TA 2022 TA 2021
TA 2022 TA 2021
(%) Persentase
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA PAGU REALISASI
Realisasi
(%) Persentase
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA PAGU REALISASI
Realisasi
TA 2021 TA 2022
● Sebagian OPD KB belum memahami alur menggunakan Sisa DAK Nonfisik (SILPA)
● Peraturan keuangan daerah yang lebih mengikat dan detail dari pada prosedur pencairan anggaran APBN
● Laporan Realisasi Penggunaan Dana DAK tidak segera di update dalam aplikasi MORENA sehingga data tidak sinkron
dengan data Omspan DAK/Aplikasi Aladin
● Data salur masuk langsung ke rekening RKUD (Bappeda) sehingga banyak OPDKB tidak mengetahui informasi dana
sudah tersedia
● Masih adanya keterlambatan penyampaian laporan Tahap I 2022 sebagai syarat penyaluran tahap II 2022
● Belum Optimalnya Tim Pengendali DAK baik di Tingkat Pusat maupun di Tingkat Provinsi
● Belum tersedianya anggaran yang memadai untuk Monev Pendampingan DAK di Lingkup baik di Pusat, Provinsi dan
OPDKB
Rekomendasi
Penguatan sinergitas pelaksanaan tugas Tim Pengendali DAK Tingkat Pusat dan Tingkat Provinsi serta
01 Tingkat Kabupaten dan Kota sejak perencanaan (termasuk data basis), pelaksanaan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan BOKB
04 Pengembangan kapasitas SDM terus di tingkatkan dalam penggunaan aplikasi pelaporan DAK
Nonfisik Aladin maupun aplikasi penganggaran ABPD yang menggunakan aplikasi SIPD, serta aplikasi MORENA
05 Memperhatikan batas waktu penyampaian laporan sebagai syarat penyaluran dana BOKB
06 Bekerja sama dengan BPKP untuk mengawal dan melakukan quality control atas pelaksanaan DAK
di daerah
07 Diharapkan Gubernur/Bupati/Walikota, agar dapat menganggarkan dana pendampingan pelaksanaan kegiatan,
khususnya DAK Non Fisik (BOKB)
08 Penilaian IKU untuk Pemerintah Kab/Kota dari Kemendagri terkait realisasi anggaran
Arah Kebijakan
02 DAK Sub Bidang KB
TA 2023
9
Persentase Balita Stunting Tahun 2021 dan
Target 2022-2024 di 12 Provinsi Prioritas
Target
2021
No Provinsi
(SSGI)
2022 2023 2024
Catatan
1 SUMATERA UTARA 25.8 22.15 18.55 14.92
2 JAWA BARAT 24.5 20.92 17.43 13.96 • 5 provinsi: seluruh intervensi diperkuat untuk
mendorong thn 2023 sudah masuk dalam zona hijau
3 BANTEN 24.5 20.98 17.55 14.10
4 JAWA TIMUR 23.5 20.13 16.83 13.51 • 7 provinsi: penguatan intervensi spesifik dan sensitif
20.9 17.96 15.01 12.04 secara full, minimal ada penurunan walau masih di
5 JAWA TENGAH
zona kuning.
6 NUSA TENGGARA TIMUR 37.8 31.77 26.06 20.53
7 SULAWESI BARAT 33.8 28.49 23.52 18.61 • Thn 2021, jumlah balita stunting di 12 provinsi
33.2 28.37 23.69 19.01 diperkirakan sekitar 3,6 juta (69 persen) dari
8 ACEH
jumlah balita stunting nasional.
9 NUSA TENGGARA BARAT 31.4 26.85 22.42 17.98
10 SULAWESI TENGGARA 30.2 25.58 21.16 16.79 • Jumlah kab/kota di 12 prov: 244
11 KALIMANTAN SELATAN 30.0 25.71 21.51 17.27 • 9 Provinsi mendapatkan dukungan DAHSHAT melalui
12 KALIMANTAN BARAT 29.8 25.49 21.28 17.07 BOKB: Sumut, Banten, NTT, NTB Aceh, Sulbar, Sultra,
INDONESIA 24.4 20.93 17.47 14.00 Kalsel dan Kalbar
Kegiatan utama dalam Calon Pengantin PUS dan
Calon Orang Tua
PPS di 12 Provinsi Pembinaan
calon pengantin
Pembinaan dalam
upaya pengaturan dan
penyiapan
kehamilan
Upaya penundaan
Penyediaan data & Pengukuran pernikahan dini dan Ibu Hamil
kehamilan pada Remaja Penanganan dan
Promosi
remaja Pendidikan pendampingan
Pendampingan & KIE kesehatan KELUARGA Ibu hamil
reproduksi
Koordinasi
MGS
Kegiatan dan Skema Penganggaran
Usulan Kegiatan APBN BKKBN BOKB
Pendampingan dan KIE
• Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting oleh TPK V
Promosi
• Kampanye nasional dan daerah (Pengembangan media dan pelaksanaan) V
Koordinasi
• Forum koordinasi V V
• Peningkatan kapasitas V
5
BERENCANA ITU KEREN
I. Menu Operasional Balai Penyuluhan KB
melalui Pendanaan BOKB 2023
Bab IV Bab V
Evaluasi, Monitoring dan Penutup
Pelaporan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta