Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH PENATALAKSANAAN DIET UNTUK PASIEN PENYAKIT

JANTUNG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

1.1 Latar belakang..........................................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................................4

1.3 Tujuan......................................................................................................................................4

1.3 Manfaat....................................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6

2.1 Penyakit Jantung.......................................................................................................................6

2.2 Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung..................................................................................13

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................26

3.1 Pengkajian..............................................................................................................................26

3.2 Analisis data...........................................................................................................................28

3.3 Diagnosa Keperawatan...........................................................................................................29

3.4 Intervensi Keperawatan..........................................................................................................29

3.5 Implementasi Keperawatan.....................................................................................................30

3.6 Evaluasi Keperawatan............................................................................................................31

BAB 4 PENUTUP...........................................................................................................................32

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................32

3.2 Penutup ..................................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................33
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh


darah. Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan dimana jantung
secara perlahan akan kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsinya
secara normal. Untuk itu perlunya penatalaksanaan nutrisi bagi pasien jantung
dengan tujuan memberikan makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja
jantung, menurutkan berat badan apabila mengalami kegemukan dan mencegah
atau menghilangkan penimbunan garam atau air

Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang


berupaya untuk mencapai pemulihan penderita. Pelayanan gizi rumah sakit
disesuaikan dengan keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan
status metabolisme tubuh pasien. Salah satu upaya dari pelayanan gizi rumah
sakit dalam pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet jantung
kepada pasien jantung. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan terapi diet
yang sesuai dengan kondisi pasien dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan dan mempersingkat lama perawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu penyakit jantung?

2. Bagaimana penatalaksanaan diet untuk pasien penyakit jantung?

3. Bagaimana asuhan keperawatan gangguan pemenuhan nutrisi pada pasien


jantung coroner?

C. TUJUAN

1. Mengetahui lebih dalam mengenai penyakit jantung.

2. Mengetahui penatalaksanaan diet untuk pasien penyakit jantung.

2
3. Mengetahui asuhan keperawatan gangguan pemenuhan nutrisi pada pasien
jantung coroner

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Menambah pengetahuan dan informasi tentang penyakit jantung dan


pengetahuan diet untuk pasien penyakit jantung.
2. Memberi gambaran dan informasi tentang penyelenggaraan makanan serta
menjadi masukan dan kebijakan lanjut dalam usaha penyempurnaan kegiatan
penyelenggaraan makanan dengan diet jantung bagi pasien penderita jantung
koroner

3. Makalah ini memberikan informasi tentang pentingnya menghabiskan


makanan agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan penyakit dan mempersingkat lamanya
perawatan.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Jantung

2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk


gangguan itu sendiri bermacam-macam, bisa berupa gangguan pada pembuluh darah
jantung, katup jantung, atau otot jantung. Penyakit jantung juga dapat disebabkan oleh
infeksi atau kelainan lahir.

Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di
bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sementara dua ruang lagi terletak di
bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Di antara ruang kanan dan kiri
tersebut, ada dinding otot (septum) yang mencegah darah kaya oksigen bercampur
dengan darah miskin oksigen.

Jantung juga memiliki katup yang berfungsi mengatur aliran darah antara atrium
dan ventrikel. Katup-katup ini akan terbuka dan tertutup bergantian sesuai dengan
denyut jantung.

Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Jika seluruh organ tubuh telah menggunakan oksigen, darah yang miskin oksigen
akan kembali ke jantung, kemudian kembali ke paru-paru untuk diisi dengan oksigen.

Setelah diperkaya dengan oksigen di paru-paru, darah akan kembali ke jantung


untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Sebagian darah kaya oksigen tersebut juga akan
dialirkan ke organ jantung sendiri melalui pembuluh darah koroner yang menyelimuti
seluruh bagian jantung. Siklus peredaran darah tersebut terjadi secara berulang-ulang.

Jantung juga memiliki dua selaput yang bernama perikardium. Fungsinya adalah
untuk melindungi jantung, menjaga jantung tetap pada tempatnya, dan mencegah
terjadinya luka akibat gesekan ketika berdenyut.

4
2.1.2 Jenis Penyakit Jantung

Istilah penyakit jantung meliputi beragam gangguan pada jantung, antara lain:

1. Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner), yaitu penyempitan pada


pembuluh darah jantung

2. Aritmia atau gangguan pada irama jantung

3. Penyakit jantung bawaan, yaitu kelainan jantung sejak lahir

4. Kardiomiopati atau gangguan pada otot jantung

5. Infeksi jantung, baik akibat akibat bakteri, virus, maupun parasit

6. Penyakit katup jantung, yaitu gangguan pada salah satu atau keempat katup
jantung

2.1.3 Gejala Penyakit Jantung

Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dialami oleh
penderita. Namun, gejala yang biasanya muncul akibat penyakit jantung adalah:

1. Nyeri ringan atau rasa tidak nyaman pada dada

Nyeri di bagian dada merupakan salah satu gejala umum dari serangan
jantung. Gejala ini memang yang paling sering dialami saat seseorang
terkena serangan jantung. Rasa nyeri atau sakit yang dialami seperti dada
sedang ditekan atau diremas kuat-kuat.

