Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GIZI DAN DIET

GIZI PADA PENYAKIT JANTUNG

DISUSUN OLEH :

1. AGUSTIN WULANSARI (191181)


2. AHYUNAN NICO (191182)
3. AJENG AYU (191183)
4. ALIFIA NURFUFA S (191184)
5. AMY DWI C.P (191185)
6. ANIS SUSANTI (191186)
7. ARI SIGIT SANJAYA (191187)
8. AZIZAH RIZQI AMALIA (191188)
9. BIMA JURIA A.P (191189)
10. CINDY TRI M (191190)
11. DAHLYANI (191191)

PRODI KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN

TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul gizi pada penyakit jantung ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
gizi dan diet. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen, selaku dosen mata


kuliah gizi dan diet yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Malang, 13 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................3
2.1 Pengertian Jantung......................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Penyakit Jantung.......................................................3
2.3 Kebutuhan Zat Gizi pada Penderita Penyakit Jantung................5
2.4 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian..............................................10
2.5 Nutrisi untuk Pasien Jantung.......................................................11
2.6 Bahan Makanan untuk Pasien.....................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................15
4.1 Saran............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomer satu di
dunia. Penyakit ini bukan hanya menjadi masalah di negara maju, tetapi
juga negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan riset yang
dilakukan sebuah lembaga kesehatan di Indonesia, ternyata penyakit
jantung juga merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia saat ini.
Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang mematikan.
Tingkat kejadian terus meningkat setiap tahun. Persentase kematian akibat
penyakit jantung koroner adalah 53 %.
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyebab
terjadinya penyakit jantung koroner. Terdapat sekitar 36 juta penduduk
atau sekitar 18% dari total penduduk Indonesia yang menderita kelainan
lemak darah ini. Dari jumlah tersebut, 80% meninggal mendadak akibat
serangan jantung, dan 50%-nya tidak menampakkan gejala sebelumnya.
Karena penyakit ini seringkali ditandai dengan kematian mendadak,
tentunya diperlukan upaya pencegahan untuk menurunkan risiko kejadian
penyakit jantung koroner. Data WHO, 17 juta orang meninggal setiap
tahun karena penyakit jantung dan pembuluh darah di seluruh dunia. Di
Amerika Serikat, setiap tahunnya, 1,5 juta orang mengalami serangan
jantung dan 478000 orang meninggal karena penyakit jantung
koroner,Data dari World Heart Federation, baik wanita maupun pria
memiliki risiko yang sama terhadap risiko penyakit jantung. Di dunia
hampir sekitar 8,5 juta wanita meninggal setiap tahunnya akibat
penyakit jantung. Data dari RS Harapan Kita ternyata pasien penderita
Penyakit Jantung Koroner baik yang rawat jalan maupun rawat inap terjadi
pengingkatan 10% setiap tahun. Bahkan dalam setahun terdapat 500 orang
pasien bedah jantung. Diet tinggi serat membantu menurunkan kolesterol.
Vegetarian yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki risiko terkena
penyakit jantung yang rendah. Serat yang demikian misalnya pectin dalam

1
buah apel dan kulit gandum memiliki efek yang positif terhadap kolesterol
darah. Contoh lain dari serat diantaranya adalah buncis kering, kacang
polong, dan getah(gum). Niasin juga dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dan mengurangi risiko untuk terkena penyakit jantung. Niasin
juga dapat meningkatkan kolesterol HDL dan mengurangi kelesterol LDL.
Sumber-sumber diet yang baik untuk niasin meliputi daging tidak
berlemak, buncis kering dan kacang polong, serta kacang tanah. (Fatma,
2010)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis penyakit jantung?
2. Bagaimana kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit jantung?
3. Bagaimana jenis diet pada penderita penyakit jantung?
1.3 Tujuan
1. Apa saja jenis-jenis penyakit jantung?
2. Bagaimana kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit jantung?
3. Bagaimana jenis diet pada penderita penyakit jantung?
1.4 Manfaat
Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana gizi yang baik pada
penderita jantung.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Jantung
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara
peredaran melalui seluruh tubuh. Jantung berupa otot, berbentuk kerucut,
berongga dan dengan basisnya diatas dan puncaknya dibawah. Fungsi
dasar jantung adalah memompa darah merah yang kaya akan oksigen dan
nutrisi melalui pembuluh besar ke seluruh tubuh. Ketika oksigen telah
diserap oleh jaringan, pembuluh vena membawa balik darah yang
berwarna biru dan mengandung sedikit sekali oksigen ke jantung. (evelyn
c. parce, 2006)
Jantung mempunyai dua sisi, dimana setiap sisi bekerja sebagai
pompa terpisah. Setiap sisi dibagi lagi menjadi 2 ruangan, jadi
keseluruhannya ada 4 ruangan. Dua diatas, atria, berfungsi sebagai tempat
menampung, dua dibawah, ventrical, berkontraksi memompa darah. Sisi
kanan jantung menerima darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh vena
dan memompa ke paru untuk mengambil oksigen. Sisi kiri jantung
menampung darah yang balik dari paru-paru dan memompa keseluruh
jaringan tubuh yang memerlukan oksigen.
Untuk bisa mencapai seluruh otot dan organ tubuh yang berbeda-
beda, darah harus dipompa dengan tekanan yang tinggi, seperti yang pasti
anda ketahui jika pembuluh anda pernah terpotong – darah akan muncrat
kemana-mana ! Untuk melakukan ini maka jantung kita sangat kuat, dan
tidak seperti otot kaki kita, jantung tidak pernah lelah. Oleh karena itu otot
jantung menuntut suplai darah yang sangat baik, dan ini disediakan oleh
arteri koroner dan cabang-cabangnya.
2.2 Jenis-Jenis Penyakit Jantung
1. Penyakit Arteri Koroner
Ini adalah jenis paling umum dari penyakit jantung, di
mana dinding arteri menebal akibat akumulasi lemak. Kondisi ini
menghambat jumlah darah yang masuk ke jantung dan

3
meningkatkan tekanan darah.
2. Tachycardia
Tachycardia pada dasarnya adalah istilah medis untuk
peningkatan denyut jantung. Palpitasi dan detak jantung yang
tinggi dapat disebabkan karena beberapa alasan seperti merokok,
alkohol dan stres.
3. Penyakit Otot Jantung
Kadang-kadang, otot-otot jantung juga dapat melemah.
Dalam hal ini, fungsi otot-otot jantung akan melambat sehingga
tidak mampu memompa darah yang cukup untuk tubuh.
4. Penyakit Katup Jantung
Jantung memiliki 4 katup. Jika satu atau lebih dari satu
katup jantung tidak bekerja dengan baik, Anda dapat mengalami
stroke atau angina.
5. Bradikarda
Bradikardia adalah istilah medis untuk denyut jantung yang
lambat. Hal ini terjadi ketika otot-otot jantung lelah. Alat pacu
jantung yang dipasang di jantung dapat kembali memacu denyut
jantung yang melemah.
6. Gagal Jantung
Gagal jantung sering terjadi ketika jantung tidak dapat
memompa darah dan berhenti bekerja. Hal ini bisa terjadi ketika
seseorang kehilangan banyak darah, terkejut atau bahkan karena
gangguan paru-paru.
7. Penyakit Jantung Bawaan
Beberapa bayi dilahirkan dengan jantung yang lemah atau
lubang di jantung mereka. Kondisi tersebut dapat diperbaiki
dengan operasi, tetapi tidak selalu berhasil.
8. Gangguan Serebrovaskular
Terjadinya hambatan dalam sirkulasi darah dari jantung ke
otak, kondisi itu disebut penyakit serebrovaskular. Jenis penyakit

4
jantung ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke
pada otak.
9. Angina
Angina adalah istilah medis yang menggambarkan rasa
sakit dan sesak di sekitar dada. Ini diarenakan dada Anda tidak
mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini paling sering disebabkan
oleh penyumbatan kecil di arteri jantung atau koroner.
10. Penyakit Jantung Rematik
Sebuah jenis tertentu dari infeksi bakteri di masa kecil
dapat menyebabkan mempengaruhi sendi dan katup jantung.
Masalah jantung mulai muncul di usia dewasa. Satu-satunya obat
sering penggantian katup jantung dengan bantuan operasi.
11. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah pengerasan arteri. Arteri seringkali
mengeras karena adanya endapan wabah, racun dan lemak. Hal ini
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan stroke jantung.
2.3 Kebutuhan Zat Gizi pada Penderita Penyakit Jantung
2.3.1 Penatalaksanaan Gizi
Tujuan penatalaksanaan gizi adalah untuk menurunkan resiko PJK
pada orang dewasa dengan kadar LDL kolesterol inggi dengan :
1. Menurunkan kadar kolesterol LDL dibawah 130 mg/dl pada
individu dengan PJK definitif atau dua faktor resiko PJK selain
tingkat resiko tinggi kolesterol LDL.
2.  Menurunkan kadar kolesterol LDL dibawah 160 mg/dl pada
individu yang tidak mempunyai PJK definitif ataupun dua faktor
resiko PJK selain tingkat resiko tinggi kolesterol LDL.
3. Penurunan pemasukan lemak jenuh dan kolesterol, bersamaan
dengan penurunan berat badan jika individu tersebut mempunyai
kelebihan berat, adalah cara untuk mencapai tujuan ini. Walaupun
pemantauan kadar kolesterol pada anak-anak juga diperlukan tetapi
tujuan khusus bagi mereka belum lagi dipublikasikan.

5
2.3.2 Pembatasan Natrium
Sumber-sumber dalam makanan :
1. Natrium merupakan unsur alami yang terdapat pada semua bahan
pangan. Daging, ikan, susu dan telur mengandung lebih bnayak
natrium daripada buah-buahan, sereal dan sayur mayor.
2. Natrium merupakan konstituen dalam garam dapur (natrium
klorida) yang lazim digunakan untuk memasak dan disediakan
dimeja makan sebagai penambah rasa. Natrium juga menjadi
komponen beberapa bahan penyedap makanan dan aditif seperti
bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium
bikarbonat). Unsur ini juga terdapat dalam bahan pengawet
makanan seperti natrium benzoate dan natrium sulfit (sendawa).
3. Kandungan natrium dalam makanan semakin meningkat dengan
diterapkannya berbagai cara pengawetan seperti menambah garam
dalam pembuatan ikan asin, ebi, ham, lidah asap dan keju.
Demikian pula, buah-buahan dan sayuran yang diasinkan, acar dan
sayur yang disimpan dalam botol atau kaleng, berbagai jenis saus
seperti taoco, saus tomat, sambal dan lain-lain.
4. Roti dan kue yang dikembangkan dengan soda kue atau natrium
bikarbonat juga turut menambah konsumsi natrium bagi mereka
yang memiliki kebiasaan makan roti atau kue sebagai camilan
(snack).
2.3.3 Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat
seperti yang digambarkan secara garis besar oleh contoh diet
rendah garam dibawah ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat
dipakai untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi
ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan
dengan konsumsi garam yang tinggi.
Sebagian besar preparat diuretic akan menorong ekskresi kalium
disamping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi

6
klasium selama pengobatan dengan preparat diuretic diperlukan
suplementasi unsur tersebut (misalnya dengan pemberian tablet
kalium, seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCl).
1. Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal
Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih
dari ½ sendok the atau 2 gram garam dapur sehari) pada
waktu memasak.
2. Dimeja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam
dapur atau pun bahan penyedap yang mengandung
natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan
lain-lain.
3. Konsumsi susu sapi harus dibatasi tidak boleh lebih dari
500 ml per hari. Kalau mungkin, susu sapi diganti
dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan
natriumnya sangat sedikit.
4. Makanan berikut ini harus dihindari :
 Makanan asin : ham, lidah asap, ikan asin, ebi,
telur asin, keju, dendeng, abon, korned,
sardencis, dan sebagainya.
 Berbagai penyedap dari aditif : garam dapur,
bumbu masak, vetsin, soda kue, kecap, saus
tomat, tauco, petis, terasi dan lain-lain.
 Makanan camilan : roti, kue, biscuit dan lain-
lain yang diolah dengan soda kue atau garam
dapur.
 Makanan nabati yang diasinkan : pindakas
(mentega kacang), kacang asin, margari biasa
dan lain-lain.
 Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah
garam, dianjurkan penggunaan bumbu yang
tidak mengandung natrium seperti gula, cuka,

7
bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos,
salam dan lain-lain. Di toko swalayan juga
tersedia garam kalsium khusus diet (Slim and
Fit) yang terutama mengandung kalsium
klorida.
2.3.4 Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas
Sejumlah penelitian yang membandingkan berbagai
populasi pada berbagai bagian dunia telah memperlihatkan bahwa
kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu diantara
sejumlah factor yang berkaitan dengan peningkatan inidensi
penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga behubuingan dengan
konsumsi lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur dan
daging, sementara konsumsi lemak takj jenuh yang terdapat
didalam minyak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai,
relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan
cara mengurangi konsumsi lemak hewan. Makanan yang
mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi. Masulan
kalori sehingga terjadi penurunan berat badan. Apabila keadaan
obesitas tidak terdapat, ke dalam diet harus disertakan makanan
ekstra yang mengandung hidratarang kompleks. Misalnya, ekstra
roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan pengurangan
konsumsi kolesterol. Kolesterol ditemukan hganya pada lemak
hewani. Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan
konsumsi lemak, yang kaya akan asam-asam lemak tak-jenuh
ganda, memberikan efek yang menguntungkan dalam penurunan
kadar kolesterol darah. (Contoh-contoh asam lemak omega-3 yag
banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan
lemutu).
Berikut ini Diet Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas

8
(RKLT) :Diet RKLT : kaya akan asam-asam lemak tak-jenuh dan
rendah kolesterol.
1. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untk
menggantikan susu fullcream atau susu penuh (whole
milk).
2. Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim
dipakai harus dihindari. Sebaiknya digunakan minyak
jagung atau minyak kedelai untuk menumis atau
memeasak. Untuk keperluan makan roti dapat
digunakan margarine khusus yang kaya akan asam
lemak tak-jenuh. Contoh-contoh margarine ini adalah
flora (Van dan Berghs). Golden Corn (Kraft Foods
Ltd), remia (Remia Ltd, Holland) yang dapat dibeli di
took swalayan.
3. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti
daging ayam kampong dan daging sapi yang kurus, dan
gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu,
kepala ayamn jangan dimakan).
4. Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda
menyukainya. Ikan yang dagingnya putih memiliki
kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak yang
terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk atau
berdaging gelap sebagian besar mengandung lemak tak-
jenuh.
5. Kuning atau merah telur, khususnya ayam negeri
(broiler) mempunyai kandungan kolesterol dan lemak
jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam
kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak
melampaui dua butir/minggu. Putih telur dapat dimakan
bebas.
6.  Keju seharusnya dihindari, kecuali cottage cheese yang

9
dapat dimakan tanpa bebas
2.4 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
2.4.1 Diet jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung
Myocard Infact atau dekompensasio kordis berat. Diet diberikan
berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien
dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energy dn semua zat
gizi, sehingga sebaiknya diberikan selama 1-3 hari.
2.4.2 Diet jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring
atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I
atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi atau
edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini
rendah energy, protein, kalsium, dan tiamin.
2.4.3 Diet jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak
atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II
atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat.
Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet
Antung III garam rendah. Diet ini rendah nergi kalsium, tetapi
cukup zat gizi lain.
2.4.4 Diet jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau
kepada pasien jantung dengan keadaan ringan.jika disertai
hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam
rendah. Diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

2.5 Nutrisi untuk Pasien Jantung


2.5.1 Nutrisi Preventif
1. Mempertahankan kadar kolesterol total <200 mg/dL atau rasio

10
kolesterol total HDL kolesterol <4,5 dan LDL kolesterol <100
mg/dL (bila pasien pernah mengalami serangan jantung koroner
atau menderita penyakit diabetes)
2.  Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan lingkar perut
kurang dari 80 cm (pada wanita) serta kurang dari 90 cm (pada
laki-laki) jika hal ini dimungkinkan.
3. Mengurangi asupan lemak jenuh hingga kurang dari 5% dari total
kalori atau gunakan hanya 2-3 sendok makan minyak perhari.
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh. Cara
memasak yang baik untuk mengurangi asupan lemak ini adalah
merebus, mengukus, menanak, menumis, memanggang, membakar
dan memepes.
4.  Jika kadar trigliserida tinggi, kurangi konsumsi hidratang sedrhana
seperti gula pasir, gula aren, madu, makanan manis lainnya.
Perbanyak konsumsi hidratang kompleks seperti sayuran, buah,
dan sereal atau biji yang utuh serta makanan berserat lainnya (agar-
agar, kolang-kaling, selasih, rumput laut, cincau)
5. Jika kadar homo sistenin dalam darah tinggi, diet yang dapt
dilakukan untuk menurunkannya adalh dengan meningkatkan
konsumsi makanan nabatu yang kaya akan asam folat dan vitamin
B6 seperti sauran hijau serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang
utuh.
6. Makan makanan yang banyak mengandung nutrient antioksidan
seperti vitamin E, C dan beta karoten yang akan mengurangi kadar
LDL teroksidasi. LDL teroksidasi lebih sukar difagositosis oleh
sel-sel fagosit seperti makrofag daripada LDL biasa sehingga
bentuk teroksidasi ini lebih bertahan dalam serum.
7. Pertimbangkan suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU
vitamin E per hari.
8. Lakukan olahraga aerobic selama 30 menit per hari.
2.5.2 Nutrisi Kuratif

11
1. Terapi nutrisi harus ditujukan kepada hal-hal berikut ini.
2. Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Paa pasien diabetes
dengan dislipidemia, asupan kolesterolnya harus dikurangi hingga
dibawah 200 mg/hari.
3. Kurangi asupan total lemak hingga kurang lebih 20% dari total
kalori.
4. Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.
5. Tingkatkan asupan serat khususnya serat larut hingga 2-35 gr/hari
untuk mengikat kolesterol yang dihasilkan oleh tubuh sendiri dala
bentuk garam empedu sehingga kolesterol ii tidak diserapkembali
oleh usus.
6. Tingkatkan konsumsi ikan, khususnya ikan laut yang kaya akan
asam lemak omega-3, paling tidak 2-3kali seminggu.
7. Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam
kampung dan ikan atau dengan protein nabati seperti tempe atau
tahu  (kedelai mengandung soya-lecithine dan isoflavon yang dapat
menurunkan kadar LDFL kolerterol)
8. Terapi diet dan olahraga harus dicoba terlebih dahulu sebelum
menggunakan obat-obat penurun kolesterol.
9. Preskripsi diet
10. Sering mengkonsumsi buah dan sayuran.
11. Sering memakan lalapan, buatlah minuman dari rumput laut,
kolang kaling, selasih, cincau,dll tanpa menggunakan sirup yang
berlebihan.
12. Gunakan roti dari biji gandum yang utuh.
13. Makan makanan sereal berserat tinggi seperti havermout pda
waktu sarapan.
14. Ganti daging merah dengan daging putih seperti ayam kampong.
Jangan mengkonsumsi bagian kepala, ekor, dan kulit.
15. Jangan menggoreng makanan dengan banyak minyak atau dengan
jelantah. Gunakan minyak dalam jumlah sedikit sekali pakai. Kalu

12
dapat, pilih minyak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan
minyak kacang yang dikonsumsi sebagai dressing salad atau steak.
16. Gunakan susu skim, susu kedelai, atau yogurt non-fat dari pada
susu fullcream.
17. Gunakan bumbu kacang/mete yang disangrai jika ingin membuat
gado-gado.
18. Lebih baik gunakan bumbu seperti kunyit, bawang putih,dll untuk
memepes ikan daripada menggorengnya dengan mentega atau
margarine.
19. Biasakan jalan kaki daripada naik kendaraan, menggunakan tangga
daripada lift/elevator dan biasa melakukan olahraga secara teratus
seperti berenang, bersepeda, berlari kecil, senam,dll.
2.6 Bahan Makanan untuk Pasien Jantung
Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras ditim/disaring;roti, Makanan yang mengandung
karbohidrat kentang, macaroni, biscuit, gas atau alcohol seperti; ubu,
tepug beras/terigu/sagu, gula singkong, tape singkong, dan
pasir, gula merah, madu,dan tape ketan.
sirup
Sumber Daging sapi, ayam dengan Daging sapi dan ayam yang
protein hewani lemak rendah, ikan, telur, berlemak; gajih, sosis, ham,
susurendah lemak dalam hati, limpa, babat, otak,
jumlah yang telah kepiting dan kerang, keju dan
ditentukan. susu penuh.
Sumber Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering yang
protein nabati seperti; kacang kedelai dan mengandung lemak cukup
hasil olahannya, seperti tahu tinggi seperti kacang tanah,
dan tempe. mete dan kacang bogor.
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengandung gas, seperti; mengandung gas,seperti; kol,
bayam, kangkung, buncis, lobak, sawi, nangka muda.

13
wortel, tomat, tauge.
Buah Semua buah segar seperti; Buah-buah segar yang
pisang papaya, jeruk, apel, mengandung alcohol seperti
melon durian, nangka matang.
Lemak Minyak Minyak kelapa sawit dan
jagung,kedelai,margarine minyak kelapa, santan kental.
mentega dalam jumlah
terbatas,kelapa/santan dalam
jumlah terbatas.
Minuman Teh encer, coklat, sirup Kopi kental, minuman yang
mengandung soda.
Cabai, dan bumbu-bumbu lain

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan gangguan kesehatan akibat
ketidakmampuan jantung yang bersifat akut maupun kronis, yang
disebabkan oleh berkurangnya suplai darah ke miokardium dan kaitannya
dengan adanya kelainan pada sistem arteri koronaria.
Diet untuk penderita penyakit jantung yaitu rendah kolesterol
lemak terbatas. Diet tinggi serat membantu menurunkan kolesterol.
Vegetarian yang mengkonsumsi diet tinggi serat memiliki risiko terkena
penyakit jantung yang rendah. Serat yang demikian misalnya pectin dalam
buah apel dan kulit gandum memiliki efek yang positif terhadap kolesterol
darah. Contoh lain dari serat diantaranya adalah buncis kering, kacang
polong,dan getah (gum).

3.2 Saran
Pada penderita penyakit jantung hendaknya mengurangi makanan
yang tinggi kolesterol. Makanan atau minman yang mempunyai kadar gas
yang tinggi sebaiknya dihindari. Asupan serat perlu ditingkatkan, jangan
menggoreng makanan dengan banyak minyak atau dengan jelantah.
Gunakan minyak dalam jumlah sedikit sekali pakai. Kalu dapat, pilih
minyak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan minyak kacang yang
dikonsumsi sebagai dressing salad atau steak.

15
DAFTAR PUSTAKA

Moore, Mary Courtney. 1994. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta :
Hipokrates.

https://antowatu.wordpress.com/2014/06/06/makalah-ilmu-gizi/

http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-36403-Kep
%20Kardiovaskuler-Nutrisi%20Pasien%20Jantung.html#popup

16

Anda mungkin juga menyukai