Laporan

RUMAH SAKIT MATA PADANG EYE CENTER (RSMPEC)
Ramah, Empati, Siaga, Proaktif, Exsclusive, dan Competence
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini,menuntut para pemberi pelayanan kesehatan agar

memberikan pelayanan yang bermutu. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, peningkatan mutu kualitas layanan merupakan salah satu aspek yang
sangat penting. Rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan yang profesional dan
berkulitas. Sejalan dengan upaya tersebut, agar para tenaga kesehatan di rimah sakit dapat
memberikan pelayanan prima bagi pasienya. Diperlukan adanya suatu pedoman pelayanan
kesehatan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Pelayanan anestesiologi di rumah sakit merupakan salah satu bagian dari pelayanan
kesehatan yang berkembang dengan cepat seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuandan
teknologi di bidang anestesia. Peningkatan kebutuhan pelayanan anestesiologi ini tidak
diimbangi dengan jumlah dan distribusi dokter spesialis anestesiologi secara merata.
Keadaan tersebut menyebabkan tindakan anestesia di rumah sakit dilakukan oleh perawat
anestesi sehingga taggung jawab terhadap pelayanan ini menjadi tidak jelas khususnya
untuk rumah sakit yang tidak memiliki dokter spesialis anestesiologi.
Pelayanan anstesia di rumag sakit antara lain meliputi pelayanan anestesia/analgesia
di kamar bedah, pelayanan kedokteran perioperatif, penanggulangan nyeri akut kronis,
resusitasi jantung paru dan otak, pelayanan kegawatdaruratan. Jenis pelayanan yang
diberikan oleh setiap rumah sakit pasti akan berbeda, tergantung dari fasilitas, sarana, dan
sumber daya yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut.
Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan anastesia di rumah sakit
disusunlah pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi di rumah sakit.
Alamat : Jl. Pemuda No. 53, Telp. 0751-30094 (Hunting), Fax. 0751-30098, Padang, Sumatera Barat
B.Sasaran
1. Unit pelayanan anastesiologi di rumah sakit.

2. Dokter spesialis anestesiologi.
3. Perawat anastesi/perawat yang telah mendapat pelatihan anastesia.
4. Direktur rumah sakit
5. Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Rumah Sakit Mata Padang Eye Center
Secara histories Rumah Sakit Mata Padang Eye Center pada mulanya merupakan sebuah
Klinik Mata Padang Eye Center dan berdiri pada tahun 2008. Selaras dengan tingginya tingkat
kepercayaan masyarakan kepada kami, pada tanggal 6 September 2010 kami melayani kesehatan
masyarakat dengan izin Rumah Sakit.
Pada tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tanggal 30 Agustus 2013 Rumah Sakit Mata Padang Eye Center ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Khusus Kelas C, sampai saat ini. Dan tahun 2014 berdasarkan Surat Izin Walikota Padang Nomor :
1625/Regdit-P.SDM/DKK/X/2014 tentang Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Khusus Mata
Padang Eye Center.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI DAN TUJUAN
A. Visi Rumah Sakit RS Mata padang Eye Center
Menjadikan rumah sakit yang terpercaya dan tekemuka di bidang pelayanan

kesehatan mata masyarakat dengan imlplementasi nilai-nilai costumer saticfaction
B. Misi Rumah Sakit Mata Padang Eye Center

1. Menyediakan pelayan mata Sub Sepsialistik terpadu.
2. Menyediakan tenaga medis yang profesional dan kompeten.
3. Pelayanan yang berorientasi pada costumer satisfaction.
4. Mendorong semangat kebersamaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Menjalin hubungan kerja sama dengan institusi terkait baik nasional maupun
internasional.
C. Motto Rumah Sakit Mata Padang Eye Center
Melayani dengan hati
D. Logo Rumah Sakit Mata Padang Eye Center
E. Tujuan Rumah Sakit Mata Padang Eye center
Rumah Sakit Mata Padang Eye Center mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan taraf kesehatan Mata masyarakat wilayah SUMBAR
khususnya dan wilayah Padang pada umumnya.
Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang
ditetapkan.
2. Mengembangkan mutu pelayanan kesehatan secara optimal didukung oleh tim
medis yang profesional sesuai dengan stantar pelayanan medis yang ditunjang
oleh pelayanan kesehatan yang lengkap.
3. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk
menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Meningkatkan kualitas dan profesional SDM sesuai dengan masing-masing
profesi
5. Menciptakan kemandirian dan efisiensi setiap unit kerja.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Rumah Sakit Mata Padang Eye Center di pimpin oleh Direktur
Rumah Sakit yang membawahi bagian pelayanan medis dan bagian pelayanan administrasi
dan keuangan. Bagian pelayanan medis membawahi langsung kepala subbagian pelayanan
medis, kepala subbagian keperawatan dan kebidanan serta kepala subbagian penunjang
medis, sedangkan bagian pelayanan administrasi dan keuangan membawahi langsung kepala
subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.
Struktur organisasi Rumah Sakit Padang Eye Center adalah sebagai berikut :
1. Meyakini bahwa setiap pasien unik, mempunyai kebutuhan bio, psiko,
social dan spiritual
2. Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan yang sama
tanpa dibedakan suku, agama dan golongan.
3. Dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan metodologi
proses keperawatan.
4. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan
kerjasama yang baik antara pasien, keluarga dan unit yang terkait.
5. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dibutuhkan
kontunuitas pengembangan SDM dengan peningkatan ilmu pengetahuan
berdasarkan evidence based.
A. Tujuan Kamar Operasi
Tujuan dari unit kamar operasi adalah sebagai berikut:
1. Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang sesuai standar mutu kualitas dan

keamanan serta kenyamanan pelayanan ibu dan anak
2. Tersusunnya standar operasional prosedur asuhan pelayanan keperawatan
3. Meningkatnya SDM keperawatan
4. Terbinanya kerjasama dengan bidan perujuk dan klien
5. Tersedianya fasilitas dalam memberikan pelayanan keperawatan.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI ANESTESIOLOGI KAMAR OPERASI
DIREKTUR
Dr. Rahmi puspita genie
KOMITE MEDIK
Dr. Syahrial haroes, SpM
KOORDINATOR PELAYANAN ANASTESI
Dr. Zaidulfar, SpAn
ANGGOTA DOKTER ANASTESI : ANGGOTA PERAWAT ANASTESI :
1. Dr. linda, SpAn 1. Kipat

2. Dr. yusril, SpAn 2. Kanum
BAB VI
URAIAN JABATAN ANESTESIOLOGI
A. Tugas dan Tanggung jawab

1. Kepala instalasi anestesiologi
a. Tugas :
1) Mengoordinasi kegiatan pelayanan anestesiologi sesuai dengan sumber daya
manusia, sarana, prasarana dan peralatan yang tersedia.
2) Melakukan koordinasi dengan bagian/departemen/smf/instalasi terkait.
b. Tanggung jawab
1) Menjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan
anestesologi.
2) Menjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan standar.
3) Menjamin dapat terlaksananya pelayanan anestesiologi yang bermutu
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
4) Menjamin terlaksananya program Kendali mutu dan kendali biaya.
5) Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
pelayanan anestesiologi secara berkesinambungan.
2. Koordinator pelayanan
Koordinator pelayanan adalah dokter spesialis anastesiologi. Jika tidak ada dokter
spesialis anastesiologi maka koordinator pelayanan ditetapkan oleh direktur rumah sakit
yang diatur dalam peraturan internal rumah sakit.
a. Tugas
1) Mengawasi pelaksanaan pelayanan anastesi setiap hari.
2) Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan anastesi.
3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan berkala.
b. Tanggung jawab
1) Menjamin terlaksananya pelayanan anestesiologi yang bermutu dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2) Pelaksanaan percatatan, evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan di dalam
rumah sakit.
3) Pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan anetesia dan keselamatan
pasien didalam rumah sakit.
4) Tanggung jawab meliputi pengembangan, implementasi dan memelihara
kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan.
5) Tanggung jawab dalam merekomendasikan sumber luar untuk pelayanan
anastesi yang ditetapkan dan dilaksanakan.
6) Tanggung jawab untuk memantau dan menelaah seluruh pelayanan anastesi.
3. Perawat anesthesia/perawat
a. Tugas
1) Melakukan asuhan keperawatan pra-anastesia, yang meliputi :
a) Pengkajian keperawatan pra-anastesia
b) Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien
c) Pemeriksaan tanda-tanda vital
d) Persiapan administrasi pasien
e) Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien secara
mandiri maupun kolaboratif
f) Mendokumentasikan hasil anamnesis/pengkajian
g) Persiapan mesin anastesia secara menyeluruh setiap kali akan digunakan
dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap
dipakai
h) Mengontrol persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk
memeastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anastesi maupun obat
emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit
i) Memastikan tersedianya sarana prasarana anastesia berdasarkan jadwal,
waktu dan jenis operasi tersebut
2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anastesi, yang meliputu :

a) Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik
anastesi
b) Memabantu pelaksanaan anatesi sesuain dengan instruksi dokter spesialis
anastesi
c) Membantu pemasangan alat monitoring non invasive
d) Membantu dokter melakukan pemasangan alat invasive
e) Pemberian obat anastesi
f) Mengatasi penyulit yang timbul
g) Pemeliharaan jalan nafas
h) Pemasangan alat nebulisasi
i) Pengakiran tindakan anastesi
j) Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan
tercatat baik dan benar
3) Melakukan asuhan keperawatan pasca anatesi, yang meliputi :
a) Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anastesi
b) Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri
c) Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural dan
pemberian obat anesetika regional
d) Evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anesetika
regional
e) Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat
f) Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang
dipakai
g) Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anastsia
selanjutnya
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Unit ok
Unit pre op
Unit CSSD
Unit Anastesi Unit rekam

medik
Unit Rawat
inap
keuangan Unit rawat

jalan
Tata hubungan kerja :
a. Unit kerja : melakukan tindakan anestesi umum yang dibutuhkan oleh pasien
b. Unit pre op : untuk assessment pasien pra induksi
c. Unit RM : untuk mendokumentasikan segala proses pelayanan anastesi
d. Unit RI : untuk penempatan pasien pasca bius umum
e. Unit CSSD : untuk sterilisasi alat2 anastesi
f. Unit keuangan : untuk koordinasi masalah keuanga dan SDM
g. Unit RJ : untuk pengkajian awal pasien pra induksi
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Pola Ketenagaan
Dalam upaya mempersiapkan tenaga pelayanan operasi yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit pelayanan anastesi
Rumah Sakit Padang Eye Center adalah sebagai berikut:
Pola Ketenagaan nama Jabatan Kualifikasi Formal & Informal tenaga Yang dibutuhkan
koordinator pelayanan anastesi
1. Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 2 tahun.

2. D III Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 5 tahun.
3. Memiliki sertifikat pelatihan anastesi
4. Memiliki sertifikat BTCLS dan PPGD
Kepala tim/Assisten Satu
1. D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja dikamar bedah 2 tahun.
2. SPK minimal 6 tahun pengalaman
3. keperawatan anastesi dengan pengalaman kerja 2 tahun di kamar operasi
Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan
1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit pelayanan anastesi
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam Rumah Sakit Mata Padang Eye Center sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSMPEC sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih
yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon
dari luar RSMPEC Calon nantinya masuk Unit pelayanan anastesi akibat mutasi atau promosi.
Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
1) Informasi dari mulut ke mulut
2) Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.
Proses penarikan calon dari luar RSMPEC S ini dapat dilakukan dengan cara:
1) Dari mulut ke mulut.
2) Iklan media cetak.
3) Lembaga-lembaga pendidikan
2. Penyaringan/Seleksi Calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit pelayanan anastesi dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara
khusus oleh Manager keperawatan dan Unitpelayanan anastesi. Proses seleksi yang dilakukan oleh
Unit pelayanan anastesi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi
Unit
Pelayanan Anastesi Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
1. Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi :

a. Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi Pelayanan Kesehatan.
b. Proses Problem solving
c. Proses Pengambilan Keputusan
2. Pengetahuan tentang manajemen Unit pelayanan anastesi meliputi :
a. Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit
b. Prosedur Dokumentasi Unit pelayanan anastesi
c. Sistem Pelaporan Unit pelayanan anastesi
3. Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal Adalah kemampuan yang harus dimiliki
oleh teknisi Unit pelayanan anastesi.
Operasi kaitannya dengan :
a. Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien.

b. Informed consent.
c. Keterangan Medis untuk asuransi.
d. Visum et repertum.Batasan informasi untuk pihak ke III/security informasi.
e. Kode etik profesi.
4. Statistik Kesehatan
a. Dasar-dasar statistik kesehatan.
b. Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluanlaporan.
5. Pengetahuan pekerjaan Unit pelayanan anastesi
6. Sistem Kerja Di Unit pelayanan anastesi
7. Sumber daya pelayanan kesehatan
a. Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi.
b. Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan sertapengembangan karirnya
c. Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencanaanggaran.
8. Manajemen mutu pelayanan Unit pelayanan anastesi
9. Teknologi informasi
a. Kemampuan jalankan komputer
b. Internet dan berbagai akses LAN
c. Gunakan multi media
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Test Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi soal
sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Unit pelayanan anastesi seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, Batas kelulusan adalah 70% benar.
2. Test Keterampilan
Test keterampilan yang diujikan meliputi :
a. Test memasang infus
b. Test memakai sarung tangan steril.
3. Test Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Unit pelayanan anastesi
a. Sehat, tidak buta warna.
b. Berpenampilan rapi dan menarik.
4. Test Wawancara
Test ini dilakukan untuk mengetahui pemintaan terhadap penyelenggaraan
Unit pelayanan anastesi pandangan terhadap penyelenggaraan. Unit pelayanan anastesi
yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
A. Pendahuluan
Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit pelayanan
anastesi
di RSMPECperlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan.
B. Tujuan Umum
Mengenal Iingkungan RSMPEC Sub Bagian Unit pelayanan anastesi.
C. Tujuan Khusus
Pegawai baru mengetahui secara garis besar/jajaran yang terkait struktur organisasi Unit
pelayanan anastesi dari RSCMPEC
1. Mengetahui tata tertib Unit pelayanan anastesi dari RSMPEC.
2. Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit pelayanan anastesi.
3. Mengetahui prosedur kerja pelayanan Unit pelayanan anastesi.
E. Waktu Orientasi
1. Oleh Koordinator Kamar Operasi diberikan pada saat pertama kali datang di Sub Bagian
RSMPEC.
2. Oleh masing-masing sub Bagian. Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk
menjalankan pekerjaan sebagai karyawan RSMPEC khususnya Sub Bagian Unit pelayanan
anastesi. Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan Sub Bagian
Unit pelayanan anastesi memberikan orientasi kepada pegawai baru.
BAB XII
RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Bulan
Jam : -
Tempat : Ruang Aula RSMPEC.
Peserta : Koordinator Anastesi, anggota dokter anastesi, perawat pelaksana anastesi
Materi :
1. Evaluasi kinerja anastesi
2. Evaluasi SDM anastesi
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan anastesi
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM anastesi
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan anastesi
Kelengkapan Rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/
usulan kepada pimpinan.
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Ruang Aula RSMPEC
Peserta : Koordinator Unit Unit.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/
usulan kepada pimpinan.
BAB XIII
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Mencangkup tanggal, shif, nama pasien, umur, diagnosa, tindakan, tanda-tanda vital,
pasien keterangan asal pasien Selaras atau rujukan.yang membuat adalah perawat/bidan
yang bertugas saat itu, di laporkan setiap pagi oleh dokter jaga bangsal.
B. Laporan Bulanan
Mencangkup jumlah tindakan tiap bulan, laporan rekapitulasi jumlah tindakan
setiap dokter, nama pasien diagnosa awal dan diagnosa akhir, waktu operasi, mulai
operasi dan selesai operasi, indikasi pasien Selaras atau rujukan, yang membuat adalah
Koordinator ruangan di laporkan setiap bulan ke pada manager pelayanan medis di
kumpulkan setiap bulan.
C. Laporan Tahunan
Mencangkup jumlah tindakan tiap bulan yang di kumpulkan langsung ke bagianmanajer

pelayanan medis.

Laporan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RUMAH SAKIT MATA PADANG EYE CENTER (RSMPEC)

Ramah, Empati, Siaga, Proaktif, Exsclusive, dan Competence

Kemajuan teknologi saat ini,menuntut para pemberi pelayanan kesehatan agar

1. Unit pelayanan anastesiologi di rumah sakit.

A. Sejarah Rumah Sakit Mata Padang Eye Center

A. Visi Rumah Sakit RS Mata padang Eye Center

Menjadikan rumah sakit yang terpercaya dan tekemuka di bidang pelayanan

B. Misi Rumah Sakit Mata Padang Eye Center

Melayani dengan hati

D. Logo Rumah Sakit Mata Padang Eye Center

E. Tujuan Rumah Sakit Mata Padang Eye center

1. Meningkatkan taraf kesehatan Mata masyarakat wilayah SUMBAR

khususnya dan wilayah Padang pada umumnya.

Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang

2. Mengembangkan mutu pelayanan kesehatan secara optimal didukung oleh tim

oleh pelayanan kesehatan yang lengkap.

3. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk

menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.

4. Meningkatkan kualitas dan profesional SDM sesuai dengan masing-masing

5. Menciptakan kemandirian dan efisiensi setiap unit kerja.

subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.

1. Meyakini bahwa setiap pasien unik, mempunyai kebutuhan bio, psiko,

social dan spiritual

2. Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan yang sama

tanpa dibedakan suku, agama dan golongan.

3. Dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan metodologi

4. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan

5. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dibutuhkan

kontunuitas pengembangan SDM dengan peningkatan ilmu pengetahuan

berdasarkan evidence based.

A. Tujuan Kamar Operasi

Tujuan dari unit kamar operasi adalah sebagai berikut:

1. Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang sesuai standar mutu kualitas dan

Dr. Rahmi puspita genie

Dr. Syahrial haroes, SpM

KOORDINATOR PELAYANAN ANASTESI

Dr. Zaidulfar, SpAn

ANGGOTA DOKTER ANASTESI : ANGGOTA PERAWAT ANASTESI :

1. Dr. linda, SpAn 1. Kipat

URAIAN JABATAN ANESTESIOLOGI

A. Tugas dan Tanggung jawab

2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anastesi, yang meliputu :

TATA HUBUNGAN KERJA

Unit Anastesi Unit rekam

keuangan Unit rawat

Tata hubungan kerja :

adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Rumah Sakit Padang Eye Center adalah sebagai berikut:

1. Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 2 tahun.

Kepala tim/Assisten Satu

1. D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja dikamar bedah 2 tahun.

2. SPK minimal 6 tahun pengalaman

3. keperawatan anastesi dengan pengalaman kerja 2 tahun di kamar operasi

Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan

1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk

mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit pelayanan anastesi

dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu: