Anda di halaman 1dari 29

BPJS Ketenagakerjaan Memberikan Perlindungan Pasti

Pada Kasus KK- PAK - Needle Stick Injury, Sharp Injury


BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan, 13 Des 2022

Disampaikan oleh;
dr Fani Syafani, MKK, Sp Ok

Mewakili Depdir KOP- Bidang JKK JK


Dasar Hukum dan Regulasi

PerPres dan InPres

UU dan PP
Perpres No. 7 Tahun 2019
Penyakit Akibat Kerja
UU No 1 Tahun 1970 (Penyakit yang disebabkan oleh Pekerjaan dan atau
Keselamatan Kerja lingkungan Kerja)
UU No 40 Tahun 2004
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Inpres No. 2 Tahun 2021
Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial
UU No 24 Tahun 2011
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan

PP 44 Tahun 2015
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) & Permenaker &Permenkes
Jaminan Kematian (JKM)
Permenaker No. 10 Tahun 2016
PP 82 Tahun 2019 Program Return to Work, Promotif dan Preventif dan PAK
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015
Permenaker No. 11 Tahun 2016
Pelayanan Kesehatan dan Besaran Tarif dalam
Penyelenggaraan Program JKK

Permenaker No. 5 Tahun 2021


Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM dan JHT

Pelayanan Penyakit Akibat Kerjan

11/12/22
Project Name -Topic 2
Kewajiban Menjadi Peserta

UU No. 24 Tahun 2011

“SETIAP ORANG, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia wajib
menjadi peserta program Jaminan Sosial “

PP 44 Tahun 2015 Inpres No. 2 Tahun 2021

Pasal 1 ayat (5) Pekerja adalah setiap orang


yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain

Pasal 4 ayat (1) Setiap Pemberi Kerja selain


penyelenggara negara wajib mendaftarkan
dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta dalam
Program JKK-JKM kepada BPJS
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan

11/12/22 Project Name -Topic


3
JKP
Penyakit Akibat
Kerja (PAK)

JAMINAN KEHILANGAN
PEKERJAAN
DEFINISI KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan termasuk penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja (Penyakit Akibat Kerja).

Perjalanan dari rumah ke tempat kerja (pp),


melalui jalan yang biasa, wajar dilalui

Berangkat kerja & pulang


kerja
(Sejak keluar dari
rumah, melalui jalur yang Di tempat kerja
wajar dilalui)

Saat dinas

PP No 44 tahun 2015, PP no 82 tahun 2019, Permenaker No. 05 tahun 2021;


Permenaker no 05 tahun 2021 Lapor Kasus KK – PAK dalam waktu 2x 24 jam, dapat dilaporkan secara daring/virtual

5
Program JKK dan Manfaatnya

Ruang Lingkup
Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,
Perawatan dan Pengobatan termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari
rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan
Biaya Perawatan dan Pengobatan tanpa termasuk penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja (Penyakit Akibat Kerja).
Batas Biaya ( Sesuai Kebutuhan Medis)
pada Faskes yang bekerjasama (PLKK) Meninggal Mendadak ditempat kerja : Meninggal Dunia
ditempat kerja atau serangan penyakit ditempat kerja dibawa
atau Reimbursment ke Faskes dan kurang dari 1x24 jam meninggal dunia di

Santunan Uang
Santunan Santunan Meninggal Dunia Penggantian Gigi Palsu, Alat
Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) karena KK PAK (60%x80 Bln Upah) Bantu Dengar dan Kacamata
(12 bulan I = 100%)
(Selanjutnya 50%)

Program Kembali Kerja


(Return to Work)
Program
(cacat Fungsi dan anatomi dapat
Rehab Medik dan vokasi utk
Biaya Transportasi Santunan Cacat Anatomis, Fungsi (sesuai Tabel), kembali bekerja)
Orthese/Prothese Beasiswa Pendidikan
(Darat 5Jt, Laut 2Jt, Udara 10 Jt Cacat Total Tetap 70% 80 Bln Upah)
(Alat Bantu Gerak) (2 Anak, Maximal 174 Jt)
6
Perbedaan PAHK vs PAK

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) / Penyakit Akibat Kerja (PAK) /


Work-related Diseases (WRD) Occupational Diseases (OD)

Terjadi juga pada populasi Terjadi hanya diantara populasi


penduduk pekerja

Penyebab multi faktor Penyebab spesifik

Pemaparan di tempat kerja


Adanya paparan di tempat kerja
mungkin merupakan salah satu
merupakan hal yang penting
faktor

Belum Dijamin oleh BPJS


Dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan

7
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Perpres 7/2019

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2019 :


Perpres No. 7 Tahun 2019 1. Pekerja yang didiagnosis menderita Penyakit
Penyakit Akibat Kerja Akibat Kerja berdasarkan surat keterangan dokter
(Penyakit yang disebabkan oleh Pekerjaan dan atau berhak atas manfaat JKK meskipun hubungan
lingkungan Kerja)
kerja telah berakhir.
Permenkes Nomor 11 Tahun 2022 2. Hak atas manfaat JKK diberikan apabila Penyakit
Pelayanan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja Akibat Kerja (PAK) Timbul dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) Tahun terhitung sejak
hubungan kerja berakhir.
3. Penyakit Akibat Kerja sebagaimana dimaksud
meliputi Jenis Penyakit :
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit a. yang disebabkan pajanan faktor yang timbul
yang disebabkan oleh pekerjaan dari aktivitas pekerjaan (Kimia, Fisika, Biologi)
b. berdasarkan sistem target organ
dan/atau lingkungan Kerja (Paru :silico Tuberculosis, Kulit : Dermatositis,
Otot Rangka : CTS, Epicondilitis, HNP, )
c. kanker akibat kerja (Asbestos, Benzene ; dan
d. spesifik pekerjannya ; Cth Nystagmus.
(Penambang)
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Permenkes 11 / 2022
Prinsip Penegakan diagnosis PAK dengan
pendekatan 7 (tujuh) yaitu
1. Penentuan diagnosis klinis;
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2022 Cth : Tb. Paru,
Tentang Pelayanan Kesehatan PAK Bertujuan Untuk : 2. Penentuan pajanan yang dialami Pekerja
di tempat kerja; (Job desk dan Cara Kerja)
a. Memberikan acuan dalam pemberian pelayanan kesehatan 3. Penentuan hubungan antara pajanan
Penyakit Akibat Kerja yang bermutu dan dapat dipertanggung dengan diagnosis klinis; (kapan terjadinya)
jawabkan; dan
4. Penentuan besarnya pajanan; (biomonitor)
b. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi Pemberi
5. Penentuan faktor individu yang berperan;
Pelayanan Kesehatan PAK, Pekerja yang mengalami PAK,
Pemberi Kerja, dan Penyelenggara Jaminan dalam pemberian
(Genetik, Gizi)
manfaat jaminan kecelakaan kerja, serta pemangku 6. Penentuan faktor lain di luar tempat kerja;
kepentingan terkait. 7. Penentuan diagnosis Penyakit Akibat
Kerja. (Tb Akibat Kerja)

Kategori dugaan kasus Penyakit Akibat Kerja yang meliputi:


a. Penyakit Akibat Kerja yang spesifik pada jenis pekerjaan tertentu
(Penyebab spesifik, pajanan dengan penyakit jelas, faktor lain minim,
sudah ditetapkan ada 22 PAK Spesifik)
b. Dugaan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
(satu/lebih penyebab, bbrp pajanan kompleks, butuh lintas profesi tegakan)
Penyakit Akibat Kerja Spesifik Pekerjaan Tertentu
(Permenkes 11 Tahun 2022)
PAK Spesifik ada 22 yaitu :
1. TB paru akibat kerja
2. Mesothelioma akibat kerja
3. Asbestosis akibat kerja
4. Asma akibat kerja
5. Dermatitis Kontak Iritan Akibat Kerja  Penyakit dengan penyebab yang jelas dan spesifik dari tempat kerja,
6. Dermatitis Kontak Alergika Akibat Kerja  Penyakit yang memiliki hubungan waktu yang sangat jelas antara pajanan
7. Varicella akibat kerja
di tempat kerja dan timbulnya penyakit
8. Carpal Tunel Syndrome Akibat Kerja
9. Low Back Pain akibat kerja  Besaran pajanan dapat diterima secara umum / tidak memerlukan pengukuran
10. HNP akibat kerja besaran pajanan secara khusus
11. Katarak akibat kerja
12. Fotokeratitis akibat kerja  Pengaruh faktor individu&lingkungan kerja dapat disingkirkan dengan mudah
13. NIHL akibat kerja
14. Otitic Barotrauma Akibat Kerja
15. Sinus Barotrauma Akibat Kerja
16. Barotrauma akibat kerja
17. Dekompresi akibat kerja/ Caisson akibat kerja
18. Hepatitis B akibat kerja
19. Hepatitis C akibat kerja
20. Rhinosinusitis / Rhinitis akibat kerja
21. Laringitis akibat kerja
22. Covid19 Akibat Kerja
Daftar PAK Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
(Lampiran Permenkes 11 Tahun 2022)

11/12/22
11
Daftar PAK Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
(Lampiran Permenkes 11 Tahun 2022)
Daftar PAK Spesifik Pada Pekerjaan Tertentu
(Lampiran Permenkes 11 Tahun 2022)
Dugaan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
(Permenkes 11 Tahun 2022)

Dugaan penyakit akibat kerja memiliki kriteria atau kondisi :


Dugaan penyakit akibat kerja
a. Penyakit memiliki satu atau lebih agen penyebab;
Penyakit yang diduga disebabkan oleh b. Terdapat beberapa pajanan tempat kerja yang kompleks
pekerjaan/lingkungan kerja dimana sebagai penyebab penyakit;
membutuhkan data dan informasi lengkap serta c. Membutuhkan kompetensi khusus untuk menginterpretasikan
kompetensi khusus seorang dokter untuk hubungan waktu dan besarnya pajanan tempat kerja yang
memastikan adanya hubungan klinis dengan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja;
penyebab penyakitnya yang berasal dari d. Membutuhkan kompetensi khusus untuk menginterpretasikan
pekerjaan/lingkungan kerja. pengaruh faktor individu dan faktor lain di luar tempat kerja
yang dapat menjadi perancu;
e. Penyakit baru yang diduga penyakit akibat kerja (penyakit baru
dan/atau disebabkan pajanan baru);
f. Membutuhkan peran lintas profesi dalam menegakkan diagnosis
penyakit akibat kerja; dan
g. Keraguan dan atau ketidakpuasan pihak tertentu tentang
diagnosis penyakit akibat kerja.
Tata laksana Pasca Pajanan di
Pelayanan Kesehatan
Sumber pajanan jarum suntik atau benda tajam yang •Tidak dijamin pemeriksaan penunjang lanjutan pada tenaga kesehatan/ tenaga supporting kesehatan.
steril/ tidak infeksius/ baru dibuka dari kemasan •Diberikan penjaminan atas pengobatan perawatan luka sesuai indikasi medis

•Jarum suntik atau benda tajam yang tidak diketahui status pajanan terinfeksi virus HIV/ AIDS, Hepatisis B, Hepatitis C
•Tenaga kesehatan atau tenaga supporting kesehatan mendapat jaminan pengobatan perawatan dan pemeriksaan penunjang pada tenaga kesehatan
atau tenaga supporting kesehatan yang tertusuk jarum/Needle Stick Injury atau tersayat benda tajam/ sharp injury .
•Penanganan pertama adalah mencuci luka dengan air yang mengalir dan sabun/ cairan antiseptik pada luka atau mukosa yang tertusuk atau tersayat
sampai bersih
•Karena tidak diketahui status pajanan terinfeksi virus HIV/ AIDS, Hepatisis B, Hepatitis C. Kondisi ini dianggap memiliki faktor risiko tinggi atas status
infeksi yang tidak diketahui, maka untuk pengobatan perawatan dan pemeriksaan penunjang mengikuti tata laksana sumber pajanan pasien
terkonfirmasi positif virus HIV/ AIDS, hepatitis B dan C
Sumber pajanan jarum suntik •Jarum suntik atau benda tajam non steril yang sudah diketahui status negatif infeksius atau tidak terkonfirmasi virus HIV/ AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C
dan benda tajam yang non •Tenaga kesehatan atau tenaga supporting kesehatan tidak mendapat penjaminan pemeriksaan penunjang lanjutan pada tenaga kesehatan/ tenaga
supporting kesehatan.
steril/ terinfeksius/ telah •Mendapat jaminan pengobatan perawatan luka sesuai indikasi medis

digunakan pada pasien •Jarum suntik atau benda tajam non steril yang sudah diketahui status positif infeksius atau terkonfirmasi positif virus HIV /AIDS, Hepatisis B, HepatitisC
•Tenaga kesehatan atau tenaga supporting kesehatan mendapat penjaminan pemeriksaan penunjang akibat tertusuk jarum atau benda tajam dalam
kurun waktu < 72 jam
•Jika hasil pemeriksaan laboratorium tenaga kesehatan atau tenaga supporting kesehatan menunjukkan hasil negative (-) atau tidak terkonfirmasi virus
HIV/AIDS, Hepatitis B, dan Hepatitis C, maka dilakukan pemeriksaan kembali dengan interval waktu tertentu
•Jika hasil pemeriksaan laboratorium tenaga kesehatan/ tenaga supporting kesehatan terkonfirmasi positif (+) virus HIV/AIDS, hepatitis B, Hepatitis C,
maka tenaga kesehatan/ tenaga supporting kesehatan dipastikan tidak terinfeksi dari pasien sumber pajanan, dikarenakan terdapat masa jeda /window
periode sejak awal paparan pajanan sampai terkonfirmasi positif. Hal ini bermakna tenaga kesehatan/ tenaga supporting kesehatan telah memiliki
riwayat terkonfirmasi virus HIV/AIDS, hepatitis B, Hepatitis C sebelum mengalami kecelakaan kerja tertusuk jarum atau tersayat benda medis tajam

•Apabila kulit yang utuh/intak/tanpa lesi/ tanpa luka terpapar cairan tubuh
•Cuci dengan sabun dan air mengalir
•Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan
Sumber pajanan terpapar •Apabila kulit yang tidak utuh/tidak intak/ dengan lesi /luka/selaput mukosa terpapar cairan tubuh, maka;
•Menerapkan tatalaksana sumber pajanan pasien status terinfeksi
cairan tubuh pasien •Menerapkan tatalaksana sumber pajanan pasien status tidak terinfeksi
•Bila cairan tubuh mengenai mulut, kumur - kumur dengan air beberapa kali.
•Bila cairan tubuh mengenai mata, cuci mata dengan air mengalir dengan posisi kepala miring kearah mata yang terpercik.
•Bila cairan tubuh darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan dengan air.
11/12/22
Sumber : Project Name -Topic
16
Permenkes No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan dan disesuaikan dengan aturan ketentuan yang berlaku
Tata laksana Pasca Pajanan di
Pelayanan Kesehatan

Sumber pajanan jarum suntik dan benda tajam yang non steril/ terinfeksius;

1. Apabila terbukti tenaga kesehatan/ tenaga supporting kesehatan telah memiliki riwayat penyakit virus
HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C sebelum mengalami kecelakaan kerja tertusuk jarum atau tersayat benda
tajam medis, maka;
a. Tenaga kesehatan/ tenaga supporting tidak mendapat penjaminan pemeriksaan penunjang lanjutan
b. Penjaminan hanya diberikan untuk pengobatan perawatan luka sesuai indikasi medis

2. Apabila terjadi penurunan kondisi kesehatan akibat riwayat penyakit virus HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C
sebelumnya dan dapat dibuktikan disebabkan oleh luka akibat kecelakaan kerja tersebut, maka ;
Tenaga kesehatan/ tenaga supporting mendapatkan penjaminan pengobatan perawatan yang meliputi pelayanan
kesehatan pada rawat inap dan rawat jalan akibat kecelakaan kerja atau PAK sampai status akhir dinyatakan sembuh,
cacat atau meninggal dunia (Pasal 111, Permenaker No. 5 tahun 2021).

11/12/22 Project Name -Topic


17
Alur Penanganan dan Pelaporan Kasus Luka Tertusuk Jarum Suntik,
Benda Medis Tajam Dan Terpapar Cairan Tubuh Pasien

Alur Luka Tertusuk Jarum Suntik, Benda Medis Tajam Dan Terpapar Cairan Tubuh Pasien

Tertusuk Jarum /benda medis


Terpapar Cairan Tubuh
tajam
Pasien

Cuci dengan air Segera Lapor ke atasan/ Cuci dengan air


pic unit kerja

Lapor kasus KK PAK dalam Buat laporan Kecelakaan


2x 24 jam ke BPJS kerja
Ketenagakerjaan, baik
secara luring /daring

Pengobatan ,
perawatan sesuai
indikasi medis

mengikuti tata laksana ;


Sumber: Tertusuk jarum,benda
Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman tajam medis , terpapar
Pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas cairan tubuh pasien
pelayanan kesehatan
11/12/22
18
Implementasi Pelaporan Kasus - Needle Stick Injury
Secara daring/virtual

WR

Sesuai Permenaker No.05 Tahun 2021, Pasal 8 ayat 4;


Pelaporan Kasus KK- PAK tahap I, dapat dilakukan secara daring / virtual.
11/12/22 Project Name -Topic
19
Prosedur dan Alur Pelaporan KK-PAK

Laporan Tahap 1

Pemberi Kerja wajib melaporkan setiap


Kecelakaan Kerja atau PAK yang menimpa
2 x 24 jam Dilaporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas
Pekerjanya Daring/Luring Propinsi/ Unit Pengawasan Ketenagakerjaan setempat
(Menggunakan Formulir Laporan Kecelakaan Kerja Tahap I)

“PIHAK PEMBERITAHU” . Pemberitahuan KK/PAK kepada Pemberi Kerja, BPJS


Ketenagakerjaan, dan Dinas Provinsi atau unit pengawasan ketenagakerjaan dapat NB : Kadaluarsa Klaim KK 5 Tahun Sejak kejadian, Kadaluasa
dilakukan oleh Peserta, Keluarga Peserta, SP/SB di Tempat Pemberi Kerja atau
Fasilitas Kesehatan
Klaim PAK 3 Tahun sejak berhenti pekerja

Kesimpulan KK/PAK
BPJS Ketenagakerjaan melakukan pemeriksaan atau Kesimpulan KK/PAK diberitahukan kepada Dinas Provinsi atau unit
membuat kesimpulan KK/PAK, Paling lama 30 pengawasan ketenagakerjaan setempat
hari sejak laporan Tahap 1 diterima
Jika kesimpulan adalah KK/PAK, maka BPJS Ketenagakerjaan memberikan
manfaat pelayanan JKK di Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama atau tidak
Dalam membuat membuat kesimpulan KK/PAK, BPJS Ketenagakerjaan dapat bekerja sama (namun penggantian dilakukan setelah Laporan tahap II)
meminta pertimbangan medis Dokter Penasihat melalui Pengawas
Ketenagakerjaan Jika bukan KK/PAK, Penetapan KK/PAK oleh Pengaws Ketenagakerjaan dan
Mekanisme Banding Ke Kementerian Naker

Laporan Tahap 2

BPJS Ketenagakerjaan
Pemberi Kerja wajib melaporkan akibat KK- Dilaporkan kepada BPJS
memberikan manfaat santunan
PAK sejak peserta dinyatakan sembuh, Ketenagakerjaan dan
berupa uang (cacat,
cacat, atau meninggal dunia Dinas Propinsi/ Unit
transportasi, STMB,
(berdasarkan surat ket.dokter dan sebagai Pengawasan
Prothese/Orthese, Meninggal
pengajuan manfaat) Ketenagakerjaan
Karena KK-PAK, Beasiswa)
setempat

11/12/22 Project Name -Topic


20
Prosedur Layanan di PLKK (Faskes Bekerjasama)

1 2a

• Peserta membawa KTP/ Kartu


Peserta ke PLKK
PESERTA • Koordinasi dengan perusahaan

PEMBERI KERJA
• Koordinasi Kelengkapan administrasi
9 2b • Persetujuan Surat Pernyataan
APLIKASI e PLKK

3 • Pengecekan eligibilitas Peserta


• Permintaan validitas kasus
8 4 • Permintaan surat Jaminan 5
Perawatan dan
Pengobatan
pada PLKK

JAMINAN KECELAKAAN KERJA


7
• Pengecekan validitas kasus JKK
• Kelengkapan administrasi

Yang berhak untuk menyimpulkan kasus


tersebut termasuk kecelakaan kerja atau tidak
adalah BPJS Ketenagakerjaan

11/12/22 Project Name -Topic


21
Formulir Laporan Kasus Kecelakaan Kerja

1. Formulir Kecelakaan Kerja 2. Formulir KK Tahap II 3. Formulir Kecelakaan Kerja


Kondisi Akhir
Formulir
LAPORAN KASUS KECELAKAAN KERJA 3 KK 1
TAHAP I Formulir
BPJS Ketenagakerjaan SURAT KETERANGAN DOKTER
3b KK 3
KASUS KECELAKAAN KERJA BPJS Ketenagakerjaan
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah (PU) Bukan Penerima Upah (BPU) Jasa Konstruksi (JAKON) Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Laporan Kasus Kecelakaan Kerja Tahap I Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Nama dokter : Dokter pemeriksa Dokter penasehat
Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam sejak terjadi kasus kecelakaan kerja
No. telepon/Hp
Nama Fasilitas kesehatan :
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan
Nama : ........................................................................................................... Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
NPP / NPW / Nomor Proyek : ............................................................................................................ 1. Nama Peserta : Tn /Ny /Nn.................................................................................................
Alamat : ............................................................................................................. No. Peserta : ....................................................................................................................
No. Telepon/ HP : (..............)....................................../..................................................... NIK No. Paspor (WNA/PMI) : ....................................................................................................................
Nama Kontak Personil : ..............................................................................................................
2. Nama Pemberi Kerja/ Wadah/ : ....................................................................................................................
Alamat email : ............................................................................................................ Mitra/ Proyek Jasa Konstruksi
2. Data Peserta 3. Tanggal Kecelakaan : .................../......................./.........................(dd/mm/yyyy)
Nama : Tn /Ny /Nn ............................................................................................ 4. Tanggal pemeriksaan oleh dokter : .................../......................./.........................(dd/mm/yyyy)
No. Peserta : ...........................................................................................................
5. Berdasarkan anamnesa :
NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : ............................................................................................................
Tanggal Lahir : …............/.............../................. (dd/mm/yyyy)
Alamat Domisili dan no. telepon : ..................................................................................….......................
..............................................................no telp …….............................. 6. Berdasarkan pemeriksaan fisik :
Jenis Pekerjaan/jabatan : ............................................................/..............................................

3. Upah Peserta *) : Rp per hari per bulan borongan**


**) upah sebulan bagi borongan = upah rata-rata 3 bulan terakhir

4. Tempat kejadian kecelakaan : dalam lokasi kerja luar lokasi kerja lalu-lintas ***
***) lampirkan Laporan Polisi/kronologis kejadian diketahui 2 orang saksi
Alamat tempat kejadian kecelakaan : .............................................................................................................
............................................................................................................
Tanggal dan jam Kecelakaan : tanggal : ............/............./.............(dd/mm/yyyy) jam : ……:......(hr: mn)
Waktu kejadian (khusus PMI) sebelum penempatan sesudah penempatan selama penempatan (negara:..............)
7. Penatalaksanaan atau tindakan :
5. Uraian / Kronologis kejadian : medis yang diberikan

8. Diagnosis : ....................................................................................................................
Uraian kejadian kecelakaan lebih lengkap dapat ditambahkan di lampiran tersendiri 9. Komorbiditas/komplikasi : tidak ada ada, sebutkan …..........................................

6. Akibat yang diderita : Cedera/ Luka, bagian tubuh : ….................................................................... (sebutkan) 10. Hasil pemeriksaan/pengobatan : Sembuh tanpa cacat
Cacat anatomis akibat kehilangan anggota badan ……………………………………………..
: Meninggal Dunia cacat fungsi pada anggota badan …………………………………………………….
7. Layanan Pertolongan Pertama : Jenis Faskes : Jaringan PLKK, sebutkan …......................................... dengan besarnya cacat fungsi ………………..…….. % terbilang (………………………….……………….)
Rumah Sakit/Klinik/Puskesmas tidak kerjasama, sebutkan …............................. Memerlukan prothesa berupa ……………………………………………………...…………
Memerlukan orthesa berupa ……………………………………………………………..
Lain lain, sebutkan …....................................
Meninggal dunia tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) jam : ........................(hr: mn)
Transportasi pada pertolongan pertama: Laut Udara Darat/sungai/danau, sebutkan …..........................
8. Persyaratan yang diperlukan : 11. Setelah sembuh peserta dapat : Biasa dengan kondisi tertentu berupa ………………………………………………...……………………….
Fotokopi Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan melakukan pekerjaan Ringan dengan kondisi tertentu berupa …………………………………................…………………….

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi WNI/ Paspor bagi WNA Tidak dapat bekerja

Formulir Pendaftaran Proyek Jasa Konstruksi dan bukti pembayaran iuran terakhir (Khusus untuk Jasa Konstruksi) 12. Lamanya perawatan/pengobatan : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan 13. Diberikan istirahat : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
14. Keterangan lainnya jika perlu :
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar dan bersedia
memberikan informasi perkembangan kondisi Peserta paling lama 14 (empat belas) hari kerja apabila BPJS Ketenagakerjaan meminta informasi
dimaksud, Apabila data yang diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar. Apabila data
Keterangan :
yang diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Laporan ini diperuntukkan : Kota/kab :
- Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan Tanggal :
Kota/Kab :
- Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
Keterangan : Tanggal
- Lembar keempat : Perusahaan Laporan ini diperuntukkan :
- Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan
*) Upah peserta adalah upah yang diterima Peserta pada saat terjadi KK / PAK ......................................................................(tanda tangan dan stempel perusahaan)
- Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat .......................................................(tanda tangan dan stempel fasilitas kesehatan)
**) upah sebulan bagi borongan = upah rata-rata 3 bulan terakhir Nama :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama
***) lampirkan Laporan Polisi/kronologis kejadian diketahui 2 orang saksi Jabatan :
- Lembar keempat : Perusahaan

Virtual Meet Pengurus Nasional Komunitas Ahli K3RS, 07 Agustus 2021


Formulir Laporan Kasus PAK

1. Formulir PAK Tahap 1 2. Formulir PAK Tahap II Kondisi Akhir Kasus PAK
Formulir Formulir Formulir
LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA LAPORAN KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA 3a PAK 2 SURAT KETERANGAN DOKTER
3 PAK 1 TAHAP II BPJS Ketenagakerjaan 3b PAK 3
TAHAP I BPJS Ketenagakerjaan KASUS PENYAKIT AKIBAT KERJA BPJS Ketenagakerjaan
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON
Segmen Kepesertaan : Penerima Upah/ PU Bukan Penerima Upah / BPU Jasa Konstruksi/ JAKON Laporan Kasus Penyakit Akibat Kerja Tahap II Dengan ini saya dokter yang memeriksa peserta BPJS Ketenagakerjaan dibawah ini:
Formulir ini berfungsi juga sebagai pengajuan
Laporan Kasus Penyakit Abibat Kerja Tahap I Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam Nama dokter : Dokter pemeriksa Dokter penasehat
pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja
Sejak pekerja dinyatakan sembuh, cacat, atau meninggal dunia No. telepon/Hp
Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam sejak di diagnosis sebagai Penyakit Akibat kerja
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama Fasilitas kesehatan :
1. Data Pemberi Kerja/ Wadah/ Mitra/ Pelaksana Penempatan Nama : ..................................................................................................................................... Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
Nama : ..................................................................................................................................... NPP/NPW/Nama Proyek : .....................................................................................................................................
1. Nama Peserta : Tn /Ny /Nn.................................................................................................
NPP / NPW / Nomor Proyek : ................................................................................................................................. Alamat : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP ......................................................... / ...................................................................... No. Peserta : ....................................................................................................................
Alamat : ......................................................................................................................................
Nama Kontak Personil : .....................................................................................................................................
No Telepon/ HP : (..............)....................................................../.............................................................. NIK No. Paspor (WNA/PMI) : ....................................................................................................................
2. Data Peserta
Nama Kontak Personil : ................................................................................................................................. Nama : Tn /Ny /Nn ......................................................................................................................... 2. Nama Pemberi Kerja/ Wadah/ :
No. Peserta : ..................................................................................................................................... Mitra/ Proyek Jasa Konstruksi
2. Data Peserta NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : .....................................................................................................................................
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
Nama : Tn /Ny /Nn ................................................................................................................ Jenis Pekerjaan/jabatan : .....................................................................................................................................
4. Tanggal pemeriksaan oleh dokter : .........................................(dd/mm/yyyy)
No. Peserta : .............................................................................................................................. 3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy)
NIK / No. Paspor (WNA/PMI) : ............................................................................................................................ 5. Berdasarkan anamnesa :
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
Tanggal Lahir : …............/.............../................. (dd/mm/yyyy)
5. Kelompok penyakit akibat kerja Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Alamat Domisili dan No. telepon : .................................................................................no telp ……......................................... penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi 6. Berdasarkan pemeriksaan fisik :
3. Tanggal tegak diagnosis : klinis : ..................................(dd/mm/yyyy) Penyakit Akibat Kerja : ..............................(dd/mm/yyyy) penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
4. diagnosis Penyakit Akibat Kerja : .....................................................................................................
penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
5. Upah peserta saat tegak diagnosis klinis*: Rp. ....................................... per hari per bulan borongan** penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka penatalaksanaan atau tindakan medis
penyakit kulit gangguan mental dan perilaku 7. yang diberikan :
6. Status Peserta
penyakit kanker akibat kerja
Tegak diagnosis klinik : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) penyakit spesifik lainnya
8. Diagnosa penyakit akibat kerja : .................................................................................................................
Tegak diagnosis Penyakit Akibat Kerja : Masih bekerja Sudah tidak bekerja (non aktif kepesertaan maksimal 3 (tiga) tahun) 5. Berdasarkan hasil pemeriksaan : Pada tanggal : ...................................(dd/mm/yyyy)
terakhir Sembuh Cacat total tetap untuk selamanya
alamat tempat bekerja : ............................................................................................................................... 9. Kelompok penyakit akibat kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pajanan faktor-faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan :
Cacat sebagian fungsi Meninggal dunia
Jabatan pekerjaan terakhir : ............................................................................................................................. Cacat sebagian anatomis Masih dalam pengobatan penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia penyakit yang disebabkan oleh faktor ergonomi
Uraian pekerjaan terakhir : ........................................................................................................................... 6. Total Pengajuan Pembiayaan penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika penyakit yang disebabkan oleh faktor psikososial
penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi
Riwayat jenis pekerjaan : (berhubungan dengan diagnosis Penyakit Akibat Kerja) Penerima manfaat Perawatan dan Santunan Prothesa dan
Gigi tiruan Transportasi STMB Nama Bank No. Rekening Nama Rekening
pembiayaan pengobatan Cacat Orthesa penyakit akibat kerja berdasarkan target organ
Pemberi Kerja penyakit saluran pernafasan gangguan otot rangka
Peserta penyakit kulit gangguan mental dan perilaku
Ahli Waris
penyakit kanker akibat kerja
7. Fasilitas kesehatan (faskes) dan dokter : Nama Faskes : ............................................................. 7. Lamanya tidak bekerja (Jumlah hari) : hari (Sesuai dengan jumlah hari perawatan dan atau surat keterangan istirahat dokter) penyakit spesifik lainnya
yang mendiagnosis Penyakit Akibat Alamat : ............................................................. 8. Data ahli waris (diisi jika peserta meninggal dunia) 10. Hasil pemeriksaan/pengobatan : sembuh tanpa cacat
Nama dokter : ............................................................. Nama Ahli Waris : .....................................................................................................................................
NIK / No. Paspor (WNA) : ..................................................................................................................................... Cacat anatomis akibat kehilangan anggota badan ………………………………………………………………..
8. Keterangan lainnya jika diperlukan : Hubungan ahli waris dengan peserta : Janda/duda Anak Ayah/Ibu Kakek/Nenek Cucu
cacat fungsi pada anggota badan …………………………………………………….
Saudara Kandung Mertua Pihak yang ditunjuk dalam wasiat
dengan besarnya cacat fungsi ………………..…….. % terbilang (………………………….……………….)
No. Telepon / Hp : .....................................................................................................................................
9. persyaratan yang diperlukan : Nama Bank & No. Rekening : ......................................................................&............................................................... Memerlukan prothesa berupa ……………………………………………………...…………
Fotokopi kartu peserta untuk segmen kepesertaan Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah Data wali anak (untuk ahli waris anak di bawah usia 18 tahun)
Fotokopi Katu Tanda Penduduk (KTP) bagi WNI/ Paspor bagi WNA a. Nama : ..................................................................................................................................... Memerlukan orthesa berupa ……………………………………………………………..
b. NIK : .....................................................................................................................................
Formulir Pendaftaran Proyek Jasa Konstruksi dan bukti pembayaran iuran terakhir (Khususuntuk Jasa Konstruksi) c. No. Telepon / HP & email : (..............)............................/...................................email : .............................................
Meninggal dunia tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy)
d. Hubungan dengan anak Peserta : .....................................................................................................................................
Surat keterangan ahli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja 11. Setelah sembuh peserta dapat : Biasa dengan kondisi tertentu berupa ………………………………………………...……………………….
9. Memiliki anak berusia belum mencapai usia 23 tahun / belum bekerja / belum menikah *
Dokumen pendukung : ada** tidak ada melakukan pekerjaan
Ringan dengan kondisi tertentu berupa …………………………………..…………………….
hasil pemeriksaan kesehatan awal pekerja hasil pengujian lingkungan 10. Keterangan lainnya jika perlu :

hasil pemeriksaan kesehatan berkala selama pekerja bekerja riwayat pekerjaan 12. Lamanya perawatan/pengobatan : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
11. Persyaratan yang diperlukan
hasil pemeriksaan khusus penyakit yang diderita hasil pemeriksaan kesehatan pekerja di bagian tersebut surat keterangan dokter kasus penyakit akibat kerja (formulir 3b PAK 3) 13. Diberikan istirahat : dari tanggal : ..........................(dd/mm/yyyy) sd tanggal : ........................................(dd/mm/yyyy)
riwayat kesehatan pekerja data medis/rekam medis surat keterangan asli dari dokter yang memiliki kompetensi terkait penegakan kasus penyakit akibat kerja
14. Keterangan lainnya jika perlu :
Kuitansi asli biaya pengobatan dan perawatan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Kuitansi asli biaya pengangkutan
Dokumen pendukung lain apabila diperlukan
Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar dan bersedia
memberikan informasi perkembangan kondisi Peserta paling lama 14 (empat belas) hari kerja apabila BPJS Ketenagakerjaan meminta informasi Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan
dimaksud, Apabila data yang diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku adalah benar. Apabila data yang diberikan tidak benar,
saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku Dengan ini saya menyatakan bahwa data dan keterangan yang saya sampaikan kepada BPJS Ketenagakerjaan adalah benar. Apabila data yang
Kota/kab : Keterangan : Kota/Kab : diberikan tidak benar, saya bersedia bertanggung jawab sesuai peraturan perundangan yang berlaku
Keterangan : Tanggal : Laporan ini diperuntukkan : Tanggal :
Laporan ini diperuntukkan : - Lembar pertama : Dinas Tenaga Kerja Setempat Kota/Kab :
- Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan - Lembar kedua : BPJS Ketenagakerjaan .........................................(tanda tangan dan stempel perusahaan)
Keterangan : Tanggal :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
- Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat ..............................................(tanda tangan dan stempel perusahaan) Laporan ini diperuntukkan :
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan :
- Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama : - Lembar pertama : BPJS Ketenagakerjaan
- Lembar keempat : Perusahaan Jabatan : *) Jika kondisi meninggal dunia atau cacat total tetap - Lembar kedua : Dinas Tenaga Kerja Setempat .............................(tanda tangan dan stempel fasilitas kesehatan)
*) Upah peserta adalah upah yang diterima Peserta pada saat terjadi KK / PAK **) Jika ada dan berhak atas manfaat beasiswa, harap mengisi formulir pengajuan manfaat beasiswa - Lembar ketiga : Pusat Layanan Kecelakaan Kerja Nama :
**) upah sebulan bagi borongan = upah rata-rata 3 bulan terakhir - Lembar keempat : Perusahaan
Form Surat Dokter/Status Medis PAK

11/12/22 Project Name -Topic


24
Kasus PAK Yang Dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan se-Indonesia
Tahun 2015-2022

PERIODE JUMLAH KASUS


2.500
Kasus
1 JANUARI - 31 DESEMBER 2015 20 PAK

2.000 1.925
1 JANUARI - 31 DESEMBER 2016 11

1 JANUARI - 31 DESEMBER 2017 24 92,95%


1.500

1 JANUARI - 31 DESEMBER 2018 17

1 JANUARI - 31 DESEMBER 2019 44 1.000

1 JANUARI - 31 DESEMBER 2020 71


500
1 JANUARI - 31 DESEMBER 2021 1.131
105
1 JANUARI - 30 JUNI 2022 753 281,35% 13 0,63%
5,07%
-
TOTAL 2.071
Ergonomi Biologi Fisika Kimia
Perkembangan Kasus PAK yang Dilaporkan
ke BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan

• Tahun 2020: 6 kasus PAK


• Tahun 2021: 181 Kasus PAK
– (naik 30 x pelaporan kasus PAK dibandingkan tahun 2020)
• Tahun 2022 ( sampai dengan Bulan Nov): 563 Kasus PAK
– ( bertambah 382 kasus PAK dari tahun 2021)

11/12/22 Project Name -Topic


26
Manager Kasus KK PAK
BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan
Update sampai dengan Bulan November 2022

11/12/22 Project Name -Topic


27
BPJS Ketenagakerjaan Perduli Dalam Kasus KK-PAK

Tantangan Menemukan dan Melaporkan KasusPAK

Promotif Preventif
• Awareness PAK Rendah, saat pandemi Covid Program
(Komitmen Pimpinan/HRD/SP/Ahli K3/Dokter Perusahaan)
• Kesadaran dan Pengetahuan Melaporkan Kasus PAK Untuk mendukung
• Pemahaman Tenaga Kesehatan di Faskes Deteksi dini Kasus PAK terwujudnya K3 sehingga
• History Riwayat Penyakit Pekerja tidak terpantau dapat menurunkan angka
• Kurang memahami makna Pemeriksaan Kesehatan Awal , Pemeriksaan Kesehatan kecelakaan kerja dan penyakit
Berkala dengan potensi paparan hazard dengan kasus PAK akibat kerja
• Pemahaman pekerja terkait keluhan penyakit dianggap sakit biasa/ general disease

FOCUS
Pelatihan K3
(Edukasi PAK)
BPJS Ketenagakerjaan
Perlindungan bagi Seluruh Pekerja

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai