Oleh :
Fahmi Wanadi H 220112180100
Rini Rosmawati 220112180031
Dewi Lusiana 220112180013
Widhi Rita J. 220112180123
Visi Aurora 220112180047
Tia Imtihana 220112180089
Melinda Dwi 220112180068
Yulian Mutiara 220112180079
1) Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan yang dilakukan sebelum
seseorang menderita penyakit jantung. Tujuan dari pencegahan primer
adalah untuk menghambat berkembangnya dan meluasnya faktor-faktor
risiko penyakit jantung. Upaya pencegahan ini berupa:
b) Fase II
Tujuan Fase II, untuk menghindari progresifitas penyakit lebih jauh.
Dilakukan edukasi, evaluasi psikososial, vokasional dan seksual. Penderita
sudah pulang dari Rumah Sakit, masih latihan di UPF Rehabilitasi. Waktu
latihan 4-8 minggu. Target Fase II yaitu mencapai kapasitas aerobik 6 Mets
yaitu mampu jalan 3 km selama 30 menit. Yang dikerjakan pada fase II
(Gymnasium) yaitu latihan jalan dengan dosis yang meningkat, hingga
mencapai 3 km selama 30 menit latihan sepeda 10’ tanpa beban. Pengawasan
dengan telementri, tensi nadi dan adanya keluhan. Fase II diakhiri dengan
Evaluasi Tread Mill Test, bila tidak tercapai makan tidak masuk ke F.III
tetapi mengulang kembali Fase II.
c) Fase III
Tujuan Fase III (pemeliharaan) yaitu untuk memelihara hasil yang dicapai
supaya tidak mundur. Mencegah progresifitas, memberikan latihan dan
pengaturan diet. Dalam waktu 6 bulan diharapkan regresi terjadi. Fase III
dihubungkan dengan upaya Prevensi sekunder yaitu target Fase III: Mencapai
kapasitas aerobik 6-8 Mets, yaitu mampu jalan 3-4 km selama 30 menit tetapi
kenyataannya tidak selalu tepat 3-4 km/30 menit kadang kurang kadang lebih.
Yang dikerjakan pada fase III (Gymnasium ) yaitu latihan jalan dengan dosis
yang meningkat, hingga mencapai 3-4 km selama 30 menit latihan sepeda 15’
tanpa beban.
Secara Umum Upaya Pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan pada
orang yang sehat, orang yang berisiko, maupun oleh orang yang pernah menderita
penyakit jantung adalah :
a. Kepatuhan minum obat
b. Kontrol teratur
c. Berolah raga secara teratur, untuk membantu pembakaran lemak dan menjaga
agar peredaran darah tetap lancar. Untuk pasien yang pernah mengalami
serangan jantung adapun saran olahraga terlampir dalam pencegahan tersier.
d. Mengurangi konsumsi makanan berlemak/ berkolesterol tinggi seperti
makanan cepat saji, jeroan, goring-gorengan dan meningkatkan konsumsi
makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
e. Menjaga berat badan ideal.
f. Cukup istirahat dan kurangi stress, sehingga jumlah radikal bebas yang
terbentuk dalam tubuh tidak terlalu banyak.
g. Hindari rokok, kopi, danminuman beralkohol.
h. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk memantau kadar
kolesterol dalam
a. darah.
i. Menjaga lingkungan tetap bersih.
1. Jangan panik.
Tenangkan diri anda dahulu, karena apabila anda dalam kondisi panik maka
penderita pun akan ikut panik.
2. Jangan bertindak lambat, semakin cepat semakin baik.
Pada kondisi ini, jantung berada dalam kondisi kritis. Setiap menit bahkan
detik akan sangat berarti. Hindarilah menunggu untuk mengetahui gejala
bertambah parah atau berkurang. Seringkali penderita menunggu gejala
hilang dengan sendirinya hingga akhirnya tindakan menunggu ini justru
membuat jantung semakin terancam. Apabila dalam 5 menit gejala tidak
membaik atau bahkan justru memburuk, segeralah panggil bantuan dengan
menelpon nomor darurat 118 atau 119 untuk bantuan ambulans.
3. Jangan pernah tinggalkan penderita sendirian.
Apabila anda tidak membawa telepon genggam, mintalah tolong kepada
orang lain di dekat anda untuk menelpon nomor darurat. Temani penderita
dan pantau terus perkembangan gejalanya. Bersiaplah untuk situasi dimana
gejalanya bertambah buruk.
4. Jangan biarkan penderita menolak bantuan.
Meskipun pasien mengatakan dirinya tidak apa-apa, akan tetapi apabila anda
menilai gejala yang dialaminya sudah spesifik dengan gejala serangan
jantung maka segeralah bertindak.
5. Jangan beri penderita minum atau makan apapun kecuali obat jantung yang
sebelumnya sudah diresepkan oleh dokter bagi dirinya (aspirin, nitrogliserin).
Jangan pula memberikan obat aspirin atau nitrogliserin orang lain kepada
penderita. Setiap orang memiliki kondisi yang khas dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa penderita ini memiliki kondisi yang tidak
memungkinkan bagi dirinya untuk mengkonsumsi obat-obat tersebut.
Pada kondisi dimana anda justru merupakan orang yang mengalami gejala
serangan jantung, maka pastikan anda segera berteriak minta tolong kepada
orang lain di sekitar anda. Jangan berusaha menolong diri anda sendirian dan
pastikan ada yang menemani anda karena pada kondisi kritis ini, kehadiran
orang lain akan sangat berguna. Bahkan meskipun anda mengetahui dengan
persis apa yang harus anda lakukan saat terjadi serangan, selalu pastikan ada
orang yang menemani anda.
5. Strategi Pembelajaran
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
6. Kegiatan Belajar-Mengajar
Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Didik Metode Media Alokasi
Waktu
Persiapan Mempersiapkan - - -
(Pra kegiatan) materi, media dan
tempat
1. Evaluasi (Formatif/Sumatif)
Prosedur : Post test dan Redemonstrasi
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan:
a. Sebutkan pengertian serangan jantung
b. Sebutkan tanda dan gejala serangan jantung
c. Sebutkan pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung
d. Sebutkan pencegahan serangan jantung
e. Sebutkan Hal-hal yang harus dihindari ketika anggota keluarga mengalami
serangan jantung