Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Gagal Jantung (CHF)


Topik : Gagal Jantung (CHF)

Sub Topik : Gejala dan Pencegahan Gagal Jantung (CHF)


Hari/Tanggal : Senin, 18 Maret 2019
Waktu : 60 menit
Penyuluh/Pembicara : Haifa Nurpidah
Tempat : Rumah Sakit Ulin
Peserta/Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Rumah Sakit Ulin
Karakteristik : Pasien rawat jalan dan rawat inap serta keluarga pasien/klien
Jumlah Peserta : 65 orang

I. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan kepada pasien serta keluarga pasien di
Rumah Sakit Ulin, diharapkan pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang
apa saja gejala serta pencegahan penyakit pada Gagal Jantung (CHF).
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien Rumah
Sakit Ulin akan mampu :
a. Mengetahui definisi dari penyakit Gagal Jantung (CHF)
b. Mengetahui penyebab pemyakit Gagal Jantung (CHF)
c. Mengetahui gejala atau tanda-tanda penyakit Gagal Jantung (CHF)
d. Mengetahui pencegahan penyakit Gagal Jantung (CHF)

3) Metode Dan Media


a. Metode yang digunakan adalah pelajaran dan tanya jawab
b. Media yang digunakan adalah leaflet, powerpoint, laptop, LCD, dan
microphone.
4) Susunan Acara
No. Materi Kegiatan

1. Pembukaan/Pra 1). Membuka acara dengan memberi salam.


Interaksi
2). Menjelaskan tujuan umum dan khusus.
(10 menit)
3). Menyampaikan kontrak waktu kepada peserta.

4). Memberikan gambaran informasi yang akan


disampaikan.

2. Proses/Isi Isi materi penyuluhan :


1). Menjelaskan tentang pengertian Gagal jantung.
(30 menit)
2). Menyebutkan penyebab terjadinya Gagal jantung.

3). Menyebutkan gejala Gagal jantung.

4). Menjelaskan bahaya Gagal jantung jika tidak


segera ditangani.

5). Menyebutkan cara pencegahan Gagal Jantung.

6). Memberikan kesempatan kepada peserta untuk


bertanya.

3. Evaluasi 1). Memberi kesempatan peserta untuk bertanya.

(15 menit) 2). Memberikan pertanyaan kepada peserta.

3). Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.

4 Penutup 1). Penyuluh mengucapkan Terima Kasih atas


partisipasi para peserta.
(5 menit)
2). Mengucapkan salam penutup.
5) Lampiran Materi
a. Definisi
Gagal jantung kronik (CHF) merupakan salah satu sindrom penyakit
yang dapat menurunkan kualitas hidup. Prevalensi CHF meningkat 10%
pada lanjut usia. Chronic Heart Failure (CHF) merupakan sindrom
progresif yang mampu menurunkan kualitas hidup seseorang dan
berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan kesehatan (Ramani et al.,
2010). Gagal jantung juga merupakan ketidak mampuan jantung
memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
kejaringan tubuh (Smeltzer & Bare 2001).
Prevalensi kejadian CHF di penduduk, dengan jumlah kematian 292,2
ribu orang atau 1,2% (Antman dan Sabatine, 2012). Pasien gagal jantung
memiliki persentase yang tinggi pada usia diatas 60 tahun, seperti di
Amerika, 10% pasien CHF berusia lebih dari 70 tahun (Quaglietti et al.,
2000). Jumlah kematian penderita CHF akan meningkat seiring
pertambahan usia, dengan jumlah kematian terbanyak terjadi pada laki-laki
(71,8%) dibandingkan pada perempuan (39,1%) (Schocken et al., 1992).
Penelitian menunjukkan bahwa 20-40% pasien CHF akan mengalami
gejala depresi, sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta
menurunkan kualitas hidup (Hooley et al., 2005).
b. Penyebab
1. Genetik
Ada berbagai macam faktor pencetus sakit jantung, dimana
umumnya disebabkan karena gaya hidup yang buruk, seperti merokok,
konsumsi makanan berlemak, dan malas berolahraga. Akan tetapi,
dalam beberapa kasus, faktor genetik juga turut berperan sebagai
pencetus utama seseorang dengan sakit jantung.
Sakit jantung bawaan sangat jarang karena genetik, tetapi biasanya
karena pengaruh obat. Misalnya, pada ibu hamil, pada usia kandungan
di bawah empat bulan yang ibunya minum obat-obatan sembarangan.
Hingga kerusakan pada janin tersebut.
Penyakit jantung bawaan atau biasa disebut congenital heart
disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh
besar dekat jantung. Penyakit jantung congenital adalah bentuk yang
paling sering dijumpai pada kerusakan utama pada kelahiran bayi-bayi,
memengaruhi hampir 1% dari bayi-bayi baru lahir (8 dari 1.000).

