Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Hikmat-
Nya, sehingga Standar Pelayanan PT.Citra Ratna Nirmala yang terangkum dalam buku
Standar Prosedur Operasional (SPO) Service Excellence dapat terselesaikan dengan baik.
Standar Pelayanan PT.Citra Ratna Nirmala berorientasi pada Service Excellence
(Pelayanan Prima) dimana diharapkan agar Service Excellence dapat menjadi budaya pelayanan
di semua Rumah Sakit PT.Citra Ratna Nirmala. Langkah pertama yang diambil adalah dengan
mengadakan Service Excellence Training yang secara umum dinilai berhasil dilakukan, tapi faktor
penentu terwujudnya hasil pelatihan ini sesuai harapan Direksi PT. Citra Ratna Nirmala dan
Manajemen Rumah Sakit adalah dari komitmen masing – masing peserta yang mengikuti
kegiatan ini untuk menjadi Role Model dan mensosialisasikan serta memastikan standar yang
didapat dalam materi Service Excellence Training dilaksanakan secara continue oleh setiap
karyawan.
Dalam kegiatan pelatihan dan penyusunan buku Standar Prosedur Operasional (SPO)
Service Excellence ini mungkin masih jauh dari sempurna dan terdapat kekurangan, oleh karena
itu masukan dari berbagai pihak guna melengkapi kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan
ataupun dalam penyusunan buku panduan ini sangat kami harapkan, sehingga kedepannya
pelaksanaan kegiatan serta penyusunan buku panduan yang sama dapat lebih baik.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Direksi
PT.Citra Ratna Nirmala, MarkPlus Insitute, Fasilitator/Pemateri, Direksi masing – masing
Rumah Sakit, para peserta pelatihan, panitia pelaksana dan semua pihak yang telah berperan
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan serta proses
penyusunan buku Standar Prosedur Operasional (SPO) Service Excellence ini. Semoga buku ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan dalam menunjang kegiatan yang sama selanjutnya dan
terlebih dapat dijadikan Panduan untuk membudayakan Service Excellence.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
SK PENGESAHAN
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan Pelaksanaan Pelatihan & Penyusunan Buku Standar Prosedur
Operasional (SPO) Service Excellence ………………………………………………………………. 1
(Memutuskan....)
(.......Kepegawaian)
MEMUTUSKAN
Menetapkan
(Kelima....)
(.......Telepon)
Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : April 2017
Direksi PT.Citra Ratna Nirmala
Service Excellence.
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan di rumah sakit sangat unik dan tidak sama dengan pelayanan di
industri atau jenis usaha lainnya. Di rumah sakit, pelayanan tidak hanya untuk
pasien, tetapi juga untuk keluarga pasien. Sangat banyak situasi tidak pasti atau
sangat dinamis persoalan – persoalan yang bisa muncul di tengah pelayanan. Oleh
karena itu, pelayanan rumah sakit harus selalu dengan sikap baik, dan harus
dengan penuh perhatian memberikan informasi yang selengkap – lengkapnya
kepada pasien dan keluarga. Masyarakat yang datang ke rumah sakit memiliki
harapan untuk mendapatkan pelayanan yang menyembuhkan, bermutu,
manusiawi, memperhatikan, penuh empati, tanpa diskriminasi, serta
mendapatkan pelayanan yang sepenuh hati dari setiap orang dan setiap bagian di
rumah sakit. Keluarga pasien dan pasien haruslah diperhatikan sesuai tata tertib
dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. Peraturan dan tata tertib pelayanan di
rumah sakit haruslah berorientasi pelayanan yang adil, membantu, menenangkan,
jujur, manusiawi, beretika, dan menjaga keamanan semua pihak. Pelayanan di
rumah sakit harus selalu rendah hati dan memiliki empati dalam memahami
suasana hati pasien dan keluarganya. Diperlukan sebuah budaya pelayanan prima,
untuk mewujudkan visi pelayanan rumah sakit yang terbaik.
Service Excellence (Layanan Prima) pada dasarnya adalah suatu usaha dari
Perusahaan dalam hal ini rumah sakit yang dilakukan untuk memenuhi keinginan,
kebutuhan ataupun harapan manusia (pasien dan keluarga) seperti tersebut diatas;
baik yang berhubungan dengan sisi customer (pasien) maupun sebagai pemberi
layanan (petugas rumah sakit). Maka Layanan Prima bukan hanya memberikan
kepuasan kepada customer / pasien saja, melainkan juga usaha untuk
menyenangkan yang memberikan layanan. Customer yang dimaksud ada dua
bagian, Customer External dan Customer Internal. Bisa juga dikatakan, Service Excellence
sebagai bentuk pelayanan prima, terbaik, dan unggul yang melibatkan perusahaan
– konsumen – produk layanan – proses layanan dengan tujuan utama kepuasan
konsumen tersebut.
Dunia bisnis saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
cepat atau lambat, disadari atau tidak sekarang ternyata penggerak perusahaan
adalah sumber daya manusianya. Dan salah satu indikator keberhasilan SDM
adalah tingkat kualitas pelayanan. Pelayanan terhadap pelanggan (External
Customer) dan tentu saja pelayanan terhadap sesama rekan kerja, pimpinan atau
staff yang di bawah (Internal Customer). Hal ini juga tidak lepas dari dua unsur di
dalam Service Excellence yaitu Service atau Pelayanan dan Kualitas. SDM dengan tugas
melayaninya harus bisa melaksanakan tugas dengan baik, dengan penuh tanggung
jawab. SDM pun harus memahami berbagi segi yang berkaitan dengan tugasnya
tersebut mulai dari segi Vision, Care, Improve, Empower, Self Esteem, Recover, dan Exceed
Expectations. Aspek – aspek inilah yang akan menjadi fondasi kuat untuk bisa
memberikan layanan terbaik pada konsumen tersebut.
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
A. Layanan adalah :
Sebuah paradigma dan komitmen dari perusahaan / rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, serta harapan
pasien yang senantiasa berubah.
B. Layanan menurut Philip Kotler adalah :
Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
PENGERTIAN berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan
produk fisik.
C. Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah :
Paradigma rumah sakit untuk menciptakan sebuah value
abadi bagi pasien melalui produk dan pelayanan.
D. Kepuasan Pelanggan / Pasien adalah :
Sebuah respon dari pelanggan (pasien) karena produk atau
jasa mampu memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
(pasien).
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
Penampilan Profesional (Professional Grooming) adalah :
Kemampuan untuk berpenampilan baik dan benar sehingga
PENGERTIAN mampu mencitrakan diri pada setiap peran dan menciptakan
kesan pertama yang baik, agar diterima di berbagai
lingkungan, baik lingkungan pribadi maupun perusahaan.
1. Memberikan kesan pertama terhadap kualitas pelayanan
dan citra organisasi.
TUJUAN 2. Merepresentasikan potensial diri, kepercayaan diri, dan
citra diri.
3. Bentuk rasa hormat dan menghargai pasien.
1. SK Direktur PT. Citra Ratna Nirmala Nomor :
PT.CRN.MKT-SE.301.IV.2017 tentang Pemberlakuan
Standar Pelayanan PT.Citra Rata Nirmala dalam
Pengesahan Buku Panduan Pelayanan Prima (Service
Excellence) :
KEBIJAKAN “Standar Pelayanan PT.Citra Ratna Nirmala, yaitu Standar
Pelayanan Prima (Service Excellence) : Standar Penampilan
Profesional Karyawan (Professional Grooming) diuraikan dalam
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang dibagikan dan
diberlakukan di masing – masing Rumah Sakit PT.Citra Ratna
Nirmala.”
PENAMPILAN PROFESIONAL KARYAWAN
(PROFESSIONAL GROOMING)
# Pria
*Aturan :
1. Rambut selalu dicukur pendek dan rapih. Cukuran rambut
samping harus diatas telinga, panjang rambut ke atas (jika
model keatas) adalah ± 2 cm,dan rambut belakang dicukur
rapih.
2. Dirapihkan menggunakan gel rambut.
3. Kumis dan Janggut harus dicukur secara periodik agar
penampilan selalu rapih.
B. Wajah :
# Pria dan Wanita
*Aturan :
1. Rawat wajah secara rutin, agar terlihat selalu bersih dan
sehat.
2. Istirahat yang cukup, jaga pola makan dan olahraga teratur.
3. Menjaga kebersihan wajah.
PENAMPILAN PROFESIONAL KARYAWAN
(PROFESSIONAL GROOMING)
# Wanita :
*Aturan :
1. Kenakan make up yang minimalis, serasi dengan pakaian
yang dikenakan, tidak mencolok dan lebih menonjolkan
Natural Beauty.
2. Make up standar yang harus dikenakan adalah :
Foundation / Alas Bedak
Bedak
Alis Mata
Eye Shadow
Mascara
Lipstick
PROSEDUR KERJA 3. Tampilan wajah (make up) pada saat datang kerja sampai
pulang kerja harus sama.
E. Kebersihan Tubuh
1. Tubuh segar.
2. Tidak bau badan dan kulit bersih.
3. Mandi setiap datang kerja.
4. Tidak menggunakan parfum atau cologne yang terlalu
menyengat.
5. Untuk menjaga kelembaban kulit, gunakan krim / lotion
pelembab secara rutin.
6. Tubuh sehat, tidak terinfeksi penyakit kulit, tidak
terjangkit penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, B20.
# Pria :
1. Menggunakan pakaian dalam kaos khusus kaos dalam
dengan bentuk leher bentuk V / Singlet.
2. Kaos dalam area leher tidak keluar/kelihatan jika dipadukan
dengan pakaian dinas/kerja.
PENAMPILAN PROFESIONAL KARYAWAN
(PROFESSIONAL GROOMING)
# Wanita :
1. Tidak memakai pakaian yang terlalu seksi.
2. Karyawan wanita yang memakai rok, pendek rok maksimal
± 3 cm diatas lutut.
3. Tidak menggunakan pakaian dalam dan pelapis pakaian
dalam yang berwarna kontras dengan warna pakaian.
4. Menggunakan pelapis pakaian dalam dengan lebar tali di
bahu ± 3 jari.
# Sepatu :
1. Sepatu harus rapih, bersih dan nyaman, dan tidak bermodel
aneh.
2. Bahan kulit, bersih, disemir mengkilat, hak sepatu dari kulit
dalam kondisi baik.
3. Warna hitam, sepatu model vantovel tertutup.
PENAMPILAN PROFESIONAL KARYAWAN
(PROFESSIONAL GROOMING)
# Kerudung / Hijab :
Tidak memakai kerudung / hijab di area Rumah Sakit selama
jam kerja.
# Aksesoris :
1. Bagi wanita, gunakan aksesoris secukupnya.
2. Jika menggunakan jam tangan, gunakan jam tangan analog.
3. Tidak boleh menggunakan cincin, termasuk cincin kawin
bagi karyawan yang kontak langsung dengan pasien.
PENAMPILAN PROFESIONAL KARYAWAN
(PROFESSIONAL GROOMING)
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
Etiket Dasar dan Etiket Profesional
(Basic And Professional Etiquette) adalah :
PENGERTIAN Aturan yang mengatur perilaku yang benar atau sopan dalam
masyarakat pada umumnya, dalam suatu kelompok sosial,
maupun kelompok profesional.
1. Sukses dalam pekerjaan tergantung dari : 15% Technical
Training (Intellectual, Job Skills) 85% Kemampuan untuk
berinteraksi dengan baik kepada orang lain.
2. Setiap 1 orang dipecat karena performanya, di saat yang
sama 2 orang dipecat karena gagal melakukan hubungan
baik dengan orang lain.
TUJUAN 3. Etiket Profesional membuat seseorang menjadi pusat
perhatian (dalam konteks yang baik), diterima oleh
lingkungan bisnis, dan mendapatkan respek dari profesional
lainnya.
4. Dengan memiliki Etiket Profesional yang baik, Karyawan
tidak saja hanya menciptakan kesan positif bagi orang lain,
tetapi juga membuat karyawan lebih mudah diterima oleh
pasien Rumah Sakit.
ETIKET DASAR DAN
ETIKET PROFESIONAL KARYAWAN
(BASIC AND PROFESSIONAL ETIQUETTE)
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
Komunikasi Efektif menurut Baumeister & Leary
(Effective Communication) adalah :
Suatu proses dimana kita menetapkan dan menyampaikan
makna dalam upaya untuk menciptakan pemahaman bersama.
PENGERTIAN Membutuhkan penguasaan yang baik atas keahlian
intrapersonal dan interpersonal, mendengarkan, mengamati,
berbicara, bertanya, menganalisa, dan mengevaluasi. Melalui
komunikasi, kolaborasi yang baik dapat terjalin.
1. Pemecahan masalah secara lebih cepat.
2. Pengambilan keputusan yang kuat.
TUJUAN 3. Produktivitas yang meningkat.
4. Hubungan bisnis yang lebih kuat.
5. Meningkatkan citra profesional.
1. SK Direktur PT. Citra Ratna Nirmala Nomor :
PT.CRN.MKT-SE.301.IV.2017 tentang Pemberlakuan
Standar Pelayanan PT.Citra Rata Nirmala dalam
Pengesahan Buku Panduan Pelayanan Prima (Service
KEBIJAKAN Excellence) :
“Standar Pelayanan PT.Citra Ratna Nirmala, yaitu Standar
Pelayanan Prima (Service Excellence) : Standar Komunikasi Efektif
(Effective Communication) diuraikan dalam Standar Prosedur
KOMUNIKASI EFEKTIF
(EFFECTIVE COMMUNICATION)
B. Verbal Communication
* Adalah : Komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan
kata – kata, baik diucapkan maupun ditulis.
2. Kelancaran
# Suara dalam berkomunikasi yang baik lahir dari fasihnya
kalimat yang terucapkan.
KOMUNIKASI EFEKTIF
(EFFECTIVE COMMUNICATION)
3. Intonasi
# Kemampuan pembicara dalam mengatur nada suara menjadi
naik dan turun.
# Intonasi akan menjadi peranan penting ketika menggunakan
bahasa lain, misalnya Inggris.
C. Non-Verbal Communication
* Adalah : Proses memahami komunikasi dengan memberi dan
menerima pesan tanpa kata.
3. Gaya Komunikasi :
A. Supportive
# Bertujuan untuk mengatasi konflik serta mempererat
hubungan komunikasi dengan pihak lain.
KOMUNIKASI EFEKTIF
(EFFECTIVE COMMUNICATION)
# Ciri Khas :
1. Menyukai stabilitas dan menghindari risiko atau
perubahan.
2. Berpikir logis, faktual, dan dokumentatif.
3. Menginginkan umpan balik tulus.
4. Menyukai kerjasama tim.
B. Emotive
# Mendominasi percakapan dengan cerita – cerita pencapaian
keberhasilan pribadi masa lalu.
# Ciri Khas :
1. Menyukai dukungan dan penampilan.
2. Menyukai Interaksi dan kontak sosial.
3. Berpikir secara emosional.
4. Ingin dipuji dan diperhatikan serta diberi umpan balik yang
menyenangkan.
KOMUNIKASI EFEKTIF
(EFFECTIVE COMMUNICATION)
# Ciri Khas :
1. Tidak menyukai pendekatan agresif.
2. Suka berpikir, logis, dan berbasis data.
3. Menghindari pertikaian.
4. Orientasi proses, berhati – hati.
D. Directive
# Komunikasi secara profesional tanpa ada ketertarikan dengan
hubungan secara personal.
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
Komplain atau Keluhan adalah :
A. Komplain adalah Ekspresi yang timbul akibat adanya
perbedaan antara Persepsi (apa yang dilihat) dan Ekspektasi
(apa yang diharapkan) pelanggan. Ekspresi/wujud
ketidakpuasan yang membutuhkan tanggapan.
PENGERTIAN B. Yoeti (1998:56) dalam bukunya Hotel Customer Service
bahwa pengertian dari keluhan (Complaint) adalah
ketidakpuasan tamu terhadap pelayanan yang telah
diberikan atau diterima. Pengertian tentang keluhan tamu
adalah adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan
yang didapatkan oleh tamu.
C. Sugiarto (2000:67) mengemukakan bahwa keluhan tamu
adalah tidak puasnya tamu terhadap produk atau pelayanan
yang diterima sehingga tamu merasa dirugikan.
1. Mengatasi Komplain, karena Komplain tidak dapat
dihindari / dihilangkan. Setiap Komplain memiliki dua mata
sisi bagi tiap orang yang melayani pasien.
TUJUAN 2. Untuk mengatasi Komplain yang terjadi dengan cepat dan
tepat.
3. Komplain yang teratasi akan memicu terjadinya transaksi
Kembali oleh pasien / customer yang sama.
MELAYANI KOMPLAIN
(HANDLING COMPLAINT)
2. Klarifikasi
Jika perlu, ulangi fakta dari keluhan untuk menjamin bahwa
kita memahami masalah yang ada. Klarifikasi ke pasien yang
complain dan ke pihak /bagian terkait.
3. Minta Maaf
Meminta maaf telah terjadi masalah dan menyebabkan
kekecewaan.
Jangan memberikan pernyataan bahwa pelayanan Rumah
Sakit memang buruk.
MELAYANI KOMPLAIN
(HANDLING COMPLAINT)
4. Jelaskan
Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
5. A. Sepakati
Minta persetujuan mengenai tahap penyelesaian berikutnya
dari pasien, sarankan alternatif solusi yang sesuai dengan
kebijakan Rumah Sakit.
5. B. Tidak Sepakat
Ketika pasien / calon pasien tidak setuju dengan solusi yang kita
berikan, berikan kata maaf dan penjelasan lain yang lebih
PROSEDUR KERJA meyakinkan.
6. Follow Up
* Tidak ada tindakan (Tidak perlu tindakan lebih lanjut)
* Tindakan Follow – Up :
a. Memperbaiki masalah
b. Meminta maaf
c. Menjelaskan
d. Meminta masukkan dari pasien
e. Kompensasi (persetujuan Direksi Rumah Sakit)
1. Direksi,
UNIT TERKAIT 2. Marketing bersama Tim Service Excellence,
3. Seluruh karyawan Rumah Sakit.
KOMUNIKASI MENGGUNAKAN TELEPON
Disahkan oleh,
STANDAR Direktur PT.Citra Ratna Nirmala
Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Mei 2017
OPERASIONAL
(SPO)
Sr. Anita Sampe, JMJ.,MAN
Komunikasi menggunakan Telepon adalah :
Proses komunikasi dalam bentuk pesan suara yang terjalin
PENGERTIAN antara petugas rumah sakit dengan pihak lain, Eksternal (calon
pasien, pasien, keluarga pasien dan konsumen lain pengguna
jasa dan produk rumah sakit) maupun pihak Internal rumah
sakit.
1. Efektivitas pelayanan rumah sakit.
2. Menjalin hubungan yang baik antara rumah sakit dengan
TUJUAN konsumennya.
3. Komunikasi yang terstandar menunjukkan profesionalitas
rumah sakit.
1. SK Direktur PT. Citra Ratna Nirmala Nomor :
PT.CRN.MKT-SE.301.IV.2017 tentang Pemberlakuan
Standar Pelayanan PT.Citra Rata Nirmala dalam
Pengesahan Buku Panduan Pelayanan Prima (Service
KEBIJAKAN Excellence) :
“Standar Pelayanan PT.Citra Ratna Nirmala, yaitu Standar
Pelayanan Prima (Service Excellence) : Standar Komunikasi
menggunakan Telepon diuraikan dalam Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang dibagikan dan diberlakukan di masing –
masing Rumah Sakit PT.Citra Ratna Nirmala.”
KOMUNIKASI MENGGUNAKAN TELEPON
a. Persiapan Menelpon :
1. Siapkan nomor telepon yang hendak dituju.
2. Siapkan peralatan menulis berupa kertas dan ballpoint.
3. Catatlah hal – hal pokok yang akan disampaikan.
b. Pelaksanaan Menelpon :
1. Menekan nomor telepon yang dituju
2. Bila ada kesalahan menelpon, segera minta maaf
3. Bila tersambung, segera memberi salam dan menyebutkan
identitas diri
4. Mengemukakan maksud dan tujuan menelpon
5. Mencatat hal – hal penting
KOMUNIKASI MENGGUNAKAN TELEPON
6. Creative
(Mampu menemukan cara – cara yang baik dalam menerima
telepon).
7. Contagious
(Bersikap gembira, antusias, ramah kepada penelpon.
Phonogenic adalah suara yang baik dalam bertelepon atau
menerima telepon, yaitu suara yang memberikan kesan
santun, bersahabat dan penuh perhatian).
1. Direksi,
UNIT TERKAIT 2. Marketing bersama Tim Service Excellence,
3. Seluruh karyawan Rumah Sakit.
BAB III
PENUTUP