Kardiovaskuler
Disusun Oleh :
JEKI
AOA0180861
DAFTAR ISI
1
Halaman
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3. Tujuan penulis .................................................................................. ..............................
1.4. Ruang lingkup................................................................................... ...............................
1.5. Metode penulis.................................................................................. ...............................
BAB II PEMBAHASAN ………..........................................................................................
2.1. Pengertian Diet................................................................................. ...................................
2.2 Tujuan Diet...........................................................................................................................
2.3.Prinsip Diet............................................................................................................................
2.4 Syarat Diet.............................................................................................................................
2.5 Klasifikasi Pemberian Diet..................................................................... .............................
2.6 Klasifikasi hipertensi menurut WHO..................................................................................
2.7 Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung.......................................................................................
2.8 Bahan Makanan Sehari....................................................................... ...............................
2.9 Nilai Gizi............................................................................... ..............................................
2.10 Pembagian Bahan Makanan Sehari...................................................................................
2.11 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan.................................................
2.13 Pencegahan ......................................................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
3.1.Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2.Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... .............................
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit
degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak
selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang
tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit jantung memerlukan
perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan makanan yang menunjang
pengobatan. Dengan pengaturan diet kusus yang di rancang untuk memenuhi
kebutuhan asupan gizi penderita penyakit jantung.
4
10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
dalam pemberian diet
11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah penyakit jantung
Makalah ini disusun mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, klasifikasi, indikasi
dan kontraindikasi, prinsip, syarat, bahan makanan dalam pemberian diet, serta jenis-
jenis diet penyakit jantung.
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode kepustakaan yaitu,
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan
kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup.
Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola
makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:
1. Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.
2.2 Tujuan Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretic
untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah
penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang- kadang sebagai
tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh
lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi
lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan
harus di batasi.
6
2.4 Syarat Diet
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard
Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter
cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini
sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan
selama 1-3 hari.
2. Diet Jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat teratasi. Jika
disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung II rendah garam.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet ini
diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung
7
dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi atau edema,
diberikan sebagai diet jantung III rendah garam. Diet ini rendah energi dan
kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
4. Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan
ringan. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV
rendah garam. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2
gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat
dan lain-lain.
8
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalau
mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan
natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:
1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,
abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran
dan buah, acar dan sebagainya.
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin,
soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan
soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,
margarin biasa, dan lain-lain.
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan
bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah,
bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di toko-toko swalayan
juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang terutama mengandung
kalium klorida.
2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas
Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai
bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi
merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan
insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan
konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam
pelbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang
terdapat didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai,
relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan-
makanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis legit,
tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju, mentega, margarine, susu full
krim dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang mengandung lemak
mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
9
mengakibatkan penurunan berat badan. apabila keadaan obesitas tidak terdapat
kedalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidtratarang
kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolestrol.
Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi
sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur yang ada dalam sebutir telur
mengandung sekitar 250gm kolestrol. Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol
adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain,
udang, kepiting, cumi, dan susu full krim. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh.
Unsure ini diperlukan bagi pembentukan berbagai hormone serta getah empedu
dan ditemukan didalam selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolestrol
setiap hari dapat dikendalikan dengan cara:
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak
nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian sebaiknya
direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental
juga harus dihindari.
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol.
Beberapa bukti menunjukan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya
asam- asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan
dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contoh- contoh asam lemak tak
jenuh ganda adalah asam lemak omega 3 yang banyak terdapat dalam lemak
ikan trout, hering, salmon dan lemuru. Berikut ini diet rendah kolesterol dan
lemak terbatas (RKLT):
Diet RKLT: kaya akan asam- asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol
1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu full
krim atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai harus
dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai
untuk menumis dan memasak. Untuk keperluan makan roti dapat
digunakan margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh.
Contoh- contoh margarine ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn
10
(kraft), food ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di took
swalayan.
3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam
kampong dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus
dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan dimakan).
4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya.
Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah,
sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang
gemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler)
mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi.
Sebaiknya memilih telur ayam kampong dan jumlah merah telur ayang
dimakan tidak melampaui dua butir/ minggu. Putih telur dapat dimakan
bebas.
6) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang dapat dimakan
tanpa batas.
Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah
disebutkan diatas disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari.
11
2.8 Bahan Makanan Sehari
Bahan Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung III Diet Jantung IV
Makana Berat Berat Berat Berat
Urt Urt Urt Urt
n (gram) (gram) (gram) (gram)
3 gls 4 gls 3 ¾ gls
Beras - - 100 200 250
bubur tim nasi
2 ptg 4 ptg
Daging - - 100 100 100 2 ptg sdg
sdg sdg
Telur
- - 40 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
ayam
3 ptg
Tempe - - - - 75 125 5 ptg sdg
sdg
Sayuran - - 300 3 gls 300 3 gls 300 3 gls
4 ptg 4 ptg
2 gls sari 4 ptg sdg
Buah 400 400 sdg 400 sdg 400
buah pepaya
pepaya pepaya
1½ 1½
Minyak - - 15 15 25 2 ½ sdm
sdm sdm
Margarin
tak 10 1 sdm - - - - - -
bergaram
Gula
80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
pasir
Susu
skim 100 20 sdm 20 4 sdm - - - -
bubuk
Waktu dan Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung Diet Jantung
Bahan Makanan III IV
(kkal) Urt (kkal) Urt (kkal) Urt (kkal) Urt
Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Margari 1/5
2 - - - - - -
06.00 n sdm
Susu
skim 20 4 sdm - - - - - -
bubuk
Sari
200 1 gls - - - - - -
jeruk
1 ptg 1 ptg 1 ptg
10.00 Pepaya - - 100 100 100
sdg sdg sdg
Gula 1½
15 10 1 sdm 10 1 sdm 70 1 sdm
pasir sdm
13
gls
bubur gls tim
nasi
1 ptg 1 ptg 1 ptg
Daging - - 50 50 50
sdg sdg sdg
1 ptg 2 ptg
Tempe - - - - 25 50
sdg sdg
Sayuran - - 100 1 gls 100 1 gls 100 1 gls
1 ptg 1 ptg 1 ptg
Pepaya - - 100 100 100
18.00 sdg sdg sdg
Margari 1/5
2 - - - - - -
n sdm
Minyak - - 5 ½ sdm 5 ½ sdm 10 1 sdm
Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Susu
skim 20 4 sdm - - - - - -
bubuk
Sari
200 1 gls - - - - - -
jeruk
1 ptg 1 ptg 1 ptg
16.00 Pepaya - - 100 100 100
sdg sdg sdg
Gula 1½
15 - - 10 1 sdm 10 1 sdm
pasir sdm
Gula
10 1 sdm - - - - - -
pasir
Margari 1/5
2 - - - - - -
20.00 n sdm
Susu
skim 20 4 sdm - - - - - -
bubuk
14
sagu aren/ sagu ambon, dan tape ketan
kentang gula pasir, gula
merah, madu, dan sirup
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam dengan Daging sapi dan ayam yang
lemak rendah, ikan, telur, berlemak; gajih, sosis, ham,
susu rendah lemak dalam hati, limpa, babat, otak,
jumlah yang ditentukan kepiting dan kerang-
kerangan, keju dan susu
penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering
seperti; kacang kedelai dan yang mengandung lemak
hasil olahannya, seperti; cukup tinggi seperti kacang
tahu dan tempe tanah, kacang mete, dan
kacang bogor
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengandung gas, seperti mengandung gas, seperti
bayam, kangkung, kacang kol, kembang kol, lobak,
bunci, kacang panjang, sawi, dan nangka muda
wortel, tomat, labu siam,
dan tauge
Buah-buahan Semua buaha-buahan segar, Buah-buahan segar yang
seperti pisang, pepaya, mengandung alkohol atau
jeruk, apel, melon, gas, seperti durian dan
semangka, dan sawo nangka matang
Lemak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan minyak
kedelai, margarin, mentega kelapa sawit, santan kental
dalam jumlah terbatas dan
tidak untuk menggoreng
tetapi untuk menumis,
kelapa atau santan encer
dalam jumlah terbatas
Minuman Teh encer, coklat, sirup Teh/kopi kental, minuman
yang mengandung soda dan
alkohol, seperti bir dan
wiski
Bumbu Semua bahan bumbu Lombok, cabe rawit, dan
15
selainbumbu tajam dalam bumbu-bumbu lain yang
jumlah terbatas tajam
2.13 Pencegahan
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir akhir ini menjadi
subjek sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah
cukup untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet dalam upaya
mencegah penyakit kardiovaskular, disamping membantu para penderita penyakit
tersebut. rekomendasi diet untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17