2. Faktor Lingkungan
80% dari kematian dini akibat penyakit jantung pembuluh
darah dapat dihindari jika empat faktor risiko utama yaitu merokok,
diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan konsumsi alkohol
dapat dikendalikan.
c. Tanda Dan Gejala
1. Sesak saat beraktivitas
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh
dan paru anda. Darah membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh.
Oksigen digunakan untuk berbagai metabolisme dari sel- sel tubuh
untuk menghasilkan energi untuk aktivitas tubuh. Ketika jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka akan
timbul sesak. Sesak yang timbul bergantung dengan aktivitas tubuh
manusia. Semakin ringan aktivitas yang memicu sesak maka penyakit
gagal jantung yang diderita lebih parah.
2. Bengkak pada kedua tungkai
Bengkak pada kedua tungkai disebabkan oleh aliran darah yang
kurang baik karena fungsi pompa jantung yang kurang baik. Darah
yang tidak bisa masuk ke jantung akan tertahan pada pembuluh darah
balik yang disebut vena. Cairan dalam sirkulasi akan merembes ke
jaringan- jaringan termasuk kedua tungkai. Karena pengaruh gaya
gravitasi, cairan yang merembes dari pembuluh darah akan
terakumulasi pada kedua tungkai.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dapat menjadi manifestasi sekaligus
menjadi penyebab gagal jantung. Saat seseorang masih belum
mengalami gagal jantung dan sedang mengalami tekanan darah yang
tidak terkontrol, maka beban jantung untuk memompa darah akan
semakin berat. Sehingga menyebabkan gagal jantung. Sedangkan,
tekanan darah setelah anda terkena gagal jantung dapat tinggi, normal
maupun rendah. Hal ini bergantung dengan kondisi tubuh dan jantung
anda. Jika tekanan darah masih tinggi, perlu diberikan beberapa obat
agar tekanan darah anda dapat kembali normal dan beban jantung akan
berkurang. Jika tekanan darah anda sudah mencapai normal, maka
perlu anda pertahankan agar tidak tinggi kembali. Namun, tekanan
darah rendah pada penderita gagal jantung perlu diwaspadai karena
artinya kondisi anda akan kritis.
4. Nyeri dada
Nyeri dada untuk penyakit jantung memiliki kekhasan yaitu
nyeri dada di sebelah kiri. Nyeri menjalar hingga ke punggung, bahu,
leher, serta lengan kiri. Lokasi nyeri pada dada kiri tidak spesifik dan
tidak dapat ditunjuk. Selain itu nyeri ini banyak dirasakan seperti
tertimpa beban berat atau seperti dipukul pada bagian dada. Nyeri ini
kadang disalahartikan sebagai sakit lambung karena posisi lambung
yang juga disebelah kiri. Namun demikian, nyeri dada kiri adalah
gejala yang spesifik untuk penyakit jantung koroner. Penyakit jantung
koroner adalah penyebab tersering dari gagal jantung selain hipertensi.
5. Pingsan
Pada pasien gagal jantung dapat terjadi penurunan kesadaran
atau yang lebih dikenal sebagai pingsan. Dalam dunia kedokteran,
pingsan pada penyakit jantung adalah syncope. Hal ini dapat terjadi
karena kadar oksigen di dalam otak berkurang yang diakibatkan
gangguan pompa jantung. Akibatnya pusat kesadaran dalam otak tidak
mampu mempertahankan kesadaran penderita gagal jantung, sehingga
akan mengalami pingsan atau bahkan bisa koma.
6. Lemas
Selain sesak nafas, gejala lain yang dipicu dengan aktivitas
fisik pada penderita gagal jantung adalah lemas. Sesak yang dipicu saat
penderita melakukan aktivitas yang berat merupakan tanda awal dari
gagal jantung atau penyakit yang lain seperti dislipidemia.
