Anda di halaman 1dari 111

Penatalaksanaan Fisioterapi pada

Kasus Cedera Olahraga Regio


Shoulder
Shoulder Anatomy
Shoulder Biomekanik
Gerak Fungsional
FLEKSI, EKSTENSI, ABD, ADD, EKSO & ENDO
Otot penggerak Fleksi : Deltoid Ante 90, 90-180 pect. Mayor,
choracobrachialis, Biceps Brachii
Otot penggerak Ekstensi : Latisimus Dorsi & Teres Mayor 15, >
15 yakni Deltoid poste.
Otot penggerak ABD : Deltoid Midd & Supraspinatus 90,
Deltoid, Trapezius,& erector spine 120-180 (di ikuti
pergerakan kearah eksternal Rotasi).
Otot penggerak ADD : Pect. Mayor & sub scapularis
Otot penggerak Ekso : infra spinatus (teres minor, Deltoid poste)
Otot penggerak Endo : Sub scapula, Pect. Mayor, latisimus dorsi
teres mayor.
Shoulder Biomekanik
artrokinematika
Fleksi & Eks: gerak arthrokinematic: Spin
ABD : gerak arthrokinematic : Caudal
Endo: gerak arthrokinematic : Dorsal
Ekso : gerak arthrokinematic : Ventral
Hor.ABD : gerak arthrokinematic :
Ventral
Hor. ADD : gerak arthrokinematic Dorsal
Biomekanik pada saat melempar
Pemeriksaan Gerak aktif dan pasif
Yang perlu diperhatikan, irama gerak, kekuatan
lokal dan daya tahan, kripitasi, jenis nyeri
Jika timbul nyeri pada gerakan aktif dan pasif ke
arah yang sama  jaringan non kontraktil
(tulang, Ligament)
Jika timbul nyeri pada gerakan aktif dengan
perlawanan  jaringan kontraktil (Otot)
Jika pada pasif ada keterbatasan gerak maka
kelainan pada kapsul sendi
Resistance tes/ Isomterik tes
Nyeri dan kuat  cidera pada otot kecil
dan tendon
Nyeri dan lemah  cidera pada otot besar
dan tendon
Tidak nyeri dan lemah  gangguan
neurologis
Tidak nyeri dan kuat  normal
Penatalaksanaan kasus
Kondisi akut
PROTECT >> Melindungi Bagian yang
cidera dari cidera yang lebih parah >>
gunakan ARM SLING
OPTIMAL LOADING >> Lakukan
Gerakan-Gerakan Gentle (Px Aktif) >>
Wrist area >>ext. carpi radialis brevis,
longus, carpi ulnaris. Flex. Carpi radialis
& ulnaris. Elbow Area >> Flex. Biceps,
Brachialis. Ext. Triceps. Serta gerakkan
semampunya pada Gerak Fungsional pada
shoulder tanpa mengganggu proses
recovery.
ICE : Berikan ICE pada area yang
mengalami cidera. Setelah latihan juga
diberikan.
Compress dan Elevation (kondisional)

**Berikan UltraSound / IC / Kinesio


Tapping untuk mengurangi Nyeri,
Bengkak.
Masa Aktualitas Rendah.

Berikan kompres ES sebelum Latihan sekitar


area yg cidera durasi 10 s/d 15menit.
Active Exercise pada shoulder secara fungsional
: flexi, Ekstensi, ABD, ADD, HOR. ABD,
HOR. ADD, EKSO & ENDO.
Jika tidak ada keluhan dan dilihat tidak adanya
keterbatasan gerak. Latihan berikutnya secara
bertahap >> ISOMETRIK EXC pada otot2 yg
di latih 3 set = 10repitisi/set.
Boleh Berikan Gentle Massage & Stretching
pada Area Otot yang Di inginkan
Jika ada keterbatasan gerak akibat lamanya
imobilisasi pada shoulder joint, berikan
pendulum exc. Joint mobilsasi. (hati2 dgn
riwayat Dislokasi).
Pemberian modalitas electrotherapy dianjurkan
berupa, US, IC / TENS.
Setelah latihan sebaiknya di kompres dengan es
lagi 10-20 menit pada area yg di inginkan.
Return To Sport
Latihan sesuai cabang olahraga
Maksimalkan daya Tahan Stabilisasi Sendi
Kontrol keseimbangan
Latihan agility
Latihan koordinasi.
Selain fokus membantu memulihkan
keadaan injury yg dialami klien.
Fisioterapis juga harus mengatur dari
kebugaran fisik dari klien.

Improvisasi latihan harus dilakukan oleh


Fisioterapis namun jangan sampai
membuat cidera klien bertambah parah.
Penatalaksanaan pada regio Elbow
ANATOMI
Tennis elbow
Elbow Biomekanik
Gerak Fungsional
Fleksi : Biceps Brachii & Brachialis 0-
145/160
Ekstensi : triceps 145 – 0
Supinasi : Biceps Brachii & Supinator 0- 90
Pronasi : Pro. Teres & Pro. Quadratus 0-90
Elbow Biomekanik
artrokinematika
Fleksi : Ventro Cranial
Ekstensi : Dorso Caudal
Supinasi : Ventral
Pronasi : Dorsal
Penatalaksanaan Kasus
Masa Akut
Protect : gunakan Elbow Brace.
(kinesio tapping)

Optimal Loading : lakukan gerakan aktif


pada regio shoulder, regio elbow (fleksi,
ekstesi), pada wirst gerakan yg tdk
membuat otot ekstensor over stretch.
ICE : Berikan ICE pada area yang
mengalami cidera. Setelah latihan juga
diberikan.
Compress dan Elevation (kondisional)

**Berikan UltraSound / IC / Kinesio


Tapping untuk mengurangi Nyeri,
Bengkak.
Setelah Lewat Masa Akut
Gerakan aktif pada supinasi & pronasi Jika
masih ada nyeri berikan US / TENS /
Massage Relaxation / gentle stretching
pada otot supinator & pronator.
Isometrik Exc pada otot supinator, pronator,
flexor, ekstensor wirst 3 set : 10
repitisi/set
Berikan stretching & Kompres dengan ES
setelah latihan pada area yg di inginkan.
Return To Sport
Latihan sesuai cabang olahraga
Maksimalkan daya Tahan Stabilisasi Sendi
Kontrol keseimbangan
Latihan agility
Latihan koordinasi.
Selain fokus membantu memulihkan
keadaan injury yg dialami klien.
Fisioterapis juga harus mengatur dari
kebugaran fisik dari klien.

Improvisasi latihan harus dilakukan oleh


Fisioterapis namun jangan sampai
membuat cidera klien bertambah parah.
Penatalaksanaan FT pada regio HIP
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot
karena trauma langsung (impact) atau
tidak langsung (overloading) akibat
teregang melebihi batas normal atau
robeknya otot dan tendon.
Groin Strain merupakan cidera yang umum
terjadi pada atlet, biasanya pelari lompat
gawang & Pemain Sepak Bola.
Klasifikasi Derajat terjadinya Strain :
Grade 1 : adanya robekan beberapa serabut otot,
ada nyeri, dengan maksimal gerakan.
Grade 2 : adanya robekan serabut otot sebagian,
ada nyeri dgn minimal gerakan.
Grade 3 : teputusnya tendon / serabut otot secara
keseluruhan, nyeri dan tidak bisa digerakan.
** Umumnya Kebanyakan Grade 2 yang terjadi.
HIP Anatomy
HIP BIOMEKANIK
Gerak Fungsional.
Fleksi HIP : Psoas Major & Iliacus 0-115-125
(Rectus Femoris, Sartorius, TFL)
Ekstensi HIP : Gluteus Maximus, Biceps Femoris,
Semimembranosus, Semitendonesus 0-10-15
ABD HIP : G. Medius, & TFL 0-45
ADD HIP : Aductor :Magnus, Brevis, Longus. Gracilis
& Pectineus
HIP EXT. Rotation : Quadratus Femoris, Piriformis,
Obtutor externus&int, Gamellus Superior&Infer 0-45
HIP INT. Rotation : Gluteus Minimus& medius, TFL,
Gracilis 0-45
HIP BIOMEKANIK
artrokinematika
HIP Fleksi & Ekstensi : Spin
HIP ABD : Caudal
HIP ADD : Cranial
HIP Int : Dorsal
Hip Ekst : Ventral
Penatalaksanaan kasus
Pada masa akut.
Protect : gunakan Elastic bandage, atau
brace pada area paha (gunakan Crutch jika
diperlukan)
Optimal Loading : berikan gerakan pd ankle,
knee area dan Hip area (semampunya).
ICE : berikan kompres es pada area yg sakit
15-20 menit sehari 3x untuk mengurangi
nyeri dan bengkak.
Penatalaksanaan kasus
Compress : Gunakan Elastis bandage untuk
mengurangi bengkak (tidur sebaiknya
dilepas)
Elevasi : Membantu proses peredaran darah
(ditmbh dgn gerakan akn cpt prosesnya).

US pd otot dan tendon cidera utk memacu


proses penyembuhan luka.
Setelah lewat masa akut.
Gerak fungsional secara aktif pada gerakan HIP,
jika ada nyeri & ketebatasan Gerak (Joint>>
Manual terapi/Muscle >> Stretching) berikan
US dan Gentle Massage untuk Muscle Release.
Muscle Exercise >> Isometrik pada Fleksor,
Ekstensor, ABDuctor, ADDuctor HIP 3 set : 10
repitisi/set.
Aktifasi Core Muscle & Deep Muscle.
Berikan Kompres ES seusai latihan.
Penatalaksanaan FT Pada Regio
Knee Injury
Knee Anatomy
Biomekanik Knee
Gerak Fungsional
Fleksi Knee : Biceps Femoris, Sartorius &
Gastrocnemius 0-130
Ekstensi Knee : Quardiceps (R. Femoris, V.
Lateralis, Medialis, Intermedius) 130-0
Biomechanic of knee

Knee Joint terdiri dari :


1. TibioFemoral Jont
2. Patelofemoral Joint
Bentuk Persendian TibioFemoral Joint :
Os Tibia : Concav
Os Femur : Convex
Arthokinematic
Gerakan Fleksi Knee : Ventral
Gerakan Ekstensi Knee : Dorsal
Biomechanic of knee
Bentuk persendian PateloFemoral
Joint
Os Patela : Concav
Os Femur : Convex
Osteokinematik & Arthokinematic
Ketika gerkan Fleksi Knee Gerak
Geser Patela Kearah Caudal dan
Ketika Ekstensi kearah Cranial.
Penatalaksanaan FT pada ACL
injury
Fungsi ACL merupakan salah satu
komponen ligament stabilisasi sendi lutut,
yang berfungsi sebagai anterior stabilisers
(knee extension). Ebnezar 2005
Penatalaksanaan FT pada ACL
injury
Masa Akut :
Protect : gunakan Knee Brace (cegah gerakan
Hyper Extension) gunakan Cruck saat
Berjalan.
Optimal Loading : gerakan sedini mungkin
pada ankle, static contraction pada
quardiceps (post op).
Ice : berikan es pada area lutut, agar
membantu mengurangi nyeri dan
bengkak.
Compress & Elevation : mengurangi
bengkak dan membantu sirkulasi.
Penatalaksanaan FT pada ACL
injury
Fase dari Pemulihan
Fase 1 (minggu ke 0 s/d minggu ke 6 & 8)
fase akut
Fase 2 (minggu ke 7 s/d 12) adaptasi
anatomi dan hipertropi otot
Fase 3 (minggu ke 13 s/d 16) linear dan
lateral stabilitasi
Fase 4 ( minggu ke 16 atau lebih) Drill untk
return to sport
Fase 1
1. Edukasi pasien
a. Menjelaskan pencegahan dan kontraindikasi
b. Menjelaskan dan merencanakan program dengan
pasien
2. Menghilangkan /mengurangi nyeri dan bengkak.
3. Pencapaian ROM normal
4. Meningkatkan Kembali motor kontrol dan
pencapaian kekuatan
5. Mengembalikan propeoceptic
6. Perawatan luka.
Mengurangi nyeri dan bengkak
 Menginhibisi quardiceps (atrophy,
weakness)
 mencegah hyper ekstensi pada knee joint.
 Kompres dgn ES, Elevasi, dan elsatis
bandage.
mobilisasi & Imobilisasi
 Imobilisasi dapat meminimalkan proses
penyembuhan luka.
 Mobilisasi sedini mungkin mencegah
masalah gerak yg menghambat pola gerak
normal.
 Mobilisasi sedini mungkin juga mampu
megurangi nyeri, karena membantu proses
sirkulasi peredaran darah.
 Mobilisasi pada patella akan menurunkan
efek imobilisasi.
Meningkatkan AKTIF ROM
Heel slide (0-90) / menggunakan CPM
(continue passive motion) Minggu
Pertama.
Heel slide (0-120) / menggunakan CPM
minggu ke empat.
Meningkatkan AKTIF ROM
Wall Slide (full ROM) minggu ke 4 / 5.

Aktif & passive streching pada calf muscle,


& hip fleksor.
Mobilisasi Patella kearah medial, lateral,
superior dan inferior.
Functional Strengthening after ACL
Recrontruction
Kontrol otot dapat diperoleh tanpa
membahayakan fase akut adalah
dilakukan latihan dalam bentuk close
chain dgn bentuk isometric exc (Gale &
Richdmon 2006).
Muscle exc Quardiceps Set :aktif static
kontraksi, SLR (straight Leg Raises)
Functional Strengthening after ACL
Recrontruction
Hamstring, gluteus, abductor, adductor exc
Functional Strengthening after ACL
Recrontruction
Mini Squat
Squat
Step Up
Single leg
standing
Single leg balance
Unilateral step
Fase 2
Kriteria :
 Tidak ada nyeri
 Minimum bengkak (min 1cm)
 Full ROM fleksi & ekstensi
 Meningkatkan control Quardiceps untuk
memelihara tubuh pada saat wall squat
 Mampu berdiri 1 kaki dgn wooble board
Adaptasi anatomi dan penguatan
Overlaps fase 3 & 4 (minggu 7 & 12)
Tujuan :
Memperkenalkan gym program dan
peningkatan pre jump dan propeoceptic
Mulai latihan core stabilisasi
Mulai mini band exc
Mulai dynamic streches
Prinsip
 Prinsip overload
 SAID principle ( Specific, Adaptation to
Imposed Demands)
 Transfers of training
 Prinsip 4 titik pilar
Adaptasi Neural
 Awal dari peningkatan ketegangan otot
secara cepat
 Peningkatan EMG aktivitas dalam
minggu ke-1 s/d 4
 Terkait dengan proses motor learning dan
penngkatan dari rekuitmen motor unit
sebaik dengan peningkatan sinkornisasi
 Terjadi pada 2 s/d 3 minggu dari latihan
beban
Hypertrophy
Peningkatan ukuran serabut otot
dikarenakan meningkatnya volume
myofibril
Terjadi pada minggu ke 2 & ke 3 dgn
latihan beban dengan intensitas tinggi.
Berhubungan antara latihan beba dgn
volume tinggi dlm bentuk eccentric.
Core stability exc
Plank Bridge

Bridge
Plank Wit one
With one Leg uns-
leg pull -uported

Side
Superman Plank
Plank
Mini Band exercise
Squat :
 Single in-out
 Double in-out
 Monster walk
(forward &
lateral)
Dynamic Streches
Dynamic Streches
Progresifitas latihan
Untuk menstimulasi koordinasi dan kontrol
latihan harus progresif melalui :
 Variasi dari input penglihatan
 Permukaan stabilitas
 Kecepatan dari latihan
 Kompleksitas tujuan
 Tahanan
 Satu kaki ke dua kaki performa
Gym exercise
Program 3 hari atau 4 hari
Berdasarkan latihan untuk hypertrophy
Dua kaki isolasi ke satu kaki dinamik
Konsentrik ke eksentrik
Kriteria untuk fase 3
Pola jalan normal :
Fase Stance

%GC 0% 15% 45% 60%


Position Heel Strike Midstance Push-Off Toe-Off
Kriteria untuk fase 3
Fase Swing
Kriteria untuk fase 3
Mampu berdiri satu kaki pada permukaan
yang tidak rata sambil
melempar/menangkap bola.
Acceleration Wall Drills

Single
Double
Triples
Ladder drills

High Knee
Shuffle
In-out
Hop scoth
Lab steps
Medicine Ball Exc

 Overhead lift
 Overhead
press
 Suquat with
ball
 Hip Lift
Jump Exercise
Jump Exercise
> Depth Jumps > Forward and Lateral Box Jump

> Single Legged Box Jump > Boanding


Kriteria ke Fase 4
 Pain Free
 Minimum (1cm) atau tidak ada bengkak
 Lompat dan mendarat yang tepat (satu
kaki)
 Joging min 20menit
 Koordinasi kaki yang baik
 Pola lari yang baik
 Kekuatan yang adekuat sehingga pola
gerak normal tercapai.
Fase 4 kembali ke Olahraga
 Maksimalisasi kekuatan dan daya tahan
stabilisasi lutut
 Optimalisasi kontrol neuromukuler dgn
latihan pylometric
 Latihan agility
 Latihan kecepatan reaksi
 Latihan spesific ke CABOR.
 Regenerasi
Neural Activation
Agility Drills

ZIGZAG Run
Shutle Run
T-Run
Reaction Drills
Regeneration

Foam Roller
Static Stretches
Tes untuk kembali ke CABOR
Mengukur fungsi total kaki dgn
mendeteksi limitasi performa antara kaki
sehat dengan kaki yang sakit
Tes ini bukan alat untuk mendiagnosa
gangguan baik neuromuskuler kontrol
atau gangguan kekuatan otot
Single Leg hop test, six minute time hop
test, single leg cross over test.
Shutle run ect.
PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI PADA ANKLE
INJURY
ANATOMY REVIEW
ANATOMY REVIEW
Biomekanik Ankle Joint
Gerak Fungsional
Dorsi Flexi : Tibialis Anterior, Peroneus tertius,
Extensor digitorum longus, extensor hallucis
longus. (20-30)
Plantar Flexi : Gasrocnemius, Soleus, Peroneus
Longus & Brevis. (40-50)
Inversi : Tibialis Anterior, Flexor Digitorum
Longus & extensor Hallucis Longus.
Eversi : Peroneus Longus, Extensor digitorum
Longus, & Peroneus Tertius.
GERAK FUNGSIONAL
Biomekanik Ankle Joint
Ankle and Foot mrpk bag distal ektremitas
bawah yg berfungsi sbg stabilizator &
penggerak.
Ankle Joint Terbentuk dari :
Distal TibioFibular joint, Ankle
(TaloCrural) joint, SubTalar (Talo
calcaneal) joint, Inter Tarsal joint, Tarso
Metatarsal joint, Metatarso Phalangeal
joint, Proximal Interphalangeal dan Distal
InterPhalangeal joints
Biomekanik Ankle Joint
Struktur sendi
◦ Merupakan Hinge joint
dibentuk oleh Cruris (tibiae
dan fibulae) dan os Talus.
◦ Diperkuat oleh ligamenta:
Tibio fibular lig pd sisi
superior, posterior, inferior dan
anterior, Tibiotalar lig, serta
posterior, inferior dan anterior
Talofibular lig
Biomekanik Ankle Joint
Gerak Arthrokinematic
dorsal flexion kearah posterior
plantar flexion kearah anterior
Mekanisme Sprain Ankle
Terjadinya sprain ankle
biasanya karena
adanya gerakan yang
overstretch pada
ATFL/CFL. Gerakan
yg memicu hal
tersebut yakni :
Plantar Flexi, Inversi,
& adduksi (Kevin &
Brent 2003)
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Ankle Sprain
Masa Akut
Protech : Gunakan Kinesio Taping / Ankle
Brace dan Gunakan Crutch Untuk
aktifitas (NWB/PWB > Kondisional).
Optimal Loading : lakukan gerakan yang
tidak menyebabkan overstretch pada
ATFL/CFL (Kondisional)
Ice : Berikan ES pada area yang Inflamasi >
mengurangi Bengkak dan nyeri.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Ankle Sprain
Compression & Elevasi : Compress dgn
elasis Bandage / KT > mengurangi
Bengkak dan meningkatkan Sirkulasi
peredaran darah.

Management Nyeri > US, TENS, ICE


Hindari HARM!!
Penatalaksanaan Lewat Masa Akut
Penguatan Otot2
Fungsional dengan
Static Contraction.
Nyeri Hilang &
Bengkak Berkurang
Penguatan Otot2
Fungsional dengan
Concentric Exc
menggunakan TB
(thera band)
Next Exercise
Stretching
Berikan Stretching secara Pasive
pada Dorsi fleksi & Plantar
fleksi (jgn Inversi & eversi).
Standing Hell Raises (A)
Toe Raises (B)
Next Exercise
Nyeri (-) Bengkak (min
1cm) >> Propioceptive
Training
Gunakan Wobble Board >
10 detik 3set (dilakukan
Peningkatan untuk
waktu).
Next Exercise
Balance Exc
 Single Leg Exc > di
tempat datar
 Single Leg Exc >
Wobble Board /
Trampolin
 Single Leg Exc >
With Distraction
Next Exercise
Gym exc >>
Program 3 hari atau 4 hari
Berdasarkan latihan untuk hypertrophy
Dua kaki isolasi ke satu kaki dinamik
Konsentrik ke eksentrik

Next exc >> liat Fase 3 s/d 4 pada Materi


Knee rehab.

Anda mungkin juga menyukai