Kemajuan terbesar dalam pengobatan nyeri pada pasien pediatrik adalah suatu bentuk
pengakuan bahwa nyeri yang tidak diobati merupakan penyebab morbiditas dan
bahkan mortalitas yang signifikan terutama setelah pembedahan
Penanganan nyeri yang secara spesifik berdasarkan kelompok usia menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan penanganan nyeri
Semakin berkembangnya berbagai skala penilaian nyeri yang spesifik bagi kelompok usia
pediatrik menjadi salah satu kunci keberhasilan intervensi penanganan nyeri pada
pediatrik
Susan T, Veerghees,. Acute Pain Management of Children. Journal of Pain Research 2010:3 105–123.
PENGUKURAN SKALA NYERI PASIEN PEDIATRI
Untuk menilai intensitas nyeri pada anak, maka diperlukan alat ukur yang sesuai. Berkaitan
dengan kesulitan menyampaikan sensasi nyeri secara verbal
Menurut Habich et al. (2012) terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk
mengukur intensitas nyeri pada anak - laporan verbal, penilaian perilaku, dan
pengukuran fisiologis.
Skala pengukuran nyeri pasien pediatrik :
Usia 1 bulan – 3 tahun : skala FLACC.
Usia > 3 tahun – 7 tahun atau usia diatas tujuh tahun tetapi anak tidak kooperatif : skala
Wong Baker Scale (WBS),
Usia > 7 tahun dan kooperatif : skala NRS.
SKALA FLACC
Skala Wong Baker (WBS)
Skala WBS ini terdiri atas enam wajah dari wajah sedang tersenyum yang berarti anak
tidak merasa nyeri sampai wajah sangat sedih dan ketakutan sampai keluar air mata
yang menandakan nyeri sangat hebat.
Beberapa bentuk intervensi non farmakologi diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
Namun perlu diingat bahwa keberhasilan intervensi non farmakologi pada dasarnya
TIDAK BERDIRI SENDIRI melainkan berjalan beriringan dengan intervensi farmakologi
TATALAKSANA NYERI AKUT BERDASARKAN
DERAJAT NYERI
FARMAKOLOGI : OPIOID
Terdiri dari :
Morfin; Fentanyl; Hydromorphone; Codein; Alfentanil; Sulfentanil; Meperidine
Opioid bekerja di reseptor opioid pada celah presinaptik dan postsinaptik dari SSP, dan dari luar
SSP
Opioid menimbulkan efek kerja ligan endogennya dengan mengikat reseptor opioid
Opioid menghambat sinyal nyeri melalui aksi yang berbeda:
1. Inhibisi influks Ca++
2. Bekerja sebagai neurotranmitter inhibisi
3. Moderasi persepsi sentral informasi nyeri di sistem limbik
GOLONGAN OPIOID
UNTUK NYERI AKUT
DOSIS PEMBERIAN OPIOID
METODE PEMBERIAN GOLONGAN OPIOID
ORAL
Pemberian oral biasanya merupakan jalur lini pertama bila ditoleransi baik.
PARENTERAL
- Intravena (Kontinyu intravena, Intravena PCA)
- Injeksi intramuskular atau subkutan sangat tidak dianjurkan
karena ketakutan yang hampir universal terhadap jarum di antara anak-anak.
PATCH; TOPIKAL
PCA (Patient Controlled Analgesia)
Keuntungan :
Efektif sebagai salah satu metode pemberian analgesia jenis opioid sebagai manajemen
nyeri akut terutama pasca operasi
Dapat menyesuaikan dosis dengan kebutuhan pasien
Pasien dapat melakukan manajemen nyeri secara langsung sesuai dengan kebutuhan
Metode ini sudah mulai dapat diterapkan pada kelompok usia anak hingga < 3 tahun
dengan mengandalkan “nurse or parent controlled analgesia”
Memberikan kadar opioid yang konsisten dalam darah
Meminimalkan paparan jarum suntik pada pasien pediatrik sehingga menurunkan risiko
trauma psikis
DOSIS PEMBERIAN OPIOID DENGAN PCA
Prinsip penggunaan opioid dengan PCA sudah semakin luas digunakan dan sangat
EFEKTIF terutama bila digunakan pada pasien anak yang tingkat kedewasaannya
sudah sesuai sehingga mengerti prinsip dasar penggunaan alat PCA ditambah
dengan support keluarga.
Analgesia regional sangat efektif dan aman sebagai metode pengendalian nyeri pada
anak-anak dan berperan penting dalam terapi nyeri multimodal yang baik.
Keuntungan menggunakan anestesi regional untuk mengontrol nyeri antara lain :
Menghemat penggunaan analgetik golongan opioid
Meminimalkan efek penggunaan opioid seperti komplikasi depresi pernapasan maupun
kejadian mual muntah
AGEN ANALGESIA REGIONAL DAN ADJUVANT
In a study, the efficacy of this modality of pain treatment was evaluated in 128 children,
and satisfactory analgesia without serious toxicity or side effects was reported in children
as young as 5 years of age. (Arms DM, Smith JT, Osteyee J, et al, 2008)
METODE PEMBERIAN
TOPIKAL :
EMLA Lidocaine 2.5%, Prilocaine 2.5%
Obat ini digunakan untuk anestesi topikal (pembiusan lokal) pada kulit yang normal. Krim ini
digunakan pada kulit normal, kulit yang tidak rusak untuk mencegah rasa sakit sebelum
prosedur tertentu, seperti memasukkan jarum, cangkokan kulit, atau operasi laser kulit.
MONITORING DAN EVALUASI PEMBERIAN
ANALGESIA REGIONAL VIA EPIDURAL KATETER
Pelayanan nyeri pediatrik yang terorganisir dengan baik, termasuk ahli anestesi pediatrik
terlatih yang bertindak sebagai konsultan nyeri bersama dengan sekelompok staf
perawat yang sama-sama berkomitmen dan terlatih secara khusus penting untuk
keberhasilan manajemen nyeri akut pada pasien pediatrik
Matur
suksma