Anda di halaman 1dari 8

MODUL DIALOG INTERAKTIF

HIDUP PRODUKTIF
DENGAN PENYAKIT JANTUNG

Disusun oleh:

dr. Aria Kekalih, MTI & dr. Dewi Friska, MKK


Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
bekerja sama dengan
Daya Sehat Sejahtera BTPN
2015

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 1


Kesehatan merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya. Menurut UU No. 23 tahun 1992, sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis.
Menurut WHO, lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita,
yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah
sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Ineko, 2012).
Orang yang berusia > 60 tahun secara fisiologis sudah mengalami perubahan dan mulai
meningkatnya risiko untuk terjadi masalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dapat
terjadi pada lansia adalah penyakit tidak menular yang antara lain adalah diabetes mellitus,
hipertensi, penyakit jantung, nyeri sendi karena osteorartritis dan kepikunan (demensia).

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara
maju maupun berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap
tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian (1 dari 6 kematian) tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun
di mana hal ini seharusnya bisa dicegah.
Terjadinya kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar sebesar 4% di negara
berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah. Kematian yang disebabkan
oleh penyakit jantung pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan
akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.

Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus meningkat dan akan memberikan
beban kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi bagi keluarga penderita, masyarakat, dan
negara. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 (Riskesdas 2013) berdasarkan
diagnosis dokter sebesar 0, 5%, sedangkan berdasarkan diagnosis dokter gejala sebesar 1, 5%.
Sementara itu, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 (Riskesdas 2013)
berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0, 13% dan berdasarkan
diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 %.
Meskipun jika dilihat dari angka jumlahnya tidak terlalu besar, tapi dampak akibat dari penyakit
jantung koroner dan gagal jantung ini sangat besar mulai dari dapat terbatasnya aktivitas sehari hari
sampai kematian mendadak

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 2


Dalam modul dengan topik “Hidup produktif dengan penyakit jantung”, terdapat beberapa hal yang
akan coba dijelaskan antara lain adalah:
1. Besarnya masalah serta jumlah pasien dengan penyakit jantung (koroner/sumbatan dan gagal
jantung)
2. Mengenali gejala /ciri penyakit jantung berdasarkan jenis
 Penting diperhatikan tanda bahaya
3. Mengetahui penyebab yang dapat diubah dan tidak dapat diubah (modified/unmodified)
4. Pencegahan.

Penjelasan dari hal hal tersebut akan dijabarkan di bawah ini:


1. Besarnya masalah serta jumlah pasien dengan penyakit jantung (koroner/sumbatan dan gagal
jantung)
Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan yang besar di Indonesia dan merupakan
penyebab kematian nomor 1 setiap tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta
kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan lebih dari 3 juta kematian (1 dari 6
kematian karena kardiovaskular) tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun dan seharusnya dapat
dicegah.

Jenis penyakit jantung yang terbanyak antara lain adalah penyakit jantung koroner dan gagal
jantung. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 (Riskesdas 2013)
berdasarkan diagnosis dokter dari gejala sebesar 1, 5% (2 dari 100 orang). Prevalensi penyakit
gagal jantung Indonesia tahun 2013 (Riskesdas 2013) berdasarkan diagnosis dokter dari gejala
sebesar 0,3 % (3 dari 1000 orang).
Meskipun jika dilihat dari angka, jumlahnya tidak terlalu besar, tapi dampak akibat dari penyakit
jantung koroner dan gagal jantung ini sangat besar mulai dari terbatasnya aktivitas sehari hari
sampai kematian mendadak.
Penyakit jantung koroner adalah penyakit penyumbatan pembuluh darah jantung yang umumnya
disebabkan karena penumpukan lemak di dinding pembuluh darah

1. 2.

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 3


3. 4.
Gambar 1. Proses penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah

Penyakit gagal jantung adalah penyakit yang disebabkan karena tidak mampunya jantung
memompa darah sehingga terjadi penumpukan cairan dalam tubuh. Hal tersebut terutama
disebabkan karena tekanan darah terlalu tinggidan tidak terkontrol.

2. Mengenali gejala/ciri penyakit jantung serta tanda bahayanya


Penyakit jantung koroner dan gagal jantung memiliki gejala yang harus di waspadai karena bisa
menimbulkan kondisi yang membahayakan jiwa. Adapun gejala gejala yang harus di waspadai
antara lain adalah:
Penyakit jantung koroner
Gejala yang harus diwaspadai antara lain adalah nyeri dada di bagian kiri atau tengah yang
menjalar ke lengan kiri atau rahang, seperti tertimpa benda berat di dada, terkadang disertai
sesak nafas, terdapat mual, muntah atau keringat dingin serta pusing atau pingsan dan sering
terjadi setelah beraktivitas fisik yang berat
Tempat nyeri pada gangguan jantung antara lain adalah di belakang tulang dada, di belakang
tulang dada menjalar keleher, dari dada menjalar ke bahu, dari dada menjalar ke rahang, di
dada bagian bawah daerah ulu hati (sering disangka sakit maag) dan di daerah punggung
diantara kedua belikat

Gambar 2.Tempat tempat nyeri pada gangguan jantung

Penyakit Gagal Jantung

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 4


Penyakit Gagal Jantung umumnya terjadi pada mereka dengan riwayat hipertensi (tekanan
darah tinggi) yang tidak terkontrol sehingga terjadi penumpukan cairan dengan gejala yang
harus di waspadai antara lain adalah bengkak pada kedua betis dan kaki serta sesak
terutama jika berbaring, dapat disertai dengan sering merasa lelah, batuk berdahak, detak
jantung tidak teratur atau berdetak lebih cepat, penurunan nafsu makan, terkadang mulai
mengalami penurunan daya ingat

3. Penyebab Penyakit Jantung


Penyakit JantungKoroner
Penyebab penyakit jantung coroner biasanya dibagi menjadi penyebab yang tidak bisa
diperbaiki dan penyebab yang masih bisa diperbaiki / diubah.
Adapun penyebab dari penyakit Jantung koroner yang tidak bisa diperbaiki antara lain
adalah keturunan, jenis kelamin (laki laki lebih besar risiko untuk mengalami penyakit
jantung koroner) dan usia (usia > 55 tahun lebih besar risiko untuk mengalami penyakit
jantung koroner).
Sedangkan penyebab penyakit jantung koroner yang masih bisa diperbaiki / diubah antara
lain adalah riwayat peningkatan kadar lemak darah (yang umum diketahui adalah kadar
kolesterol yang tinggi), kegemukan, penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit
diabetes melitus (kencing manis) dan kebiasaan merokok.

Penyakit Gagal Jantung


Penyebab penyakit gagal jantung biasanya dibagi menjadi penyebab yang tidak bisa
diperbaiki dan penyebab yang masih bisa di perbaiki/diubah. Adapun penyebab penyakit
gagal jantung yang tidak bisa diubah antara lain adalah usia sedangkan penyebab penyakit
gagal jantung yang masih bisa diperbaiki atau diubah antara lain adalah riwayat penyakit
hipertensi (tekanan darah tinggi), yang jika tidak terkontrol dapat mempercepat terjadinya
gagal jantung, tapi jika terkontrol dapat mencegah terjadinya gagal jantung

4. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner dan Gagal Jantung


Mengingat tindakan pencegahan adalah suatu hal yang penting ,maka di buatlah singkatan agar
lebih mudah dihafal yaituCERDIK
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 5


Diet sehat pola makan seimbang
Istirahat cukup
Kelola stress

a. Cek kesehatan secara berkala


Adapun hal hal yang perlu dicek secara rutin adalah:
- Tetap jaga berat badan
- Periksa rutin tekanan darah Anda
Jika Anda masih sehat, lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah setahun sekali.
Jika Anda sehat dengan faktor risiko (antara lain kegemukan, riwayat hipertensi dalam
keluarga, riwayat pre hipertensi sebelumnya), lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah
setiap 3 bulan sekali.
Jika Anda sudah mengalami hipertensi, lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah setiap
bulan dan konsultasi ke dokter.
- Periksa kadar gula darah (puasa dan 2 jam sesudah makan)
Jika Anda masih sehat, lakukan pemeriksaan kadar gula darah Anda setahun sekali.
Jika Anda sehat dengan faktor risiko (antara lain kegemukan, riwayat diabetes dalam
keluarga, riwayat pre-diabetes sebelumnya), lakukan pemeriksaan rutin kadar gula
darah setiap 3 - 6 bulan sekali.
Jika Anda sudah mengalami diabetes, lakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah puasa
dan 2 jam sesudah makan setiap bulan dan konsultasi ke dokter.
- Periksa kadar lemak darah Anda (kolesterol, lebih baik jika juga diperiksa LDL, HDL,
Trigliserida)
Jika Anda masih sehat, lakukan pemeriksaan kadar lemak darah (kolesterol, lebih baik
jika juga diperiksa LDL, HDL, Trigliserida) Anda setahun sekali
Jika Anda sehat dengan faktor risiko (antara lain kegemukan, riwayat hasil pemeriksaan
kadar lemak darah perbatasan tinggi atau tinggi sebelumnya), lakukan pemeriksaan rutin
kadar gula darah setiap 3 - 6 bulan sekali
Jika Anda sudah pernah memiliki riwayat kadar lemak darah yang tinggi, lakukan
pemeriksaan rutin kadar lemak darah Anda (kolesterol, lebih baik juga diperiksa
LDL,HDL,Trigliserida) setiap 3 bulan dan konsultasi ke dokter.
Jangan lupa untuk control ke dokter secara teratur serta mengikuti nasihat dan anjuran
dokter. SEGERA KE DOKTER JIKA: Nyeri dada dan sesak nafas yang bertambah berat

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 6


b. Enyahkan asap rokok (dan hindari konsumsi alkohol)
Asap rokok merupakan faktor risiko berbagai macam penyakit antara lain jantung,
hipertensi, diabetes, kanker paru. Asap rokok tidak hanya berbahaya untuk para perokoknya
tapi juga berbahaya bagi orang di sekitarnya sebagai perokok pasif.
Alkohol dikatakan dapat mempengaruhi metabolisme lemak, sehingga konsumsi alkohol
juga sebaiknya dihindari atau dibatasi.
c. Rajin aktivitas fisik
Beraktivitas fisik penting karena bisa mengontrol penyebab (tekanan darah, kencing manis)
namun harus hati-hati disesuaikan dengan kemampuan jantung.
Selalu menghitung denyut nadi sebelum beraktivitas fisik yang berat  Waspada jika diatas
15 kali per 10 detik
Aktivitas ringan yang rutin Berjalan kaki santai selama 30 menit selama 3-5 hari
seminggu
d. Diet sehat pola makan seimbang
POLA MAKAN SEIMBANG dengan menggunakan prinsip piring makanku. Porsi makan nasi
dan sayur harus sama banyak serta perbanyak makan sayur dan buah
BATASI GULA, GARAM DAN MINYAK SETIAP HARI dimana untuk penggunaannya dalam
sehari adalah sebagai berikut :
50 gram gula (4 sendok makan) , 5 gram garam (1 sendok teh), 67 gram lemak (5 sendok
makan minyak) dan untuk lebih mudah mengingat digunakan istilah G4 G1 L5
Khusus untuk penderita gagal jantung :
Setiap harinya, minum tidak boleh melebihi jumlah pipis, karena akan memperparah sesak
nafas serta bengkak di tungkai atau kaki
e. Istirahat cukup
f. Kelola stress : Berbagi masalah dengan orang terdekat

Aktivitas Seksual pada Pasien dengan Penyakit Jantung


Tidak dilarang, namun harus mengukur kemampuan jantung layaknya aktivitas fisik. Tidak boleh
menggunakan “obat-obat kuat”, karena umumnya bisa mencetuskan serangan jantung. Pasangan
harus memahami keterbatasan kondisi pasien

Aktivitas Sosial pada Pasien Penyakit Jantung


PENTING, karena dapat:
 Berbagi tips positif, khususnya sesama mereka yang memiliki pengalaman yang sama

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 7


 Saling menguatkan dan memberikan dukungan psikologis
 Dapat melakukan aktivitas fisik dan pola makan sehat bersama sama
Contoh komunitas pasien penyakit jantung
Klub atau yayasan jantung sehat. Umumnya tersedia di setiap kota besar dan rutin mengadakan
kegiatan senam bersama

Jadi,
• Meski sakit jantung, masih tetap hidup produktif dan beraktivitas fisik, seksual dan sosial
serta pola makan sehat
• Lakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan, ada baiknya hitung denyut jantung
sebelum beraktivitas
• Lakukan pencegahan penyakit jantung dengan CERDIK

METODE :
Kegiatan dialog interaktif ini akan dibawakan dengan metode diskusi dua arah, dimana selain
pemberian materi, akan diberikan juga kesempatan dimana peserta dapat memberikan pendapat
atau sharing pengalaman sesuai dengan topik yang diberikan.
Edukator akan mencoba memberikan materi dalam bahasa awam yang diharapkan dapat lebih
mudah dimengerti oleh peserta.
Materi akan disiapkan dalam power point dan jika memungkinkan akan dipaparkan dengan
menggunakan laptop dan LCD.
Dialog interaktif ini akan dilaksanakan selama 30 - 45 menit.

Hidup Produktif dengan Penyakit Jantung Page 8

Anda mungkin juga menyukai