Dislipidemia adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya
kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Anda perlu agak
waspada saat lemas dan sesak terjadi pada saat anda sedang melakukan
aktivitas ringan seperti berjalan kaki. Hal ini merupakan tanda bahwa
penyakit gagal jantung anda mulai parah. Anda harus segera ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat jika lemas dan sesak tersebut timbul saat
anda tidak melakukan aktivitas atau sedang beristirahat.
7. Berdebar- debar
Jantung terdiri dari otot- otot jantung yang secara otomatis
dapat berkontaksi sendiri karena memiliki aliran listrik yang otomatis.
Kelistrikan jantung yang tidak mengalir secara otomatis dapat
menyebabkan gangguan irama jantung. Banyak hal yang menyebabkan
aliran listrik pada jantung terganggu, yaitu gangguan eletrolit , obat
dan penyakit jantungnya sendiri. Pada pasien gagal jantung yang sudah
parah, ukuran ruang jantung akan membesar karena tekanan gaya yang
terlalu kuat. Ukuran jantung yang membesar ini akan menyebabkan
gangguan pada irama jantung. Sehingga menyebabkan rasa berdebar-
debar pada pasien kelainan jantung.
8. Volume urin menurun
Urin atau air kencing merupakan hasil penyaringan darah oleh
ginjal. Jika terjadi gangguan aliran darah ke ginjal atau volume darah
yang mengalir ke ginjal itu sedikit, fungsi ginjal tidak maksimal
dengan ditandai oleh produksi urin yang sedikit. Pada pasien gagal
jantung, terjadi gangguan sirkulasi dalam tubuh termasuk pada ginjal.
Ginjal sendiri memiliki peran agar tubuh dapat beradaptasi dengan
keadaan yang serba kekurangan ketika terjadi gagal ginjal. Namun,
jika beban terlalu banyak fungsi ginjal dapat menurun dan terjadi gagal
ginjal akut.
9. Bengkak pada seluruh tubuh
Bengkak pada seluruh tubuh merupakan tanda dan gejala
penyakit gagal jantung yang sangat parah. Karena cairan tidak dapat di
keluarkan dari tubuh. Bengkak dapat terjadi muka, kelopak mata,
rongga dada, rongga perut dan kaki serta tangan. Bila masih memiliki
fungsi ginjal yang baik maka dapat diatasi dengan pemberian obat
pendorong cairan sehingga kelebihan cairan dapat dikeluarkan lewat
kencing atau urin.
10. Stroke
Penyakit stroke dan jantung saling berkaitan satu sama lain.
Stroke terjadi jika dalam tubuh telah terjadi banyak kerusakan terutama
pada sistem jantung dan pembuluh darah. Pada penderita gagal
jantung, mereka dpat mengalami aritmia. Aritmia dapat menimbulkan
bekuan darah pada dinding jantung. Jika bekuan itu terlepas dan
mengikuti aliran darah hingga ke otak , dapat terjadi penyumbatan
pembuluh darah otak. Akibatnya sel otak menderita kekurangan aliran
darah dan oksigen. Sel saraf otak yang mati dapat menjadi penyakit
stroke.
d. Cara Pencegahan
1. Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi asupan garam, lemak,
dan gula. Contoh-contoh makanan sehat adalah buah dan sayur,
makanan berprotein tinggi (misalnya ikan, daging, atau kacang),
makanan yang mengandung zat tepung (misalnya beras, kentang, atau
roti), dan makanan yang terbuat dari bahan susu atau bahan olahan
susu.
2. Menjaga berat badan dengan berolahraga secara rutin.
3. Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras.
4. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“GAGAL JANTUNG (CHF)”

Disusun oleh :

Haifa Nurpidah NPM 1814201110025

Program Studi S-1 Keperawatan Reguler


Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai