Anda di halaman 1dari 42

DASAR-DASAR

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Oleh
Hermanto.R.SE.MM.
Latar Belakang

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak dapat dipisahkan dengan


faktor produksi dan jasa.
 Perkembangan IPTEK di perusahaan.
 Meningkatnya resiko bahaya di tempat kerja.
 Meningkatnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 rendah.
 K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai oleh semua pihak.
 Isu HAM, K3 dan lingkungan terkait dengan perlindungan tenaga
kerja.
 Perlu perlindungan terhadap tenaga kerja dan masyarakat.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Filosofi : “ Upaya dan pemikiran untuk menjaminkeutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah diri manusia pada
umumnya dan tenaga kerja pada khususnya berserta hasil karyanya
dalam rangka menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera ”
2. Keilmuan : “ Ilmu dan penerapannya secara teknis untuk menjamin
dan melindungi Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi tenaga kerja
melalui upaya pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat
Kerja “
3. Ilmu Hukum : “ Suatu upaya perlindungan agar setiap tenaga kerja
dan orang lain yang memasuki tempat kerja dalam keadaan sehat dan
selamat serta sumber produksi dapat dijalankan secara aman, efisien
dan produktif “.
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)

4
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)

5
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana
pada saat itu sedikit saja
ada perubahan maka
dapat mengakibatkan
terjadinya accident.

6
DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
direncanakan, tidak
diinginkan, gangguan
terhadap pekerjaan berakibat
cedera pada manusia,
kerusakan barang, dan
pencemaran lingkungan.

7
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat
yang memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).
 

8
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.

9
Adalah kerusakan atau bentuk
kerugian berupa kematian, cidera,
sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi
dari kerugian-kerugian tadi.
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan
kerusakan (harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/ dampak


yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
 
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbang-
kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya itu dapat dikendalikan secara
memadai serta mengambil langkah-langkah
yang tepat.
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985

14
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

15
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
16
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
17
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU


 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 ENGINEERING
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
 PENGADAAN (PURCHASING)
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
 KURANG PERALATAN
LAYAK
 MAINTENANCE
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
 STANDAR KERJA
 STRESS MENTAL
 SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
18
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

STANDARD TIDAK SESUAI

KEPATUHAN TERHADAP

STANDAR

19
KESELAMATAN KERJA

Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa


kecelakaan, memberikan suasana lingkungan kerja
yang aman dan dicapainya hasil yang menguntung
kan serta bebas dari bahaya
n
kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, berkaitan dengan ;
mesin-mesin produksi , pesawat , bejanan
tekanan,peralatan/perlengkapan kerja,bahan-bahan
berbahaya , lingkungan kerja dan tata cara
melakukan pekerjaan.
JENIS KESELAMATAN KERJA

1. Keselamatan Kerja Mekanik : meliputi


keselamatan kerja Pesawat Angkat Angkut dan
Pesawat Tenaga Produksi.
2. Keselamatan Kerja Uapn dan Bejana Tekanan
3. Keselamatan Kerja Konstruksi Bangunan
4. Keselamatan Kerja Listrik
5. Keselamatan Kerja Kebakaran
6. Keselamatan Kerja Bahan Kimia, Berbahaya dan
Beracun
7. Keselamatan Lingkungan Kerja
SYARAT –SYARAT KESELAMATAN KERJA
1. Pesawat Angkat dan Angkut :
Suatu pesawat atau alat yg digunakan untuk
memindahkan,mengangkat muatan baik bahan,barang dan orang
secara vertical dan atau horizontal dlm jarak yg ditentukan , terdiri
dari :
a. Peralatan Angkat
b. Pita Transport
n
c. Pesawat Angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan
d. Alat Angkutan Jalan Ril.

Setiap pemakaian /pengoperasian PAA harus memenuhi


ketentuan :
a. Memiliki pengesahan pemakaian/pengoperasian PAA
b. Dioperasikan oleh operator yg memiliki Sertifikat & Lisensi
c. Diadakan pemeriksaan dan atau pengujian secara berkala.
2. Pesawat Tenaga dan Produksi :
Pesawat atau alat yg bergerak berpindah-pindah atau tetap yg dipakai
atau dipasang untuk membangkitkan atau memindahkan daya/tenaga,
mengolah,,membuat bahan,,barang,produk teknis dan komponen alat
produksi yg dapat menimbulkan bahaya kecelakaan, terdiri dari :
a. Penggerak Mula
b.Transmisi Tenaga Mekanik
c. Mesin Perkakas dan Produksi
d. Tanur (Furnace)
n
Setiap pemakaian/pengoperasian PTP harus memenuhi ketentuan :
a. Memiliki pengesahan pemakaian atau pengoperasian PTP
b. Dioperasikan oleh operator dan teknisi yg memiliki Serifikat dan
Lisensi K3
c. Diadakan pemeriksaan dan atau pengujian secara berkala.
3. Pesawat Uap : adalah ketel uap dan peralatan lainnya yg langsung atau
tidak langsung berhubungan atau tersambung dg suatu ketel uap atau
sumber uap lainnya diperuntukan bekerja dg tekanan lebih besar dan
tekanan udara (Atmosfir) yang terdiri dari :
a. Ketel Uap
b. Pemanas Air
c. Pengering Uap
d. Penguap
e. Bejana Uap
n
Setiap pemakaian pesawat uap harus memenuhi ketentuan sbb :
a. Memiliki Pengesahan Pemakaian atau Pegoperasian Pesawat Uap
b. Dioperasikan oleh Operator yang memiliki Serifikat dan Lisensi
c. Diadakan pemeriksanaan dan atau pengujian secara berkala
4. Bejana Tekanan : adalah bejana selain pesawat uap yang didalamnya
terdapat tekanan dan dipakai untuk menampung gas , udara, campuran gas
atau campuran udara baik dikempa menjadi cair dalam keadaan larut atau
beku , yang terdiri dari :
a. Bejana Penyimpanan Gas , Campuran Gas
b. Bejana Pinyimpanan Bahan Bakar Gas untuk Kendaraan
c. Bejana Transport digunakan untuk Penyimpanan/Pengangkutan
d. Pesawat Pendingin
e. Bejana Proses
n
Setiap pemakain Bejana Tekan harus memenuhi ketentuan sbb :
a. Memiliki pengesahan pemakaian/pengoperasian Bejana Tekansn
b. Dioperasikan oleh Operator yang memiliki Sertifikat dan Lisensi bagi
bejana tekan tertentu.
c. Diadakan pemeriksaan dan atau pengujian secara berkala.

( PERMENAKER No.37/2016 dikembangkan TANGKI TIMBUN ).


5. Konstruksi Bangunan :
Adalah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan di
tempat kerja meliputi :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Pembangunan
c. Penggunaan Bangunan
d. Pemeliharaan Bangunan
e. Perawatan Bangunan
f. Perbaikan Bangunan dan,
g. Pembongkaran Bangunan. n
Setiap kegiatan pembangunan,perawatan,perbaikan,perubahan dan
pembongkaran bangunan tempat kerja harus memenuhi ketentuan :
a. Memiliki Wajib Lapor Pekerjaan proyek/konstruksi bangunan
b. Memiliki Akte Pengawasan ketenagakerjaan kontruksi bangunan
c. Dokumen Teknis pelaksanaan tahapan pekerjaan konstruksi yang dilengkapi
dg identifikasi bahaya penilaian risiko /pengendalian bahaya
d. Dimonitor dan dikendalikan oleh Ahli K3 Konstruksi yg ditunjuk.
e. Diadakan Pemeriksaan secara berkala.
6. Instalasi Listrik :
Adalah rangkaian alat-alat listrik yg satu dg lainnya terpasang sambung
menyambung secara listrik padasuatu sistem pendistribusian tenaga
listrik mulai dari titik keluar masin pembangkit listrik sampai ke titik
akhir pemakaian arus/tenaga listrik. Termasuk kegiatan bidang K3
Listrik adalah ; Instalasi Penyalur Petir dan Pesawat Lift.

Setiap pemakaian instalasi listrik harus memenuhi ketentuan sbb :


a. Memiliki dokumen pengesahan gambar
b. Memiliki dokumen pengesahan n pemakaian
c. Memiliki dokumen hasil pemeriksaan dan pengujian
d. Memiliki spesifikasi teknik setiap komponen instalasi listrik
e. Dilayani oleh personil/teknisi yanmg memiliki Sertifikat dan Lisensi
f. Diadakan pemeriksaan dan atau pengujian secara berkala
7. Penanggulangan Kebakaran :
Adalah segala daya upaya untuk mencegah dan memberantas kebakaran.

Kewajiban mencegah dan memadamkan atau penanggulangan


kebakaran di tempat kerja / perusahaan meliputi :

a. Pengendalian setiap bentuk energi


b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan saran
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap,n panas dan gas
d. Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan Latihan dan Gladi Penanggulangan Kebakaran
secara berkala
f. Memiliki Buku Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Kebakaran
g. Pemasangan, perubahan, pemeriksaan dan atau pengujian sarana
proteksi kebakaran dilakukan oleh PJK3 yg telah mendapat
penunjukan sesuai ketentuan yang berlaku.
8. Lingkungan Kerja :
Adalah keadaan bahan, peralatan, proses produksi, cara dan sifat pekerjaan
serta faktor lingkungan di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja .
Ketentuan dan syarat-syarat lingkungan kerja mencakup faktor :
a. Fisika
b. Kimia
c. Fisiologi
d. Ergonomi dan
e. Phisikologi n
Pelaksanaan ketentuan lingkungaan kerja meliputi :
a. Pemeriksaan dan pengujian awal dan berkala atau khusus
b. Memiliki pengesahan hasil pemeriksaan dan pengujian
c. Dilakukan oleh tenaga teknis yang kompeten
d. Peralatan Riksa uji telah di Kaliberasi.
(Termasuk Bekerja Pada Ketinggian dan Ruang Terbatas ; Pekerja
yg bekerja pada tempat kerja diatas WAJIB MEMILIKI LISENSI)
9. Pengendalian Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya :
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh lewat pernapasan atau kontak lewat kulit.

Pengusaha atau pengurus yang menggunakan, menyimpan, memakai,


memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat
kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya meliputi sbb :
a. Penyediaan Lembar Data Keselam,atan Bahan dan Label (LDKB)
b. Penunjukan Petugas K3 Kimian dan Ahli K3 Kimia.
c. Menetapkan Potensi Bahaya Instalasi Menengah dan Besar pada
perusahaan
KESEHATAN KERJA

1. Kesehatan Kerja adalah upaya pemeliharaan derajat kesehatan yang


setinggi-tingginya keadaan fisik, mental dan sosial dan erat berkaitan
dengan pekerjaan serta lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas kerja.

2. Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan/kedokteran yang


mempelajari bagaimana melakukan usaha preventif dan kuratif serta
rehabilatatif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum
dengan tujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setingginya
baik fisik,mental maupun sosial.
TUJUAN KESEHATAN KERJA

1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam


penyesuaian diri dengan pekerjaannya.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap gangguan kesehatan
yang ditimbulkan dari pekerjaan atau lingkungan kerja
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani)
dan kemampuan fisik tenaga kerja
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
tenaga kerja yang mengalami sakit.
PENYELENGGARAAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA

1. Pemeriksaan Kesehatan Awal :


Pemeriksaan kesehatan yg dilakukan sebelum tenaga
kerja diterima bekerja atau pada saat rekruitmen.
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala :
Pemeriksaan terhadap tenaga kerja dalam jangka waktu tertentu
secara periodik selama bekerja ( 6 bulan/
1tahun).
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus :
Pemeriksaan kesehatan untuk menilai adanya pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja.
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA
DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Permenaker No.Per.03/M/1998 “Suatu kejadian yang tidak di


kehendaki dan tidak diduga semula yg dapat menimbulkan
kerugian Waktu, Harta Benda/Properti dan Korban Manusia yang
terjadi dalam proses kerja industri.

2. Permenaker No.26/2016 “Kecelakaan yg terjadi dalam hubungan


kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari
rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja.

3. Permenakertrans No.01/M/1981 “ Penyakit Akibat Kerja (PAK)


adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh Pekerjaan atau
Lingkungan Kerja.
PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Faktor biologis (infeksi hewan


,virus,bakteri,jamur,cacing)
 Faktor kimia(debu,gas,uap,cairan )
 Faktor fisika(kebisingan,getaran,suhu)
 Faktor fisiologi kerja(Sikap/cara kerja,konstruksi
mesin)
 Faktor psikologis(rutinitas/suasana
kerja/hubungan kerja tdk nyaman)
 Faktor mekanis (mesin/alat2berat)
BIAYA KECELAKAAN KERJA

A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya perbaikan peralatan
- biaya Upah STMB
B. Biaya Tidak Langsung
- Hilangan waktu kerja dari teman2 sekerja krn pekerjaan terhenti
- Hilangan waktu kerja karena karyawan lain menolong korban
- Kerugian akibat kerusakan mesin,perkakas dan peralatan lainnya
- Biaya penyelidikan dan sosial lainnya.
Hirearki Pengendalian Potensi
Bahaya Kecelakaan Kereja

A. Pengendalian Teknis ( Engineering Control)


1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi
B. Pengendalian Administratif
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi
3. Pemeriksaan Kesehatan
4. Pelatihan
C. Alat Pelindung Diri
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3 38
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik
& teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
39
PRINSIP-PRINSIP K3

1. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sama


berharganya dengan produksi,kualitas,profit dan moral
perusahaan.
2. Incident dan Accident dapat di hindari melalui manajemen K3
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tanggung jawab
Manajemen Lini dan peran setiap Tenaga Kerja sebagau suatu
kebutuhan.
4. Perubahan Sikap dari Reaktif menjadi Proaktif terhadap
masalah K3
Lanjutan Prinsip K3
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi salah satu
agenda pertemuan manajemen
6. Kondisi dan Perilaku Tidak Aman tidak dapat di
Toleransi dalam aktivitas perusahaan.
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan skala
prioritas dan berharga bagi kelangsungan hidup pekerja.
8. Semua potensi bahaya harus dapat diidentifikasi dan
dikendalikan
9. Kecelakaan Nihil harus dapat diraih.
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai