20
1.256 ks
meninggal
0
1968
1971
1974
1977
1980
1983
1986
1989
1992
1995
1998
2001
2004
2007
2010
IR/100.000
Tahun
CFR(%)
Patogenesis dan
Patofisiologi DBD
TEORI-TEORI:
VIRULENSI DAN BEBAN VIRUS
ADE
MEDIATOR GANGGUAN HEMOSTASIS
ENDOTOKSIN DAN
APOPTOSIS KEBOCORAN VASKULER
GENETIK
ENDOTEL
Penyebaran virus Dengue oleh Aedes aegypti
Viremia
0 5 8 12 16 20 24 28
Penyebaran virus Dengue oleh Aedes aegypti
Virus
membutuhkan
Nyamuk makan / waktu 8-10 hari
mendapat virus untuk bereproduksi
di saliva nyamuk
Masa Inkubasi
Ekstrinsik
Viremia
0 5 8 12 16 20 24 28
Penyebaran virus Dengue oleh Aedes aegypti
Virus
membutuhkan
waktu 8-10 hari
Nyamuk makan / Nyamuk makan lagi
untuk
mendapat virus / mendapat virus
bereproduksi di
saliva nyamuk
Masa Inkubasi
Ekstrinsik
Viremia
0 5 8 12 16 20 24 28
Sakit
Human # 1
Penyebaran virus Dengue oleh Aedes aegypti
Nyamuk yang
telah
mengandung
Nyamuk makan / Nyamuk makan lagi virus
mendapat virus / mendapat virus menggigit
manusia sehat
Masa Inkubasi
Ekstrinsik
Viremia
0 5 8 12 16 20 24 28
Sakit
Human # 1
Penyebaran virus Dengue oleh Aedes aegypti
Setelah nyamuk
menggigit manusia,
Nyamuk makan / Nyamuk makan lagi virus akan memasuki
mendapat virus / mendapat virus tubuh manusia &
mengalami masa
inkubasi selama 4 – 6
hari
Masa Inkubasi Masa Inkubasi
Ekstrinsik Intrinsik
Viremia Viremia
0 5 8 12 Hari 16 20 24 28
Sakit Sakit
Manusia # 1 Manusia # 2
Replikasi dan Transmisi Virus
Dengue (Bag I)
1. Virus masuk ke dalam 1
tubuh manusia melalui
saliva nyamuk
2
2. Virus bereplikasi di
dalam organ target 4
4. Virus dilepaskan ke
dan bersirkulasi di
dalam darah
Replikasi dan Transmisi Virus
Dengue (Bag II)
5. Nyamuk kedua menhisap 6
virus yang ada di dalam
darah
5
7. Virus bereplikasi di dalam
kelenjar air liur
Mekanisme Peningkatan
Permeabilitas Pembuluh Darah dan
Perdarahan
Makrofag yang terinfeksi1 (sel target)
Respon sel T2 (sel efektor)
- Sel-sel yang teraktivasi:
Trombosit3
Sel-sel endotel4
DISFUNGSI TROMBOSIT
DEGRANULASI TROMBOSIT ADP (-)
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
Masa Fase Fase Fase
Inkubasi Akut Kritis Konvalesen
Suhu tubuh
5 - 9 hari 1- 4 hari 1 – 3 hari 1- 2 hari
41
40
39
38
37
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Hari
Fase demam
(3-7 hari)
Fase bebas
demam
(fase kritis)
Fase
penyembuhan
Sembuh
Hb 11,7 Hb 11,8 Hb 11,3 Hb 11,1 Hb 11,5 Hb 12,5 Hb 14
Ht 34,7 Ht 35,4 Ht 34,2 Ht 32,7 Ht 33,8 Ht 36,4 Ht 42
L 2,4 L 3,0 L 2,7 L 2,0 L 0,9 L 1,2 L 2,3
Tr 163000 Tr 145000 Tr 115000 Tr 87000 Tr 70000 Tr 64000 Tr 36000
Abnormalitas Hematologi pada
DBD
Infeksi 1 Infeksi 2
Hari
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue / Diagnosis
Gigigtan Demam
nyamuk Viremia
-4 -2 0 2 4 6 8 10 12
Hari sakit
Manifestasi Infeksi Dengue
Infeksi virus Dengue
Asimtomatik Simtomatik
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.
2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :
• Uji bendung positif.
• Petekie, ekimosis, atau purpura.
• Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi),
atau perdarahan dari tempat lain.
• Hematemesis atau melena.
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ml).
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma)
sebagai berikut :
• Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur
dan jenis kelamin.
• Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan
dengan nilai hematokrit sebelumnya.
• Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia,
atau hiponatremia
Derajat Keparahan Demam Berdarah
Dengue
Derajat I: Demam disertai gejala-gejala konstitusional yang tidak
spesifik; satu-satunya manifestasi perdarahan adalah hasil uji
tourniquet yang positif.
Derajat II: Sebagai tambahan dari manifestasi pasien derajat I,
terdapat perdarahan spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan
kulit dan/atau perdarahan lainnya.
Derajat III: Kegagalan sirkulasi dengan rmanifestasi nadi yang
lemah dan cepat, menyempitnya tekanan nadi (20 mmHg atau
kurang ) atau hipertensi, serta gelisah dan kulit teraba dingin
Derajat IV: Renjatan / syok berat dengan nadi dan tekanan
darah yang tidak terdeteksi
SPEKTRUM PENYAKIT
RINGAN BERAT
DD DBD
+ Trombositopeni +++ Trombositopeni
Peningkatan permeabilitas Peningkatan permeabilitas
tersembunyi ?1 nyata
Pemberian cairan
Istirahat
Antipiretik (hindari aspirin dan obat anti
inflamasi non steroid)
Pantau tekanan darah, hematokrit,
jumlah trombosit, dan tingkat kesadaran
PANDUAN TATALAKSANA DBD
PADA DEWASA
Keluhan DBD
(Kriteria WHO 1997)
Suspek DBD
Perdarahan Spontan dan Masif ( - )
Syok (-)
- Hb, Ht (n)
- Hb, Ht meningkat 10-20% - Hb, Ht meningkat > 20%
- Tromb < 100.000
- Tromb < 100.000 - Tromb < 100.000
- Infus Kristaloid *
- Infus Kristaloid *
- Hb, Ht, Tromb tiap 24 jam
- Hb, Ht, Tromb tiap 12 jam **
Protokol pemberian Cairan
DBD dengan Ht meningkat
> 20%
Evaluasi
3-4 jam
PERBAIKAN TIDAK MEMBAIK
Ht dan frekuensi nadi turun, Ht, nadi meningkat
tekanan darah membaik, tekanan darah menurun < 20 mmHg
produksi urin meningkat produksi urin menurun
PERBAIKAN TIDAK
PERBAIKAN MEMBAIK
Kurangi infus
kristaloid Infus kristaloid
3 ml/kg/jam 15 ml/kg/jam
PERBAIKAN
KONDISI MEMBURUK
Tanda syok
Terapi cairan
dihentikan
24-48 jam Tatalaksana sesuai
Protokol syok dan
PERBAIKAN perdarahan
PROTOKOL 4
PENATALAKSANAAN PERDARAHAN SPONTAN
PADA DBD DEWASA
KASUS DBD :
Perdarahan Spontan dan Masif : - Epistaksis tidak terkendali - Gross hematuria
- Hematemesis dan atau melena - Hematoskezia
- Perdarahan otak
Syok (-)
Crystalloid 7 mL/kg BW in 1 h
Crystalloid 20-30 mL/kg BW loading for 20-30 min
Response
Not Response
Crystalloid 5 mL/kg BW in 1 h
Ht increase Ht decrease
Response
Colloid 10-20 mL/kg BW loading for 10-15 min Blood transfusion 10 mL/kg
BW can be repeated if
Crystalloid 3 mL/kg BW in 1 h
necessary
Hypovolemic Normovolemic
Not Response
Monitoring Acid-base &
crystalloid for electrolyte
Response: 10-15 min disturbance,
1. TD sistolik 100 mmHg hypoglycemia
2. PP > 20 mmHg , anemia,
3. Frek. Nadi < 100 x/mnt, vol secondary
cukup infection
4. Akral hangat correction
5. Diuresis 0,5-1 cc/kgBB/jam
Inotropic,
Vasopressor,
Vasodilator
drug
RESUSITASI RUMATAN
Repair
Mengganti kehilangan akut 1. Kebutuhan normal
(hemorrhage, GI loss, (IWL + urin+ feses)
rongga ke3) 2. Dukungan nutrisi
Volume Replacement Therapy
Crystalloids Colloids
Lactated Ringer’s
Normal Saline