Rasa sakit bertahan hingga beberapa menit, sebelum akhirnya hilang


dan muncul kembali. Selain itu, rasa nyeri juga sering muncul saat Anda
sedang beristirahat. Rasa nyeri ini muncul karena aliran darah menuju otot
jantung berkurang.

Jika dibandingkan dengan wanita, gejala ini memang lebih sering


dialami oleh pria. Namun, bukan berarti wanita tidak ada yang mengalami

5
gejala ini. Meski begitu, saat mengalami serangan jantung, wanita sering
mengalami gejala selain nyeri pada dada ini.

Jangan lupa untuk selalu membedakan rasa nyeri dada karena


serangan jantung dengan heartburn. Meski cukup berbeda, masih banyak
orang yang salah paham mengenai nyeri dada yang disebabkan oleh kedua
kondisi tersebut.

2. Nyeri pada pundak, leher, hingga rahang

Ketika kerja jantung terganggu, organ tubuh di sekitarnya akan ikut


terkena dampaknya. Bukan hanya sekadar rasa sakit di sekitar jantung saja,
serangan jantung juga bisa menyebabkan rahang sakit. Mengapa demikian?

Saraf yang ada di bagian dada dan jantung ternyata dapat


menimbulkan rasa nyeri ke bagian leher dan rahang. Saat saraf jantung
terganggu, maka saraf-saraf ini akan memicu nyeri yang menjalar dari dada
ke bagian leher dan rahang.

Rahang sakit sebagai ciri-ciri serangan jantung biasanya terasa pada


rahang kiri bawah. Namun, tingkat keparahannya bisa berbeda-beda pada
tiap orang. Ada yang mengalami rahang sakit parah, ada juga yang hanya
merasakan sensasi tidak nyaman pada rahang. Namun, gejala ini lebih
sering dialami oleh wanita dibanding pria.

3. Mual dan ingin muntah

Mungkin Anda tidak akan mengira bahwa rasa mual dan ingin muntah
juga merupakan gejala dari serangan jantung. Ya, ciri-ciri serangan jantung
ini mungkin tergolong jarang ditemui, akan tetapi mungkin terjadi. Rasa
mual dan muntah biasanya muncul saat Anda mengalami silent heart attack,
atau serangan jantung senyap.

Saat mengalaminya, Anda mungkin justru mengira bahwa sedang


mengalami kondisi lain. Hal ini seringnya menyebabkan salah diagnosis

6
atau salah penanganan. Padahal, jika tidak segera ditangani, serangan
jantung yang Anda alami bisa menjadi semakin parah.

Oleh karena itu, jika rasa mual ini disertai dengan ciri-ciri serangan
jantung yang lain, lebih baik segera periksakan kondisi ke dokter atau
rumah sakit terdekat. Hal ini penting untuk memastikan apakah Anda
sedang mengalami serangan jantung atau tidak.

4. Sesak napas dan berkeringat

Tidak semua sesak napas dan berkeringat menjadi pertanda dari


serangan jantung. Akan tetapi, patut dicurigai jika seseorang mengalami
beberapa hal di bawah ini:

a. Tiba-tiba berkeringat atau sesak napas, padahal tidak melakukan


aktivitas fisik yang berat.

b. Tidak bisa bernapas dan bertambah semakin parah seiring berjalannya


waktu, padahal tidak melakukan aktivitas berat.

c. Sesak napas menjadi semakin parah saat sedang berbaring dan


membaik saat bangun atau dalam posisi duduk.

d. Keringat dingin dan lembap, padahal tidak sedang merasa stres atau
tertekan.

e. Berkeringat atau sesak napas yang juga disertai gejala seperti lelah yang
berlebihan atau nyeri dada.

f. Apabila sesak napas dan berkeringat yang dirasakan seperti yang telah
disebutkan di atas, Anda memang patut curiga terhadap kondisi
kesehatan jantung. Pasalnya, ciri-ciri tersebut merupakan gejala
serangan jantung yang mungkin muncul.

Umumnya, yang mengalami kondisi tersebut adalah para wanita


setelah menginjak usia 50 tahun ke atas. Untuk melakukan pencegahan
terhadap serangan jantung, penting untuk Anda rajin berolahraga dan

7
menjaga pola makan agar bisa menjaga berat badan tetap sehat. Pasalnya,
obesitas dapat menyebabkan serangan jantung.

5. Rasa lelah berlebihan

Jika seseorang tergolong orang yang sibuk dengan segudang aktivitas,


sebenarnya masih cukup wajar jika ia sering merasa lelah. Namun ingat,
tidak semua rasa lelah itu bisa disepelekan. Berikut adalah beberapa ciri-
ciri rasa lelah berlebihan yang mungkin menjadi gejala serangan jantung,
misalnya :

a. Tiba-tiba merasa lelah berlebihan padahal hanya melakukan


aktivitas sehari-hari seperti biasa.

b. Tidak sedang beraktivitas tapi sudah merasa lelah dan dada terasa
berat.

c. Aktivitas ringan seperti membereskan tempat tidur, berjalan ke


kamar mandi, atau berbelanja sudah membuat Anda merasa amat
lelah.

d. Meski merasa sangat lelah, Anda tetap tidak bisa tidur nyenyak
pada malam hari.

6. Gejala Lainnya :

a. Sakit perut atau gangguan pencernaan

b. Pusing dan pening

c. Mendengkur

d. Kerap berkeringat dingin

e. Batuk

f. Kaki bengkak

g. Tersedak

8
h. Bertambah berat dengan aktivitas

2.1.4 Faktor Risiko

Penyakit jantung terjadi bila ada timbunan (plak) yang mengandung lipoprotein,
kolesterol dan sisa-sisa jaringan, dan terbentuknya kalsium pada intima, atau permukaan
dalam bagian pembuluh darah. Plak ini menyebabkan intima menjadi kasar, dan
trombosis tertarik ke daerah yang kasar dan terbentuk gumpalan. Bila plak cukup besar
dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah, jaringan akan kekurangan oksigen dan
zat gizi sehingga menimbulkan daerah infark. Pencegahannya dapat dilakukan dengan
mengkaji faktor risiko yaitu dibagi menjadi 4 golongan, antara lain :

1. Faktor risiko kategori I

Faktor risiko yang apabila diintervensi telah terbukti menurunkan kejadian


penyakit jantung, yaitu diantaranya :

1) Perokok sigaret,

2) Kolesterol LDL tinggi,

3) Hipertensi,

4) Kelainan Faktor trombosite.

2. Faktor risiko kategori II

Faktor risiko yang apabila di intervensi cenderung untuk menurunkan


resiko penyakit jantung, yaitu diantaranya :

1) Penderita penyakit Diabetes Mellitus,

2) Aktivitas fisik tidak aktif,

3) Kolesterol HDL tidak normal,

4) Obesitas

5) Status menopause

9
3. Faktor risiko kategori III

Faktor risiko yang memerlukan bukti tambahan untuk menentukan apakah


intervensi dapat mengurangi risiko, yaitu diantaranya :

1) Faktor psikososial

2) Triasilgliserol/ Trigliserol tidak normal

3) Mengalami stress oksidatif

4) Konsumsi alkohol

4. Faktor risiko kategori IV

Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi, yaitu diantaranya :

1) Faktor Usia

2) Gender

3) Riwayat keluarga dengan penyakit jantung kronik (PJK).

2.1.5 Pencegahan Penyakit Jantung

a. Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung

b. Batasi atau hindari pantangan makanan

c. Rutin olahraga dan tetap aktif

d. Jaga berat badan ideal

e. Perbanyak minum air putih

f. Belajar mengelola stress

g. Berjemur di bawah sinar matahari

h. Ikuti panduan khusus berpuasa

10
i. Cek kesehatan rutin

j. Pahami kejala penyakit jantung

2.2 Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung

Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara


berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada
awal penyakit, jantung mampu mengompensasi ketidakefisienan fungsinya dan
mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi (Compensated Heart Disease). Dalam keadaan tidak terkompensasi
(Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak napas
(dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat
menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah,yang berakibat
terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung
menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), Gagal jantung, setelah
Myocard Infarct, dan setelah operasi jantung.

2.2.1 Tujuan Diet Penyakit Jantung

Tujuan diet jantung adalah :

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan karja jantung

2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk

3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air

2.2.2 Syarat-syarat diet penyakit jantung

1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.

Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas


fisik. Apabila pasien mengalami kegemukan, penurunan berat badan dapat
dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktivitas fisik.

11
Penurunan asupan enrgi disertai penurunan berat badan biasanya
menghasilkan penurunan kadar trigliserida darah yang cepat.

2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB atau 10-20% dari kebutuhan energi total.

Sumber protein hewani terutama dari ikan yang banyak mengandung


lemak omega 3, sumber protein nabati dianjurkan.

3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari
lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh

Jika disertai dengan dislipidemia maka pengaturan lemak sebagai


berikut : lemak jenuh untuk diet dislipidemia tahap 1 ( < 10% dari
kebutuhan energi total ) dan untuk dislipidemia tahap 2 ( < 7% dari
kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk
dislipidemia tahap 1 dan 2 adalah 10-15 % dari kebutuhan energi total.
Kolesterol < 300 mg untu dislipidemia tahap 1 dan < 200 mg untuk diet
dislipidemia tahap 2.

4. Karbihidrat diberikan cukup, yaitu sebesar 50-60% dari kebutuhan energi


total.

Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-


kacangan, sayuran dan buah-buahan. Makanan ini berguna karena dapat
menyerap kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh.

5. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia

6. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan seplemen kalium,


kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.

Buah- buahan seperti apel, jeruk, pepaya, wortel, stoberry dan labu
banyak mengandung antioksidan. Selain itu mengandung vitamin C dan E
yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung. Vitamin C berperan
dalam metabolisme kolesterol dan pembentukan kolagen. Kolagen ini
berbentuk serabut kuat dan merupakan jaringan ikat yang penting bagi
struktur pembuluh darah, otot dan bagian tubuh lainnya.

12
Apabila kekurangan vitamin C maka akan dapat melemahkan struktur
pembuluh darah, jantung dan otot jantung yang akhirnya dapat menyebabkan
seseorang berisiko tinggi terhadap serangan penyakit jantung. Jadi peran
vitamin C dalam pembentukan kolagen merupakan faktor positif untuk
mencegah serangan penyakit jantung koroner. Selain itu kekurangan vitamin
ini menyebabkan kerusakan susunan sel arteri sehingga dapat terisi
kolesterol. Akibatnya terjadi arterosklerosis ( pengapuran dan penimbunan
kolesterol pada arteri ).

Vitamin E terdapat di kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian, serta


minyak nabati ( minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak biji bunga
matahari ) merupakan antioksidan yang berperan mencegah terjadinya
proses oksidasi dalam tubuh. Kolesterol LDL yang menembus dinding
srteri dapat menyumbat pembuluh darah setelah mengalami oksidasi. LDL
atau low density lipoprotein adalah jenis lipoprotei yang merupakan
gabungan antara lemak dengan protein di dalam hati. LDL ini mudah
dioksidasi oleh sel-sel perusak ( radikal bebas ) sehingga tidak dapat masuk
ke aliran darah dan menyebabkan terjadinya arterosklerosis yang akhirnya
dapat mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner. Oleh sebab itu
LDL ini merupakan kolesterol jahat dalam tubuh

7. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.

Tubuh manusia hanya memerlukan garam kurang dari 5 gram setiap


hari. Penderita penyakit jantung yang disertai hipertensi dan oedema berat
dianjurkan tidak menambahkan garam dapur dalam hidangan sehari-
harinya. Oedema adalah pembengkakan, untuk penderita jantung biasanya
terjadi pembengkakan pada kaki terutama kaki kanan. Sedangkan penderita
jantung dengan hipertensi dan oedema ringan dapat mmenambahkan sedikit
garam dapur yaitu 2-3 gram / hari ( sekitar ½ sendok teh ). Dapat juga
menggunakan garam diet tetapi tetap dalam jumlah yang dibatasi yaitu 2-4
gram/ hari ( ½ - 1 sendok teh ). Hindari atau kurangi makanan asin seperti
ikan teri, ikan asin, terasi, petis, garam dapur, air kaldu blok, minyak ikan,
saus tiram, petis, sambal botolan, saos tomat, kecap asin atau manis,

13
makanan kaleng dan penyedap rasa. Jenis makanan ini terutama garam
dapur dan kecap memiliki kandungan natrium dan kalium yang tinggi.

8. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas

9. Serat cukup untuk menghindari konstipasi

10. Cairan cukup ,kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan

11. Bntuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam


poni kecil

12. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enternal, parenteral, atau suplemen gizi

2.2.3 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian :

1. Diet Jantung I

Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung seperti Myocard


Infarct (MCI) atau Dekompensatio Cardis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5
liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet
ini sangat rendah energi dan semua zat tinggi, sehinggga sebaiknya hanya
diberikan selama 1-3 hari.

2. Diet Jantung II,

Diet Jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I , atau setelah fase akut dapat
diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung
II Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.

3. Diet Jantung III,

Diet Jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet
diberikan sebagai perpindahan diet jantung II atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau

14
edema,diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energi
dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.

4. Diet Jantung IV

Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan


sebagai perpindahan diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan
keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet
jantung IV garam rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali
kalsium.

Cara Memesan Diet, cukup menuliskan Diet Jantung I/II/III/IV Garam Rendah
I/II/III ( DJ I/II/III/IV GR I/II/III )

2.2.4 Makanan untuk Diet Penyakit Jantung

Bagi penderita penyakit jantung, mengonsumsi makanan yang aman dan sehat
sangat penting untuk menjaga organ vital ini tetap dapat berfungsi dengan relatif
normal. Prinsip diet jantung adalah menghindari makanan yang tinggi lemak (terutama
lemak jenuh dan lemak trans), karena dapat mengakibatkan penyumbatan dan
penyempitan pembuluh darah.

Berbeda dari diet penurunan berat badan, diet jantung merupakan bagian dari
pengobatan penyakit jantung dengan memastikan jantung tidak bekerja ekstra dalam
memompa darah akibat adanya tumpukan lemak.

Diet jantung bukan hanya direkomendasikan bagi pasien penyakit jantung, tetapi
juga semua orang yang memiliki riwayat darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kegemukan
atau obesitas. Dengan menjalankan diet jantung, risiko terkena stroke atau serangan
jantung juga akan menurun.

Secara umum, diet jantung dikelompokkan menjadi 3 kategori berdasarkan bahan


makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan dihindari, yaitu sebagai berikut.

1. Makanan yang dianjurkan

Berikut ini daftar makanan yang disarankan untuk diet jantung.


15
a. Makanan pokok : nasi, roti, kentang, pasta, mie, dan tepung-tepungan

b. Lauk hewani : ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, dan putih telur

c. Lauk nabati : kacang hijau dan kacang kedelai (termasuk hasil olahannya
seperti tahu dan tempe)

d. Sayuran : semua jenis sayuran yang tidak mengandung gas, seperti buncis,
kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, toge, ketimun, dan oyong

e. Buah buahan : semua jenis buah-buahan segar seperti pisang, apel, pepaya,
jeruk, melon, semangka, dan alpukat

f. Lemak : minyak yang mengandung lemak tak jenuh, seperti minyak jagung,
minyak kedelai, dan minyak zaitun

g. Minuman : teh encer, sirup, dan yogurt

h. Bumbu dan jenis bahan masakan lain : semua jenis bumbu segar, gula pasir,
dan madu

2. Makanan yang harus dibatas

Sementara itu, makanan yang harus dibatasi adalah sebagai berikut ini.

a. Makanan pokok: bolu, roti manis, dan biskuit

b. Lauk hewani: daging merah tanpa lemak dan kuning telur

c. Lauk nabati: kacang merah, kacang tanah, dan kacang mede

d. Sayuran: asparagus, bayam, dan buah bit

e. Lemak: minyak kelapa dan santan encer

f. Minuman: cokelat

g. Bumbu: cabai dan lada

3. Makanan yang dihindari


16
Berikut ini sejumlah makanan yang harus dijalani dalam diet jantung.

a. Makanan pokok : kue yang mengandung lemak tinggi (seperti cake dan
pastry), ketan, mie instan, serta bahan makanan yang mengandung gas atau
alkohol (ubi, singkong, dan tape)

b. Lauk hewani : daging merah berlemak, ayam dengan kulit, sosis, ham,
limpa, babat, otak, udang, cumi, kerang keju, dan susu full cream

c. Sayuran : sayuran yang mengandung gas, seperti kol, sawi, nangka muda,
dan lobak.

d. Buah : buah yang menimbulkan gas, seperti nangka, durian, dan nanas

e. Lemak : mentega dan santan kental

f. Minuman : teh kental, minuman yang mengandung soda, dan minuman


beralkohol

g. Bumbu : bumbu olahan yang mengandung natrium, seperti penyedap rasa


dan kaldu instan

Kementerian Kesehatan RI juga menyarankan pelaku diet jantung untuk


menghindari kopi maupun alkohol. Jika seseorang memiliki riwayat
hipertensi (tekanan darah tinggi), hindari juga makanan yang mengandung
garam tinggi, termasuk makanan yang menggunakan penguat rasa (MSG).

2.2.5 Rekomendasi Asupan Nutrisi untuk Pencegahan Penyakit Jantung.

Nutrisi Rekomendasi Asupan

Lemak jenuh < 7% dari total kalori

Lemah tak jenuh ganda > 10% dr total kalori

Lemak tak jenuh tunggal > 20% dr total kalori

Lemak total 20% - 35% dr total kalori

17
Karbohidrat 50% - 60% dr total kalori

Serat 20 - 30 g/hari

Protein Sekitar 15 % dari total kalori

Total kalori (energi) Seimbang antara asupan dan penggunaan


energi utk mempertahankan BB tetap
normal atau mencegah peningkatan BB

2.2.6 Standart Diet Jantung

1. Diet Jantung I

NAMA :

UMUR :

POLI :

STANDAR DIET JANTUNG I ENERGI 900 KAL

Protein(35 g) Lemak(10 g) Karbohidrat(158 g)

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Bahan Berat URT Penukar (P) Contoh menu


Pukul 06.00
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu +
Sonde
Margarin tanpa
2g ½ sdt ½ minyak
garam
Pukul 08.00
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu +
Sonde
Margarin tanpa
2g ½ sdt ½ minyak
garam
Pukul 10.00

18
Jeruk 220 g 4 bh sdg 2 buah Sari jeruk
Pukul 12.00
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu
Sonde
Margarin tanpa
2g ½ sdt ½ minyak
garam
Pukul 16.00
Jeruk 220 g 4 bh sdg 2 buah Sari jeruk
Pukul 18.00
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Susu
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu +
Pukul 20.00
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu +
Sonde
Margarin tanpa
2g ½ sdt ½ minyak
garam
Keterangan :

¤ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak (13 g)

2. Diet Jantung II

NAMA :

UMUR :

POLI :

STANDAR DIET JANTUNG II ENERGI 1300 KAL

Protein(35 g) Lemak(10 g) Karbohidrat(158 g)

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Bahan Berat URT Penukar (P) Contoh menu


Pagi
Bubur 200 g 1 gls ½ karbohidrat Bubur

19
Telur 50 g 1 btr 1 hewani * Orak arik telur
Sup oyong+labu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran
siam
Minyak 5g 1 sdt 1 minyak
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Tepung susu skim 20 g 4 sdm 1 susu Susu
Snack
Tepung maizena 25 g 5 sdm ½ karbohidrat Puding buah
Buah 190 g 1 ptg bsr 1 buah Melon
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Siang
Bubur 200 g 1 gls ½ karbohidrat Bubur
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Daging bb tomat
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Bening bayam
Buah 180 g 1 ptg bsr 1 buah Semangka
Minyak 10 g 2 sdt 2 minyak
Snack sore
Buah 50 g 1 bh 1 buah Pisang
Biskuit 20 g 2 bh bsr ½ karbohidrat
Malam
Bubur 200 g 1 gls ½ karbohidrat Bubur
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Daging semur
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah wortel
Buah 110 g 2 bh 1 buah Jeruk
Minyak 5 gk 1 sdt 1 minyak
Snack malam
Biskuit 20 g 2 bh bsr ½ karbohidrat Biskuit
Keterangan :

¤ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak (13 g)

3. Diet Jantung III

NAMA :

20
UMUR :

POLI :

STANDAR DIET JANTUNG III ENERGI 1700 KAL

Protein(61 g) Lemak(38 g) Karbohidrat(263 g)

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Bahan Berat URT Penukar (P) Contoh menu


Pagi
Nasi tim 200 g 1 gls 1 karbohidrat Nasi tim
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ¤ Semur ayam
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Tempe bacem
Tumis kacang
Sayuran B 50 g ½ gls ½ sayuran
panjang
Minyak 5g 1 sdt 1 minyak
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula Teh manis
Snack
Buah 190 g 1 ptg bsr 1 buah Jus melon
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Siang
Nasi tim 300 g 1 ½ gls 1 ½ karbohidrat Nasi tim
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ¤ Ayam panggang
Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Tahu bb tomat
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cah labu siam
Buah 180 g 1 bh 1 buah Semangka
Minyak 5g 1 sdt 1 minyak
Snack sore
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula Teh manis
Malam
Nasi tim 200 g 1 gls 1 karbohidrat Nasi tim
Daging 35 g 1 ptg sdg 1 hewani * Daging rolade
Telur ayam 55 g 1 btr 1 hewani *
Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu

21
Sup
Sayuran B 50 g ½ gls ½ sayuran
wortel+buncis
Buah 190 g 1 ptg bsr 1 buah Jus apel
Minyak 5g 1 sdt 1 minyak
Gula 15 g 1 sdm 1 gula
Snack malam
Biskuit 20 g 2 bh bsr ½ karbohidrat Biskuit
Keterangan :

¤ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak (13 g)

4. Diet Jantung IV

NAMA :

UMUR :

POLI :

STANDAR DIET JANTUNG IV ENERGI 2100 KAL

Protein(75 g) Lemak(50 g) Karbohidrat(328 g)

Total kebutuhan bahan makanan sehari

Bahan Berat URT Penukar (P) Contoh menu


Pagi
Nasi 100 g ¾ gls 1 karbohidrat Nasi
Ayam tanpa kulit 40 g 1 ptg sdg 1 hewani ¤ Ayam bb kari
Tempe 50 g 2 ptg sdg 1 nabati Oseng tempe
Tumis kacang
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran
panjang+taoge
Minyak 5g 1 sdt
Snack
Buah 190 g 1 ptg bsr 1 buah Jus melon
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Siang

22
Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi
Ikan 80 g 2 ptg sdg 2 hewani ¤ Pepes ikan
Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Perkedel tahu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Cap cay sayuran
Buah 110 g 2 bh sdg 1 buah Jeruk manis
Minyak 10 g 2 sdt 2 minyak
Snack sore
Buah 110 g 2 bh 1 buah Jus jeruk
Gula pasir 13 g 1 sdm 1 gula
Malam
Nasi 200 g 1 ½ gls 2 karbohidrat Nasi
Daging 70 g 2 ptg sdg 2 hewani * Daging semur
Tahu 110 g 1 bj bsr 1 nabati Pepes tahu
Sayuran B 100 g 1 gls 1 sayuran Sayur lodeh
Buah 110 g 1 bh 1 buah Pepaya
Minyak 10 g 2 sdt 2 minyak
Santan 40 g 43 gls 1 minyak
Keterangan :

¤ Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g) # Protein tinggi lemak


(13 g)

23
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Nutrisi pada Pasien Jantung Koroner

3.1 Pengkajian

I. Identitas Klien

Nama : Tn. -
Usia : 65 tahun
Status : kawin
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : Terakhir SD
Pekerjaan : Sopir
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Pengkajian : 17 Februari 2020 Jam: 10.00

II. Riwayat Kesehatan

a) Keluhan Utama

Pasien masuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan utama nyeri pada
dada kiri yang muncul saat beraktivitas dan sesak nafas. Riwayat kesehatan
pasien yang berkaitan dengan nutrisi ialah pasien mengeluh mual, nafsu makan
menurun, mengalami penurunan berat badan dan badan terasa lemah.

b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat melakukan pengkajian tanggal 17 Februari 2020 jam 10.00 WIB
pasien masih mual, pasien mengatakan berat badan berkurang selama sakit,
pasien mengatakan nafsu makan menurun, pasien mengatakan sebelum sakit
tubuh pasien gemuk. Pasien terlihat lemas dan wajah pucat. Keluarga
mengatakan semua diet yang disediakan rumah sakit tidak ada yang habis.

c) Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit hipertensi tetapi tidak


patuh minum obat dan masih mengonsumsi makanan berlemak. Pasien juga
memiliki riwayat CKD sejak 2 bulan yang lalu dan pasien mengatakan seorang
yang perokok.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
hipertensi dan jantung.

III. Kebutuhan Dasar (ADL)

24
Pengkajian pola aktifitas sehari-hari pasien, pada saat masih sehat pasien makan
3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk, jarang mengonsumsi sayur dan buah,
pasien makan ¼ porsi. Pasien dan keluarga mengatakan tidak mengetahui pola
diet hipertensi dan jantung. Pasien minum 6-8 gelas perhari (2000 ml/hari).
Selama dirawat pasien diberikan diet Jantung III yaitu diet yang mengandung
rendah kalori, rendah garam dan memiliki cukup zat gizi lainnya. Diet yang
disediakan rumah sakit hanya mampu dihabiskan ¼ porsi diarenakan tidak nafsu
makan. Pasien minum sebanyak 2600 ml dan BAK perhari 250 cc/hari.

IV. Pengukuran

Tinggi Badan : 170 cm

Berat Badan : 52 kg

IMT : 17,99 kg/m2 (Kurus, kekurangan berat badan tingkat ringan)

TTV

TD : 136/68 mmHg

Nadi : 48 x/menit

Pernafasan : 17 x/menit

Suhu : 36,3oC

V. Pemeriksaan Fisik

Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil :

1) Keadaan Umum : Pasien tampak lemah, dan pucat dengan compos mentis

2) Kepala

Rambut : Rambut klien bersih

Wajah : Wajah klien tampak pucat

Mata : Konjungtiva anemis, sklera ikterik

Hidung : Pernafasan cuping hidung


25
Mulut : Mukosa bibir kering dan pucat

Leher : Tidak ditemukan adanya pembesaran vena jugularis dan


kelenjar tiroid.

3) Thoraks
Paru : I : Simetris kiri dan kanan
Pa : Fremitus kiri dan kanan
Pe : Sonor
A : Vesikuler
Jantung : I : Ictus cordis tidak terlihat
Pa : Ictus cordis teraba di RIC V
Pe : Batas jantung : kiri : 2 jari medial RIC V,
Kanan : RIC II
A : Irama jantung regular

4) Abdomen : I : Simetris kiri dan kanan


Pa : Hepar tidak teraba
Pe : Tympani
A : Bising usus normal

5) Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, saat ini pasien terpasang infus
dibagian tangan sebelah kanan IVFD Nacl 0,9 %.

VI. Pemeriksaan Penunjang


Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil laboratorium ditemukan Hb
13,7g/dl, leukosit 6,090/mm3, hematokrit 41%, ureum 98 mg/dl, kreatinin 2,5
mg/dl, GDS 152 mg/dl (<200 mg/dl), kolesterol total 266, HDL kolesterol 32,
LDL kolesterol 206

VII. Terapi Pengobatan


Pasien mendapat terapi infus NaCL 0,9% 12 jam/kolf ditangan sebelah kanan,
terpasang O2 3L/menit, Aspitor 1x100 mg, Clopidogrel 1x75 mg, Atorvastatin
1x20 mg, Tanapress 1x5 mg, Bisoprolol 2,5 mg x 1, Laxadin 1x10cc, Bicnat
3x500 mg.

3.2 Analisis Data


Analisis Data

Pengelompokan Data Kemungkinan Penyebab Masalah


DS: Peningkatan kebutuhan Defisit Nutrisi
Pasien mengatakan berat badan metabolisme
berkurang selama sakit
-Pasien mengatakan nafsu makan
menurun, pasien mengeluh mual dan
dietnya hanya habis ¼ porsi.

26
-Istri pasien mengatakan sebelum
sakit tubuh pasien terlihat gemuk.

DO:
-Pasien tampak lesu dan lemah
-Mukosa bibir kering
-Konjungtiva anemis
-Diet tampak tidak habis.
-BB sebelum sakit 59 kg
-BB saat sakit 52 kg dengan tinggi
badan 170 cm.

3.3 Diagnosa Keperawatan

Defisit Nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme ditandai


dengan berat badan menurun, nafsu makan menurun hanya habis ¼ porsi, mukosa bibir
kering. (SDKI PPNI, D.0019)

3.4 Intervensi Keperawatan

Intervensi Keperawatan

No Hari/ Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasionalisasi


. Tangg Keperawatan kriteria Keperawatan
al hasil
1 17/02/ Defisit Setelah Manajemen Manajemen nutrisi
2020 Nutrisi dilakukan nutrisi Observasi :
berhubungan intervensi, Observasi : -Untuk mengetahui status
dengan diharapkan -Identifikasi nutrisi pasien sehingga
peningkatan status status nutrisi dapat melakukan
kebutuhan nutrisi -Identifikasi intervensi yang tepat
metabolisme membaik alergi dan -Untuk mengetahui alergi
ditandai dengan intoleransi dan intoleransi makanan
dengan berat kriteria makanan pasien sehingga tidak
badan hasil: -Identifikasi menyajikan makanan
menurun, 1. Porsi kebutuhan kalori tersebut.
nafsu makan makanan dan jenis nutrien - Mencukupi kalori sesuai
menurun yang -Monitor asupan kebutuhan pasien dapat
hanya habis dihabiskan makanan membantu proses
¼ porsi, meningkat -Monitor berat penyembuhan dan
mukosa bibir badan menghindari terjadinya
kering. 2. Berat -Monitor hasil komplikasi.
badan pemeriksaan -Untuk mengetahui
(SDKI membaik laboratorium bagaimana asupan makan
PPNI, (albumin, total pasien.
D.0019) 3. Indeks protein, -Untuk mengetahui berat
massa tubuh hemoglobin, dan badan membaik atau
membaik hematokrit level tidak.

27
yang -Untuk mengetahui hasil
4. Nafsu mengindikasikan pemeriksaan laboratorium
makan status nutrisi dan (albumin, total protein,
membaik untuk hemoglobin, dan
perencanaan hematokrit level yang
(SLKI selanjutnya) mengindikasikan status
PPNI, L. nutrisi dan untuk
03030) Terapeutik : perencanaan selanjutnya)
-Fasilitasi
menentukan Terapeutik :
pedoman diet. - Status gizi menunjukkan
seberapa besar kebutuhan
Edukasi : fisiologis individu tersebut
-Anjurkan posisi telah terpenuhi
duduk saat keseimbangan nutrisi
makan. antara yang masuk dan
-Ajarkan diet yang dibutuhkan untuk
yang kesehatan optimal
diprogramkan sangatlah penting.

Kolaborasi : Edukasi :
-Kolaborasi -Untuk pengaturan posisi
dengan ahli gizi duduk yang nyaman saat
untuk makan.
menentukan -Memberikan informasi
jumlah kalori dan kepada pasien dan
jenis nutrient keluarga agar kebutuhan
yang dibutuhkan nutrisi pasien terpenuhi.

Kolaborasi :
- Sangat penting dan
bermanfaat dalam
perhitungan dan
penyesuaian diet untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien dilakukan
oleh tenaga profesional
yang tepat.

3.5 Implementasi Keperawatan

No. Diagnosa Tindakan Keperawatan TTD


Keperawatan
1 Defisit Nutrisi Observasi :
berhubungan dengan -Mengidentifikasi status nutrisi
peningkatan -Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
kebutuhan -Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
metabolisme nutrien

28
ditandai dengan -Memonitor asupan makanan
berat badan -Memonitor berat badan
menurun, nafsu -Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
makan menurun (albumin, total protein, hemoglobin, dan
hanya habis ¼ porsi, hematokrit level yang mengindikasikan status
mukosa bibir kering. nutrisi dan untuk perencanaan selanjutnya)

(SDKI PPNI, Terapeutik :


D.0019) -Menyajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
-Memberikan makanan rendah garam dan kalori.

Edukasi :
-Menganjurkan posisi duduk saat makan.
-Mengajarkan diet yang diprogramkan
-Memberikan pendidikan kesehatan terkait jenis
dan prinsip diet penyakit jantung koroner

Kolaborasi :
-Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan

3.6 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Tanggal Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf


Keperawatan
Jum’at, Defisit Nutrisi S:
21 berhubungan dengan -Pasien mengatakan mual muntah saat makan
Februari peningkatan tidak ada
2020 kebutuhan -Pasien mengatakan memakan makanan lain
metabolisme selain diet dari rumah sakit yang sesuai
ditandai dengan dengan anjuran dari dokter
berat badan
menurun, nafsu O:
makan menurun -Pasien menghabiskan diet ¾ dari rumah
hanya habis ¼ porsi, sakit
mukosa bibir kering. -Pasien terlihat lebih bersemangat dan ceria
-Mukosa bibir sudah lembab
(SDKI PPNI,
D.0019) A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi dihentikan

29
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan
atau penghambatan pembuluh arteri koronaria. Gejala yang umum adalah kadang-
kadang tidak ada gejala, angina, angina tidak stabil, serangan jantung, kematian
mendadak, berkeringat dingin. atau nafas pendek. Ada tiga faktor risiko penyakit
jantung koroner, yaitu faktor risiko utama, misalnya kadar kolesterol yang abnormal,
hipertensi, dan merokok, faktor risiko tidak langsung. misalnya DM, kegemukan, tidak
aktif, dan stes, dan faktor risiko alami, misalnya keturunan. gender, dan usia. Penyakit
jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari
fakto-faktor resiko. seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan
aktivitas fisik dan olehraga secara teratur. menghindari stress kerja.

4.2 Saran

Pada penderita penyakit jantung koroner hendaknya mengurangi makanan yang


tinggi kolesterol. Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini bisa menambah wawasan
pembaca mengenai penyakit jantung, penatalaksanaan diet untuk pasien penyakit
jantung, dan mengetahui asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi khususnya pada pasien
penyakit jantung coroner.

30
DAFTAR PUSTAKA

Harismi Asni. (2021). Makanan yang Direkomendasikan dan Pantangannya dalam Diet
Jantung. https://www.sehatq.com/artikel/diet-jantung-dan-panduan-dalam-
menjalankannya (diakses pada 27 Januari 2022)

dr. Savitri Tania. (2021). Berbagai Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai.
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/jantung/penyakit-jantung/gejala-umum-
serangan-jantung/%3famp=1 (diakses pada 27 Januari 2022)

dr. Tania Savitri. (2021). 10 Cara Ampuh Mencegah Penyakit Jantung dan
Kekambuhannya. https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/jantung/pencegahan-
penyakit-jantung/%3famp=1 (diakses pada 27 Januari 2022)

dr. Pittara. (2021). Penyakit Jantung. https://www.alodokter.com/penyakit-jantung


(diakses pada 27 Januari 2022)

Mardalena Ida, Suryani Eko. (2016). Modul Ilmu Gizi

Nugraha Daniel, Afriani Nila, dkk. (2014). Berbagai Jenis Menu Untuk Penyakiylt
Jantung Koroner. https://www.academia.edu/9653321/Makalah_menu_untuk_pjk
(diakses pada 27 Januari 2022)

31

Anda mungkin juga menyukai