Disusun Oleh :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Juni 2019 pukul 14.30 WIB di Ruang \fresia 1
RSHS. Pengkajian dilakukan dengan teknik anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan
Rekam Medik (RM) pasien.
1. a. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 9 januari 1990
Alamat : sukabumi, cimangkok
Status perkawinan : kawin
Agama : Islam
Pelaku rawat : ibu dan ayah klien
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir :
UPK/Dokter :
Diagnosa : SLE dengan NP SLE, suspek illeus paralitrik, hipokalemia
Diagnosa Penyerta/ Metastase :
Tanggal masuk RSHS : 28 mei 2019
Tanggal pengkajian : 13 juni 2019
Tanggal Masuk : 30 mei 2019
Ruang : fresia 1
No. RM : 0001766300
b. Penanggung jawab pasien
Nama : Tn K
Hubungan dengan pasien : suami
Alamat Rumah : Jl gemuruh Rt 09 Rw 06 Batununggal kota Bandung
Keterangan :
= Perempuan = Bercerai
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri.
b. Riwayat kesehatan sekarang
2 hari sebelum masuk rumah sakit klien tidak sadarkan diri dan mengalami kejang
beberapa kali, lalu klien dibawa ke rumah sakit hasan sadikin atas indikasi rujukan
dari rumah sakit hermina, pada saat dilakukan pengfkajian pada tanggal 13 juni 2019
klien mengeluh nyeri pada perut, nyeri pada pertengahan kuadran 3 dan 4, nyeri
menyebar ke seluruh perut pada kuadran 3 dan 4, nyeri seperti diperintil, nyeri
bertambah apabila klien akan mengeluarkan feses, dan nyeri berkurang apabila klien
sudah mengeluarkan feses, nyeri pada skala 7 (0-10), nyeri terjadi hilang timbul dan
pada waktu kapan saja.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pada tahun 2012 pernah penderita penyakit kelenjar getah bening
dan telah dilakukan pembedahan, lalu kembali sakit dengan diagnosa DHF pada
beberapa bulan berikutnya dan sempat di rawat di rumah sakit hermina, kemudia
sejak 5 bulan lalu klien tidak sadarkan diri dan menderita penyakit SLE.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien menyatakan di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit SLE seperti
yang diderita klien saat ini, tidak ditemukan adanya riwayat hipertensi, asma
maupun, penyakit menular ataupun penyakit degeneratif ..
b) Identitas Diri
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga yang biasa mengurusi rumah dan
suami. Namun sejak sakit klien tidak bisa lagi melakukan tugasnya sebagai
seorang ibu rumah tangga.
c) Ideal Diri
Klien sangat berharap dapat segera pulih, sehingga klien bisa kembali melakukan
aktivitas harian sebagai seorang ibu rumah tangga dan seorang istri.
d) Peran Diri
Kondisi saat ini membuat klien tidak dapat melakukan kewajibannya sebagai
seorang istri dan ibu rumah tangga.
e) Harga diri
Klien mengatakan saat ini hanya bisa pasrah dengan kondisinya.
2) Pola Koping
Klien mengatakan saat menghadapi masalah baik yang behubungan dengan urusan
keluarga besar atau dalam rumah tangganya, klien biasanya selalu menceritakan pada
suaminya dan kadang klien menangis diam-diam.
3) Kecemasan dan psikologis
Klien mengatakan merasa cemas terhadap penyakit yang di deritanya, klien takut
dirinya tidak bisa sembuh kembali, pada saat ditanya soal anak klien langsung
berkaca-kaca, klien mengatakn sering menangis di malam hari secara diam-diam
karena kangen dengan anak dan tidak dapat bertemu, klien mengatakan merasa cape
dengan penyakit yang di deritanya dan mengatakan bahwa penyakitnya tidak ada
obatnya.
4) Spiritual
Klien Ny. E beragama islam. Selama dirawat klien tidak melaksanakan ibadah sholat.
Karena merasa kotor sebab klien sering BAB di pamper.
5) Status social
Hubungan klien dengan suami saat ini cukup baik, suami selalu menjenguk dan
merawat klien dirumah sakit. Klien memiliki hubungan baik dengan anak namun saat
ini klien tidak dapat berhubungan dengan anaknya karena sakit, Selama dirawat tidak
terlihat ada tetangga atau saudara lain yang menjenguk klien ke rumah sakit. Namun
saat dikaji pada klien. Klien mengatakan hubungan dengan tetangga disekitar tempat
tinggal baik, klien tampak kooperatif saat berkomunikasi dengan perawat
c] Keadaan Ekonomi
e. Riwayat ADL
ADL Sebelum sakit Saat Sakit
Personal Hygiene
Mandi
- Frekuensi 1 kali sehari Diseka (dibantu) 1 hari sekali
Minum
- Frekuensi Sering Ketika merasa haus saja 4-
- 5x/hari
- Jumlah ± 1500ml/hari Pakai pemper
Eliminasi
BAK
- Frekuensi 4 – 5 kali sehari 1-2 kali sehari menggunakan
- Keluhan Tidak ada keluhan pampers
BAB
- Frekuensi 1 kali sehari >10 kali
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Exercise Tidak ada olahraga yang Klien hanya terbaring
dilaksanakan rutin oleh ditempat tidur
pasien
Klien mengeluh tidak bisa
melakukan aktivitas dalam
pemenuhan kebutuhan sehari
hari sendiri karena
merasakan sakit sendi dan
lemas saat melakukan
pergerakan
Pengkajian Fungsional
No Aktivitas Mandiri Ketergantungan SKOR
(1 poin) (poin 0)
Tidak perlu supervisor, Memerlukan supervisor, arahan,
arahan atau bantuan bantuan personal atau asuhan
personal penuh
1 Mandi Mandi dilakukan oleh orang lain 0
2 Memakai baju Perlu bantuan dipakaikan baju 0
secara komplit
3 Toileting Memerlukan pispot atau popok 0
4 Berpindah Memerlukan bantuan berpindah 0
tempat secara penuh
5 Kontinensia Inkontinensia BAK dan BAB 0
sebagian atau penuh
6 Makan Memerlukan bantuan 0
sebagian/total saat proses makan
Total Skor 0
0 = Pasien sangat bergantung, 4 = Pasien ketergantungan sedang, 6 = Pasien mandiri
Pengkajian resiko jatuh (Skala Morse)
No Resiko NIlai Skor
1 Riwayat jatuh, yang baru atau dalam bulan terakhir Tidak 0 0
Ya 25
2 Diagnosa medis sekunder > 1 Tidak 0 15
Ya 15
3 Alat bantu jalan :
Bed rest atau dibantu perawat 0 0
Penopang, tongkat/walker 15
Furnitur 30
6 Status mental :
Orientasi sesuai kemampuan diri 0 0
Lupa keterbatasan diri 15
Total Skor 15
Pasien tidak beresiko (0-24), resiko rendah-sedang (25-45), resiko tinggi (>45)
Pengkajian Resiko Decubitus (Bradon Scale)
1 2 3 4 Skor
Persepsi- Keterbatasan Sangat Keterbatasan Tidak ada 3
sensori penuh terbatas ringan keterbatasan
Kelembaban Lembab terus Sangat Kadang- Tidak ada 3
menerus lembab kadang lembab
lembab
Aktivitas Di tempat Di atas kursi Kadang- Sering 1
tidur kadang berjalan
berjalan
Mobilisasi Tidak dapat Pergerakan Keterbatasan Tidak ada 2
bergerak sangat ringan keterbatasan
terbatas
Status nutrisi Sangat buruk Tidak Adekuat Baik sekali 2
adekuat
Friksi/gesekan Bermasalah Potensi Tidak ada 1
bermasalah masalah
Total Skor 12
Definisi Resiko :
< 10 = resiko sangat tinggi, 10-12 = resiko tinggi, 13-14 = resiko sedang, 15-18 =
beresiko, 19> = resiko rendah/tidak beresiko
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran composmentis E4M6V5. Klien tampak lemas, klien mengeluh nyeri
pada area perut, klien tampak meringis kesakitan saat akan BAB.
Tanda – tanda vital : tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 92 x/menit reguler,
pernafasan 20 x/menit, suhu 36,5C.
Berat badan bedasarkan keterangan klien 30 kg dari berat badan awal 40 kg.
Tinggi badan berdasarkan keterangan klien adalah 151 cm.
Lingkar lengan atas cm menunjukka keadaan gizi dibaah normal atau
underwight.
1) Sistem pernafasan.
Hidung simetris, hidung tampak utuh tak teraba adanya pembesaran pada area
hidung, PCH (-), mukosa hidung tampak kering. Tidak ada deviasi pada trakhea,
kedua payudara tampak simetris kiri dan kanan , tidak teraba adanya benjolan pada
kedua payudara klien, pengembangan dada tampak simetris, tidak tampak adanya
tahanan pada otot thorakal saat bernafas, klien mengatakan tidak merasa sesak,
retraksi intercosta [-], retraksi diapraghma [-], suara nafas vesikuler, wheezing -/-,
ronkhi -/-, cracles -/-, RR 20 x/menit. Ekspansi paru normal, saat dilakukan perkusi
terdengar sonor pada intercosta 1-6 di area thoraks sebelah kanan dan pada ICS 1-6
pada area thoraks sebelah kiri.
2) Sistem cardiovaskuler
Konjunktiva tampak anemis, mukosa mulut tampak pucat.Tak terlihat adanya
peninggian pada vena jugularis klien, JVP normal , Suara S1 dan S2 terdengar jelas
dan melebar, S3 (-), S4(-), murmur (-), tak terdengar adanya bising pada area apex
cordia klien, bunyi jantung reguler, saat dilakukan perkusi terdengar Dullness pada
ICS 3-5 area thoraxs kiri, CRT <_3 detik, akral hangat. Tak terlihat adanya clubbing
finger pada klien, cyanotil [-] nadi 92x/menit regulair, CRT < dari 3 detik, akral
teraba hangat, tidak nampak adanya cyanosis pada ujung-ujung ekstremitas
3) Status Neurologis
Kesadaran compos mentis, GCS E4 M6 V5, total GCS 15, kepala klien tampak
simetris, tak terlihat dan teraba adanya perlukaan, lesi ataupun benjolan pada area
kepala klien saat dilakukan pengkajian. Nyeri saat perabaan tidak dirasakan klien. .
Kedua alis nampak simetris kiri dan kanan, tak nampak nyeri saat perabaan, mata
kiri dan kanan tampak simetris, tak mampak edema pada palpeba, namun ada nyeri
tekan pada palpebra, pupil bulat isokor, papil edema(-), teliga sietris kiri dan kanan
tak nampak adanya pengeluaran darah dari telinga, bentuk hidug simetris, kaku
kuduk (-), brudzinki (-) pada ekstremitas bawah kiri, babinski pada kaki (-).
4) Sistem gastrointestinal
Mulut tampak simetris, warna bibir tampak pucat danlembab, gigi tak nampak
utuh, Gigi dan rongga mulut sedikit kotor, tidak terdapat karang gigi dan caries pada
gigi klien. Nyeri menelan tidak ada. Abdomen tampak cekung dan lembut, tak terlihat
adanya benjolan dan lesi pada abdomen klien. Tidak teraba adaya pembesara splen
dan hepar saat pengkajian, bising usus x/menit, saat dilakukan perkusi area abdomen.
BB klien saat ini 30 kg, klien BAB >10 kali/ hari sekali dengan konsistensi padat dan
jumlah sedikit. Warna feses kuning, klien mengatakan kadang tidak mampu untuk
menahan spincther ani saat ingin BAB.
5) Sistem perkemihan
Saat perabaan tak teraba adanya pembesaran ginjal pada sisi kanan dan kiri dan
klien, tak teraba adanya distensi pada kandung kemih kilen, klien mengatakan BAK
2-3 kali perhari dengan jumlahnya tidak tahu karena pakai pampers. Jumlah urin tidak
dapat dikaji katena klien BAK menggunakan pampers . tidak ada keluhan yang
dirasakan klien saat berkemih.
6) Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas
Kedua tangan tampak simetris kiri dan kanan, tak nampak adanya deformitas pada
ekstremitas klien, edema -/-, KO 4/4 , ROM aktif/aktif, namun tampak atrofi
Ekstremitas bawah
Kedua ekstremitas bawah nampak simetris, atropi +/+, kontraktur -/- . Pergerakan
ROM aktif,klien tidak dapat berjalan karena mengeluh lemah Edema pada ekstrmitas
bawah (-), kekuatan otot ekstremitas bawah adalah 4/4, refleks pateela ( ), tanda
Homand sign ( ).
7) Sistem integumen
Warna kulit kuning langsat, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata namun
rontok dan rapuh, tampak sebagian kulit di wajah berwarna putih, kuku tangan
tampak agak hitam, suhu 36,5 °C, turgor kulit baik, bila dicubit kembali dalam waktu
kurang dari 3 detik, tampak luka lecet di bagian bokong dan luka di ibu jari sebelah
kanan. Kulit di kedua kaki tampak ada bintik-bintik hitam.
8) Sistem Endokrin
Tampak ada pembesaran kelenjar getah bening pada leher sebelah kanan dan di atas
tulang klavikula.
9) Sistem Reproduksi
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan genitalia dan anus namun klien
mengatakan tidak ada keluhan pada bagian genetalia dan anus.
f. Pemeriksaan diagnostik
1. hasil rontgen thoraxs ( gak ngerti bacanya).
Pemerikasaan Laboratorium
1. Makroskopi
Warna Coklat Coklat Normal
Lendir - - Normal
Nanah - - Normal
Darah - - Normal
- Normal
Parasit -
Mikroskopi
Normal
Leukosit - -
Normal
Eristrosit - -
Normal
Telur cacing - -
Normal
amuda - -
2.
PENATALAKSANAAN
Terapi
2 Haloperidol 1,5 mg
tab
3 Lorazepam 0,5 mg
tab
4 Vancomycin 500
mg
5 Omeprazole 40 mg
7 Asam mefenamat
tab 1 mg
8 Metoklopeamid tab
9 Paracetamol tab
500 mg
11 Methylpredisolon
125 mg
12 nistatin
13 Lactolac syrp
14 domperidon
15 mecobalamin
Pengkajian tambahan
General / respirasi
Gangguan Tidur nyeri Batuk
Nyeri Sputum
General
Gangguan Hemoptosis
Mobilisasi
Mual Kebingungan
Muntah Hilang memori
Konstipasi Halusinasi
Diare Mimpi buruk
Hematemesis
Melena
Saluran kemih Gangguan kemih Sedih
Psikologis
Gangguan Depresi
kandungan Cemas
Kateter
Gatal
Lainnya
kulit
Kemerahan
2. Perawatan terintegrasi
Kriteria Pasien Keluarga
Mengetahui diagnosis Ya
Wawasan
Ya
Mengetahui prognosis Tidak Tidak
Masalah psikologis : Klien mengalami kecemasan, karena kemo pertama yang dijalankan klien.
Penapisan Pasien Paliative Care
1 Penyakit Dasar Skor Jumlah Skor
a. Kanker 2 0
b. PPOK 2 0
c. Stroke (dengan penurunan fungsional > 50%) 2 0
d. Penyakit Ginjal Kronis
2 0
e. Penyakit Jantung berat
f. HIV/ AIDS 2 0
2 0
Total Skor 7
Petunjuk skoring:
Total Skor = 0-2 tidak perlu intervensi paliatif
Total Skor = 3 Observasi
Total Skor = 7 perlu intervensi Paliatif
Hasil pengkajian keperawatan palliative pada klien dengan menggunakan Edmonton Symptom Assesment Scale didapatkan hasil :
-Klien mengalami rasa nyeri berat pada skala 7 [0-10]
-Klien mengatakan merasa sangat lelah dengan skala 9 [0-10]
-klien merasakan mual sedang di skala 5 [0-10]
Klien mengatakan merasa mengalami kesedihan yang dalam pada skala 5 [0-10]
-klien merasakan cemas sedang yang berada pada skala 5 [0-10]
-klien merasakan tidak merasa mengantuk pada skala 3 [0-10]
-klien merasakan nafsu makan tidak baik berada pada skala 2 [0-10]
-klien tidak merasakan sesak nafas 5 [0-10]
- klien merasa kepala merasa pusing pada skala 5 [0-10]
Dari hasil penghitungan di atas nilai klien berada pada nilai 53 yang berarti klien berada pada gejala sedang pa;liative yang
membutuhkan manajemen symptom dala penetalaksanaannya.
--;
ANALISA DATA
2 2
DO :
-Klien tampak mual [+] Penurunan berat badan dan
- klien tampak muntah malnurisi.
-terjadi penurunan berat badan
berdasarkan catatan rekam medik
dari berat badan awal sebelm sakit
70 kg menjadi 42 kg pada saat
sebelum pelaksanaan operasi
-Lingkar lengan atas 15 cm
-IMT klien dengan berat badan 42
kg da tinggi badan 160 cm adalah
16,4 dalam klasifikasi
underweight.
-bu 10 x/menit pada semua
kuadran perut.
-
1. Gangguan keseimbangan nutrisi kurang dari kebuthuhan berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam memasukan atau
mencerna makanan akibat faktor biologis
2. Impaired physical mobility r/t pain
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
Kriteria Hasil/ Tujuan Intervensi Rasional
Anders, J., Heinemann, A., Leffmann, C., Leutenegger, M., Pröfener, F., & von Renteln-Kruse,
W. (2010). Decubitus ulcers: pathophysiology and primary prevention. Deutsches
Ärzteblatt International, 107(21), 371.
Comfort, E. H. (2008). Reducing pressure ulcer incidence through Braden Scale risk assessment
and support surface use. Advances in skin & wound care, 21(7), 330-334.
Egol, K., Koval, K. J., & Zuckerman, J. D. (2012). Handbook of Fractures: Wolters Kluwer
Health.
Halstead, F.D., Rauf, M., Moimen, N. S., Bamford, A., Wearn, C. M, Fraise, A. P., et al. (2015).
The antibacterial activity of acetic acid against biofilm-producing pathogens of relevance
to burns patients. PLoS ONE 10 (9): e0136190. Doi: 10.1371/journal.pone.0136190
Herdman, T.H. (Ed.). (2012). NANDA international nursing diagnoses: Definition &
classification 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2014). Nursing Outcomes
Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes: Elsevier Health Sciences.