A. Definisi
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat
tumbuh dimana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam
atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor
ovarium. (Wiknjosastro, 2007)
Pada ovarium, tipe kista yang berbeda dapat terbentuk. Tipe kista ovarium
yang paling umum dinamakan kista fungsional, yang biasanya terbentuk selama
siklus menstruasi normal. Setiap bulan, ovarium seorang wanita tumbuh kista
kecil yang menahan sel telur. Ketika sebuah sel telur matur, kantung membuka
untuk mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berjalan melewati tuba falopii
untuk melakukan fertilisasi. Kemudian kantung pecah. Salah satu tipe dari kista
fungsional, ada yang dinamakan kista folikular, kantung ini tidak terbuka untuk
mengeluarkan sel telur tapi terus tumbuh. Kista tipe ini biasanya akan
menghilang setelah satu sampai tiga bulan. Kista korpus luteum, bentuk lain dari
kistafungsional, terbentuk apabila kantung kista ini tidak menghilang. Malahan
kantung kista menutup lagi setelah sel telur dikeluarkan. (Wiknjosastro, 2007)
B. Anatomi dan Fisiologi Ovarium
1. Anatomi
Ovarium terletak di dalam cavitas peritonialis pada cekungan kecil pada
dinding posterior ligamentum. Kedua ovary terletak pada ujungg tuba fallopi
yang mengandung fimbriae pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvis. Bentuk
ovarium antara pubertas dan menopause kedua ovarium tadi lebih bear dan
permukaannya agak ileguler, lebih menyerupai buah Walnut. Ukurannya 3 cm
x 2 cm x 1 cm. Beratnya 5-8 gr.
2. Fisiologi
Dalam endrokologi reproduksi wanita, ovarium memiliki dua fungsi utama
yaitu:
a. Fungsi poliferatif (generatif), yaitu sebagai sumber ovum selama masa
reproduksi. Di ovarium terjadi pertumbuhan folikel primer, polikel de
Graff, peristiwa ovulasi, dan pembentukan korpus lateum.
b. Fungsi skretorik (vegetatife), yaitu tempat pembentukan dan pengeluaran
hormone steroid (Esto/erogen, progesteron dan androgen).
C. Etiologi
Menurut (Yatim, 2008), ada beberapa penyebab kista ovarium antara lain
perempuan usia dewasa, tua sampai usia menopause yang timbul karena
gangguan perkembangan folikel ovarium hingga tifak timbul ovalasi. Penyebab
kista berdasarkan jenisnya anatara lain (Winkjosastro, 2005).
1. Kista Folikel
Kista folikel berasal dari folikel de braaf yang tidak sampai berovulasi
namun tumbuh terus dari beberapa folikel primer tumbuh dibawa pengaruh
estrogen tidak mengalami atresia yang lazim.
2. Kista Corpus Luteum
Kista ini timbul karena pada waktu pelepasan sel telur terjadi perdarahan.
3. Kista Endometnosis
Kista yang timbul karena gangguan hormonal dan kekebalan tubuh.
4. Kista Teka Lutien
Akibat dari hormone foriogono elotropin yang berlebihan.
D. Patofisiologi
Kista ovarium berkembang sebagai hasil hiperstimulasi ovary yang
disebabkan oleh tingginya lonjakan LH, kadar LH lebih tinggi daripada normal
tetapi tidak memperhatikan endrogen oleh folikel kelenjar adrenal folikel
anovolusi degenarasi dan membentuk kista. (Corwin, 2008)
E. Pathway
Ansietas b.d
Jaringan
Klien merasa nyeri terputus
diperut bagian bawah
Kerusakan integritas
Nyeri akut b.d agen jaringan b.d
I. Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan agens cedara biologis (NANDA,
Domain 12, kelas 1, 00132)
Tujuan dan kriteria hasil :
Dalam waktu lebih dari 1 jam dilakukan Manajemen nyeri. (NIC, 1400. Hal 489)
Nyeri pasien teratasi dengan kateria hasil:
- Ekspresi nyeri wajah dari berat menjadi sedang.
- Kehilangan nafsu makam dari berat menjadi sedang.
(NOC, 2102. Hal 577)
Intervensi keperawatan dan rasional:
Manajemen nyeri (NIC, 1400. Hal 198)
Aktivitas:
1. Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri.
2. Ajarkan prinp-prinsip manajemen nyeri.
3. Dorong pasien untuk menggunakan obat-obatan penurun nyeri yang
adekuat.
Diagnosa 2 : Hambatan Mobalitas Fisik berdasarkan dengan nyeri (NANDA,
Domain 4, kelas 2, 00085)
Tujuan dan kriteria hasil :
Dalam waktu 16-30 menit dilakukan Terapi latihan: Pergerakan sendi (NIC,
0224. Hal 486)
Pergerakan sendi pasien teratasi dengan kateria hasil:
- Pergerakan sendi lutut kanan dari berat menjadi sedang.
- Pergerakan sendi lutut kiri dari berat menjadi sedang.
- Pergerakan sendi punggung dari berat menjadi sedang.
(NOC, 0206. Hal 452)
Intervensi keperawatan dan rasional:
Terapi latihan: Mobilitas sendi (NIC, 0224. Hal 440)
Aktivitas:
1. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidaknyamanan
selama pergerakan atau aktifitas.
2. Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi.
3. Pakaikan baju yang tidak menghambat pergerakan pasien.
Corwin, E, 2008, Buku Saku Patofisiologi, Terjemahan oleh: Subekti, N B., 2009,
Jakarta: EGC, Hal 35.
Yatim, Faisal. (2008). Penyakit Kandungan (Myom, Kista, Indung Telur, serta
Gangguan Lainnya ). Edisi 2. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Wiknjosastro H. 2005. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Banjarmasin, 2020