K3
Ina Siti Halimah
Pramudho Subroto P
Inna Marlina
Arbie Gyresha
Dwi veni Endarwati
Pengertian Audit
Internal K3
Audit K3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk
menilai suatu kegiatan di tempat kerja dan hasil yang berkaitan dengan
produktivitas kerja sesuai dengan prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan
tujuan perusahaan.
bukti audit
•Mengevaluasinya secara objektif utk menentukan sampai sejauh mana
kriteria audit dipenuhi.
Tujuan Audit K3
Timaudit harus bersifat independen. Pengertian independen tidak harus berasal dari
luar oraganisasi, tetapi dapat diambil dari lingkungan organisasi dengan syarat tidak
terikat atau memiliki kepentingan dengan unit/ bagian atau departemen yang akan
diaudit.
Timaudit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal ini sangat penting untuk
mendapatkan hasil audit yang baik dan bermanfaat. Karena itu tim audit sebaiknya
diberi pelatihan mengenai audit SMK3 yang menyangkut pemahaman mendasar
mengenai sistem manajemen OHSAS 18001 dan tata cara melakukan audit yang baik.
Tanggung Jawab Tim Audit
Secara umum tugas dan tanggung jawab tim audit adalah sebagai berikut :
Menentukan sasaran, cakupan, kekerapan dan metode audit serta menyusun rencana kerja
dan daftar pelakasaan audit. Rencana kerja ini harus lengkap dan mencakup daerah yang
ditinjau, saat peninjauan,penyebaran laporan, rencana tindak lanjut, dan rencanan tanggal
pelaopran.
Mengembangkan daftar periksa sert standar penilaian yang digunakan. Untuk itu mereka
harus memepelajari tentang unit yang akan diaudit
seperti proses produksi, material, jenis kegiatan, pekerja peralatan teknis dan
lainnnya.
Melakukan pemerikasaan secara obyektif ketempat kerja, mengevaluasi pelaksanaa
prosedur dan manajemen K3, melakukan wawancara dengan pekerja untuk
pembuktian (verifikasi).
Menyusun laporan audit serta saran perbaikan.
Lingkup Audit Internal K3
1. Dokumentasi sistem manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Tujuan dan Sasaran K3
4. Prosedur dan instruksi kerja K3
5. Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
6. Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil pemeriksaan
7. Laporan ketidaksesuaian
8. Prosedur audit
9. Prosedur ketidaksesuaian dari hasil audit sebelumnya
10. hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak lanjutnya
Bukti Audit K3
Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait dengan
kriteria audit dan dapat diverifikasi;
Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Tindak Lanjut Hasil Audit K3
BADAN AUDIT wajib menyampaikan laporan audit kepada Direktur, dgn tembusan
perusahaan yang diaudit;
Setelah menerima Laporan Audit SMK3, direktur melakukan evaluasi dan penilaian;
Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan :
• Pemberian sertifikat dan bendera penghargaan
K3 FASYANKES
AUDIT INTERNAL
SMK3
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH
NO 50 TAHUN 2012
DEFINISI
AUDIT
Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan
Sumber : PP 50 Th 2012
TUJUAN AUDIT
Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta
efektivitas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan.
Audit SMK3 bertujuan untuk mengetahui dimana Sistem
Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara
secara tepat.
KRITERIA
AUDIT
SMK3
Terdapat pada
Lampiran PP No 50 Tahun 2012
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui
keefektifan penerapan SMK3
Audit internal dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AUDITOR) yang memiliki kompetensi kerja
dengan menggunakan metodologi yang telah ditetapkan.
Hasil temuan dari pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit
SMK3 harus didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan dan
pencegahan.
Pemantauan dan evaluasi kinerja serta audit SMK3 dijamin pelaksanaannya
secara sistematik dan efektif oleh pihak manajemen
FASE AUDIT INTERNAL
Probling Question
Pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban yang lebih lanjut dari siswa yang
bermaksud mengembangkan kualitas jawaban, sehingga jawaban berikutnya lebih jelas, akurat serta
lebih beralasan.
Closed Question
Pertanyaan tertutup bersifat membatasi auditee dalam memberikan jawaban. Kebanyakan
jawaban yang diberikan dalam pertanyaan tertutup adalah jawaban “ya” atau “tidak”.
KATEGORI KETIDAKSESUAIAN AUDIT
KRITIKAL
Temuan yang mengakibatkan Fatality / Kematian
MAJOR
Tidak ada bukti / dokumen penerapan dari sistem untuk memenuhi salah satu prinsip SMK3
sesuai PP 50 Tahun 2012
Tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan
Beberapa minor ketidaksesuaian terhadap satu elemen yang dapat mengisyaratkan
kegagalan system
MINOR
Ketidaksesuaian terhadap persyaratan PP 50 th 2012 yang tidak mengakibatkan pada
kematian
Kegagalan dari suatu system
Mengurangi kemampuan dalam menjamin kondisi proses yang terkontrol
PENILAIAN KETIDAKSESUAIAN AUDIT
RUMUS
Keterangan :
TC = Total Criteria Audit
𝑇𝐶 −𝑇𝑁𝐶
KEBERHASILAN = 𝑥 100 % TNC = Total Non Conformity
𝑇𝐶 (ketidaksesuaian)
Noted :
Bila perusahaan terdapat temuan Kritikal atau Mayor, Maka dinilai belum
berhasil menerapkan SMK3
PENULISAN TEMUAN AUDIT
PLOR PENULISAN
P = PROBLEM SINGKAT
L = LOCATION JELAS
O = OBJECTIVE EVIDENCE DIDUKUNG BUKTI OBJEKTIF
R = REFERENSE
CONTOH
FASE 3 : TINDAK LANJUT
AUDIT
PEMERIKSAAN Memeriksa apakah Tindakan perbaikan telah
dilakukan
Memeriksa apakah Tindakan tersebut telah sesuai
PENYELESAIA
dengan non conformices yang ditemukan
N TEMUAN
KELOMPO
K3
Anggota Kelompok 3
Anita Suhartini
Zon Hardi
Nurina
Widyastutie Witri Indrasari
Dewi Parwati
Agenda:
Dasar Hukum
01
02 Kebijakan K3 Fasyankes 🡺
Laboratorium
MASUK Bahan
Proses
SEHAT PENSIUN
LINGKUNGAN KERJA
RISIKO DI TEMPAT KERJA
▪ Potensi bahaya Fisik
02 ▪
▪
Potensi
Potensi
bahaya
bahaya
Kimia
Biologi
PROSES ▪ Potensi bahaya Ergonomi
KERJA ▪ Potensi
bahaya
01 ▪ Psikis
LINGKUNGA
N KERJA
03
PERILAKU
▪ Lama kerja (rata-rata 8 jam)
▪ Berkumpul banyak orang ▪ Tidak PHBS
di satu tempat kerja. ▪ Kurang Aktifitas Fisik
▪ Kebersihan lingkungan ▪ Postur janggal
kerja ▪ Perilaku serta sikap
▪ Kerapihan lingkungan kerja yang tidak aman
kerja (tidak patuh SOP)
▪ Kualitas udara lingkungan
kerja
PELAKSANAAN K3 LABORATORIUM
Audit Internal
1. Pengelolaan dan pengendalian
risiko sehingga tercipta kondisi
Pembudayaa lingkungan Fasyankes Sehat,
K3 LABORATORIUM n Aman, dan Nyaman
K3 Fasyankes 2. Peningkatan Mutu dan Kualitas
Pelayanan Fasyankes.
Audit Eksternal
(AKREDITASI FASYANKES)
Internal
Auditor
Sistem Manajemen
Keselamatan dan
kesehatan kerja
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No. 50
Tahun 2012
CONTOH FORMULIR CHECKLIST AUDIT
AUDIT INTERNAL K3
(KELOMPOK 6)
4. Pelaksanaan Audit
a. Tata cara berkomunikasi dalam audit internal
b. Pengumpulan dan verifikasi informasi
c. Menyusun temuan audit dan kesimpulannya
d. Mengomunikasikan kepada peserta audit mengenai:
Rencana pelaksanaan audit
Perkembangan pelaksanaan audit
Permasalahan-permasalahan dalam audit
Kesimpulan pelaksanaan audit
Lanjutan…
•Proses yg sistematik,
independen dan terdokumentasi
utk memperoleh bukti audit dan
•Mengevaluasinya secara objektif
utk menentukan sampai sejauh
mana kriteria audit dipenuhi.
Tujuan Audit
START
⮚ Persiapan dan komunikasi laporan audit.
◼ Tujuan dan cakupan audit.
◼ Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit internal, jadwal
audit internal serta area-area/lokasi-lokasi audit internal).
◼ Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit lainnya yang digunakan
pada pelaksanaan audit internal.
◼ Detail temuan ketidaksesuaian.
◼ Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja Perusahaan :
Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3 di tempat kerja.
Penerapan dan pemeliharaan.
Pencapaian Kebijakan dan Tujuan K3 Perusahaan.
◼ Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit internal termasuk
kepada pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan untuk dapat
mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan.
⮚ Penutupan audit dan tindak lanjut audit.
◼ Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.
◼ Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
internal.
⮚ Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat
kondisi-kondisi sebagaimana hal-hal berikut :
⮚ Terdapatnya perubahan pada penilaian
bahaya/resiko K3 Perusahaan.
⮚ Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit
sebelumnya.
⮚ Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan
peningkatan tingkat kejadian insiden.
⮚ Kondisi-kondisi lain yang memerlukan audit internal
tambahan
Daftar Periksa
PERTANYAAN TEMUAN
• Sebagai pembanding;
• Untuk estimasi/perkiraan (forecast);
• Untuk analisis trend;
• Mengevaluasi efektivitas program K3;
• Identifikasi permasalahan K3 yang ada;
• Mengoptimalkan alokasi sumberdaya utk meningkatkan pelaksanaan
K3.
MEKANISME AUDIT SMK3
• Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 tahun
• Untuk pelaksanaan audit, Badan Audit harus :
• Membuat rencana tahunan audit
• Mengadakan koordinasi
• Menyampaikan rencana tahunan audit kepada :
• Menteri/ Pejabat yang ditunjuk
• Pengurus tempat kerja yang akan diaudit
• Dinas Tenaga Kerja setempat
⮚ Mengadakan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat
• Perusahaan yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen yg
diperlukan
Gambaran Proses Pengumpulan
PRINSIP AUDIT Informasi sampai Pencapaian
• Ethika Kesimpulan Audit
• Objektif/ fair Sumber-sumber Informasi
• Profesional
• Independen Pengumpulan Informasi dgn
• Terpercaya Sampling yg sesuai dan Verifikasi
Peninjauan
Kesimpulan Audit
GAMBARAN UMUM KEGIATAN AUDIT
1. Permulaan Audit (Rapat Pembukaan)
2. Pelaksanaan Tinjauan Dokumen
3. Persiapan utk Kegiatan Audit Lapangan
4. Pelaksanaan Kegiatan Audit Lapangan
5. Penyiapan Pengesahan dan Penyampaian Laporan Audit
6. Penyelesaian Audit
7. Pelaksanaan Tindak Lanjut
Ringkasan Laporan AUDIT SMK3
1. Perusahaan Yang Diaudit
2. Pelaksanaan Audit
3. Tujuan Audit
4. Lingkup Audit
5. Tim Auditor
6. Wakil Perusahaan Yang Diaudit
7. Daftar Temuan Ketidaksesuaian
8. Kesimpulan Umum
9. Tindak Lanjut
10. Hasil Audit
ERIK SURAHMAT
NIM. P17334122507
NIM. P17334122520 K3
LA RABIA NIM. P17334122534
perusahaan
Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja
Melakukan jenis audit internal K3 yang tepat dan teratur dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan efektivitas Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan memastikan bahwa tempat
kerja aman dan sehat bagi semua karyawan .
TEMUAN AUDIT
OLEH KELOMPOK
12
ANGGOTA Ari Ardiansyah
Arum Nafilah
KELOMPOK
Encep Yana Aditia
12 Kristina Simangunsong
Pengertian Audit Tujuan Audit Karakteristik internal
Table Of Internal K3 audit
Tahapan Audit K3
Pembukaan audit.
Contents
Audit K3 adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen, untuk
Pengertian Audit menilai suatu kegiatan di tempat
kerja dan hasil yang berkaitan dengan
Internal K3
produktivitas kerja sesuai dengan
prosedur yang di rencanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok
untuk mencapai kebijakan dan tujuan
perusahaan.
Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 yang
dijalankan telah memenuhi prosedur.
Tujuan Audit Mengetahui apakah Sistem Manajemen K3 telah
berjalan di seluruh jajaran sesuai dengan
lingkupnya.
Memastikan apakah Sistem Manajemen K3 telah
efektif
1.Internal Audit : dilakukan oleh
auditor dari dalam organisasi
sendiri setelah mendapat tugas
Macam Audit dari pimpinan
2.External Audit : dilakukan oleh
auditor dari luar organisasi yang
telah mendapat tugas dari badan
auditing baik pemerintah maupun
swasta
Tim audit harus bersifat independen. Pengertian independen
tidak harus berasal dari luar oraganisasi, tetapi dapat diambil
dari lingkungan organisasi dengan syarat tidak terikat atau
memiliki kepentingan dengan unit/ bagian atau departemen
yang akan diaudit.
Tim audit harus memiliki kompetensi melakukan audit K3. Hal
Karakteristik ini sangat penting untuk mendapatkan hasil audit yang baik dan
internal audit bermanfaat. Karena itu tim audit sebaiknya diberi pelatihan
mengenai audit SMK3 yang menyangkut pemahaman
mendasar mengenai sistem manajemen OHSAS dan tata cara
melakukan audit yang baik.
Mendapat tugas dari pimpinan organisasi
Melaporkan hasilnya kepada manajemen dengan rekomendasi
yang membangun
Persiapan : menetapkan ruang lingkup,
lokasi, jadwal, pemberitahuan kepada
yang akan diaudit
Menyiapkan perlengkapan yang perlu
Tahapan Audit K3 Presentasi pembukaan ; perkenalan,
maksud dan tujuan, dasar dan pedoman
audit
Koordinasi tim audit; internal tim audit
membuat check list, wawancara.
Tim internal audit K3 sebaiknya terdiri dari berbagai
displin dan fungsi dalam organisasi yang terdiri tas ketua,
sekretaris, anggota tetap dan anggota tidak tetap.
Tugasnya sebagai berikut :
1. Ketua tim bertugas mengoordinir seluruh aktivitas
internal audit mulai dari perencanaan, persiapan,
Tim Audit pelaksanaan lapangan dan pelaporan.
2. Sekretaris tim bertugas membantu ketua tim dalam
mengkoordinir audit, termasuk mencatat dan
memproses hasil audit secara lengkap, menyiapkan
kebutuhan tim audit, mengatur pertemuan dan
menyiapkan laporan audit.
3. Anggota tetap bertugas menyusun persiapan audit
yang bersifat teknis seperti daftar perikasa audit,
persyaratan teknis dan prgram pemerikasaan.Anggota
tidak tetap bertugas memberi informasi tambahan
dan diundang bila ada hal – hal yang penting berkaita
dengan keahlian mereka masing-masing.
Dokumentasi sistem manajemen K3
Kebijakan K3
Tujuan dan Sasaran K3Prosedur dan instruksi
kerja K3
Lingkup audit internal Hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko
Peraturan terkait, ijin, sertifikat, hasil
pemeriksaan
Laporan ketidaksesuaian
Prosedur audit
Prosedur ketidaksesuaian dari hasil audit
sebelumnya
Hasil tinjauan ulang manajemen dan tindak
lanjutnya
Menentukan tujuan, ruang lingkup dan
kriteria audit.
Pemilihan auditor dan timnya untuk
tujuan objektivitas dan kenetralan
Tahapan Audit K3
audit.
Pembukaan audit. Menentukan metode audit.
Konfirmasi jadwal audit dengan peserta
audit ataupun pihak lain yang menjadi
bagian dari audit.
Auditor harus independen, objektif dan netral.
Auditor tidak diperkenankan melaksanakan audit
terhadap pekerjaan/tugas pribadinya.
Auditor harus mengerti benar tugasnya dan
Pemilihan berkompeten melaksanakan audit.
Auditor harus mengerti mengenai Sistem Manajemen
petugas auditor. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Auditor harus mengerti mengenai peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang
berkaitan dengan penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja di tempat kerja.
Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai kriteria
audit beserta aktivitas-aktivitas di dalamnya untuk
dapat menilai kinerja K3 dan menentukan kekurangan-
kekurangan di dalamnya.
Dokumen yang ditinjau meliputi :
1) Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan Kerja.Kebijakan K3.
2) Tujuan dan Program-Program K3.Prosedur audit
Meninjau dokumen
internal Sistem Manajemen Keselamatan dan
dan persiapan audit. Kesehatan Kerja Perusahaan.
3) Prosedur dan Instruksi Kerja K3.Identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan pengendalian resiko.
4) Daftar peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan
K3 di tempat kerja.
5) Laporan insiden, tindakan perbaikan dan
pencegahan.
Persiapan audit internal meliputi 1) Tujuan audit.
hal-hal sebagai berikut antara lain 2) Kriteria audit.
3) Metodologi audit.
4) Cakupan maupun lokasi audit.
5) Jadwal audit.
6) Peran dan tanggung jawab peserta/anggota
audit internal.
1. Pengumpulan dan verifikasi informasi.
2. Menyusun temuan audit dan
kesimpulannya.
Pelaksanaan audit. Tata cara 3. Mengomunikasikan kepada peserta
berkomunikasi dalam audit audit mengenai :
internal. Rencana pelaksanaan audit.
Perkembangan pelaksanaan audit.
Permasalahan-permasalahan dalam
audit.
Kesimpulan pelaksanaan audit.
1) Tujuan dan cakupan audit.
2) Informasi mengenai perencanaan audit (anggota audit internal, jadwal
audit internal serta area-area/lokasi-lokasi audit internal).
3) Identifikasi referensi dokumen dan kriteria audit lainnya yang digunakan
Persiapan dan
pada pelaksanaan audit internal.
komunikasi laporan 4) Detail temuan ketidaksesuaian.
audit. 5) Keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja Perusahaan :
Konfirmasi penyusunan perencanaan penerapan K3 di tempat
kerja.Penerapan dan pemeliharaan.
Pencapaian Kebijakan dan Tujuan K3 Perusahaan.
Komunikasi kepada semua pihak mengenai hasil audit internal termasuk
kepada pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan untuk dapat
mengetahui tindakan perbaikan yang diperlukan.
Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.
Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
Penutupan audit internal.
Audit tambahan dapat dilaksanakan apabila terdapat
dan tindak lanjut
kondisi-kondisi sebagaimana hal-hal berikut :
audit. Terdapatnya perubahan pada penilaian
bahaya/resiko K3 Perusahaan.
Terdapat indikasi penyimpangan dari hasil audit
sebelumnya.
Adanya insiden tingkat keparahan tinggi dan
peningkatan tingkat kejadian insiden.Kondisi-
kondisi lain yang memerlukan audit internal
tambahan
1. Audit digunakan untuk meninjau dan menilai kinerja serta efektivitas
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
2. Audit internal dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk mengetahui dimana Sistem Manajemen
Kesimpulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara
secara tepat.
3. Hasil penilaian resiko juga menjadi dasar dalam menentukan frekuensi
pelaksanaan audit internal pada sebagian aktivitas operasional
perusahaan, area ataupun suatu fungsi atau bagian mana saja yang
memerlukan perhatian manajemen Perusahaan terkait resiko K3 dan
Kebijakan K3 Perusahaan.
4. Frekuensi dan cakupan audit internal juga berkaitan dengan kegagalan
penerapan beberapa elemen dalam Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, ketersedian data kinerja penerapan sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, hasil tinjauan
manajemen dan perubahan-perubahan dalam manajemen Perusahaan.
Pelaksanaan audit internal secara umum ialah minimal satu kali dalam
kurun waktu satu tahun dari audit internal sebelumnya.
TERIMAKASIH