Anda di halaman 1dari 21

Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3)

Oleh:
Ni Wayan Putu Meikapasa, S.Si., MP

Pengertian dan Ruang


lingkup
Sistem

Manajemen K3
(SMK3) adalah bagian
dari sistem manajemen
perusahaan secara
keseluruhan bagi
pelaksanaan kebijakan
keselamatan dan
kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian
resiko kerja guna
terciptanya tempat
kerja yang aman,
efisien dan produktif.

struktur

organisasi,
perencanaan,
pelaksanaan,
tanggung jawab,
Prosedur dan proses
sumber daya yang
dibutuhkan

Mengapa membangun SMK3


penting?
Tenaga

kerja memiliki harkat dan


martabatnya sebagai manusia
Komitment pimpinan perusahaan
Efisiensi dan produktivitas kerja
Proteksi terhadap industri dalam negeri
Daya saing dalam perdagangan
internasional
Mencegah terjadinya problem sosial dan
ekonomi
Menghemat biaya kerja
Pengakuan terhadap kinerja K3

Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen


K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Permenaker

No 5 Tahun 1996 tentang


Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi,
perencanaan,
tanggung-jawab,
pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengajian
dan
pemeliharaan
kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.

Sistem

Manajemen K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) menurut standar
OHSAS 18001:2007 ialah
bagian dari sebuah sistem
manajemen organisasi
(perusahaan) yang digunakan
untuk mengembangkan dan
menerapkan Kebijakan K3 dan
mengelola resiko K3 organisasi
(perusahaan) tersebut.

Gambaran ILO-OSH : 2001

Komitmen manajemen puncak.


Menentukan ruang lingkup
Menetapkan cara penerapan
Membentuk kelompok penerapan
Menetapkan sumber daya yang
diperlukan
Menyelenggarakan penyuluhan
Melaksanakan audit internal
Upaya perbaikan
Sertifikasi

Penilaian hasil
pengwasan
Pengecekan kecelakaan
yang terjadi
Menentukan upaya
pencegahan
Pengumpulan
data : 2007
Gambaran
OHSAS 18001

Bagaimana membangun
SMK3?
menurut Permenaker No 5 Tahun 1996

Tahapan Proses dalam


SMK3 menurut Permenaker
No 5 Tahun 1996
1. Kepemimpinan dan
Komitmen

1. Membentuk organisasi tempat kerja


untuk terciptanya K3.
2. Menyediakan anggaran dan personil
yang memadai.
3. Melakukan perencanaan dan
pelaksanaan Program K3.
4. Melakukan penilaian atas kinerja Program
K3.

Menyiapkan Organisasi K3
P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah
jantung dari sukses sistem manajemen
K3
Mengembangkan

kerjasama bidang K3
Meningkatkan kesadaran dan
partisipasitenaga kerja terhadap K3
Forum komunikasi dalam bidang K3
Menciptakan tempat kerja yang nihil
kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Porgram Kerja P2K3


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Safety meeting
Inventarisasi permasalahan K3
Indentifikasi dan inventarisasi sumber
bahaya
Penerapan norma K3
Inspeksi secara rutin dan teratur
Penyelidikan dan analisa kecelakaan
Pendidikan dan latihan
Prosedur dan tata cara evakuasi
Catatan dan data K3
Laporan pertanggungjawaban

2. Perencanaan

1.
2.
3.
4.

Perencanaan manajemen risiko.


Menetapkan tujuan dan sasaran dari
kebijakan K3.
Menggunakan indikator kinerja sebagai
penilaian kinerja K3.
Menetapkan sistem pertanggung jawaban
dan cara pencapaian kebijakan K3

Tinjauan

awal K3

1. Mengidentifikasikan kondisi yang ada.


2. Mengidentifikasikan sumber bahaya.
3. Penguasan pengetahuan, peraturan
perundangan dan standar K3.
4. Membandingkan penerapan K3 di
perusahaan lain yang lebih baik.
5. Meninjau sebab akibat dari kejadian yang
membahayakan.
6. Menilai efisiensi dan efektivitas sumber
daya yang disediakan.

3. Penerapan
a. Jaminan Kemampuan
Tersedianya personil terlatih, sarana dan dana
yang memadai.
Tersedianya sistem dan prosedur yang
terintegrasi dengan K3.
Adanya Tanggungjawab dan akuntabilitas K3 dari
Pengurus
Adanya motivasi/ kesadaran pekerja tentang
SMK3.
Adanya komunikasi dengan pekerja tentang
penerapan SMK3.
Adanya seleksi, penilaian dan pelatihan
kompetensi untuk K3.

b. Kegiatan pendukung
Komunikasi

dua arah yang efektif antara


pengurus dan pekerja.
Pelaporan, guna menjamin SMK3 dipantau,
kinerjanya ditingkatkan.
Dokumentasi sistem dan prosedur kegiatan
perusahaan.
Pengendalian Dokumen, hanya yang berlaku
yang digunakan.
Adanya pengendalian rekaman sebagai bukti
penerapan SMK3

c. Identifikasi sumber bahaya, penilaian


dan pengendalian risiko
Pada

saat perancangan, rekayasa,


pengadaan dan pelaksanaan.
Lakukan pengendalian administratip dan
APD pada pelaksanaan.
Tinjau ulang kontrak dan persyaratan saat
pembelian.
Persiapkan prosedur menghadapi keadaan
darurat, insiden dan pemulihan keadaan
darurat.

4. Pengukuran dan
Evaluasi
Fungsi :
Memantau, mengukur dan
mengevaluasi kinerja SMK3
Mengetahui
keberhasilan/efektifitas
penerapan SMK3, dan
Mengidentifikasi dan melakukan
tindakan perbaikan yang perlu.

Prosedur Pengukuran dan


evaluasi
Inspeksi

dan Pengujian
Audit SMK3
Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan

5. Tinjauan Ulang dan Peningkatan


oleh Pihak Manajemen
Bertujuan meningkatkan kinerja K3 secara
keseluruhan, mencakup:
Evaluasi

terhadap penerapan dan kinerja

K3.
Tinjauan ulang tujuan, sasaran dan
kinerja K3.
Melakukan evaluasi dan tindak lanjut
temuan audit SMK3.
Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan
kebutuhan perubahan SMK3

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai