ABCs APPROACH
A◦ Adequacy, Alignment
ADEQUACY
ALIGNMENT (Kesegarisan)
• Kondisi fraktur atau dislokasi akan berdampak pada kesegarisan gambaran x-ray
BONES
• Adakah fraktur?
CARTILAGE
• Kaji jarak sendi tulang rawan (cartilage on xrays, may can not be seen)
ANATOMI TULANG
Struktur tulang
Anatomi sendi
• Persendian umumnya ada cairan sinovial, bandingkan 2 garis tulang dengan jaringan kartilago dan
kapsul cairan sinovial
• To fully describe the fracture, this is a closed midshaft transverse humerus fracture
Pemeriksaan mata
1. Pengamatan
2. Pemeriksaan
Pengamatan
Dapat dilihat pada saat masuk ruang periksa
apakah pasien :
1. Dibimbing keluarga
3. Mata berdarah
Dibimbing keluarga : penglihatannya terganggu, kelainan bola mata,dan lapang pandangan sepit
2. Fogging test
5.uji duokrom
dilakukan dengan kartu snellen dan bila kurang maka dapat diukur dengan menentukan kemampuan
melihat jumlah jari (hitung jari) atau proyeksi sinar
Bila penglihatan 6/6 maka ia dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, orang normal 6 m
Hanya bisa membaca pada huruf baris yang menunjukkan angka 30, berarti 6/30
Pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan alat. Masing – masing alat mempunyai fungsi
1. Loupe dengan lampu :untuk melihat obyek yang kecil, agar lebih jelas
A.Tonometer :untuk mengukur tekanan intraokuler
H.Uji kisi – kisi amsler: untuk mengetahui fungsi penglihatan sentral makula
Normal
Exopthalmus
Enoftalmus
Normal
Nistagmus
1 Kelainan kornea
2 Kelainan pada pupil
Diagnosa dapat ditegakkan, salah satunya dengan anamnesa, yang paling sering muncul:
2.Sakit kepala
3.Madarosis
6.Mata kotor,berlendir
7.Fotofobia
12 Diplopia
Gangguan Pendengaran
Tuli Sensori (gang. Telinga dalam pada koklea, N. VIII) Bunyi normal (Frekuensi 20 Hz-18.000 Hz)
Pendengaran efektif (200 Hz-2000 Hz)
AUDIOLOGI
1. Audiologi dasar
2. Audiologi khusus
. Audiologi Dasar
pengetahuan mengenai nada murni, bising, gang. Pendengaran Jenis Audiologi Dasar:
1. Pelana Tes
2. Tes berbisik
. Audiologi Khusus
Pemeriksaan Pendengaran
1) Tes Rinne
2) Tes Webber
3) Tes Schwabach
alat yg digunakan -----garpu tala Frek: 128 Hz, 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz dan 2048 Hz
Pemeriksaan Pendengaran
1) Tes Rinne
2) Tes Webber
3) Tes Schwabach
alat yg digunakan -----garpu tala Frek: 128 Hz, 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz dan 2048 Hz 2. Penderita:
3. Pemeriksa
a. Cara membisikkan: dg udara cadangan paru sesudah ekspirasi normal. Diucapkan dg lambat,
terang, mulut tdk ditutup
b. Kata2 yg dibisikkan:
* satu atau dua suku kata, tidak boleh singkatan
Pelaksanaan:
• hasil: 6m : normal
4m – 5m : praktis normal
2m – 3m : tuli ringan
1m : tuli sedang
10 cm : tuli berat Kwalitatif: - Tuli konduksi (tuli bas): tdk dengar huruf lunak
AUDIOMETRI
Pada pem Audiometri, dibuat grafik (Audiogram) yang merupakan: ambang pendengaran lewat
hantaran tulang (bone conduction=BC) hantaran udara (air conduction=AC) Hasil: