Anda di halaman 1dari 4

SERANGAN JANTUNG

1. Apa itu serangan Jantung?


Jawab: Serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak
mendapat aliran darah sehingga mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan
darah ke seluruh tubuh. Dan serangan bersifat akut / tiba-tiba dan dapat meenyebabkan
kematian bagi penderita.

2. Menyebabkan kematian, apakah seberat itu serangan jantung?


Jawab: ya, menurut fakta serangan jantung masih menjadi penyebab kematian No. 1 di
dunia, prevalensinya setiap 9 detik ada 1 pasien yang meninggal dunia akibat penyakit
ini. Jika di ibaratkan, 1 dari 10 orang Indonesia meninggal dunia akibat serangan jantung.
Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan tahun
2016, menghabiskan biaya hampir 14,6 Triliun Rupiah.

3. Apa bedanya serangan jantung dengan penyakit jantung koroner?


Jawab: bedanya hanyalah sebuah penamaan saja, jika penyakit jantung koroner itu adalah
diagnosa medis, sedangkan serangan jantung ialah sekumpulan gejala. Jika diibaratkan
demam tifoid gejala yang ditunjukkan dapat berupa demam tinggi, mual muntah dan
gangguan pencernaan. Seperti itulh penyakit jantung koroner beserta serangannya.

4. Jadi apa saja yang termasuk dalam gejala serangan jantung?


Jawab: gejala serangan jantung dapat berupa
a. Rasa tidak nyaman di dada dapat berupa nyeri dada, dada terasa berat , dada terasa
panas atau dada rasa ditekan dan hal ini berlangsung ≥ 20 menit yang muncul saat
aktifitas atau istirahat.
b. Rasa tidak nyaman biasa disertai dengan keringat dingin, lemas, mual dan pusing.
c. Rasa tidak nyaman dapat dirasakan menjalar ke leher, rahang bawah, bahu kiri, nyeri
ulu hati atau menembus ke punggung.
d. Rasa tidak nyaman tidak dapat dilokalisir dengan satu jari dan bersimpal tumpul.
e. Jika gejala dirasakan makin lama, bisa membuat penderita tidak sadarkan diri.

1. Jadi apa faktor penyebab dari serangan jantung?


Jawab: faktor menyebakan terjadinya serangan jantung karena adanya sumbatan
lemak/plak dipembuluh darah jantung, sedangkan yang mebuat adanya deposit
lemak/plak didalam pembukuh darah secra garis besar dapat dibagi 2, yaitu:
a. Faktor modified (bisa diperbaikai), faktor yang memicu munculnya sumbatan yang
dapat di modifikasi berupa obesitas, merokok, stress, kurang olah raga, konsumsi
makan berlemak, alkohol, makanan kurang sehat, junk food, kadar kolesterol serta
gula darah, hipertensi.
b. Faktor non-modified (tidak bisak diperbaiki), faktor ini dapat memicu munculnya
sumbatan yang tidak dapat diubah berupa umur, jenis kelamin, struktur pembuluh
darah.

1. Jadi apakah penyakit jantung koroner selalu mendapat serangan jantung?


Jawab: tidak semua penyakit jantung koroner itu selalu diawali oleh serangan jantung,
tetapi serangan jantung pasti berujung kepada penyakit jantung koroner bahkan kematian.
Hal tersebut dikarenakan ada penyakit jantung koroner yang bisa diprediksi atau dikenal
dari pemeriksaan fisik saat penderita datang ke pelayanan kesehatan. Sedangkan serangan
jantung, tidak bisa diprediksi siapa penderita yang bisa terkena.

2. Jika kita telah mendapatkan penyakit jantung koroner, apakah bisa terkena serangan
jantung?
Jawab: sangat bisa, dikarenakan apabila penderita telah di diagnosis menderita penyakit
jantung koroner, dan dalam pengobatan dan pola makan serta aktifitas yang buruk. Besar
kemungkinan dia kan mendapat serangan jantung dikemudian hari.

3. Bagaimana proses terjadinya serangan jantung?


Jawab: serangan jantung yang berupa gejala tersebut merupakan gejala yang ditunjukkan
bersifat akut tetapi prosesnya bersifat kronik. Dan prosesnya ini banyak penderita yang
tak menyadari. Prosesnya diawali faktor-faktor resiko menyebabkan terbentuknya
tumpukan lemak/plak (aterosklerosis) didalam pembukuh darah. Tumpukan ini sangat
rawan terlepas, jika dalam suatu kondisi tumpukan dapat tersebut terlepas dan menumpuk
di pembuluh darah jatung yang lebih kecil. Sehingga muncullah gangguan pada otot
jantung yang dialiri oleh pembuluh darah yang tersumbat oleh tumpukan lemak/plak tadi
berupa gejala yang dibahas sebelumnya. Karena jantung merupakan satu kesatuan otot,
sehingga kerusakan satu otot jantung, akan mengnggu fungsi jantung untuk mengalirkan
darah keluruh tubuh.
4. Berapa lama serangan jantung dapat menyebabkan kematian?
Jawab: apabila gejala serangan tersebut mulai dirasakan, dan tidak mendapatkan
penangan yang segera, resiko kematian akan semakin besar. Dan apabila serangan
tersebut dibiarkan, kerusakan otot jantung dapat menetap dan sulit diperbaiki. Jadi
pengenalan akan gejala serangan jantung serta penangannya sangat penting.

5. Hal apa yang bisa dilakukan ketika seseorang mendapat serangan jantung?
Jawab: jika menemukan seseorng mengalami keluhan gejala seperti yang telah
disebutkan usaha yang dapat dilakukan dapat berupa:
a. Istirahatkan penderita dengan posisi setengah duduk.
b. Usahakan penderita untuk minim berbicara, buat penderita senyaman mungkin,
jangan membuat batuk, ataupun mengejan.
c. Segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat.

1. Dengan membahas faktor resiko, gejala serta akibatnya. Upaya apa yang bisa dilakukan
untuk mencegah munculnya serangan jantung?
Jawab: Kementrian kesehatan dalam pelaksanaanya di dinas kesahatan serta pelyanan
kesehatan setempat telah menggalakka upaya terkait untuk mencegah munculnya
serangan jantung. Uapaya tersebut disosialosasikan dengan nama CERDIK.

- Cek kesehatan secara rutin


- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktifitas fisik
- Diet yang sehat dengan kalori seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stress

1. Dari upaya tersebut ada disebutkan aktifitas fisik, apakah dengan beraktifitas kerja yang
lebih aktif di tempat kerja termasuk aktifitas fisik?
Jawab: aktifitas fisik dalam upaya ini dimaksudkan aktifitas fisik yang dilakukan rutin
yang dilakukan dengan durasi 20 menit/hari selama minimal 5 hari dalam seminggu. Dan
aktifitas fisik di tempat kerja apakah termasuk, jika diliaht secara pergerakan termasuk.
Hanya saja alangkah lebih baik aktifitas fisik tersebut didampingi oleh olahraga ringan
jadi selain melatih otot tubuh serta lebih banyak berkatifitas fisik lebih baik.

2. Banyak pendapat yang beredar dimasyarakat bahwa apabila di riwayat keluarga ada
meninggal akibat serangan jantung, maka anaknya pasti terkena penyakit jantung.
Apakah pendapat tersebut benar? Bisa dijelaskan?
Jawab: tidak sepenuhnya benar, penyataan yang sesuai adalah bukan sebuah kepastian,
tepapi kemungkinan. Dikarenakan penyakit ini termasuk penyakit kronis yang ada fakto
yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah. Jika sang anak dapat menngelola faktor yang
bisa dirubah. mkan resiko terkena serangan jantung kecil. Maka tidak menjadi sebuah
kutukan apabila ada riwayat dikeluarga ada yang meninggal akibat serangan jantung.
Kembali dari pribadi masing untuk mengelola faktor yang bisa dirubah.

Anda mungkin juga menyukai