui dimana Sistem
Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara
secara tepat.
KRITERIA
AUDIT
SMK3
Terdapat pada
Lampiran PP No 50 Tahun 2012
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
 Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui
keefektifan penerapan SMK3
 Audit internal dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AUDITOR) yang memiliki kompetensi kerja
dengan menggunakan metodologi yang telah ditetapkan.
 Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit
SMK3 harus didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan
pencegahan.
 Pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3 dijamin pelaksanaannya
secara sistematik dan efektif oleh pihak manajemen
FASE AUDIT INTERNAL

PERENCANAA PELAKSANAA TINDA


N N K
LANJU
T

FASE 1 FASE 2 FASE 3


FASE 1 : PERENCANAAN
AUDIT
 Pembuatan Rencana / Schedule Audit  Membuat table Audit Internal
 Menentukan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit.
 Pemilihan Tim Audit (untuk tujuan objektivitas dan kenetralan audit )
Independen terhadap area yang akan di audit, memahami peraturan K3,
memahami bahaya resiko pada proses kerja
 Menentukan metode audit : Wawancara, Tinjauan lapangan, Observasi
Dokumen dan Data
 Komunikasi dengan Organisasi yang akan di Audit  Konfirmasi
jadwal audit dengan peserta audit ataupun pihak lain yang menjadi bagian
dari audit.
 Pengarahan untuk Tim Audit dan Pembuatan Check List Audit
PEMILIHAN PETUGAS
1. AUDITOR
Auditor harus independen, objektif dan netral.
2. Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit terhadap
pekerjaan/tugas pribadinya.
3. Auditor harus mengerti benar tugasnya dan berkompeten
melaksanakan audit.
4. Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
5. Auditor harus mengerti mengenai peraturan perundang-undangan
dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan SMK3 di
tempat kerja.
6. Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria audit beserta
aktivitas-aktivitas di dalamnya untuk dapat menilai kinerja K3 dan
menentukan kekurangan-kekurangan di dalamnya.
DOKUMEN YANG DITINJAU
MELIPUTI
 Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan
kesehatan Kerja.
 Kebijakan K3.
 Tujuan dan Program-Program K3.
 Prosedur audit internal Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perusahaan.
 Prosedur dan Instruksi Kerja K3.
 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko.
 Daftar peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang
berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
 Laporan insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan.
FASE 2 : PELAKSANAAN AUDIT
 Meminta auditee menjelaskan aktifitas ybs
WAWANCAR  Jadi pendengar yang baik
A

 Pengamatan Aktual Lapangan


TINJAUAN  Usahakan tidak menginterupsi aktifitas yang sedang berjalan
 Jadi Pendengar yang baik
LAPANGA
N
OBSERVASI  Cek Dokumen
DOKUMEN  Cocokan aktifitas dgn dokumen kerja, spesifikasi dll
DAN DATA  Jadi peneliti yang baik
TEKNIK WAWANCARA
 Open Question
Pertanyaan terbuka untuk mencari informasi dari auditee

 Probling Question
Pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban yang lebih lanjut dari siswa yang
bermaksud mengembangkan kualitas jawaban, sehingga jawaban berikutnya lebih jelas, akurat serta
lebih beralasan.

 Closed Question
Pertanyaan tertutup bersifat membatasi auditee dalam memberikan jawaban. Kebanyakan
jawaban yang diberikan dalam pertanyaan tertutup adalah jawaban “ya” atau “tidak”.
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN AUDIT
KRITIKAL
 Temuan yang mengakibatkan Fatality / Kematian

MAJOR
 Tidak ada bukti / dokumen penerapan dari sistem untuk memenuhi salah satu prinsip SMK3
sesuai PP 50 Tahun 2012
 Tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan
 Beberapa minor ketidaksesuaian terhadap satu elemen yang dapat mengisyaratkan
kegagalan system

MINOR
 Ketidaksesuaian terhadap persyaratan PP 50 th 2012 yang tidak mengakibatkan pada
kematian
 Kegagalan dari suatu system
 Mengurangi kemampuan dalam menjamin kondisi proses yang terkontrol
PENILAIAN KETIDAKSESUAIAN AUDIT
RUMUS
Keterangan :
TC = Total Criteria Audit
𝑇𝐶 −𝑇𝑁𝐶
KEBERHASILAN = 𝑥 100 % TNC = Total Non Conformity
𝑇𝐶 (ketidaksesuaian)

Tingkat penerapan Audit SMK3 PENCAPAIAN HASIL AUDIT SMK3

Perusahaan Awal = 64 Criteria Perusahaan Penilaian Penerapan Memuaskan = 85 – 100 %


Transisi (Berkembang) = 122 Criteria Penilaian Penerapan Baik = 60 – 84 %
Perusahaan Maju = 166 Criteria Penilaian Penerapan Kurang = 0 – 59 %

Noted :
Bila perusahaan terdapat temuan Kritikal atau Mayor, Maka dinilai belum
berhasil menerapkan SMK3
PENULISAN TEMUAN AUDIT
PLOR PENULISAN
P = PROBLEM  SINGKAT
L = LOCATION  JELAS
O = OBJECTIVE EVIDENCE  DIDUKUNG BUKTI OBJEKTIF
R = REFERENSE

CONTOH
FASE 3 : TINDAK LANJUT
AUDIT
PEMERIKSAAN  Memeriksa apakah Tindakan perbaikan telah
dilakukan
 Memeriksa apakah Tindakan tersebut telah sesuai
PENYELESAIA
dengan non conformices yang ditemukan
N TEMUAN

VERIFIKASI  Memeriksa apakah tindakan perbaikan tersebut efektif agar


KEEFEKTIFAN masalah yang sama tidak terulang
PENYELESAIA
N
TINDAK LANJUT  Membuat schedule verifikasi untuk non
UNTUK TEMUAN conformances yang masih ada
YANG TIDAK EFEKTIF
REFERENSI
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Permenkes No 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit
Permenkes No. 52 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Fasyankes
TERIMA KASIH
AUDIT
INTERNAL K3

KELOMPO
K3
Anggota Kelompok 3

Anita Suhartini

Zon Hardi
Nurina
Widyastutie Witri Indrasari

Dewi Parwati
Agenda:
Dasar Hukum
01

02 Kebijakan K3 Fasyankes 🡺
Laboratorium

03 Internal Auditor: SMK3 PP No.50


Tahun 2012

04 Evaluasi dan Audit

05 Ceklist Audit SMK3


DASAR HUKUM
UU NO. 1 TAHUN 1970 ttg Keselamatan Kerja
UU No. 36 Tahun 2009 ttg
Kesehatan
PP No. 50 tahun 2012 ttg SMK3

PP No. 88 Tahun 2019 ttg


Kesehatan Kerja

Permenkes No. 52 Tahun 2020 ttg Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Fasyankes
WASPADA SUMBER BAHAYA
DI LABORATORIUM

Alat SAKIT/ CELAKA

MASUK Bahan

Proses

SEHAT PENSIUN
LINGKUNGAN KERJA
RISIKO DI TEMPAT KERJA
▪ Potensi bahaya Fisik

02 ▪

Potensi
Potensi
bahaya
bahaya
Kimia
Biologi
PROSES ▪ Potensi bahaya Ergonomi
KERJA ▪ Potensi
bahaya
01 ▪ Psikis
LINGKUNGA
N KERJA
03
PERILAKU
▪ Lama kerja (rata-rata 8 jam)
▪ Berkumpul banyak orang ▪ Tidak PHBS
di satu tempat kerja. ▪ Kurang Aktifitas Fisik
▪ Kebersihan lingkungan ▪ Postur janggal
kerja ▪ Perilaku serta sikap
▪ Kerapihan lingkungan kerja yang tidak aman
kerja (tidak patuh SOP)
▪ Kualitas udara lingkungan
kerja
PELAKSANAAN K3 LABORATORIUM

AUDIT K3 Peninjauan &


Audit Internal peningkatan
oleh internal laboratorium berkelanjutan

Pemantauan & Penetapan


AUDIT K3
Evaluasi Kebijakan
Audit Eksternal
Kinerja
a. Permenker No. 26
Tahun 2016
b. ISO 19011:2018
c. ISO 45001: 2018
d. ISO/IEC 17025: 2017
e. SNI 35001: 2019
f. PermenLH No. Pelaksanaan Perencanaan
23 Tahun 2020 K3 K3
PENYELENGGARAAN K3 DI FASYANKES
Berdasarkan (PMK 52/2018)

1. Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian


risiko K3
1. Penetapan kebijakan K3 2. Penerapan kewaspadaan standar
3. Penerapan prinsip ergonomi
2. Perencanaan K3 4. Pemeriksaan kesehatan berkala
5. Pemberian imunisasi
3. Pelaksanaan rencana K3 6. Pembudayaan PHBS
7. Pengelolaan sarpras dari aspek K3
4. Pemantauan dan evaluasi 8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3
9. Kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi
5. Peninjauan dan darurat atau bencana
peningkatan kinerja K3 10. Pengelolaan B3 dan limbah B3
11. Pengelolaan limbah domestik
EVALUASI PENERAPAN K3

PROSES IMPLEMENTASI OUTPUT

Audit Internal
1. Pengelolaan dan pengendalian
risiko sehingga tercipta kondisi
Pembudayaa lingkungan Fasyankes Sehat,
K3 LABORATORIUM n Aman, dan Nyaman
K3 Fasyankes 2. Peningkatan Mutu dan Kualitas
Pelayanan Fasyankes.
Audit Eksternal
(AKREDITASI FASYANKES)
Internal
Auditor
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
kesehatan kerja
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No. 50
Tahun 2012
CONTOH FORMULIR CHECKLIST AUDIT
AUDIT INTERNAL K3
(KELOMPOK 6)

Dani Irawan (P17334122512)


Hani Hamidah (P17334122525)
Monica Tania (P17334122539)
Sita Sintia Hakim (P17334122552)
PENDAHULUAN
 Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi
terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit
dilaksanakan oleh  pihak yang kompeten, objektif, dan tidak
memihak, yang disebut auditor
 Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek
dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan
standar, regulasi, dan  praktik yang telah disetujui dan
diterima
AUDIT K3
 Audit (K3) adalah pengujian kritis secara sistematis terhadap
 penerapan Manajemen K3 diseluruh kegiatan perusahaan,
dengan tujuan untuk meminimisasi kerugian. Audit
merupakan alat untuk mengukur  besarnya keberhasilan
pelaksanaan dan penerpan SMK3 di tempat kerja,
 pemeriksaan secara sistimatik, dilakukan secara
independen, dilakukan oleh Badan Audit independen
minimal 1 kali/3 tahun
TUJUAN AUDIT PROGRAM K3
1. Memperkuat program dan standar organisasi
2. Mengingatkan manajer pada setiap tingkatan untuk
mendorong  perbaikan kinerja 
3. Laporan audit dapat mengupayakan perbaikan dan perhatian
terhadap kondisi substandard
4. Mendapat informasi pada saat yang tepat sebelum kejadian
yang merugikan terjadi, sehingga dapat melakukan kontrol
utk perbaikan  pada tingkat awal 
5. Identifikasi terhadap kelemahan program
Lanjutan…

6. Memberi kesempatan pada kelompok atau individu untuk


saling mengenal dan saling memperkuat
7. Memperkuat kemampuan manajemen
8. Meningkatkan keterlibatan manajemen dalam pelaksanaan
program 
9. Fokus pada kinerja sebagai motivasi manajemen. Memberi
kesempatan  pada upaya dan kontribusi setiap pekerja
dalam melaksanakan prinsip sistem manajemen K3
JENIS AUDIT PROGRAM K3
1. Audit Internal
Audit internal dilakukan oleh auditor dari dalam organisasi
sendiri setelah mendapat tugas dari pimpinan
2. Audit Eksternal
Audit Eksternal dilakukan oleh auditor dari luar organisasi
yang telah mendapat tugas dari badan auditing baik
pemerintah maupun swasta
AUDIT INTERNAL K3
 Pemeriksaan oleh perusahaan sendiri tanpa menghilangkan
obyektifitas
 Pelaksanaan tidak terlalu formal 
 Bertujuan untuk menilai/ melakukan evaluasi terhadap
program
 Memberi masukan kepada manajemen dalam rangka
mengembangkan sistem manajemen K3
 Mempersiapkan untuk pelaksanaan audit eksternal yang
akan dilaksanankan oleh konsultan pihak luar CONTOH:
Process Safety Management Audit (PSM Audit Team),
Environmental, Health and Safety Management System
Audit (SMLK3 Audit Team)
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
1. Pembukaan Audit
a. Menentukan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit
b. Pemilihan auditor dan timnya untuk tujuan objektivitas
dan kenetralan audit
c. Menentukan metode audit
d. Konfirmasi jadwal audit dengan peserta audit ataupun
pihak lain yang menjadi bagian dari audit
2. Pemilihan Petugas Auditor
a. Auditor harus independen, objektif dan netral
b. Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit
terhadap  pekerjaan/tugas pribadinya
Lanjutan…

c. Auditor harus mengerti benar tugasnya dan berkompeten


melaksanakan audit
d. Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
e. Auditor harus mengerti mengenai peraturan perundang-
undangan dan  persyaratan lainnya yang berkaitan dengan
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja di tempat
kerja
f. Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria audit
beserta aktivitas-aktivitas di dalamnya untuk dapat menilai
kinerja K3 dan menentukan kekurangan-kekurangan di
dalamnya
Lanjutan…

3. Meninjau Dokumen dan Persiapan Audit


a. Dokumen yang ditinjau meliputi:
 Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan Kerja
 Kebijakan K3
 Tujuan dan program-program K3
 Prosedur audit internal Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
 Prosedur dan Instruksi Kerja K3.
 Identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan
pengendalian resiko
 Daftar peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang  berkaitan dengan penerapan
K3 di tempat kerja.
 Laporan insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan
Lanjutan…

b. Persiapan audit internal meliputi hal-hal sebagai berikut


antara lain :
 Tujuan audit
 Kriteria audit
 Metodologi audit
 Cakupan maupun lokasi audit
 Jadwal audit
 Peran dan tanggung jawab peserta/anggota audit
internal
Lanjutan…

4. Pelaksanaan Audit
a. Tata cara berkomunikasi dalam audit internal
b. Pengumpulan dan verifikasi informasi
c. Menyusun temuan audit dan kesimpulannya
d. Mengomunikasikan kepada peserta audit mengenai:
 Rencana pelaksanaan audit
 Perkembangan pelaksanaan audit
 Permasalahan-permasalahan dalam audit
 Kesimpulan pelaksanaan audit
Lanjutan…

5. Persiapan dan Komunikasi Laporan Audit


a. Tujuan dan cakupan audit
b. Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit
internal, jadwal audit internal serta area-area/lokasi-
lokasi audit internal)
c. Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit
lainnya yang digunakan pada pelaksanaan audit internal
d. Detail temuan ketidaksesuaian
e. Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
Perusahaan :
 Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3
di tempat kerja.
 Penerapan dan pemeliharaan
 Pencapaian Kebijakan dan Tujuan K3 Perusahaan
Lanjutan…

f. Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit


internal termasuk kepada pihak ke tiga yang
berhubungan dengan Perusahaan untuk dapat
mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan

6. Penutupan Audit dan Tindak Lanjut Audit


a. Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal
b. Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
internal
KEUNTUNGAN AUDIT PROGRAM K3
1. Memperkuat program dan standar organisasi
2. Mengingatkan manajer pada setiap tingkatan untuk
mendorong  perbaikan kinerja
3. Laporan audit dapat mengupayakan perbaikan dan perhatian
terhadap kondisi substandard
4. Mendapat informasi pada saat yang tepat sebelum kejadian
yang merugikan terjadi, sehingga dapat melakukan kontrol
utk perbaikan  pada tingkat awal
5. Identifikasi terhadap kelemahan program
Lanjutan…

6. Memberi kesempatan pada kelompok atau individu untuk


saling mengenal dan saling memperkuat
7. Memperkuat kemampuan manajemen
8. Meningkatkan keterlibatan manajemen dalam pelaksanaan
program
9. Fokus pada kinerja sebagai motivasi manajemen
10. Memberi kesempatan pada upaya dan kontribusi setiap
pekerja dalam melaksanakan prinsip sistem manajemen K3
TERIMAKASIH
ANGGOTA KEL 7

Ahmad M. Aziz I Dewa Ayu S Lilis Siti Sholihat Septia Khumairoh


Anggota
Pengertian Audit Internal K3
Audit K3 adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen, untuk menilai
suatu kegiatan di tempat kerja dan hasil yang
berkaitan dengan produktivitas kerja sesuai
dengan prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk
mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Pengertian Audit Internal K3

•Proses yg sistematik,
independen dan terdokumentasi
utk memperoleh bukti audit dan
•Mengevaluasinya secara objektif
utk menentukan sampai sejauh
mana kriteria audit dipenuhi.
Tujuan Audit

1. Memastikan apakah Sistem Manajemen


K3 yang dijalankan telah memenuhi
prosedur
2. Mengetahui apakah Sistem Manajemen
K3 telah berjalan di seluruh jajaran sesuai
dengan lingkupnya.
3. Memastikan apakah Sistem Manajemen
K3 telah efektif
Tujuan Audit

4. MENILAI SECARA KRITIS DAN SISTEMATIS


SEMUA POTENSI BAHAYA.

5. MEMASTIKAN PELAKSANAAN K3 SESUAI


DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN.

6. MENENTUKAN LANGKAH UNTUK


PENGENDALIAN BAHAYA.
OHSAS 18001 mensyaratkan audit internal
dilakukan secara berkala dengan
persyaratan sebagai berikut :
Tim audit harus bersifat independen. Pengertian
independen tidak harus berasal dari luar
oraganisasi, tetapi dapat diambil dari lingkungan
organisasi dengan syarat tidak terikat atau
memiliki kepentingan dengan unit/ bagian atau
departemen yang akan diaudit.
Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan
audit K3. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan
hasil audit yang baik dan bermanfaat. Karena itu
tim audit sebaiknya diberi pelatihan mengenai
audit SMK3 yang menyangkut pemahaman
mendasar mengenai sistem manajemen OHSAS
18001 dan tata cara melakukan audit yang baik.
Tim Audit
• Terdiri dari berbagai disiplin atau fungsi dalam
organisasi RS
• Tetapkan ketua, sekretaris, dan anggota .
• Tugas dan tanggung jawab :
1. Menentukan sasaran, cakupan, kekerapan, dan
metoda audit, menyusun rencana kerja dan daftar
pelaksanaan
2. Mengembangkan daftar periksa dan standar
penilaian
3. Pemeriksaan tempat kerja, pelaksanaan prosedur
dan wawancara untuk verifikasi.
4. Laporan audit dan saran perbaikan.
Tanggung Jawab Tim Audit
Secara umum tugas dan tanggung jawab tim audit adalah sebagai berikut :
Menentukan sasaran, cakupan, kekerapan dan metode audit serta
menyusun rencana kerja dan daftar pelakasaan audit. Rencana kerja ini
harus lengkap dan mencakup daerah yang ditinjau, saat
peninjauan,penyebaran laporan, rencana tindak lanjut, dan rencanan
tanggal pelaopran.
Mengembangkan daftar periksa sert standar penilaian yang digunakan.
Untuk itu mereka harus memepelajari tentang unit yang akan diaudit
• seperti proses produksi, material, jenis kegiatan, pekerja peralatan teknis
dan lainnnya.
• Melakukan pemerikasaan secara obyektif ketempat kerja, mengevaluasi
pelaksanaa prosedur dan manajemen K3, melakukan wawancara dengan
pekerja untuk pembuktian (verifikasi).
• Menyusun laporan audit serta saran perbaikan.
Lingkup Audit Internal K3
Dokumentasi sistem manajemen K3, untuk melihat apakah sudah memadai dengan persayaratan OHSAS 18001.
Kebijakan dan komitmen manajemen mengenai K3 yang dapat dilihat baik dari dokumen tertulis maupun dalam implementasinya.
Objektif K3, untuk memastikan apakah telah terpenuhi atau telah sejalan dengan persyaratan yang ditetapkan, baik dari segi proses
pengembangan, substansi dan pemantauannya.
Prosedur yang berkaiatan dengan K3 termasuk keadaan darurat, ijin kerja aman, pengelolaan material berbahaya dan lainnya.
Catatan pertemuan atau rapat K3 untuk pemantau apa saja aktivitas K3 yang berjalan dalam organisasi.
Rekaman kecelakaan dan kejadian, termasuk hasil penyelidikan insiden yang dilakukan. Auditor akan melihat apakah proses penyelidikan
insiden dijalankan dengan baik dan ditindak lanjuti sesuai persyaratan.
Rekaman komunikasi baik internal maupun eksternal organisasi. Dari informasi ini dapat diperoleh gambaran mengenai isu K3 yang ada
dalam organisasi.
Persyaratan perundangan termasuk ijin, sertifikat , hasil pemerikasaan dan lainnya.
Rekaman pelatihan, termasuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi data peserta dan judul pelatihan.
Laporan dari hasil audit, inspeksi atau pemerikasaan K3 yang pernah dilakukan sebelumnya.
Tindakan koreksi yang diisyaratkan dan pelaksaannya.
Laporan ketidaksesuaian yang pernah dilakukan dari hasil audit sebelumnya.
Hasil tinjau ulang manajemen yang dilakukan dan tindak lanjutnya.
Lingkup Audit Internal K3
1. Dokumentasi sistem manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Tujuan dan Sasaran K3
4. Prosedur dan instruksi kerja K3
5. Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
6. Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil pemeriksaan
7. Laporan ketidaksesuaian
8. Prosedur audit
9. Prosedur ketidaksesuaian dari hasil audit sebelumnya
10. hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak lanjutnya
Tahapan Audit K3
• Pembukaan audit.
• Menentukan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit.
• Pemilihan auditor dan timnya untuk tujuan objektivitas dan kenetralan audit.
• Menentukan metode audit.
• Konfirmasi jadwal audit dengan peserta audit ataupun pihak lain yang menjadi bagian dari
audit.
⮚ Pemilihan petugas auditor.
◼ Auditor harus independen, objektif dan netral.
◼ Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit terhadap pekerjaan/tugas pribadinya.
◼ Auditor harus mengerti benar tugasnya dan berkompeten melaksanakan audit.
◼ Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan.
◼ Auditor harus mengerti mengenai peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya yang berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja di
tempat kerja.
• Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria audit beserta aktivitas-aktivitas di
dalamnya untuk dapat menilai kinerja K3 dan menentukan kekurangan-kekurangan di
dalamnya.
⮚ Meninjau dokumen dan persiapan audit.
◼ Dokumen yang ditinjau meliputi :
Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja.
Kebijakan K3.
Tujuan dan Program-Program K3.
Prosedur audit internal Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Prosedur dan Instruksi Kerja K3.
Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko.
Daftar peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan K3 di
tempat kerja.
Laporan insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan.
• Persiapan audit internal meliputi hal-hal sebagai berikut antara lain
• Tujuan audit.
• Kriteria audit.
• Metodologi audit.
• Cakupan maupun lokasi audit.
• Jadwal audit.
• Peran dan tanggung jawab peserta/anggota audit internal.
• Pelaksanaan audit.
• Tata cara berkomunikasi dalam audit internal.
• Pengumpulan dan verifikasi informasi.
• Menyusun temuan audit dan kesimpulannya.
• Mengomunikasikan kepada peserta audit mengenai :
• Rencana pelaksanaan audit.
• Perkembangan pelaksanaan audit.
• Permasalahan-permasalahan dalam audit.
• Kesimpulan pelaksanaan audit.

START
⮚ Persiapan dan komunikasi laporan audit.
◼ Tujuan dan cakupan audit.
◼ Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit internal, jadwal
audit internal serta area-area/lokasi-lokasi audit internal).
◼ Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit lainnya yang digunakan
pada pelaksanaan audit internal.
◼ Detail temuan ketidaksesuaian.
◼ Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja Perusahaan :
Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3 di tempat kerja.
Penerapan dan pemeliharaan.
Pencapaian Kebijakan dan Tujuan K3 Perusahaan.
◼ Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit internal termasuk
kepada pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan untuk dapat
mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan.
⮚ Penutupan audit dan tindak lanjut audit.
◼ Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.
◼ Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
internal.
⮚ Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat
kondisi-kondisi sebagaimana hal-hal berikut :
⮚ Terdapatnya perubahan pada penilaian
bahaya/resiko K3 Perusahaan.
⮚ Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit
sebelumnya.
⮚ Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan
peningkatan tingkat kejadian insiden.
⮚ Kondisi-kondisi lain yang memerlukan audit internal
tambahan
Daftar Periksa
PERTANYAAN TEMUAN

ELEMEN 1: PEMBANGUNAN KEBIJAKAN TIDAK PARTIAL YA

Butir 1.1 : KEBIJAKAN K3

1.1.1 ADA KEBIJAKAN

1.1.2 KEBIJAKAN DITANDATANGANI PIMP

1.1.3 KEBIJAKAN DISUSUN BERSAMA

1.1.4 KEBIJAKAN DI KOMUNIKASIKAN

1.1.5 ADA KEBIJAKAN YANG BERSIFAT


KHUSUS

1.1.6 KEBIJAKAN DITINJAU ULANG


SECARA BERKALA
PERTANYAAN TEMUAN

ELEMEN 1.2: TANGGUNG JAWAB DAN TIDAK PARTIAL YA


WEWENANG

1.2.1 UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN

1.2.2 PENUNJUKAN SESUAI ATURAN

1.2.3 PIMPINAN UNIT KERJA BERTANGGUNG JAWAB

1.2.4 ADA SARAN DARI AHLI K3

1.2.5 ADA PELATIHAN BAGI PETUGAS EMERGENCY

1.2.6 KINERJA K3 MASUK DLM LAPORAN TAHUNAN

1.2.7 PIMPINAN MENDAPAT INFO TTG. TANGGUNG


JWB

1.2.8. DISTRIBUSI INFO TERBARU K3

1.2.9.JAMINAN TERLAKSANANYA SISTEM SMK3


PERTANYAAN TEMUAN

ELEMEN 1.3: TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI TIDAK PARTIAL YA

1.3.1 HASIL TINJAUAN ULANG DIDOKUMENTASI

1.3.2 HASIL TINJAUAN ULANG MASUK


PERENCANAAN

1.3.3 PIMPINAN MENINJAU ULANG PELAKSANAAN


SMK3 SECARA BERKALA
PERTANYAAN TEMUAN
ELEMEN 1.4: KETERLIBATAN DAN KONSULTASI TIDAK PARTIAL YA

1.4.1 ADA KETERLIBATAN KARYAWAN DAN


KONSULTASI
1.4.2 ADA PROSEDUR KEMUDAHAN KONSULTASI
1.4.3 TELAH DIBENTUK KOMITE K3RS
1.4.4 KETUA KOMITE K3RS UNSUR PIMPINAN
1.4.5 SEKRETARIS KOMITE K3RS AHLI K3
1.4.6 KOMTE K3RS MENGEMBANGKAN EBIJAKAN DAN
PROSEDUR MENGENDALIKAN RISIKO
1.4.7 ADA PERTEMUAN TERATUR KOMITE K3RS
1.4.8. ADA LAPORAN KOMITE K3 RS TERATUR
1.4.9. ADA KELOMPOK KERJA D AN DILATIH
1.4.10. SOSIALISASI KELOMPOK KERJA
KRITERIA AUDIT
▪ Seperangkat :
1.Kebijakan
2.Prosedur
3.Persyaratan
▪ Digunakan sebagai acuan pembanding terhadap bukti audit.
Penerapan Kriteria Audit SMK3,
memungkinkan perusahaan utk:
• Mengukur kinerja pelaksanaan program K3;
• Menerapkan siklus perbaikan berkelanjutan;
• Membandingkan dengan standard yg berlaku;
• Mendapatkan pengakuan thd pencapaian dan pemenuhan SMK3.
BUKTI AUDIT
• Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi
lain yang terkait dengan kriteria audit dan dapat
diverifikasi;
• Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
REKAMAN K3
• Data pelatihan dan pendidikan K3, pelaksanaan, peserta dan evaluasi.
• Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya
• Laporan inspeksi K3, pelaksanaan dan tindak lanjut
• Laporan Audit SMK3, internal dan eksternal
• Rekaman kegiatan rapat-rapat P2K3
• Laporan Kecelakaan Kerja
• Laporan tindak lanjut rekomendasi investigasi kecelakaan
• Laporan Konsultasi K3
• SOP, instruksi kerja, juklak, juknis
• Data penggunaan bahan kimia berbahaya dan LDKB
• Maintenance record
• Feedback dari staff, pekerja, pemasok, kontraktor
• Data pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, awal, berkala dan
khusus
• Laporan monitoring lingkungan kerja; spt : kebisingan, udara
lingkungan kerja, iklim kerja
• Data APD, penyediaan, pengadaan, pelatihan, distribusi,
perawatan
• Rekaman kegiatan rapat-rapat P2K3
• Laporan pelatihan keadaan darurat
• Sertifikasi peralatan, mesin, instalasi, pesawat
• Sertifikasi kompetensi personel, SIO, SKP
• Laporan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko
• Laporan monitoring dan tinjauan ulang pengendalian risiko
• Data peralatan pengaman, spt. APAR, alat deteksi dini, rambu K3
• dll
Kategori Penerapan
KRITERIA AUDIT SMK3

• PERUSAHAAN KECIL dgn tingkat risiko menengah menerapkan


sebanyak 64 kriteria
• PERUSAHAAN SEDANG dgn tingkat risiko menengah menerapkan
sebanyak 122 kriteria
• PERUSAHAAN BESAR dgn tingkat risiko tinggi menerapkan 166
kriteria
• Berlaku untuk jangka waktu 3 tahun
TUJUAN PENETAPAN KRITERIA

• Sebagai pembanding;
• Untuk estimasi/perkiraan (forecast);
• Untuk analisis trend;
• Mengevaluasi efektivitas program K3;
• Identifikasi permasalahan K3 yang ada;
• Mengoptimalkan alokasi sumberdaya utk meningkatkan pelaksanaan
K3.
MEKANISME AUDIT SMK3
• Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 tahun
• Untuk pelaksanaan audit, Badan Audit harus :
• Membuat rencana tahunan audit
• Mengadakan koordinasi
• Menyampaikan rencana tahunan audit kepada :
• Menteri/ Pejabat yang ditunjuk
• Pengurus tempat kerja yang akan diaudit
• Dinas Tenaga Kerja setempat
⮚ Mengadakan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat
• Perusahaan yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen yg
diperlukan
Gambaran Proses Pengumpulan
PRINSIP AUDIT Informasi sampai Pencapaian
• Ethika Kesimpulan Audit
• Objektif/ fair Sumber-sumber Informasi
• Profesional
• Independen Pengumpulan Informasi dgn
• Terpercaya Sampling yg sesuai dan Verifikasi

• Konsisten Bukti Audit

Evaluasi thd Kriteria Audit


Temuan Audit

Peninjauan

Kesimpulan Audit
GAMBARAN UMUM KEGIATAN AUDIT
1. Permulaan Audit (Rapat Pembukaan)
2. Pelaksanaan Tinjauan Dokumen
3. Persiapan utk Kegiatan Audit Lapangan
4. Pelaksanaan Kegiatan Audit Lapangan
5. Penyiapan Pengesahan dan Penyampaian Laporan Audit
6. Penyelesaian Audit
7. Pelaksanaan Tindak Lanjut
Ringkasan Laporan AUDIT SMK3
1. Perusahaan Yang Diaudit
2. Pelaksanaan Audit
3. Tujuan Audit
4. Lingkup Audit
5. Tim Auditor
6. Wakil Perusahaan Yang Diaudit
7. Daftar Temuan Ketidaksesuaian
8. Kesimpulan Umum
9. Tindak Lanjut
10. Hasil Audit

Daftar Temuan Ketidaksesuaian


No. Kriteria Bukti Objektif Kategori
Kriteria
1.4.7 P2K3 mengadakan pertemuan secara P2K3 belum mengadakan pertemuan secara Minor
teratur dan hasilnya di sebarluaskan di teratur
tempat kerja
1.4.8 P2K3 melaporkan kegiatannya secara P2K3 belum melaporkan kegiatannya secara Minor
teratur sesuai dengan peraturan teratur, tidak sesuai peraturan perundangan
perundangan
TEMUAN AUDIT
• Hasil eveluasi dari bukti audit yg dikumpulkan terhadap kriteria
audit;
• Dapat mengindikasikan baik kesesuaian ataupun ketidaksesuaian
dengan kriteria audit atau peluang perbaikan.

LAPORAN UTAMA AUDIT SMK3


1. Gambaran Umum Tempat Kerja.
2. Struktur Organisasi K3 Tempat Kerja
3. Jadwal Audit
4. Laporan Pertemuan Awal
5. Daftar Kriteria Audit dan Pemenuhannya
6. Uraian Ketidaksesuaian
DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN
PEMENUHANNYA
Ketidak sesuaian
No No. Kriteria Kesesuaian
. Kriteria Major Minor

1. 1.1.1 Adanya kebijakan K3


yang tertulis, ✔
bertanggal, dan secara
jelas menyatakan
tujuan-tujuan K3 dan
komitmen perusahaan
dalam memperbaiki
kinerja K3
2. 1.1.2 Kebijakan yang ditanda
tangani oleh ✔
pengusaha dan atau
pengurus

3. 1.1.3 Kebijakan disusun oleh


pengusaha dan atau ✔
pengurus setelah
melalui proses
konsultasi dengan
wakil tenaga kerja
TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
SMK3
• BADAN AUDIT wajib menyampaikan laporan audit kepada Direktur,
dgn tembusan perusahaan yang diaudit;
• Setelah menerima Laporan Audit SMK3, direktur melakukan
evaluasi dan penilaian;
• Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan :
• Pemberian sertifikat dan bendera penghargaan
• Menginstruksikan utk mengambil tindakan apabila ditemukan
pelanggaran peraturan peruu.
TINGKAT KEBERHASILAN
PENERAPAN SMK3
⮚ 0 – 59 % dari total kriteria : tindakan hukum

⮚ 60 – 84 % dari total kriteria : bendera perak & sertifikat

⮚ 85 – 100 % dari total krireria : bendera emas & sertifikat


PERAN K3 DALAM PERUSAHAAN

• Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian atau inefisiensi


• Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan terpenuhinya norma-norma
dan peraturan K3 dalam perusahaan
• Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit usaha/karyawan dalam penerapan
K3
• Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan tugas kontrolnya dalam
aspek K3
AUDIT INTERNAL
K3
KELOMPOK 8
CRYSTIAN DWI PRANANDA
GINA WINDANIE
LIA YULIATI
ROSMINI
PENGERTIAN

Audit K3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan


independen, untuk menilai suatu kegiatan di tempat kerja
dan hasil yang berkaitan dengan produktivitas kerja
sesuai dengan prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai
kebijakan dan tujuan perusahaan.
PENGERTIAN AUDIT INTERNAL

• Proses yg sistematik, independen dan terdokumentasi


utk memperoleh bukti audit dan
• Mengevaluasinya secara objektif utk menentukan
sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi.
TUJUAN
- Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 yang dijalankan telah
memenuhi prosedur.
- Mengetahui apakah Sistem Manajemen K3 telah berjalan di seluruh jajaran
sesuai dengan lingkupnya.
- Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 telah efektif
Tim audit harus bersifat independen. Pengertian independen tidak harus
berasal dari luar oraganisasi, tetapi dapat diambil dari lingkungan
organisasi dengan syarat tidak terikat atau memiliki kepentingan
dengan unit/ bagian atau departemen yang akan diaudit.
Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal ini sangat
penting untuk mendapatkan hasil audit yang baik dan bermanfaat.
Karena itu tim audit sebaiknya diberi pelatihan mengenai audit SMK3
yang menyangkut pemahaman mendasar mengenai sistem manajemen
OHSAS 18001 dan tata cara melakukan audit yang baik.
KARAKTERISITIK
-Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal ini sangat
penting untuk mendapatkan hasil audit yang baik dan bermanfaat. Karena itu
tim audit sebaiknya diberi pelatihan mengenai audit SMK3 yang
menyangkut pemahaman mendasar mengenai sistem manajemen OHSAS
dan tata cara melakukan audit yang baik.
- Mendapat tugas dari pimpinan organisasi
- Melaporkan hasilnya kepada manajemen dengan rekomendasi yang
membangun
TIM AUDIT INTERNAL
• Tim internal audit K3 sebaiknya terdiri dari berbagai displin dan fungsi dalam organisasi yang terdiri tas
ketua, sekretaris, anggota tetap dan anggota tidak tetap.
• Tugasnya sebagai berikut :
1.Ketua tim bertugas mengoordinir seluruh aktivitas internal audit mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan lapangan dan pelaporan.
2.Sekretaris tim bertugas membantu ketua tim dalam mengkoordinir audit, termasuk mencatat dan
memproses hasil audit secara lengkap, menyiapkan kebutuhan tim audit, mengatur pertemuan dan
menyiapkan laporan audit.
3.Anggota tetap bertugas menyusun persiapan audit yang bersifat teknis seperti daftar perikasa audit,
persyaratan teknis dan prgram pemerikasaan.Anggota tidak tetap bertugas memberi informasi tambahan
dan diundang bila ada hal – hal yang penting berkaita dengan keahlian mereka masing-masing.
PELAKSANAAN AUDIT
• Tata cara berkomunikasi dalam audit internal.
• Pengumpulan dan verifikasi informasi.
• Menyusun temuan audit dan kesimpulannya.
• Mengomunikasikan kepada peserta audit mengenai :
• Rencana pelaksanaan audit.
• Perkembangan pelaksanaan audit.
• Permasalahan-permasalahan dalam audit.
• Kesimpulan pelaksanaan audit.
BUKTI AUDIT

• Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi


lain yang terkait dengan kriteria audit dan dapat
diverifikasi;
• Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
KESIMPULAN
1. Audit internal dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mengetahui
dimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara secara tepat.
2. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam menentukan frekuensi pelaksanaan audit internal pada
sebagian aktivitas operasional perusahaan, area ataupun suatu fungsi atau bagian mana saja yang
memerlukan perhatian manajemen Perusahaan terkait resiko K3 dan Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Frekuensi dan cakupan audit internal juga berkaitan dengan kegagalan penerapan beberapa elemen dalam
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ketersedian data kinerja penerapan sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hasil tinjauan manajemen dan perubahan-perubahan dalam
manajemen Perusahaan. Pelaksanaan audit internal secara umum ialah minimal satu kali dalam kurun
waktu satu tahun dari audit internal sebelumnya. 
HATUR NUHUN
Audit Internal
K3
Kelompok 10
Fitrianingsih Saputra
Latifa Ayu Pramesti
Rahmat Hidayat
Rina Suhartini
Pendahuluan
• Audit internal kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh tim auditor
internal untuk mengevaluasi efektivitas program K3 di
sebuah organisasi. Audit internal K3 penting untuk
memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan,
mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan
mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
• Audit internal K3 biasanya melibatkan pengumpulan
data, analisis data, identifikasi masalah, dan
rekomendasi solusi. Hasil audit dapat membantu
perusahaan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki
dan meningkatkan program K3 mereka.
Tujuan Audit Internal K3
• Tujuan utama dari audit internal K3 adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan memenuhi
persyaratan peraturan K3 dan menjaga kesehatan
serta keselamatan kerja karyawan. Audit juga
bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program
K3 perusahaan dan memberikan rekomendasi
untuk perbaikan.
• Selain itu, audit internal K3 juga dapat membantu
perusahaan mengurangi biaya akibat kecelakaan
kerja, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan citra perusahaan di mata
masyarakat dan investor.
Proses Audit Internal K3
• Proses audit internal K3 dimulai dengan
perencanaan, di mana tim auditor internal
menentukan tujuan audit, menentukan cakupan
audit, dan merencanakan jadwal dan sumber daya
yang dibutuhkan. Selanjutnya, tim auditor akan
melakukan pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan pemeriksaan dokumen.
• Setelah data terkumpul, tim auditor akan
menganalisis data dan mengidentifikasi masalah
yang ada. Tim auditor kemudian akan memberikan
rekomendasi solusi untuk perbaikan dan membuat
laporan audit. Laporan audit ini kemudian akan
disampaikan kepada manajemen perusahaan
untuk tindak lanjut.
Manfaat Audit Internal K3

• Audit internal K3 memiliki banyak manfaat


bagi perusahaan. Pertama, audit dapat
membantu perusahaan memenuhi
persyaratan peraturan K3 dan menghindari
sanksi atau denda akibat pelanggaran.
Kedua, audit dapat membantu perusahaan
meningkatkan kesehatan serta keselamatan
kerja karyawan dan mengurangi risiko
kecelakaan kerja.
Lanjutan
• Ketiga, audit dapat membantu perusahaan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi
dengan mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah yang ada di tempat kerja. Keempat,
audit dapat meningkatkan citra perusahaan
di mata masyarakat dan investor dengan
menunjukkan komitmen perusahaan
terhadap kesehatan serta keselamatan kerja
karyawan dan lingkungan kerja yang aman
dan sehat.
Tantangan dalam Audit Internal K3

• Meskipun audit internal K3 memiliki banyak


manfaat, ada beberapa tantangan yang
harus dihadapi oleh tim auditor. Salah satu
tantangan utama adalah kurangnya
dukungan dan komitmen dari manajemen
perusahaan. Tanpa dukungan dan komitmen
yang kuat dari manajemen, program K3 tidak
akan berhasil.
Lanjutan
Tantangan lainnya adalah kurangnya sumber
daya dan waktu yang cukup untuk melakukan
audit dengan baik. Audit internal K3
membutuhkan sumber daya manusia dan
teknologi yang memadai, serta waktu yang
cukup untuk melakukan pengumpulan data,
analisis, dan pembuatan laporan audit yang
akurat dan bermanfaat.
Kesimpulan
Audit internal K3 adalah proses evaluasi yang
penting untuk memastikan bahwa perusahaan
memenuhi persyaratan peraturan K3, menjaga
kesehatan serta keselamatan kerja karyawan,
dan mempromosikan lingkungan kerja yang
aman dan sehat. Audit internal K3 juga dapat
membantu perusahaan meningkatkan
produktivitas, mengurangi biaya akibat
kecelakaan kerja, dan meningkatkan citra
perusahaan di mata masyarakat dan investor.
Lanjutan
Namun, audit internal K3 juga memiliki
tantangan, seperti kurangnya dukungan dan
komitmen dari manajemen perusahaan, serta
kurangnya sumber daya dan waktu yang
cukup. Oleh karena itu, perusahaan harus
memastikan bahwa mereka memiliki tim
auditor internal yang kompeten dan memiliki
dukungan penuh dari manajemen untuk
melaksanakan audit internal K3 dengan baik.
Audit
KELOMPOK 11
Internal
ARI SETYANINGSIH

ERIK SURAHMAT
NIM. P17334122507

NIM. P17334122520 K3
LA RABIA NIM. P17334122534

RENI APRIANY ROSYA NIM. P17334122547

PROGRAM SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMKES BANDUNG
2023
Pendahuluan

Audit internal pada K3 merupakan suatu proses

pengawasan yang dilakukan secara independen dalam

rangka menilai dan memperbaiki efektivitas sistem

manajemen K3 di suatu perusahaan dan hasil yang

berkaitan dengan produktivitas kerja sesuai dengan

prosedur yang di rencanakan, dan dilaksanakan secara

efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan

perusahaan
Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja

serta efektivitas Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Audit internal

dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan

dan Kesehatan Kerja untuk mengetahui dimana

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

telah diterapkan dan dipelihara secara tepat.


Audit Internal K3

• Pelaksanaan audit internal mencakup seluruh area dan aktivitas


dalam ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan.

• Frekuensi dan cakupan audit internal juga berkaitan dengan


kegagalan penerapan beberapa elemen dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ketersedian data kinerja
penerapan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, hasil tinjauan manajemen dan perubahan-perubahan
dalam manajemen Perusahaan.

• Pelaksanaan audit internal secara umum ialah minimal satu kali


dalam kurun waktu satu tahun dari audit internal sebelumnya.
Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat kondisi-
kondisi sebagaimana hal-hal berikut :
1. Terdapatnya perubahan pada penilaian bahaya/resiko K3
Perusahaan.
2. Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit sebelumnya.
3. Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan peningkatan
tingkat kejadian insiden.
4. Kondisi-kondisi lain yang memerlukan audit internal
tambahan.
Penerapan Audit Internal K3 di Indonesia

Di Indonesia, penerapan audit internal pada K3 diatur dalam Peraturan Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
TUJUAN AUDIT
 Untuk memastikan apakah sistem manajemen K3 yang telah
dijalankan telah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan persyaratan.
 Untuk mengetahui apakah sistem manajemen K3 tersebut telah
berjalan sebagaimana mestinya di seluruh jajaran sesuai dengan
lingkup pelaksanaannya.
 Memastikan apakah sistem manajemen K3 yang diajalankan telah
efektif untuk menjawab semua isu K3 yang ada didalam organisasi
guna menghindarkan SMK3 yang salah arah, virtual, atau random.
 membantu perusahaan untuk memenuhi peraturan perundangan-
undangan terkait K3.
 Mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Manfaat Audit Internal K3

• Audit internal pada K3 memiliki banyak manfaat, antara lain


dapat membantu perusahaan untuk memenuhi peraturan
perundangan-undangan terkait K3, meningkatkan efisiensi dan
efektivitas sistem manajemen K3, serta mengurangi risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

• Selain itu, audit internal pada K3 juga dapat meningkatkan


kesadaran dan pemahaman karyawan terhadap pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja, serta meningkatkan citra
perusahaan di mata masyarakat dan investor.
Jenis-jenis audit internal K3
• Audit Keselamatan
Audit Keselamatan adalah jenis audit internal K3 yang bertujuan untuk mengevaluasi
dan memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi standar keselamatan kerja yang telah
ditetapkan. Audit keselamatan dapat mencakup penilaian terhadap keamanan mesin dan
peralatan, penggunaan alat pelindung diri (APD), tata letak tempat kerja, tanda-tanda
keselamatan, dan program pelatihan keselamatan kerja.
• Audit Kesehatan
Audit Kesehatan adalah jenis audit internal K3 yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi standar kesehatan kerja yang telah
ditetapkan. Audit kesehatan dapat mencakup penilaian terhadap kualitas udara di tempat
kerja, tata letak ruang kerja, kualitas sanitasi, program pemeriksaan kesehatan, dan
penanganan limbah yang tepat.
• Audit Lingkungan
Audit Lingkungan adalah jenis audit internal K3 yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi standar lingkungan yang telah
ditetapkan. Audit lingkungan dapat mencakup penilaian terhadap pengelolaan limbah
dan bahan berbahaya, penggunaan energi, penggunaan sumber daya alam, dan kebijakan
perusahaan terkait lingkungan.
• Audit Prosedur
Audit Prosedur adalah jenis audit internal K3 yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memastikan bahwa prosedur-prosedur yang
digunakan oleh perusahaan telah mematuhi standar dan regulasi
terkait K3. Audit prosedur dapat mencakup penilaian terhadap
prosedur pengendalian kualitas, prosedur pengendalian risiko,
prosedur pemeriksaan internal, dan prosedur pengendalian keamanan
informasi.

Melakukan jenis audit internal K3 yang tepat dan teratur dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan efektivitas Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan memastikan bahwa tempat
kerja aman dan sehat bagi semua karyawan .
TEMUAN AUDIT

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi temuan audit:

1. Identifikasi dan Prioritaskan Temuan Audit


2. Buat Rencana Aksi Implementasi Tindakan Korektif Setelah rencana
aksi disusun, perusahaan harus segera melakukan tindakan korektif
yang telah direncanakan. Tindakan korektif dapat meliputi perbaikan
peralatan, perubahan prosedur kerja, pelatihan karyawan, atau
perubahan kebijakan perusahaan.
3. Monitoring dan Evaluasi Setelah
4. Pelajari dari Temuan Audit.

Mengatasi temuan audit dengan tepat dan efektif


adalah kunci untuk meningkatkan efektivitas sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan.
Kesimpulan

Audit internal pada K3 merupakan suatu


proses pengawasan yang sangat penting bagi
perusahaan dalam rangka meningkatkan
efektivitas sistem manajemen K3 dan
mengurangi risiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

Meskipun terdapat beberapa tantangan dalam


pelaksanaannya, penerapan audit internal pada
K3 sangat dianjurkan agar perusahaan dapat
memenuhi peraturan perundangan-undangan
terkait K3 dan meningkatkan citra perusahaan
di mata masyarakat dan investor
AUDIT
INTERNAL K3

OLEH KELOMPOK
12
ANGGOTA Ari Ardiansyah
Arum Nafilah
KELOMPOK
Encep Yana Aditia
12 Kristina Simangunsong
Pengertian Audit  Tujuan Audit Karakteristik internal
Table Of Internal K3 audit
Tahapan Audit K3
Pembukaan audit.

Contents
Audit K3 adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen, untuk
Pengertian Audit menilai suatu kegiatan di tempat
kerja dan hasil yang berkaitan dengan
Internal K3
produktivitas kerja sesuai dengan
prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok
untuk mencapai kebijakan dan tujuan
perusahaan.
Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 yang
dijalankan telah memenuhi prosedur.
Tujuan Audit Mengetahui apakah Sistem Manajemen K3 telah
berjalan di seluruh jajaran sesuai dengan
lingkupnya.
Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 telah
efektif
1.Internal Audit : dilakukan oleh
auditor dari dalam organisasi
sendiri setelah mendapat tugas
Macam Audit dari pimpinan
2.External Audit : dilakukan oleh
auditor dari luar organisasi yang
telah mendapat tugas dari badan
auditing baik pemerintah maupun
swasta
 Tim audit harus bersifat independen. Pengertian independen
tidak harus berasal dari luar oraganisasi, tetapi dapat diambil
dari lingkungan organisasi dengan syarat tidak terikat atau
memiliki kepentingan dengan unit/ bagian atau departemen
yang akan diaudit.
 Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal
 Karakteristik ini sangat penting untuk mendapatkan hasil audit yang baik dan
internal audit bermanfaat. Karena itu tim audit sebaiknya diberi pelatihan
mengenai audit SMK3 yang menyangkut pemahaman
mendasar mengenai sistem manajemen OHSAS dan tata cara
melakukan audit yang baik.
 Mendapat tugas dari pimpinan organisasi
 Melaporkan hasilnya kepada manajemen dengan rekomendasi
yang membangun
Persiapan : menetapkan ruang lingkup,
lokasi, jadwal, pemberitahuan kepada
yang akan diaudit
Menyiapkan perlengkapan yang perlu
Tahapan Audit K3 Presentasi pembukaan ; perkenalan,
maksud dan tujuan, dasar dan pedoman
audit
Koordinasi tim audit; internal tim audit
membuat check list, wawancara.
Tim internal audit K3 sebaiknya terdiri dari berbagai
displin dan fungsi dalam organisasi yang terdiri tas ketua,
sekretaris, anggota tetap dan anggota tidak tetap.
Tugasnya sebagai berikut :
1. Ketua tim bertugas mengoordinir seluruh aktivitas
internal audit mulai dari perencanaan, persiapan,
Tim Audit pelaksanaan lapangan dan pelaporan.
2. Sekretaris tim bertugas membantu ketua tim dalam
mengkoordinir audit, termasuk mencatat dan
memproses hasil audit secara lengkap, menyiapkan
kebutuhan tim audit, mengatur pertemuan dan
menyiapkan laporan audit.
3. Anggota tetap bertugas menyusun persiapan audit
yang bersifat teknis seperti daftar perikasa audit,
persyaratan teknis dan prgram pemerikasaan.Anggota
tidak tetap bertugas memberi informasi tambahan
dan diundang bila ada hal – hal yang penting berkaita
dengan keahlian mereka masing-masing.
 Dokumentasi sistem manajemen K3
 Kebijakan K3
 Tujuan dan Sasaran K3Prosedur dan instruksi
kerja K3
Lingkup audit internal  Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko
 Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil
pemeriksaan
 Laporan ketidaksesuaian
 Prosedur audit
 Prosedur ketidaksesuaian dari hasil audit
sebelumnya
 Hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak
lanjutnya
 Menentukan tujuan, ruang lingkup dan
kriteria audit.
 Pemilihan auditor dan timnya untuk
tujuan objektivitas dan kenetralan
Tahapan Audit K3
audit.
Pembukaan audit.  Menentukan metode audit.
 Konfirmasi jadwal audit dengan peserta
audit ataupun pihak lain yang menjadi
bagian dari audit.
 Auditor harus independen, objektif dan netral.
 Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit
terhadap pekerjaan/tugas pribadinya.
 Auditor harus mengerti benar tugasnya dan
 Pemilihan berkompeten melaksanakan audit.
 Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen
petugas auditor. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
 Auditor harus mengerti mengenai peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang
berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja di tempat kerja.
 Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria
audit beserta aktivitas-aktivitas di dalamnya untuk
dapat menilai kinerja K3 dan menentukan kekurangan-
kekurangan di dalamnya.
Dokumen yang ditinjau meliputi :
1) Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan Kerja.Kebijakan K3.
2) Tujuan dan Program-Program K3.Prosedur audit
Meninjau dokumen
internal Sistem Manajemen Keselamatan dan
dan persiapan audit. Kesehatan Kerja Perusahaan.
3) Prosedur dan Instruksi Kerja K3.Identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan pengendalian resiko.
4) Daftar peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan
K3 di tempat kerja.
5) Laporan insiden, tindakan perbaikan dan
pencegahan.
Persiapan audit internal meliputi 1) Tujuan audit.
hal-hal sebagai berikut antara lain 2) Kriteria audit.
3) Metodologi audit.
4) Cakupan maupun lokasi audit.
5) Jadwal audit.
6) Peran dan tanggung jawab peserta/anggota
audit internal.
1. Pengumpulan dan verifikasi informasi.
2. Menyusun temuan audit dan
kesimpulannya.
Pelaksanaan audit. Tata cara 3. Mengomunikasikan kepada peserta
berkomunikasi dalam audit audit mengenai :
internal.  Rencana pelaksanaan audit.
 Perkembangan pelaksanaan audit.
 Permasalahan-permasalahan dalam
audit.
 Kesimpulan pelaksanaan audit.
1) Tujuan dan cakupan audit.
2) Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit internal, jadwal
audit internal serta area-area/lokasi-lokasi audit internal).
3) Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit lainnya yang digunakan
Persiapan dan
pada pelaksanaan audit internal.
komunikasi laporan 4) Detail temuan ketidaksesuaian.
audit. 5) Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja Perusahaan :
 Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3 di tempat
kerja.Penerapan dan pemeliharaan.
 Pencapaian Kebijakan dan Tujuan K3 Perusahaan.
 Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit internal termasuk
kepada pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan untuk dapat
mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan.
Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.
Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
 Penutupan audit internal.
Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat
dan tindak lanjut
kondisi-kondisi sebagaimana hal-hal berikut :
audit.  Terdapatnya perubahan pada penilaian
bahaya/resiko K3 Perusahaan.
 Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit
sebelumnya.
 Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan
peningkatan tingkat kejadian insiden.Kondisi-
kondisi lain yang memerlukan audit internal
tambahan
1. Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta efektivitas
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
2. Audit internal dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk mengetahui dimana Sistem Manajemen
Kesimpulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara
secara tepat.
3. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam menentukan frekuensi
pelaksanaan audit internal pada sebagian aktivitas operasional
perusahaan, area ataupun suatu fungsi atau bagian mana saja yang
memerlukan perhatian manajemen Perusahaan terkait resiko K3 dan
Kebijakan K3 Perusahaan.
4. Frekuensi dan cakupan audit internal juga berkaitan dengan kegagalan
penerapan beberapa elemen dalam Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, ketersedian data kinerja penerapan sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hasil tinjauan
manajemen dan perubahan-perubahan dalam manajemen Perusahaan.
Pelaksanaan audit internal secara umum ialah minimal satu kali dalam
kurun waktu satu tahun dari audit internal sebelumnya. 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai