Akibat Kerja
Dr Nusye E Zamsiar,MS,SpOk
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 1
Peristilahan
Penyakit yang timbul karena hubungan
kerja
Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
Penyakit Akibat Kerja
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 6
Penyebab
Penyakit Akibat Kerja
Faktor fisis
Faktor Kimia
Faktor biologis
Faktor fisiologis / ergonomi
Faktor mental/psikologis
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 7
Faktor fisis ( fisik )
Kebisingan dan getaran
Suhu lingkungan kerja
Tekanan udara
Radiasi elektromagnetik / radioaktif
Penerangan/pencahayaan
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 8
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 9
KEBISINGAN
BISING
Adalah suara yang tidak dikehendaki
( unwanted sound )
dapat berasal dari :
preared by NEZ-PERDOKI-May2014 10
Jenis bising
Bising kontinu
a.l. mesin bubut, kipas angin, mesin gergaji, katup
gas
Bising ter-putus2 ( intermittent)
a.l. suara lalu lintas, pesawat terbang
Bising impulsif
a.l. pukulan palu, tembakan pistol
bising impulsif berulang : tiang pancang,mesin
tempa
NAB KEBISINGAN = 85 dB
(angka desibel yang dianggap aman untuk
sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam
sehari atau 40 jam seminggu)
Pemerintah telah menetapkan NAB dengan
memperhatikan waktu pemajanan per hari
pPrepared by NEZ-PERDOKI-May2014 12
PeraturanMenaker
no.per.13/MEN/X/2011
tentang NAB
faktor fisik dan faktor kimia
di tempat kerja
Faktor fisik : kebisingan, iklim kerja, getaran,
radiasi frekwensi radio & gelombang mikro,
radiasi sinar uv, medan magnit statis
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 13
KEBISINGAN
NAB Kebisingan
___________________________________________
Waktu pemajanan Intensitas kebisingan
per hari dlm. Desibel
_____________________________________
8 jam 85 dB
4 jam 88
2 jam 91
1 jam 94
30 menit 100
15 menit 103
---------------------------dst
tidak boleh 140
________________________________________
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 14
Pengaruh kebisingan
Gangguan pendengaran :
- TTS / Temporary treshold shift
- PTS / Permanent treshold shift
- Trauma akustik
Gangguan komunikasi, konsentrasi, ketelitian
Gangguan fisiologis (sistem pencernaan,
kardiovaskuler, sistem faal tubuh lainnya)
Gangguan tidur
Gangguan psikologis/perilaku
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 15
GETARAN / VIBRASI
Getaran adalah pergerakan gelombang
mekanik melalui titik2 yang terletak pada
satu garis lurus
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 17
B. Getaran setempat
hand arm vibration (HAV)
Insidens : 5-10% pd populasi umum
risiko : 8-9 x >
meningkat pd perokok
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 18
Gangguan Kesehatan pada HAV
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 19
Gangguan sirkulasi darah
Gejala seperti Raynauds Syndrome
Gejala awal :
kesemutan/baal pd jari.
Vasokonstriksi (warna jari menjadi pucat)
terutama pagi hari/ hawa dingin
(vibration white finger )biasanya <1 jam,
diakhiri dg memerahnya jari (+nyeri)
kembalinya darah ke ujung2 jari
( + menurunnya sensitivitas jari2)
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 20
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 21
Pajanan 10-20 tahun
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 24
NAB GETARAN (lengan-tangan)
Peraturan Menaker
no per.13/Men/X/2011
____________________________________
Juml waktu Nilai percepatan pd frek.dominan pemajanan
per hari kerja m/ det2 gravitasi ( 1 gram = 9,81 m/det2)
____________________________________________________________________
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 25
SUHU LINGKUNGAN KERJA
PANAS
DINGIN
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 26
P A N A S : thermal stress
Faktor2 yg mempengaruhi :
suhu udara, kelembaban udara , kecepatan
aliran udara, suhu radiasi dari
lingkungan atau benda2 sekitar.
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 28
Menilai tingkat paparan panas ( heat stress ) berbagai
rumus a.l :
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 29
Efek pd kesehatan
Ringan : eritema kulit, miliaria
Syncope
Heat cramps ( akibat melakukan
pekerjaan fisik berat di lingk panas
elektrolit tak seimbang)
Heat exhaustion ( lemas/kelelahan
akibat dehidrasi)
Heat stroke ( regulasi suhu tubuh gagal
sehingga suhu tubuh >>>)
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 30
Suhu panas di lingkungan kerja
Prepared by NEZ-PERDOKI-May2014 31
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 32
IKLIM KERJA DINGIN
Dapat mengurangi efisiensi kerja keluhan kaku
atau kurangnya koordinasi otot
Gangguan kesehatan pada suhu sangat rendah :
- Chillblains
- Trench foot
- Frostbite
Berkurangnya efisiensi kerja ( kaku
otot, kurangnya koordinasi otot )
Chillblains : bengkak, merah,panas,sakit/gatal
akb suhu sekitar/dibwh titik beku reversibel
Trench foot : kerusakan anggota badan(kaki)
akb dingin & lembab wlp masih diatas titik beku
kaki iskemi /pucat, nadi tak teraba, kesemutan, kaku,
rasa berat. Lalu diikuti fase hiperemi (bengkak,
merah, sakit reversibel
Frostbite : akb suhu sangat rendah dibawah titik
beku. Jaringan membeku & terbentuk kristal2 es.
Lama2 : gangren ireversibel
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 39
Jenis pekerjaan dg
pajanan hiperbarik
Penyelaman basah
-Pekerjaan bawah air di offshore
-Konstruksi bawah air, pembuatan
jembatan
antar pulau
-Pemasangan pipa dan kabel bawah
air
-Penyelam militer
-Regu penyelamat pada kasus kapal
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 40
Penyelaman kering ( dalam ruang/tempat
bertekanan tinggi )
-Pekerja tambang yg dalam (a.l.
Batubara)
-Didalam RUBT (ruang udara
bertekanan tinggi)
-Subway
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 41
Jenis Penyakit Akibat Kerja
Penyelaman
Akibat penyelaman :
Barotrauma, penyakit dekompresi,
dysbaric osteonecrosis
Akibat gas : Keracunan O2, N2 Narcosis,
keracunan CO dan CO2
Akibat Lingkungan
Serangan binatang laut berbahaya
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 42
Barotrauma : kerusakan jaringan tubuh akibat
perbedaan tekanan dlm
tubuh dg tekanan dlm air
Penyakit dekompresi : akumulasi nitrogen
yang terlarut setelah menyelam, bila terlalu
cepat naik ke permukaan akan membentuk
gelembung udara yang menyumbat aliran
darah
Dysbaric osteonecrosis : nekrosis jaringan
tulang (keropos )
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 43
2. Pajanan tekanan rendah
(hipobarik)
-Pekerjaan di ketinggian, tekanan udara < 1 Atm
-Sampai di ketinggian 12.500 : tekanan masih 1
Atmosfir ( 760 mmHg) zona fisiologis aman
-Pada 12.500- 50.000 : tekanan sekitar 500
mmHg mengganggu fungsi2 fisiologis
-% oksigen sampai ketinggian 110 km:
masih normal ( 20,95%)
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 44
Gangguan kesehatan akibat pajanan
hipobarik
Hipoksia (kekurangan oksigen)
Tidak terasa datangnya
Tidak memberikan rasa sakit , hanya malas
dan mengantuk.
Gejala awal : euphoria. Nafas tdk lega.
Dapat terjadi gangguan berpikir, gerakan tdk
terkoordinir, sianosis, kejang2pingsan
Dapat menyebabkan kematian.
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 45
.............Gangguan kesehatan akibat pajanan hipobarik
Dysbarism
Semua kelainan yang terjadi akibat
berubahnya tekanan sekitar tubuh, kecuali
hipoksia.
Banyak istilah sindrom ini seperti penyakit
dekompresi, aeroembolisme, aeroemphysema
Terjadi akb pengembangan gas-gas dlm
rongga tubuh atau penguapan gas-gas yang
terlarut dalam tubuh
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 46
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 47
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Berasal dari medan listrik dan medan magnit
Mempunyai spektrum luas
Frek sangat rendah --------------------------------sangat tinggi
( 0 300 Hz )
_______________________________________________
1 Hz 1kHz 1 MHz 1GHz 1THz 1015Hz 1018Hz 1021Hz
radio & TV IR UV X-ray
60 Hz microwaves
Gamma
Listrik se-hari2
Pekerja berisiko
Penata rontgen
Tukang las
Pekerja di tempat terbuka/ sinar matahari
Pekerja pemotongan logam dg sinar laser
Pekerja tanur/peleburan baja
Pekerja antena pemancar
Welding
Radiasi sinar ultra violet
( dari sinar matahari, sinar las listrik)
- Kulit : iritasi, terbakar, melepuh
- Mata : konjungtivitis, katarak
!! Pakai kacamata pelindung saat
bekerja
Radiasi sinar infra merah
Beban panas tubuh
Katarak
Bersumber dari :
peleburan baja,
peleburan gelas,
bara logam,
nelayan
Radiasi sinar infra merah
Panjang gelombang: 0,75 m 3000 m
Industri: semua yang ada sumber panas,
termasuk pada penggunaan sinar laser
Efek pada Kesehatan: hanya sebatas
subkutis:
Pigmentasi
Luka bakar pada kulit
Cataract: Glass Blowers Cataract/Heat
Cataract
Cornea: Iritasi - Dry Eye
Retina: Protein denaturation
Faktor kimia
Debu : menyebabkan penyakit paru akibat
kerja (pneumokoniosis): silikosis, asbestosis
Uap : a.l. uap logam (metal fume fever,
dermatitis, keracunan )
Gas : CO, H2S
Larutan kimia : iritasi kulit
Awan / kabut : insektisida, racun jamur
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 54
Mesotelioma paru akibat asbes
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 55
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 56
Faktor biologis
Penyakit anthraks atau brusela pada
pekerja penyamakan kulit
Sick building syndrome
Nosocomial disease
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 57
Faktor fisiologis / ergonomi
Sikap tubuh yg tidak benar dalam melakukan
pekerjaan
Kesalahan konstruksi alat/mesin
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 58
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 59
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 60
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 61
62
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 62
Faktor mental /psikologis
Hubungan antar personal atau
suasana di pekerjaan kurang baik
Keluhan psikosomatis
Depresi
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 63
PENCEGAHAN PAK
1. Pengendalian Teknis
misalnya : -Mengurangi bising dari sumbernya
-Substitusi : mengganti bahan2 yang berbahaya
dengan yang kurang/tidak berbahaya
-Perbaiki ventilasi agar konsentrasi bahan
berbahaya tidak melebihi NAB
-Alat2 kerja yang ergonomis
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 64
.......PENCEGAHAN PAK
2. Pengendalian administratif
-Mengatur waktu kerja
-Rotasi pekerjaan
-Mengurangi jam kerja ditempat pajanan
3. Pengendalian secara medis
-Pemeriksaan kesehatan pra kerja,berkala
-Penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja
-Upaya2 preventif lainnya : vaksinasi, dll
-Upaya kuratif dan rehabilitatif
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 65
.................PENCEGAHAN PAK
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 66
Efek pekerjaan / lingkungan kerja
1. Efek tidak terdeteksi
2. Terdeteksi tapi tidak memberikan efek
buruk thd kesehatan
3. Ber-efek buruk terhadap kesehatan :
-Perubahan indikator biologis
-Penyakit tingkat dini
-Penyakit lanjut , tanpa atau dengan
kecacatan prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 67
PENTING : upaya preventif
DETEKSI DINI sebelum
timbulnya gejala dan tanda penyakit
Pelayanan kesehatan kerja & pencegahan
kecelakaan
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ( pra
kerja, berkala, khusus )
Nilai Ambang Batas (NAB) faktor2
lingkungan kerja
Metoda diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Kewajiban melapor PAK
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 68
NAB ( Nilai Ambang Batas )
Merupakan standar faktor bahaya di tempat
kerja sebagai pedoman pengendalian agar
tenaga kerja masih dapat menghadapinya
dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak
lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu,
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan
kesehatan.
Indonesia : sudah ada NAB faktor fisik dan
faktor kimia di lingkungan kerja ( Peraturan
Menakertrans no per.13/Men/X/2011 )
Menggantikan Kepmenaker no Kep-51/Men/1999
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 69
DETEKSI DINI
Adalah deteksi gangguan mekanisme
homeostasis dan kompensasi tubuh pada
waktu perubahan yg terjadi ( biokimiawi,
morfologis, fungsional) masih dapat pulih
Perubahan biokimiawi dan morfologis : diukur
kadarnya dg analisis laboratoris
Perubahan keadaan fisik dan fungsi tubuh :
dievaluasi dg pem fisik dan penunjang (lab,ro)
Perubahan kesehatan : riwayat medis,
kuesioner
Pemantauan faktor bahaya dilingkungan kerja
dan pengendaliannya
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 70
DATA KECELAKAAN
KERJA
Data BPJS Ketenagakerjaan :
Jumlah pekerja 104,3 juta
Yang terdaftar Jamsostek 2012 : 11,5 juta pekerja
Kasus kecelakaan kerja 103.000 ( 2012)
meninggal : 9 kasus per hari
cacat/disabilitas : 25 kasus per hari
Kerugian rata-rata Rp. 100 200 milyar per tahun
Jutaan hari kerja dan jam kerja yang hilang
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 75
31 Jenis PAK
Keputusan Presiden no 22 tahun 1993
1. Pneumokoniosis yg disebabkan debu mineral pembentuk
jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan
silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor
utama penyebab cacat atau kematian
2. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner)
yang disebabkan oleh debu logam keras
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner)
yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal
( bissinosis)
4. Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab sensitisasi
dan iritan yg dikenal yg berada dlm proses pekerjaan
5. Alveolitis alergika yg disebabkan oleh faktor dari luar
akibat penghirupan debu organik
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 76
31 jenis PAKlanjutan(1)
6. Penyakit yg disebabkan oleh berilium atau
persenyawaannya yg beracun
7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium atau
persenyawaannya yg beracun
8. Penyakit yg disebabkan oleh fosfor atau
persenyawaannya yg beracun
9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau
persenyawaannya yg beracun
10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan atau
persenyawaannya yg beracun
11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau
persenyawaannya yg beracun
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 77
31 jenis PAKlanjutan (2)
12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa atau
persenyawaannya yg beracun
13. Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau
persenyawaannya yg beracun
14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau
persenyawaannya yg beracun
15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon disulfida
16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat halogen dari
persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik
yg beracun
17. Penyakit yg disebabkan oleh benzena atau
homolognya yg beracun
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 78
31 jenis PAKlanjutan (3)
18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro dan
amina dari benzena atau homolognya yg beracun
19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin atau
ester asam nitrat lainnya
20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol, glikol atau
keton
21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap penyebab
asfiksia atau keracunan, seperti karbon monoksida,
hidrogen sianida, hidrogen sulfida, atau
derivatnya yg beracun, amoniak seng, braso dan
nikel
22. Kelainan pendengaran yg disebabkan oleh
kebisingan
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 79
31 jenis PAKlanjutan (4)
23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran mekanik
(kelainan2 otot, urat,tulang sendi, pembuluh darah
tepi atau saraf tepi)
24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan dalam udara
bertekanan lebih
25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi
elektromagnetik dan radiasi yg mengion
26. Penyakit kulit ( dermatosis) yg disebabkan oleh
penyebab fisik, kimiawi, atau biologik
27. Kanker kulit epitelioma primer yg disebabkan
oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral,antrasen,
atau persenyawaan, produk atau residu dari zat sb.
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 80
31 jenis PAKlanjutan (5)
28. Kanker paru atau mesotelioma yg disebabkan oleh
asbes
29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus, bakteri,
atau parasit yg didapat dalam suatu pekerjaan yg
memiliki risiko kontaminasi khusus
30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu tinggi atau
rendah atau panas radiasi atau kelembaban tinggi
31. Penyakit yg disebabkan oleh bahan kimia lainnya
termasuk bahan obat.
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 81
BEBERAPA CONTOH
1. Pneumokoniosis
-Silikosis :
akibat debu/partikel kristal silika bebas
pd pekerja tambang batu2 keras, penyemprotan
pasir pd pengecoran bangunan, pabrik keramik
-Antrakosis : pada petambang batubara
-Asbestosis : pada pekerja pertambangan dan
pengolah asbes, pembongkaran produk2 asbes
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 82
Monitoring kesehatan :
-Tidak ada test biokimia utk penilaian paparan
-Uji fungsi paru : tidak spesifik dan tidak
berguna sebagai pengukur paparan
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 83
2. Penyakit yg disebabkan oleh kromium dan
senyawa toksiknya
Pada pekerja penyepuh krom, pengelas baja
tahan karat, tukang cat semprot dg pewarna
krom, tukang cetak, pemoles mebel
Efek akut : bila tdk sengaja tertelan perdarahan
saluran cerna, nekrosis hati/tubuli
ginjal
Efek kronis : pengendapat krom di membran
mukosa ulserasi septum hidung ( dapat
perforasi), ulserasi kulit, dermatitis kontak iritan
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 84
3. Penyakit yg disebabkan oleh
timbal (Pb) dan senyawa
toksiknya
Pada pekerja peleburan dan pembuat baterei
penyimpan, tukang kerok cat, tukang patri,
pencampur bahan bakar
Efek klinis : kolik usus, konstipasi berat, garis2
timbal di gusi (pigmentasi kelabu),
ensefalopati ( kejang, delirium,koma),
gangguan ginjal, efek neurotoksik akibat kadar
enzim d ALAD (amino levulinat dehidratase).
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 85
Monitoring biologis :
-Pemeriksaan kesehatan berkala utk mencari
gejala dan tanda yg mungkin ada
-Uji laboratorium : tiap 3-6 bulan
Kadar timbal dlm darah
protoporfirin dalam eitrosit
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 86
Pelaporan klasifikasi jenis
penyakit merupakan bagian dari
Klasifikasi Internasional
ICD 10
ICD 10
OH
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 87
Beberapa contoh kode penyakit
ICD 10 ICD 10 OH
Carpal Tunnel syndrome G.56.0 G.56.0
Mesotelioma paru akb asbes C.34
Noice induced hearing loss H.83.3
Coal workers pneumoconiosis J.60 J.60
Allergic contact dermatitis
due to metals L.23.0 L.23.0
Irritant contact dermatitis
due to solvents L.24.2 L.24.2
Hepatitis B B.16
Byssinosis J.66.0 J.66.0
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 88
PENCEGAHAN PAK
1. Teknis penerapan secara nyata dilapangan
pada tenaga kerja.
-Pengenalan risiko bahaya pekerjaan & lingkungan
kerja
-Health promotion, penyuluhan kes & safety
-Pengukuran, evaluasi dan upaya pengendalian.
misalnya : perbaiki ventilasi, substitusi bahan yg
berbahaya dg bahan lain yang kurang berbahaya,
isolasi proses kerja yg membahayakan, pengaturan
shift kerja, pemeriksaan kesehatan, penggunaan
alat proteksi diri
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 89
Pencegahan PAK..
2. Administratif
Kebijakan manajemen perusahaan
perencanaan proses produksi, penyusunan dan
penerapan program K3 di perusahaan, fasilitasi
kebutuhan terkait K3, pengawasan dan evaluasi
penerapan K3, pencatatan dan pelaporan sesuai
peraturan perundangan
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 90
SISTEM PELAPORAN
PAK
Wajib atas dasar hukum
Ada sanksi hukum
UU no 3 tahun 1992
UU no 1 tahun 1970
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 91
Landasan hukum sistem pelaporan
Peraturan Pemerintah no 14 tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Program Jamsostek
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor
PER-05/MEN/1993 tentang petunjuk Teknis
Jamsostek
Peraturan Menteri Tenaga Kerja no: Per-01/MEN/
1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja no 333 tahun 1989
tentang Diagnosis dan pelaporan Penyakit Akibat
Kerja
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 92
TAHAP LAPORAN
Laporan tahap I
Laporan Tahap II
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 93
LAPORAN PAK TAHAP PERTAMA
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 95
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 96
Laporan hasil pemeriksaan oleh
dokter pemeriksa harus meliputi:
Identitas
Anamnesis (keluhan, riwayat penyakit, riwayat
pekerjaan)
Hasil pemeriksaan (fisik dan pem penunjang)
Hasil pemeriksaan lingkungan kerja dan cara
kerja
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
Resume
Kesimpulan : diagnosis menurut 31 jenis PAK
atau klasifikasi internasional penyakit (ICD)
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 97
LAPORAN PAK TAHAP KEDUA
Wajib dilaporkan oleh pengusaha dg mengisi
formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak
lebih dari 2 x 24 jam setelah menerima surat
keterangan dokter (formulir 3c) yang
menerangkan :
-Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah
berakhir
-Keadaan cacat sebagian utk se-lama2nya
-Keadaan cacat total utk se-lama2nya
-Meninggal dunia prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 98
Formulir Jamsostek 3a
Identitas perusahaan dan tenaga kerja ybs
Laporan PAK formulir 3c
Biaya yg telah dikeluarkan oleh perusahaan
(biaya transportasi, pengobatan dan perawatan,
biaya rehabilitasi, biaya pemakaman)
Penetapan santunan, uraian kecacatan
Santunan sementara tidak mampu bekerja/
santunan cacat total/cacat sebagian/santunan
kematian yg telah dibayar oleh perusahaan,
nama dan alamat penerima santunan yg sah
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 99
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 100
prepared by : NEZ-PERDOKI-May2014 101
Bukti2 sbg lampiran Formulir 3a