Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN CAPACITY

BUILDING BPR
Penyusunan Laporan Bulanan dan Penilaian Tingkat Kesehatan

Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan


INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

Posisi 31 Maret 2015


2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Trend Aset Industri Perbankan (dalam triliun rupiah)
BUK 2,310.56 2,534.11 3,008.85 3,652.83 4,262.59 4,954.47 5,615.15 5,673.25
BUS 34.04 48.01 79.19 116.93 147.58 180.36 204.96 198.55
BPR 32.53 37.55 45.74 55.80 67.40 77.38 89.88 91.55
BPRS 1.69 2.13 2.74 3.52 4.70 5.83 6.57 6.73
Industri 2,378.82 2,621.80 3,136.52 3,829.08 4,482.26 5,218.04 5,909.14 5,970.09

Dari Rp91,55 triliun atau 1,52% total aset industri perbankan, BPR Jabodetabekten memiliki
porsi sebesar Rp7,06 triliun atau 7,72% dari total aset industri BPR.
Jumlah BPR diwilayah Jabodetabekten (dibawah pengawasan KR1 adalah sebanyak 220 BPR.
dalam ribuan rupiah
Kantor Regional Total Aset % TA
Kantor Regional 1 Jabodetabek, Banten, Lampung dan Kalimantan 17,150,252,160 18.73%
Kantor Regional 2 Jawa Barat 12,226,836,684 13.36%
Kantor Regional 3 Jawa Timur, Bali dan NT 21,447,206,381 23.43% Jabodetabekten 41.18%
Kantor Regional 4 Jawa Tengah dan DIY 23,774,185,207 25.97% Non Jabodetabekten 58.82%
Kantor Regional 5 Sumatera 10,462,642,273 11.43%
Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua 6,488,903,399 7.09%
Jumlah 91,550,026,104 100.00%
KINERJA KEUANGAN BPR JABODETABEKTEN
Posisi 31 Maret 2015
dalam ribuan

DATI II JML TOTAL ASET %TA


Kota Jakarta Pusat 12 1,164,071,661 16.48%
Kota Bekasi 41 921,254,800 13.04%
Kab. Tangerang 15 716,244,270 10.14%
Kab. Bekasi 30 684,364,254 9.69%
Kota Depok 26 569,977,364 8.07%
Kota Tangerang 27 556,292,508 7.88%
Kab. Bogor 22 555,555,126 7.87%
Kota Tangerang Selatan 14 476,141,224 6.74%
Kota Jakarta Barat 3 385,560,650 5.46%
Kota Bogor 9 345,075,660 4.89%
Kab. Serang 3 260,854,033 3.69%
Kota Jakarta Utara 3 208,116,823 2.95%
Kota Jakarta Selatan 5 148,328,953 2.10%
Kota Jakarta Timur 2 26,973,032 0.38%
Kab. Pandeglang 2 26,025,736 0.37%
Kab. Lebak 3 9,557,428 0.14%
Kota Cilegon 3 8,892,463 0.13%
TOTAL 220 7,063,285,985 100.0%

BPR terbesar se Jabodetabekten berada di Kota Jakarta Barat dengan Total Aset
Rp360,26 miliar atau 5,10% dari Total Aset seluruh BPR di Jabodetabekten
KINERJA KEUANGAN BPR JABODETABEKTEN
SEBARAN BPR DI JABODETABEKTEN

Dati II Jml % TA
Kota Jakarta Pusat 12 16.48%
Dati II Jml % TA Kota Jakarta Barat 3 5.46%
Kab. Lebak 3 0.14% Kota Jakarta Utara 3 2.95%
Kota Cilegon 3 0.13% Kota Jakarta Selatan 5 2.10%
Kota Jakarta Timur 2 0.38%

Dati II Jml % TA
Kab. Serang 3 3.69%
Dati II Jml % TA
Kota Bekasi 41 13.04%
Dati II Jml % TA
Kab. Bekasi 30 9.69%
Kab. Tangerang 15 10.14%
Kota Tangerang 27 7.88%
Kota Tangerang Selatan 14 6.74%

