Anda di halaman 1dari 7

Mekanisme cedera olahraga

Kompresi
Merupakan mekanisme terjadinya cedera olahraga dimana terjadi penekanan yang menekan
jaringan, baik secara horizontal maupun vertikal

Gambar 1 mekanisme terjadinya kompresi

Jenis-jenis kompresi dapat dibagi menjadi:


- Compression injuries
o Jefferson’s fracture
o Comminuted fracture of atlas
o Compression fracture
o Burst fracture
- Compression and flexion
o Anterior wedge fracture cervical spine
o Unilateral facet dislocation
o Bilateral facet dislocation
o Tear drop fracture
- Compression and extension
o Fracture of posterior element

vertical compression injury merupakan cedera spine yang sering terjadi. Contohnya pada:
- Jatuh mengenai vertex
- Jatuh dari ketinggian dalam keadaan tegak lurus

Contoh cedera dengan mekanisme kompresi pada bagian lain:


- Penekanan pada lutut baik tekanan dari femur maupun tibia
- Penekanan pada daerah tumit
- Penekanan pada permukaan dorsal dari metatarsal
- Penekanan pada cubiti dari manus dan humerus

Gambar 2 contoh-contoh mekanisme cedera pada bagian-bagian tubuh

Epidemiologi Cedera
Cabang Batang tubuh Ekstremitas atas Ekstremitas Kepala
Olahraga bawah
yoga Sprain/strain
Terjun payung
Volley
Badminton
Balet
Basket
Taekwondo
Atletik (pilih
satu)
Sepak bola
Renang Swimmer
shoulder
(shoulder
impingement)
Panjat tebing
Break dance
Golf
Tenis
Bowling
Polo air

Cedera khas pada olahraga :


 Renang (swimmer shoulder)
Swimmer's shoulder merupakan kondisi dengan onset gradual yang disebabkan oleh
aktivitas berulang dan dapat digolongkan sebagai mikrotrauma. Swimmer shoulder
biasanya merupakan subacromial impingement yang melibatkan rotator cuff tendon,
bicipital tendon, atau subacromial bursa. Subacromial impingement primer melibatkan
kompresi struktur antara acromion dan tuberkulum major. Sebagai tambahan, dalam
mendefinisikan gangguan yang berkontribusi terhadap swimmer's shoulder, klinisi
harus menentukan apakah mikrotrauma yang terjadi akibat overuse, misuse, abuse, atau
disuse. Overuse dalam olahraga menunjukkan performa dengan frekuensi yang tidak
mengizinkan jaringan untuk pulih dan gejala disebabkan oleh kurangnya kekuatan otot
atau daya tahan. Contoh dari overuse yaitu seorang perenang meningkatkan jarak
latihan dari 5000 yards menjadi 10,000 yards setiap hari. Misuse adalah pengunaan
yang salah dari segi bentuk atau peralatan, yang dapat menyebabkan stress abnormal
pada jaringan. Contoh dari misuse yaitu seorang perenang menggunakan mekanisme
berenang yang salah. Yang paling sering terjadi yaitu putaran tubuh berlebih atau tidak
adekuat dalam melakukan freestyle. Seorang perenang dengan putaran tubuh berlebih
mungkin melewati bagian tengah tubuh selama fase pull through dan hal ini
meningkatkan adduksi horizontal dan dapat mengarah ke impingement. Kekurangan
body roll juga menyebabkan humerus berkompensasi bergerak lebih jauh untuk
adduksi horizontal untuk propulsi adekuat. Abuse adalah terjadinya tekanan berlebih
melalui jaringan normal. Sebagai contoh abuse adalah seorang perenang yang latihan
berlebihan dengan tangan, meningkatkan risiko cedera bahu. Disuse terjadi ketika
perenang berhenti berenang untuk waktu yang lama yang menyebabkan terjadinya
atrophy atau perubahan kontrol neuromuscular dari stabilisasi otot-otot gelang bahu.
Pada semua kasus ini, jaringan tidak dapat mengakomodasi kejadian berulang, tekanan,
atau stress yang ditemukan bersamaan dengan aktivitas spesifik.

Swimmer’s shoulder merupakan kondisi yang dapat dicegah dengan skrining preseason
yang dapat mengidentifikasi gangguan dan training errors yang dapat mengarah pada
gejala-gejala. Jika seorang perenang mengalami gejala selama season, terapis fisik
seharusnya dapat mengidentifikasi gangguan dan training errors dan menyingkirkan
jaringan patologis signifikan dan mungkin merujuk pada dokter spesialis orthopedik.
Suatu program rehabilitasi komprehensif biasanya termasuk penguatan otot-otot
rotator cuff dan scapular stabilizers, peregangan otot-otot dada anterior yang mungkin
memendek, dan mengimplementasikan modifikasi aktivitas sehingga atlet tetap dapat
berpartisipasi dalam olahraga.
Gambar Swimmer’ Shoulder

 Yoga
Cedera olahraga pada saat latihan yoga terutama paling banyak ditemukan pada batang
tubuh, terutama bagian pinggang. Nyeri pinggang dilaporkan sebagai cedera olahraga yang
paling sering terjadi dan disebabkan oleh terjadinya rounding pada saat melakukan gerakan
forward fold dan downwad dog. Rounding menyebabkan fleksi pada tulang belakang
dengan arah berlawanan yang dapat menyebabkan masalah diskus di samping pegal-pegal
di area lumbal. Sebelum latihan, torso harus dipanjangkan sehingga saat dilakukan
gerakan-gerakan yang membutuhkan fleksi lumbal, tidak terjadi fleksi berlebih.

Gambar mekanisme terjadinya cedera batang tubuh yang paling sering saat latihan yoga
Gambar mekanisme pergerakan vertebrae

RICE
Rest
- Berhenti menggunakan bagian tubuh yang cedera dengan segera. Rasa nyeri merupakan
sinyal dari tubuh untuk mengurangi mobilitas pad bagian yang cedera.
- Istirahatkan bagian tubuh yang nyeri selama 48-72 jam pertama. Apabila terjadi cedera
ankle dapat digunakan crutches agar tidak terjadi pembebanan pada bagian yang
cedera. Untuk area ekstremitas atas dapat menggunakan sling. Kemudian mulai
mobilisasi perlahan-lahan (optimal loading) sehingga proses penyembuhan tidak
tertunda.

Tanda-tanda terjadinya peradangan:


- Kalor (panas)
- Tumor (adanya benjolan)
- Rubor (kemerahan)
- Dolor (nyeri)
- Functio Laesa (gangguan fungsi)
Gambar terjadinya inflamasi

Anda mungkin juga menyukai