Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5

AFFANDI HIDAYAT (P07120120049)


IDA NURMAYANI (P07120120064)
LULUK DWI RAHMAYATI (P07120120068)
NOVI HINDRIYANI (P07120120077)
NURSIFA (P07120120079)
PUTRI RINADELLA AZHARI (P07120120083)

“ DIET PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN FUNGSI HEPAR DAN EMPEDU ”


APA SIH GANGGUAN HEPAR DAN EMPEDU?

• Gangguan fungsi hati bisa terjadi ketika organ hati mengalami kerusakan atau
luka, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.
• Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi yang ditandai dengan sakit
perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Penyakit
batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu.
KIRA-KIRA PENYEBABNYA APA YA ?

• Penyakit hati karena infeksi misalnya hepatitis virus)


•  Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
• Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
• Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)
• Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
KOMPONEN UTAMA DARI BATU EMPEDU ADALAH KOLESTEROL, SEBAGIAN KECIL
LAINNYA TERBENTUK DARI GARAM KALSIUM.

 Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :

1. usia lanjut

2. kegemukan (obesitas)

3.  diet tinggi lemak

4. faktor keturunan.
MACAM – MACAM DIET PADA PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU

1. Diet Garam Rendah I (DGR I)

• pasien dengan edema, asites dan atau hipertensi berat.

• Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur.

• Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.

• Kadar Natrium pada Diet garam rendah I ini adalah 200-400 mg


2. DIET HATI I (DH I)

• Pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi

• pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan.

• makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari)

• lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

•  pemberian cairan maksimal 1 L/hari.

• makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
3. DIET HATI II (DH II)

• Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien dengan nafsu makannya cukup.

• Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa.

• Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah
dicerna.

• Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya
retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet
mengikuti pola Diet Rendah garam I.
4. DIET HATI III (DH III)

• Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien
hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu
makannya telah baik

• beratnya tetensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
DIET PADA PENYAKIT EMPEDU

1.Diet rendah lemak I


• diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan kolik akut.

• Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.


• Makanan ini rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya diberikan selama 2-3 hari saja.
• Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g protein dan 244 g karbohidrat.

2. Diet rendah lemak II


• diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit
kandung empedu kronis yang terlalu gemuk.
• makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium.

• Nilai gizi diet ini adalah 1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.
3.Diet rendah lemak III
• diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dengan nafsu makan cukup.
• makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
• Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
• Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g karbohidrat.
SYARAT DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU

• Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu
40-45 kkal/Kg BB.
• Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
• Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB
• Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi
• Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites
• Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
• Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran
cerna.
BAHAN MAKANAN YANG BOLEH MAUPUN YANG TIDAK BOLEH DIBERIKAN PADA
ORANG YANG MENDERITA PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU.

a) Bahan makanan yang diperbolehkan : Makanan Sumber Pengatur (vitamin & mineral)

Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori  Semua sayuran kecuali yang menimbulkan gas seperti kol,
sawi dan lobak
 Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt ,Gula
 Semua buah kecuali yang menimbulkan gas seperti nangka,
pasir, sirup, madu, selai Minyak margarin, mentega,
duren, cipedak, apel
santan encer
Bumbu-Bumbu
Makanan Sumber Protein
 Garam dapur dalam jumlah terbatas, Lada, kayu manis,
 Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam,Telur,Susu bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh
sapi, susu kental, skim, yogurt,Tahu, tempe, kacang ijo
YANG DIBATASI, KALAU PERLU DIHINDARI:

1. Beras ketan, ubi, singkong, talas 1. Buah & Sayuran yang bergas serta buah dan

2.  Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi) sayuran asinan yang diawetkan

3. Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden, 2. Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi

diasapin, diasinin, pindang) (mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)

4.  Keju 3. Alkohol, beer, wisky

5. Es krim 4. Tape dan rokok

6.  Kacang merah, pasta kacang tanah 5. Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja.


PENGOBATAN TERHADAP PENYAKIT HATI DAN KANDUNG EMPEDU

• Pada penyakit kandung empedu termasuk istirahat total, pemberian nutrisi parenteral, diet
ringan, obat penghilang rasa nyeri seperti petidin dan antipasmodik
• pada orang yang terkena penyakit hati diberi imunisasi dan imunitas sementara.
KESIMPULAN

• Gangguan fungsi hati bisa terjadi ketika organ hati mengalami kerusakan atau luka, sehingga tidak
dapat bekerja dengan baik .sedangkan Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi yang
ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu . Oleh
karena itu hendaklah dalam mengkonsumsi makanan harus seimbang dan memenuhi banyak gizi
supaya kondisi tubuh menjadi sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.

“Salam hidup sehat”


MATUR TAMPIASIH……..

Anda mungkin juga menyukai