Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Hipertensi dengan Stroke Pada Manusia

Indah pratiwi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida)

Alamat korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Email : indah.102019012@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Stroke masih sering terjadi di Indonesia. Hal yang biasa dapat menimbulkan stroke yaitu hipertensi,
diabetes dan kolestrol yang tinggi. Kita harus mengontrol kesehatan tubuh terutama tekanan darah, agar
jumlah penderita stroke bisa menurun. Penyakit hipertensi dapat menyebabkan adanya risiko terkena stroke.
Orang yang sudah terkena stroke biasanya bisa mengalami stoke ulang. Bagi orang yang sudah terkena
stroke dampak dihadapi lebih besar dan angka kematian dan kecatatan lebih besar. Penderita stroke dapat
meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Dengan bertambahnya usia maka kemungkinan tinggi akan
terjadinya stroke. Stroke dapat dicegah sejak dini. Stroke bisa terjadi pada usia muda. Ada beberapa cara
untuk mencegah terjadinya stroke. Agar terhindar dari stroke kita harus menjaga kesehatan tubuh salah
satunya dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Stroke menyebabkan otak tidak bisa mendapatkan
oksigen dan nutrisi sehingga menyebabkan sel area otak akan mati. Dengan demikian ini bisa menyebabkan
anggota tubuh area otak rusak dan tidak bisa berjalan dengan efektif seperti biasanya. Dengan mengetahui
semua tentang stroke dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Kata kunci : faktor risiko, hipertensi, komplikasi, stroke

Hypertension relationship with Stroke in humans


Abstract

Stroke is still common in Indonesia. The usual thing can cause a stroke of hypertension, diabetes and
high cholesterol. We must control body health especially blood pressure, so that the number of stroke
sufferers can decrease. Hypertensive disease can cause risk of exposure to stroke. For people who have been
affected by stroke impact is greater faced and the mortality rate and the greater record. Stroke sufferers can
increase with increasing age. With increasing age, the chances are high will occur stroke. Stroke can be
prevented early. Stroke can occur at a young age. There are several ways to prevent stroke occurrence. In
order to avoid stroke we must maintain the health of the body one of them by exercising and regulating diet.
Stroke causes the brain cannot get oxygen and nutrients thus causing the brain area cells to die. Thus this
could cause the limbs of the brain area to be damaged and cannot run effectively as usual. Knowing all
about strokes can prevent complications.

Keywords: risk factors, hypertension, complications, stroke


Pendahuluan

Stroke adalah penyakit yang di akibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah di area otak. Stroke
juga penyakit yang bisa mematikan. Stroke sebagai peringkat pertama negara terbanyak di Asia yang
mengalami stroke dimana posisi ini di pegang oleh Indonesia. Jumlah pasien stroke di Indonesia tahun 2013
berdasarkan diagnosa diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0%) dan prevalensi stroke pada laki-laki
sebanyak 7,1% sedangkan pada perempuan sebanyak 6,8% (Riskesdas, 2013).1 Salah satu masalahan dari
stoke yang menonjol yaitu kelumpuhan anggota gerak. Ada dua tipe utama dari stroke yaitu stroke iskemik
yang artinya sroke ini disebabkan oeleh trombotik dan stroke hemoragik yang artinya adanya peradangan
akibat pembuluh darah diotak. Penyebab dari terjadinya stroke yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah
atau tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat diubah atau dapat dimodifikasi. 2 Stroke yang tidak
dapat diubah diantaranya yaitu bertambahnya usia seseorang dan jenis kelamin laki-laki. Dengan penurunan
tekanan darah dapat mengurangi risiko stroke pada penderita hipertensi. Tetapi penurunan tekanan darah
pada penderita stroke tidak dapat mengurangi kambuhnya stroke.

Pembahasan

Data dari South East Asian Medical Information Centre (SEAMIC), Indonesia adalah mengalami
kematian stroke terbesar, yang dilanjuti secara berurutan oleh Filipina, Singapura, Brunei, Malaysia, dan
Thailand.3 Jika tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih ini bisa dikatakan terkena hipertensi. Orang yang
terkena penyakit hipertensi sangat rentan terkena stroke. Tekanan darah seseorang dikatakan tinggi maka
semakin besar risiko terkana stroke. Terlalu banyak makan gula, garam dan lemak serta kurangnya aktivitas
bisa menyebabkan stroke. Sesorang yang kurang olahraga, mengonsumsi alkohol dan merokok rentan
terkena stroke. Berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan stoke tetapi angka kematian karena stroke
masih tinggi, stroke masih menduduki peringkat ketiga penyebab kematian, dengan laju mortalitas 18%
sampai 31% untuk serangan stroke pertama, dan 62% untuk stroke selanjutnya.4 Gejala-gejala stroke sangat
bervariasi tergantung pada otak yang terkena serangan stroke tersebut. Namun penyakit stroke sering datang
tiba-tiba tanpa kita tau. Ada tiga gejala utama stroke, yaitu:

 Wajah yang tidak mampu tersenyum.

 Salah satu lengan tidak bisa mengangkat dikarenakan terasa lemas atau mati rasa

 Berbicara tidak jelas, ucapannya kacau, dan tidak mampu untuk berbicara meskipun terlihat
penderita sadar.

Ada beberapa gejala dan tanda stroke yang sering muncul diantaranya mual dan muntah, pusing kepala,
penurunan kesadaran, sulit untuk menelan, hilangnya pengelihatan secara tiba-tiba dan terganggunya
keseimbangan tubuh. Bila kita menderita atau mengalami gejala-gelaja stroke segeralah ke rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan. Dokter mampu mengevaluasi terlebih dahulu jenis stroke dan bagian otak yang
mengalami stroke. Tekanan darah yang tinggi mengakibatkan besarnya risiko terkena stroke (Pearson,
1994).5 Sebelum melakukan diagnosa dokter harus melakukan informed consent kepada pasien atau keluarga
dan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan. Stroke dapat mengakibatkan berbagai macam
komplikasi. Stroke dapat dicegah yang paling utama yaitu menjaga pola hidup agar tetap sehat.

Simpulan

Penderita stroke harus mendapatkan penanganan yang efektif dari dokter. Terdapat hubungan antara
hipertensi dengan stroke. Untuk mencegah stroke kita dapat mengetahui pola makan yang baik seperti empat
sehat lima sempurna dan juga mengetahui pola hidup yang sehat.
Daftar pustaka

1. Agustus M, Agustus M. FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI


PADA PASIEN PASCA STROKE Elfira Sri Futriani , 2 Magdalena Pasaribu Program Studi D III
Keperawatan STIKes Abdi Nusantara Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mencatat sekitar
350 juta orang di dunia Jurnal Antara Keperawatan. 2019;2(2):66–73.

2. Dinata CA, Safrita Y, Sastri S. Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di
Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. J
Kesehat Andalas [Internet]. 2012;2(2):57–61. Available from:
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/119

3. Pasaribu DMR, Tedjasukmana R, Gu HJA. Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Memengaruhi


Pengetahuan Masyarakat tentang Stroke di RT 010 RW 03 Kelurahan Tanjung Duren Selatan Jakarta
Barat Factors Affecting Community Knowledge About Stroke in RT 010 RW 03 Tanjung Duren
Selatan Sub-District Wes. 2018;42.

4. Tania E. Depresi pada Lansia yang Menjadi Caregiver Pasien Pasca-Stroke. J Kedokt Meditek.
2015;21(56):1–15.

5. Khairatunnisa SDM. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stroke pada Pasien di RSU
H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. Fakt Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Stroke pada Pasien di RSU H Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. 2017;2(1).

Anda mungkin juga menyukai