Anda di halaman 1dari 24

Disabilitas & Risiko Jatuh

Pada Geriatri

Dr. Rose Dinda Martini, SpPD, K-Ger, FINASIM


Pasien Geriatri

PERMENKES • Pasien Geriatri → pasien Lanjut Usia dengan


multi penyakit dan/atau gangguan akibat
RI N0. 79 penurunan fungsi organ, psikologi,
sosial,ekonomi dan lingkungan yang
TAHUN membutuhkan pelayanan kesehatan secara
terpadu dengan pendekatan Multidisiplin
2014 yang bekerja secara Interdisiplin.
Geriatric Giant = Sindroma Geriatri (14 i)
Immobility
Instability
Incontinence (urinary & alvi)
Intellectual impairment (MCI, Dementia)
Infection (Pneumonia, etc)
Impairment of hearing & vision
Impaction (constipation) Kane, Ouslander Abrass. (from Solomon
Isolation (depression) 1988), Essentials of Clinical Geriatrics.2004 .
Inanition (malnutrition) p.13-14.
Impecunity (poverty)
Iatrogenesis
Insomnia
Immune deficiency
Impotence
INSTABILITAS

Sistemkontrolposturaltubuh

deteksipergeseran

tidak mereposisi pusatgravitasi terhadap landasan


penopang

JATUH
4
Instabilitas, Risiko Jatuh, dan Disabilitas

Finlayson • Kejadian jatuh pada geriatri


merupakan penyebab
& utama kematian pada usia
>65 tahun di USA
Peterson • Jatuh menyebabkan
gangguan fungsi, disabilitas
(2010) hingga mortalitas

Finlayson ML, Peterson EW. Falls, Aging and Disability. Elsevier Journal. 2010. P357-373
ICD-X : Instabilitas (M25.30)
SNARS → SASARAN 6 : MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH

Standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) :6


• Rumah sakit melaksanakan upaya mengurangi risiko cedera akibat pasien jatuh.

Maksud dan Tujuan SKP 6


• Rumah sakit menjalankan program pengurangan risiko jatuh dengan menetapkan
kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan lingkungan dan fasilitas rumah sakit.
SNARS – SKP 6

Faktor yang meningkatkan risiko pasien jatuh

• Gangguan fungsional pasien → gangguan keseimbangan,


• Gangguan penglihatan, atau perubahan status kognitif
• Lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit
• Riwayat jatuh pasien
• Konsumsi obat tertentu
• Konsumsi alkohol.
The Multi-factorial and Interacting Causes of Falls

Intrinsic risk factors


•Gait and balance impairment
•Peripheral neuropathy
Precipitating causes
•Vestibular dysfunction
• Tips & slips
•Muscle weakness
• Drop attack FALL
•Vision impairment
• Syncope
•Medical illness
• Dizziness
•Advanced age
• Acute medical illness
•Orthostatic
Extrinsic risk factors
•Dementia
•Environmental hazard
•drugs
•Poor footwear
Rubenstein, LZ, Josephson, KR. Falls and their prevention in elderly people:
•Restraints What does the evidence show? Med Clin North America 2006; 90:807.
Faktor Penyebab Jatuh
Faktor Intrinsik
Gangguan Sistem Saraf Pusat (SSP)
• Stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack)
• Insufisiensi arteri vertebral menyebabkan syncope dan jatuh
• Epilepsi merupakan kasus yang jarang menyebabkan jatuh pada lansia
• Penyakit Parkinson
• Normotensif hidrocephalus menyebabkan ataxia dini dan terlihat
dalam trias khusus yaitu gangguan berjalan, demensia, dan
inkotinensia.
Gangguan Sistem Sensorik
• Katarak, glaukoma, degenerasi makular, gangguan visus pasca stroke dan retinopati diabetika
• Entropion, ektropion atau epifora yang menyebabkan gangguan penglihatan juga
meningkatkan insiden jatuh
• Vertigo, dibagi 2 : Tipe perifer (gangguan sistem vestibular) dan tipe sentral (gangguan pada
otak)

Gangguan Gaya Berjalan

Gangguan Sistem Muskuloskeletal


• Kelemahan otot dan penurunan aktivitas fisik terutama pada bagian bawah tubuh
• Osteoarthritis
• Kelainan pada kaki seperti kuku yang tebal, kalus, bunion dan deformitas kaki merupakan
penyebab jatuh yang kurang diperhatikan
• Insiden gagal jantung kongestif dan
Gangguan infark miokard
Sistem • Hipertensi dan kardia aritmia
Kardiovaskular • Postural hypotension
• Postprandial syncope
Demensia dan Depresi
Peningkatan insiden jatuh pada lansia dengan depresi disebabkan kurangnya kewaspadaan terhadap
faktor lingkungan, keinginan untuk melukai diri dan gangguan kesehatan secara umum.
Lansia dengan menunjukkan persepsi yang salah terhadap bahaya lingkungan, terganggunya
keseimbangan tubuh dan apraxia, sehingga insiden jatuh meningkat.

Pola Pikir dan Konsentrasi


Riwayat jatuh dahulu
Perasaan takut dan ketidakberdayaan
Beberapa perasaan lainnya seperti, rasa malu, takut dimasukkan ke panti werdha, ketidaksanggupan
untuk berdiri setelah jatuh, kehilangan kebebasan
Faktor Ekstrinsik

Faktor Lingkungan

• Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang tergeletak di bawah.


• Tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan licin.
• Tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang.
• Lantai tidak datar, licin atau menurun.
• Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk
pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser.
• Lantai licin atau basah.
• Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan).
• Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara
penggunaannya.
Faktor Situasional Obat-obatan Nutrisi dan Alkohol
• aktifitas biasa seperti berjalan, • somnolen (obat hipnotik) • diet yang inadekuat akan
naik atau turun tangga dan • postural hypotension (diuretik, menyebabkan berkurangnya
mengganti posisi nitrat, obat antihipertensi dan massa otot, berkurangnya
• aktifitas berbahaya seperti antidepresan trisiklik) densitas tulang dan gangguan
mendaki gunung atau olahraga • kebingungan (simetidine dan keseimbangan.
berat digitalis) • Defisiensi vitamin D dan Calcium
• pada lansia yang immobile • Intake alkohol yang berlebihan.
Alkohol juga berinteraksi dengan
obat – obatan tertentu yang akan
menurunkan kewaspadaan dan
gangguan keseimbangan
Faktor-faktor Terkait Penuaan dalam Instabilitas dan Jatuh
Faktor yang Berkontribusi Perubahan
Perubahan kontrol Menurunnya proprioseptif
Melambatnya refleks
postural Menurunnya tonus otot
Meningkatnya ayunan postural
Hipotensi ortostatik
Kaki tidak terangkat cukup tinggi

Perubahan gaya Laki-laki postur tubuh membungkuk, dengan kedua kaki melebar
dan langkah pendek-pendek
berjalan Perempuan kedua kaki menyempit dengan gaya jalan bergoyang-
goyang

16
Faktor-faktor Terkait Penuaan dalam Instabilitas dan Jatuh
Faktor yang Bekontribusi Perubahan
Peningkatan prevalensi kondisi patologis yang terkait Penyakit sendi degeneratif
Patah tulang panggul dan femur
dengan stabilitas Stroke dengan gejala sisa
Kelemahan otot akibat tidak digunakan dan
deconditioning
Neuropati perifer
Penyakit atau deformitas kaki
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Pelupa dan demensia
Proses penyakit lain (KV, parkinson)
Peningkatann prevalensi kondisi yang menyebabkan nokturia Penyakit jantung kongestif
Insufisiensi vena
Peningkatan prevalensi demensia Gangguan fungsi kognitif

17
Evaluasi pada Pasien Usia Lanjut yang Jatuh

Anamnesis
• Riwayat medis umum
• Tingkat mobilitas
• Riwayat jatuh sebelumnya
• Obat-obatan yang dikonsumsi
• Apa yang dipikirkan pasien sebagai penyebab jatuh?
• Lingkungan sekitar tempat jatuh
• Gejala yang terkait
• Hilangnya kesadaran

18
Evaluasi pada Pasien Usia Lanjut yang Jatuh
Pendekatan dlm pemeriksaan fisik →
I HATE FALLING
I : inflamasi pada sendi
• Tanda vital H : hipotensi
A : auditory and visual abnormalities
• Kulit T : tremor
• Mata E : equilibrium problem
Pem. Fisik F : foot problem
• Kardiovaskular A : aritmia, peny katup jantung
• Ekstremitas L : leg-length discrepancy
L : lack of conditioning (general weakness)
• Neurologis I : illness
N : nutrisi
G : gait disturbance
19
20
PENATALAKSANAAN
Faktor Risiko dan Penilaian Tatalaksana
Lingkungan saat jatuh sebelumnya Perubahan lingkungan dan aktivitas untuk mengurangi
kemungkinan jatuh berulang.

Konsumsi obat-obatan Review dan kurangi konsumsi obat-obatan


Pengelihatan Penerangan yang tidak menyilaukan; rujuk ke dokter spesialis
mata.

Keseimbangan dan gaya berjalan Diagnosis dan tata laksana penyebab dasar; kurangi obat-obatan
yang mengganggu keseimbangan; intervensi lingkungan; rujuk ke
rehabilitasi medik untuk alat bantu dan latihan keseimbangan
dan gaya berjalan.

Diagnosis dan tata laksana penyebab dasar; tingkatkan input


Pemeriksaan neurologis proprioseptif; kurangi obat-obatan yang mengganggu fungsi
kognitif; kurangi faktor resiko lingkungan; rujuk ke rehabilitasi
medik.
Penilaian dan Faktor Risiko Tata Laksana
Pemeriksaan muskuloskeletal (tungkai dan kaki) Diagnosi dan tata laksan penyebab dasar; rujuk ke
rehabilitasi medik untuk latihan kekuatan, LGS, gaya
berjalan dan keseimbangan serta untuk alat bantu.

Pemeriksaan kardiovaskular Kontrol poli kardio; pemijatan sinus karotis.

Evaluasi terhadap bahaya di rumah setelah Rapikan karpet yang terlipat dan gunakan lampu
dipulangkan dari rumah sakit malam hari; pegangan tangga.
Mengurangi Risiko Jatuh
Telaah obat yg digunakan – hindari polifarmasi : transqulizer

Temukenali hipotensi orthostatik

Latihan keseimbangan dan kekuatan otot

Gunakan alat bantu

Modifikasi lingkungan

Perbaiki penglihatan

Kurangi stressor
24

Anda mungkin juga menyukai