Dati II Jml % TA
Dati II Jml % TA
Kab. Pandeglang 2 0.37%
Kota Depok 26 8.07%

Dati II Jml % TA
Kab. Bogor 22 7.87%
Kota Bogor 9 4.89%
ALUR SISTEM INFORMASI PENGAWASAN BPR/S

Penyampaian INTERNAL
secara Online
Pengawasan
Pengaturan
Extranet APLIKASI
Penelitian
PENGAWASAN Perizinan
BPR
Aplikasi Data Entry
Laporan Berkala BPR/S
terdiri dari modul
laporan:
- Bulanan
Sistem Penerimaan EKSTERNAL
- BMPK/BMPD Laporan BPR/S (Web
- Publikasi Laporan Berkala)

Batas waktu pelaporan :


BPR
Laporan tanggal 14
Koreksi tanggal 20
BPRS
Laporan tanggal 12 Informasi yg bersifat Stakeholders
Informasi yg bersifat
Koreksi tanggal 20 publish di ojk.go.id: (perbankan, akademisi,
publish di bi.go.id:
- LK Publikasi investor, lembaga
- LK Publikasi
- Data alamat penelitian,
- Data alamat
- indikator industri Internet asosiasi,masyarakat)
- indikator industri 6
CAKUPAN KEGIATAN CAPACITY BUILDING BPR

Laporan
SE.15/20/DKBU tanggal 22 Mei 2013
Bulanan
tentang pedoman pengisian Laporan
17 form 12
bulan ke Bulanan
belakang

Laporan series 12 bulan ke belakang

Laporan bulan berjalan

Laporan Perhitungan
Bulanan Tingkat
17 form
bulan Kesehatan
berjalan
Capital
Aset
Management
Laporan Earnings
PBI No.11/13/PBI/2009
BMPK Liquidity
tanggal 17 April 2009
bulan
tentang Batas Maksimum
berjalan
Pemberian Kredit BPR
LATAR BELAKANG CAPACITY BUILDING BPR
Upaya untuk dapat memberikan kontribusi kepada industri perbankan
khususnya industri BPR
Terdapat kebutuhan peningkatan kualitas data pada sistem informasi
pengawasan BPR di OJK dilihat dari masih banyaknya temuan kesalahan
pengisian Laporan Bulanan/BMPK, seperti dibawah ini :
a. Form Data Pokok : data alamat tidak lengkap, data dividen, bonus tahunan tidak
sesuai format, data KAP seringnya tidak dilaporkan.
b. Form Penempatan : data keterkaitan dan jangka waktu sering tidak akurat.
c. Form Kredit Yang Diberikan : data sifat kredit, sumber pelunasan, periode
pembayaran, lama tunggakan, golongan debitur, nilai agunan tidak akurat.
d. Form Tabungan : golongan pemilik dan nilai yang diblokir.
e. Laporan BMPK : penyediaan dana kepada pihak terkait salah lapor.

Sering terjadinya fluktuasi rasio kinerja BPR yang disebabkan karena


kesalahan pengisian Laporan Bulanan/BMPK, misalnya : rasio CAR yang tiba-
tiba menurun drastis disebabkan karena kesalahan pengisian nilai agunan
yang menyebabkan tidak terhitung sebagai pengurang PPAP.
Adanya anomali gambaran kinerja BPR yang disebabkan karena penyusunan
laporan yang dilakukan BPR belum dapat dinyatakan akurat.
TUJUAN CAPACITY BUILDING BPR

Peningkatan kualitas SDM BPR terutama dalam penyusunan Laporan


Bulanan/BMPK yang akurat dan self-assesment penilaian Tingkat Kesehatan.
Peningkatan kualitas data yang dilaporkan BPR dalam Laporan Bulanan, BMPK
maupun Laporan Publikasi sehingga meningkatkan keakurasian data dan
menurunkan anomali gambaran kinerja keuangan BPR.
Kemampuan self-assesment tingkat kesehatan ditujukan agar BPR dapat
melakukan perhitungan TKS secara mandiri sehingga dapat :
Melakukan tindakan preventif dalam hal terjadi penurunan tingkat kesehatan
Melaporkan rasio kinerja keuangan yang akurat pada Laporan Keuangan Publikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai