TUJUAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELAYANAN
YANG LENGKAP GUNA MENJAMIN
KEAMANAN ATAU KESELAMATAN PASIEN
Insert
Process
Step 1
List
Inputs
Here
Insert
Process
Step 2
List
Outputs
Here
Insert
Process
Step 3
List
Customers
Here
Insert
Process
Step 4
List
Requirement
s
Here
Insert
Process
Step 5
Source: www.iSixSigma.com
KESELAMATAN ADALAH
SUATU KEBUDAYAAN,
BUKAN SUATU
KETENTUAN
ATTACHMENT
Risk
WHO 2004 :
Global Alliance For Patients Safety
PERSI :
Membentuk Komite Keselamatan Pasien RS
pada 1 Juni 2005
Gerakan Keselamatan Pasien RS oleh
Menkes pada 21 Agustus 2005
Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
PENGERTIAN :
KESELAMATAN PASIEN ( PATIENT SAFETY ) ialah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman, mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil resiko
tindakan yang seharusnya diambil.
HAK PASIEN
STANDAR :
Pasien dan kelurga mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya
kejadian tidak diharapkan.
KRITERIA
Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (
DPJP )
DPJP wajib membuat rencana pelayanan
DPJP wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang
rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau
prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya kejadian yang tidak diharapkan.
KRITERIA :
RS harus mempunyai sistem dan mekanisme mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasein.
Dengan pendidikan diharapkan pasein dan keluarganya dapat :
Memberi informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan
keluarga
Mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk hal yang tidak
mengerti
Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
KRITERIA :
Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat
pasien masuk sampai saat pasien keluar rumah sakit
Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan shg
pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat
berjalan baik dan lancar
Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan
komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan
keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan
kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan,
aman dan efektif
KRITERIA :
Setiap RS harus mendesign mengacu pada visi, misi dan tujuan
serta sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS
RS harus mengumpulkan data kinerja antara lain pelaporan insiden,
akreditasi, manajemen resiko, utilisasi, mutu pelayanan & keuangan
RS harus melakukan evaluasi intensif terkait KTD dan secara
proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus resiko tinggi
RS harus menggunakan data dan informasi hasil analisis kinerja
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja
dan keselamatan pasien terjamin
KRITERIA :
Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program KP
Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden, yang mencakup jenis jenis kejadian yang memerlukan
perhatian, mulai dari Kejadian Nyaris Cedera sampai KTD
Tersedianya mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
RS terintegrasi dan berpartisipasi dalam program KP
Tersedia prosedur cepat tanggap terhadap insiden, termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisa
Tersedianya mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ( RCA ) Kejadian Nyaris Cedera dan Kejadian Sentinel pada
saat program KP mulai dilaksanakan
Tersedianya mekanisme untuk menangani berbagai jensi insiden, termasuk
mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan kejadian sentinel
Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam RS dengan pendekatan antar disiplin
Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja RS dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk evaluasi
berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja RS dan KP, termasuk
rencana tindak lanjut dan implementasinya
KRITERIA :
Setiap RS harus memiliki program pendidikan, pelatihan dan
orientasi bagi staf baru yang memuat topik KP sesuai dengan
tugasnya masing masing
Setiap RS harus mengintegrasikan topik KP dalam setiap inservice
training & memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
Setiap RS harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok ( teamwork ) guna mendukung pendekatan interdisiplin
dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
TERIMA KASIH