Anda di halaman 1dari 14

Tugas Psikologi Industri BAB 9

Tentang Pengertian dan aspek


Ergonomi

Nama Kelompok :
-
-
-

Dosen Pembimbing:
Ir. Winarno Fadjar Bastari, M.Eng.

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Tahun 2019
KATA PENGANTAR

Surabaya, September 2019

Penulis
i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1

1.3 Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2

2.1 Pengertian Psikologi Industri / Organisasi...................................... 2

2.2 Sejarah/Perkembangan Psikologi Industri..................................... 6

2.3 Ruang Lingkup Psikologi Industri ............................................ 10

BAB III PENUTUP..................................................................................... 11

4.1 Kesimpulan...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tempat kerja merupakan lingkungan sosial tempat orang-orang yang telah memasuki
usia produktif yang dalam jangka pendek mencari nafkah serta dalam jangka panjang
melakukan interaksi sosial dengan manusia lain. Dalam menjalankan interaksi sosial tdi
tempat kerja, akan timbul masalah-masalah psikis, disamping masalah-masalah lainnya
(fisik, ekonomi, budaya, dsb). Masalah-masalah psikis di tempat kerja dipelajari dengan
cabang ilmu psikologi yang disebut Psikologi Industri. Menurut Levy (2010) psikologi
Industri/Organisasi atau disebut juga dengan Psikologi Industri dan Organisasi adalah
pengaplikasian prinsip-prinsip dan teori-teori psikologi di tempat kerja.

Awalnya terdapat pemisahan antara psikologi industri dan psikologi organisasi.


Psikologi industri disebut juga dengan psikologi personal (personnel psychology)
berhubungan dengan analisa jabatan, pelatihan, seleksi, dan pengukuran kinerja.
Sedangkan Psikologi organisasi berfokus pada motivasi, sikap kerja, dan kepemimpinan,
termasuk struktur, budaya, dan proses dalam organisasi (Levy, 2010). Dalam
perkembangannya terdapat tumpang tindih antara kedua disiplin ilmu tersebut, sehingga
ada usulan untuk menggabungkannya menjadi ilmu Psikologi Industri dan Organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan psikologi industri?
2. Bagaimana sejarah perkembangan psikologi industri?
3. Apa saja ruang lingkup psikologi industri?

1.3 Tujuan
1. Ingin mengetahui definisi atau pengertian psikologi industri.
2. Ingin mengetahui sejarah perkembangan psikologi industri.
3. Ingin mengetahui ruang lingkup psikologi industri.
2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Industri/Organisasi (PIO)


Awalnya terdapat pemisahan antara psikologi industri dan psikologi organisasi.
Psikologi industri disebut juga dengan psikologi personal (personnel psychology)
berhubungan dengan analisa jabatan, pelatihan, seleksi, dan pengukuran kinerja.
Sedangkan Psikologi organisasi berfokus pada motivasi, sikap kerja, dan
kepemimpinan, termasuk struktur, budaya, dan proses dalam organisasi (Levy,
2010). Dalam perkembangannya terdapat tumpang tindih antara kedua disiplin ilmu
tersebut, sehingga ada usulan untuk menggabungkannya menjadi ilmu Psikologi
Industri dan Organisasi.

Psikologi :
 Ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental
Psikologi Industri & organisasi :
 Cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju pada penyelidikan perilaku
dalam setting kerja dan penerapan prinsip-2 psikologi untuk mengubah perilaku
kerja tersebut
Psikologi Industri & organisasi :
 Mempelajari perilaku manusia dalam setting kerja (job behavior)
 perilaku yang nampak (overt behavior)
 perilaku yang tidak nampak (covert behavior)

Psikologi Industri dan Organisasi


 Adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dlm peranannya sebagai tenaga
kerja & konsumen baik secara individual maupun secara kelompok dengan
maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk
kemanfaatan manusianya & organisasinya
 Psikologi Industri dan Organisasi merupakan satu keseluruhan pengetahuan yang
berisi fakta, aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada
settingpekerjaan.(Munandar, 2001)
 FOKUS: menciptakan struktur, budaya, & lingkungan organisasi untuk
memotivasi guna meningkatkan kinerja.
 Yang termasuk dalam lingkup Psikologi Industri dan Organisasi adalah Motivasi,
kepemimpinan, komunikasi organisasi, konflik manajemen, budaya organisasi,
pengembangan/ perubahan organisasi
Beberapa Istilah terkait
• Industri
Kegiatan otonomi yg mengolah segala bahan menjadi barang / jasa dengan nilai
tambah

• Perusahaan Industri
Badan usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang industri

• Organisasi
Kesatuan yang memungkinkan sekelompok orang mencapai tujuan yg tidak dapat
dicapai individu secara perorangan

• Organisasi / perusahaan
Merupakan sebuah sistem hirarki (susunan) dari kelompok2 yg saling terkait &
saling tergantung dalam mencapai tujuan tertentu
Organisasi
 Merupakan suatu wadah yang menggabungkan sejumlah manusia untuk bekerja-
sama dalam mencapai tujuan berdasarkan : mekanisme kerja & pembagian fungsi

Level dalam Organisasi


Organisasi

Group

Individu

Organisasi meliputi :
Tujuan  mekanisme kerja  pembagian fungsi

Struktur Job design

Organizational design
Organisasi

Proses
Organisasi terdiri :

• Struktur :
susunan, tugas, pekerjaan, garis wewenang dari bagian dlm organisasi

• Proses :
jiwa dari struktur, antara lain : proses komunikasi, pengembangan keputusan,
evaluasi prestasi, proses sosialisasi & karir

Struktur terdiri dari:


 job design :
rincian, isi, metode & hub tiap pekerjaan untuk memenuhi tuntutan organisasi &
industri

• organizational design :
struktur tugas, hub. Wewenang  menunjang perilaku individu & klp menuju
peningkatan prestasi

Bidang Kajian Psikologi


 Psikologi perkembangan
 Psikologi sosial,terdiri:
o Studi tentang pengaruh sosial (persepsi,motivasi dsb)
o Studi tentang proses individu bersama (bahasa,sikap sosial dsb)
o Studi tentang interaksi kelompok (kepemimpinan,kerjasama,konflik dsb)
 Psikologi kepribadian
 Mempelajari tingkah laku manusia yang menyesuaikan dengan lingkungannya
 Psikologi kognitif
 Mempelajari kemampuan kognisi

Wilayah Aplikasi Psikologi


 Psikologi pendidikan (perkembangan dan sosial)
 Psikologi sekolah
 Psikologi Industri dan Organisasi
 Psikologi kerekayasaan
 Psikologi klinis
Psikologi Industri dan Organisasi

 Psikologi personalia
Bagian dari PIO yang memperhatikan peyelidikan dan analisis thd manusia dan
pekerjaannya

 Psikologi Organisasi
Bidang khusus PIO yang memperhatikan penyelidikan hubungan antar manusia
dalam kerja

 Human factor psychology


Bagian khusus dari PIO yang memperhatikan hubungan antara pekerja dan tugas
pekerjaannya

Tabel 1. Definisi Psikologi Industri/Organisasi Menurut Beberapa Ahli

No Ahli PIO Definisi

1. Aamodt (2010) Cabang dari ilmu psikologi yang mengaplikasikan


prinsip-prinsip ilmu psikologi di tempat kerja

2, Katz & Kahn Ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia


(1978)* dalam organisasi, perilaku yang efektif bagi fungsi
organisasi, serta kepuasan dan kesejahteraan bagi
individu-individu dalam organisasi, atau keduanya

3. Blum & Naylor Aplikasi atau pengembangan prinsip-prinsip ilmu


(1968) psikologi terhadap kegiatan manusia dalam konteks
bisnis dan industri

4 Guion (1965) Studi tentang hubungan antara manusia dengan dunia


kerja, yang bertujuan menyesuaikan pekerja dengan
tempat kerja, pekerja lain dan sesuatu yang mereka
kerjakan dalam hidupnya
2.1 Sejarah/Perkembangan Psikolgi Industri/Organisai (PIO)
Masih terdapat perdebatan di kalangan ahli psikologi apakah ilmu psikologi
industri/organisasi berasal dari benua Amerika atau Eropa. Isitilah psikologi industri
dan organisasi atau industrial/organizational psychology banyak digunakan di negara
Amerika Serikat, sementara di negara-negara Eropa dan Inggris sering digunakan
istilah Work and Organizational Psychology atau disingkat W/O Psychology
(Rogelberg, 2007). Beberapa literatur juga menggunakan istilah berbeda tentang
psikologi industri dan organisasi, antara lain: Occupational psychology, Work
psychology, IWO psychology, dan Business psychology (Ainoko, 2014).
Psikologi industri dan organisasi merupakan cabang termuda dari ilmu psikologi
(cabang ke-14) yang mulai berkembang di Amerika, Eropa, dan negara-negara lain
pada awal abad 19. Namun demikian, konsep-konsep yang dipelajari dalam ilmu
psikologi industri dan organisasi sangat bermanfaat dalam menjawab masalah
psikologis di tempat kerja.

Levy (2010) membagi sejarah dan perkembangan psikologi industri dan


organisasi ke dalam enam priode menurut Katzell & Austin (1992). Periode tersebut
meliputi 1) sebelum Perang Dunia I; 2) Perang Dunia I – tahun 1930; 3) Tahun 1930
– Perang Dunia II; 4) Perang Dunia II – pertengahan tahun 1960; 5) Pertengahan
tahun 1960 – pertengahan tahun 1980; dan 6) Pertengahan tahun 1980 – sekarang.
Salgado (2007) dalam Rosenberg (2007) membagi sejarah dan perkembangan
psikologi industri dan organisasi dala tiga periode yakni tahun 1900-1945, tahun
1946-1980, dan tahun 1981-sekarang. Dalam paper ini akan diuraikan mengenai
sejarah dan pekembangan Psikologi Industri menurut Salgado (2007)

1. Periode 1900 – 1945


Akar dari berkembangnya ilmu psikologi industri dan organisasi dimulai
di Jerman, ketika Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama
pada tahun 1876 di Leipzig, Jerman. Pada pertengahan tahun 1880, Wundt
mengajar dua orang psikolog yang memberi pengaruh besar dalam perkembangan
psikologi industri dan organisasi yaitu Hugo Munstergberg dan James McKeen
Cattell (Anoiko, 2014).

Studi psikologi industri di Amerika berakar dari psikologi ekperimen tentang


perbedaan individu, atau disebut differential psychology atau psychometrics
(Koppes, 2007). Diawali oleh Walter Dill Scott yang menulis tentang aspek
psikologis dalam dunia advertising pada tahun 1901. Banyak beranggapan upaya
yang dilakukan profesor dari Northwestern University ini sebagai awal dari
aplikasi psikologi dalam dunia bisnis dan industri. Scott yang merupakan murid
ahli psikologi terkenal Wilhelm Wundt, mempublikasikan hasil karyanya dalam
tulisan yang berjudul “The Theory of Advertising” tahun 1903. Dua belas tahun
kemudian atau tahun 1915, berdiri divisi Applied Psychology di universitas
Carnegie Mellon, dengan Walter VanDyke Bingham sebagai kepalanya, dan tahun
1916 Walter Dill Scott menjadi profesor pertama. Tahun 1911 Scott kembali
membuat publikasi yang berjudul “Increasing Human Efficiency in Business”.

Di Eropa, pada tahun 1901 juga mulai dilakukan riset tentang pengujian pada
individu. Di Italia, Ugo Pizzoli menjalankan pengujian secara profesional pada
pelamar kerja. Antara tahun 1905-1908, di Perancis, Jean Marie Lahy,
menyumbang langkah pertama dalam menciptakan metode Job Analysis, dan
melakukan riset awal dalam proses seleksi karyawan supir kendaraan umum. Pada
tahun ini dilakukan pula studi oleh berbagai peneliti tentang kelelahan kerja,
kurva kerja, pekerjaan profesional, bakat dalam bekerja, dan pelatihan.

Tahun 1907 di Jerman terbit pertama kali jurnal yang diasuh oleh Otto Lipmann
dan William Stern yang bernama Zeitschrift für angewandte Psychologie. Stern
juga adalah pencipta konsep Psychotehnics. Tahun 1908, Jean Marie Lagy untuk
petama kali menggunakan uji kognitif (cognitive test) dalam seleksi calon supir di
Perancis. Penggunaan uji kognitif ini diikuti oleh peneliti lain tahun 1914, seperti
Walter Moede, Curt Piorkowski, Otto Lipman, dan William Stern.

Pada saat yang sama seorang ahli psikologi Jerman, Hugo Munsterberg
(juga murid dari Wilhelm Wundt) melanjutkan studinya di Amerika Serikat, dan
menerbitkan publikasi tahun 1913 yang berjudul “Psychology and Industrial
Efficiency”. Buku ini awalnya ditulis tahun 1912 di Leipzig, Jerman.

Selama Perang Dunia I (atau Perang Eropa) 1914-1918, Agostino Gemelli


menggunakan pengukuran psikologis untuk menseleksi pilot militer di Italia.
Tahun 1914,
Cyril Burt bersama dengan peneliti lain mengembangkan dan menggunakan
beberapa uji kognitif di Inggris. Tahun 1918, Emilio Mira menggunakan uji atensi
dan persepsi (atention and perception test) untuk seleksi supir di Spanyol.

Pada tahun 1917, sebuah publikasi ilmiah bernama Jurnal of Applied Psycholgy
pertama kali diterbitkan. Dan pada tahun ini pula, Robert Yerkes (presiden APA)
dan para psikolog lainnya, membentuk komite yang bertugas mengevaluasi
program ujian psikologis dalam merekrut tentara selama Perang Dunia I. Para
psikolog ini membentuk kelompok yang disebut Army Alpha dan Army Beta.
Kemudian Bingham, Scott dan Yerkes, kembali membantu militer dalam
menyesuaikan pekerjaan dengan proses rekrut tentara dalam PD II. Pada periode
Perang Dunia II konsep psikologi industri mengalami perbaikan dengan
mendasarkan pada ilmu pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan pada
situasi khusus. Setelah PD II berakhir, studi aplikasi psikologi di bidang militer ini
dilanjutkan dengan membentuk laboratorium riset psikologi militer. Pada tahun
1950, usaha ini diikuti pula oleh beberapa perusahaan besar seperti AT&T,
General Electric, dan sebagainya.

Pada bidang akademis, perkembangan psikologi industri dan organisasi pada


periode ini ditandai pula dengan peningkatan jumlah dan keberagaman mahasiswa
yang mempelajari ilmu ini. Tahun 1921, gelar PhD dalam bidang psikologi
industri dan organisasi yang pertama diberikan kepada Bruce Moore dan Merrill
Ream di Carnegie Tech. Buku teks tentang psikologi industri dan organisasi
pertama kali diterbitkan tahun 1932 oleh Morris Viteles.

Kejadian penting lain selama periode ini adalah dijalankannya berbagai studi
secara serial di Western Electric Plant, Hawthorne, Illinois, atau disebut dengan
“Hawthorne Studies”. Studi ini menekankan pentingnya hubungan sosial dan
sikap pekerja, bersama dengan faktor lainnya, dalam meningkatkan produktivitas
kerja. Konsep-konsep yang ada dalam studi ini menandai lahirnya psikologi
organisasi. Studi ini diterbitkan pada tahun 1933.

2. Periode 1946 – 1980

Bila periode sebelumnya riset-riset dari negara Jerman (yang dikenal


dengan Psychotechnics atau W/O Psychology) mendominasi perkembangan ilmu
psikologi industri, pada periode 1946-1980 dominasi dikuasai oleh riset dari
negara Amerika Serikat. Pada periode 1946-1970, seleksi tenaga kerja merupakan
aktivitas utama dari W/O Psychology di Eropa (Salgado, 2007).

Di Amerika Serikat, Periode ini ditandai dengan lahirnya nomenklatur/istilah


Psikologi Industri dan Organisasi, menggantikan istilah Psikologi Bisnis dan
Industri, yang secara resmi diakui oleh APA (American Psychology Association).

Ditandatanganinya piagam HAM tahun 1964, menyebabkan psikologi industri


memasukkan isu ini dalam kajiannya. Sementara pada area psikologi organisasi,
konsep motivasi, sikap kerja, dan karakteristik kerja mulai dimasukkan. Pada
periode juga mulai dibentuk program studi doktoral di bidang psikologi industri
dan organisasi.

3. Periode 1981 – sekarang

Pada periode ini perkembangan ilmu psikologi industri dan organisasi


makin berkembang dengan pesat, dan diikuti dengan jumlah ahli di bidang ini.
Pada tahun 1939 diperkirakan jumlah ahli di bidang ini masih di bawah 100,
sementara pada tahun 1992 jumlah anggota SIOP (Society of Industrial dan
Organizational Psychology) diperkirakan mencapai 3.700 untuk anggota
profesional, dan 2.300 untuk anggota pelajar.
Dengan kejatuhan komunis dan diterapkannya NAFTA (North American Free
Trade Agreement), issu global dan keberagaman tenaga kerja mulai dikaji. Tujuan
psikologi industri dan organisasi saat ini adalah meningkatkan tujuan dan efisiensi
organisasi serta tujuan dan efisien individu, dengan mengaplikasikan psikologi
dan dengan membenuk teori serta riset psikologi di tempat kerja.

2.1 Ruang lingkup

A. Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu

Diatas telah diuraikan bahwa sejak perang dunia II, psikologi industri dan
organisasi mulai berkembang menjadi ilmu mandiri, menegembangkan ilmunya
sendiri yang berlaku umum untuk situasi industri dan organisasi. Psikologi
industri dan organisasi di Indonesia belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa
ini psikologi industri dan organisasi di indonesia masih terutama menerapkan
temuan-temuan dari psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organoisasi
pada khususnya, kedalam industri dan organisasi.

B. Psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia

Yang dimaksudkan dengan prilaku manusia adalah segala kegiatan yang


dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati, seperti
berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara dan sebagainya. Maupun yang
tidak dapat diamati secara langsung, seperti berpikir, perasaan, motivasi dan
sebagainya.

C. Perilaku manusia dipelajari dalam perannya sebagai tenaga kerja dan


sebagai konsumen

manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan


lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai tenaga
kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan sebagai konsumen ia
menjadi pengguna dari produk atau jasa dari organisasi perusahaan.

D. Perilaku mabnuysia dipelajari secara perorangan dan secara kelompok

dalam organisasi ada unit kerja. unit kerja yang besar terdiri dari unit2
kerja yang lebih kecil dan masing2 terdiri dari unit kerja yang lebih kecil lagi.
dalam hubungan ini dipelajari bagaimana dampak satu kelompok atau unit kerja
terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan sebaliknya. juga dipelajari sejauh
mana struktur, pola dan jenis organisasi mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap
kelompok tenaga kerja dan terhadap seorang tenaga kerja.

tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh mana ada reaksi yang sama dari
kelompok konsumen dengan ciri2 tertentu terhadap iklan suatu
produk. berdasarkan temuan dikembangkan teori aturan2 atau hukum dan prinsip2
yang dapat diterapkan kembali kedalam kegiatan2 industri dan organisasi untuk
kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji
ketepatannya.. contohnya ditemukannya data tentang perbedaan manager yang
berhasil dan yang tidak.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahwa PIO tidak bisa terlepas dari cabang psikologi yang
lain. Dimana yang paling inti adalah psikologi sosial, jika kita lihat kajian-kajian dari PIO
banyak menggunakan teori-teori psikologi sosial seperti teori medan dari Lewin
contohnya. Beberapa cabang lain juga memiliki kontribusi contohnya dalam kajian
individu dan mengelola konflik di tempat kerja, PIO juga akan belajar banyak dari
Psikologi klinis, begitu pula juga terkait dengan psikologi pendidikan dan perkembangan
dimana dalam memberikan pelatihan maka kita juga mempertimbangkan aspek-aspek
belajar pada orang dewasa. Selain mendapatkan masukan dari dalam cabang ilmu
psikologi itu sendiri, dalam aktivitas sehari-hari seorang praktisi PIO juga banyak
masukan dari berbagai cabang ilmu seperti Ergonomi, Manajemen, Sosiologi dan Hukum
serta cabang ilmu yang lainnya. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa PIO dalam
melakukan studi tidak bisa secara egois melepaskan diri atau merasa superior, karena PIO
juga mendapatkan banyak kontribusi dari ilmu-ilmu yang lainnya pula.
DAFTAR PUSTAKA

Anoiko, Industrial and Organizational Psychology, Catatan lepas, 2014

Alliger, George M, “The Theory and Structure of Industrial/Organizational Psychology”,


dalam Issues, Theory, and Research Industrial/Organizational Psychology – K. Kelley
(editor), Elsevier Science Publisher, 1992

Aamodt, Michael G. Industrial/Organizational Psychology, Sixth Edition. CA: Cengage


Learning, 2010

Benjamin Jr, Ludy T, “Psychology before 1900”, dalam Stephen F. Davis dan William
Buskist (editors), 21st Century Psychology: A Reference Book, California: Sage
Publications, 2008

Borman, Walter C., Daniel R. Ilgan, dan Richard J. Klimoski, “Stability and Change in
Industrial and Organizational Psychology”, dalam Walter C. Borman et al (editors),
Handbook of Psychology, Volume 12 Industrial and Organizational Psychology, New
Jersey: John Willey & Sons, 2003

Brown, Jay C., “Psychology into the 21st Century”, dalam Stephen F. Davis dan William
Buskist (editors), 21st Century Psychology: A Reference Book, California: Sage
Publications, 2008

Anda mungkin juga menyukai