3
PENYAKIT
“BLOK KEDOKTERAN
KOMUNITAS”
AKIBAT KERJA
TUTOR: Dr.dr.Sultan
Buraena,MS,Sp.OK
Anggota
kelompok
Nuzul Shafira Alie 11020180192
Chaerawati 11020180206
Ismi Nurlaely Nawir 11020180209
Andi Muh Batara Sakti Haring 11020180214
Andi Nurul Farah Izzah 11020180219
Kirene Dwinilasari Paemba 11020180231
Alifiya Nailah 11020180236
Febriansyah 11020180121
Inayah Al Fatiha 11020180136
Muhammad Yusuf Rezki Ramadhan 11020180145
Andi Muhammad Aqil Anwar 11020180159
Kasus 5: Low Back Pain
Seorang laki-laki pekerja furniture artisan berusia 46 tahun dengan keluhan Low Back
Pain (LBP). Keluhan rasa nyeri ini menjalar kebagian belakang kedua pahanya. Ia
mengalami LBP khronik selama 2 tahun dengan simptom intermitten. Keluhan sakit
belakang dipacu dengan posisi membungkuk, dan diikuti dengan kesulitan dalam
meluruskan punggung sesudahnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan spasme otot-otot
spinal dan keterbatasan pergerakan spinal. Pemeriksaan neurologis pada ekstremitas
bagian bawah adalah normal. Pemeriksaan radiologis Lumbosacral juga normal. Dengan
pemberian analgetik dan cuti kerja karena sakit disertai fisioterapi, pekerja ini mengalami
perbaikan yang cepat.
KATA KUNCI
Keluhan sakit belakang dipacu dengan
Seorang laki-laki pekerja
posisi membungkuk, dan diikuti
furniture artisan berusia 46
dengan kesulitan dalam meluruskan
tahun
punggung sesudahnya.
Referensi:
De Vet, H. C. W., Heymans, M. W., Dunn, K. M., Pope, D. P., Van der Beek, A. J., Macfarlane, G. J., … Croft, P. R. (2002). Episodes of low back pain: A proposal for uniform definitions to be
used in research. Spine, 27(21), 2409–2416. https://doi.org/10.1097/00007632-200211010-00016
2. Faktor terjadinya LBP
Faktor Individu
Faktor Pekerjaan
• Usia
• Aktivitas Fisik • Beban Kerja
• Indeks Massa tubuh (IMT) • Posisi Kerja
• Kebiasaan Merokok • Repetisi
• Riwayat Pendidikan
Referensi :
Case Western Reserve University. 2021. Environmental Health and Safety : Ergonomic Risk Factors. Cleveland, Ohio. Accessed from :
https://case.edu/ehs/safety-subject/ergonomics/ergonomic-risk-factors
4. Pencegahan LBP
Referensi:
Chou, R. 2008. Review: non-steroidal anti-inflammatory drugs and muscle relaxants are moderate effective for low back pain. Evidence Based Nursing
5. Standarisasi kesehatan dan keselamatan kerja
Referensi :
Menaker, 2018. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kerja
International Labour Organization.2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja. Jakarta
6. Landasan hukum mengenai keselamatan kerja
Referensi:
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 2019 Nomor 18 OHS, MDL Information System, INC. Doneision Pike, Nashfil,1997
https://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/Permen_5_2018
7. langkah-langkah diagnosis
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
1. klinis Diagnosis
anamnesi Pemeriksaan
Nama : Tn. X s fisis
Spasme otot-otot spinal dan
Usia : 46 tahun keterbatasan pergerakan
Jenis Kelamin : Laki-laki spinal.
Riwayat Pekerjaan : Furniture artisan
Alamat :-
Keluhan Utama : Low Back Pain (LBP)
Keluhan Lain : Nyeri menjalar ke bagian
belakang kedua paha, simptom intermitten.
Faktor Pemicu : Dipicu dengan posisi membungkuk dan Pemeriksaan
kesulitan meluruskan punggung setelahnya. penunjang
Riwayat Penyakit : LBP kronis 2 tahun Pemeriksaan neurologis pada
Riwayat Keluarga : - ekstremitas atas dan bawah
Riwayat Kebiasaan : membungkuk saat bekerja adalah normal.
Riwayat Pengobatan : Analgetik, fisioterapi, dan istirahat. Pemeriksaan radiologis
lumbosacral juga normal
Referensi:
Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
2. Pajanan yang dialami di tempat kerja
• Jenis Pajanan yang dialami adalah golongan fisiologik / ergonomik
• Pada kasus penyebabnya, yaitu cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja
yang salah, desain tempat yang salah. Efek terhadap tubuh adalah kelelahan fisik,
nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi.
3. Hubungan antara pajanan dengan
penyakit
Pekerjaan → Posisi kerja dan durasi kerja → LBP
4. Kecukupan pajanan
Pajanan yang dialami oleh pasien pada skenario cukup besar berdasarkan penilaian
durasi bekerja, posisi tubuh saat bekerja, dan pengulangan gerakan tubuh saat
bekerja.
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
5. Faktor individu yang berperan
Apakah ada keterangan dari riwayat penyakit maupun riwayat pekerjaannya, yang dapat
mengubah keadaan pajanannya, misalnya penggunaan APD, riwayat adanya pajanan
serupa sebelumnya sehingga risikonya meningkat.
Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan (riwayat keluarga) yang mengakibatkan
penderita lebih rentan/lebihsensitif terhadap pajanan yang dialami.
Kurangnya gerakan lain, seperti peregangan atau olahraga. Peregangan atau relaksasi
dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kaku pada otot.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
7. Diagnosis Penyakit Akibat
Kerja
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka pasien pada skenario dapat didiagnosa LBP yang
tergolong PAK
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. Diakses melalui http://library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf
8. Penatalaksanaan
Referensi :
1. Chou,R, Huffman, L.H. Medications for acute and chronic low back pain: a review of the evidence for an American Pain Society/American College of Physicians clinical practice
guideline. Ann Intern Med
2. Chou R, Qaseem, A, Snow, V, Casey. D, Cross, T/J, et al..Diagnosis and treatment of low back pain: a joint clinical practice guideline from the American College of Physicians And the
American Pain Society. Ann Intern Med
9. Perspektif Islam
ٰ هّٰللا
ك ِم َن ال ُّد ْن َيا َواَحْ ِسنْ َك َمٓا اَحْ َس َن ب ْ
ي
َ َ ِ َص َ
ن س ْ
ن َ
ت اَل و َ
ة
َ َِرخ اْل ا ار
َ دَّ ال ُ ك َ َوا ْب َت ِغ ِف ْي َمٓا ٰا ٰتى
ض ۗ ِانَّ هّٰللا َ اَل ُي ِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِدي َْن
ِ ْك َواَل َتب ِْغ ْال َف َسا َد ِفى ااْل َر َ ُ ِا َل ْي
هّٰللا
Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan“
Hadist
Rasulullah SAW bersabda kepada Imran bin Hussain: “Shalatlah dengan berdiri, jika tidak bisa maka
dengan duduk jika tetap tidak bisa maka shalatlah dengan tidur dengan posisi miring.”(HR Bukhari)
Terima kasih